BRAHMA PURANA
Di Hutan Nemisarnya
para Rsi berkumpul menunggu kedatangan Rsi Romaharsana
adalah murid dari Rsi Wysa. Rsi Roma Harsana
berceritra tentang penciptaan alam semesta atas permintaan para Rsi. (Sonaka)
Ceritranya:
Pada permulaannya di mana-mana yang ada hanyalah air dan
Brahman sebagai esensi Purusa berbaring diatas air dalam wujud Wisnu. Nara berarti air dan ayana berarti tempat tidur.
Kemudian Wisnu dikenal sebagai Narayana.
Dari dalam air itu munculah telor keemasan (anda). Dari telor itu lahirlah Brahma.
Karena beliau menciptakan diriNya maka
beliau disebut Swyambhu. Bhu = lahir
ada, muncul, swayam = diri sendiri. Selama setahun Brahma berada dalam telor
itu. Beliau kemudian memecahkan telor itu menjadi dua. Bagian bawah menjadi bumi
yang kita tempati dan bagian atas menjadi Sorga tempat para Dewa . Selanjutnya diciptakapula
langit, arah mata angin, waktu, bahasa dan indra. Telahir diciptakan pula tujuh
Rsi agung : Marici, Atri, Angira, Pulatsya, Pulaha, Kratu, Vasista Barhma juga
menciptakan Dewa Rudra dan Rsi Sanatkumara.
Penciptaan selanjutnya.
Untuk melanjutkan proses penciptaan , Brahma kemudian
menciptakan seorang laki-laki dan seorang perempuan dari dalam tubuhNya
sendiri. Yang laki bernama Swayambhua
Manu dan yang perempuan bernama Satarupa.
Umat manusia sekarang adalah keturunan Manu. Oleh karena itu mereka dikenal
bernama Manawa (manusia) manu dan Satarupa memiliki tiga orang putra : Vira, Vriyavrta dan Uttanapada.
Putra uttamapada adalah
Rsi Dhruva. Dhruva melakukan tapa selama 1000 tahun shingga mendapat tempat yang mulya. Dalam
garis keturunan Dhruva terdapat
seorang raja Praci Naverhi, raja ini memiliki 10 orang anak disebut Pracetas. Pracetas ini disiapkan untuk
memimpin dunia, namun tidak tertarik dan bertapa di bawah samudra. Akibatnya
manusia mulai mati dan pohon menjadi sangat lebat sehingga angin tak bisa
bertiup diantara pohon. Mendengar berita ini Praceta menjadi marah dan membakar
hutan. Dewi Chandra datang untuk
merayu Praceta agar mengentikan marahnya dan memberikan wanita cantik yang
bernama Marisa untuk dinikahi dan
akan melahirkan seorang putra yang akan memeimmpin dunia ini putra itu bernama Daksa. Karena Daksa memerintah dunia
praja diwilayah memerintah = pati maka Daksa juga bernama Prajapati.
Keturunan Daksa:
Istri Daksa bernama Asikni
melahirkan 5000 orang anak yang akan
memerintah dunia diberi nama Aryasva, pada saat itu datanglah Rsi Narada
berkata bagai mana anda bisa memerintah dunia ? pada hal dunia itu belum pernah
anda ktahui pergilah amati dunia. Para puta ini
pergi keliling mengamati dunia dan semuanya tidak kembali. Daksa
kemudian memiliki
1000 orang anak lagi yang diberi nama Savalasvas kemudian Narada datang dan
berkata seperti pada haryasvas . Para Savalasssvas juga pergi dan tidak kembali
lagi. Daksa dan Asikni menjadi sedih atas hilangnya putra-putra mereka . Daksa
menyalahkan Narada berkehendak membunuh Narada, namun ditengahi oleh dewa Brahma.
Daksa bersedia mengurungkan marahnya asal Brahma mau kawin dengan salah satu
putrinya bernama Priya dan Narada
harus lahir menjadi anaknya. Daksa dan Asikni mempunyai enam puluh putri. 10
dikawinkan Dewa Dharma. 13 dengan Rsi Kasyapa, 27 dengan candra dan sisanya dengan
Rsi Aristameni, Vahuputra, Angirasa, dan Krsasva.
Sepuluh yang dikawinkan
Dewa Dharma : Arundhati, Vasu, Yami, Lamba,
Bhanu, Marutvati, Sankalpa, Muhurta, Sandhya dan Visva. Putra-putra Arundhani
penghuni dunia. Putra Vasu adalah dewa
delapan dengan nama asta Wasu. Mereka adalah : Ahar, Dharuva, Soma, Dhara, Anila, Anala, Pratyusa dan Prabhasa. Putra Anala adalah kumara. Karena Kumara dibesarkan oleh dewi Kartika
diberinama Kartikeya. Putra Prabasa
adalah Visvakarma, Visvakarma ini mahir dalam arsitek dan pembuatan perhiasan.
Menjadi arsitek para Dewa. Sedangkan yang 27 dikawinkan dengan Chandra dikenal
sebagai naksatra ( bintang ).
Tiga belas degan Kasyapa antara lain : Aditi, Diti, Danu, Arista, Surasa,Khasa,
Surabhi, Winata, Tamra, Krodhavasa, Ila, kadru dan Muni.
Kasyapa dengan Aditi
melahirkan : Aditya: Visnu, Sakra,
Aryama, Dhata, Vidhata, Tvasta, Pusa, Vivasvam, Savita, Mitra, varuna, Amsa,
dan Bhaga.
Putra Diti adalah pada
Daitya ( raksasa) mereka adalah :
Hiranyaksa, Hranyakasipu, Vali, dan Vanasura. Diti juga mempunyai putri
bernama Samhita dikawinkan dengan seorang Danawa bernama Vipracini keturunan mereka
adalah : Vatapi, Namuci, Vrala, Marica, Nivatakvaca.
Seratus putra Dhanu
dikenal Dhanawa putranya antara lain : Raksasa Puloma, dan kalakeya.
Putra Arista para Gandharwa ( penyanyi sorga )
Surasa
melahirkan para
ular.( sarpa)
Putra Khasa adalah para
yaksa ( mahluk setengah Dewa yang menjadi teman dewa Kwera Dewa Kekayaan.
Keturunan Surabi adalah
sapi dan kerbau.
Winata memiliki dua
putra yaitu Aruna dan Garuda yang menjadi raja burung.
Tamra memiliki 6 putri
dari purinya inilah lahir : burung hantu, elang, burung lainnya, kuda, unta,
dan keledai. Kodhavarsa memiliki 14.000. anak berwujud ular.
Ila Melahirkan
Pepehonan, Semak Rumput Dan Belukar.
Putra Kadru adalah ular
yang terkenal antara laian : Ananta, Vasuki, Taksaka, Nahusa.
Muni melahirkan : Apsara
yaitu para penyanyi surga
Putra Diti : Daitya
Putra Aditi : Aditya terus bertarung
diantara meraka. Pada suatu hari para para aditya berhasil membunuh banyak
daitya . Diti merasa tidak senang
atas kematian putra-putranya sehingga suatu saat Diti mohon pada suaminya agar
dianugrakan seorang anak yang mampu mengalahkan Dewa Indra sebagai pemimpin
Aditya. Bhagawan Kasyapa memberikan, asal Diti bisa melaksanakan Tapa, berbagai upacara selama seratus tahun selama kehamilannya. Bila tidak
mampu melaksanakan upacara dan menjaga kesucian maka keinginannya akan tidak
bisa tercapai. Diti menyanggupi dan dengan tekum menjaga kesucian dirinya dan
melaksakan berbagai upacara. Mengetahui hal ini Indra merasa cemas dan selalu
mengawasi Diti, mencari sela saat Diti tidak berlaku suci. Suatu saat Diti
setelah melakukan upacara ketika malam dan hendak tidur , lupa mencuci kakinya
saat itulah Indra masuk ke dalam rahin Diti dan memotong bayi yang ada dalam
rahim itu menjadi 7 bagian sambil berkata Ma,
Ruda yang artinga jangan menangis,
namun sang bayi tetap menangis kemudian setiap bagian dipotong lagi oleh Indra
menjadi 7 sehingga bayi itu menjadi 49 bagian . Ketika ke 49 bayi ini lahir
mereka diberi nama Maruta . Karena
diti tidak bisa melaksanakan tapa yang disyaratkan oleh suaminya ( Bhagawan
Kasyapa ) maka bayi itu bukan membunuh Indra melainkan menjadi sahabat Dewa Indra.
Dan diperlakukan sebagai Dewa.
PRTHU
Dalam garis keturunan Dhurva terdapat seorang raja yang
bernama Anga. Raja Anga sangat taat
pada Dharma . Putranya bernama Wena
sama sekali tidak mewarisi sifat ayahnya . Raja ini sangat jahat karena
mewarisi sifat jahat dari ibunya yang bernama Sunitha putri dari Mrtyu.
Mrtyu dikenal jahat sebagai pembunuh. Wena mulai meninggalkan ajaran agama
sebagai mana yang diajarkan dalam Weda dan berhenti melakukan yajnya. Dan ia memerintahkan seluruh rakyatnya bahwa
ialah yang patut disembah.
Para Rsi dibawah pimpinan Rsi Marici membujuk Wena agar
mau meninggalkan jalan yang sesat itu namun Wena didak mau mendengarnya. Dia
berpendapat bahwa dirinyalah yang paling kuat tidak ada yang dapat menyamai
tentang kesaktiannya. Karena angkuh dan tidak dapat diperbaiki pemikirannya
maka para Rsi mulai mencubiti Wena dari pahanya keluarkan seseok anak kecil
cebol dan berkulit agak gelap. Rsi Atri yang melihatnya pertama sangat terkejut
hinga beliau memberi berseru “ Nisada”
yang beararti duduk. Kemudian Nisada menjadi pemburu dan Nelayan. Ketika para
Rsi mencubit tangan kanannya maka muncullah Prthu dan bersinar bagaikan nyala
api yang menyebar sampai ke empat penjuru alam, Ia juga membawa busur dan anak
panah lengkap di punggungnya. Setelah Prthu lahir Wena meninggal. Semua sungai,
alam, Dewa-dewa meminta agar Prthu menjadi raja. Dewa Brahma sendiri yang
menobatkan Prthu menjadi raja. Beliau juga kemudian membagikan kekuasaan kepada
para penguasa dunia sebagi berikut: Baruna sebgai penguasa lautan.Kubera
penguasa para raja.
Wisnu sebagai penguasa
para Aditya.
Agni sebagai penguasa
para wasu.
Daksa sebagai penguasa
para Daitya dan Dhanawa.Yama sebagai penguasa Pitri.
Siwa sebagai penguasa
Yaksa, Raksasa, dan pisaca.
Himalaya sebagai
penguasa pegunungan.
Samudra sebagai
penguasa sungai.
Citraartha sebagi
penguasa Gandharwa,
Wasuki sebagai penguasa
naga, Taksaka sebagai penguasa ular.
Garuda sebagai penguasa
burung. Macan menjadi penguasa kijang, Airawata menjadi penguasa gajah.
Uccaisrawa menjadi
penguasa kuda , kerbau, sapi.
Aswattha pohon beringin
sebagai penguasa semua pohon.
Brahma juga menunjuk
empat dewa sebagai penjaga arah mata angin .
Arah timur adalah
Sudhanwa, selatan Sankha, Barat Ketumana dan arah utara adalah Hiranyaroma.
Raja prthu adalah raja
yang sangat baik . Selama pemerintahannya, dunia berlimpah makanan. Sapi-sapi
mengasilkan susu berlimpah, Sehingga rakyat menjadi sangat senang. Kemudian
Para Rsi mengadakan yajnya untuk menghormati Prthu. Dari yajnya itu munculah
dua generasi yang bernama Suta dan Magadha. Oleh para Rsi suta dan Magadha
disuruh menyanyikan beberapa lagu untuk memulyakan raja. Namun Suta dan Magadha
ini menanyakan lagu apa yang harus dinyanyikan padahal Raja belum dewasa dan
belum banyak berjasa bagi kemakmuran negeri. Rsi menyatakan dia akan malakukan
jasa besar pada kemakmuran negeri ini. Kemudia para suta dan Magadha mulai
menyanyikan lagu untuk Raja. Didengar lah oleh seluruh rakyat maka semuanya
berdatangan ke ibu kota untuk menanyakan tentang lagu tadi. Dalam lagu
disebutkan raja berjasa dalam memakmurkan negeri tetapi pada kenyataanya
masyarakat masih sulit mendapatkan bahan makanan. Dimana kami bisa mendapatkan
bahan makanan kata rakyat. Mendengar protes ini Prthu menjadi marah dan mengambil
busur dan panah untuk menghancurkan bumi, karena bumi tika mengasilkan makanan
yang cukup bagi rakyatnya. Maka bumi berubah menjadi seekor sapi dan pergi
melarikan diri, namun tetap dikejar oleh Prthu, sampai kesorga dan kebawah
tanah. Bumi kemudian memohon pada raja Prthu untuk mengendalikan marahnya. Bila
raja hendak mengahncurkan bumi maka seluruh rakyat tidak akan mendapatkan
tempat tinggal. Kemudian bumi memberikan solusi agar dengan panahnya bisa
mengangkat bumi sehingga lahan dapat dipergunakan untuk mendirikan wilayah
pedesaan, pegunungan, ladang persawahan dll. Rakyat dapat hidup dari bercocok
tanam. Raja Prthu kemudian mencari aneka tanaman yang bermafaat baik sebagai bahan pangan dan obat-obatan
bagi seluruh anak negeri . Kerena perbuatan Prthu ini akirnya dunia
kini dikenal dengan Prthivi.
DINASTI SURYA/ SURYA
WAMSA
Bhagawan
Kasyapa
dengan Diti memiliki putra bernama Vivasvana. Vivasvana adalah dewa matahari atau surya/artanda. Surya
menikah dengan Samjna putri dari Wiswakarma, memiliki putra dua orang yang
pertama Vaivasta Manu dan yang kedua bernama Yama atau Sdadhadeva, yaitu dewa
kematian. Yama memiliki saudara kembar perempuan bernama Yami. Enegi matahari
terlalu keras sehingga Samjna tidak sanggup memandangnya sehingga dengan
kekuatannya Samjna menciptakan sebuah wujud yang sama dengan dirinya diberi
nama Chaya (cahaya/bayangan). Kemudian Samjna meminta cahaya untuk mengantikan
dirinya sebagai istri dari Surya dan jangan sampai membuka rahasia ini. Cahaya
berjanji dengan sayarat kapan anda
mengutukku atau menjamabak rambutku maka ini akan ku katakan semuanya. Samjna
kembali kepada ayahnya/bhagawan Wiswakarma. Setelah mengadu pada ayahnya, bhagawan
Wiswakarma meminta agar Samjna segera kembali kepada suaminya tetapi Samjna
tidak mau. Malah Samjna pergi ke Uttara
Kuru dan memulai hidup sebagai seekor kuda betina.
Sementara itu Surya yang tidak menyadari bahwa Samjna
telah diganti oleh Cahaya dan memiliki dua orang putra: Sarwani Manu dan Sani
(saturnus). Setelah putranya lahir cahaya tidak lagi memperhatikan cintanya
pada putra Samjana . Ia lebih fokos pada putra kandungnya . Wiswata Manu tidak
peduli atas kelakuan ibunya namun Yama tidak toleran karena Ia lebih muda .
Suatu ketika Yama mengangkat kakinya hendak menendang ibunya/ Cahaya. Melihat
hal ini Cahaya kemudian mengutuk supaya kaki
yama patah. Yama kemudian mengadu pada ayahnya bahwa ia tidak
sungguh-sungguh menjaganya tetapi malah mengukutuk bagai mana seorang ibu tega
mengutuk anaknya senddiri. Kemudian Surya tidak mungkin bisa membatalkan
kutukan itu tetapi hanya bisa mengurangi efeknya . Kakimu tidak akan patah
sungguhan akan tetapi beberapa dagingnya akan terlepas dan jatuh di bumi akan menjadi cacing. Saat itulah kutukan itu
akan terlepas darimu. Surya ingin mengkelarifikasi kejadian itu bagai mana
mungkin seorang ibu bisa mengutuk anak kandungnya sendiri. Namun cahaya tidak
memberikan penjelasan . Setelah Surya menjambak rambut Cahaya dan mengancam
akan mengutuknya . Dalam keadaan seperti ini terpaksa Cahaya membuka rahasia
yang selama ini disimpannya. Kemudian surya dengan marahnya memandangi rumah
Wiswakarma. Wiswa karma menjelaskan semua kejadian itu, akibat sinarnya yang
terlalu kuat sehingga putrinya Samjna tidak tahan . Kalu setuju agar samjna
bisa mendampingi Surya maka sinanr surya harus dikurangi kekuatannya. Surya
menyetujui hal itu . lalu Bhagawan Wiswakarma menciptakan Cakra dan dianugrahkan pada Wisnu. Surya kemudian menemui Samjna di
Uttara Kuru menjadi seekor kuda jantan . dalam wujud kuda ini beliau mempunyai
dua orang anak Nasatya dan Dasra. Karena
kuda juga berarti Asva maka kedua putra itu disebut Aswini yang selanjutnya
menjadi tabib para dewa. Surya dan Samjna meninggalkan wujud binatangnya
kembali pada bentuk semula dan dengan bahagia.
SAGARA
Dalam dinasti
Surya wangsa dikisahkan salah satunya Trisanku mempunyai putra
Haricandra putranya Bahu. Raja Bahu menghabiskan hidupnya untuk mengejar
kenikmatan duniawi. Akibatnya semua musuhnya mulai menyerang kerajaan Bahu. Bahu
kalah dan mengungsi ke hutan bersama istrinya Yadavi. Dalam keadanaan itu Raja
Bahu meninggal. Melihat suaminya meninggal maka istrinya Yadvi juga ingin bunuh
diri. Maha rsi Urwa melihat kejadian ini beliau menyarankan jangan melakukan
perbutan dosa ini. Yadavi diajak ke asarama sang Rsi. Raja Bahu juga memiliki
istri ke dua , istri/ madunya ini meracuni Yadavi , namun tidak mempan, racun
itu keluar bersamaan dengan lahirnya putra Yadavi. Karena nanak ini lahir
bersama racum maka diberi nama Sagara.
Rsi Urva memelihara Sagara di asrama beliau dan
mengajarkan seluruh isi Veda tentang Artha sastra tentang berbagai astra sampai
cara menggunakan senjata Brahma yang disebut Agneastra/ Brahma astra.
Ketika Sagara telah
dewasa kemudian memohon pada Rsi Urva untuk menyerang raja-raja yang telah
merebut kerajaan ayahnya . Beliau masuk kota dan menyerang raja: Saka,
yavaana,Parada, Kamboja dan Pahlawa semua dengan mudah dikalahkan. Semua mereka
lari dan minta perlindungan pada Rsi Vasista.
Raja sagara mempunyai
dua orang istri Kesini putri Raja Vidarba dan yang kedua bernama Sumati. Kedua
istri ini mohon pada Rsi Urva agar
memperoleh anak. Rsi Urwa berkenan . Kesini memiliki anak satu orang diberi
nama Pancajana, sedang Sumati
melahirkan segumpal daging , daging itu ditaruh diatas pot yang berisikan
mentega daging ini menjadi anak 60.000
orang. Raja sagara ingin memperluas
kekuasaannya dengan menaklukan kerajaan disekitarnya. Kemudian melaksanakan
upacara Aswameda, dengan melepas seekor kuda yang dikawal oleh anaknya
60.000. Suatu ketika karena anak-anak
ini terlalu seombong maka Rsi Narada turun kedunia dan mengambil kuda itu yang
ditaruh didekat Rasi Kapila bertapa. Ke 60.000 anak ini bingung dan berusaha
untuk mencari kuda itu , dicarinya ke segala penjuru. Ahirnya kuda itu dtemukan
pada asarama Rsi Kapila Rsi Kapila sedang kusuk dalam Tapa beliau . 60.000 anak
yang datang ke asrama Rsi Kapila dan gaduh ada yang menuduh Rsilah yang mencuri
kuda ini . Rsi Kapila yang tidak tahu menahu kemudian lebar dari tapasnya dan
membuka matanya dengan sorotan mata Sang Rsi ke 60.000 putra Sagara ini menjadi
hangus. Rsi Kapila menyarankan bila roh ini terbebas dari neraka maka Sungai
gangga harus diturunkan ke duania membasuh ke 60.000 jenasah putra Sagara ini.
Raja Sagara bertapa selama 100 tahun untuk memohon agar sungai gangga turun ke
bumi tidak berhasil . Kemudian dilanjutkan oleh ,Putra Raja sagara dari
istrinya yang bernama Sumati yang bernama Pancajana
juga bertapa selama 100 tahu juga belum berhasil, dilanjutkan lagi oleh
putranya Amsumana, kemudian dilanjutkan lagi oleh anak Amsumana yang
bernama Dilipa, masing-masin bertapa selama 100 tahun. Putra Dilipa
bernama Bagirata berkat tapa
Bagiratalah ahirnya Sungai Gangga berkenan turun ke dunia. Namun bila tidak ada
yang menyangga deburan sungai gangga ini dari sorga ke dunia maka bumi akan
menjadi hancur. Dan yang sanggup menyangga hanyalah Dewa Siwa. Kemudian
Bagirata bertapa lagi untuk memohon agar dewa Siwa berkenan muncul dan mau
menyangga deburan sungai Gangga di Bumi. Atas tapa Bagirata ahirnya Dewa Siwa
muncul dan memberikan anugrah pada Bagirata, serta berkenan untuk menyangga
deburan sungai gangga. Oleh sebab itulah bila kita melihat gambar Niasa Dewa
Siwa pada bagian kepala beliau ada aiar mancur inilah simbul dari deburan
sungai gangga didunia dengan sehelai rambut Siwa. Setelah ditahan oleh Dewa
Siwa, dewi Gangga yang menjadi sakti dari Dewa Siwa.
CANDRA WANGSA
Dalam dinasta Candara ada seorang raja yang bernama
Nahusa. Nahusa kawin dengan Viraja memiliki 6 orang anak: Yati, yayati, Damayati,Ayati,yati,dan
Suyati. Yati / putra pertama memutuskan untuk menjadi pertapa. Kemudian Yayati
walupun bukan putra pertama dinobatkan menjadi raja menggantikan Nahusa. Yayati
memiliki dua orang istri Devayani putri dari Sukracarya, dan
Sarmistha putri dari Vrsaparva raja para Danawa. Dewayani memeliki 2 orang
putra: Yadu dan Turvasu . Sarmistha memiliki 3 orang putra: Druhyu, Anu, dan
Puru. Raja yayati berhasil memrintah negerinya dan memperluas kekuasaannya.
Karena raja mememiliki putra lima maka
beliau bermaksud untuk membagi kerajaannya menjadi lima bagian: Yadu di
wilayah timur, Puru di tengah, Turvasu di selatan, druhyu di utara, Anu di
bagian barat.
Yayati meninggalkan senjata dan bermaksud untuk
menjalajahi bumi/ keliling dunia. Ia memanggil Yadu dan berkata “ aku ingin
menjelajah bumi , tetapi usia tuaku ini menghalangi . Maukah kamu menerima
tubuh tuaku dan memberikan tubuh mudamua. Yadu menolak “ Aku tidak akan mau
katanya: “ orang tidak mampu makan dengan baik jika sudah tua dan juga tidak
akan bisa menikmati kesenangan duniawi. Usia tua sangat tidak menyenangkan.
Mintalah kepada salah satu sudaraku yang lain. Penolakan Yadu ini membuat
ayahnya marah dan mengutuk : Sampai kapanpun kau tidak akan pernah menjadi
raja. Kemudian raja Yayati mendatangi putranya Druhyu, Turvasu, dan Anu
tengatang permintaan yang sama ke tiga putrnya ini memolak dan mendapatkan
kutukan yang sama dari ayahnya. Terakhir raja mendatangi Puru dengan maksud
yang sama . Puru menyetujui dan Puru segera mengambil wujud tua dariku ayahnya
dan memberikan wujud dan tenaga mudanya kepada ayahnya. Setelah lama
berkelilling dunia raja Yayati merasa lelah dan bosen . Akhirnya kembali untuk
menukar wujudnya semula pada putranya Puru. Puru memerintah negari menjadi raja
menggantikan ayahnya . sedang ayahnya pergi ke hutan untuk bertapa. Dari Puru
lahirlah anak yang diberi nama Bharata yang setelahnya wilayah itu diberi nama
Bharatawarsa. Dalam garis keturunan Kuru , para keturunannya diberi nama
Kurava.
MARKANDEYA.
Beberapa tahun yang telah lalau terjadi pralaya penghancuran
total. Bumi diliputi kegelapan tidak ada yang bisa dilihat.Tidak ada sinar
matahari atau bulan . Halilintar dan badai menghancurkan pegunungan dan pohon.
Terjadi hujan meteor. Danau dan sungsi kering . seluruh permukaan bumi terbakar
oleh nyala api yang sampi pada ke dunia bawah. Semua mahluk hidup terpangang di
api sampai para dewa dan asura.
Ada seorang Rsi bernama
Markandeya, ketika penghancuran ini terjadi beliau sedang sibuk dalam tapanya ,
meditasinya . Kekuatan tapanya menyebabkan api tidak sanggup menyentuhnya.
Namun sang rsi merasa takut dengan
kobaran api itu. Kemudian beliau bangun dari tapanya, karena merasa lapar haus,
dikepung api. Ketika melihat di sekitarnya terlihatlan pohon beringin yang luput
dari kobaran api. Beliau kaemudian bersandar pada pohon itu dan berdoa pada Visnu.
Dalam
pada itu awan telabl mulai berkumpul menyelubungi langit serta mulai turun hujan
yang sangat lebat secara terus menerus . air menggenang di mana-mana dan
bumipun menjadi banjir. Banjir itu memadamkan semua api. Hujan terus menerus
turun selam dua belas tahun .Samudra airnya meluap mengakibatkan pegunungan
menjadi hancur berkeping-keping. Wisnu saat itu tertidur di atas air. Melihat
hal itu Markandeya tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Air dimana-mana naum
ia tetap mengapung di atas air. Dan ia tetap berdoa pada wisnu. Wisnu kemudian
berkata pada Markandeya: “ jangan takut Markandeya “ Kata Wisnu: Kau setia
padaku akau akan meilndungimu”.
Markandeya tidak sadar bahwa yang diajaknya bicara itu adalah Wisnu dan berkata: “ Siapa yang berani berkata
demikian padaku? Memangnya aku anak kecil yang harus dihibur seperti itu”. Aku
adalah Rsi Agung Markandeya yang terberkati oleh Brahma. Markadeya berusa mencari sumber suara tadi
dia tidak berhasil . lalu Markandeya berdoa pada Wisnu. Maka tiba-tiba ia
melihat sebatang pohon beringin mengapung
di air. Ranjang keemasan menggantung di salah satu cabang pohon itu dan diatas
ranjang itu berbaring anak kecil mengapung dalam air bah yang besar itu.
Markandeya sangat heran melihat anak kecil tadi dan tidk tahu kalau anak kecil
itu adalah Wisnu.
Anak kecil itu lalu berbicara pada Markandeya: Kau lelah,
kau pasti sedang mencari perlindungan ? Maka
masuklah dalam tubuhku dan beristirahatlah untuk beberpa saat. Markandeya
yang sangat bingung kemudian masuk melalui mulut anak kecil tadi . Betapa
kagetnya Sang rsi melihat seluruh alam semesta, Sapta patala, sapta loka ,
sapta samudra , segala mahluk berada
pada perut anak kecil tadi. Marndeya berdoa pada Wisnu . kemudian ia bisa
keluar dari mulut Wisnu dan barulah dapat Wisnu
menampakkan wujud yang sesungguhnya. Wisnu menanyakan pada Rsi Markandeya
. Aku ingin memberikan kamu anugrah apa yang kau minta kata dewa Wisnu. Rsi Markandeya manjawab : “ hamba ingin
membangun sebuah kuil untuk Siwa di Purusotama Ksetra. Jawab Markandeya. Ini
akan membuktikan kepada semua orang bahawa Siwa dan Wisnu juga Brahma adalah
sama. Wisnu memberikan anugrah itu Rsi Markandeta membangun kuil itu disebut
Bhuvanesvara ( penguasa dunia.
RAJA SWETA.
Pada jaman Krtha yuga ada seorang raja yang bernama Sweta
. Beliau memerintah dengan sangat bijaksana, Sehingga selama pemerintannya
tidak ada orang mati kecil orang bisa mencapai umur sepuluh ribu tahun . Ada
seorang rsi bernama Kapala Goutama yang saat itu putranya meninggal masih bayi
.Dan sang Rsi membawa jenasah bayinya pada raja sweta. Dan raja berjanji jika
dalam satu minggu bayi ini tidak dapat dihidupkan kembali maka raja Sweta akan bunuh diri dengan cara
menceburkan diri pada api. Setelah itu Raja Sweta kemudian memuja Siwa dengan seribu
seratus bunga teratai biru. Maka Dewa Siwa menampakkan diri di depan sang
raja dan menganugrahkan bahwa bayi itu akan hidup kembali. Setelah bayi itu hidup raja kemudian membangun kuil untuk Wisnu di
Purusottama Ksetra. Kuil yang dibangun oleh raja Indradyumna dikenal sebagai
kuil Jagannatha. Raja sweta juga nembangun kuil yang bernama Swetamadhawa
patung yang ada disana sangat putih seperti bulan.
Raja Wali/ Bali
Kisah raja yang karena tapa dan berkat gurunya
Bhagawan Sukra menjadi sangat sakti bisa mengalahkan para Dewa . Wisnu lahir sebagi wong cebol dst.
Rsi Gautama
Gautama yang melempar
sapi dengan rumput sapi menjadi mati. Gautama ditinggal oleh para dewa. Sebagai
penebusan Gautama harus mampu menurunkan sungai gangga dari kepala Siwa ke
Bumi. Gautama bertapa memuja Siwa . Siwa menampakkan diri dan menurunkan sungai
gangga ke 4 wilayah.
Kisah Burung Merpati.
Seorang pemburu yang
amat kejam hidup di pegunungan Brahmanagiri. Mereka sangat kejam. Suatu saat ia
berburu banyak binatang yang dibunuh demikian juga seekor merpati putih
ditangkapnya dan dimasukkan dalam kurungan. Ketika malam tiba sang pemburu naik
pohon takut pulang takut dimakan binatang buas karena ia tersesat. Diatas pohon kebenaran burung merpati bersarang.
Merpati jantan pulang ke sarang tidak menemukan merpati betina disana . setelah
lama mencari berulah dilihatnya istrinya ada di sangkar sang pemburu. Merpati
jantan hendak membebaskan merpati betina tetapi dilarang oleh merpati betina .
Ini bukan kesalahan sang pemburu karena ia juga hanya mengumpulkan bahan
makanan untuk keluarganya sudah menjadi kewajiban kita untuk menjamu setiap
tamu yang datang, oleh sebab itu biarkanlah aku menjadi jamuan tamuku sipemburu
ini jawab sang betina. Benar juga kata burung jantang kita harus menjamu setiap
tamu yang datang, tetapi tidak memiliki sesuatu yang bisedikatakan sebagai
milik kita semua ini bukan milik kita . Merpati
betina berkata sekarang pemburu tamu kita sedang kedinginan dan lapar , mari
kita cari bahan bakar daun dan ranting kering untuk kita bakar mengangatkan
tamu kita. Sang jantan segera mencari ranting dan membakarnya . sekarang
lepaskan aku kata burung betina aku akan menjatuhkan diriku di api agar bisa
menjadi santapan bagi sang pemburu. Tidak boleh katan merpati jantan . Adalah
kewajibanku untuk pertama kali melayani
tamuku.Segera setelah itu merpati jantan menceburkan dirinya pada api yang
seang berkobar . Betapa terpesonanya sang pemburu mendengar percakapan burung
tadi. Tiba-tiba merpati betina minta pada pemburu agar dilepaskan agar bisa
melakukan hal yang sama . segera setelah dibebaskan merpati betina juga
menceburkan dirinya di api .
Sikap iklas dan tulus
dari kedua burung ini mengakibatkan burung sorga yang bernama wilmana turun
dari sorga menjeput merpati itu menuju sorga. Hal ini membuat pemburu merasa
terkesan dan kecewa merasa berdosa atas perbuatan masa lalunya. Kemudian
memberi tahu pada burung tadi kalian sungguh terberkati tolonglah kami , bagai
mana kami bisa membebaskan diri dari dosa-dosa . Pergilah ke Gomati sungai
Gangga dan mandi disana selama 5 hari maka dosamu akan terampuni jawab sang
merpati . Tempat merpati itu membakar dirinya kini menjadi Kaportatirtha.
Kaporta berarti burung merpati.
GARUDA DAN MANI NAGA.
Kita telah tahu
bahwa Naga ananta memiliki anak bernama Maninaga. Garuda adalah musuh dari para
ular dan mereka sangat takut pada garuda. Maninaga mulai berdoa pada Siwa .
setelah mampu membuat Dewa Siwa berkenan , dan mendapatkan anugrah bahwa Garuda
tidak akan bisa menyakitinya. Namun
demikian Garuda merasa aneh kenapa Maninaga tidak takut sama garuda akirnya garuda
menangkap maninaga dan memenjarakan di tempatnya Garuda. Mengetahui hal ini
dewa Siwa mengutus nandi untuk membebaskan Maninaga. Nandi berdoa pada Wisnu .
wisnu berkenan hadir . nandi mohon pada Wisnu agar Garuda membebaskan Maninaga.
Wisnu minta pada garuda untuk membebaskan ular itu. Garuda merasa diperlakukan
tidak adil. Kalau Siwa minta maninga dibebaskan kenapa Wisnu tidak membela
garuda sebagi kendaraannya.padahal dalam setiap perang garuda selalu membatu
dewa Wisnu baik sebagai kendaraan juga ikut berperang . Maka Wisnu menjadi
kecewa dan kalau memang kau sakti coba angkat kelingingku kata dewa Wisnu
sambil menaruh kelingkingnya di pundak garuda. Garuda menjadi tidak berdaya
malah badannya menjadi kecil . Garuda mohon maaf pada wisnu dan segera membebaskan
Maninaga. Garuda mohon pada wisnu agar tubuh dan kekuatannya bisa kembali
seperti semula. Wisnu menyuruh nandi mengantarkan Garuda pada Siwa untuk minta
petunjuk mengambalikana kekuatannya. Siwa menyarankan agar garuda segera mandi
di sungai gangga ini akan membuat wujud dan kekuatan aslinya kembali. Setelah
mandi di sngai gangga garuda malah menjadi lebih kuat. Tempat itu kini disbut
Garuda Tirta.
WISNU PURANA
Suatu
hari Rsi Maiterya mendatangi Rsi Parasara menanyakan tentang proses penciptaan
alam semesta. Rsi Parasara menjelaskan sbb:
Pada
mulanya alam semesta ini dipenuhi air . dalam air itu muncul sebuah telor besar
(anda) bulat seperti gelembung air. Didalam telor itu bestanalah Wisnu. Telor
besar itu disebut Brahmanada. Dalam Brahmanda ini terdapat pengunungan,
samudra,para dwa manusia hantu binatang, dsb. Dalam setiap sisinya juga
dilengkapi api, angin, air, angkasa.Dalam telor itu Wisnu mengambil wujud baru
yaitu Brahma , untuk menciptakan alam semesta dan terus menerus mencipta.
Ketika ala mini sudah waktunya untuk dihancurkam maka Wisnu mengambil wujud
Siwa untuk melakukan proses penghancuran.
Dijelaskan
ada empat jaman atau yuga : Krtha /satya yuga terdiri atas 4000 tahun atreta
yuga 3000 tahum Dwapara yuga 2000 tahun Kali Yuga 1000 tahun tahun dewa .
Setiap 10.000.000 tahun dunia akan dihancurkan dan diciptakan kemali. Satu kali
putarn ini disbut satu Manwantara
Dalam
Wisnu Purana dijelaskan bahwa Brahma adalah wujud lain dari Wisnu yang disebut
narayana . Nara= air ayna = tempat beritirahat. Bila seluruh alam semesta ini
telah hancur kembali Wisnu beristirahat iatas air kemudian mencipta kembali. Kemudian
Wisnu mmengambil wujud seekor babi hutan meraung-raung dan mengangkat bumi dari
laut . Barhma kemudian menciptakan empat
jenis mahluk hidup: dari paha brahma tercipta
Asura/ raksasa. Dari mulut muncul para dewa. Pitr lelhuruhur dari
sekeliling dewa Brahma juga tercipta manusia dan benda-benda lainnya. Dari rasa
lapar Brahma lahir hantu, raksasa, yaksa, dan juga Gandarwa sebaai penari dan
penyanyi. Dari bagian tubuhh Brahma juga tercipta: burung, domba, kambing, kuda
gajah dll.
Ada
empat profesi pengelompokan manusia. Barhmana lahir dari kepala Brahma,
Kesatria dari tangan , Waisya dari perut dan Sudra dari kaki. .
Dewi Laksmi.
Dewa
brahma ingin menciptakan anak kecil yang mirip seperti dirinya, Tiba-tiba
muncul dipangkuan beliau anak kecil menangis dan menangis. Barahma bertanya
mengapa kau menangis? Jawabnya karena belum diberi nama. Maka Dewa Brahma
meberi nama Rudra yang berasal dari kata rud yang artinya tangisan. Akan tetapi
bayitu tetap menangis sebelum diberi berapa nama lain. Kajadian ini berulang sampai 7 kali sehingga
anak ini memiliki 7nama : Rudra, Bhawa, Sarwa, Mahesa, Pasupati, Bhima, Ugra
dan Mahadewa. Istri Rudra bernama Sati . Wanita ini mengahiri hidupnya karena
Daksa ayahnya menghina Rudra dalam sebuah upacara. Kemudian terlahir kembali
sebagai Parwati/ Uma dari raja himawan dan Menaka. Dan akhirnya Mahadewa menikah lagi dengan Uma.
Seorang
Rsi Durwasa beliau adalah keturunan Mahadewa, Durwasa melakukan pengembaraan
keliling dunia. Beliau melihat kalungan bunga yang sangat indah dipakai oleh Wanita
cantik (Parwati) Durwasa memintanya dan dewi memberikan bunga itu. Dalam
pengembaraannya Durwasa bertemu dengan dewa Indra bersama dewa lain
mengelilinynya yang sedang mengendarai gajah Airawata, bertemu dengan Rsi
Durwasa. Durwasa mengambil kalungan bunga tadi dan mengalungka pada Dewa Indra.
Indra menempatkan dikepala gajah kesayangannya. Untuk mengetahui asal bau wangi
itu sang gajat menongakkan kepalanya. Karangan bunga itu akhirnya jatuh
kelumpur. Melihat hal ini Rsi Durwasa marah menganggap sebagai pelecehan atas
pemberiannya dan mengutuk Dewa Indra . Indra turun minta maaf pada Rsi Durwasa,
tetapi Rsi tidak perduli dan mengutuk atas kejadian ini aku mengutuk agar Dewi
Laksmi tidak lagi berada di sorga ditempat Dewa indra. Ketika indra kembali ke
Indra Parasta, beliau tidak melihat Laksmi dan semua pohon menjadi kering.
Karena Dewa indra memerintah di ketiga dunia maka bumipun mengalami nasib yang
sama. Melihat keadaan seperti ini Para raksasa yang selalu bersaing dengan para
dewa akirnya menyerang para Dewa. Para Dewa kewalahan minta tolong pada Dewa
Brahma. Dewa Brahma tidak menyanggupi menolong mereka . Para Dewa juga minta
rolong pada Dewa Wisnu. Oleh Dewa Wisnu disarankan untuk mnyuling laut agar
mendapatkan tirta Amrta. Pemutaran Madara Giri. Dalam pemutaran guung ini yang
keluar : Surabhi sapi yang dihormati para dewa. Pohon Parijata yang sangat
wangi. Apsara bidadari, Kastuba racun yang angat mematikan, Dhanwantarai
membawa pot amrta Dewi Laksmi muncul dari bunga teratai. Keluar pada bagian
depan tempat para Raksasa. Dewa meminta bagian tidak diksikan. Dewa Wisnu
menjelma menjadi wanita cantik lewat didepan Raksasa. Raksasa melepaskan arta
itu dan mengejar wanita cantik tadi. DEwa Wisnu berbah kembali membawa pot
bunga . Sadar Raksasa telah ditipu
mereka memerangi Wisnu. SDewa Wisnu mempergunakan cakram untuk mengusir para
raksasa,. Dst Garuda. Perbudakan Winata dan Kadru dst.
TENTANG BERBAGAI
RITUAL,
Ada beberapa ritual yang harus dilakukan manusia: Bayi
yang baru lahir, pemberian nama oleh bapaknya setelah bayi 10
hari . Dari kelahiran sampai kematian ada upacaranya. Ada 8 jenis
perkawinan: Brahma, Daiwya,Arsa, Prajapati, Asura, gandharwa, raksasa, Pisaca.
Ritual yang
dilakukan bagi orang yang telah
berumah tangga. : Memuja Dewa, mengormati Sapi, Brahmana, pra Rsi dan Leluhur.
Tidak boleh mencuri, tidak berbohong, tidak mengucapkan kata yang menyakiti
orang lain, Tidak membeberkan kesalahan orang lain. Tidak boleh iri pada milik
orang lain. Tidak bergaul dengan orang jahat. Menguap tidak boleh membuka
mulut. Tidak memasuki rumah kebakaran, tidak boleh menginjak bayangan
benda-benda yang dipuja. Tidak boleh meninggalkan rumah sebelum memberikan hormat
pada benda-benda suci yang dipuja, Gambar dewa dll. Peegi kehutan wajib membawa
tongkat. Membawa sandal dan payung. Semua mahluk adalah temannya. Selalau
berkata benar, bila kebenaran itu akan menyakiti orang lain sebaiknya jangan
diungkapkan.
Ritual dilakukan ketika anak akan menikah, jika sebuah
rumah akan dimasuki, pemberian nama pada anak, bayi baru lahir. Bila seseorang
meninggal jenasahnya harus dimandikan diberi karangan bunga , kalung bunga.
KISAH PRALADA . PUTRA
RAJA Hiranyakasipu.
YAMA: Orang yang selalu
memuja Wisnu akan bebas dari hukuman Yama.
CATUR WARNA DAN CATUR
ASRAMA.
SIAWA PURANA
Penciptaan: Pada awal
penciptaan dialam semesta ini tidak terdapat apa-apa . ether aangkasa dan zat
apaun belum ada. Hanya brhman ( esessi Ilahi yang terdapat dimana-mana. Brahman
adalah sesuatu yang terlukiskan olah pikiran tak terasakan oleh perasaan.
Brahman tidak berawal dan tidak berakhir (Anadi ananta). Kemudian mulailah
tampak air dimana-mana. Dewa Wisnu mmemanifestasikan dirinya dalam wujud yang
agung (Narayana). Dan tidur dilautan yang amat luas.Ketika Wisnu sedang tidur
bunga padma/ tertai keluar dari puser beliau. Teratai ini memiliki banyak
kelopak yang bersinar seperti sinar matahari. Dari bungan tertai ini lahirlah
rahma. Brahma melihat kesekitarNya dan berpikir tempat seluas ini mengapa
kosong. Kemudian bertanya-tanya : siapa aku mengapa aku dilahirkan?, Siapa yang
melahirkan dst. Kemudian Brahma masuk kembali kedalam bunga tertai untuk
mencari tahu barang kalai adan petunjuk yang dapat membrikan jawaban atas
beberapa pertanyaan tadi. Setelah seratus tahun berda didalam perut Wisnu
Brahma tidak mendapatkan jawaban dan kembali keluar, namun semua pintu tertutup
sehingga Brahma tidak bisa keluar. Brahma bermeditasi selama 12 tahun akirnya
Wisnu menampakan diri . dan brkata Nak dewa Wisnu telah melahirkan Anda. Barhma
tidak memahami , percaya bahwa Wisnu telah melahirkanNya. Selanjutnya Brahma
dan Wisnu bertarung . Ketika keduanya sedang larut dalam pertarungannya
tiba-tiba muncullah Lingga( Wijud Siwa) yang tidak memiliki ujung maupun
pangkal. Wisnu kemudian berkata: mari kita selidiki lingga ini anda keatas
dengan wujud angsa cari ujungnya. Aku kebawah menjadi babi hutan akan mencari
ujung lingga ini. Siapa yang duluan menuemukan ujungnya dailah yang menang.
Keduanya mencari ujung lingga itu selama 4.000 tahun . masing-masing tidak bisa
menemukan ujjung lingga itu. Keduanya prustrasi akhirnya kembali ketempat
semula memohon agar pencarian dihentikan. Kemudian berdua melakukan doa selama
100 tahun. Maka terdengarlah suara Suci OM
dan dilanjutkan dengan muncul seseok makhluk dengan lima kepala, sepuluh
tangan beliau adalah Mahadewa/ Siwa.
Wisnu berkata apakah karena perkelahian Ku dengan Brahma anda muncul?. Siwa
menjawab :Kita bertiga adalah satu kesatuan yang dibagi tiga. Brahma adalah
pencipta Wisnu pemelihara dan Siwa adalah pelebur perngembali pada asalnya.
Penciptaan selanjutnya:
Dalam aiar yang maha luas Wisnu / Narayana mencotakan sebuah telor yang besar dan dan beliau maswuk didalamnya. Brahma mulai berdoa dari tapasyaNya Brahma
menciptakan : Rsi Kadarma, Daksa, Marici. Putra Marici adalah Kasyapa. Daksa
memiliki putrid 60. Tiga belas dikawinkan dengan Kasyapa. Putra-putra Kasyapa
menjadi para Dwa , Daitya, danawa, Pepohonan, ular, pegunungan dan hutandan
beberapa lagi openghuni dunia. Siwa juga lahir dari Barhma.
Perselisihan Daksa dan
Siwa.
TARAKASURA.
TERBAKARNYA DEWA ASMARA
( KANDARPA )
TAPA BRATA DEWI
PARWATI.
PERKAWINAN PARWATI
DENGAN MAHADEWA.
KARTIKEYA
TRIPURA
SITA DAN BUNGA KETAKI.
NARADA DAN BUNGAN
CEMPAKA
GANESHA
PERTENGKARAN GANESHA
DAN KARTIKEYA
MARKANDEYA PURANA
Kisah kelahiran Pandawa. Rsi jamini adalah murid dari Rsi
Wyasa. Rsi Jamini menanyakan pada Rsi Markadeya tetang kelahiran Pandawa,
Drupadi dan Panca kumara. Rsi jamini disuruh bertanya pada 4 ekor burung putra
Rsi Drona. Ceritranya … antaralain; Ketika Rsi Jamini sedang berjalan menuju
gunung Windhya, beliau mendengar suara burung yang sedang menyanyikan
sloka-sloka weda. Beliau kemudian menemui burung itu dan menanyakan apa ynga
menjadi masalahnya selama ini. Burung itu memberi tahu bahwa pada masa lalu
putra Rsi Twasata yang bernama Tri sira melakukan tapa dengan tubuh terbalik.
Karena merasa kwatir akan tapa risira yang begitu hebat maka Dewa Indra
datang dan membunuh Trisira. Krena membunuh seorang Brahmana adalah dosa maka
Indra menjadi kehilangan sebagain tenaganya. Tenaganya yang hilang kemudia
memasuki tubuh Dharma. Melihat anaknya dibunuh Rsi Twasat menjadi sangat marah
dan mencabut sehelai rambutnya dan membuangnya di kobaran api. Dari api itu
munculah sosok mahluk tinggi besar berwajah seram yang bernama Vrtradiharapak
akan membunuh Indra. Indra menjadi sangat takut dan minta tolong pada tujuh Rsi
untuk membantunya. Ketujuh Rsi ini berhasil membuat antara Vrtra dan Indra
mennjadi damai. Namun begitu ada kesempatan Indra membunuh Wrtra. Dengan
pembunuhan ini Indra menjadi pendosa yang menyebabkan sebagaian energinya
menjadi hilang dan mengalir pada Dewa Wayu. Sekali lahi dewa Indra melakukan
dosa ketika menyamar menjadi Rsi Goutama menampakkan dirinya didepan Ahalya.
Kali ini Indra kehilangan tenaganya tenaga ini masuk pada dewa Aswaini. Ketika
di bumi terjadi banyak kejahatan para Dewa besidang untuk menyelamatkan bumi
dari kejahatan. Untuk menyelamatkan bumi kemudian para dewa lahir ke bumi
menjadi manusia dalam berbagai wujud.
Dewa Dharma mempergunakan energinya untuk melahirkan
Yudistira. Wayu mempergunakan energinya untuk melahirkan Bhima. Arjuna lahir
dengan tenaga Indra yang masih tersisa. Dua Aswini kembar mempegunakan
energy Indra melahirkan Nakula dan
Sahadewa. Dengan demikian para Pandawa
lahir adalah dari kekuatan Dewa Indra yang hilang akibat dosaNya. Mereka selalu
bersatu karena beraasal dari satu energy.
Sedangkan istri indra kemudian lahir sebagai Drupadi yang harus menikahi
kelima Padawa sekaligus,. Burung tadi
melanjutkan ceritranya: Ketika perang Bharata yuda menjadi semakain dekat
Baladewa menjadi serba salah. Ia tidak
bisam memihak Korawa karena di Pandawa ada Krisna sebagai sahabat
Arjuna. Bila memihak Pandawa di korawa ada Duryadhana sebagai murid dan
sekaligus menantunya. Maka beliau memutuskan untuk melakukan tirtayatra. Sehari
sebelum Baladewa berangkat malamnya belau melakukan minum-minum keras besama
istrnya. Dan pergi mengelilingi taman yang indah. Di taman itu Baladewa melihat
para maha Rsi sedang melakukan pembicaraan antara lain rsi Suta, Kausika ,
Bhagawa, Bharadwaja, Goutama. Ketika Baladewa leawat semua para Rsi memberi
hormat kecuali Rsi Suta. Baladewa menjadi marah dan membunuh Rsi Suta. Membunuh
Rsi adalah dosa besar hal ini menyebebkan Baladewa harus melakukan tirtayatra
selama 12 tahun.
HARISCANDRA.
Pada jaman Krtha yuda ada seorang raja yang sangat adil
bijaksana bernama Hariscandra. Elama pemerintahannya negara aman, rakyatnya
makmur sama sekali tidak terjadi bencana alam, pencurian,wabah dll. Karena raja sangat bijaksana dan berparas
ganteng. Suatu hari raja berburu ketengah hutan . sampai ditengan hutan raja mendengar ada
wanita yang sedan berteriak minta tolong. Sebagai raja tugas utamnya adalah
melindungi rakyatnya maka beliau segera menemui sumber suara tadi. Kelihatanlah
seorang wanita yang sedang ketakuta didekat rasi Wiswamitra. Raja langusng mengambil busur dan
anak panah, namuan wanita yang hendak ditolongnya itu hilang, kera waqnita tadi
adalah kekuatan Rsi Wiswamitra sendiri. Atas kejadian ini Raja Hariscandra
lalau minta maaf pada Sang Rsi. Sang Rsi menjadi sangat marah, padahal
Harscandra hanya ingin melindungi rakyatnya terlebih lagi wanita. Adalah sudah
kewajiban raja untuk melindiungi rakyatnya.Rsi mengajukan pertanyaan pada raja
kepada siapa seseorang harus nyumbang?
Siapa yang harus dilindungi? Hariscandra
menjawab: kepada brahmana raja harus menyumbang. Kepada rakyat yang dalam
bahaya harus dilindungi. Rsi Wiswamitra mengatakan bahwa beliau adalah Brahmana
maka ia haus dapat sumbangan dari raja. Harscandar menyangupi apa saja yang diminta oleh Rsi Wiwamitra.
Wiwamita menginginkan seluruh kerajaan seluruh dunia dan seluruh kota yang ada
didalamnaya, pelayan, dan seluruh rakyatmu. Hariscandra dengan suka rela
menyerahkan semua yang diminta oleh Rsi Wiswamitra. Kemudian juga meminta semua
hata benda perhiasan pakaian kecuali dirinya, istri dan anaknya. Hariscandra
juga nmenyerahkan segala yang diminta sang Rsi. Karena negeri ini n telah
menjadi milikku maka kau harus pwergi dari sini sahut sang Rsi. Ketika
Harscandra hendak meninggalkan negerinya Rsi Wiswamitra mencegahnya dan brkata.
Karena kau telah melakukan rajasuya, maka aku meminta daksina yang harus kau
persembahkan padaku. Hariscandar yang
sudah tidak punya apa-apa lagi bagaimna ia bisa menyerahkan daksina pada sang
rsi. Namun demikian Raja Hariscandra menyanggupi untuk menyerahkan daksina. Asal
diberikan waktu satu bulan un tuk mengusahakannya. Oleh rsi di ijinkan tempo
satu bulan. Ketika Ariscandra pergi berjalan besama istrinya
yang bernama Saiwya berjalan agak lamban karena lapar, capik dsb, maka sang Rsi
memukul punggungnya dengan tongkat. Hariscandra hanya melihat dan mengatakan
baik kami akan pergi. Ketika hal itu terjadi lima Wiwadewa melihat dengan
sangat sedih , kasihan, melihat perlakuak sang Rsi pada raja Hariscandra dan
berteiak : Memalukan, memalukan . hal ini membuat sang Rsi menjadi marah. Dan
mengutuk para Wiswdewa agar terlahir menjadi manusia di bumi. Menyadari akan
kemarahan Rsi Wiswamitra Wiswadewa lalu minta maaf atas kekeliruannya. Wiswa
mitra mengatakan kalian tidak akan memliki anak istri, dana akan terbebas dari
pengaruh kegiatan kehidupana manusia.
Dewa ini kemudian menjelma menjadi Panca kumara putra Drupadi dari Pandawa.
Hariscandra dengan Saiwya mempunya seorang putra bernama Rohitaswa. Merka idak tahu
harus pergi kemana setelah diusir dari negerinya. Satu-satunya tempat adalah ke
Waranasi dibumi karena tempat itu diciptakan oleh Siwa.
Ketika mereka memasuki
daerah Waranasi didepan pintu gerbag dicegat oleh Rsi Wiswamitra yang
meminta tagiahan berupa daksina karena telah satu bulan. Raja Raiscandra minta
tempo sampai matahari terbenam.
Hariscandra sangat bingung apa yang harus dilakukna kemana mencari uang
secepat itu. Maka merka beriga pergi kepasar . Di pasar Hariscandra berunding
dengan istrinya agar istriunya dijual. Denagan sangat terpasada sedih Harscandar
menjual istrinya pada seorang Brahmana untuk dijadikan budak. Setelah dibayat
maka rambut istri itu dijambak dan diseret oleh Brahmana tadi anaknya ikut
mengis dan mengikuti ibunya. Oleh ibunya diminta agar sang Brahmana juga meu
mebli anaknya agar dia tidak berpisah dengan anaknya. Maka Bratmanapun membayarnya. Tepat ketika itu Rsi
Wiswamitra datang untuk menagih uang daksina. Raja Hariscandra menyerakan
seluruh uang yang didapat atas penjualan istri
dan anaknya. Rsi Wiswamitra meras terhina atas sedikitnya uang yang
diberikan. Rsi Wiswitra hendak mengutuk Hariscandra . Hariscandra minta maaf
dan akan mengusahakan lagi uang. Hiriscandra hendak menjual dirinya pada siapa
saja yang mau. Ketika itu datanglah seorang Candala petusa pembersih kuburan,
yang sudah kotor bahu bangke kerena setiap hari bergelut dengan jenasah dan
kuburan hendak membeli Hariscandra. Hariscandra merasa tidak pantas seorang raja
dibeli oleh seorang Candala (candela ini sesungguhnya dewa Yama yang menjelma
menjadi Candala). .Rsi Wiswamitra datang lagi untuk menagih janji, namun
Hariscandar menyerah tidak sanggup menjual diri pada seorang candela. Ia siap
menjadi budak dari Rsi Wiswamitra. Karena telah menjadi budak dari Wiswamitra
Oleh Wiswitra disuruhnya agar menjual dirinya pada candela tadi. Maka dengan
resmi haricandar telah dibeli oleh candela. Oleh pembelinya ini Haricandra
disuruh bekerja mengurusi jenasah, yang bahunya sudah sangat menyengat, banyak
srigala, hati dan binatang pemakan bangkai yang setiap hari menjadi temannya.
Suatu hari hHari Candar melihat istrinya yang datang membawa anaknya yang telah
mninggal. Hampir saja mereka tidak saling mengenali karena semuanya sudah
berubah. Setelah lama saling memandang merka ingat akan wajar dan penderitaan
yang terisa akhirnya mereka saling mengnali dan berpelukan dan menangis
sejadi-jadinya mengingat kan nasib mereka. Mereka memutuskan untuk mati bubuh
diri bersama terjun di api. Sebelum bunuh diri ini terjadi datanglah para
Dewata yang dipimpin oleh dewa Indra untuk mencegar perbuatan bunuh diri itu.
Dewa Dharma/ Yama dan Wiswamitra juga datang menyatakan bahwa garis hidup karma
merka harus seperti tu ( jangan menyesali nasib. Berbuatlah selalu
yang terbaik demi kesejahtraan makhluk hidup dan umat manusia karma baik akan
mengantar seseorang untuk mencapai kemulyaan ). Agar kdua suami istri
ini bisa pergi keswuaga dengan tubuh mereka maka Dewa Indra memecikkan Amrta
ketubuh mereka dan juga anaknya Rohitaswa sehingga anak itu hidup kembali.
Wiswamitra juga membuka tangan persahabatan. Hariscandra menolak untuk pergi ke
sorga. Tugas hidupnya belum selesai ia harus mensejahreakan rakyatnya dan
negaranya. Aku adalah untuk rakyatku kalau mereka ke sorga barulah aku mau
ikut, bila mereka keneraka maka akupun arus ikut dengan mereka. Dewa
Indra menjawab. Tidak mungkin seluruh rayat bisa diajak kesorga karena
merka mempunyai karma masing-masing. Hariscandara
menawarkan pahala yang didapatnya bagi masing-masing rakyatnya. Seketika itu
juga kendaraan surga yang bernama Wimana
segera mengankut Hariscandra
dengan segala rakyatnya. Anaknya Rohitaswa diangkatnya menjadi raja Ayodya.
WISWAMITRA DAN WASISTA.
Rsi Wasista adalah pendeta kerajaan Haricandra sekaligus
pensehat raja. Ketika Wasista tahu bahwa apa yang menimpa rajanya akibat dari
perbuatan Wiswamitra . Namun Rsi Wasista tidak bisa berbuat apa-apa Karena
sedang melakukan pata. Setelah kembali rsi Wasista mengutuk Rsi Wiswamitra agar
menjadi burung. Demikian sebaliknya Rsi Wiswamitra juga mengutuk Rsi Wasista
agar menjadi burung. Karena sama-sama sakti kutukan itu terjadi seperti yang
dikatakan. Kadua burung ini menjadi sangat besar . dan bertarung akiabat dari
pertarungan ini maka dunia menjadi kacau, terjadi gempa, masyarakat rebut minta
tolong pada para Dewa. Dewa Barhma dan Dewa yang lainnya datang ketempat
kejadian . Brahma meminta agar pertarungan itu dihentikan tetapi mereka tidak
mendengarkan. Brahma akhirnya mengembailkan wujud aslinya sebagai Rsi Wasista
dan Wiswamitra. Wiswamitra menyatakan bahwa tidak ada alasan bagi Wasista memarahi
dirinya. Karena dengan cara seperti itulah raja Haricandra bisa mencapai sorga.
Kedua Rsi itu akhirnya bubar merasa malu.
WAYU PURANA
Catur Yuga. Satu manwantara terdiri dari tujuh puluh satu
maha yuga. Satu maha yuga terdiri dari 12 .000 tahun dewa, terbagi menjadi
empat yuga. Yaitu Satya atau Krtha yuga, Treta yuga, dwapara yuga dan kali
yuga. Satya yuga berlangsung selama 4.000 tahun dewa. Treta yuga berlangsung
selama 3.000 tahun dewa. Dwapara yuga berlangsung selama 2.000 tahun dan Kali
yuga berlangsung selama 1.000 tahun dewa, sedangkan dua tahun lagi adalah
sebagai Sandhyamsa/ peralihan dari tiap yuga ke yuga yang lainnya.
Satya yuga: dalam jaman ini tidak ada musim panas,
dingin, semi dll. Semuanya sama. Semua orang sama tampan dan juga cantik. Sama
sejahtra dan sama bahagianya. Tidak ada konsep dharma dan adharma, karena semua
orang secara alami baik-baik. Tidak ada tempat yang tidak layak dihuni manusia,
semua tempat sama dilereng gunung, di pinggir kali, pinggir laut semaua sama
baik dan mulya. Manusia tidak lagi
memerlukan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan sebagai bahan makanan. Karena bumi
mengeluarkan jus. Denagn memakan jus ini setiap orang tidak lagi
terkenapenyakit, umur tua, tidak ada kebencian atau irihati. Manusia memiliki kekuatan supranatural mereka
mampu menghadirkan apa saja yang diingininya. Manusia tidak kekurangan sesuatu
dalam hidupnya. Yang utama dalam satya yuga ini adalah meditasi/ Dhyana.Pada
jaman ini umur manusia rata-rata mencapai 400/ tahun.
Dwapara Yuga.
Kekuatan mental manusia mulai menyusut. Yang utama dalam Treta yuga
adalah pengetahuan/ Jnana. Awan tebal mulai bergulungan diangkasa dan mulai
mencurahkan hujan di bumi. Hujan ini mulai membuat berbagai jenis tanaman
tumbuh. Mahluk hidup mulai tergantung
pada buh dari pohon untuk hidup mereka. Pohon juga menyediakan kulitnya sebagai
bahan pakaian serrta bunganya menyediakan madu. Pohon ini begitu hebat
menyediakan segala kebutuhan manusia sehingga pohon ini disebut Kalpawrksa/ Kalpataru. Ketika jaman
Treta mulaib brakhir orang-orang mulai mengembanggkan pikiran jahat mulai
mrebut dan memiliki pohon ini. Dengan demikian pohon menjadi punah. Orang mulai
membangun tempat tinggal, tempat beristirahat di pinggir sungai, di lereng
pegunungan di pinggir pantai. Orang mulai menciptakan ukuran. Ukuran terkecil
disebut anguli/ aguli satu jari. 10 guli disebut pradesa( acengkang bhs Bali)
dari irujari sampai telunjuk. Satu tala
dari ibu jari menuju jari tengah. Gokarna dari ibu jari menuju jari manis.
Witasti dari ibu jari sampai kelingking.21nguli sama dengan satu Ratni, 24
nguli = satu hasta( tangan) depa. 42 anguli = Kisku. 4 hasta= 1 Dhana(
sepanjang busur) 2.000 djhanu = gawyuti. 4 gawyuti = 1 yojana.Satu yojana
dipergunakan untuk mengukur wilayah manusia.Tempat tinggal manusia disebut
Sala. Satu area istana disebut prasada.Pada
jaman I ni umur manusia rat-rata mencapai 300 tahun.
Dwapara
Yuga: setelah pohon Kalpawrksa punah, orang-orang mulai mencari sembur
penghidupan lain. Semua itu mereka temukan pada tanaman dan pohonpohon lain .
Penelusuran tanaman obat ditemukan jaman ini. Orang mulai menjadi jahat. Mereka
mulai berebut untuk memiliki sungai danau, daratan, pegunungan pohon dan
tanaman. Mereka yang kuat berkuasa atas segala isi bumi. Yang lemah akan
menderita. Akibat dari perebutan dan keserakahan ini tumbuh-tumbuhan menjadi
punah dan tidak ada lagi mau tumbuh. Seluruh bumi hanya ditutupi hutan yang
lebat. Akirnya manusia menderita kelaparan dan kehausa. Maka manusia mulai
menghadap dewa Brhma untuk mendapatkan
solusi Dewa Brahma kemudian memerah bumi agar pohon , tanaman dan berbagai jenisnya
tumbuh lagi . Pada jaman ini Yadnyalah yang utama.Pada jaman ini juga
dewaBrahma menciptakan aturan yang disebut Warnasrama dharma , dan empat warna
hidup. Warna ini adalah Brahmana: mereka yang mampu melaksanakan ajaran
Brahman, memiliki sifat sejati Brahman
baru layak disebut Brahmana. Keasatria adalah mereka yang mampu
melingdungi rakyat dari kejahatan pemerasan dan mensejahtrakan rakyat baru
layak disebut Ksatria. Waisya tugas utamnya adalah mengmbangkan pertnianpeternakan
dan perdagangan. Sudra adalah mereka yang mampu melayani ketiga golongan
distas. Kata sudra berasal dari kata Su = baik dra = mengabdi, menyelamatkan,
menuntun. Seorang Brahmana yang bbaik
akan sampai pada Dewa Brahma. Ksatria pembrani yang setia akan sampai pada dewa
Indra. Seporang Waisya yang baik akan sampai pada dewaMaruta.Sedangkan Sudra
yang baik akan menuju alam Gandharwa. Brahma juga menetapkan Catur Asrma empat
tingkat hidup berdasarkan pada intelektual, spiritual dan berdasarkan tingkat
umur . Brahma cari asrama tingkat hidup menuntut ilmu / masa belajar. Grhasta
tingkat hidup brumah tangga. Wanaprastha tingkat hidup mengasingkan diri dari
kegitan dan pengaruh duniawi yang dapat mengikat sang hyang Ayma untuk didak
bisa mencapai kebebasan / moksa. Bhiksuka masa hidup mengahbiskan sisa hidup
untuk mengabdikan diri pada pelayanan umat dan spiritual, melatih diri untuk
melakukan yoga dengan sempurna. Pada jaman ini umur manusia bisa mencapai 200
tahun.
Kali
yuga pada jaman ini manusia bukan saja merebut lahan pertanian malah seluuruh
dunia menjadi rebutan. Yang satu ingin menguasai yang lain. Dalam hal merbutkan
sesuatu manusia tidak segan untuk membunuh manusia lain. Karma phala berbuah
sangat cepat. Yang utama adalah harta uang . jaman kalai semua diukur dengan
uanmg. Mereka yang mempunyai uang banyaklah yang bisa berkuasa. Umur manusia
bisa mencapai 100 tahun dana akan terus berkurang ¼ nya akibat dari
terkontaminasinya pikiran manusia. Manusia berbur menikmati kesenangan duniawi
yang semu.
BHAVISA PURANA
Diceritakan rsi vedavyasa memiliki
seorang murid yang beranma Satanika. para Rsi mendatangi Satanika dan berkata
“Kami sangat ingin mempelajari tentang berbagai jenis susila. Anda adalah siswa
seorang Rsi agung vedavyasa”.
Ijinkan
saya untuk bertanya pada Rsi agung terlebih dahulu tentang apa yang harus saya
beritahukan pada kalian. Rsi Satanika kemudian pergi menemui Vedayasa gurunya, aku tela mengajarkan
semua itu pada murid ku yang bernama sumantu kata rsi vedvyasa kepada Satanika,
mengapa kau tidak langsung saja menemui Sumantu. Ketika satanika pergi menemui Sumantu maka terjadilah diskusi panjang
dari diskusi itu lahirlah kitab Bhavisya
Purana.
“Brahma”
kata Sumantu “menciptakan, melindungi, dan menghancurkan alam smesta. Pemahaman
beliau terjemahkan dalam seluruh veda, beliau adalah dewa kebijaksanaan permai
suri beliau adalah Sarasvati.
(
sebagai salah satu kitab yang termasuk golongan rajasika, maka bhavisya purana
ini tentu saja mengagungkan Brahma.
Dari
sudut pandang inilah Bhavisya Purana kemudian di kategorikan sebagai Rajasika
Purana atau “Brahma purana”.
Pada
jaman dahulu, stiap usaha yang dilakukan oleh manusia selalu membawa hasil yang
sukses hampir tidak memperlukan kuasa Ilahi. Maka manusia menjahdi besar kepala
.
Mengetahui
hal ini Brahma mulai berfikir “aku haus melakukan sesuatu. Aku harus
menciptakan seorang dewa yang bernama Ganesa.
Ganesa menjai dewa pertama yang harus di puja sebelum melakukan setiap
usaha. Maka Ganesa bergear
‘Vignahara’ yang berarti penghancur
segala rintangan dan ‘Siddhidata’
yang berarti menganugrahi kesuksesan .
Purana-Purana lain menyatakan bahwa Ganesa
adalah putra dari Siva dan Parvati. Dalam hal ini Bhavisya Purana memang cukup
aneh dengan pernyataan bahwa Ganesa tercipta oleh Brahma.
Dewa yang paling penting yang di sebutkan
dalam bhavisya purana dalah dewa surya. Dengan kekuatan batinya, manu kemudian
melahirkan sepuluh putra karena sepuluh anak ini menjadi penguasa (pati) dari
semua benda atau hal (praja) maka mereka di kenal brgelar para Prajapati. Dan salah satu prajapati ini
adalah yang bernama prajapati Daksa. (Dalam Mahabharata dan Bhagavata Purana,
Daksa dinyatakan sebagai putra Brahma). Daksa memiliki seorang putri yang
bernama Aditi.
Ketika
dewa matahari
bangkit dari telur itu, maka beliau dinamakan Martandra, dari kata mrta dan anda yaitu dua kata yang dighunakan oleh ayahnya untuk menyatakan
bahwa telur itu tidak mati. Martandra juga kemudian di kenal bernama surya.
Viswakarma
adalah arsiteknya para dewa dan memiliki seorang putri yang bernama samjna.
Kemudian di nikahkan dengan Surya .dari pernikahan mereka lahirlah Yama dan
Yamuna.
Akan
tetapi sinar dewa surya yang begitu panas membuat samjna tidak tahan lagi
bersama suaminya.”Aku tidak tahan panas sinar suamiku” kata samjna pada chaya.
Yma
memiliki wujud yang manakutkan degan jenggotnya panjang dan kumis tebal. Di
istana Yama juga ada para utusan dan pelayan
yama yang bergelar yamadhuta, pemimpin dari para pelayan dan pekerja di istana
yama ber nama Citragupta. Sebelum pergi ke neraka pendosa akan di bawa pada
yama terlebih dahulu. Para pelayan yama menyeret para pndosa tanpa
memeperdulikan jerit tangis maupun rintihanmereka.
Ketika
mereka telah sampai di istana Yma maka mereka di hadapkan pada Yama yang
kemudian di masukan sesuai dosa yang dilakukanhya
UPACARA
AGAMA
Untuk mendapatkan berkah dari para dewa
maka manusia harus melakukan upacara agama (vrata), berpuasa scara periodic
(upavasa) dan menyembahkan sedekah. Sebelum melakukan sebuah vrata, seorang
hendaknya melakukan upacara atau ritual pendahuluan sebelum melakukan vrata, ini di maksutkan untuk
mensucikan diri sendiri.
Vrata
sebenarnya berasal dari kebudayaan para rsi Dewa. Merekalah yang mengajarkan kepada
umat manusia untuk melakukan vrata agar keinginan mereka tercapai. Kemudian
dari mereka yang telah mendapatkan berbagai hasil dari vrata yang mereka
lakukan telah menurunkan kebiasakan itu pada yang lainya dan demikian
seharusnya.
Dan ini kebetulan terjadi pada syamala
dalam kisah di bawah ini.
SYAMALA
Di kota Mithilia hidup
seorang wanita urmila. Urmila memiliki seorang putra dan seorang putri. Pada
suatu kesempatan anak-anaknya sangat lapar dan ia terpaksa harus mencuri
bebrapa makanan milik tuanya. Beberapa waktu berlalu putri Urmila yang bernama Syamala, tumbuh
besar menjadi seorang gadis dan menikah dengan Yama.
Yama
memberi tahu Syamala,”sebagai istri ku, kau biasa dimana saja tingal di rumah
ku ini. Namun ada 7 ruangan yang tidak boleh di masuki oleh siapapun, termasuk
kau.
Sedangkan
Syamala mengikuti apa yang telah di katakana
oleh Yama untuk bebrapa waktu. Akan tetapi ke inginatahuanya mulai
tumbuh. Maka ia mulai membuka pintu yang terlarang itu , namun apa yang
dilihatnya sungguh di luar dugaanya, dimana ia meihat ibunya diseret ke minyak yang mendidih karena tidak sanggup
melihat pemandangan tersebut maka ruangan demi ruangan dibukanya. Pada kamar ke
4 Urmila sedang di potong- potong dan beberapa dagingnya di berikan beberapa
ekor anjing.
Pemandangan
yang sama juga di lihat syamala pada kamar ke lima, enam, dan tujuh. Stiap
kamar menyajikan pemandangan yang sama di mana ibunya di siksa di berbagai
neraka Syamala kemudian menghadap kpada suaminya “mengapa ibu ku tersiksa
sperti itu? Apa dosanya ?” “Kau memang
benar-benar tidak taat pada ku, aku dengan tegas mengatakan bahwa kau tidak
boleh memasuki 7 kamar itu. Aku tidak sanggup melihat ibuku berada di neraka
“kata syamala”, mohon katakanlah bagai mana aku mengurangi hukuman yang
didapatkanya.
“Dalam kelahiran sebelumnya kau telah melakukan
budhastami vrata delapan kali” jawab Yama “pahala yang didapatkan dari melkukan
ritual ini masih ada padamu dan belum habis. Jika kau memberikan pahala itu
pada ibumu dia akan terbebas dari neraka. Syamala kemudian mengikuti saran
suminya. Dan sbagai hasilnya, Urmila tidak hanya di bebaskan dari Neraka dan
brbagai siksaanya, namun ia juga mendapatkan sebuah tempat yang abadi di surga
dengan memakai wujud yang baru pula.
Kajian:
Bila orang ingin membebaskan orang tuanya dari neraka ke sorga maka ia harus
melakukan brata/ vrata puasa, pada setiap hari rabu pada penanggal atau
panglong ping 8 atau 7 hari sebelum purnama atau tilem. Hal ini sangat berguna
untuk mendoakan dan membebaskan orang tua atau leluhur kita dari neraka menuju
sorga. Hal ini juga dapat dilakukan
ketika upacara pengabenan leluhur sebaiknya puasa/ brata/ vrata.
SANG BRAHMANA DAN SANG
HANTU
Sungai vetravati adalah sungai yang
mengalir di spanjang kota vidisa.
Pada
suatu hari seorang Brahmana kebetulan bertemu dengan seorang hantu yang sedang
terkapar di pesisir sungai Verati. Sang Brahmana merasa tergugah hatinya untuk
membantu sang hantu, “Mengapa anda di siksa sperti itu ?” Tanya sang Brahmana.
“Dalam kelahiran sebelumnya aku adalah
seorang vaisya yang bernama Sailabhadra” jawab sang hantu, “Aku tinggal di kota
Vidisa. Aku adalah orang kaya dan berhasil memelihara rumah tanggaku dengan
baik. Aku menyipan kekayaanku. Namun aku memiliki ketertarikan yang amat besar
pada benda-benda itu hinga aku tidak pernah membantu para Brahmana dengan
memberikan sumbangan pada mereka. Aku tidak menghormati siapapun karena aku
orang kaya. Aku tidak pernah memuja Tuhan. Karena aku tidak pernah berbuat baik
pada mereka yang bukan keluargaku, maka setelah meninggal aku di hukum seperti
ini. Aku tidak sanggup menahan rasa sakit ini lagi. Tolong selamatkan aku dari
kutukan ini” Sepuluh tahun yang lalu aku telah melakukan Sukradvadasi vrat ,”
jawab sang Brahma, “Phala yang aku dapatkan belum habis sampai sekrang. Aku
akan memberikanya padamu agar kau bias terbebas dari hukumanmu.
Setelah
mendapatkan pahala yang di berikan sang brahma maka hantu itu terbebas dan
berhasil mencapai surga. Demikianlah hebatnya hasil melakukan Sukradvadasi
vrata.
Kajian: Bila ingin menyelamatkan diri dari dosa
lakukanlah puasa, Brata, vrata pada hari jumat pada penanggal/ panglong ping 12
atau 3 hari sebelum purnama atau tilem.( Sukra dwadasivrta). Akan mampu
menyelamatkan diri sendiri. Disini dijelaskan bahwa tapa seorang Brahmana
mamapu membebaskan seorang yang sedang mendapatkan hukuman akibat terlalu kikir
dalam hidupnya , sehingga dia harus dijemur ditepi sungai sehingga kehausan dan
kepanasan. Oleh karenanya jangan juga menjadi manusia takut beryadnya. Sebab
yadnya itulah yang akan mengantarkan seseorang dari neraka menuju Sorga. Lima
fungsi yadnya untuk menyucikan diri.
1.
Mantra: adalah puja sang Sulinggih. Mantra juga berarti pikiran, perencanaan,
ide. Dalam pembuitan yadnya yang pertama harus dilakukan adalah ide,
perencanaan yang dalam Manawa Dharma Sastra Bab VII sloka 10 disebut Dharma
Sidhi Artha. Dalam melakukan yadnya harus berpedoman pada :
Iksa tujuan yadnya harus dipahami terlebih
dahulu agar bisa efektip dan efisien tepat guna dan berhasil guna. Membauat
yadnya tidak asal-asalan, asal besar atau asal kecil yang penting irit namun
tujuanlah yang harus diperhatikan terlebih dahulu.
Sakti: kekuatan atau kemampuan.
Dalammmebuat yadnya kemampuan dana, tenaga, harus menjadi pertimbangan kedua
selain tujuan.
Desa : Tempat wilayah dimana yadnya
itu akan dilaksankan agar tidak mengganggu kepentingan orang banyak. Misal di
Jakarta Daerah macet, harus bisa menyesuaikan dengan berbagai kemungkinan yang
akan terkadi.
Kala: waktu . Dalam melakukan yadnya
waktu juga sangat menentukan keberhasilan sebuah yadnya. Waktu sangat mendesak
perlu disiasati dengan memperbanyak tenaga kerja atau membuat yadnya yang
simple tapi tidak mengurangi makna. Hal ini juga harus didasarkan pada acara
dan atmanastuti.
Tattwa: Filosofis, inti, makna, Dalam
melaksanakan yadnya filosofis, nilai yang terkandung, tujuan yang akan dicapai
sangat menjadi pertimbangan agar sebuah yadnya berhasil dengan baik.
Yantra Banten: merupakan simbul dari
keinginan manusia dalam menyampaikan seseuatu pada Sang Pencipta Yang Maha
Agung.Setiap bentuk dari sebuah banten sarat dengan makna yang dapat
menyimbulkan Sang Hyang Widhi.
Dari kekuatan Mantra dan Yantra akan
menghasilkan Tatra: kekuatan kesucian yang dihasilkan oleh sebuah yadnya.
Perpaduannantara Mantra, Yantra, dan
Tantra akan berubah menjadi yoga, yaitu penghubung kekuatan ini akan
mengubungkan antara yang memuja dangan yang dipuja. Kekuatan inilah yang akan
menyampaikan segala permohonan pemuja, pelakuk yadnya, pada Ida Sang yang Widhi
wasa.
Hal ini akan berhasil dengan baik bila
dilaksanakan dengan tulus iklas suka cita tanpa ada niat untuk memperoleh
sesuatu dari yadnya itu, inilah yang disebut Satwika yadnya.
VRATA-VRATA LAINYA
Bhavisya
Purana juga menyebutkan beberapa vrata yang lainya, meskipun tidak menyebutkan
scara terperinci tentang keseluruhan ritualnya.
Ubhayadvadasi
vrata memberikan pahala yang melebihi tirtyatra ke tempat-tmpat suci sperti
Gaya, puskara, Varanasi dan Prayoga.
Dengan melakukan Tilaka vrata degan ritual
pemakaian Tilaka (sebuah tanda) pada dahi seseorang maka musuh dan roh jahat
tidak berkutik.
Jatismara
vrata yaitu melakukan tirakat tidak berbicara hingga bulan menampakn di langit,
pada malam hainya. Untuk mendapatkan
pahala seseorang tidak harus slalu melakukan vrata yang di maksut. Meskipun
hanya dengn membaca dan mengethui (vidhi) persyaratanya saja maka sesorang juga
sudah mndapatkan sedikit pahalanya.
Misal,
Rasakalyani vrata, dimana Dewi Parwati harus dimandikan (Dalam wujud patung
beiau) dengan mentega murni kemudian di
lakukan puja untuk beliau. Orang yang mendengarkan Vidhi dari Mandarasthi vrata
akan mendapatkan pembebasan dari dosa dosanya. Banyak vrata yang di lakukan
oleh para wanita. Contoh Asvameda yajna jika dia melakukan anantatritiaya vrata pada musim dingin. Dalam
melakukan vrata ini dia harus memakai pakaian serba merah, jika doa seorang
jnda maka harus memakai pakaian kuning, dan mereka yang belum menikah harus
memakai pakaian putih. Seorang wanita bisa mencapai moksa dengan memuja Visnu
dan membuat makanan untuk Brahmana dalam ritual
aranyadvadasi vrata.
Vrata yang berhubungan
dengan Dewa Surya
Abhaya vrata, Abhaya
saptami vrata, Ananta saptami vrata, Bhadra vrata, Kamata saptami vrata, Kamala
sasthi vrata, Mahasaptami vrata, Mahajaya saptami vrata, Mahesvetadytvana
vrata, Martandra saptami vrata, Ubhaya nasana vrata, Herdayadityavana vrata,
Jaya vrata, Kamapradadhityana vrata, Kamada vrata, Mandara sasthi vrata, Nanda
saptami vrata, Narajana vrata, Sarkara saptami vrata, sarvartha saptami vrata,
Trivarga saptami vrata, Papanasini saptami vrata, Badrapada suklapaksa vrta,
Rahsya saptami vrata, Ratha saptami vrata, Samkrati vrata, Rogaharadiyavana
vrata, Saptami vrata, Surya vrata, Siddha vrata
Vrata yang berhubungan
dengan dewa yang lain
Vrata
yang berhuhungan dengan pemujaan kepada Dewa yang selin Surya di jelaskan dalam
Bhavisya Purana. Beberapa diantaranya adalah:
1. Ananta
caturdasi vrata::
Caturdasi vrata adalah hari keempatbelas stiap bulan.
2. Bhimapancaka
vrata: : ini dilakukan pada bulan ketiga pada
periode suklapaksa.
3. Asoka
vrata: : saat ini
seseorang harus memuja pohonasoka untuk untuk mnghilangkan sgala
kesedihan
4. Gosapada
tritiya vrata: :ini dilakukan pada tritya (hari ke tiga pada stiap dua minggu.
5. Govatsa
Dvadasi vrata :seekor sapi dan anaknya yang harus di puja saatini
6. Govinda
Dvadasi vrata :Ia dilakukan pada hari yang ke
dubelas setiap bulanya.
7. Kukuti
vrata : Dalam vrata ini siva dan parvati harus di
puja ketika naksara bhadrapada sedang di langit
8. Mudhaka
Tritya vrata : ini dilakukan pada hari yang ketiga stiap bulan bhadrapada
9. Naga
pancami vrata : Pada pancami (hari kelima)
10. Ulka
dvadasi vrata : Vrata ini dilakukan pada hari yang
ke dua belas pada bulan Maghasira
11. Vinayaka
caurti vrata : pada hari ke empat dalam setiap
bulan seseorang harus memuja Vinayaka (Ganesa)
12. Santi
vrata : vrata ini melibatkan pemujaan kpada
narayana
13. Saraswati
vrata : yang hendak melakukanya harus
berpuasa
14. Asunyasanaya
vrata : yang hendak melakukanya harus
melakukan puasa scara periodic
15. Aviyoga
tritya vrata : vrata ini juga menjamin kehar
monisan hubungan keluarga dan di lakukan
pada hari ke tiga
16. Vatasavitri
vatara : di awali pada hari ketigabelas
17. Yama
vrata : Dewa yama di puja untuk mendapatkan
sgala keinginan duniawi
SUMBANGAN SEDEKAH
Kekayaan
yang di sumbangkan tidak akan pernah sia-sia.oleh karena itu adalah tindakan
yang terbaik jika kekayaan itu di sumbangkan.
Lebih
lagi, sebuah daksina (biaya) harus di belikan ketika hendak memberikan
sumbangan tertentu, kalau kalau tidak maka upacara sperti itu tidak akan
sempurna atau lengkap.
KASTA
Kasta di bagi menjadi empat yaitu Brahmana, Ksatria, Vaisya, dan Sudra.
Brahmana adalah mereka yang memuja Brahma.
Ksatria
adalah mereka yang
bertugas untuk serangan musuh.
Vaisya adalah mereka yang bertugas untuk
mengembangkan pandangan.
Sydra adalah mereka yang tidak boleh
mempelajhari kitap suci
MASALAH
PENDIDIKAN
Setelah menuntut ilmu siswa
berkewjiban uhntuk menyenangkan gurunya dengan membrikan persebahan baihk berup
tanah, emas, sebuah, panyung, sandal, pakaian bhkan makanan dah benda lain
yang. disebutkan ada lima dehgan penjelasan berikut::
1.
Acarya adalah guru guru yang mngajarkan
rahasia pengetahuan dari veda(kalpa rahasia).
2.
Upadhayana adalah guru yang mengajarkan ajaran
veda yang berhubungan dengan cara untuk mencari nafkah.
3.
Guru adalah orang yang di tempatnya seorang
siswa tinggal dan menjadi bagiahn rumah tangga sang guru.
4.
Rvija adalah mereka yang mengambil peran sebagai
pelaksana atau pmimpin upacara persembahan.
5.
Maha guru adalah guru yang tertinggi dari semu
guru dan harus di hormati oleh siapun juga.
UPAH
Seorang
buruh atau pekerja harus di berikan uph sesuai dengan pekerjaanya yang mereka
lakukan. Satuan upah terkecil adalah saru vrata.
Duapuluh vrata menjadi satu Kakini
dan empat kakini dalam satu pana. Maka demikian ada delapanpuluh vrata dalam satu pana.
WANITA DAN PERNIKAHAN
Menurut
bhavisya purana, wanita harus cepat-cepat dinikahkan, usia terbaik bagi seorang
anak gadis untuk menikah
adalah usia tujuh pada saat anak itu menginjak usia gouri, oilihn yang kedua adalah . sedangkan rajasvala adalah usia yang buruk untuk menikah.
TENTANG MASA DEPAN
Karena
bagaimanapun juga ini adalah topik yang paling menyenangkan di bicarakan. Ini
di awali dengan ramalan tentang naiknya manu ke tahta kerajaan dan di akhiri
dengan ramalan ramalan datangnya kerajaan inggris ke india dan pemerintahan
permaisuriVictavati (Victoria). Namun juga ada penjelasan tentanhg raja-raja
yang memerintah di masa depan. Ada keterangan tentang Timur, Babar,Humayun,
Sher Shah, Akbar, Salem, Aurangzeb, Shivaji dan Mhadevji Sindi.
RAJA-RAJA PADA JAMAN KALI
Bagianyang
paling penting dari penjlasan ini adalah adanya katalok dari raja-raja yang
akan memerintah pada jaman kaliyuga.Namun matsya purana dan vayu purana juga
menyebutkanbahwa bhavisya purana merupakan sumber segala penjelasan tentang
silsilah raja-raja pada jaman kali. Kitab purana menyatakan bahwa jaman
kaliyuga dimulai ketika sang avatar krsna wafat dan kembali ke kahyanganya.
Jaman
di bagi menjadi empat yuga atau era Satya yuga atau krta yuga,
tretya yuga, dwapara yuga dan kali yuga.
Masa peralihan antara Satyayuga yang baru dengan kali yuga adalah 500 tahun
para dewa atau 18.000 tahun manusia. Kali yuga akan menjadi sebuah jaman yang
buruk.
Bhavsya
purana juga menyatakan bahwa kitab itu akan mnceritakn tentang masa depan,
dimana akan terjadi perang antara pandawa dan kurawa. Akan tetapi proses
penyerapan yang terjadi dalam bhavisya purana terus berlangsung hingga
pemerintahan Inggris di india. Bhavsya purana juaga menjelaskan bahwa dinasti
raja-raja yang terdapat dalam kali adalah sbagai berikut.
1.
PARA
PAURAVA
2.
PAR
AIKSVAKU (IKSVAKU)
3.
BARHADDRATA
4.
PRADYOTA
5.
SISUNAGA
6.
NANDA
7.
MOURYA
8.
SUNGA
9.
KANVAYANA
10. ANDHRA
11. DINASTI LOKAL
12. DINASTI VIDISA
13. DINASTI RAJA-RAJA PADA ABAD KE III
14. DINASTI LAIN PADA ABAD KE III
DUA BELAS ASPEK DARI SURYA
Dewa
matahari memanifestasikan dirinya menjadi dua belas aspek yang berbeda. Ini
dinamakan sbagai para aditya dan mereka adalah Indra, Dhata, Parjana, Pusa,
Tvasta, Aryama, Bhaga, Visvana, Visnu, Amsu, Varuna dan Mitra. Dalam peranya
sebagai dewa indra makadewa surya menjadi pemimoin para dewa dan menjadi raja
mereka.
KERETA DEWA SURYA
Kerta dewa surya berwarna keemasan dan ini
di buat sendiri oleh dewa brahma. Nama kusir yang mengendarainya adalah
Aruna.kereta ini di tarik tujuh kuda yang bernama Gayatri, Tristupa, Jagati,
Anstupa, Pankti,Vrhati dan Usnika.
SAKADVIPA
Di
sebutkan bahwa bumi terdiri dari tujuh wilayah(dvipa) dank e tujuh wilayah ini
adalah Jambudvipa, Plaksadvipa, Samaladvipa, Kusadvipa, Krouncadvipa,
Puskaradvipa, da sakadvipa.
MANVANTARA
Manvantara
adalah sbuah kurun waktu yang sangat panjang dimana di mana I stiap
manvataranya itu di pimpin oleh Manu di sebut bahwa ada empat belas manvatara
dan setelah empatbelas manvatara itu berlalu maka alam smesta alam smesta akan
di hancurkan scara total. Sekarang ini enam manvatara telah berlalu. Keenam
manvatara itu adalah Svayambhuva, Ssvarocisa, Uttama, tamasa, raivasvata, yang
merupakan manvatara yang ke tujuh. Kebanyakan kitab purana berisikan tentang
pernyataan kandungan dewa brahma, visnu dan sivadan ini membuat mereka mnjadi
dewa yang lebih terkenal di kalangan umat manusia. dan di sini Bhavisya purana
yang tamapak aneh dengan mengagungkan Surya. Mungkin tidk di ragukan lagi anda
pasti ingin mengetahui lebihh lanjut tentang hal ini trutama pemujaan dewa
surya. Ini bias didapatkan dalan Bhavisya Purana dalam bentuk utuhnya.
GARUDA PURA
PENGENALAN
Kitab – Kitab purana
adalah kitab suci yang telah diturunkan kepada kita sejak masa yang
lalu.Beberapa diantara kitab ini adalah purana mayor yang dikenal sebagai
Mahapurana dan beberapa lagi adalah kitab purana minor yang dikenal sebagai
Upapurana
Garuda
purana adalah termasuk sattvika purana.Sedangkan purana yang lain yang termasuk
dalam sattvika purana adalah visnu purana,bhagavata purana,padma purana dan
varaha purana.
Garuda
purana terdiri dari sembilan belas ribu sloka,kitab ini termasuk dalam kelas
menengah dari segi jumlah slokanya.Karena yang terbanyak slokanya yaitu skanda purana terdiri dari delapan puluh satu ribu
sloka,dan yang paling sedikit adalah markandeya purana yang terdiri dari
sembilan ribu sloka
SUTA DAN PARA RSI LAINNYA
Suta adalah seorang rsi
yang terpelajar, beliau sangat mahir dalam ajaran purana dan sastra dan beliau
juga adalah seorang penyembah visnu yang agung.Suta sebenarnya adalah
segolongan orang yang lahir dari ibu yang berasal dari keluarga brahmana dan
ayah dari ksatriya.
Sedangkan
para suta adalah bukan brahmana dan ksatriya,mereka adalah hasil dari
perkawinan silang,kewajiban mereka adalah menjaga kuda – kuda kerajaan dan
melindungi dunia dari kejahatan.
Vedavyasa mengajarkan purana kepada
salah satu siswanya yang bernama romaharsana atau lomaharsana, beliau dinamakan
demikian karena bulu tubuhnya (roma)
bergetar (harsana) ketika mendengar penceritaan kisah purana dari gurunya.
LATAR BELAKANG GARUDA PURANA
Romaharsana
kemudian menceritakan tentang bagaimana asal mula dari garuda purana.lalu
romaharsana pergi ke sebuah pertapaan yang dinamakan Vadrikasrama dan bertemu
dengan vedavyasa disana.Ia kemudian menyembah sang rsi dan menanyakan beliau
tentang bagaimanakan sifat sejati visnu.
Aku
akan menceritakan kepadamu tentang garuda purana. Aku,Narada,Daksa,Bhrgu,dan beberapa rsi yang
lainnya.pada suatu kali datang ke kahyangan brahmadi brahmaloka untuk
menyampaikan rasa hormat kepada beliau.kami meminta brahma untuk menceritakan bentuk
pengetahuan yang terbaik.
Garuda adalah raja dari pada burung.
Ia berhasil membuat visnu berkenan dengan tapa yang dilakukannya dan visnu
berkenan datang dihadapannya. ” anugrah apa yang kau minta?” tanya visnu kepada
garuda.Mohon berikanlah anugrah bahwa aku bisa menjadi kendaraan ilahi anda
(vahana),” tanya garuda. “berikanlah anugrah agar hamba bisa mengalahkan semua
jenis ular naga. Dan anugrah yang terakhir adalah supaya hamba bisa mengetahui
segala pengetahuan
agar bisa menyusun sebuah kitab purana.”
Anugrah itu kemudian diberikan dan garuda kemudian menyusun garuda purana.
PENCIPTAAN
Pada
awalnya segalanya adalah kosong. Yang ada hanyalah esensi Ilahi dari Brahman.
Brahman adalah asal mula dari seluruh alam semesta. Ia tidak memiliki awal dan
akhir. Sebelum terjadinya penciptaan diseluruh semesta tidak ada apa – apa.
Seluruh alam semesta tenggelam dalam air bah.
Kemudian
dalam air muncul sebuah telur (anda) keemasan.Visnu berada dalam telur itu. Dan
ia mengambil wujud phisik untuk melakukan penciptaan. Dari visnu diciptakanlah
brahma yang berwajah empat semuanya diciptakan dalam telur itu.
Kemudian brahma menciptakan empat jenis
mahluk. Mereka adalah jenis dewa, asura, pitri (leluhur), dan manava (manusia).
Para dewa memiliki kekuatan yang lebih dari yang lain pada siang hari dan asura
pada malam hari.
TENTANG DOA
Sekarang
Garuda Purana memiliki beberapa bagian atau teknik yang mengajarkan cara berdoa
kepada dewa surya (dewa matahari), laksmi (dewi kekayaan), dan kepada dewa
visnu.
Semua
jenis doa dan mantra ini sangat membantu akan tetapi dikatakan bahwa mantra dan
doa yang terbaik adalah mengucapkan seribu nama visnu
TENTANG OBAT – OBATAN
Banyak
bab dalam Ayur Veda (pengetahuan tentang obat – obatan) diajarkan pada bagian
ini. Dikatakan bahwa asal atau yang menciptakan pengetahuan ini adalah
Dhanvantari dan beliau kemudian mengajarkannya kepada rsi susruta. Adalah
ajaran ini yang dijelaskan didalam garuda purana.
Ada
sejenis tanaman yang dinamakan punarnava. Jika naksatra pusya sedang
menampakkan diri dilangit maka tanaman ini hendaknya di lumatkan lalu di campur
dalam air untuk diminum. Tindakan ini akan menjamin tidak ada ular yang berani
masuk ke dalam rumah orang itu.
TENTANG GIGITAN ULAR
Ada
sebuah mantra yang dinamakan pranesvara yng bisa menyembuhkan gigitan ular
sedangkan jika terjadi gigitan ular pada seseorang di luar persyaratan itu maka
mantra pranesvara akan membantu menyembuhkannya.
Setelah
bagian ini garuda purana juga memberikan beberapa mantra lainnya itulah
kelebihan dari garuda purana yang bisa memberikan beberapa mantra lainnya.
SALAGRAMA
Salaghrama
adalah sebuah perwujudan yang mewakili wujud visnu yang terbuat dari sebuah
batu. Sebuah kisah yang terdapat dalam Brahmavaivarta purana menyatakan bahwa
visnu telah dikutuk bahwa beliau akan menjadi sebuah batu yang terdapat di
pinggir sungai gandaki. Dan selanjutnya pada bagian ini Garuda purana
menceritakan tentang berbagai bentuk dan wujud batu salagrama.
Sebuah
salagrama yang memiliki tanda sankha (terompet kerang), cakra, gada dan padama
disebut sebagai kesava. Urutannya haruslah sesuai dengan yang disebutkannya,
Jika urutannya adalah cakra, sankha, padma dan gada maka patung itu disebut
sebagai madhava.
Sebelum
membangun sebuah gedung atau bangunan tertentu maka harus ada sebuah upacara
untuk peletakan batu pertama. Sebuah kuil hendaknya di bangun di depan rumah,
pintu gerbang, pintu rumah dan tempat yang digunakan untuk melakukan upacara
hendaknya menghadap ke timur.
Hitunglah
luas areal bangunan dengan mengalikan antara panjang dan lebar. Kalikanlah
areal bangunan dengan delapan dan bagi enam puluh empat atau dengan perhitungan
sederhana luas area dibagi menjadi delapan. Dan hasil dari perhitungan ini
adalah sisa waktu menjadi patokan lama hidupnya penghuni rumah itu.
TENTANG KUIL
Kuil
hendaknya memiliki satu, tiga atau lima atap puncak. Secara khusus ada lima
jenis kuil, lima jenis yang dimaksud adalah Vairaja, Puspaka, Malaka dan
Tripistapa. Perbedaannya terletak pada bentuk tentu saja akan ada beberapa
variasi dari lima bentuk dasar ini.
Di
dekat gerbang kuil hendaknya dibuat sebuah tempat untuk bermain. Pendeta kuil
hendaknya tinggal agak sedikit jauh dari kuil, Hendaknya dipelihara bahwa kuil
senantiasa di kelilingi dengan tanaman, bunga dan tanaman hias.
WARNASRAMA DHARMA
Varnasrama
dikarakterisasikan oleh kewajiban dari empat golongan masyarakat dan tingkatan
dalam hidup ini.
Kewajiban
seorang brahmana adalah untuk melakukan uapacara ritual agama, menyumbang
sedekah, belajar agama dan mengajarkan pengetahuan agama. Ksatriya dan Vaisya
juga harus melakukan upacara persembahan, menyumbang sedekah, dan belajar kitab
suci.
Pada
tahapan yang pertama dalam kehidupan seseorang diwajibkan untuk menjadi
Brahmacarya (siswa spiritual). Ia mendapatkan makanan dari meminta sedekah dan
melayani gurunya. Tingkatan selanjutnya adalah tingkatan berumah tangga
(Grhastya). Seorang pelaku rumah tangga hendaknya melakukan upacara
persembahan, memuja para dewa, menyumbangkan sedekah dan melayani para tamu.
Dalam tingkatan kehidupan yang keempat seseorang diwajibkan untuk melakukan
kehidupan tinggal didalam hutan dan melakukan disiplin spiritual (Vanaprastha).
Sedangkan phase terakhir dari kehidupan (Sannyasa) ia hendaknya menjadi
pertapa, melakukan yoga berusaha untuk mencapai persatuan jiwa dengan Brahman
yang tertinggi.
MENYUMBANG SEDEKAH
Menyumbang
sedekah adalah cara terbaik untuk melakukan dharma, karena orang yang
menyumbang sedekah akan diberkati dalam kehidupan ini dan juga dalam kehidupan
setelahnya. Menyumbang dikenal sebagai dana.
Disebutkan
ada empat jenis dana yaitu Nitya, Naimittika, Kamya dan Vimala. Nitya dana
adalah sumbangan yang diberikan kepada kepada brahmana tanpa mengharapkan
imbalan/pamerih apapun. Naimittika dana adalah sumbangan yang dilakukan karena
sedang melakukan tirakat atau untuk mengusir segala
hal yang buruk. Kamya dana adalah sumbangan
yang diberikan untuk mendapatkan kekayaan, anak atau sesuatu yang berharga
lainnya. Vimala dana adalah sumbangan yang diberikan semata – mata untuk
kepentingan menyenangkan tuhan.
Seorang
pendosa yang menghalangi orang lain untuk melakukan dharma atau memberikan
sumbangan sedakah akan lahir dalam wujud burung pada kehidupan yang akan
datang.
PRAYASCITTA
Ritual
prayascitta adalah dimaksudkan untuk melakukan penebusan terhadap dosa – dosa
yang dilakukan. Dosa yang dinyatakan sebagai dosa yang terberat adalah dosa
membunuh seorang brahmana.Orang yang melakukan dosa ini disarankan untuk
membuat sebuah gubuk yang terdiri dari rerumputan kering dan tinggal di
dalamnya selama dua belas tahun.
Seorang
brahmana yang mencuri emas biasanya dihukum dengan pukulan tongkat oleh raja,
Kemudian ia tinggal di gubuk yang
terbuat dari rerumputan selama dua belas tahun.
Seorang
peminum diharuskan melakukan tirakat minum anggur panas, kemudian diikuti
dengan minum susu, mentega lalu air kencing sapi. Seseorang yang kebetulan mati
disebuah tempat suci akan mendapatkan penebusan dari segala dosa – dosanya.
TENTANG GEOGRAPY
Bumi
dibagi menjadi tujuh wilayah (dvipa) yang namanya adalah Jambudvipa,
Plaksadvipa, Salmalidvipa, Kusadvipa, Krauncadvipa, Sakadvipa dan Puskaradvipa.
Tujuh wilayah itu dikelilingi oleh tujuh samudra. Dan tujuh samudra yang
dimaksud adalah Lavana, Iksu, Sura, Sarpi, Dadhi, Dugdha dan Jala.
Bharatavarsa
sendiri dibagi menjadi sembilan bagian. Delapan dari tempat ini adalah
Indradvipa, Kaserumana, Tamravarna, Gabhastimana, Nagadvipa, Kataha, Simhala
dan Varuna. Sedangkan bagian kesembilan adalah Sagaradvipa yang dikelilingi
oleh lautan.
Disamping
semua wilayah tadi ada juga yang disebut sebagai alam bawah tanah (patala) yang
jumlahnya ada tujuh. Nama – namanya adalah Atala, Vitala, Nitala, Mahatala,
Sutala, Patala dan Gabhastimana. Para daitya dan bhujanga (ular) tinggal
disana.
ASTRONOMY DAN ASTROLOGY
Kereta
yang dimiliki oleh dewa matahari ditarik oleh tujuh kuda. Mereka adalah
Gayatri, Vrhati, Usnika, Jagati, Tristupa, Anustupa dan Pankti. Kereta dewa
bulan ditarik oleh sepuluh kuda dan kesepuluh kuda itu berwarna putih.
Disebutkan
ada dua puluh tujuh naksatra (bintang) di langit. Mereka adalah Asvini, Bharani,
Krittika, Rohini, Mrgasira, Ardra, Punarvasu, Pusya Aslesa, Magha,
Puvaphalguni, Utaraphalguni, Hasta, Citra, Svati, Visakha, Anuradha, Jyestha,
Mula, Purvasada, Uttarasada, Sravana, Dhanistha Sathabhisa, Purvabhadrapada,
Uttarabhadrapada dan Revati.
Waktu
yang tepat untuk memulai sebuah perjalanan jauh adalah ketika bintang
Asvini,Anuradha, Revati, Mrgrasa, Mula, Punarvasu, Pusya, Hasta, atau Jyestha
sedang ada di langit.
PHYSIOGNOMY (Ilmu tentang arti tubuh atau sikap seseorang)
Pada
dahi setiap orang akan senantiasa nampak guratan – guratan. Jumlah dari guratan
– guratan ini akan menunjukan berapa lama orang itu akan hidup. Orang yang
memiliki tiga guratan akan hidup selama enam puluh tahun, yang memili dua
guratan akan hidup selama empat puluh tahun dan mereka yang memuliki satu
guratan saja akan hidup dan rentang waktu hanya dua puluh tahun.
Dari
telapak tangan wanita kita bisa melihat masa depannya. Jika garis tangannya
tebal maka dia akan memiliki banyak anak laki – laki. Akan tetapi jika garis tangannya
tipis maka dia akan memiliki banyak anak perempuan.
Pengetahuan
seperti ini dalam ajaran hindi disebut sebagai Samudrika Sastra.
TENTANG PERMATA
Ada
berbagai jenis permata. Beberapa diantaranya adalah yang terpenting yaitu Vajra
( intan), Mukta ( mutiara), Padmaraga ( ruby), Sphatika ( krystal) dan Pravala
(coral)
Vajra
dan Hiraka terbentuk dari tulang – tulang Balasutra. Intan bisa terdiri dari
berbagai warna kilau, ada yang putih susu, biru, keemasan, kuning dan gelap.
Intan yang berwarna merah dan kuning hendaknya hanya di pakai oleh raja dan
tidak boleh siapapun juga yang lainnya memakainya Intan yang berwarna – warni
dan berbentuk bundar hendaknya tidak dipakai secara sembarangan karena bisa
menyebabkan penderitaan yang besar pada pemakainya. Untuk mengenakannya
hendaknya dilakukan beberapa pemenuhan persyaratan
Mukta
(mutiara) bisa didapatkan dari delapan tempat yang berbeda yaitu dari gajah,
awan, babi hutan, kerang, ikan, ular, tiram, dan bambu. Akan tetapi tiram
biasanya yang sering memiliki permata. Permata yang didapat dari bambu, gajah,
ikan, tiram, dan babi hutan sama sekali tidak cermelang. Gigi dari Balasura
jatuh ke samudra dan di sana gigi – gigi itu memasuki tubuh tiram dan menjadi
benih dari mutiara yang berkembang di tubuh tiram.
TIRTHA YATRA (Tempat Suci)
Tirtha
adalah tempat suci yang digunakan sebagai tempat berziarah. Dan tempat yang
dinyatakan paling suci adalah sebagai Ganga. Semua tempat yang ada di sepanjang
sungai ganga adalah tempat suci. Akan tetapi yang tersuci diantara semuanya itu
adalah Haridvara, Prayaga dan Gangasagara. Seorang pendosa yang melakukan
permandian di Prayaga akan terampuni dosa – dosanya.
Varanasi
juga adalah tempat yang amat suci, karena dinyatakan bahwa visnu dan siva
selalu ada di sana. Kuruksetra adalah tempat yang mengagumkan untuk acara
pemberian sedekah. Tempat suci untuk berziarah lainnya adalah Prabhasa.
Dvaraka, Sarasvati,dan Kedara. Sampai sekarang senantiasa ada perdebatan antara
tempat suci mana yang tersuci diantara semuanya itu.
Empat
jalan untuk mencapai pembebasan telah ditentukan untuk umat manusia. Yang
pertama adalah dengan jalan pengetahuan tentang Brahman, yang kedua adalah
upacara Sraddha di Gaya, yang ketiga adalah mengalami kematian di kandang sapi
dan yang keempat adalah dengan tinggal di bentangan wilayah Kuruksetra.
TENTANG MANVANTARA
Setiap
manvantara adalah satu periode waktu dan setiap manvantara dipimpin oleh
penguasa utama yaitu manu. Manu yang pertama adalah Svayambhuva, Manu yang
kedua adalah Svarocisa, Manu yang ketiga adalah Outtama, Manu yang keempat
adalah Tamasa, Manu yang kelima adalah Raivata, Manu yang keenam adalah
Caksusa, dan Manu yang ketujuh adalah Vaivasvata.
Dan
Manvantara ini adalah yang sedang berlangsung sekarang ini. Sedangkan tujuh
Manvantara selanjutnya adalah yang akan datang.
Manu
yang kedelapan adalah Savarni, Manu yang kesembilan adalah Daksasavarni, Manu
yang kesepuluh adalah Brahmasavarni, Manu yang kesebelas adalah Dharmasavarni,
Manu yang keduabelas adalah Rudrasavarni, Manu yang ketigabelas adalah Roucya
dan Manu yang keempat belas adalah Indrasavarni. Manvantara yang terakhir ini
akan membawa kita pada akhir kalpa dan seluruh dunia akan di hancurkan.
PERKAWINAN DAN PERKAWINAN SILANG
Mempelai
laki – laki dan perempuan hendaknya tidak memiliki ikatan darah satu sama lain,
lebih dari sembilan generasi dari pihak ayah dan tujuh generasi dari pihak
ibu. Golongan Brahmana, Ksatriya dan
Vaisya hendaknya tidak menikah dengan golongan Sudra.
Mempelai
laki – laki dari golongan Brahmana bisa dinikahkan dengan golongan Brahmana,
Ksatriya atau Vaisya. Mempelai laki – laki dari golongan Ksatriya bisa
dinikahkan dengan wanita dari golongan Ksatriya atau Vaisya. Mempelai laki –
laki dari golongan Vaisya hanya boleh menikah dengan wanita dari golongan yang
sama dan mempelai laki – laki dari golongan Sudra hanya boleh menikah dengan
wanita Sudra.
Bentuk
pernikahan selanjutnya adalah pernikahan jenis Arya. Dalam pernikahan jenis
ini, dua sapi diterima dari mempelai laki – laki sebagai mas kawin dan mempelai
perempuannya yang di berikan bersamaan kedua sapi tadi kepada mempelai laki –
laki. Seorang putra yang lahir dari pernikahan jenis Daivya akan membebaskan
leluhurnya sebanyak empat belas generasi dari pihak ibu maupun dari pihak ayah.
Dan dari pernikahan jenis Arya akan membebaskan leluhurnya sebanyak enam
generasi.
KELAHIRAN KEMBALI
Setelah
membayar segala dosa – dosa yang pernah di lakukannya di neraka, maka seorang
pendosa dilahirkan kembali untuk menerima sisa – sisa perbuatan masa lampaunya.
Pembunuh
seorang Brahmana pertama – tama akan dilahirkan menjadi seekor anjing, kemudian
secara bertahap menjadi unta, keledai, kodok dan burung pemangsa. Pencuri emas
akan lahir menjadi cacing atau sebagai seekor imsekta. Pembunuh seorang
Brahmana juga bisa lahir sebagai penderita tuberkolosis dan pencuri emas akan
menderita gigi yang berantakan tak beraturan. Orang yang senang mencuri makanan
akan mengalami kelaparan pada kehidupan selanjutnya.
Pencuri
buah – buahan akan lahir menjadi kera, pencuri binatang akan menjadi kambing,
pencuri susu akan menjadi burung gagak. Pencuri daging akan lahir menjadi
seekor burung pemangsa dan pencuri garam hanya akan mendapatkan pakaian yang
compang – camping dalam kehidupan selanjutnya. Masing – masing akan menerima sesuai
dengan apa yang menjadi haknya.
TENTANG RAJA
Seorang
raja hendaknya memperlakukan rakyatnya seperti memperlakukan anak – anaknya
sendiri. Ia harus memilih pendeta, para menteri dan pelayan yang bijaksana,
baik dan setia. Karena kalau tidak maka kerajaan sudah pasti akan hancur.
Seorang raja tidak boleh merasa goyah jika negara berada dalam bahaya. Ia harus
menghadapi segala kesulitan dengan hati yang tegar dan penuh ketenangan. Karena
bagaimanapun caranya sebuah bahaya pasti akan berlalu. Sebagaimana ketika
terjadi gerhana bulan menghilang, akan tetapi tidaklah cahayanya akan muncul
lagi setelah terjadi gerhana.
Seorang
raja hendaknya tidak pernah berbohong dan ia tidak boleh memperlakukan
pelayannya dengan sewenang – wenang.
Para pelayan tidak akan senang jika mereka di bentak atai disalahkan setiap saat.
Ada enam tanda yang harus dimiliki oleh seorang raja yang agung. Keenam sifat
itu adalah inisiatif, keberanian, kesabaran, kecerdasan, kekuatan dan kejayaan.
Raja
hendaknya memberikan perhatian yang ekstra ketika harus memilih seseorang untuk
menjadi menteri, pengawal, pendeta ataupun tabiib istana.
TENTANG VRATA
Sebuah
vrata adalah ritual khusus yang dilakukan pada bulan atau hari tertentu, ketika
naksatra tertentu sedang ada di langit pada tithi yang khusus.
Suklapaksa
adalah periode dua mingguan dimana sinar bulan mulai bertambah besar menuju
bersinar penuh dan Krsnapaksa adalah periode dua mingguan dimana sinar bulan
berkurang sinarnya. Oleh kerena itulah ada dua jenis tithi dalam setiap
bulannya. Satu periode Suklapaksa dan satunya lagi pada Krsnapaksa.
Dewi
cinta bergelar Ananga dan ada sebuah vrata khusus yang disebut sebagai Ananga
Trayodasi. Sebagaimana namanya ritual puja itu ditujukan kepada dewi cinta.
Akan tetapi ritual itu hanya dilakukan pada periode Suklapaksa dan vrata ini
berlanjut hingga satu tahun. Ritual ini akan menganugrahkan banyak istri, anak,
kesehatan yang baik dan keberuntungan.
TENTANG DINASTY RAJA – RAJA
Selanjutnya
dibahas tentang para raja keturunan dinasty Surya dan Candra. Dinasty Surya
berakar pada dewa Surya yang merupakan putra dari Aditi. Putra dewa Surya
adalah Manu dan putra Manu adalah Iksvaku. Dari garis keturunan inilah lahir
Rama yang dikenal dalam kisah Ramayana. Tidak ada kisah tentang raja – raja
dinasty Surya di dalam garuda purana. Disana hanya disebutkan nama raja – raja
dalam daftar yang panjang. Dan dalam hal ini kita langkahi saja bagian itu.
Jika anda ingin mengetahui raja – raja dari keturunan dinasty Surya maka lebih
baik membaca naskah purana lainnya.
Putra
dewa Brahma adalah Atri dan putra dari Atri ini adalah Candra. Dinasty Candra
berawal dari putra dewa Candra Buddha. Dalam garis keturunan ini lahirlah para
Kaurava dan juga para Yadava. Namun sekali lagi disini tidak diberikan
penjelasan tentang raja – raja dari dinasty Candra. Dan hanya memberikan daftar
namanya saja dan untuk itu kita langkahi saja bagian itu.
Garuda
purana kemudian secara singkat merangkum kisah – kisah yang terdapat dalam
Ramayana, Harivamsa dan Mahabharata.
AJIMAT
Sebuah
kavaca atau jimat juga memiliki kegunaan yang besar dalam mengatasi penyakit.
Salah satu jimat yang sakti adalah jimat yang dikenal sebagai Visnu Kavaca.
Jimat ini hanya bisa dipakai dengan mengucapkan mantra.
Hamba
telah bermeditasi kepada dewa Visnu dengan mengenakan ajimat ini maka sekarang
hamba bisa melakukan perjalanan dimana saja tanpa rasa takut. Segala unsur
tidak bisa menaklukkan hamba. Para dewa ada bersamaku. Aku terlindung dari
segala mahluk jenis raksasa, pisaca, jalan yang sulit, hutan dan bahay
tenggelam. Hamba terlindungi dari bahaya pencuri, petir, gigitan ular dan
penyakit. Mantra
yang berhubungan dengan ajimatnya hendaknya di pelihara dan dijaga
kerahasiannya.
TENTANG GAJAH DAN KUDA
Seni
mengendalikan kuda disebut sebagai Asvayurveda dan seni mengendalikan gajah
disebut sebagai Gajayurveda.
Disebutkan
ada empat jenis kuda yaitu Uttama, madhyama, kanistha, dan adhama. Kuda jenis
Uttama memiliki tinggi empat lengan dan panjang tujuh setengah lengan. Jenis
madhyana memiliki tinggi tiga setengah lengan dan panjang enam lengan. Kuda jenis
kanistha memiliki tinggi badan tiga lengan dan panjang kurang dari enam lengan
(namun lebih dari lima panjang lengan). Kuda jenis adhama adalah yang memiliki
tinggi dua lengan dan lima lengan panjangnya. Untuk keperluan tertentu kuda
adhama ini hendaknya di hindari penggunaannya.
Semua
obat – obatan yang digunakan pada kuda bisa digunakan pada gajah. Akan tetapi
dosisnya adalah empat kali lipat dari dosis kuda. Jika seekor gajah sedang
sakit maka setelah diberikan obatnya maka memberi makanan pada brahmana,
menyumbangkan perhiasan dan sapi akan mempercepat proses penyembuhannya. Bisa
juga dengan mengikatkan sebuah kalung bunga pada gadingnya lalu melemparkan
biji – bijian dengan mengucapkan mantra tertentu.
UPACARA PENGUBURAN
Garuda
purana sering kali membahas upacara penguburan (Sraddha). Alasannya adalah
karena kitab ini memiliki segala jenis mantra yang harus diucapkan pada saat
dilakukan upacara itu. Jika ritualnya dilakukan sesuai dengan persyaratan dan
diiringi dengan mantra – mantra itu, maka para leluhur akan terbebas dari
segala dosanya. Pada saat upacara sedang berlangsung, pinda (persembahan)
dipersembahkan kepada leluhur yang telah meninggal. Dan ritual yang sama
diulangi tepat setelah satu tahun meninggalnya sang almarhum.
TENTANG YUGA
Disebutkan
ada empat yuga. Keempat yuga yang dimaksud adalah Satya yuga, Tretayuga,
Dvaparayuga dan Kaliyuga.
Dalam
Satyayuga, dharma adalah yang paling dominan. Akan nampak sikap – sikap yang
mengasihi mahluk lain, pemberian sumbangan sedekah dan meditasi yang berhasil
dengan baik. Para brahmana akan dihormati dan dikatakan bahwa pada masa ini
dharma memiliki empat kaki yang sempurna.
Jaman
selanjutnya adalah Tretayuga. Pada jaman ini kedudukan dan kebesaran brahmana
diambil
TENTANG RAJA
Seorang
raja hendaknya memperlakukan rakyatnya seperti memperlakukan anak – anaknya
sendiri. Ia harus memilih pendeta, para menteri dan pelayan yang bijaksana,
baik dan setia. Karena kalau tidak maka kerajaan sudah pasti akan hancur.
Seorang raja tidak boleh merasa goyah jika negara berada dalam bahaya. Ia harus
menghadapi segala kesulitan dengan hati yang tegar dan penuh ketenangan. Karena
bagaimanapun caranya sebuah bahaya pasti akan berlalu. Sebagaimana ketika
terjadi gerhana bulan menghilang, akan tetapi tidaklah cahayanya akan muncul
lagi setelah terjadi gerhana.
Seorang
raja hendaknya tidak pernah berbohong dan ia tidak boleh memperlakukan
pelayannya dengan sewenang – wenang. Para pelayan tidak akan senang jika meraka
di bentak atau di salahkan setiap saat. Ada enam tanda yang di miliki oleh
seorang raja yang agung, ke enam sifat itu adalah inisiatif, keberanian,
kesabaran, kecerdasan, kekuatan dan kejayaan.
Raja
hendaknya memberikan perhatian yang ekstra ketika harus memilih seseorang untuk
menjadi menteri,pengawal,pendeta dan tabib di istana yang menjadi kepercayaan
raja di istana.
KESIMPULAN
Pahala
yang besar akan di dapatkan dari membaca atau mendengar penceritaan garuda
purana. Akan tetapi sebagai sebuah peringatan bagi mereka yang menceritakannya
hendaknya di berikan persembahan atau sedekah. Karena kalau tidak maka pahala
tidak akan di dapatnya. Naskah garuda purana ini hendaknya di mormati dan di
puja. Para orang suci atau mereka yang menceritakannya hendaknya di
persembahkan pakaian, sapi – sapi, makanan, emas dan tanah.
PADMA PURANA
SIVASARMA
Diceritakan di pinggir barat lautan
terdapatlah sebuah kota yang bernama Dvaraka (Dvaravati). Seorang brahmana yang bernama Sivasarma tinggal di
sana. Ia amat terpelajar dalam Veda-Veda dan kitab suci lainnya dan selalu
melakukan Yadnya (upacara kurban).
Sivasarma
memiliki lima orang putra bernama Yajnasarma, Vedasarma, Dharmasarma,
Visnusarma dan Somasarma. Kesemua putranya itu sangat setia dan patuh pada ayah
mereka, namun Sivasarma tidak begitu yakin akan kesetiaan keempat putranya. Ia
ingin menguji mereka.
Karena
Sivasarma telah melakukan berbagai jenis ritual agama maka Ia berhasil memiliki
berbagai jenis kekuatan gaib. Ia kemudian menggunakan kekuatan itu untuk
menciptakan ilusi bahwa istrinya telah meninggal.
Kemudian
ia memanggil Jajnasarma dan memberitaunya. “Nak ibumu telah meninggal dan
mengotori rumah ini Ambillah pedang dan potong
potong mayatnya menjadi beberapa potong lalu buang jauh jauh”
Tanpa
menanyakan apa yang di minta ayahnya, ia langsung melakukannya. Dan Sivasarma
pun memutuskan bahwa Yajnasarma benar benar setia pada ayahnya.
Sekarang
Sivasarma memutuskan untuk menguji Vedasarma. Ia menciptakan wanita cantik
dengan kekuatan gaibnya dan disuruh untuk berpura pura mencintai Vedasarma.
“Sekarang
ibumu telah meninggal. Aku ingin menikah lagi” kata Sivasarma. “Mengapa kau
tidak meminta wanita itu untuk menikah denganku? Aku jatuh cinta padanya dan
kau harus bisa membuatnya mau menikah denganku”
Vedasarma
kemudian meminta wanita itu untuk menikah dengan ayahnya, namun wanita itu
menolak. Dan sebaliknya wanita itu malah mau menikah dengan Vedasarma. Namun
Vedasarma bersikukuh bahwa wanita itu harus menikah dengan ayahnya.
“Baiklah”
kata wanita itu. “Aku setuju untuk menikahi ayahmu,tapi ada syaratnya. Kau
harus memotong kepalamu dengan pedang dan memberiku sebagai hadiah. Hanya
setelah aku dapat penggalan kepalamu aku akan menikah dengan ayahmu.”
Maka
tanpa pikir panjang Vedasarma langsung melakukan yang di minya oleh wanita
itu.Dan Sivasarma memutuskan bahwa putra keduanya ini sungguh setia padanya.
Kemudian
sang ayah memberikan penggalan kepala Vedasarma kepada putra ketiganya yaitu
Dharmasarma. Dharmasarma mulai berdoa kepada dewa Dharma. Doa dan tapa bratanya
membuat dewa Dharma memberi sebuah anugrah apapun yang dimintanya. Dharmasarma
meminta agar mayat kakaknya dihidupkan kembali agar bisa selalu setia dan patuh
kepada ayahnya. Permintaan itupun dipenuhi dan kedua putra yang berbakti itu
menemui ayahnya bersujud di depannya. Sivasarma memutuskan ketiga putranya
benar benar berbakti kepadanya.
Karena
ingin menguji putra keempatnya, ia berkata pada putranya Visnusarma,”Kau tahu
bahwa aku ingin menikahi wanita cantik ini. Namun sayang dia tidak berminat
kepadaku.Dia berpikir bahwa aku terlalu tua dan penyakitan. Pergilah ke
kahyangan dewa indra dan ambilkan sedikit amrta(air keabadian)untukku. Karena
amrta itu membuatku lebih muda dan sehat”
Visnusarma
kemudian pergi ke surga. Namun indra mengetahui hal ini dan tidak akan
mengijinkan Visnusarma mendapatkan amrta itu dengan mudah. Pertama tama indra
mengirimkan seorang bidadari yang bernama menaka untuk menggoda Visnusarma.
Bidadari ini menawarkan diri untuk menikah dengannya dan menjajikan kehidupan
yang mewah padanya. Namun Visnusarma tidak tergoyahkan niatnya. Indra kemudian
mengutus semua jenis hantu dan raksasa yang menakutkan untuk menghalangi
Visnusarma, namun ia sama sekali tidak gentar. Melihat hal ini Indra menjadi
berkenan atas kepatuhan Visnusarma kepada ayahnya, beliau kemudian memberikan
sedikit amrta kepadanya. Dan Visnusarma pun pulang dengan membawa amrta untuk
ayahnya.
Sivasarma
memutuskan putra keempatnya ini juga benar benar patuh padanya. Oleh karena itu
kemudian ia mengumpulkan keempat anaknya dan menghidupkan kembali istrinya. Ia
kemudian berkata. “Sebenarnya aku hanya berusaha untuk menguji pengabdian
kalian. Ibu kalian sebenarnya belum mati sama sekali. Akhirnya Sivasarma
mengirim keempat anak anaknya melalui ilmu gaib ke kahyangan Visnu,(Visnuloka).
Keempat
anak yang patuh itu akhirnya mendapat surga di alam Visnu. Dan tinggallah putra
kelima yaitu Somasarma di bumi.
Sivasarma
memberitahu putranya “Aku akan membawa ibumu untuk mengunjungi berbagai tempat
suci (tirta). Seperti yang kau ketahui kakakmu telah membawa satu pot amrta.
Jagalah baik baik. Aku akan meminumnya setelah kembali”.
Setelah
kedua orang tuanya pergi, Somasarma mulai menjaga pot amrta itu dengan rajin.
Sebenarnya tujuan Sivasarma adalah untuk menguji putranya. Ia kemudian membuat
diri dan istrinya penderita lepra. Dalam keadaan ini ia dan istrinya kembali ke
asrama dan meminta putranya merawat ia dan istrinya. Somasarma melakukannya
dengan senang hati tanpa mengetahui bahwa ayahnya telah mengelabui.
Dengan
kekuatan tapanya Sivasarma kemudian mengosongkan pot amrta itu lalu memberitahu
putranya “Aku telah melupakan pot itu bawa kemari, amrta itu akan
menyembuhkanku dan ibumu dari penyakit lepra ini”
Melihat
pot amrta yang kosong itu, Somasarma terkejut. Namun karena pengabdiannya yang
tulus kepada ayahnya membuatnya menjadi tambah sakti, ia lalu menggunakan
kekuatannya untuk mengembalikan amrta dan memberikannya kepada ayahnya.
Sivasarma
menjadi amat puas. Ia menyadari bahwa putra kelimanya juga amat setia padanya.
Kemudian ia menggunakan kekuatan tapanya untuk pergi ke Visnuloka bersama
istrinya.
Sedangkan Somasarwa, ia menghabiskan waktunya
untuk melakukan tapa brata ketika ia sedang bermeditasi, beberapa danava
(raksasa) datang mengganggu tapanya. Somasarma sangat terkejut oleh penampakan
itu hingga ia meninggal.
Pada kelahiran berikutnya ia
terlahir sebagai raksasa ia menjadi Prahlada,putra Hiranyakasipu. Sebagai
pahala dari tapa bratanya saat sebagai Somasarma maka Prahlada menjadi seorang
pemujaVisnu yang amat setia meskipun ia seorang raksasa.
INDRA
Suatu
kali para dewa menemui dewa Visnu.
“Kami tidak memiliki seorang
pemimpin untuk memimpin kami” kata mereka. Kami membutuhkan seorang pemimpin.
Dengan kekuatan waskitanya,
Visnu menjawab : “Seorang dewa bernama Indra akan terlahir dari rahim Aditi, ia
yang akan menjadi pemimpin kalian. “
(Aditi menikah dengan rsi
Kasyapa. Aditi adalah ibu dari para dewa yang disebut sebagai para aditya
jumlahnya ada 12).
Aditi telah melakukan tapasnya
selama seratus tahun para dewa (tahun para dewa jauh lebih lama dari tahun
manusia). Setelah meditasinya usai lahirlah seorang putranya. Anak ini memiliki
empat tangan dan tubuhnya bersinar seperti sinar ribuan matahari. Anak ini
memiliki beberapa nama diantaranya Vasudatta, Vasuda, Akhandala, Marutvana, Maghava,
Vidouja, Pakasasana, Sakra dan Indra.
SOMASARMA
Somarsama tinggal di sebuah tirtha (tempat
suci) yang bernama Vamana tirtha di pinggir sungai Reva. Istrinya bernama
Sumana. Somarsoma dan Sumana adalah pasangan miskin. Mereka juga tidak memiliki
seorang anakpun. Inilah yang membuat Somarsama selalu sedih. Sumana kemudian
menyarankan suaminya meminta nasehat rsi Vasistha.
Somarsama
kemudian pergi ke pertapaan rsi Vasistha.
“Mengapa hamba ini miskin dan mengapa
hamba tidak memiliki seorang putrapun?” demikian pertanyaannya.
“Kau
miskin karena dosa-dosa yang kau lakukan di masa yang lalu” jawab sang rsi.
“Aku akan menceritakannya padamu.”
Dalam
kehidupan yang lalu, Somarsama telah terlahir sebagai seorang sudra. (Sudra
adalah varna keempat dalam kepercayaan Hindu). Ia telah menghabiskan masa
hidupnya dengan bertani dan beternak dan telah memiliki banyak kekayaan. Namun
ia tidak pernah menyumbangkan sedekah. Ia juga tidak mau mendengarkan sastra
dan kitab suci ataupun bertirthayatra ke tempat-tempat suci. Tapi jika semua
yang telah hamba lakukan adalah dosa maka bagaiman hmba bisa terlahir sebagai
seorang brahmana sekarang ini?” tanya Somasarma. “ Mengapa hamba tidak terlahir
sebagai sudra lagi?”
“Kau
terlahir sebagai seorang brahmana karena kau telah melakukan beberapa perbuatan
baik dalam kehiupanmu yang lahu, aku akan menceritakannya.”
Diceritakan
ketika Somasarma terlahir sebagai seorang sudra, seorang brahmana terpelajar
pemuja Visnu, datang kepadanya sebagai seorang tamu yang terhormat. Suklapaksa
adalah pertengahan bulan, periode dimana bulan bersinar penuh dan ekadasi tithi
adalah hari kesebelas dalam satu bulan. Keesokan hari dari, dari saat brahmana
itu datang, adalah ekadasi dan sang brahmana melakukan segala vrata(kegiatan
agama) yang diwajibkan untuk hari itu. Sormasama juga ikut melakukan vrata itu.
Karena itulah Somasarma lahir sebagai brahmana.
“
Yang harus kau lakukan sekarang adalah berdoa pada Visnu hanya Visnu lah yang
bisa melebur dan mengampuni dosamu dan memberikan seorang putra padamu”
Somasarma
dan sumana kemudian pergi ke pinggir sungai Reva ke sebuah tirtha bernama
Kapilasangama. Mereka pun mulai besrdoa kepada Visnu. Ada banyak godaan ketika
Somasarma bermeditasi. Tiba tiba disampingnya ada seekor ular berbisa,binatang
buas,hantu dan raksasa, panas, dingin, hujan. Namun ia tidak tergoyahkan.
Visnu
akhirnya berkrnan dan muncul didepan Somasarma. Beliau berwarna biru dan
berbusana kuning. Kedua matanya seperti bunga teratai dan membawa senjata di
tangannya.
“Aku
berkenan dengan doamu, apa yang aku bisa lakukan untukmu? Apakah kau ingin
meminta suatu anugrah?”.
“Hamba
ingin meminta sesuatu” Jawab Somasarma,”Mohon pastikanlah hamba agar tidak
miskin lagi dan berikan hamba anugrah agar bisa memiliki seorang putra yang
akan selalu setia memuja anda”.
Maka
seorang putra bernama Suvrata terlahir pada Somasarma dan Sumana.
SUVRATA
Bertahun tahun yang lalu, seorang raja bernama Rtadhwaja
memerintah di kerajaan Vidisa. Putra Rtadhwaja adalah Vali dan Putra dari Vali
bernama Rukmangada. Rukmangada memiliki seorang istri bernama Sandhyavali dan
Sandhyavali melahirkan seorang anak bernama Dharmangada. Anak ini adalah pemuja
Visnu yang taat hingga setelah kematiannya ia langsung dijemput menuju alam
Visnuloka. Ia berada di surga selama seribu yuga dan setelah itu iapun terlahir
menjadi Suvrata.
Pada usia yang sangat dini. Suvrata telah terbiasa berdoa
kepada Visnu. Ia menamai teman temannya dengan berbagai nama Visnu(gelar
Visnu). Jika larut dalam meditasi ia terkadang melupakan lapar dan haus. Ketika
ia tumbuh besar ,ia kemudian pergi ke gunung Vaiduryadi pinggir sungai Narmada.
Ia bemeditasi di sana selama seratus tahun. Visnu memberikannya anugrah ia dan
keluarganya di bawa ke Visnuloka dan hidup disana selama kurun waktu yang lama.
BALA
Diti kemudian menemui rsi Kasyapa dan mengeluh,”Anak
anakku telah di bunuh oleh para dewa, mohon berikanlah aku seorang anak yang
kuat sakti yang bisa menjadi tumpuan harapanku.”
Kasyapa setuju. Diti kemudian melakukan meditasi selama
seratus tahun kemudian melahirkan seorang anak yang bernama Bala(kekuatan).
Kasyapa mengajarkan berbagai Veda-Veda dan berbagai satra
kepada Bala. Ketika putranya telah tumbuh dewasa Diti memberitahunya untuk
membalas dendam secara kusus untuk membunuh Visnu.
Bala memikirkan bahwa ia harus mendapatkan beberapa
kekuatan sakti dengan melakukan tapasnya. Kemudian pergi ke pinggir sungai
Sindhu(Indus) untuk bermeditasi. Aditi memperingati putranya Indra bahwa Bala
sedang bermeditasi untuk mendapatkan kekuatan sakti.
Indara memiliki sebuah senjata sakti yang bernama
Vajra(diidentikkan dengan halilintar.Senjata ini berbentuk bajra/genta). Ketika
Bala sedang bermeditasi, Indra menebasnya dengan senjata itu. Demikian akhir
riwayat Bala dan juga dendam Diti.
VRTRA
Kasyapa setuju itu adalah kecurangan, Ia murka karena
Indra melakukan hal itu. “Aku akan memberikan seorang putra yang akan membunuh
Indra” kata sang Rsi. Kasyapa kemudian mencabut sehelai rambutnya dan
melemparkan ke tanah. Dari rambut itu terciptalah anak yang bernama Vrtra. Anak
ini berkulit gelap segelap malam dan kedua matanya menyala kekuningan. Ia
bersejatakan sebuah perisai dan sebilah pedang.
“Mengapa ayah menciptakan aku” tanya Vrtra, “Apa yang
ayah ingin aku lakukan”
“Bunuh Indra, hancurka dia dan
menjadilah raja dari para dewa”
Vrtra kemudian mulai melatih seni perang agar ia sanggup
membunuh Indra. Berita itu terdengar oleh Indra membuatnya sangat terkejut.
Indra kemudian mengutus tujuh Rsi Agung (Sapta Rsi) untuk melakukan misi perdamaian
antara Vrtra dan Indra.
Tujuh Rsi menawarkan perjanjian utuk kerajaan indra
dibagi dua.Vrtra menyetujui dan meminta jaminan persyaratan itu. Jika Indra
melanggar janjinya Indra akan menanggung dosa membunuh brahmana.
Setelah Vrtra yakin para Rsi membawa Vrtra pada Indra dan
keduanya menjadi sahabat.Indra memberi hadiah setengah dari kerajaanya. Namun
lama kelamaan Indra memperlihatkan maksud maksudnya yang tersembunyi. Ia
mencari cara untuk menghancurkan Vrtra.
Terdapat sebuah taman yang sangat indah bernama Nandana
Kanana. Pada suatu kesempatan Vrtra bermain main di taman. Indra kemudian
memerintahkan seorang bidadari cantik untuk menggoda Vrtra yang bernama Rambha.
Vrtra mengajak menikah Rambha. Rambha menyetujui tetapi dengan syarat mau melakukan
apapun yang Rambha inginkan.
Rambha meminta Vrtra meminum anggur “Aku adalah putra
brahmana meminum anggur adalah dosa bagiku” kata Vrtra.Rambha terus mendesak
dan akhirnya Vrtra jatuh pingsan setelah meminum anggur. Indra yang menunggu
kesempatan ini langsung membunuh Vrtra dengan Vajra-nya. Maka sesui persyaratan
yang telah ditetapkan maka Indra terkena dosa membunuh brahmana.
PARA
MARUTA
Diti menghadap Kasyapa lagi. “Indra
telah membunuh Vrtra. “Mohon berikanlah hamba putra yang lain, kali ini
pastikan putra hamba membunuh Indra”
“Aku akan berusaha” jawab suaminya. “Tapi kau harus
melakukan tapa brata selama seratus tahun dan kau harus slalu suci murni
melakukan tapa brata itu. Jika berhasil
maka anak yang terlahir akan sanggup membunuh Indra, jika kau gagal
menjaga kesucian lahir batin maka akan terjadi sebaliknya, putramu akan menjadi
sahabat Indra.” Diti kemudian pergi ke surga suatu pertapaan dan mulai
melakukan tapa bratanya.
Sementara itu Indra mulai mengetahui bahaya yang
mendekatinya. Ia ingin Diti tidak berhasil melakukan tapa brata itu. Oleh
karena itu Indra mulai mengambil wujud seorang brahmana dan pergi ke pertapaan
itu. Ia pura pura berjanji membantu Diti dalam tapanya. Ia membawakan
umbi-umbian bunga dan buah-buahan. Ia mengumpulkan kayu bakar untuk Diti dan
membasuh kakinya. Diti mulai mempercayai Indra yang menyamar sebagai brahmana
itu.
Selama sembilan puluh tahun Diti melakukan tapa itu
dengan tekun dan Indra sama sekali tidak bisa mendapatkan celah untuk
menjalankan siasatnya. Suatu hari Diti tertidur dan tidak membasuh kakinya, ini
adalah tindakan yang tidak suci apalagi ia tidur tidak merapikan rambutnya.
Indra memanfaatka kesempatan itu, Diti telah ceroboh maka
pertahanannya pun mulai melemahIndra kemudian masuk dalam rahimnya. Ia memotong
janin itu menjadi tujuh potong dengan Vajra-nya. Potongan janin itu mulai
menjerit dan Indra berkata MARUDA yang artinya “jangan menangis” namun potongan
janin itu terus menangis dan Indra memotong lagi tujuh bagian, satu potongan
menjadi tujuh potongan. Maka terdapatlah 49 potongan janin di rahim Diti.
Ketika janin janin itu lahir maka mereka dinamai
Marut(Maruta)diambil dari bisikan Indra sewaktu janin itu menangis, karena Diti
tidak bisa menyelesaikan tapa dengan sempurna maka para Maruta itu menjadi
teman Indra. Dan status mereka dinaikan menjadi setingkat para dewa dan menjadi
dewa dewa angin.
SUNITHA
Sunitha memiliki kebiasaan pergi ke hutan bersama
teman-temannya. Ditengah hutan kebetulan ia melewati sebuah pertapaan. Seorang
Gandharva(penyanyi surga) bernama Susankha sedang sibuk melakukan pertapaan
itu.
Sunitha berusaha mengganggu Susankha yang bermeditasi
namun sang Gandharva tidak memperdulikannya. Ia hanya meminta Sunitha agar
menjauh. Namun Sunitha tidak mau pergi. Dia sangat angkuh bahwa dirinya adalah
putra Yama. Sunitha menampar susankha, akhirnya Susankha kehilang kesabarannya.
Susankha mengutuk sunitha “Aku mengutukmu bahwa putramu akan menjadi sangat
jahat,”
ANGA
Ia kemudian menanyai ayah andanya “Bagaimana hamba bisa
memiliki putra yang sehebat Indra.?” “ Kau harus berdoa pada Visnu” jawab sang
rsi.
Anga kemudian pergi ke gunung sumeru untuk bermeditasi,
keindahan gunung itu tak terlukiskan. Gunung itu di penuhi emas,permata dan
sering dikunjungi para dewa dan para rsi. Di puncaknya terdapat banyak
pertapaan dan disana terdengar nyanyian para gandharva. Para apsara menari
disana. Ada telaga telaga indah dengan bunga teratai mengembang di atasnya.
Dari gunung semeru itulah sungai ganga mengalir.
Anga berhasil menemukan sebuah gua yang cukup rindang,
sejuk di pinggir sungai ganga. Ia memilih tempat itu sebagai tempat pertapaanya
dan mulai berdoa kepada Visnu. Anga besemedi selama seratus tahun. Dan untuk
menguji raja Anga Visnu membuat beberapa godaan, dan gangguan. Binatang buas
dan hantu di pakai untuk menguji ketabahannya. Namun Anga tidak terpengaruh
oleh gangguan itu yang ada di hatinya hanyalah Visnu.
Akhirnya Visnu muncul dan bersabda “Tapa dan doamu telah
membuatku berkenan, anugrah apa yang kau minta?”
“Hamba ingin memiliki putra yang sakti dan baik hati”
jawab Anga. “Terjadilah seperti yang kau inginkan” sabda sang Visnu. “Carilah
wanita yang baik dan nikahilah dia. Maka putramu akan termasyur dalam garis
keturunan Atri.”
Sementara itu sunitha telah pergi dan kembali kepada
ayahandanya dan memberitau tentang kutukan Susankha padanya, Yama menjadai
dalam dilema. Beliau menyadari bahwa Sunitha telah melakukan perbuatan yang
paling tidak pantas yaitu mengganggu tapa sang Gandharva. Yama menyuruhnya
untuk bertapa di hutan. Dengan meditasi itu maka akibat dari kutukan itu bisa
diperingan. Namun tetap saja berkembang situasi tidak seorang pun mau menikahi
Sunitha. Semua orang tau tentang kutukan Susankha.
Namun Sunitha memiliki beberapa teman. Dan teman temannya
itu mengajarkannya seni menarik
perhatian laki-laki. Mereka juga telah mengetahui bahwa raja Anga mendapatkan
anugrah dari Visnu. Meraka menganggap bahwa anugrah Visnu itu akan meredam
akibat kutukan dari Susankha dan menjanjikan bahwa Anga bisa di bujuk untuk
menikahi Sunitha.
Sunitha pun mulai aksinya untuk membuat raja Anga
tertarik padanya. Dan iapun berhasil membuat raja Anga jatuh cinta dan
menikahinya. Dari pernikahan mereka terlahirlah seorang anak bernama Vena.
VENA
Vena kemudian menjadi raja setelah Anga dan memerintah
dengan baik rakyatnya pun makmur sejahtera.
Para rsi yang mendengarkan cerita dari Lomaharsana itu
memprotes dan berkata “Bagaimana dengan kutukan Susankha?” tanya mereka.
“Disamping itu kami slalu mendengar bahwa Vena adalah anak yang jahat.”
Kemudian datanglah seoang guru agama mengunjungi Vena.
Guru itu berlaku aneh dimana ia sama sekali tidak mengenakan kain penutup badan
dan kepalanya di gundul. Di tangannya ia membawa sebuah sapu yang terbuat dari
burung merak dan sebuah cangkir terbuat dari tempurung kelapa.
“Siapakah anda” Tanya Vena “aliran apa yang anda ikuti?”
“Aku menganut agama sejati” jawab guru itu “ Aku seorang
Jain sejati, Dewaku adalah Arahat dan aku mengajarkan agama pengampunan pada
semua orang. Aku tidak mempercayai ritual-ritual yang tidak berguna ataupun
pembacaan Veda-Veda. Apa yang bisa di dapatkan dari Yajna? Apa yang di dapat dari
upacara penguburan mayat? Semua itu di berlakukan adalah karena para brahmana
ingin slalu mendapatkan perjamuan pesta. Agama
Veda mengajarkan pembunuhan binatang. Tapi apakah binatang juga bukan makluk
hidup seperti kita? Mengapa ada kekerasan pada mereka? Apa pula yang
dimaksudkan dengan sistem kasta yang kalian anut? Seorang brahmana ditentukan
oleh sikap dan prilakunya, bukan karena seseorang terlahir dari keluarga
tertentu. Bagaimana sebuah sungai disebut sebagai sebuah tirtha? Apakah karena
adanya air yang mengalir di sungai itu? Bukan. Sebuah tirtha(tempat suci) hanya
bisa dikatakan tirtha dimana agama benar-benar dipraktekkan. Anutlah
agamamu maka kau akan mendapatkan kebahagiaan.”
Kata-kata sepintas itu membuat Vena luluh hatinya dan
iapun menjadi seorang jain(secara kebrtulan, salah satu kitab suci penganut
jainisme persis padma purana)
Dengan mengikuti ajaran ini Vena menjadi semena-mena dan
mulai melenceng dari jalan kebenaran. Ia meninggalkan agama yang diajarkan oleh
Veda. Ia memerintahkan bahwa Veda tidak boleh lagi dibaca di seluruh
kerajaannya dan semua Yajna dihentikan. Pemeberian sedekah juga dilarang.
Anga berusaha membujuk putranya bahwa semua yang
dilakukannya adalah tidak benar, mamun Vena tidak mau mendengarkannya. Ini amat
mengganggu Anga hinga ia dan Sunitha pergi ke hutan untuk bermeditasi. Tujuh
rsi agung(sapta rsi) berusaha membujuk Vena agar mau menggunakan akal sehatnya.
Namun Vena mengacuhkan mereka. Ia tetap bersikeras bahwa tidak ada gunanya
berdoa pada para dewa. Jika ada orang yang harus dipuja maka orang itu adalah
sang raja yaitu dirinya Vena.
Kata-kata itu membuat sapta rsi murka, dan takut akan
kutukan para rsi Vena pergi dan bersembunyi di sebuah pegunungan yang
tersembunyi, para rsi mengejarnya dan menyeretnya keluar. Para rsi kemudian
memutuskan untuk menunjuk orang lain menggantikan Vena. Namun masalahnya adalah
Vena tidak memiliki keturunan.
Para rsi kemudian mengurut-urut tubuh Vena agar bisa
terlahir seorang putra (dalam beberapa purana dinyatakan bahwa para rsi
membunuh Vena, lalu tubuhnya diurut/dipijat urut.
Yang pertama diurut adalah tangan kirinya, dan sebagai
hasilnya seorang manusia cebol muncul dengan tubuh berwarna gelap. Matanya
berwarna merah darah dan ia adalah mahluk jahat.
Mahluk cebol itu dinamai
Nisada. Ia dan keturunannya menjadi generasi para pemburu dan nelayan yang
tinggal di pegunungan Vindhya.
Sifat jahat dalam diri Vena keluar dalam wujud mahluk
Nisada itu dan tidak ada lagi sifat jahat dalam dirinya. Dan ketika tangan
kanannya yang diurut, maka keluarlah seorang anak yang baik hati bernama Prthu.
PRTHU
Karena Prthu terlahir setelah sifat jahat dikeluarkan
dari tubuh Vena, maka Prthu menjadi manusia yang baik hati. Ketika ia terlahir
tubuhnya muncul secara keseluruhan dan bersinar secerah seribu matahari.
Tubuhnya ditutupi perisai yang berkilauan dan membawa berbagai jenis senjata di tangannya yang banyak
jumlahnya. Seluruh dunia bergembira dengan kelahiran Prthu.
Dan
para rsi juga membuat persiapan untuk upacara penobatan Prthu. Bahkan dewa
Brahma sendiri yang langsung menunjuk Prthu untuk memerintah seluruh bumi dan
Prthu pun memerintah
bumi seperti Indra memerintah kahyangan Rakyat yang telah menderita dalam masa
pemerintahan Vena, kini mulai makmur dan
sejahtera.
Pada salah satu Yajna yang dilakukan
oleh Prthu, dua kelas atau kelompok generasi terlahir dari nyala api
persembahan. Mereka dikenal sebagai Suta dan Magadha. Para rsi menyatakan bahwa
para Suta dan Magadha beserta keturunan mereka harus mengidungkan, menyanyikan
lagu pujian untuk Prthu. Semenjak itulah Suta dan Magadha beserta generasinya
menjadi pengarang lagu, penyanyi yang memulyakan nama atau kehebatan para raja.
Namun rakyat kerajaan Prthu masih
belum memiliki sarana untuk mencari nafkah. Mereka datang dan mengeluh pada
Prthu bahwa bumi telah menelan benih-benih yang mereka tanam. Dalam suatu
negosiasi agar bumi mengembalikan benih-benih itu, Prthu akhirnya berkeputusan
bahwa ia harus menyerangnya.
Bumi pun berlari ketakutan. Dia
mengambil wujud seekor gajah dan pergi ke gunung untuk bersembunyi. Namun Prthu
berhasil mememukannya. Kemudian bumi mengambil wujud seekor kera (dalan hal ini
bumi yang dimaksud adalah roh bumi ibu pertiwi), namun ia ditemukan kembali.
Bumi kemudian mengambil wujud seekor kerbau, namun Prthu juga berhasil
menemukannya. Bumi akhirnya menjadi seekor sapid an melarikan diri ke surge.
Namun para dewa menjadi serba salah. Bahkan Brahma, Visnu dan Siva menjadi
tidak berdaya oleh keadaan ini.
Oleh karena itu bumi akhirnya
mencari perlindungan para Prthu sendiri. “Mohon jangan bunuh aku” katanya. “Aku
seorang wanita dan membunuhku adalah sebuah dosa. Aku punya sebuah saran
untukmu. Aku sedang dalam wujud seekor sapi maka perahlah susuku maka tujuanmu
akan tercapai.
Prthu kemudian melakukan seperti
yang diminta oleh Bumi. Ia kemudian memerah susu bumi dan keluarlah berbagai
persediaan benih yang akan membuat seluruh rakyat Prthu akan sejahtera. Prthu
juga mengangkat permukaan bumi dengan ujung busur panahnya. Kemudian tidak ada
lagi tanah datar dan yang tampak hanyalah pegunungan. Prthu kemudian
menciptakan ladang untuk rakyatnya.
Karena jasa Prthu, bumi kemudian
dinamai Prthivi yang diambil dari nama Prthu. Selanjutnya Prthu melakukan
sebuah upacara Aswawedha (kurban kuda) untuk ayahnya, Vena. Ia juga melakukan
tapa berat agar Vena bias naik ke surga. Karena perbuatan baik Prthulah
dosa-dosa Vena menjadi terampuni.
SUKALA
Istri Krkala adalah Sukala. Sukala
adalah seorang sakti, dia sangat setia pada suaminya. Dia juga adalah seorang
wanita yang alim dan jujur mengikuti semua yang diajarkan dalam kitab suci.
Krkala yang telah mengetahui bahwa ‘punya’ bisa
didapatkan dengan mengunjungi tempat-tempat suci (tirtha), memutuskan untuk
melakukan sebuah tirthayatra (ziarah).
Sukala kemudian memperlihatkan
isyarat bahwa ia ingin mengikuti suaminya untuk melakukan perjalanan itu.
Bawalah aku bersamamu, karena aku tiadak akan bisa hidup tanpa dirimu. Seorang
istri yang bertanggung jawab, harus selalu mengikuti ke mana pun suaminya
pergi. Terberkatilah istri yang menganggap kaki kanan suaminya sebagai tempat
suci (tirtha) Prayaga dan kaki kirinya sebagai tempat suci (tirtha) Puskara.
Terberkatilah istri yang mandi dengan menggunakan air yang dipakai membasuh
kaki suaminya. Mohon bawahlah aku.
Krkala memikirkan hal ini dan
memutuskan bahwa ia tidak bisa membawa
istrinya bersamanya. Dia tidak akan sanggup menghadapi kerasnya perjalanan,
namun Sukala tidak mau membiarkan suaminya pergi sendirian. Dan ketika Sukala
telah pergi untuk melakukan persembahyangan, Krkala kemudian pergi begitu saja
tanpa memberitahu istrinya.
Mengetahui suaminya telah pergi
Sukala menjadi sangat sedih. “Ke mana perginya suamiku” tanyanya kepada
teman-temannya.
“Ia telah pergi untuk melakukan
tirthayatra dan akan kembali, janganlah bersedih” jawab teman-temannya.
“Bailklah” kata Sukala. “ Aku akan
tidur di atas tanah hingga suamiku kembali. Aku akan meninggalkan semua makanan
mewah dan hanya makan satu kali sehari hingga ia kembali. Aku juga akan
berpuasa pada hari-hari tertentu karena aku telah dikutuk hingga suamiku tega
meninggalkan aku.”
“Ia tidak meninggalkanmu” balas
temannya. “Ia hanya pergi untuk melakukan tirthayatra dan akan kembali.
“Kalian tidak memahami kebijaksanaan
Veda-Veda” kata Sukala. “Sastra menyatakan bahwa seorang suami adalah satu-satunya
tirtha bagi istrinya. Taka da yang akan berarti baginya, jika seorang istri
ditinggalkan suaminya. Apakah kalian tahu kisah Sudeva.”
SUDEVA
Suatu kali, Iksvaku dan Sudeva pergi
berburu. Sang raja banyak membunuh singa, babi, kuda dan kerbau. Di hutan itu hiduplah sebuah
keluarga babi hutan. Babi hutan memberitahu yang betina. “Raja Iksvaku datang untuk berburu ke hutan.
Ia membawa banyak pemburu dan anjing pemburu. Sudah pasti ia akan membunuhku.” “Mengapa kita tidak lari saja?” tanya babi betina. “Memang kadang-kadang aku suka berlari jika yang datang
adalah pemburu biasa” kata yang jantan. “Pemburu biasa adalah pendosa dan tidak
ada untungnya mati di tangan mereka. Tapi kali ini yang datang adalah raja
Iksvaku.
Maka akhirnya seluruh keluarga babi hutan itu menunggu
kedatangan sang raja di bawah sebuah bukit. Mereka pun ditemukan di sana oleh
para pemburu yang dibawa oleh sang raja. Para pemburu menyerang babi itu dengan
berbagai jenis senjata. Babi itu membalas menyerang beberapa pemburu dengan
taringnya hingga mereka terluka parah.
Iksvaku amat senang melihat seekor babi yang begitu
berani dan mendekati kuda sang raja. Namun babi ini menyerang kuda itu dan
membuat raja Iksvuka jatuh dari kudanya. Ini membuat Iksvaku kesal dan memukul
babi itu dengan gada beliau hingga babi itu tewas.
Sementara itu babi betina dan anak-anaknya sedang
bersembunyi di dalam gua. Sekarang babi jantan sudah tewas, dan para pemburu
mendekati gua untuk menangkap babi betina dan anak-anaknya.
Babi tertua bertarung dengan penuh keberanian, namun
Iksvaku berhasil membunuhnya dengan sebuah anak panah. Sedangkan babi betina,
sang ibu, juga bertarung dengan sengit dan terluka oleh para prajurit Iksvaku.
Namun Iksvaku tidak membunuhnya.
“Mengapa anda tidak membunuh babi yang betina?” tanya
permaisuri Sudeva.
“ Karena babi itu betina, membunuh hewan betina atau
seorang perempuan adalah sebuah dosa besar” jawab sang raja.
Di antara pasukan pemburu sang raja, terdapatlah seorang
pemburu bernama Jharjhara. Ia sama sekali tidak tahu aturan moral, kejam
sifatnya. Ia kemudian menebas tubuh babi betina itu dengan pedangnya hingga
babi itu jatuh pingsan. Dia tidak langsung mati melainkan tergeletak berdarah.
BABI
JANTAN
Sudeva terkejut mendengar babi betina itu yang tiba-tiba
berbicara. “Siapakah sebebarnya dirimu?” tanya sang permaisuri “Siapa suamimu,
yang telah bertarung gagah berani itu? Katakanlah kisah kalian.”
“Pertama aku akan menceritakan tentang suamiku” kata babi
betina itu. Babi jantan itu dulunya adalah seorang gandharva yang bernama
Rangavidyadraha. Dia adalah penyanyi terlenal di kahyangan.
Tersebutlah rsi Pulastya yang mempunyai pertapaan gunung
Sumeru. Gandharva ini kemudian pergi ke sana dan bernyanyi. Karena demikian
indahnya nyanyian itu hingga beliau tidak bisa berkonsentrasi pada meditasinya.
“Pergilah ke tempat lain” pinta sang rsi “Jangan menyanyi
di sini.” Mengapa anda menentang nyanyian?
“Aku bukan tidak menyenangi nyanyian dan aku tidak
membenci suatu seni karena aku sadar seni itu mempunyai manfaat trsendiri,
namun nyanyianmu menggangguku dan membuatku sulit berkonsentrasi. Itulah
alasannya aku memintamu untuk pergi dan menyanyi di tempat lain.”
Setelah beberapa hari Rangavidyadhara memperhatikan bahwa
sang rsi sudah berada di tempat lain dan membangun pertapaan di sana.
Gandharva merasa senang mempermainkan sang rsi oleh
karena itu ia mulai memakai wujud seekor babi hutan dan pergi ke pertapaan rsi
Pulastya. Ia menggali tanah dengan kukunya dan menyerang sang rsi dengan
taringnya. Sang rsi memaafkan perbuatan babi itu karena menyadari bagaimanapun
juga babi itu tetap seekor binatang yang tidak tahu sopan santun. Namun lebih
jauh dengan mata batinnya, beliau menyadari bahwa babi itu tiada lain adalah
gandharva itu menyamar.
Maka beliaupun mengutuk
Rangavidyadhara agar terlahir sebagai seekor babi.
Menyadari bahwa situasinya telah tidak terkendali, maka
gandharva itupun berlari ke Indra dan menceritakan nasib buruk yang menimpanya
“Mohon tolonglah hamba” demikian ia merengek pada raja para dewa itu.
“Aku tidak bisa membatalkan kutukan para rsi” jawab Indra
“Aku hanya bisa mengurangi efeknya. Jika dalam wujud seekor babi, kau di bunuh
oleh raja Iksvaku, maka kau akan menjadi gandharva sekali lagi.”
BABI
BETINA
“Sekarang beritahu aku tentang
kisahmu” pinta sang permaisuri. Terdapatlah, sebuah kota bernama Sripura dan
seorang brahmana bernama Vasudatta tinggal di sana. Vasudatta memiliki seorang
putri bernama Sudeva. (Sudeva yang ini tentu bukan Sudeva istri Iksvaku).
Vasudatta adalah seorang brahmana yang baik hati. Ia
mempelajari Veda-Veda dan melakukan berbagai ritual agama. Hanya satu
kesalahannya yaitu terlalu mencintai putrinya. Sudeva sebenarnya telah dewasa,
namun Vasudatta tidak berusaha mencarikan jodoh untuk putrinya itu. Banyak
brahmana yang datang untuk meminang Sudeva, namun Vasudatta menolak mereka
semua.
Setelah beberapa waktu berlalu, datanglah seorang
brahmana yang bernama Sivasarma untuk mengunjungi Vasudatta. Ia amat mahir
dalam ilmu sastra, lebih penting lagi ia tidak memiliki orang tua. Satu-satunya
kerabat yang ia miliki adalah keempat saudara yang tinggal entah di mana, ia
sendiri tidak tahu. Vasudatta memastikan bahwa Sivasarma tidak akan membantah
jika ia dikawinkan dengan Sudeva dan tinggal bersama dengan menantunya. Maka
perkawinan pun dilangsungkan.
Namun sayang sekali Sudeva terlalu dimanjakan ayahnya.
Sudeva memperlakukan suaminya dengan tidak hormat, menghina bahkan mencela
suaminya. Karena cintanya pada Sudeva maka Sivasarma menahan semua penghinaan
itu. Maka suatu hari karena tidak tahan lagi dengan perlakuan itu, Sivasarma
meninggalkan rumah mertuanya tanpa sepengetahuan mereka.
“Ini sungguh bencana besar” demikian kata Vasudatta pada
istrinya. Kita memiliki seorang menantu
yang amat baik ia telah meninggalkan kita karena perlakuan tidak benar
dari putri kita. Aku ingin membuang Sudeva dari rumah ini.”
“Itu tidak adil” jawab istrinya. “Kaulah yang terlalu
memanjakan anakmu. Para bijak mengatakan bahwa seorang anak putri harus ada
dalam pengawasan orang tuanya hingga berumur delapan belas tahun. Setelah itu,
maka sudah waktunya ia dinikahkan. Dan si anak itu harus pergi dan hidup
bersama suaminya. Putri dan menantu sang ayah tidak boleh tinggal di rumah
mertuanya. Apakah kau tidak ingat kisah sang Ugrasena?”
UGRASENA
Raja Ugrasena memerintah di kota
Mathura. Raja negeri Vidarbha dan Satyaketu. Dan Satyaketu memiliki seorang
putri bernama Padmavati. Padmavati ini menikah dengan Ugrasena.
Ugrasena menyayangi istrinya dan setia kepadanya, namun
Padmavati, istrinya tidak membalas kebaikan suwaminya. Dan jika dibandingkan dengan
Satyaketu, Ugrasena memang lebih miskin dan Padmavati selalu
membanding-bandingkan kekayaan ayahnya dan suaminya.
Setelah beberapa tahun berlalu, Satyaketu meminta
Ugrasena untuk mengutus Padmavati ke rumah ayahnya. Karena Satyaketu sudah lama
tidak bertemu dengan putrinya. Meskipun Ugrasena enggan untuk berpisah dengan
istrinya, ia tetap mengijinkannya untuk mengunjungi ayahnya.
Segala fasilitas yang disediakan oleh Satyaketu ayahnya
membuat Padmavati besar kepala dan menunjukkan sikap seolah tidak mau kembali
kepada suaminya.
Tersebutlah sebuah gunung yang tidak jauh dari ibukota
kerajaan Satyaketu. Suatu kali Padmavati
kebetulan melewati gunung itu untuk bermain-main. Kubera, dewa kekayaan
memiliki seorang sahabat yang bernama Govila. Padmavati yang cantik itu membuat
Govila spontan jatuh cinta padanya. Melalui kekuatan batinnya Govila mengetahui
bahwa wanita yang mempesona ini adalah istri dari raja Ugrasena. Karena Padmavati
telah menikah, Govila menyadari bahwa ia tidak mungkin menikahi wanita itu.
Ia mendapat sebuah akal. Ia merubah wujudnya menjadi
Ugrasena dan menghampiri Padmavati. Padmavati tidak menyadari kalau itu
bukanlah Ugrasena yang asli. Padmavati
menjadi terkejut melihat perubahan dalam diri Ugrasena yang tidak biasa
menyanyi, namun ia berbaik sangka mengira suaminya mendapat kekuatan gaip untuk
bisa bernyanyi dengan baik.
Setelah mereka tinggal bersama selama beberapa waktu,
Padmavati mulai menyadari kalau yang diajaknya itu bukanlah Ugrasena.
“Siapa sebenarnya kamu dan mengapa menipuku seperti itu?”
tanyanya “Kau bukan suamiku.”
“Memang bukan” jawab Govila. “Tapi mengapa harus bingung?
Aku tidak akan menipumu jika aku tidak mengetahui kalau kau tidak mencintai
suamimu.
Setelah berkata begitu, Govila pergi dan meninggalkan
Padmavati yang merana. Dia kemudian kembali kepada raja Ugrasena di Mathura.
Sang raja ini dengan senang hati menerima kedatangan istrinya tanpa menyadari
apa yang telah terjadi pada istrinya. Setelah sepuluh tahun berlalu, lahirlah
seorang anak dari rahim Padmavati. Akan tetapi anak itu bukanlah anak dari
Ugrasena melainkan anak dari Govila. Anak ini adalah raja Kamsa yang akhirnya
dibunuh oleh Krsna.
Setelah menceritakan kisah ini, istri dari vasudatta
meminta suaminya agar benar-benar membuang putri satu-satunya. Tidak ada
untungnya memiliki putri yang berhati jahat.
Akhirnya Sudeva pergi dan di manapun ia berada
orang-orang tidak mau bersahabat dengannya. Tak seorangpun yang mau berteman
dengan seorang wanita yang membuat suaminya meninggalkan dirinya.
KEMBALI
KE CERITA BABI BETINA
Dengan membawa mangkuk peminta-minta, dia mengembara
mengelilingi kota, meminta sedekah. Dan kali ini ia tiba di sebuah bangunan
mewah dengan tembok yang tinggi. Rumah itu penuh dengan benda-benda berharga
dan tampak jelas kalau rumah itu adalah milik seorang yang kaya raya.
“Hamba kelaparan, bolehkah hamba meminta sedekah?
Tolonglah hamba” pintanya.
Pemilik rumah segera keluar mendengar seruan pengemis itu
dan memanggil istrinya yang bernama Mangala. “Di luar ada oaran yang meminta
sedekah. Berikanlah sesuatu untuknya.
Mangala kemudian memberikan banyak makanan manisan untuk
Sudeva. Ketika Sudeva sedang memakan pemberian itu, pemilik rumah menyapanya,
“Siapakah anda? Mengapa bepergian sendiri seperti ini dan mengapa keadaan anda
begitu memprihatinkan?”
Ketika Sudeva mendengar suara pemilik rumah pada kalimat
yang kedua itu. Dia kemudian tersadar kalau orang itu tiada lain adalah
Sivasarma. Dia tidak sanggup menjawab dan menundukkan wajah karena perasaan malu.
“Mengapa dia tidak mau menjawab?” tanya Mangala pada
suaminya.
“Sekarang aku mengenalnya. Dia adalah Sudeva, putri
Vasudatta. Dia adalah mantan istriku. Dia pasti datang untuk mencariku.
Perlakukanlah dia dengan baik.”
Sudeva terperanjat mendengar kata-kata itu, dia tidak
menduga kalau dirinya akan diperlakukan dengan bail oleh mantan suami yang dulu
dihinanya habis-habisan. Dan Mangala juga memperlakukan dengan sangat baik.
Teringat akan perbuatan kejamnya di masa lalu, ia menjadi menyesal tak
terhingga. Dan begitu besar penyesalannya hingga meluap menjadi kematiannya,
dia meninggal dalam penyesalan.
Setelah Sudeva meninggal. Utusan Yama datang dan mengikat
tubuhnya. Mereka kemudian menyeretnya untuk menghadap kepada dewa Yama, dewa
kematian. Yama memberikan hukuman sesuai dengan perbuatan para pendosa dan
dalam hal ini dosa Sudeva amat berat. Dan setelah mendapatkan berbagai hukuman
dalam berbagai neraka, maka Sudeva terlahir kembali. Tapi dia terlahir sebagai
seekor semut. Setelah semut ini mati, Sudeva beruntung terlahir sebagai
berbagai serangga dan binatang hingga terakhir menjadi babi betina.
“Sekarang anda sudah tahu kisahku” kata babi betina itu
pada permaisuri Sudeva. Mohon lakukanlah sesuatu untuk hamba agar terbebas dari
penderitaan ini. Raja Iksvaku ibarat
dewa Visnu dan anda adalah Lakmi. Mohon lakukanlah sesuatu untuk hamba.
Segara setelah kata-kata itu diucapkan babi betina itu
menjadi seorang wanita ilahi, berpakaian yang amat fantastis dan memakai
berbagai perhiasan permata. Sebuah kendaraan ilahi (vimana) turun dari langit
dan membawanya ke surga.
KEMBALI
KE CERITA SUKALA
Sukala membuat teman-temannya terkagum-kagum oleh
ceritanya itu. Maka segera kisah pengabdian Sukala pada suaminya tersebar luas.
Sukala tidak hanya terkenal dikalangan manusia namun para dewa juga
mendengarnya.
Indra, raja dari para dewa, ingin menguji Sukala. Beliau
mengirim seorang utusan pada Sukala. “Kau menyia-nyiakan waktumu” kata sang
utusan pada Sukala. Suamimu telah pergi untuk berziarah. Menikahlah dengan
majikanku.
“Siapakah majikanmu?” tanya suakala. Mintalah agar dia
muncul dihadapanku.”
Indra kemudian menampakkan diri dengan segala kemewahan
dan kemegahannya. Beliau membujuk Sukala agar mau menikah dengannya. Namun
Sukala mengabaikan, mengacukan kelebihan yang dimiliki oleh dewa Indra.
Sedangkan di tempat lain, Krkala, suami Sukala, telah
kurang lebih menyelesaikan ziarah (tirthayatranya) dan sedang dalam perjalanan
pulang. Namun tiba-tiba sebuah suara gaib dari langit terdengar. “Krkala” kata
suara itu. “Semua perjalananmu untuk mengumpulkan pahala itu, sia-sia saja. Kau
melakukan tirthayatra hanya untuk memuaskan ego rendahmu. Namun para leluhur
tetap berada di Neraka.”
“Mengapa itu bisa terjadi?” tanya Krkala. “Mengapa tirthayatra
hamba di semua tempat suci menjadi sia-sia?”
“Itu karena kau tidak membawa istrimu bersamamu” jawab
suara gaib itu. “Seorang istri yang setia dalam pengabdiannya harus selalu
membagi berat ataupun ringan tugas suaminya.
Mendengar suara itu, Krkala bergegas pulang ke rumahnya.
Dan suami istri yang cukup lama berpisah itupun saling peluk satu sama lain.
Dan mereka berdua kemudian bergabung untuk melakukan sebuah upacara agama agar
leluhur Krkala bisa selamat dari neraka.
Indra kemudian tiba untuk memberkati pasangan itu. “Aku
telah menguji Sukala agar menikah denganku. Namun pengapdiannya pada suaminya
sangat tulus hingga semua usahaku gagal. Aku mau memberikan sebuah anugrah
untuk kalian berdua. Mintahlah.”
“Mohon berikanlah kami anugrah agar kami tidak pernah
melenceng dari jalan kebenaran” kata pasangan itu. “Semoga kami selalu setia
dalam pengabdian kepada para dewa dan para rsi.”
Maka anugrah itupun telah diberikan. Dan tempat dimana
Sulaka dan Krkala tinggal sekarang menjadi tempat terkenal bernama Naritirtha.
PIPPALA
Seribu tahun berlalu, semut-semut mulai membukit di
sekitar Pippala. Dan berbagai jenis ular berbisa menggerayangi dan
menggigitnya. Namun sang rsi ini tetap tak tergoyahkan. Maka segera, kekuatan
tapanya itu membuat tubuhnya bersinar. Dan lingkaran energi menyelubungi
tubuhnya.
Pippala hanya menghirup udara untuk makanannya. Setelah
tiga ribu tahun berlalu, para dewa mulai menyiram bunga padanya. “Kau telah
membuat kami bekenan dengan meditasimu,
mintalah sesuatu yang kau
inginkan” sabda para dewa.
“Hamba menginginkan kekuatan yang membuat segala benda
dan mahluk di alam semesta ini selalu mematuhi keinginan, kehendak hamba” kata
Pippala.
Para dewa memberikan anugrah itu.
Dan Pippala bangga atas apa yang telah dicapainya. Ia
duduk di dekat sebuah telaga dan merayakan pencapaiannya.
Seekor burung bangau berdiri di telaga itu dan burung ini
dapat mengetahui yang ada dalam pikiran Pippala. “Kau bodoh” kata burung itu
pada Pippala. Kau telah membuang-buang waktu selama 3000 tahun dalam tapasnya. Sukarma jauh lebih
terpelajar darimu. Dan dia tidak pernah melakukan tapa yang sulit untuk menjadi
terpelajar.
Piplala sangat heran mendengar seekor burung bangau
berbicara seperti manusia. “Siapa sebenarnya kau?” tanyanya.
“Mengapa kau tidak pergi dan menanyakan siapa diriku pada
Sukarma?” teriak bangau itu. Namun burung itu juga memberi tahu Pippala
bagaiman menemui Sukarma.
SUKARMA
Pippala mencari Sukarma di tempat pertapaan rsi Kundala.
Sukarma kemudian menyambut Pippala dengan persembahan. ”Hamba benar-benar
bersyukur, anda telah datang kemari. Anda telah melakukan tapa selama 3000
tahun dalam tapasnya berat. Namun burung bangau itu mengatakan anda sangat
bodoh dan tidak tahu apa-apa.”
“Siapakah burung bangau itu?” tanya Pippala.
“Burung itu adalah Brahman” jawab Sukarma.
“ Apakah kau juga bisa mengendalikan semua objek di alam
semesta?” tanya Pippala penuh penasaran.
“Nilai saja sendiri” kata Sukarma yang kemudian memanggil
para dewa untuk datang kepadanya, dihadapannya.
Indra dan dewa-dewa lainnya secara bersamaan muncul dan
melakukan anjali pada Sukarma.
Sukarma kemudian menjelaskan bahwa ia melakukan semua itu
untuk menunjukkan kekuatan yang diperolehnya. Sukarma juga mengatakan bahwa
semua kekuatannya adalah karena pengabdiannya kepada orang tuanya. Ia tidak
pernah melakukan tapasnya, ataupun mengulang-ulang mantra tertentu. Karena
punya (pahala) yang didapatkan dari melakukan Yajna bisa lebih besar dari
pelayanan kepada kedua orang tua yang tulus. Apa gunanya mempelajari Veda jika seseorang
tidak melayani kedua orang tuanya.
“Hanya pengetahuan inilah yang bisa hamba bagi dengan
anda” demikian Sukarma memberi tahu Pippala. “ Dan jika anda mau hamba akan
menceritakan tentang kisah raja Yayati.”
YAYATI
Nahusa memiliki seorang putra yang bernama Yayati dan
ketika Nahusa mangkat dan pergi ke surga, maka kerajaan pun diserahkan kepada
Yayati.
Yayati menjadi raja yang baik dan memerintah sesuai
dengan aturan Dharma (kebaikan). Beliau memelihara seluruh rakyatnya dengan
baik.
Yayati memiliki empat orang putra pemberani dan
terpelajar. Nama mereka adalah Ruru, Puru, Kuru dan Yadu. Yayati memiliki dua
orang istri, Devayani dan Sarmistha. Dalam sumber-sumber itu dinyatakan putra
Devayani adalah Yadu dan Turvasu sedangkan putra Sarmistha adalah Druhyu, Anu
dan Puru.
Selama 81.000 tahun Yayati memerintah dan namanya
termasyur. Indra pun mendengar tentang Yayati dan ingin bertemu dengannya.
Indra mengirim Matali agar raja Yayati di bawa ke surga. Matali menggoda Yayati
dengan segala kenikmatan dan keindahan surga. Namun Yayati menolak pergi ke
sana jika ia tidak diijinkan ke sana dengan tubuh fisiknya. Ia menolak untuk
mati.
“Lihatlah padaku” kata Yayati. “Aku berusia 150 tahun
namun tidak tampak usia tua dalam diriku. Ini berkat pahala yang telah aku
kumpulkan dan aku tampak seperti baru berusia enam belas tahun. Lalu mengapa
aku harus meninggalkan tubuh ini? Sedangkan kekayaan, aku memiliki kekayaan
yang berlimpah di permukaan bumi.
(Di sini tampak kejanggalan di mana orang berusia 150
tahun, memerintah selama 18.000 tahun. Namun padma purana menjelaskan bahwa 150
tahun usia Yayati adalah 150 tahun para dewa, bukan tahun manusia.)
Matali kemudian melaporkan apa yang dikatakan oleh raja
Yayati kepada Indra. Sementara itu raja Yayati memerintahkan rakyatnya untuk
selalu mengikuti jalan Dharma dan memuja Visnu. Maka hasilnya, seluruh rakyat
Yayati menjadi baik : usia tua, penyakit dan kesedihan sirna dari bumi. Yama
menjadi tidak punya tugas dan terperanjat oleh hal itu. Ia kemudian mengeluh
kepada Indra bahwa kedudukannya terancam oleh kebaikan Yayati.
Indra kemudian memutuskan untuk menguji agar Yayati
menjadi orang jahat dan melenceng dari jalan kebenaran. Ia kemudian mengutus
dewa cinta, Kandarpa, untuk melakukan tugas ini. Dan karena kemahiran Kandarpa
maka Yayati mulai meninggalkan kesucian jalan yang ditempuhnya. Kadang ia mulai
lupa melakukan permandian pada waktu yang ditetapkan. Maka usia tuapun
menggerogoti tubuhnya dan ia menjadi tua.
Pada suatu
kesempatan Yayati pergi ke hutan untuk berburu. Ketika sedang mengejar seekor
kijang, ia tiba di sebuah telaga indah yang terdapat di tengah hutan. Di tengah
telaga itu mengambang sebuah teratai yang amat besar dan di atasnya berdirilah
seorang wanita cantik. Wanita itu sedang bernyanyi.
“Siapakah dirimu?” tanya Yayati. “Aku adalah maharaja
Yayati, raja generasi candra. Aku jatuh cinta padamu. Menikahlah denganku.”
Nama hamba adalah Asruvindumati” jawab wanita itu. “Dewi
cinta bernama Rati dan hamba adalah putrinya. Hamba sedang menunggu suami yang
cocok untuk hamba. Jika mau menikah dengan hamba, anda harus menjadi muda
kembali maka hamba akan bersedia menikah.”
Yayati kemudian kembali ke ibukota kerajaannya. Beliau
kemudian memanggil keempat putranya dan menjelaskan permasalahan yang
dihadapinya. Yayati berjanji akan mengembalikan masa muda itu jika ia sudah
bosan dengan keduniawian dan mengambil kembali masa tuanya.
Terkecuali Puru, semua putranya yang lain tidak bersedia
memberikan tubuh dan masa muda mereka. Oleh karena itu Ruru, Kuru dan Yadu
dikutuk oleh ayahnya bahwa mereka dan keurunannya tidak akan pernah mewarisi
kerajaan. Sedangkan Puru yang mau memberikan usia mudanya pada ayahandanya,
mendapatkan berkat yang sebaliknya dari saudara-saudaranya.
Yayati kemudian kembali ke telaga itu dengan tubuh dan
semangat muda lalu menemui Asruvindumati. “Tentu saja sekarang tidak ada
masalah bagimu untuk menikah denganku” kata Yayati.
“Ya ada tuan.” jawab Asruvindumati. “Anda memiliki dua
orang permaisuri Sarmistha dan Devayani. Sebelum anda menikah denganku, anda
harus memberikan suatu janji penghormatan bahwa anda tidak akan memperlakukan
kedua orang itu sebagai istri.
“Aku setuju dengan persyaratan itu” jawab Yayati, (Maka
Yayati meminta Yadu untuk membunuh Sarmistha dan Devayani. Ketika Yadu menolak,
ia dikutuk bahwa keturunannya, para Yadava akan menjadi suku yang pemimpinnya
adalah wanita).
Setelah persyaratannya dipenuhi, Asruvindumati bersedia
menikah dengan Yayati dan pasangan ini hidup bahagia selama 20.000 tahun.
Asruvindumati meminta Yayati untuk melakukan upacara Asvamedha (kurban kuda)
dan upacara ini dipercayakan pada Puru yang berhasil melaksanakannya dengan
sukses yang luar biasa.
Setelah bertahun-tahun berlalu, Asruvindumati memberi
tahu Yayati. “Kita telah cukup berada dan menikmati keduniawian. “Maka Yayati
pun memenggil Puru dan mengembalikan masa mudanya. Dan mengambil kembali masa
tuanya. Kemudian bersama Asruvindumati iapun meninggal dan menuju ke Surga, setelah
memberkati dengan segala milik dan berkat mereka.
“Seseorang haruslah seperti Puru” kata Sukarma pada
Pippala. “Karena tidak ada punya (pahala) yang lebih besar daripada pahala
melayani orang tua.”
CYAVANA
Dalam garis keturunan rsi Bhrgu, terdapatlah seorang rsi
bernama Cyavana. Rsi Cyavana berhasrat untuk mendapatkan pengetahuan sejati.
Oleh karena itulah beliau kemudian mengunjungi semua tempat suci yang berada di
pinggir sungai Narmada, Sarasvati dan Godavari. Perjalanan tirthayatra itu pun
akhirnya membuat beliau tiba di sebuah tempat bernama Amarakantaka, di pinggir
selatan sungai Narmada.
Rsi Cyavana sangat lelah dalam perjalanan itu lalu
beristirahat di bawah sebuah pohon beringin. Tinggallah seekor burung nuri yang
terpelajar. Burung nuri itu bernama Kunjala. Kunjala memiliki istri dan empat
orang anak. Mereka adalah Ujjvala, Samujjvala, Vijjvala dan Kapinjala.
Setiap pagi keempat anak burung ini selalu pergi keluar
untuk mencari makanan. Dan mereka selalu menyisakan makanan itu untuk kedua
orang tua mereka. Pada suatu sore ketika Cyavana sedang duduk di bawah pohon
itu. Keempat anak burung itu baru saja kembali dari perjalanan mereka.
Setelah seluruh keluarganya kebagian makanan. Kunjala
kemudian bertanya pada Ujjvala, “Nak, ke
mana kau mencari makanan hari ini?
“Saya selalu pergi ke Plaksadvipa untuk mencari makanan”
jawabnya. Di negara ini memerintah seorang raja bernama Divodasa. Ia memiliki
seorang putri cantik yang bernama Divyadevi.”
Ketika putri ini sudah tumbuh dewasa, Divodasa mencari
seorang manantu dan memutuskan menikahkannya dengan Citrasena, raja dari
kerajaan Rupa. Maka upacara pertunangan dilaksanakan. Namun sebelum pernikahan
ditetapkan, Citrasena tiba-tiba meninggal.
“Karena perkawinan itu belum terjadi, maka Divyadevi bisa
menikah lagi” jawab para menterinya. “Mohon anda mencarikan mempelia laki-laki
yang baru.”
Saat itu raja Divodasa memiliki raja Rupasena. Dan
dilakukanlah upacara pertunangan. Namun sebelum pernikahan dilangsungkan,
Rupasena mengalami nasib yang sama seperti Citrasena, meninggal. Divodasa
kemudian mencarikan mempelai yang baru, namun juga mengalami nasib yang sama,
demikianlah berlangsung selama 21 kali.
Dalam keputusasaannya, Divodasa memutuskan untuk membuat
sayembara. Seluruh raja dan pangeran yang ada di wilayah Plaksadvipa di undang
dalam sayembara ini. Namun terjadi suatu peristiwa yang aneh. Seluruh raja dan
pangeran itu tiba-tiba bertarung dan saling membunuh satu sama lain.
Setelah kejadian itu Divyadevi tidak bisa menikah. Maka
dia mulai mengasingkan diri dan bermeditasi di hutan.
DIVYADEVI
Terdapatlah sebuah kota suci
bernama Varanasi. Di kota itu hiduplah seorang Vaisya yang baik hati bernama
Sudhira. Istri dari Sudhira bernama Citra. Sudhira orang kaya dan ia menyayangi
istrinya.
Namun sebaliknya Citra adalah wanita bertemperamen tidak
baik. Dia tidak berminat melakukan perbuatan yang berpahala. Dia tidak patuh
pada suaminya dan selalu menentang keinginan suaminya.
Setelah beberapa waktu Sudhira tidak sanggup menahan semua
itu. Maka ia menikah lagi. Sedangkan Citra, dia meninggalkan rumah Sudhira dan
mulai bergabung dengan para pencuri dan perampok.
Ketika Cita mati, dia diseret kehadapan Yama dan
dimasukkan ke berbagai neraka sesuai
Dengan dosanya. Dan setelah
semua hukuman itu berakhir maka dia terlahir menjadi Divyadevi.
Jika sebagai Citra, Divyadevi telah melakukan berbagai
kejahatan itu, bagaimana dia bisa terlahir sebagai putri raja Divodasa? Itu
pasti ada pahala yang menyebabkannya.
“Saya punya pertanyaan terakhir” kata Ujjvala. “Bagaimana
Divyadevi bisa mengatasi penderitaan yang dialaminya itu?. Bagaimana dia
seharusnya melakukan upacara penebusan dosa?
“Itu tidak sulit” jawab Kunjala. “Dia harus terus menerus
berdoa kepada Visnu dan mengidungkan nama beliau. Dia harus melakukan upacara
suci untuk Visnu.
Keesokan harinya, Ujjvala pergi dan memberi tahu
Divyadevi tentang apa yang telah dikatakan oleh ayahnya. Kemudian Divyadevi
melakukan doa kepada Visnu selama empat tahun dan dibebaskan dari dosa-dosanya.
CERITA
SAMUJJVALA
“Saya biasanya pergi ke Himalaya, untuk mencari makanan”
jawab Samujjvala. “Ada sebuah lembah khusus yang sering dikunjungi oleh para
rsi dan apsara (bidadari). Danau Manasa sarovara kesanalah saya bepergian.
Ketika Samujjvala sedang menunggu di danau itu, beberapa
angsa datang ke sana. Beberapa berwarna hitam sedang yang lainnya berwarna
putih. Angsa putih memiliki paruh yang hitam dan kaki yang juga hitam. Ada juga
angsa yang putih murni dan yang lain berwarna biru.
Setelah angsa-angsa itu tiba, empat orang wanita
mengikuti mereka dan berpenampilan ganas. Giginya menonjol keluar dan rambutnya
berdiri seperti semak-semak.
Angsa yang hitam kemudian turun ke danau untuk melakukan
pemandian. Angsa-angsa yang lain tidak ikut mandi, melainkan mengitari
pinggiran danau. Sedangkan para wanita itu berdiri mengelilingi mereka dengan
tawa keras.
Sementara itu, seorang pemburu lewat dan duduk di pinggir
danau. Segera datang juga istri sang pemburu. Namun istri pemburu itu tidak
mengenali suaminya. Ia telah menjadi sangat tampan dan wajahnya bersinar.
Sebaliknya sang pemburu mengenali dan menyapa istrinya. “Apa kau tidak mengenali
aku.”
“Kau tidak mungkin suamiku” jawab istri pemburu itu.
“Suamiku berwajah seram dan gelap. Sedangkan kau tampak sangat tampan.
Bagaimana mungkin kau adalah suamiku?”
“Percayalah padaku, aku adalah suamimu” kata suaminya.
“Ceritanya begini, ketika aku sudah kelelahan memburu binatang, aku lalu pergi
dan mandi di danau suci bernama Narmada Sangama dipertemuan antara sungai
Narmada dan Reva. Ikutlah bersamaku dan aku akan membawamu ke sana.”
Pemburu itu kemudian membawa istrinya menuju pertemuan
sungai suci Narmada dan Reva. Angsa dan keempat wanita itu juga mengikuti
mereka. Karena penuh keingintahuan Samujjvala mengikuti mereka.
Di tempat suci itu istri dari pemburu itu melakukan
permandian dan penampilannya berubah menjadi lebih cantik dan ilahi. Keempat
angsa yang berbulu hitam itu ikut ke sana dan setelah mandi mereka berubah
menjadi putih murni. Sedangkan keempat wanita yang berwajah seram itu,
tenggelam ke dalam air dan mati.
PENJELASAN
“Aku mengunjungi semua tempat suci” jawab Narada.
“Karena anda telah mengunjungi semua tempat ziarah, mohon beritahu hamba yang manakh yang
terbaik?” tanya Indra.
“Aku tidak tahu jawaban dari pertanyaan itu” jawab
Narada. “Semua tirtha (tempat suci) adalah suci dan keramat.”
Indra kemudian mengundang semua tirtha (tempat suci) ke
tempat sidangnya dan mereka semua berkumpul di sana, masing-masing tampak
mempunyai keistimewaan dari yang lain.
Semua tirtha itu memberikan penghormatan kepada Indra dan
bertanya “Raja para dewa kami telah datang. Mengapa anda mengundang kami?
Apakah yang bisa kami lakukan untuk anda?”
“Aku ingin tahu yang mana di antara kalian yang
mengungguli yang lainnya” jawab Indra. “Ada beberapa dosa yang benar-benar
serius. Contohnya membunuh wanita, melawan suami, meminum anggur, mencuri emas,
menghancurkan patung dewa dan lari dari medan pedang. Siapa di antara kalian
yang cukup sakti untuk membersihkan dosa-dosa seperti itu.?”
“Kami
tidak memiliki khasiat yang sama atau tingkat kesucian yang sama” jawab mereka.
“ Namun tidak diragukan lagi bahwa yang tersuci adalah Prayaga, Puskara, Arghya
tirtha dan Varanasi.”
Terdapatlah
seorang ksatriya bernama Vidura tinggal di negeri Pancala. Dalam keadaan
emosional Vidura telah membunuh seorang brahmana. Vidura kemudian melakukan
tirthayatra (ziarah) ke berbagai tempat namun dosanya belum terampuni.
Perjalanan
Vidura ke wilayah Malava di mana tinggal seorang brahmana bernama Candrasarma.
Temannya ini melakukan dosa membunuh seorang guru.
Vidura
dan Candrasarma kemudian melakukan perjalanan bersama-sama. Dalam perjalanan
mereka bertemu seorang brahmana bernama Vedasarma. Orang ini telah melakukan
dosa menikahi seseorang yang tidak boleh dikawininya. Vidura, Candrasarma dan
Vedasarma kemudian melakukan perjalanan bersama.
Ketiga
orang ini kemudian bertemu seorang Vaisya yang bernama Vanjula. Dosanya adalah,
ia seorang peminum dan dosanya belum terampuni. Vanjula pun bergabung dengan
Vidura, Candrasarma dan Vedasarma.
Keempat
pendosa itu akhirnya bertemu seorang rsi dan mereka bertanya bagaimana dosanya
bisa terampuni.
“Mengapa
kalian tidak pergi mengunjungi Prayaga, Puskara, Arghyatirtha dan Varanasi?”
demikian saran sang rsi. “Aku yakin dosa-dosa kalian akan dibersihkan di sana.
Maka
keempat pendosa itu kemudian melakukan seperti yang dinasekatkan oleh sang rsi.
Namun dosa-dosa mereka belum juga termaafkan. Keempat tirtha itu kemudian
mengambil wujud empat angsa hitam dn mulai mengikuti empat orang pendoa itu.
Pendosa itu kemudian pergi ke tirtha yang lain dan setiap tirtha yang
dikunjunginya, selalu terkontaminasi dan menjadi angsa hitam. Maka mereka
segera saja terlihat 64 tirtha dalam wujud rombongan angsa yang berbaris.
Kemudian
rombongan itu pergi ke sebuah tirtha yang bernama Manasa Saovara. Namun segera
setelah mereka mandi di sana, danau Manasa Sanovara menjadi tertular hingga
berwujud angsa yang sangat besar.
Akhirnya
rombongan itu kemudian menuju ke pertemuan antara sungai Narmada dan Reva.
Ketika
keempat pendosa itu mandi di sana, maka dosa-dosa mereka terampuni. Sedangkan
mengenai keempat wanita yang berwajah seram itu adalah personifikasi dari
keempat dosa. Setelah dosa mereka diampuni maka, keempat wanita itu pun
meninggal. Meskipun Prayaga, Puskara, Arghyatirtha dan Varanasi adalah tempat
suci yang paling keramat, namun tirtha yang paling suci adalah pertemuan sungai
Narmada dan Reva. Ini di kenal sebagai Kubjatirtha.
CERITA VIJJVALA
“Bagaimana dengan kamu, Vijjvala?”
tanya Kunjala. “Apakah kau mempunyai cerita yang menarik untuk kami?”
“Ya,
ada, ayah!” jawab Vijjvala.
Vijjvala
biasanya pergi untuk mencari makanan ke gunung Sumeru dan sekitarnya. Di
wilayah itu terdapatlah sebuah hutan yang menakjubkan bernama anandakarana.
Hutan itu dipenuhi buah dan bunga dari pepohonan Illahi. Di dalam hutan itu
juga terdapat sebuah danau yang indah. Bunga teratai dan burung angsa memnuhi
danau itu.
Ketiak
Vijjvala sedang menunggu di sana ia melihat Vimana yang sedang turun. Di dalam
Vimana itu tampak sebuah pasangan Illahi. Mereka tampan dan cantik serta
berbusana indah. Pasangan itu kemudian turun dari vimana dan melangkah menuju
ujung danau itu. Mereka kemudian melakukan permandian di danau dan mengambil
sepasang pedang. Selanjutnya Vijjvala melihat dua mayat yang tergeletak di
pinggir danau. Aneh bin ajaib, mayat yang laki persis seperti orang yang turun
dari vimana tadi. Demikian juga dengan mayat wanita itu juga persis seperti
wanita yang turun dari vimana bersama laki-laki tadi.
Kemudian
wanita yang baru saja mandi bersama pasangannya, mengambil sepotong daging dari
mayat wanita yang tergeletak di pinggir danau danau dan mulai memakannya. Yang
laki-laki juga mengambil daging dari mayat laki-laki yang tergeletak di pinggir
danau yang persis seperti dirinya lalu memakannya.
Setelah
pasangan tadi selesai menghabiskan makannya, maka mereka kemudian meminum air
danau, lalu naik ke vimana (kendaraan angkasa) lalu pergi.
SUVAHU
Suvahu
melakukan berbagai jenis Yajna. Namun pendeta kerajaan Suvahu rsi Jaimini,
tidak puas dengan apa yang telah dilakukan oleh Suvahu.
“Tuan
Raja” kata Jaimini. “Berikanlah aku beberapa sedekah. Maka ini akan memberikan
anda pahala yang tidak akan pernah habis.”
“Apa
gunanya punya (pahala) bagiku?” tanya Suvahu.
“Itu
akan memungkinkan anda untuk pergi ke surga” jawab Jaimini. “Tapi akankah aku
bisa berada di surga selamanya?”
“Tentu
saja tidak” jawab Jaimini. “Anda hanya akan bisa tinggal di surga selama pahala
anda belum habis. Saat di mana pahala anda sudah habis maka anda akan terlahir
kembali ke bumi.”
“Dalam
hal ini, aku tidak akan berminat memberikan sedekah” kata Suvahu. Aku akan
berdoa kepada Visnu. Dan atas berkatNya aku akan diijinkan tinggal di alam
Visnuloka. Dan itu jauh lebih berkualitas dari pada surga.
Maka
Suvahu bersama istrinya mulai melakukan seperti apa yang telah dikatakannya dan
melakukan tapa berat. Maka hasilnya ketika mereka wafat, maka rohnya langsung
di bawa ke Visnuloka.
Visnuloka
adalah sebuah tempat yang mengagumkan. Namun meskipun berusaha sekuat tenaga
sang raja dan permaisurinya tidak berhasil melihat Visnu. Ketika mereka sedang
mencari makanan dan minuman, mereka kemudian tiba di pertapaan rsi Vamadeva.
“Rsi
Agung” kata Suvahu. Apa yang terjadi pada diri kami? Mengapa kami menderita
seperti ini?
“Kau
dan istrimu memang sangat setia mengabdi kepada Visnu, namun kalian tidak
pernah memberikan sedekah. Karena kalian tidak pernah menyumbangkan makanan dan
minuman maka kalian harus menghadapi lapar dan haus di Visnuloka.”
“Tentu
saja ada” jawab sang rsi. Pergilah ke tempat di mana mayat kalian sedang
tergeletak di bumi. Makanlah daging mayatmu. Lakukan hal ini terus menerus hingga
ada seseorang yang akan mengulang-ulang mantra Visnu untukmu.
Demikianlah
penjelasan dari apa yang disaksikan oleh Vijjvala. Sebenarnya pasangan itu
adalah Suvahu dan Tarksyi, yang memakan daging mayat mereka sendiri.
“Bagaimana
dengan pembebasan mereka?” tanya Vijjvala. “Mohon ajarkan saya mantra suci itu.
Saya ingin mengidungkannya pada Suvahu dan Tarksyi agar mereka bisa mencapai
kebebasan.
Kunjala
kemudian mengajarkan mantra itu. Dan Vijjvala kemudian pergi dan mengidungkan
mantra itu di depan pasangan istimewa itu hingga mereka pun terbebas dari
dosa-dosanya.
CERITA KAPINJALA
Ada
sebuah danau khusus yang cukup besar. Di sebelah danau itu terdapat batu karang
yang sangat besar. Kapinjala melihat di atas batu karang itu duduklah seorang
wanita cantik yang terus menangis. Tetesan air matanya jatuh ke air danau dan
begitu menetes di sana, maka tetesan air matanya berubah menjadi bunga teratai
yang berbau harum.
Di
pinggir danau juga terdapat sebuah kuil. Kapinjala melihat seorang rsi yang
memuja Siva di kuil itu. Sang rsi hidup dengan memakan dedaunan kering hingga
tubuh beliau tampak seperti rangkanya saja. Bunga teratai yang timbul dari
tetesan air mata itu dikumpulkannya lalu dipakai persembahan kepada Siva.
Setelah melakukan persembahan sang rsi kemudian menari dan menyanyikan puja
pada Siva. Kemudian beliau duduk dan menangis.
SIVA DAN PARVATI
Siva dengan senang hati
mengajak Parvati ke hutan kecil itu. Hutan itu penuh dengan pepohonan yang
indah dan Parvati mengagumi semuanya. Namun ada sebuah pohon khusus yang
tampaknya mengungguli pepohonan lainnya.
“Pohon itu disebut pohon
Kalpavrksa.” Nama itu berarti bahwa pohon ini akan memberikan apapun yang kita
minta.
Parvati menginginkan pohon itu
membuat seorang wanita cantik. Maka setelah Parvati mengungkapkan keingginannya
muncullah seorang wanita cantik dari dalam pohon itu. Wanita itu kemudian
memberikan penghormatan kepada Parvati dan bertanya. “Mengapa anda menciptakan
saya?”
“Sebenarnya aku menciptakanmu
untuk memenuhi keingintahuanku” kata Parvati. “Tapi ini karena kau telah
diciptakan, biar aku menamainya Asokasundari, seorang raja bernama Nahusa akan
menjadi suamimu kelak. Ia adalah raja dari keturunan Candra (bulan). Sejak saat
itu Asokasundari mulai tinggal di Nandanakanana.
HUNDA
Akan
tetapi Hunda bukanlah type yang cepat menyerah dan ia menemukan sebuah tipu
daya. Hunda kemudian berwujud seorang wanita cantik dan muncul di depan
Asokasundari.
“Siapa
kamu?” tanya Asokasundari.
“Aku
adalah seorang janda yang malang. Suamiku telah dibunuh oleh raksasa Hunda,”
jawab wanita itu. “Sekarang aku sedang melakukan tapasya agar Hunda bisa
dibunuh. Mengapa kau tidak bergabung denganku di pertapaanku di pinggir sungai
Ganga?”
Asokasundari
kemudian menemani wanita yang katanya mempunyai pertapaan di pinggir sungai
Ganga itu. Namun setelah mereka sampai di sana, Hunda memperlihatkan wujud
aslinya dan berusaha menculik Asokasundari.
Asokasundari
melakukan perlawanan. “Raksasa jahat” katanya. Aku akan melakukan tapasya agar
suamiku kelak membunuhmu.”
Ketika
semua ini sedang terjadi, Nahusa belum lahir. Ia ditakdirkan lahir sebagai
putra raja Ayu dan Permaisuri Indumati. Tapi saat Hunda sedang menculik
Asokasundari , Ayu belum punya anak. Untuk mendapatkan seorang anak, sang raja
berdoa kepada maharsi Dattatreya selama seribu tahun. Hingga beliau mendapat
anugrah bahwa akan mendapat putra yang sakti dan baik hati.
Hunda
belum bisa melupakan bahwa putra raja Ayu yang akan membunuhnya. Maka setelah
anak itu lahir, Hunda menculiknya dan membawa bayi itu ke rumahnya. Ia
memberikan bayi itu pada tukang masaknya. Dan memerintahkan agar bayi itu
dimasak dan dihidangkan untuk dimakannya. Akan tetapi juru masak itu adalah
orang baik dan merasa kasihan pada bayi itu. Ia kemudian membunuh seekor kijang
sebagai penggantinya dan menghidangkan daging itu kepada Hunda, dengan
berpura-pura bahwa daging itu adalah daging sang bayi. Juru masak itu kemudian
pergi dan meninggalkan bayi itu di pertapaan rsi Vasistha.
Vasistha
menemukan anak itu dan mulai membesarkannya. Kata Husa berati ketakutan.
Vasistha menamainya Nahusa yang artinya tanpa ketakutan. Sang rsi mengajarkan
semua jenis pelajaran, termasuk penggunaan berbagai jenis senjata. Ketika
Nahusa tumbuh dewasa. Vasistha memberitahukan latar belakang kehidupannya.
Beliau juga memberitahukan tentang Hunda dan Asokasundari dan kenyataan bahwa
ia ditakdirkan untuk membunuh Hunda dan menikahi Asokasundari.
Nahusa
kemudian mempersiapkan perang melawan Hunda. Indra meminjamkan keretanya untuk
dipakai oleh Nahusa.
Markas
Hunda adalah Nandanakanana. Maka Nahusa pergi ke sana dan membunuh raksasa itu
setelah melakukan perang yang dahsyat. Ia kemudian bertemu Asokasundari dan
menikahinya. Ia juga bersatu kembali dengan kedua orang tuanya. Dalam
perjalanan sang waktu, Nahusa dan Asokasundari memiliki seorang putra bernama
Yayati.
VIHUNDA
“Mohon
lindungi kami dari raksasa itu” kata para dewa. “Jangan khawatir” jawab Visnu “
“Aku akan merencanakan sesuatu untuk menunbangkan Vihunda.”
Visnu kemudian mengambil wujud
seorang wanita cantik dan mulai tinggal di Nandanakanana. Ketika Vihunda
melihat wanita itu, maka spontan ia jatuh cinta.
“Menikahlah denganku” . “Tentu
saja” jawab Visnu. “Tapi ada satu persyaratan. Pertama-tama kau harus melakukan
puja kepada Siva dengan 7 crore bunga kamoda. Setelah itu kau harus membuat
karangan bunga kamoda untukku maka barulah aku akan menikahimu.
Vihunda menyetujui persyaratan
itu. Tapi meskipun berusaha keras, ia tidak berhasil mendapatkan pohon yang
bernama pohon Kamoda. Tampaknya tidak seorang pun mengetahui pohon itu.
Akhirnya Vihunda meminta nasehat seorang rsi yang sakti dan memiliki semua
pengetahuan.
“Bunga Kamoda adalah sebuah
bunga yang tidak bisa didapatkan dari suatu pohon” jawab Sukracarya. “Ada
seorang wanita yang bernama Kamoda ketika dia tertawa maka akan keluar bunga
yang berwarna kuning dari ketawanya itu. Jika seseorang melakukan puja kepada
Siva dengan bunga ini, maka keinginannya akan terpenuhi. Tapi jika Kamoda menangis maka akan keluar
bunga yang tanpa bau dan berwarna merah.
“Lalu siapakah wanita yang
bernama Kamoda itu?” tanya Vihunda. “Di mana aku bisa mendapatkannya?”
“Dia bisa ditemukan di pinggir
sungai Ganga. Sedangkan asal usulnya, dia adalah salah satu produk yang
terlahir pada waktu terjadi pemutaran lautan susu.”
Para dewa mengetahui rencana
Vihunda ini, tidak mau membiarkannya berhasil mendapatkan bunga itu, ketika
Kamoda tertawa. Rencana mereka adalah untuk membuat Vihunda menggunakan bunga
yang keluar ketika Kamoda menangis dengan demikian Vihunda akan berhasil
ditundukkan. Narada berusaha membujuk Vihunda bahwa tidak ada gunanya pergi ke
tempat Kamoda untuk mendapatkan bunga itu.
Narada kemudian berusaha
membuat Kamoda menangis. Ia pergi kepadanya dan memberi tahu bahwa Visnu akan
segera turun ke bumi dalam wujud Avatara-Nya. Memikirkan Visnu yang akan
meninggalkan surga membuatnya tertekan hingga Kamoda mulai menangis. Maka
keluarlah bunga-bunga dari tangisannya dan bunga itu mengapung di permukaan a.
Vihunda terus mengumpulkannya dan menggunakannya untuk memuja Deva Siva. Perbuatan ini membuat Devi
Parvati, permaisuri Siva, menjadi murka hingga beliau mengambil pedang dan menebas
leher Vihunda.
KUNJALA
Maka
akibatnya orang-orang mulai menjauhi Dharmasarma. Sehingga Dharmasarma merasa
malu dan memutuskan untuk mencari seorang guru spiritual yang mampu mengajarinya
segala sesuatu yang patut diketahui.
Suatu
kali seorang pemburu membawa anak seekor burung nuri kepadanya dan sang
brahmana Dharmasarma ini mulai tertarik dan terikat pada burung itu. Ketika
burung itu dicuri oleh seekor kucing, Dharmasarma menjadi teramat sedih. Ia
menangisi burung kesangannya itu hingga ia meninggal. Karena menjelang
kematiannya ia memikirkan burung itu maka Dharmasarma terlahir dalam wujud
seekor burung nuri dalam kehidupannya.
“Burung
itu tiada lain adalah aku” jawab Kunjala.
PUTRI-PUTRI PARA
GANDHARVA
Dalam
bulan Vaisaka, lima sekawan ini memutuskan untuk melakukan puja pada Parvati.
Mereka kemudian ke hutan untuk mencari bunga. Di tengah hutan terdapatlah
sebuah danau. Lima sekawan itu kemudian mandi di sana sambil mengumpulkan
kuntum teratai. Mereka kemudian membuat sebuah patung dewi dan mulai memujanya.
Tersebutlah
seorang rsi bernama Vedanidhi memiliki seorang putra bernama Tirthapravara yang
juga adalah seorang rsi. Ketika lima sekawan itu sedang melakukan doa,
Tirthapravara kebetulan lewat di depan mereka. Karena saking tampannya, hingga
lima sekawan putri para Gandharva itu jatuh cinta kepada Tirthapravara. Mereka
mengira bahwa dewi Parvati berkenan
padanya dan mengutus Tirthapravara untuk menjadi suami mereka. Ketika semua itu
sedang dilakukan, aku dilarang untuk menikah, jawab Tirthapravara.
Keesokan
harinya mereka kembali ke hutan. Dan ketika melihat Tirthapravara maka
merekapun terus mendesak dan menekan rsi agar mau menikahinya.
“Kali
ini Tirthapravara kehilangan kesabaran. Ia mengutuk lima sekawan ini berubah
menjadi Pisaci (hantu raksasa wanita). Oleh karena itu kami juga mengutukmu
menjadi seorang raksasa (Pisaca).
Setelah
beberapa tahun berlalu seorang rsi bernama Lomasa kebetulan berkunjung ke sana.
Maka raksasa dan raksasi yang lapar itu merasa senang melihat yang ada
dihadapan mereka dan menyerang sang rsi. Namun rsi Lomasa sangat sakti hingga
para raksasa itu tidak bisa mendekatinya. Mereka kemudian tunduk dan bersujud
pada sang rsi.
“Pergi
dan mandilah di sungai Reva yang suci” jawab sang rsi. Maka para raksasa itupun
pergi dan melakukan seperti yang diminta oleh sang rsi dan mendapatkan kembali
wujud aslinya.
VIKUNDALA
Hemakundala
memiliki dua orang putra bernama Srikundala dan Vikundala. Ia kemudian membagi
uang itu kepada kedua putranya. Sedangkan ia sendiri pergi ke hutan untuk
bermeditasi.
Srikundala
dan Vikundala menjadi dua pemuda yang kaya raya. Oleh karena itu mereka menjadi
besar kepala. Dalam menjalani hidup yang penuh hura-hura itu, merekapun mulai
kehilangan semua kekayaannya.
Karena
tidak sanggup menahan rasa lapar maka kedua bersaudara ini kemudian pergi ke
hutan dan menjadi pemburu. Dalam perburuan itu, Srikundala tewas dimakan
harimau dan Vikundala tewas digigit ular.
Karena
mereka meninggal pada saat yang bersamaan, maka keduanya dibawa kehadapan Yama.
Vikundala memiliki teman seorang brahmana bernama Svamitra. Ia memiliki
pertapaan di pinggir sungai Yamuna. Dulu kau pernah pergi ke sana dan
mengunjungi sebuah tempat suci (tirtha) yang dikenal dengan nama Papapranasana.
Karena pahala itulah kau bisa naik ke surga. Sedangkan saudaramu tidak pernah
melakukan tirthayatra, maka ia harus masuk neraka.
“Bertahun-tahun
yang lalu ada seorang rsi yang bernama Sakuni” kata sang utusan. Beliau
memiliki sembilan putra, empat diantaranya yaitu Nirmoha, Dhyanakastha,
Jitakama dan Gunadhika, menjadi pertapa. Suatu kali mereka kebetulan
mengunjungi sebuah perkotaan untuk meminta sedekah. Dan kau tidak saja memberi
sedekah pada mereka tapi juga menjamu mereka ke dalam rumahmu. Itulah pahala
yang telah kau dapatkan.
Vikundala
kemudian dengan senang hati memberikan pahala yang telah dikumpulkannya pada
Srikundala. Dan Srikundala, seketika itu juga terbebas dari dosa-dosanya dan
keduanya langsung ke surga.
PURANA
1.
Brahma purana adalah
kepala
2.
Padma
purana adalah
jantung
3.
Visnu
purana adalah
tangan kanan
4.
Siva
purana adalah
tangan kiri
5.
Bhagavata
purana adalah
paha
6.
Narada
purana adalah
pusar
7.
Markandeva
purana adalah
kaki kanan
8.
Agni
purana adalah
kaki kiri
9.
Bhavisya
purana adalah
lutut kanan
10. Brahmavaivarta purana adalah lutut kiri
11. Linga purana adalah
betis kanan
12. Varaha purana adalah
betis kiri
13. Skanda purana adalah
bulu tubuh
14. Vamana purana adalah
kulit
15. Kurma purana adalah
punggung
16. Matsya purana adalah
lemak tubuh
17. Garuda purana adalah
sumsum
18. Brahmanda purana adalah tulang
DANDAKA
Suatu
kali, Dandaka pergi ke kuil Visnu untuk mencuri benda-benda berharga yang ada
di kuil itu. Kakinya kotor berlumpur dan ia membersihkan kakinya pada teras di
depan pintu kuil sebelum masuk ke kuil itu.
Di
dalam kuil itu terdapat patung Visnu. Pencuri itu tidak menghiraukan patung itu
karena ia berpikir bahwa tidak ada yang bisa di dapatkan dari sebuah patung. Ia
secara tidak sengaja menjatuhkan beberapa benda berharga hingga menimbulkan
keributan.
Dandaka yang mengetahui hal itu cepat-cepat
melarikan diri. Dan dalam ketergesaannya, ia secara tidak sengaja menginjak
seekor ular berbisa yang menggigitnya hingga tewas, dan dibawa ke sidang dewa
Yama.
Ketika Dandaka diajukan
kehadapan Yama, beliau menanyai Citragupta tentang hasil penimbangan dosa dan
pahala yang dilakukan oleh Dandaka. Ia telah melakukan suatu perbuatan baik.
Dan begitu besar pahala yang dilakukannya, hingga semua dosa yang pernah
dilakukan oleh Dandaka terhapuskan. Ia telah membersihkan debu kotor di teras
depan kuil Visnu. Satu-satunya tempat
yang pantas baginya adalah Visnuloka. Lalu dikirimlah Dandaka untuk tinggal di
sana.
SANG TIKUS
Yang dipakai untuk menyalakan lampu itu adalah
minyak ghee. Dan bau minyak itu mengundang tikus-tikus berdatangan untuk
memakan mentega yang merupakan bahan dasar minyak itu. Dalam situasi itu,
minyaknya tumpah dan nyalanya membesar. Nyala itu menerangi patung Visnu dan
menghalau kegelapan yang menerpa patung itu.
Di
saat terakhirnya, tikus itu mati digigit ular. Yama kemudian mengutus
pesuruhnya untuk membawa tikus itu dan mereka mengikatnya dengan tali
pancingan. Namun ketika mereka hendak membawanya, datanglah utusan dewa Visnu.
Tikus
ini telah menghalau kegelapan yang menerpa patung Visnu. Oleh karena itulah ia
termasuk salah satu pemuja Visnu. Maka roh tikus itupun dibawa ke Visnuloka.
Dia tinggal di sana dengan bahagia selama bertahun-tahun. Akhirnya, ia terlahir
menjadi seorang pangeran.
SRIDHARA
Dalam
kehidupan yang lalu, Sridhara sebenarnya adalah seorang brahmana yang bernama Chandra.
Dan Hemaprabhavati istrinya bernama Sankari. Suatu kali Chandra dan Sankari
bepergian ke suatu tempat dan melihat seorang anak yang tenggelam dalam sebuah
telaga. Namun karena tergesa-gesa, mereka tidak berhenti untuk menyelamatkan
anak itu.
“ Karena dosa inilah, kalian
tidak bisa memiliki anak” kata sang rsi.
Sumbangkanlah makanan dan
pakaian kepada para brahmana. “Berikan emas dan sapi. Aku yakin kalian akan
memiliki seorang putra.”
Raja Sridhara dan
Hemaprabhavati menuruti nasehat rsi Vedavyasa. Hingga beliau memiliki seorang
putra yang tampan.
LILAVATI
Bertahun-tahun
yang lalu, ada seorang wanita yang bernama Lilavati. Wanita ini amat jahat dan
tidak pernah menghiraukan perbuatan baik. Suatu kali dia tiba di sebuah kuil di
mana berbagai bhakta sedang melakukan tirakat Radhastami. Bunga, kain, dupa dan
makanan dipersembahkan di kuil Radha.
“Hai
orang-orang, apa yang kalian lakukan?” tanya Lilavati.
“Radha
lahir dalam bulan Bhadra, selama sukla paksa, pada asthami tithi” jawab para
bhakta. “Sekarang adalah hari itu dan kami melakukan tirakat untuk
memperingatinya agar dosa kami terampuni.”
“Aku
juga akan melakukan brata (tirakat) itu” jawab Lilavati. Akhirnya, ketika
Lilavati meninggal karena gigitan ular dan utusan Yama datang kepadanya dan
berusaha menyeretnya ke alam Yama. Karena dia telah melakukan tirakat
Radhastami dan semua dosanya terampuni. Lilavati kemudian pergi ke Visnuloka.
Demikianlah
kehebatan pahala dari melakukan brata Radhastami.
LAKSMI VRATA
Ketika
Syamabala pergi, Dewi Laksmi datang ke istana orang tua Syamabala. Dewi Laksmi
menyamar menjadi seorang brahmana perempuan dan berkata pada penjaga gerbang
“Aku mau bertemu dengan Suraticandrika.”
“Namaku
adalah Kamala” jawab Laksmi. Aku mau
mengingatkannya tentang kehidupan masa lalu permaisuri kalian.
Dalam
kehidupan yang lalu, Suraticandrika lahir sebagai seorang Vaisya. Dia selalu
bertengkar dengan suaminya dan akhirnya meninggalkan rumah tangganya. Dewi
Laksmi kemudian menemui wanita yang malang ini dan memberitahunya untuk
melakukan brata Laksmi. Setiap kali wanita itu melakukan ritual Laksmivrata,
dia bisa tinggal 1000 tahun di Visnuloka. Dan ketika pahala telah habis, maka
dia terlahir kembali sebagai Suraticandrika.
“Aku
datang kemari untuk mengingatkan hal ini pada permaisuri” kata Laksmi.
“Sekarang dia kaya dan telah berubah menjadi sombong. Dia tidak lagi melakukan
Laksmivrata.”
“Ritual
Vrata itu harus dilakukan dalam bulan Margasisra”. Selama empat hari dia harus
melakukan doa pada laksmi dengan mempersembahkan tepung, mentega, buah dan
bunga.
Penjaga
itu kemudian meminta Laksmi untuk menunggu sang permaisuri. Namun
Suraticandrika tidak mengenali bahwa Brahmana wanita itu sebenarnya adalah
Laksmi. Dan ketika diberitahu tentang nasehat itu, Suraticandrika malah memukul
dan mengusirnya.
Ketika
Brahmana wanita itu pergi, dia bertemu Syamabala yang sedang dalam perjalanan
kembali ke istana. Melihat brahmana yang sedang menangis itu, Syamabala
menanyainya tentang apa yang telah terjadi. Setelah mendengar cerita brahmana itu, Syamabala memutuskan untuk
melakukan ritual vrata.
Beberapa
tahun selanjutnya, Syamabala kemudian menikah dengan Maladhara, putra raja
Sidhasvara. Setelah Syamabala meninggalkan rumah orang tuanya. Semua kekayaan
dan kemakmuran di kerajaan orang tuanya
perlahan habis. Kejadian itu mamaksa raja dan permaisurinya hampir menderita
kelaparan.
Bhadrasrava
kemudian pergi mengunjungi putrinya dan Syamabala tersentak melihat keadaan
ayahnya. Setelah memberi makan ayahnya, ia memberikan berbagai benda berharga
dan uang untuk dibawanya pulang. Namun setelah memasuki rumahnya, harta dan
benda berharga itu berubah menjadi setumpuk arang.
Kali
ini Suraticandrika yang datang ke sana untuk mengunjungi putrinya. Dan saat itu
bertepatan dengan perayaan Laksmi Vrata dan Syamabala memaksa ibunya untuk ikut
melukukan vrata itu. Ketika Suraticandrika pulang. Dia mendapatkan semua harta,
kekayaan dan kesejahteraannya kembali pulih seperti biasa.
DINANATHA DAN
VISVAMITRA
“Lakukan
sebuah Yajna dan persembahkan kurban seorang manusia. Jika manusia yang
dipersembahkan itu, sempurna dalam setiap hal maka pasti akan memiliki seorang
anak.”
Raja
kemudian mengutus teliksandi (utusan) untuk mencari seorang pemuda yang tampan
dan hebat. Akhirnya mereka tiba di sebuah desa yang bernama Dasapura di mana
penduduknya merata berwajah sangat tampan di sana terdapat seorang brahmana
yang bernama Krsnadeva. Istrinya bernama Susila. Krsnadeva dan Susila memiliki
tiga orang putra.
Para
utusan itu meminta sang brahmana dan istrinya untuk memberikan salah satu
putranya dengan harga satu laksa keping emas. Ketika pasangan brahmana itu
menolak para utusan mulai menculik salah satu anak mereka dengan paksa.
Krsnadeva dan Susila pun menyerah dan memohon agar putra tertua dan bungsu
jangan diambil.
Krsnadeva
dan Susila sangat sedih kehilangan putranya hingga mereka menjadi buta.
Ketika
para utusan raja kembali mereka melewati
pertapaan Visvamitra. Utusan itu kemudian memberitahu rsi Visvamitra tentang
kisah itu.
“Bebaskan
anak itu” kata rsi Visvamitra “Umurnya masih muda dan dia berhak menikmati
hidup. Oleh karena itu, Visvamitra kemudian ikut bersama mereka menghadap sang
raja. Ia membujuk raja untuk melakukan upacara itu tanpa kurban manusia.
Maka
seiring berjalannya waktu, seorang putra terlahir pada sang raja. Sedangkan
anak brahmana yang malang itupun dikembalikan pada orang tuanya. Begitu
bahagianya mereka atas kembalinya putra mereka yang kedua hingga penglihatannya
yang semula buta, kini bisa melihat kembali.
Suatu
kali ia pergi ke hutan untuk berburu. Ketika ia sedang mengejar seekor harimau,
ia tiba di pinggir sungai Yamuna. Hari itu kebetulan hari ulang tahun Krsna dan
banyak apsara (bidadari) melakukan Krsnatami vrata di pinggir sungai Yamuna.
Melihat pemandangan itu, raja merasa ingin melakukan upacara itu sendiri.
Dan
sebagai pahalanya, setelah kematiannya, Citrasena langsung menuju alam
Visnuloka dan semua dosanya terampuni.
BHIMA
Suatu
kali ia pergi pada seorang brahmana. Ia memutuskan untuk mencuri kekayaan
brahmana itu. Untuk memasuki rumah itu ia berpura –pura menjadi seorang
pengemis. “Saya lapar, mohon berikan makanan untukku.”
Sebenarnya
semua itu hanyalah suatu trik. Bhima mencari kesempatan untuk memasuki rumah
agar bisa mencuri harta brahmana. Namun sekali ia merasakan tinggal di sana, ia
merasa tidak perlu tergesa-gesa. Hidup dengan brahmana itu sangat
menyenangkan. Namun tinggal dengan
seorang brahmana membuat Bhima mulai melakukan pekerjaan berpahala. Ia memasak
makanan dan membasuh kaki brahmana. Semua pekerjaan itu memberikan pahala yang
besar padanya.
Suatu
malam seorang pencuri memasuki rumah. Bhima berusaha mencegahnya. Namun ketika
terjadi pertarungan, pencuri itu berhasil menebas leher Bhima dengan sebilah
pedang.
Setelah
Bhima meninggal, utusan Visnu datang menjemputnya dan membawanya ke Visnuloka
setelah semua dosanya diampuni.
Demikianlah pahalanya melayani seorang
brahmana.
HEMAPRABHA
Bertahun-tahun yang lalu seorang
bernama Vallabha tinggal di sebuah kota yang bernama Kancana. Istri Vallabha
bernama Hemaprabha. Vallabha sangat kaya dan makmur. Namun ia tidak bahagia,
karena istrinya tidak mamatuhinya dan setiap saat selalu berselisih paham
dengannya. Ia mengultimatum istrinya dengan pernyataan pedas.
Hal
ini membuat Hemaprabha sangat marah dan mengurung diri di kamarnya tanpa
menyentuh makanan ataupun minuman. Ia berpuasa sehari penuh. Seolah sudah
ditakdirkan iapun meninggal malam itu juga.
Dan
kebetulan hari itu adalah Ekadasi, oleh karena itu, Hemaprabha telah melakukan
puasa ekadasi secara sempurna. Ketika Hemabrabha meninggal, utusan Yama datang
dan berusaha membawa wanita itu ke kahyangan Yama. Namun saat itu juga pengawal
Visnu datang dan menghalangi mereka. Demikianlah pahala yang didapatkan oleh
Hemaprabha hingga ia ditakdirkan untuk tinggal di Visnuloka. Demikianlah efek
yang mengagumkan dari ekadasi vrata.
PENUTUP PADMA
PURANA
Para rsi itu merasa sangat puas atas apa yang telah
mereka dengar. Dan setelah berterimakasih pada Lomaharsana, merekapun pergi ke
tempat masing-masing.
BRAHMAVAIVARTA
PENCIPTAAN
Pada
masa penghancuran (pralaya) yang ada hanya api, semuanya akan masuk kedalam
kekuatan api yang maha dasyat ini termasuk Tri Loka. Diatas ke tiga dunia ini
ada: Vaikuntaloka (Wisnu loka), Siwa loka dan Goloka. Semuanya ikut pralaya
kecuali Goloka yang dihuni oleh Brahman / Krisna yang berhiaskan: pakaian serba
kuning dengan badan dilumuri Cendana, memakai permata Kastubha, Sriwasta cirri
khas Wisnu. Berkalungkan bunga liar wanamali. Selalu muda, memakai pakaian
gopa/pengembala, wujud ini disebut Paramaatman.
Proses penciptaan terjadi sebagai
berikut: Pada mulanya dunia ini kosong,
kemudian krisna menoleh sekelilingnya
kemudian terjadilah penciptaan atas kehendaknya.
Dari kananNya muncullah Narayana,
perwujudan kualitas Satwika
(kebenaran dan kewajiban), membawa
terompet kerang (Sangha) Cakra, Gada dan Padma dan perhiasan lainya.
Dari kiriNya muncul (Dewa
Siwasebagai perwujudan kualitas Tamasika.
Senjata Trisula, bermata tiga berhiaskan bulan sabit, rambut terjalin
seperti seorang pertapa.
Dari Puser Krisna keluarlah
Brahman perwujudan dari kualitas Nafsu
(Rajas). Berpakaian serba putih, memiliki empat wajah, membawa pot
kamandalu.setelah menyanyikan lagu untuk Krisna kemudian mendapat Singgasana.
Dari
dada muncul Dewa Dharma atau Yama, Dari
mulut - Saraswati berpakaian serba putih, Pikiranya- Dewi Khayangan/ Maha
Laksmi, Dari idenya – Durga/Dewi perang dengan berbagai anak panah, Dari Lidah
– Savitri adalah mantra yang sangat sakti, Dari kesadaran –
Manmatha/mandala/Dewa cinta. Dari kirinya keluar Rati (Permaisuri Manmantha).
Diciptakan juga Agni, Waruna, dengan
istrinya Waruni. Pawana / waju (Dewa angin)dan istrinya Vayani.
Selanjutnya
dunia ini dipenuhi dengan air diatasnya telor yang sangat besar. Dari telor itu
keluarlah mahluk yang maha besar beliau adalah Mana Wisnu. Ketika beliau
mengapung, dari telinga beliau keluarlah dua raksasa Madhu dan Kalitaba.
Raksasa ini hendak membunuh Brahman maka oleh wisnu raksasa ini dihancurkan.
(Hanya dalam Brahma waiwarta kedudukan Krisna sangat tinggi setingkat Brahman).
Digoloka terdapat daerah
Rasamandala Krisna selalu ada disan didampingi Radha. Dari pori-pori Radha
keluarlah wanita cantik 100 gopi, dari pori-pori Krisna keluar 32 gopi. Dan
juga binatang: sapi, banteng, kuda, singa, angsa. Siwa mendapat lembu sebagai
kendaraan, Brahma mendapatkan angsa, Dewa Dharma mendapatkan kuda jantan, Durga
mendapatkan Singa. Dan 5 keteta ajaib 1 buah Radga, satu lagi buat Narayana dan
3 buat Krisna? Brahman. Kuwera (dewa kekayaan) juga lahir dari tubuh Krisna.
Kuwera menciptakan Manomara (sebagai istrinya), pelayanan kuwera: Guhyaka:
pelayan Siwa: Bhuta, Pelayan Narayana: Parshavada. Mahalaksmi dan Saraswati nikah
dengan Narayana. Sawitri pada Brahma, Rati dengan Madana, manorama dengan
kuwera. Durga dengan Siwa, siwa menolak karena ingin menjadi pertapa. Sementara
Durga tinggal sama Krisna menunggu Siwa selesai bertapa.
CIPTAAN BRAHMA
Selanjutnya
Brahma melakukan penciptaan seperti yang dilakukan Krisna. Pertama-tama beliau
menciptakan bumi dari lemak Raksasa Madhu dan Kaitaba. Dan diciptakan
pegunungan juga 7 gunung: Sumeru, Kailasa, Malaya, Himalaya, Udayachala,
Asthachala, Dubeia dan Gandhamadana, sungai yang tak terhitung jumlahnya dan
juga 7 samudra luas: Lavana, Ikshu, Sura, Sarphi, Dadhi, Dugdha, dan Jala. 7
Wilayah: Bhuloka, Bhuwarloka, Swarloka, Mahaloka, Janaloka, Tapaloka, dan
Satyaloka. Juga Brahmaloka dan Dhurwaloka. Dan 7 Wilayah dibawah: Atala, Vitala,
sutala, Tala-tala, Mahatala, Patala dan Rasaatala. Seluruh wilayah ini jika
digabungkan menjadi telor yang universal yang disebut Brahmanda.. ada banyak
telor yang besar dan jika digabungkan menjadilah tubuh Brahman/Krisna. Semua
ini adalah tidak kekal yang kekal hanyalah: Waikutaloka, Siwaloka dan Goloka.
PermaisuriBrahma menjadi ibu dari ke 4 Veda. Dari pusar Dewa Brahma lahirlah
Wiswakarma Arsitek para Dewa. Diciptakan juga Asta wayu dari kekuatan
mentalnya. Para Rsi: Sanaka, Sanadana Sanatkumara. Kemudian Brahma menyuruh
untuk melakukan penciptaan. Mereka ini menolak dan pergi meninggalkan Brahma
dengan Wujud Krisna. Karena itu Brama marah dari dahinya keluarlah api dari api
itu keluarlah Rudra sebagai Dewa pelebur. Rudra identik dengan Siwa. Selain itu
banyak lagi yang tercipta dari Brahma seperti: Pulastya, Pulaha dari telinga
kanan. Dari Telinga Kiri: Kratu, Lubang Hidung Kanan – Arini. Lubang hidung
kiri: Angira, Lubang mulut: Shuchi, Daksa.
Sisi kiri: Bhrigu; Bayangan: Kardana,
Puser: Panchashika; Dada: Wadu.
Leher: Narada; Apantarama; Pundak: -
Marici;
Lidah: - Wasista; Bagian bawah lidah:
Pracheta.
Ketiak kira Himsa; Ketiak kiri: Yati;
Brahma meminta Rsi ini untuk melakukan penciptaan Narada menolak. Brahma marah
dan mengutuk Narada menjelma menjadi Gandharwa yang jahat dan penuh nafsu,
tidak memiliki pengetahuan tentang Brahman, menjadi seorang pelayan.
Selanjutnya Narada mengutuk Dewa Brahma agar dalam 3 kalpatidak mendapat
persembahan dan pemujaan. Para Rsi yang lain nmelanjutkan penciptaan: Dari Rsi
Marichi lahirlah Kasyapa. Atri melahirkan Chandra. Pracheta melahirkan Gotama.
Pulastya melahirkan Agastya.
MANU DAN SHATARUPA
Dari
Brahma lahir seorang pemuda yang utama ialah Svayambhuvamanu dan istrinya
bernama Satarupa. Mereka mempunyai dua orang putra: Pryavrata dan uttanapada (
menjadi ayah dari Dhruwa. 3 orang putri: Akuti, Dewahuti, dan Parasuti).
Kemudian: Akuti nikah dengan Rsi Ruci. Dewa huti dengan Kardama, Parasuti
dengan Daksa. Daksa dan Prasuti memiliki 60 anak.
27 dikawinkan dengan Candra. 8 dengan
Dharma, 11 dengan Rudra 11, 13 dengan Kasyapa 1 dinikahkan dengan Shiwa. Dewa
Dharma + Murti melahirkan Nara dan Narayana. Dua isri dharma yang lain:
melahirkan Santosa ( kepuasan ) Dhairya (
Kesabaran ) Harsa (kegembiraan). Putra Rudra yang 11 menjadi pelayan
Shiwa. Shiwa menikah dengan Sati. Sati meninggal bunuh diri ketika Daksa
melakukan upacara disana Shiwa dihina oleh Daksa Sati tidak sanggup melihat
penghinaan itu Sakti memutuskan untuk bunuh diri dan lahir nanti sebagai Parwati
( Putri Gunung ). Antara Kasyapa dan aditi mempunyai anak para Dewa. Dari Diti
lahirlah Para Ditya/Raksasa. Dari Kadru lahirlah bangsa ular. Dari kasyapa
lahirlah bangsa burung. Dari Surabi lahirlah para ternak sapi/banteng. Dari
Sarama lahirlah para binatang berkaki 4.
Danu merupakan ibu dari para raksasa.
Chandra
diantara 27 istri Chandra yang terpenting adalah Rohini. Chandra mencintai
Rohini sangat istimewa dari yang lainya. Sehingga istrinya yang lain iri dan
melaporkan kepada ayahnya Daksa. Mendengar hal ini Daksa marah dan mengutuk
Chandra agar menderita penyakit TBC. Kemudian candra meminta tolong pada Shiwa.
Shiwa menyembuhkan Chandra dan mencarikan tempat tentram untuk Chandra yaitu di
dahi Shiwa. Mengetahui hal ini para istri Chandra mel;apor kembali kepada
ayahnya agar mereka tidak terpisah dari suaminya. Daksa meminta Chandra kembali
tetapi Chandra menolak. Karena shiwa telah menolongnya maka chandra tidak
meninggalkan Shiwa. Dalam pertengkaran itu Krisna menengahi akhirnya Chandra
dibagi menjadi 2 satu pada Shiwa dan satu lagi dikembalikan pada para istrinya.
Sejak itu chadra menjadi adil. 27 istri chandra adalah 27 Naksatra atau
binatang. Para menantu Daksa yang lain: Rsi Brigu berputra Chyawana dan putra
dari Kratu bernama Balakhilya (berperawakan cebol). Angira mempunyai 3 orang
putra: Brihaspati, Utathya, dan Sambara. Putra wasista adalah Shaktri
selanjutnya menjadi ayah Rsi Parasar, dan berputra Rsi Wedawyasa/ Krisna
dwapayana. Wyasa berputra Sukhadewa. Rsi
Pulastya berputra Sukhadewa.
Rsi Pulastya berputra
Visvashrava. Kuwera yang lahir dari Krisna beringkarnasi menjadi putra dari
Vishvashrava. Kuwera sebagai raja kekayaan dimintain sejumlah uang namun
kuwerfa menolak maka dikutuk agar lahir menjadi putra Wishwashrata. Putra
Vishwashrata yang lain adalah Rahwana, Kumbhakarna, Vibhisana.
Hubungan antar sesama: Seorang ayah
dapat disebut pitamaha dan seorang ibu dapat disebut matamaha. Ayah dari ayah
dapat disebut Paramatamaha. Ada 5 yang dapat disebut ayah:
Janmadata ( Mereka yang melahirkan ).
Anandata ( Mereka yang memberi makan
).
Bhayatrata ( Mereka yang memberikan
perlindungan ).
Widyadata ( Guru yang mengajar ).
Patnipita ( Ayah mertua).
Wanita yang dapat dijadikan ibu.
·
Ibu
kandung
·
Ibu
tiri
·
Nenek
dari ayah atau ibu
·
Istri
paman
·
Istri
guru
·
Istri
majikan
·
Saudara
perempuan
·
Putri
dan menantu perempuan
Berlaku tidak sopan pada istri guru/
guru Patni adalah dosa akan dihukum ke neraka yang dihuni oleh lintah dan cacing
pemangsa yang akan menyiks
UPAWARANA
Rsi Narada yang telah
dikutik agar lahir sebagai seorang Gandharwa. Di gunung Gundhamadana tinggal
pasangan gandharwa sangat kaya dan telah tua. Kemudian ia berdo’a kepada Shiwa
agar memiliki seorang anak. Sebagai hasilnya maka Narada berinkarmasi dalam
keluarganya. Anak itu diberi nama oleh Rsi Wasista Upa Warana ( pemujaan yang istimewa) dengan harapan anak ini
mendapat penghormatan yang istimewa. Segera setelah Upa warana dewasa seorang
Gandharwa bernama Chitrasena memiliki 50 orang putri yang hendak dinikahkan
dengan Upa Warana karena itulah Upa Warana memiliki 50 orang istri. Suatu hari
Upa Warana mengunjungi Dewa Brahma. Disana ia melihat apsara ( penari ) yang
bernama Rambha sedang menari. Ini membuat ia tak tertahan untuk mengawini
Bambha. Tindakan ini membuat Brahma sangat marah dan mengutuk Upawarana agar
mati.
Melewati adalah istri tertua dari
upawarana mendengar tentang kematian suaminya ia menjadi amat sedih. Ia
mengancam akan mengutuk Brahma, Shiwa dan Yama yang dianggapnya
bertanggung jawab atas kematian
suaminya. Para Dewa yang mendapat ancaman itu segera berlari minta perlindungan
pada Wisnu. Wisnu kemudian mengambil wujud seorang Brahmana dan mendatangi
Malawati untuk mengurungkan kutukanya
dan memohon para dewa untuk menghidupkan Upawarana. Brahmana memercikan air
untuk menghidupkan Upawarana Dewa surya mengembalikan penglihatanya Wayu
memberikan nafas, akan tetapi sebelum Krisna masuk kedalam hatinya maka mayat
itu belum bisa hidup. Kemudian Upawarana hidup kembali dengan normal. Namun
setelah tua Upawaranapun meninggal demikian juga Malawati. Malawati telah
bersumpah bila kelak ia lahir ia akan bersuamikan Upawarana. Maka selanjutnya
ia lahir sebagai putrid dari Raja Srinjaya dalam garis keturunan manu, Ia lahir
sebagai seorang jatismara ( sanggup mengingat kejadian yang telah lampau ).
Upawarana lahir sebagai putra dari kalawati dari kerajaan Kanyakubja. Sebelum
kelahiran pangeran terjadi hujan lebat maka bayi itu di beri nama Nara-da yang
berarti yang memberikan air.
Yama adalah dewa kematian
putra dari Dewa Surya. Nbeliau bertubuh besar dan gelap serta kaki yang
perkasa. Kala adalah dewa yang bertugas untuk menghancurkan. Kala juga identik
dengan Yama. Kala memiliki 6 wajah 16 tangan dan 24 mata dan 6 kaki, bertubuh gelap berpakaian serba
merah membawa sebuah tasbih Rudraksha
( Mata dari Rudra ) Rudraksha adalah pohon yang disenangi oleh Dewa Shiwa.
Istri Kala bernama Mrtyukanya memiliki 6 tangan dan berpakaian serba merah.
Putra Kala adalah Wyadhi atau penyakit Jara/ usia tua adalah putri mereka.
Biasanya Yama memanggil mereka yang telah lanjut dan mengirim berbagai jenis
penyakit. Setelah Krisna menyusun Catur Weda maka Brahma menyusun Ayur Weda
yang berisi tentang penyembuhan berbagai macam penyakit. Penyakit tidak akan
menyerang mereka yang: senantiasa menjaga kebersihan, meminyaki rambutnya,
membasuh matanya, telinga dan kakinya dengan air, mandi di air yang dingin,
melakukan latihan fisik dan meluymuri badannya dengan pasta cendana, makan
makanan yang mengandung mentega dan jangan berbuat dosa.
NARADA
Narada adalah Rsi yang
selalu mengabdi pada Krisna / Narayana. Narada ingin agar selalu bersama Krisna
maka itu ia melakukan tapa yang sangat hebat. Akhirnya Krisna menampakkan diri.
Narada menjadi sangat dan ketika ditinggal oleh Krisna Narada menjadi sangat
sedih lagi. Krisna berjanji ketika kelahiran berikutnya baru narada bisa selalu
bersama Krisna. Ketika Narada masih di bumi Brahman memanggil dan menyuruhnya
untuk memasuki tingkat hidup yang kedua ( Griasta ) menikah dengan Malawati
putrid dari Srinjaya.selanjutnya Brahman menjelaskan 4 tingkatan hidup (
Grihasta ) manusia tidak boleh langsung masuk Sanyasin. Sebaliknya melalui 4
asrama. Kewajiban bagi narada untuk berumah tangga dan memiliki keturunan.
Narada pergi ke Siwa loka nuntuk mendapatkan nasehat dari Siwa. Dewa Siwa
mwnasehati:
Setiap hari orang harus
bangun pagi, serta mengucapkan mantra suci untuk membersihkan diri sambil
melakukan permandian. Kemudian memakai tilaha pada dahi ( tanda di buat dari
cendana ) berpakaian, cara yang terbaik untuk memuja Krisna adalah dalam bentuk
Shalagrama ( patung dari batu yang berwarna hitam ). Peralatan yang disiapkan:
kain untuk alas patung, bunga, pasta cendana, dupa, lampu dan persembahan yang
berupa beras. Yang utama adalah ketulusan sang pemuja. Pelaku rumah tangga diwajibkan
makan setelah mempersembahkan terlebih dahulu
pada Narayana.seorang brahmana tidak diijinkan makanan dari beras pada
hari: Ulang tahun Krisna, ulang tahun Rama, Shiwalatri. Sebaiknya puasa, jika
tidak mungkin boleh makan umbi-umbian, buah-buahan. Orang yang sedang yang
melakukan peningkatan spiritual tidak boleh makan daun sirih, susu yang di
campur garam, minum air yang diambil dengan tangan kiri, memakan brijal pada
bulan magha, makan kelapa pada hari kedelapan, labu pada hari pertama. Makan
daging pada hari ke 14. Makan mentega pada malam hari. Kemudian Narada
mengunjungi Narayana.
PRAKERTI
Rsi Narayana manjelaskan
pada Narada. Pra = istimewa, terbaik. Sedangkan Krti penciptaan. Dewi yang
memiliki kekuatan istimewa dalam mencipta di sebut Prakerti. Prakerti terdiri
dari: Durga, Radha, Laksmi, Saraswati, dan Sawitridewi lain yang memiliki
setengah kekuatan dari Dewi ini: Dewi gangga, Tulasi ( nama pohon untuk memuja
Krisna ), Manasa ( Dewi para ular ), Shasthi ( Dewi yang berkuasa terhadap anak
yang baru lahir), Dewi Mangalachandi, Dewi Kali, Dewi Wasundara ( Dewi Bumi ).
Dewi lain seperti Dewi Swaha permaisuri dari Dewa Agni, Daksina Dewi dari dewa persembahan, Swada
Dewi leluhur Swasti istri dari Dewa Angin. Semua wanita pada hakekatnya lahir
dari prakerti. Maka jika seorang wanita atau dilukai itu berarti yang disakiti
adalah Pertiwi. Prakerti memiliki 3 sifat utama Satwa (kebaikan),
Rajas ( nafsu yang
mendominasi ), Tamas ( sifat jahat ). Prakerti bersatu dengan Paramatman
merupakan esensi ilahi. Untuk menciptakan sesuatu. Tanpa Prakerti Paramatman
tidak dapat mencipta. Pada awal penciptaan Krisna telah membagi dirinya atas 2
bagian satu dalam wujud Pria dan satu lagi dalam wujud Wanita cantik yaitu
Prakerti. Wanita yang dimaksud adalah Radhika atau Radha.
SARASWATI
Narayana member tahu
narada. Bahwa Saraswati harus dipuja pada hari ke 5 bulan Maga untuk memperoleh
poengetahuan. Untuk memuja Saraswati harus dipersembahkan bunga, pakaian baru
serba putih, Biji-bijian, buah-buahan dan nasi. Laksmi, Saraswati, dan Gangga. Gangga adalah istri
dari Narayana. Saraswati merasa iri dengan gangga. Saraswati hendak menjambak
rambut Gangga, pada mulanya Laksmi acuh, karena keterlaluan, maka Laksmi
menegor Saraswati. Saraswati marah dan mengutuk Laksmi agar menjadi sebuah
pohon atau sungai. Kemudian Gangga mengutuk Saraswari agar menjadi sungai.
Saraswati juga mengutuk gangga agar menjadi sebuah sungai. Akibat kutukan ini
Laksmi mendapat wujud menjadi pohon Tulasi
dan Sungai yang yang disebut dengan Padmawati.
Gangga menjadi sungai Bhaguratrathi. Dan Saraswati menjadi
sungai Saraswati. Kemudian Narayana
mengutus Gangga kepada Shiwa, Saraswati bersama Brahma. Ketiga Dewi ini tidak
baik karena melanggar Weda kata Narayana dan kemudian beliau mempertahankan
Laksmi untuk menjadi istrinya Karena Laksmi pendiam dan baik.
JAMAN KALI DAN PENGHANCURAN
Kutukan
diatas terjadi dan berjalan 5000 tahun. Setelah uti semua kembali pada
Narayana/ Brahman. Saat penghancuran ini terjadi, semua yang suci yang suci
akan meninggalkan bumi. Kali yuga terjadi sebuah jaman dimana kejahatan
merajalela. Orang akan menjadi Koruptor,
menggunakan dan tidak jujur, Tulasi tidak lagi digunakan dalam prosesi
pemujaan, Sistem Warna akan kacau disalah artikan, para Brahmana menjadi tukang
masak dan pengembala sapi. Dalam banyak rumah tangga terjadi banyak mesalah dan
perceraian, Sungai danai berhenti menghasilkan air bersih, pohon berhenti
berbuah, lading tidak lagi memberikan hasil yang berlimpah. Sapi tidak
menghasilkan susu, Perhaturan tentang makanan tidak sama sekali diperhatikan.
Orang banyak cacat dan usia tua semakin dekat. Dharma akan musnah sama sekali.
Dan selanjutnya Narayana sendiri akan menjelma menjadi kalki, putra yang
Bernama yang bernama Visnuyasha,
dengan mengendarai seekor kuda dan menghancurkan semua Mleccha ( mereka yang
menentang Weda ) dengan pedang yang ada di tanganya. Setelah itu mulai lagi
dengan jaman penciptaan atau Satya Yuga. Semuanya mulai lahir dari Prakerti
yang yang Maya.
GANGGA
Pada
jaman Satya Yuga diceritrakan ada seorang raja bernama Sagara yang berasal dari Surya Wamsa. Memiliki 2 orang permaisuri
yang bernama Shivya memiliki seorang putra bernama Asamaja dan seorang putri.
Permaisuri yang kedua bernama Vaidharbhi mempunyai putra 60.000 orang yang
sangat sakti. Semua anak Vidharbhi meninggal karena dibakar oleh kekuatan Rsi
Kapila akibat dituduh kuda yang mereka cari, kebetulan kuda itu ditemukan di
tempat pertapaan Rsi kapila sesungguhnya kuda itu disembunyikan oleh indra.
Atas kemurahan hati Rsi kapila akhirnya anak-anak ini dapat ditolong untuk bisa
sampai disorga asal sungai Gangga bisa mengalir dibumi dan membasuh abu jenasah
para putra itu. Mendengar kematian anaknya ini, raja menjadi sakit dan
meninggal. Untuk menurunkan Gangga dari kahyangan ke bumi maka Asamanja mengadakan tapa brata yang
hebat namun belum berhasil kemudian dilanjutkan oleh putranya yang bernama Amshumana yang juga tidak berhasil
kemudian dilanjutkan oleh cucunya yang bernama Dilipa juga tidak berhasil. Dilanjutkan lagi oleh
cicitnya yang bernama Bhagiratha.
Bertapa selama 100 tahun maka Krisna berkenan menampakkan diri dan berkenan
memberikan anugrah. Maka Bhagiratha mohon agar sungai gangga yang suci itu
dapat diturunkan ke bumi untuk membasuh leluhurnya yang telah dibakar oleh Rsi Kapila.
Atas perintah Krisna Gangga menampakkan diri di depan mereka beliau tampak
cantik dan anggun. Kemudian Krisna memohon agar Dewi Gangga turun ke bumi untuk
memenuhi kutukan Saraswati padanya. Maka demikian air sungai Gangga yang suci
itu membersihkan abu 60.000 putra raja
Segara sehingga bisa masuk ke surga dan menjadi pelayan Krisna. Krisna
(Brahman) menyatakan bahwa mereka yang melakukan permandian di sungai gangga
akan memiliki pengaruh yang besar dalam usaha untuk menghapuskan segala dosa.
Meskipun seseorang hanya sedikit saja masuk kedalam sungai gangga maka ia akan
di bebaskan dari segala dosa yang telah diperbuatnya berkali-kali kelahiran.
Bila permandian dilakukan pada Gerhana akan mendatangkan efek kesucian yang
makin besar. Walaupun hanya dengan menyentuh air sungai gangga maka sudah cukup
untuk menghapuskan dosanya. Dengan berada dan menghirup udara disekitar sungai
gangga juga akan mampu meningkatkan penyucian diri walaupun secara tidak
sengaja.
TULASI
Diceritrakan
Raja Khushadhvaja dan permaisurinya
memiliki seorang putri yang sangat cantik sehingga anak itu dinamakan Tulasi yang berarti tidak tertandingi.
Yang lebih aneh ketika anak ini lahir ia langsung pergi ke semak-semak untuk
bermeditasi. Dalam tapanya itu ia dikelilingi oleh api, air hujan, sengatan
matahari, tidak makan apapun yang menjadi tujuanya adalah agar ia menjadi istri
dari Narayana. Karena kuat tapanya maka Dewa Brahma brkenan menampakkan dirinya
dan member anugrah bahwa pada kelahiranya yang akan datang ia akan menikah
dengan seorang Raksasa yang bernama Sankachuda. Setelah itu barulah ia lahir
menjadi Tulasi dan menjadi permaisuri Narayana.
Tulasi adalah seorang Jatismara orang yang dapat mengingat seluruh kejadian di
masa lampau. Sebelumnya ia adalah seorang Gopi ( Pelayan Krisna di khayangan )
Tulasi jatuh cinta pada Krisna dan ia sangat cemburu hal ini menyebabkan Radha
mengutuknya untuk lahir di bumi sebagai seorang wanita. Demikian juga Raksasa
Shankhachuda adalah seorang Gopa jatuh cinta pada Tulasi oleh Radha mereka
dikutuk agar lahir ke dunia menjadi seorang raksasa. Sekarang Shankhachuda
lahir menjadi Raksasa dan ia selalu brdoa agar dapat menikah dengan Tulasi.
Atas anugrah Brahma maka Shankhachuda menikah dengan Tulasi. Yang karena
kebetulan Tulasi terus bermeditasi di hutan dan bertemu dengan Raksasa
Shankhachuda Yang masih muda dan tampan. Mereka menikah dan hidup penuh
bahagia. Shankhachuda adalah seorang Raksasa ia selalu memerangi para Dewa dan
menekan serta merampas hartanya. Oleh karena itu para Dewa lari dan minta
tolong pada Brahma dengan dipimpin oleh Brahma para Dewa lari dan minta tolong
pada Brahma dengan dipimpin oleh Brahman para Dewa pergi menghadap Krisna .Oleh
karena itu para Dewa lari dan minta tolong pada Brahma . dengan dipimpin oleh Brahma
para Dewa pergi menghadap Krisnadi Waikhuntaloka. Krisna pernah memberikan
jimat pada Shankhachuda sehingga ia menjadi sakti dan susah untuk dikalahkan.
Oleh karenanya Krisna sendiri yang akan datang pada sang Raksasa untuk meminta
jimat itu. Dan memberikan tombak pada Siva yang akan mampu membunuh Raksasa itu
dan mengambil Tulasi, dan mengambil kembali Tulasi sebagai Istri Krisna.
Sankhachuda adalah memuja Krisna oleh karenanya para Dewa juga hormat pada sang
Raksasa. Raksasa tetap saja tidak mengerti dihormati maka terjadilah perang
yang sangat dasyat antara Sankhachuda dan Skanda (jendral Para dewa), Dewi kali
dan Siva. Ketika perang sedng berlangsung krisna menyamar sebagai seorang
Brahmana meminta jimat Brahman itu Shankhachuda tidak bisa menolak. Setelah itu
Krisna juga menyamar menjadi Shankhachuda mendekati Tulasi, Tulasi tidak
menyangka bahwa yang datang itu adalah Shankhachadu palsu sehingga ia tanpa
ragu-ragu lagi menyambut dan tinggal bersama dalam satu rumah. Saat Krisna
mendekati Tulasi ketika itu juga Siva dapat menombak Raksasa da menyebabkan ia
mati. Menyadari Tulasi telah ditipu Krisna Tulasi pun mengutuk Krisna menjadi
patung Shalagrama. Kemudian Krisna berusaha menghibur hari sang jandayang
sedang luka. Krisna menganugrahi Tulasi. Tulasi akan mendapat kembali tubuh
Dewa dan akan kembali ke Kaikuntaloka bersama Krisna, sedangkan tubuh
Jasmaninya akan menjadi sungai Gandaki
yang suci dan mengalir di Bharatawarsa, sedangkan rambutnya tumbuh menjadi
tanaman Tulasi yang suci. Bila dapat melakukan dengan air yang sebelumnya
disucikan dengan daun Tulasi akan mendapat pahala yang sama nilainya dengan
mengunjungi (Tirta Yatra) mengunjungi semua tempat suci. Memberikan selembar
daun Tulasi pada seorang Brahmana sama dengan memberikan sedekah seribu ekor
sapi atau seribu pot yang berisi madu. Namun bila sedang memegang daun Tulasi
berkata Buruk akan masuk neraka dan dalam waktu yang lama. Bila menjelang
kematian seseorang dapat diberikan minum air yang mengandung Tulasi maka ia
akan sampai di Goloka bersama Krisna. Tulasi ini memiliki 8 nama: Vrinda,
Vrindavani, Vishvapavani, Visvapujita, Puspamaya, Nandini, Tulasi, dan
Krisnajiwani. Tanaman ini hendaknya dipuja pada saat bulan purnama sasih
Kartika. Sedangkan Salagrama (patung batu) akibat Krisna dikutuk oleh Tulasi
maka Salagrama itu menjadi Suci. Siapa yang memuja Salagrama akan disucikan
dari Dosanya yang paling berat sekalipun. Orang yang mandi dengan air bekas
Salagrama akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang mengunjungi semua
temdepan Saat suci. Orang yang berjanji didepan salagrama namun tidak menepati
akan masuk neraka dalam waktu yang lama. Namun orang yang secara teratur
meminum air bekas basuh Salagrama akan langsung masuk ke Wisnuloka. Raksasa
Shankhachuda setelah mati mayatnya dibuang kelaut dan tulangnya menjadi Sankha
(kerag yang dipakai untuk membuat terompet). Air yang bekas masuk dalam
terompet Sankha dapt dipakai untuk memuja
Dewa kecuali Siva. Orang yang mandi dengan air yang didalamnya pernah
dimasukkan Sankha maka ia akan memperoleh pahala yang sama dengan mengunjungi
semua tempat suci.
RANGKUMAN MARKANDEYA PURANA
Rsi Jaimni dan
Markandeya
Salah satu Rsi sakti murid Rsi Vyasa,Rsi Jaimini menayakan pada Rsi Markandea tentang esensi sebenarnya dari Mahabharata ,kebenaran
Wisnu sebagai penguasa segalanya
sehingga tidak memiliki wujud dan dapat terlahir sebagai Krisna. Mengapa Drupadi menkahi kelima pandawa sekaligus dalam
waktu yang sama mengapa putra-putra Drupadi harus mati pada waktu malam hari
dan bukan di medan perang .Rsi Markandeya
menyarankan agar Rsi Jaimini menemui
empat ekor burung di pegunungan Vindya mereka adalah Pingaksa,Vibodha,Suputra
danSumukha mereka adalah putra dari Rsi
Drona
Empat Burung Ajaib
Beberapa tahun yang lalu Rsi Narada mendatangi sebuah kebun indah
Nandankanana namanya,Indra juga
berada di sana dengan ditemani olehbanyak Apsara.Indra
menanyakan pada Rsi Narada, Apsara mana yang akan disuruh menemani Rsi Narada. Narada menginginkan Apsara
yang sangat cantik dengan sifat yang mulia
terjadi kegaduhan karena semua Apsara merasa paling cantik dan
sempurna.Apsara Vapu yang terpilih
karena yang berani menggoda tapasyanya Rsi
Duvarsa .Vapu menggoda dengan
berdiri pada jarak sati mil dan bernyanyi seperti seekor burung (cuckoo)
mendengar suara itu Rsi Duvarsa pergi menemui Vapu beliau menyadari ini adalah
gangguan tapasyanya maka dikutuklah Vapu menjadi burung selama enam belas tahun
dan akan terbunuh oleh senjata lalu tewas dan bisa kembali ke surga Vapu
memiliki empat anak.
Kanha dan Kandhara dua
bersaudara adalah keturunan Garuda raja para burung.
Suatu hari Kanka pergi ke puncak
Kaliasa di sana ia bertemu raksasa Vidyut
pelayan Dewa Kubera dengan kedatangan
Kankha Vidyut berfikir akan
mengganggu dirinya yang sedang meminum anggur bersama istrinya Madanika,di bentaklahlh burung itu
dibalas oleh kankha terjadilah pertempuran yang di menangkan oleh Vidyut dengan pedangnya dia menewaskan Kankha. Kandhara pergi membalas atas
kematian saudaranya Kandhara berhasil mengalahkan Raksasa Vidyut dan menikahi Madanika yang berubah menjadi burung .Apsara
Vapu yang telah di kutuk oleh Rsi Durwasa
adalah yang lahir menjadi anak burung
itu yang kemudian bernama Tarksi
yang dinikahi oleh Rsi Dona
Suatu hari Tarski pergi ke Kuru Setra di mana perang Baratayuda sedang berlangsung yang saat itu Bagadata
sedang berperang melawan Arjuna pnah Arjuna mengenai perut Tarski dan seketika mati empat telur
yang dikandungnya keluar dan jatuh ke tanah .Bagadata
menaiki Gajah yang benama Supratika dengan genta di lehernya yang jatuh menutupi
keempat telur itu.Diakhir perang Rsi
Samika datiang ke medan perang dan mendengar suara burung dari dalam genta
yang menutupinya,kemudian dibawalah keempat burung itu ke asramnya
Perlahan-lahan burung-burung itu mulai tumbuh dan belajar terbang
menjelajahi seluruh dunia dan akan
selalu kembali disaat yang tepat bila kelelahan.Karena bergabung dengan para
rsi mereka mendapat beberapa pengetahuan,mereka berssujud pada Rsi Samika menyerahkan hidupnya karena
sudah berhutang budi memohon untuk diberi tahu apa yang harus mereka lakukan.Rsi Samika terkejut mendengar burung
bisa berbicara dan bertanya siapa sebenarnya ,lalu berceritalah keempat burung
itu
Bertahun-tahun yang lampau tersebutlah
rsi yang bernama Rsi Sukrsa dan
burung itu adalah putra rsi,mereka melayani orangtuanya dengan baik. Pada suatu
hari Indra dalam wujud seekor burung
besar yang sedang lapar datang ke sana ingin mendapat makan dan minum dan hanya
terpuaskan dengan makan daging manusia .Rsi
Sukrsa memanggil anaknya tuk diserahkan pada burung itu ,mereka tidak
mau,marahlah Sukrsa lalu mengutuk
anak-anaknya sebagai burung,dan beliau menyerahkan dirinya untuk dijadikan makanan ,Indra menolak dan berubah wujud kembali seperti semula memohon maaf
pada Rsi Sukrsa atas permainannya itu. Rsi Sukrsa sudah terlanjur mengutuk
anak-anaknya dan mereka bersujud sambil menjelaskan penolakannya . Mereka terlalu tertarik pada tubuh fisiknya.Dengan
pengetahuanlah datangnya keterikatan pada tubuhnya karena itulah mereka meminta agar pada
kehidupan yang akan dating mendapatkan pengetahuan yang sejati dan diberkatilah
mereka. Mendengar cerita burung itu maka Samika memerintahkannya untuk pergi
dan tinggal di pegunungan Vindhya. Rsi Markandeya memerintahkan Ii menemui
mereka
Rsi Jaimini dan burung
ajaib
Dalam perjalanan menuju Vindhya beliau mendengar suara burung
yang menyanyikan sloka-sloka Veda beliau menemuinya dan menayakan apa
yang menjadi masalah selama ini, burung itu memberitahukan bahwa bertahun-tahun
yang lampau putra Rsi Tvasta yaitu Trsira
melakukan tapasya dengan posisi tubuh terbalik ,Indra khawatirdengan itu lalu membunuhnya, karena membunuh seorang
brahmana adalah dosa besar maka Indra
kehilangan sebagian tenaganya memasuki tubuh Darma.Sementara itu Rsi
Tvasta menjadi sangat marah dan mencabut sehelai rambutnya melemparkannya
ke dalam api munculah mahluk tinggi besar sangat menakutkan bernama Vitra untuk membunuh Indra Indra
ketakutan memohon kepada tujuh Rsi untuk menengahi dan berhasil membuat persahabatan antara Indra dan Vitra ,namun indra mendapat kesempatan membunuh Vitra ,inilah dosa
ke dua kalinya sehingga tenaganya berkurang kembali dan mengalir kepada dewa Vayu.Selali lagi Indra melakukan dosa
saat menyamar menjadi Goutama menampakan diri dihadapan Ahalya kali ini
kehilangan energinya yang memasuki tubuh Aswini
kembar
Ketika di dunia terdapatbanyak
kejahatan dan banyak asura yang berkeliaran (lahir) maka bumi tak sanggup
menyangganya dia kemudian pergi kepada siding para dewa.Devi bhumi memohon agar dirinya diselamatkan dari beban itu,maka
turunlah para dewa ke bumi dengan wujud Dewa
Dharma menggunakan energinya untuk melahirkan Yudihistira,Vayu menggunakan tenaganya untuk melahirkan Bhima,Arjuna terlahir dari tenaga Indra yang tersisa,dua Aswini kembar menggunakan energinya
untuk melhirkan Nakula Sadewa. Maka
demikianlah dalam hal ini berarti para Pandawa
itu lahir dari kekuatan Indra yang
telah hilang selama melakukan dosa-dosanya,mereka adalah bagian dari satu
kesatuan energy istri dewa Indra Indra kemudian lahir sebagai Drupadi yang harus menikasih Pandawa
sekaligus
Burung itu melanjutkan cerita tentang Baladewa yang serba salah saat perang
Baratayuda sudah dekat karena Krsina
sahabat Arjuna dan Duryodana adalah menantu dan sekaligus
muridnya maka Baladewa memutuskan
melakukan perjalanan ziarah mengunjungi semua tempat suci hingga perang
berakhir.Teapi sebelumnya ia meminum minuman keras sepuas hatinya saling
berpegangan tangan dengan istrinya dan mengelilingi seluruh kebun dan taman –taman
yang indah telaga-telaga dipenuhi bunga teratai dan burung-burung air di Dvaraka.saat
berkeliling mereka menemukan suatu siding para dewa yang sedang berlangsung
yang dipimpin Rsi Suta yang merupakan
rsi terpelajar menceritakan kisah purana pada para rsi seperti Kausika,Bharadvaya dan Goutama para rsi yang lain kemudian
berdiri dan member hormat kecuali Suta hal
ini membuat Bahaladewa marah tak
terkendali dan membunuh Rsi Suta
membunuh rsi adalah dosa besar maka dia harus melakukan penebusan dengan tapabrta
selama duabelas tahun.
Hariscandra
Hariscandra seorang raja di zaman Tetrayuga raja yang sangat adil
bijaksana tampan saat memerintah tidak
pernah terjad ibencana wabah ataupau kejahatan . Suatu hari raja melakukan
ekspedisi berburu ke sebuah hutan
tiba-tiba mendengar teriakan meminta tolong dari seorang wanita segera
akan menolongnya tetapi ternyata suara itu adalah wujud dari pengetahuan yang
sangat tinggi dari Rsi Visvamitra
yang sedang bersemedi ,Hariscandra
tidak menyadarinya naluri raja yg selalu melindungi rakyatnya kemudian mengarahkan busurnya ,Visvamitra sangat marah dan hilanglah
wanita itu yang merupakan perujudan dari
ilmu pengetahuan itu,Hariscandra baru menyadari siapa yang sedang dihadapinya
tubuhnya gemetar dan kemudian bersujud di hadapan sang rsi sambil meminta maaf.Visvamitra bertanya kepada siapa
seharusnya menyumbang dan siapa yang dilindungi dan untuk siapa seorang
bertarung, Brahmana jawab raja,lalu Vismamitra berkata aku adalah seorang
Brahmana sumbangkanlah apa yang aku minta kepadamu,aku menginginkan seluruh
yang kau miliki selain kau anak dan istrimu.Raja
Hriscandra memenuhi permintaan rsi.Sampai pakaianyapun harus diganti dengan
kulit kayu dan disuruh pergi meninggalkan wilayah kerajaan ketika akan pergi Vivamitra berkata bahwa kau
telah belakukan upacara Rajasuya
untuk itu aku meminta Daksina raja
menjawab bahwa dia sudah tidak punya apa-apa lagi dan meminta waktu.Lalu
pergilah Raja Hariscandra ,seluruh
rakyatnya bersedih
Savvya
istri Hariscandra dipukuli
dengan tongkat oleh Rsi
Visvamitra karena berjalan sangat lamban
,namun lima Vivadeva sangat sedih atas perlakuan rsi sambil berkata
“memalukan,memalukan!’ ini membuat rsi marah lalu Visvamitra mengutuk para Visvadeva
akan terlahir menjadi manusia bumi,kelima Visvadeva
meminta ampun Visvamitra mengatakan
mereka akan tidak memiliki anak,istri dan terbebas dari segala pengaruh
kehidupan manusia Visvadewa inilah
yang akan menjadi putra Drupadi.
Hariscandra bersama istrinya dan putranya Rohistasya pergi ke VaranSiva di gerbang kota mereka bertemu rsi dan menagih janji
untuk mempersmbahkan Daksina karena sudah satu bulan berlalu,Raja Hariscandra kebingungan kemana harus
mencari uang lalu istrinya menawarkan
dirinya untuk dijual,mendengar itu Hariscandra
pingsan ,ketika sadar menyadari bahwa harus mendapat uang untuk mempersembahkan
Daksina kalau tidak bisa dikutuk.Lalu ditawarkanlah
istrinya di pasar, di sana ada seorang Brahmana yang sangat terharu kemudian di belinya istri Hariscandra untuk
dijadikan pembantuatau pelayan kemudian disertlah istrinya ole Brahmana itu Rohitasya memegangi tangan ibunya tidak mau melepaskanya terus
memegangi bajunya dan mengikutinya.Sarvaya memohon agar dibeli sekalian anaknya
itu . Brahmana itu kemudian mengikat ibu dan anak Hariscandra, betapa pilu nya
tapi apa mau dikata karena Rsi Vismamitra
akan datang menagih janji diberikanlah uang dari menjual anak dan istrinya pada
rsi akan tetapi dengan rasa jijik resi masih mengatakan bahwa persembahannya
masih kurang dan diancam akan dikutuk .Dalam kesedihan Hariscandra menwarkan dirinya untuk dibeli menjadi pelayan.Dewa Dharma datang dalam wujud Candala (orang buangan) badanya kotor
dan bau busuk,Wajahnya tidak pernah dicukur,giginya menonjol keluar,suaranya
kasar ditanganya ada beberapa bangkai burung dan berkalung tengkorak.ia bernama
Pravira pekerjaanya mengurus mayat.Hariscandra sanagt keberatan bagaimana bisa
seorang yang terlahir dari keturunan
golongan dynasti Surya Wamsa menjual dirinya pada Candala.Datang Rsi
Visvamitra dan menyuruhnya bersujud pada Candala dan Candala membayar pada
Visvamitra jadilah Hariscandra menjadi pelayan Candala.Hariscandra diberi kepercayaan
untuk mengambil pakaianrang mati sebelum dikremasi, seperenam dari peninggalan
orang mati diberikan pada raja dan setengah dari hasil diberikan kepada Candala
dan sisanya dua pertiganya untuk Hariscandra sebagai gajihnya
Smasana (kuburan) terletak di selatan kota
Varanasi ,tempat yang sering dikunjungi para hantu,tengkorak manusia di
mana-mana,anjing dan serigala.Tangisan orang yang ditinggal mati
keluarganya.Hanya para Candala yang menyenangi tempat ini.Bahkan Yama sendiri akan merasa ketakutan melihat pemandangan
seperti itu. Hariscandra justru harus bekerja di tempat seperti itu Tubuhnya
sangat menakutkan,tubuhnya menjadi kotor dengan abu ,tidak mendapat kesempatan
untuk tidur.Ketika Hariscandra telah
menghabiskan dua belas bulan di smasana itu dia bermimp bahwa dirinya sudah dua
belas tahun,hingga telah melupakan anak dan istrinya .Sementara Rohitasya telah meninggal karena digigit
ular berbisa dibawa mayatnya ke pemakaman d mana Hariscandra bekerja istrinya
sudah tidak mengenali Hariscandra lagi namun lama kelamaan mereka saling
mengenal dan jatuh pingsan,setelah sadar mereka berpelukan,karena kepedihan
akan perjalanan hidup mereka berniat untuk bunuh diri bersama dengan masuk ke
dalam kobaran api,akan tetapi kemudian para dewa dating dengan dipimpin Dewa Indra mencegah pasangan ini bunuh
diri Dharma dan Visvamitra kemudian dating juga dan menyatakan bahwa mereka memang
harus menjalani semua itu agar dapat pergi ke surge,Indra kemudian memercikan
amrta ke tubuh Rohitasya anak itu
hidup kembali dan Visvamitra membuka
tangan persahabatan,akan tetapi Hariscandra menolak ke surge karena
memikirkan rakyatnya dan jika mereka ke
neraka aku juga akan pergi bersama mereka Indra kemudian berkata bagaimana bisa
pergi bersama rakyat ke surge karena
masing-masing memiliki phala dan dosa yang hrus ditebusnya.Hariscandra kemudian menawarkan phala
yang didapat kepada rakyatnya,melihat hal itu maka sebuah Vimana datiang dan membawa Ayodya kesana,kemudian Rohitasya
diangkat menjadi raja
Visvamitra dan Vasistha
Vasistha adalah pendeta kerajaan yg marah
karena raja diperlakukan tidak baik oleh Rsi Vivasmitra saling mengutuk menjadi burung besar yg kuat dan
bertempurlah mereka sehingga menyebabkan gempa dan bencana sehingga
mahkluk-mahluk menderita, pertarungan dapat dihentikan oleh Dewa brahma dan para dewa lainya. Mereka
dikembalikan pada ujud semula di jelaskan bahwa cara Vivasmitra yg membuat Hariscandra
dapat masuk ke surga.
Dalam garis keturunan Bhargawa Mahamati adalah keturunan
Brahmana yang berputra Sumati, oleh ayahnya Sumati supaya ke
hutan untuk mempelajari kitab suci Brahmana Jnana, ternyata Sumati telah
mengetahui 10.000 kali kematianya Mahamati
ayahnya terkejut, dan bagaimana caranya memperoleh pengetahuan itu. Ia
memberitahukan tentang orang-orang baik yang selalu mengikuti jalan Dharma dan mati dengan bahagia,
sebaliknya jika menjadi pendosa pelayan
Yama akan dating menjemput mereka, para pendosa harus berjalan selama dua belas
hari sebelum mencapai ke istana Yama.
Para mentri Yama yaitu ; Mrtyu,
Kala, Antaka, mereka memilik
wajah yg menakutkan. Yama memiliki
beberapa tangan yang memegang tongkat
dan jerat kematian. Neraka Rourava untuk para pendosa, pembohong, sakasi palsu
disisni mereka akan dilempar ke bara api dan akan terlahir kembali menjadi sersngga, cacing, binatang – binatang lainya
juga menjadi pepohonan dan menjadi manusia yg bentuknya buruk. Dengan perbaikan
diri akan meningkatkan bentuk kelahiran kembali dan sebaliknya Bagi mereka yg
melakukan perbuatan baik akan memiliki pahala
dan dapat terlahir kembali menjadi seorang raja, orang terhormat dan
seterusnya hingga mencapai moksa.Sumati telah memberitahukan tentang neraka
Rourava ,namun ia masih ingin tahu
tentang neraka yang disebut
Maharourava,Tamo,Nikrintana,Apratistha,Asipatra danTaptakumbha
Raja Negeri Videha
Tujuh kehidupan yang lampau Sumati lahir sebagai seorang Vaisya yang menghalau seekor sapi yang
ingin minum di sebuah sumur ini sebuah dosa sehingga setelah kematiannya ia
bergabung dengan pendosa-pendosa lainnya dalam neraka yang dipenuhi oleh nyala
api selama seratustahun ia berada di sana.Pada suatu hari sebuah desiran angin
menghembus di neraka dan membawa sedikit kesejukan bagi para pendosa yang
sedang kehausan dan kelaparan ,mereka melihat Yama sedang membawa seorang pendosa orang itu bertanya kepada Yama
kenapa dibawa ke tempat ini apa sahaku,seingatku aku selalu mengikuti perbuatan
Dharma dan menjadi raja yang baik bagi rakyat Videha katanya, yama menjawab
bahwa dosanya hanya sebuah dosa kecil ,kamu memiliki dua istri Privari dan Susobhana suatu hari Privari sangat membutuhkanmu kamu tidak ada
kamu ketempat Susobhana ini adalah sebuah dosa,dan kamu harus dipenjara dan
sekarang kau telah bebas boleh pergi kemana kau suka menikmati semua phala yang
kau miliki.Sang Raja tidak mau pergi
ingin melihat mengapa para pendosa bisa berada di sana,mengapa burung-burung
gagak menghancurkan mata mereka,mengapa mereka direbus dalam air yang
mendidih,apa salah mereka katanya,Para pengawal Yama menjawab bahwa setiap
orang mendapat phala dan dosa masing-masing,bila phala telah dinikmati maka
akan habis,demikian juga bila seorang pendosa telah menghabiskan semmua
dosa-dosanya,maka dosa dari hukuman yang telah dijalani sudah habis,dosa yang
besar hukumanya juga besar dan sebaliknya,mereka yang memandang dengan iri
kekayaan orang lain matanya akan dikeluarkan oleh burung-burung gagak di
neraka,mereka yang menghina kitab suci dan menterjemahkan secara tidak benar
maka lidahnya akan ditarik keluar oleh burung-burung buas di neraka ,yang
membuat permusuhan dalam keluarga atau hubungan seseorang maka tanganya akan di
potong,yang mencuri membuat orang lain menderita akan di tempatkan ke dalam
pasir yang panas,yang berbohong akan dipotong tanganya dengan pedang yang
tajam,yang menentang orangtua atau mereka yang lebih tua dilempar dalam
tumpukan kotoran,yang menghina para guru ,Brahmana,dewa dan kitab suci akan
diberi anting besi ditelinganya,yang menghancurkan kuil akan dikuliti
tubuhnya,seorang Brahmana yang mengambil uang dari pendosa akan menjadi
keledai,yang menginginkan milik orang lain akan terlahir menjadi anjing,yang
mencuri makanan orang lain terlahir menjadi lalat ,mencuri kayu terlahir
menjsdi semut
Raja Videha sudah mendapatkan jawaban
,pengawal Yama mengajak ke surga,akan tetapi para pendosa memohon untuk tidak
pergi karena dengan anda di sini desiran angin yang lembut bertiup
menghilangkan penderitaan kami Sang Raja menawarkan phala kepada para penghuni
neraka dan terbebas dari tempat yang menakutkan dan Raja Videha dijemput oleh
sebuah kereta illahi membawanya ke surga.
Anasuya
Sumati menceritakan sebuah cerita lain pada
Mahamati Di kota Pratistawa hidup brahmana penderita kusta yg di temani istrinya yg
sangat setia. Saat berjalan dalam kegelapan tanpa sengaja menginjak tubuh
seorang Rsi Mandavya, dikutuklah
Brahmana yg punya perangai kasar itu akan mati saat matahari terbit karena
kesetiaan istri kutukan itu dapat ditangkal dengan akan tidak terbit matahari
selamanya, para dewa panik lalu dicari Anasuya istri Rsi Atri yang memilki
Pativatra. Brahmana mati setelah matahari terbit dan hidup kembali hingga
seratus tahun dengan keadaan yang lebih sempurna Para dewa.menjadi sangat
bahagia dan menhujani bunga pada Anasuya
karena jasanya membuat matahari bersinar kembali dan mereka juga memberikan
sebuah anugrah padanya Anasuya
meminta agar Brahma Visnu Civa lahir
sebagai anaknya.
Candra Datatreya dan
Durwasa
Putra Brahma yang ke dua adalah Rsi Atri Setelah beberapa tahun berlalu
maka Brahma kemudian lahir sebagai anak dari Atri dan Anasuya dia adalah Dewa bulan
yang bernama Candra Visnu lahir
sebadai anak yang bernama Datatreya
dan Civa terlahir sebagai Durwasa Arjuna menolak menggantikan raja Krtawirya ayahnya yg wafat, dia ingin menjadi raja yg terbaik di
seluruh muka bumi. Rsi Garga menyarankan Arjuna mohon petunjuk Dattareya.
Para Dewa dan Asura sedang bertarung
dan mohon perlindungan Dattatreya
sesuai saran Bahaspati para dewa
disarankan berperang kembali di hadapannya. Saat Asura mengejar lawanya mereka mendapatkan Dewi Laksmi lalu di culik dan dibawa dengan tandu. saat itulah
waktu yg tepat menyerang para asura. Arjuna
pergi menemui Dattareya Arjuna
mendapat anugrah dan di nobatkan menjadi Raja yang di hadiri seluruh penghuni
bumi dan para Dewa.
Alarka
Bertahun-tahun yang lalu tersebutlah
seorang raja yang bernama Satrujit,memiliki
putra pintar dan bijaksana seperti Brhaspati,dia
juga kuat tampan seperti Aswini kembar,pangeran ini belajar kitab
suci,mendengarkan lagu dan bergulat belejar ilmu bela diri,juga
mahirmengendalikan kuda,gajah dan kereta.Sang pangeran punya banyak teman
diantaranya para Brahmana ,Ksatria,Vaisya.
Tersebutlah seorang raja para naga
(ular) yang bernama Aswatara,memilki
dua putra keduanya mengambil wujud seorang Brahmana dan menjelma ke dunia
manusia,mereka berteman dengan pangeran Satrujit
sangat akrab sekali sehingga tidak bisa dipisahkan.Kedua pangeran para naga itu
pada malam harinya tinggal di bawah tanah dan siangnya dengan pangeran Satrujit.Suatu hari Aswatara memanggil anaknya dan bertanya mengapa tak terlihat
disiang hari,kemudian anaknya memberitahu tentang Pangeran Rtdhvaja sahabatnya yang memiliki sifat sangat baik,Aswatara menawarkan agar anaknya
memberikan emas permata ,namun mereka berkata bahwa tidak ada gunanya karena
sahabatnya sudah memilikinya aswatara berhasil membujuk utuk member sesuatu
pada sahabatnya itu .Kedua anak itu kemudian menceritakan sebuah cerita dari
pangeran Rtadvaya.
Pada suatu hari Brahmana yang bernama Galava dating dengan membawa seekor kuda
pada raja Satrujit ia memberitahukan
bahwa seorang daitya menghancurkan asramnya,ia menggunakan wujud singa atau
gajah untuk mengganggu meditasinya ,pada saat itupun kuda ajaib jatuh dari
langit dan hamba mendengar suara bahwa kuda itu adalah kuda ajaib,yang tidak
akan pernah lelah berjalan meski ke seluruh duniapun kuda ini bernama Kuvalaya yang akan dinaiki oleh Rtadhvaja putra anda yang akan menyerang
Ditya yang mengganggu asrama hamba
mohon terimalah kuda ini sebagai persembahan untuk putra anda,lalu diterima
oleh Satrujit dan diserahkan pada Rtadhvaja
putranya dan diutus untuk menyerang para asura yang mengganggu pertapa Galava, karena kuda itu bernama Kuvalaya maka Rtadhvaja kemudian dinamakan Kuvalayasva.
Asura kali ini mengambil wujud seekor
babi hutan menyerang asrama itu ,Rtadhvaja
menghujaninya dengan anak-anak panahnya babi hutan jadi-jadian melarikan diri
kehutan dan terus dikejar hingga dia masuk ke lubang dalam pusat bumi pangeran
terus mengikutinya karena di alam bawah bumi terlalu gelap sehingga si babi
hutan tidak terlihat,sebaliknya dia menemukan sebuah kota yang memiliki banyak
emas,tetapi tidak berpenghuni kecuali sebuah istana terbuat dari emas duduk
seorang wanita cantik dan mereka saling jatuh cinta ,wanita itu bernama Madalasa putri dari Visvavasu raja para Gandarwa asura Patalaketu menculiknya
dan membawa putri ke alam bawah bumi dan mengancam akan menikahinya.Kavalayasva
dan Madalasa memutusksn untuk menikah
namun memerlukan seorang pendeta untuk mensucikan sekaligus mengesahkan upacara,madalasa merenungkan
gurunya Tumburu dan seketika itu juga dating dan kemudian menikahkan mereka
,ketika hendak meninggalkan alam bawah bumi
diketahui oleh para Daitya
,Patalaketu dan para asura menyerang Kuvalayasva
dengan tombak,pedang ,gada dan anak panah sang pangeran dengan mudah
menangkis dan mengeluarkan senjata bernama Tvastra senjata itu membakar para
asura,Kuwalayasva dan Madalasa kembali pada ayahnya Satrujit senang mendengar tindakan
ayahnya seorang anak yang mewarisi semua
kekayaan dan ketenaran ayahnya yang disebut golongan anak Madyama,anak
yang mengangkat derajat orang tuanya disebut golongan anak Utama,sedangkan anak
yang kerjanya yang menghabiskan ketenaran dan kekayaan termasuk anak golongan
Adharma,Kavakayasva termasuk anak golongan Utama.Terkutuklah mereka yang
terkenal karena nama ayahnya dan terberkatilah mereka yang mengangkat derajat
anaknya.Pada suatu hari Satrujit memanggil anaknya untuk berkeliling dunia melindungi para Brahmana
dan membunuh para asura yang melawan jalan Dharma,siang hari berkeliling dunia
malam hari bersama istrinya.
Di pinggir sungai Yamuna pada suatu saat bertemu dengan Talaketu,adik Patalaketu yang berujud seorang rsi,Talaketu
menyadari yang dihadapannya adalah musuh Talaketu meminjam kalung yang dipakai
dengan alas an untuk daksina karena dia sedang ber jadnya tapi tidak memiliki
uang,dan memohon agar pangeran tetap berada disitu selama ia melakukan pemandian
Kuvalayasva memenuhi permintaannya
namun Talaketu berbohong dan pergi menemui Satrujit mengabarkan bahwa putranya
sudah meninggal dengan menunjukan kalung milik Kuwalayasva para kerabat
seketika menjadi sangat sedih dan Madalasa seketika itu meninggal karena shock
lalu Satrujit membuat upacara kremasi
setelah semua tragedi terjadi pada Satrujit dan kerabat pangeran, Talaketu
kembali ke Kuwalayasva dan mengembalikan kalungnya. Ketika Kuwalayasva kembali
ia terus meratapi kematian istrinya Madalasa.
Setelah mendengar cerita itu Aswatara memutuskan untuk tapasya
disebuah tempat suci Palaksatavarana
di wilayah Himalaya disana dia berdoa
pada Dewi Saraswati memohon anugerah
agar ia dan Kumbala saudaranya menjadi
penyanyi yang hebat dan dikabulkan .Asvatara
dan Kumbala pergi ke Kaliasa mereka bernyanyi menyenangkan Dewa Siva mereka menerima sebuah anugrah
,Aswatara memohon agar Madalasa istrinya dapat terlahir kembali menjadi
putrinya dan terlahir sama saat dia mati
menjadi seorang anak yang Jatismara (orang yang mengetahui masa
lampaunya dan mahir dalam pelaksanaan Yoga.
Aswatra adalah ular yang berkepala
banyak atas berkat dari Dewa Siva
maka Madalasa lahir dari salah satu kepalanya Aswatara merahasiakan tentang hal
ini,ia selalu menghidarkan Madalasa agar tidak ketemu orang-orang.Sementara
anak_anaknya selalu bergabung dengan sang pangeran Kawalayasva sebagaimana yang
biasa dilakukanya Asvatara bertanya
pada anaknya mengapa temanya tidak dipertemukan denganya.Maka Kawalayasva dan dua orang putra Asvastara pergi ke alam bawah tanah ke
sungai Gomati perjalanan menuju ke
tempat Aswatara melalui tengah sungai
itu.Kawalayasva sangat heran ternyata
kedua temanya adalah putra raja Naga,karena mereka dating dalam wujud brahmana
di alam bawah tanah temannya mengambil wujud semula yaitu ular naga aneka
permata bersinr di kepalanya disana dipenuhi oleh berbagai macam ular paling
kecil hingga ular naga raksasa para wanita memakai perhiasan sangat mewah
,disana-sini terdengar suara music yang begitu indah Kuwalayasva didudukakan di
singgasana yang indah lalu ia memberi hormat dengan menundukan badanya ia
dijamu sebagai tamu terhormat dan ia di beri anugerah apa yang dia inginkan
yaitu Madalasa yang sudah lama ia sembunyikan bahkan anaknya sendiripun
tidak tahua Ia berfikir itu pasti palsu tetapi setelah mendengar cerita
sebenarnya maka pasangan ini kembali ke bumi menikmati hari-hari bahagia.Para
penduduk kerajaan sangat bahagia, setelah menggantikan ayahnya sebagai raja
mereka memiliki putra bernama Vikantra
Madalasa telah menjadi lebih bijaksana karena anugrah Siva. Ia mengajarkan berbagai kebijaksanaan kepada anaknya.Dia
mengajarkan bahwa badan fisik tidaklah penting dan pengejaran terhadap
kebutuhan badan adalah ilusi,sebagai akhir dari pengetahuan itu Vikantra menjadi seorang yang memiliki
pengetahuan tinggi dan sempurna dalam prakteknya dia telah meninggalkan segala
keterikatan duniawi.
Putra kedua mereka adalah Satrumardana ,Madalasa mengajari anak
keduanya juga dengan pengetahuan tertinggi dan meninggalkan keterikatan duniawi
juga dengan putra ketiganya.putra ke empat diberi nama Alarka,Kuwakayasva bertanya pada Madalasa tentang apakah ada artinya nama anak-anaknya Vikranta,Satrumardana,Suvahu ,identitas
yang sebenarnya dari seseorang adalah Atman,dan
yang dia sebut sebagai dirinya adalah tubuh Atman ada dimana-mana,jika demikian
masalahnya apa artinya mengatakan seseorang itu kuat sakti, pemberani dan
mengalahkan semua musuh-musuhnya,sedangkan Atman
sendiri tidak memiliki musuh.Ketika Madalasa
akan mengajarkan pengrtahuan tentang Atman
maka Kalawayasva memprotesnya ia ingin memiliki setidaknya seorang anak yang
tidak sepenuhnya melepaskan kehidupan duniawi.Alarka harus diajarkan pengetahuan tentang kewajiban seorang
Ksatria dan itulah yang diajarkan Madalasa
pada Alarka.
Dharma
Ajaran yang diberikan oleh Madalasa pada Alarka mengenai aturan menjadi seorang raja adalah menjamin
rakyatnya selalu sejahtera,bahagia,raja harus memperhatikan apabila ada
mentrinya yang korupsi,memastika mata-mata kerajaan selalu mengawasi keadaan
musuh,raja tidak boleh mengistimewakan atau mempercayai siapapun, jika perlu
harus bertindak keras atau lembut. Yang paling penting diikuti adalah pembagian
menurut warna dan asrama dalam kerajaanya ,tujuanya untuk memastikan semua
berjalan seperti yang dikehendaki dalam kitab suci
Ada empat warna (kasta) dalam Veda.Kewajiban seorang Brahmana memberikan
sumbangan,mempelajari kitab suci dan melakukan yadnya,kewajiban Ksatria selain tiga diatas juga
melindungi bumi dari kejahatan,selain menyumbang,melakukan yadnya,dan
mempelajari kitab suci,kewajiban Visya
berdagang,pertanian dan peternakan.Seorang Sudra
juga bisa mempelajari kitab suci,melakukan yadnya dan menyumbang sesuai
kemampuan.Selain mempelajari catur warna ,juga mempelajari tentang Catur Asrama,pada umumnya dalam
melaksanakan Catur warna,kejujuran ,kesucian,tanpa kekerasan,sifat
pemaaf,kedermawanandan serakah.seorang yang
menjadi seorang pelaku rumah
tangga harus menyisihkan penghasilanya sebesar seperempat untuk ditabung,setengah
untuk keperluan rumahtanggadan seperempatnya lagi untuk modal,dan bangun pagi
untuk mempelajari kitab suci,tidak boleh berkata buruk,berbohong,bergaul yang
bersifat jahat,melawan yang lebih tuwa dan lainsebagainya tentang nilai-nilai
kebajikan.Atas ajaran yang diberikan ibunya maka Alarka menjadi orang yang
sangat terpelajar
Yoga
Setelah beberapa tahun raja dan
istrinya,pergi ketengah hutan uuntuk bertapa brata Alarka menggantikan kedudukan menjadi raja.Madalasa member
anting emas yang didalam nya ada sebuah
surat ,kapan saja saat sangat tertekan bukalah dan baca isinya.Alarka memiliki seorang saudara Suvabu yang menydari untuk mengajari
tentang pengetahuan sejati,kemudian ia pergi ke raja Kasi dan membuatnya
menjadi koleganya. Raja Kasi berpesan
agar Alarka memberikan kerajaanya
pada Suvabu Alarka menolak
,terjadilah peperangan kerajaan dihancurkan,rakyat berkhianat,maka Alarka
sangat tertekan kemudian teringat akan anting dari ibunya dan mengeluarkan
surat yang ada di dalamnya dan membacanya berkali-kali,ia menerima nasehat
ibunya yang mengatakan bahwa harus bergaul dengan yang dan ia selalu memikirkan
Rsi Datatreya,dan memuji dan bersujud
di kaki beliau sambil mengatakan bahwa ia sangat sedih mohon diberitahu apa yang harus dilakukan,dan rsi
menjawab akan memberitahu tetapi pertama
–tama harus mengatakan apa alasan kesedihanya.Pertanyaan sang rsi mengingatkan
tentang konsep bahwa diri manusia adalah Atman,Atman
bukanlah, tanah ,api, air, energy atau langit dansebgainya,meskipun tubuh
mengalami penderitaan,namun Atman adalah
diri sejati,kebahagiaan dan kesedihan adalah pikiran yang tidak akan pernah
mempengaruhi Atman Atman tidak pernah punya musuh,kesedihan
,kebahagiaan,kekayaan. Alarka menyadari akan kebenaran sejati,kesedihan dating
karena keterikatan ,ia mengatakan pada rsi bahwa ia tidak sedih dan gembira
tetapi berada diatasnya.Walau Alarka sudah berkata demikian namun pikiranya
masih terganggu bagaimana ia bisa meyakinkan akan tidak terlahir kembali.Maka rsi Datatreya memberitahu tentang Yoga
Yoga adalah penngetahuan yang membuat
manusia benar –benar bebas dari segala keterikatan,mengajarkan tentang
persatuan yang sejati juga bisa disadari dengan melatih Pranayama,tidak terikat benda
Atman dan Paraatman,sifat Atman -benda duniawi dan meditasi.Pranayama
berarti mengendalikan dua komponen udara yaitu “pran dan “apana. Untuk menyadari
sifat sejati dari atman maka seseorang Yogi
harus melakukan Yoga dengan berbagai postur asana untuk bermeditasi.Akan tetapi
setelah sifat sejati atman disadari akan mendapatkan kesulitan karena saat
dimana seorang yogi akan sangat terikat keduniawian keterikatan itu harus
ditaklukan dengan rajin mengucapkan
mantra suci “OM” Atman ibratnya
sebagai panah paraatman adalah targetnya dengan rajin mengucapkan kata suci itu
seorang Yogi akan mencapai target dan menembusnya.Maka Alarka menyadari bahwa
Kasi dan Suvahu telah mengantarkanya bertemu denga Rsi Dattareya adalah sebuah keberuntungan lalu Alarka menyentuh
kaki rsi dan diberkatilah ia.Kemudian Alarka menyerahkan kerajaan pada Kasi dan
untuk diberikan pada Suvahu ,Kasi sangat terheran-heran akan tetapi Suvahu
merasa bahagia karena tujuanya telah tercapai yaitu mendekatkan Alarka kejalan
yang benar lalu ia pergi ke hutan untuk melanjutkan tapabrata.Kasi
mengembalikan kerajaan tapi ditilak Alarka dan ia juga pergi ke hutan untuk
mencapai kebenaran sejati Ia mengangkat anaknya menjadi raja. Pada akhir cerita
ini memberitahu Mahamati apa yang bisa
dilakukan dengan Yadnya dan ia berminat untuk ke hutan guna mencapai kebenaran
sejati dan Mahamati turut bergabung.
Tentang Penciptaan
Tuhan Yang Maha Esa menciptakan alam
semesta dalam wujud Brahma,memeliharanya dalam wujud Visnu dan meleburnya dalam
wujud Siva. Ketika Brahma terlahir maka naskah Weda keluar
dari keempat mulutnya.Weda dan Purana ini telah dibagi menjadi ribuan bagian
oleh para rsi.Brahma dengan kekuatan pikiranya menciptakn tujuh rsi tertinggi
dan beberapa rsi sakti yang bertugas menerima wahyu dari kitb suci ini.Rsi Cyavana memperoleh pengetahuan
purana dari Rsi Bhrgu dan memberikan
turun-temurun hingga beralih ke Daksa,dari Daksa Rsi Markandeya memperoleh pengetahuan purana ini cerita yang terdapat
dalam purana akan menghancurkan
dosa-dosa yang dilakukan dalam zaman Kaliyuga.
Pada akhir dari setiap penghancuran
Brahman ada dimana-mana,Brahman tidak bisa dilukiskan dengan akal pikiran
manusia,tidak terukur dan tidak terhancurkan.Brahman tidak memiliki bahu,bentuk
ataupun suara,Brahman adalah sesuatu yang kekal dan menjadi pusat segala
penciptaan
Pada saat penciptaan Bramn menciptakan
sebuah telur maha besar yang mengembang di tengah lautan maha luas di dalam
telur inilah terdapat alam semesta dari telur inilah keluar Brahma yang
merupakan sang pencipta akan tetepi Brahma sendiri tidak memiliki pencipta
karena ia adalah pencipta
Periode waktu Brahman sangat jauh
dibandingkan waktu manusia,satuan waktu terkecil adalah Nimesa,lima belas
Nimesa membentuk satu Kastha dan tigapuluh Kastha membentk satu Kala,tiga puluh
kali membentuk satu Muhurta dan tigapuluh Muhurta sama dengan satu hari
manusia.Empatbelas siang dan malam membentuk satu Paksa dan dua Paksa akan
membentuk satu bulan enam bulan disebut satu Ayana dan dua Ayana membentuk satu
tahun satu tahun manusia sama dengan satu sian satu malam para dewa empat Yuga
yang berlangsung pada periode manusia dua belas tahun para dewa selama empat
ribu tahun para dewa berlangsung jaman Satya yuga,tiga ribu tahun berlangsung
jaman Tetra Yuga dua ribu tahun berlangsung jaman Dwapara yuga dan seribu tahun
berlangsung jaman Kali yuga jumlah keseluruhannya adalah kesluruhannya adalah
sepuluh ribu tahun sedangkan sisa yang dua ribu tahun dibagi menjadi Sandya dan
Sandyamsa yaitu periode waktu antara yuga yang satu dan yuga yang lainya
delapan ratus tahun antara Stya yuga dan Tetra Yuga,enam ratus tahun antara
Trtra yuga dan Dvapara yuga dan empat ratus tahun antara Dwapara yuga dan Kali
yuga,sedangkan dua ratus tahun peralihan antara antara kaliyuga dan satya yuga yang baru jadi jumlah
keseluruhan adalah dua belas ribu tahun para dewa.
Seribu kali putaran yuga-yuga adalah
satu harinya Brahma, selama siangnya Brahma terjadi empat belas kali perubahan
Manu. Pada awal,setiap Manvantara Indra,para dewa lainnya,para rsi dan manu
serta para raja yang menguasai dunia diciptakan.Dan pada akhir setiap
Manvantara mereka juga dihancurkan, jadi dalam sebuah manvantara terjadi tujuh
puluh satu putaran yuga, pada akhir dari siangnya Brahma terjadi penghancuran
total dari seluruh isi dari ketiga dunia bhurloka,bhuvahloka dan swahloka (alam
dunia ,langit dan surga). Pada waktu penghancuran seluruh dunia dipenuhi oleh
air dan Brahma sepanjang malamnya akan tertidur jika siangnya telah terbit maka
penciptaan dimulai lagi.
Proses penciptaan itu terjadi sebagai
berikut ,pada akhir malam nya Brahma terbangun dan secara bersamaan Visnu juga
terbangun dari tidur beliau di lautan maha luas dan mendapatkan air
mengelilingi seluruh alam semesta, beliau tertidur diatas air maha luas itu
maka disebut sebagai Narayana “nara “
berarti air dan “ayana” berarti tidur .begitu terbangun ia menemukan bumi
tenggelam dalam air itu oleh karena itu untuk menyelamatka bumi ia mengambil
wujud seekor babi hutan (Viraha) dan mengangkat bumi dari dalam genangan air
itu dengan kedua taringnya bumi mengambang seperti sebuah perahu lalu menegakan
posisi bumi dan menciptakan pegunungan dan membagi wilayah bumi menjadi tujuh
bagian
Kemudian Visnu mengambil wujud Brahma
untuk menciptaka kembali semua mhluk,para dewa,asura para leluhur dan umat
manusia. Asura terlahir dari paha, dewa dari mulut sedangkan leluhur dan
manusia terlahir dari berbagai bagian tubuh beliau yang berbeda-beda, karena
proses inilah maka asura ditakdirkan menjadi kuat pada malam hari,para dewa
siang hari,manusia pada bulan purnama dan leluhur pada senja hari. Kemudian
Brahma menciptakan beberapa mahluk lainnya, beberapa mahluk dari ciptaanya ada
yang akan berusaha memakan Brahma sendiri ,mereka dikenal sebagai Yaksa,dan ada
yang melindungi dari para yaksa, mereka itu yang disebut Raksasa yang berasal
dari kata raksa artinya melindungi. Sebenarnya beliau tidak suka melihat para
yaksa dan raksasa ini maka kemudian rambut beliau tiba-tiba berdiri tegak dan
bergerak-gerak , yang dalam bahasa snsekerta berarti sarpana (ular) ketika
rambut terjatuh ke tanah terciptalah mahluk yang kemudian dinamakan sarpa
(ular) Brahma juga menciptakan para Gandharwa.
Banyak binatang yang diciptakan oleh
brahma, dari mulut beliau tercipta kambing dari dadanya tercipta burung-burung
,dari perut dan sisi tubuhnya tercipta berbagai jenis ternak,dari kaki tercipta
,gajah, kuda ,keledai,kelinci,kijang dan unta .Dari bulu tubuhnya tercipta
berbagai jenis tanaman obat. Sedangkan tugas dan hak para mahluk itu telah
ditentukan semenjak awal penciptaan.
Pada awalnya dalam jaman satya yuga
semua mahluk terbebas dari segala keinginan,kecemburuan dan segala jenis sifat
buruk lainnya Ada beberapa tumbuhan sangat ajaib yang bisa memenuhi apa saja
yang diinginkan yaitu Kalparvrksa. Dan setelah manusia mengetahui sifat buruk
maka tumbuhan itu memudar ada beberapa yang bertahan hingga jaman tetra yuga
.Dari daun tanaman ini bisa dibuat pakaian yang indah,buah nya dibuat aneka
perhiasan berbagai jenis benda berharga keluar dari tmbuhan ini ,namun
keserakahan manusia membuat tumbuhan ini menjadi punah sehingga manusia
mengenal rasa haus dan lapar
Selanjutnya adalah periode dimana suda
mengenal berbagai jenis bangunan sehingga diperlukan pengukuran ,satuan ukur terkecil adalah
paramanu,trasarenu dan dhuli yang lebih besar lagi adalah kesagra,niska yuka
danyava, sebelas yava membentuk satu anguli atau jari dan enam anguli membentuk
satu pada (kaki) dua vada adalah satu vitasti dan dua vitasti adalah satu hasta
(tangan) empat hasta adalah satu dhanurdanda dan dua ribu dhanurdanda akan
membentuk satu Gavyuti,dan empat Gavyuti akan membentuk satu Yojana, ada
berbagai jenis bangunan seperti
pura,khetaka,dronimukha,sakkhanagara,karvataka,trayi,grama dan songhosa,sebuah
pura harus memiliki seebuah tembok dan parit ( genangan air yang cukup besar )
dan tinnginya harus seperempat yojana dan harus membentuk segi delapan, lebih
baik lagi air mengelilingi dari arah utara ke selatan sepanjang parit dibuat
jembatan dari bambu. Tempat yang memiliki
setengah dari cirri-ciri sebuah pura disebut khetaka ,bila memiliki
setengah khetaka disebut karvataka ,setengah dari cirri karvataka disebut
dronimukha. Sebuah pura yang memiliki sebuah tembok besar namun tidak memiliki
sebuah parit dinamakan varmavat pura.
Skranagara adalah tempat tinggal
mentri dan panglima pasukan ,Grama
tempat tinggal Sudra dan ternaknya,vasasti
tempat para tamu,ghosa tempat pengembala belum ada perdagangan dan toko-toko
Pada jaman tetrayuga manusia
tergantung dengan tanaman obat dan dan pangan kemudian karena keserakahan maka
mulailah jenis-jenis tanaman menjadi langka bumi kemudian menelan semua tanaman
tidak ada yang tertinggal untuk manusia.Kemudian manusia meminta bantuan pada
dewa Brahma kemudian beliau memerah
susu bumi keluarlah kembali tanaman dalam tujuh belas jenis tanaman buah dan
pangan
Dengan kekuatan bhatinya Brahma menciptakan Sembilan putranya Bhrgu,Atri,Pulastya,Pulaha,Kratu,Angira,Marici,Daksa
dan Vasistha. Brahma juga menciptakan Rudra dan dewa Dharma,semua ini
adalah ciptaan beliau yang bersifat mental saja. Disana juga beliau menciptakan
manusia laki dan perempuan Swayambuva
Manu yang ditunjuk untuk memimpin seluruh umat manusia.Satarupa adalah istrinya mereka memilik dua putra Priyavatra dan
Uttanapada dan dua putri Riddhi dan Prasuti menikah dengan Daksa, Riddhi
menikah dengan Ruci. Daksa dan Prasuti memiliki 24 putri ,13 dinikahkan dengan Dharma 11 dengan Bhrgu
,Mahadewa,Marici,Angira,Pulastya,Pulaha,Kratu,Vasista,Atri,Vahni dan para
leluhur.
Mengapa Rudra disebut sebagai Rudra
pada saat Brahma menginginkan seorang
anak yang bijaksana seperti dirinya,saat beliau berfikir munculah di pangkuannya seorang anak bertubuh
biru dan menangis karena belum memiliki
nama maka diberi nama Rudra yang artinya
menangis tetapi masih tetap menangis sehingga diberilah banyak nama berlangsuh
sebanyak tujuh kali.Selain nama Rudra
,Bhawa,Sarwa Isana,Pasupati,Bhima,Ugra dan Mahadewa,salah satu istri Rudra
adalah Sati yang meninggal karena
amarah Daksa yang selanjutnya lahir
menjadi putrid Menaka dan Himavan yang bernama Parwati yang kemudian menikah dengan
Rudra.
Tentang Geographi
Putra- putra Manu membagi bumi menjadi
tujuh wilayah (dwipa ) nama tujuh wilayah ini adalah
Plaksa,Salamala,Saka,Puskara dan Jambu Agnidhra mewarisi Jambudvipa.Agnidra
memiliki Sembilan putra Nabhi,Kimpurusa,Hari,Ilavrata,Ramya,Hiranya,Kuru,Bhadra
dan Ketumala masing-masing mewarisi satu wilayah Jambudvipa dan mengikuti
jumlah mereka maka dibagi menjadi Sembilan wilayah.Nabhi memiliki putra Rsabha dan memiliki putra Bharata tanah
yang menjadi bagian mereka Bharatavarsa
Tujuh dvipa yang di kelilingi tujuh samudra
Lavana,Iksu,Sura,Sarpi,Dhadi,Dugdha dan jala tujuh gunung utama menelilingi
Jambudvipa adalah Himavan,Himakuta,Rsabdha,Meru,Nila,Sveta dan Srngi.Ilavrata
varsa tepat berada di tengah Jambudvipa,menuju kea rah timue terdapat Badrasvavarsa
dvipa dan di baratnya terdapat Ketumalavarsa. Di tengah Ilavrata varsa terdapat
gunung Semeru yang menjulang tinggi dipuncak gunung ini berlangsung dewan
raksasa (sabha ) Brahma,yang luasnya mencapai lebih dari 14.000 yojana. Di
bawah gunung ini terdapat gunung
Mandhara,Gandharmadana,Vipula dan Suparsva. Gunung Mandara dipenuhi oleh pohon
kadamba gunung Gandharmanadana pohon jambu dan dua gunung lainya pohon beringin
buah jambu yang merupakan buah dari pohon jambu di puncak Gandarmadana jatuh ke
sungai yang dikenal bernama Jambunadi,dari peristiwa ini wilayah ini disebut
jambudvipa.Di langit sungai Ganga memasuki
perputaran bulan bersatulah ganga
dengan sinar matahari airnya menjadi
amat suci jatuh kepuncak Sumeru di sana liran terbagi menjadi empat aliran
Ganga yang disebut sungai Sita mengalir kea rah timur, sungai Alakananda
mengalir kea rah sungai Svaraksu mengalir ke arah selatan dan, sungai Soma mengalir kea rah
utara Alaakananda mengalir masuk ke dalam sungai Nandanavana tempat yang sering
dikunjungi oleh para dewa sebelum alirannya menuju Manasa Sarovara ketika
aliran sungai ini menyentuh Himalaya Siva menangkap aliranya dan tidak
mengijinkan Ganga mengalir sebelum Siva berkenan oleh tapasyanya yang dilakukan
Bhagriratha
Paara Kirata atau pemburu tinggal di
sebuah timur Bharatavarsa,di sebelah baratnya suku para Yavana pegunungan
disisni adalah Mahendra ,Malaya,Suktimana,Rksa,
Vindhyadan Paripatra.Darikaki Himalaya mengalir sungai
Ganga,Saraswati,,Sindhi,Candrabhaga Yamuna Satadru,Vitasta,Iravati,Kuhu,Gomati,Vahuda,Drsadvati,
Vipasa dan sungai-sungai lainnya.
Varuthini
Tersebutlah seoran Brahmana yang tampan dan terpelajar di bidang sastra agama
tinggal di kota Arunaspada di pinggir sungai Varuna. Dia telah mengalahkan dua
Aswini keinginanya bisa melihat seluruh dunia . Dia kedatangan tamu yg pandai
meracik pengobatan dengan mantranya tamu ini menggambarkan pada sang Brahmana
tentang isi seluruh dunia,berbagai Negara, sungai, pegunungan dan tempat Ziarah
yang dikunjungi orang-orang spiritual.Sang Brahmana menanyakan bagaimana si
tamu dapat mengetahui begitu banyak tentang dunia dengan usia yang masih muda
lalu ia menjawab bahwa dengan mantra dan ramuan ajaib ia bisa bepergian seribu
yojana dalam setengah hari, maka sang brahmana meminta obat-abatannya karena
ingin mengetahui dunia.Tamu yg juga dermawan mengusapka ramuan ke kaki Brahmana
dan memberitahukan apa yang harus dilakukan oleh brahmana.Brahmana ingin pergi
dalam jarak seribu yojana dan kembali pada sore hari pertama-tama ia mengunjungi
Himalaya sampai disana dalam waktu satu detik ia berkeliaran di sana tanpa
disadari es yang ada di pegunungan membasuh habis ramuan yang ada di kakinya
sementara ia asyik menikmati pemandangan indah yang merupakan tempat kesukaan
para dewa gandarwa dan apsara ia melihat air terjun nyanyian burung-burung
mencium bau harum dari bunga-bunga yang tidak tahu asalnya saat itu ia berfikir
untuk segera meninggalkan tempat itu dan kembali esok hari,tapi dia baru sadar
bahwa dia tidak bisa kembali karena ramuan dikakinya telah hilang terhanyut es
saat mencari-cari jalan kembali seorang apsara Varuntini melihatnya dan jatuh cinta padanya dan ingin brahmana
menikahi dan tinggal bersamanya akan teapi brahmana ingin pulang sebelum senja
dating maka memohon pada dewa Agni agar bisa kembali pulang dan dewa Agni
membantunya untuk bisa kembali pulang sedabngkan Varuntini menjadi sangat
tersiksa karena terus memikrkan brahmana hingga mulai kurus dan tak
terurus. Kali adalah seorang gandarwa menyamar sebagai brahmana yang sejak
dulu menginginkan apsara Varuntini
dan memperistri Varuntini mempunyai anak Svahrocah. Dinamakan demikian karena
tubuhnya bersinar namun Kali meninggal saat ia lahir, Swahrocah lahir sebagai
anak terpelajar dan mahir dalam Veda,sastra dan seni berperang.Ketika ia tumbuh
menjadi anak muda ia pergi mengunjungi gunung Mandara ia melihat seorang wanita
yang memerlukan pertolongan untuk diselamatkan dan wanita itu menceritakan
kisahnya.
Namanya adalah Manorama putri dari seorang Vidyadara (penyanyi surga) yang bernama
Indivara yang memiliki dua orang teman Vibhavari
dan Kallavati , suatu hari mereka pergi ke Kaliasa mereka melihat seorang
rsi yang sangat lemah tubuhnya karena tapasya yang dilakukanya,suaranya lemah
dan matanya sangat sayu.melihat keadaan ini Manorama mulai ingin mempermainkan
sang rsi, maka sang rsi menjadi sangat marah dan mengutuk bahwa dia akan
diculik oleh seorang raksasa tapi kedua temanya memprotes bahwa rsi yang sedang
bertapa tidak boleh tergugah dan marah hanya karena masalah kecil sang rsi
malah tambah marah mengutuk mereka akan menderita penyakit lepra pada Vibhavari
dan TBC pada Kallavati maka terjadilah apa yang dikatakan rsi dan setelah tiga
hari itu Manorama terus diikuti oleh raksasa yang sangat menakutkan “tdakah ada
yang mendengar suaranya ?” Tanya Manorama pada Swahrocah.Manorama memiliki
senjata sakti senjata ini telah diberikan oleh Rudra pada Swayambhumanu lalu
diberikan padaVasistha sehingga sekarang Manorama yang memilikinya lalu
menawarkanya pada Swahrocah jika ia mau melindunginya dari raksasa Swahrocah
setuju kemudian diajarinya carauntuk melepaskan mengendalikan dan menarik
kembali senjata itu.
Sementara sang raksasa mengikuti Manorama datang dengan suara yang sangat
menakutkan Swahrocah membiarkan Manorama ditangkap oleh raksasa untuk
membuktikan kutukan rsi dan raksasa memohon agar swahrocah tidak menggunakan senjata itu dan akan menceritakan
kisahnya.
Rsi Brahmamitra telah mengutukku dan sekarang kau
telah melepaskanku dari kutukan itu .Namaku adalah Indivara dan aku adalah ayah Manorama.Rsi
Brahmamitra seorang yang terpelajar pengobatan dan aku ingin belajar ,akan
tetapi beliau menolak permintaanku,maka aku diam-diambelajar dengan mengintipnya pada saat beliau mengajari
murid-muridnya dalam waktu delapan bulan semua pelajaranya terkuasai tapi saat
beliau mengetahuinya maka dikutuk menjadi raksasa, akan terbebas bila ingin
memakan anaknya sendiri,terimakasih atas kebebasan ini ,dan nikahilah Manorama.
Indivara
juga mengajarkan ilmu
Ayurweda (ilmu pengobatan) pada Swahrocah,saat waktunya tiba menikahi Manorama
menolak karena dia menginginkan agar teman-temannya terbebs dari kutukan
penyakit lepra dan TBC mudah untuk membebaskan kutukan itu karena Swahrocah
sudah mempelajari ilmu terbebaslah Vibhari
dan Kalaivati dari penyakitnya kemudian ia menikahinya.Vibhari yang
menguasai bahasa semua mahluk mengajarkan ini pada Swahrocah dan Kalavati
mengajari ilmu Padmini ilmu seni untuk mengendalikan semuajenis permata.
Swarocisa Manvantara
Swarocah
bahagia bersama ketiga istrinya
Pada suatu hari Swahrocah sedang dibicarakan oleh bebek-bebek yang mengatakan
bagaimana bisa bahagia hidup dengan tiga istri yang lain mengatakan
bahagisa,bagaimanapun hendaknya seorang menikah dengan satu istri saja.
Swahrocah
merasa malu namun ia
tetep tinggal bersama istrinya.Setelah seratus tahun ia mendengar percakapan
beberapa ekor kijang,yang mengatakan bahwa seseorang yang menikah dengan tiga
orang sekaligus hendaknya merasa malu pada dirinya sendiri.
Swahrocah kembali merasa malu akan tetapi ia tetap
berusaha tinggal bersama istrinya selama seratus enam tahun.Ketiga istri Svahrocah masing-masing mempunyai anak,
Manorama melahirkan Vijaya, Vibhasari melahirkan Marunanda, Kalavati melahirkan
Prabhata. Svahrocah membangun tiga kota dengan kekuatan Padmininya. Svarocah
memperistri putri yg menjelma seekor kijang saat dia berburu di hutan saat akan
memanah babi hutan dilarang oleh seekor kijang yang ingin dinikahi kijang itu
minta dipeluk dan berubahlah menjadi seorang wanita cantik lalu menikah lah mereka
dan memiliki anak yg sakti.Ketika anak itu lahir para dewa menyanyikan lagu dan
memainkan musik di angkasa Para Gandarwa menyanyi dan Apsara menari para dewa,
rsi melemparkan bunga- bunga surgawi pada anak itu empat penjuru arah jadi
bersinar oleh cahaya dari energy yang dikeluarkan anak itu karena itu ia
dinamakan Dyutimana.Setelah beberapa
waktu Svahrocah merasa bosan menjalani pengejaran kehidupan duniawi lalu pergi
kehutan untuk bertapasya bersama para
istrinya.Swahrocah ditakdirkan menjadi Manu selama Manvantara ini yang menjadi
Indra adalah Vipascit dan menjadi tujuh rsi agung adalah Urjja
Stambha,Prana,Dattoli,Rsabha,Niscara dan Arvarivan.Swarocisa Manvantara adalah Manvantara kedua yang terjadi setelah
Manvantara pertama Swayambhuva manvantara.
Uttama Manvantara
Manvantara
yang elanjutnya adalah Uttama Manvantara
Raja
Uttanpada dan istrinya Suruci memiliki seorang anak yang
bernamaUttama pemberani jujur
kemasyhuranya memenuhi alam semesta ia memperlakukan teman,lawan,anak dan
rakyatnya tanpa membedakan siapapun mereka Raja uttama memiliki seorang istri
Vahula tang sangat disayangi akan tetapi sangat disayangkan Vahula tidak begitu setia pada suaminya tidak puas dengan perhiasan dan pakaian mewah
yang diberikan suaminya. Pada suatu hari di istana ,raja sedang meminum anggur
dan diberilah permaisurinya akan tetapi ditolak oleh permaisuri,raja merasa
terhina apalagi terjadi dihadapan para hadirin dalam pertemuan itu Maka
disuruhlah penjaga untuk membuang istrinya ke hutan sebetulnya raja sangat sedih
tetapi tidak dengan permaisuri karena memang tidak menyukai raja. Pada Suatu
hari seorang Brahmana datang meminta tolong untuk mencarikan istrinya yang diculik
tetapi tidak tahu siapa penculiknya
Utama lalu menyuruh Brahmana untuk menggambarkan wajah istrinya .dan
digambarkanlah istrinya itu bertubuh
tinggi,tanganya pendek,wajah yang keriput dan buruk rupa suaranya kasar
dan sifatnya sangat buruk mengapa
brahmana sangat sedih jika keadaan istrinya seperti itu kenapa tidak menikah
lagi kata sang raja,akan tetapi sang brahmana mengatakan istrinya adalah tetap
istrinya bagaimanapun ia tidak menyangkal akan hal itu ia ingin istrinya
kembali bukan wanita lain.
Uttama lalu mencari kesana kemari
hingga tibalah ke pertapaan seorang rsi
,melihat raja datang maka sang rsi memberi hormat dan menyuruh muridnya untuk
membawakan persembahan pada raja,namun sang rsi berfikir bahwa raja tidak
pantas menerimanya karena telah melanggar ajaran dharma . Sang rsi dengan
kekuaitan bathinnya tahu apa yang dilakukan raja telah meninggalkan istri di
tengah hutan sendirian, bagaimana bisa saya memberikan persembahan .Kewajiban
istri adalah melayani suami dan kewajiban suami melindungi istrinya tanpa
mempedulikan bagaimanapun sifat istrinya.Raja Uttama menjadi sangat malu dan
menunduk kemudian mohon diberitahu keberadaan istrinya dan bagaimana caranya
untuk kesana.
Valaka raksasa yang telah menculik istri
Brahmana tinggal di hutan Utpalavata, karena brahmana sering melakukan jadna
mengusir raksasa tanpa istrinya ia tidak akan bisa melakukan jadnya.Raksasa ini
bukanlah pemakan manusia tetapi memakan sifat-sifar manusia jika dia memakan
sifat buruknya maka orang itu akan menjdi baik dan sebaliknya Istri Uttama berada di dunia bawah tanah dengan
Kapotaga yang membawanya dari hutan
rimba dan disembunyikan oleh Nanda anak Valaka
dengan Manorama.
Sementara itu Utama menjadi sangat
tertekan karena ingin bersatu kembali dengan istrinya dam masih bingung
bagaimana caranya membwa kembali istrinya karena ia masih berfikir istrinya
tidak setia namun ketika istri brahmana yang baru saja diselamatkan olehnya
mendapatkan sebuah akal yang jitu.Pemecahanya adalah melakukan sebuah Yadnya
Mitravinda yadnya ini menjamin bahwa sebuah pasangan akan selalu setia satu
sama lain.Dan brahmana ini melakukanya bukan hanya sekali tetapi tujuh kali
sekaligus
Raja utama meminta raksasa Valaka
untuk menjemput istrinya untuk kembali hidup bahagia bersama sejak saat itu
mereka saling setia Vahula ingin agar temanya Nanda yang dikutuk ayahnya
Kapotaka agar dapat terbebaskan dari kutukan maka sang brahmana melakukan
upacara khusus sehingga terbebaslah Nanda dari kutukan yang membuatnya
dungu.Nanda sangat senang sehingga ia memberikn anugrah pada Utama seorang anak
yang sangat sakti yang akan menjadi Manu
Seiring perjalanan waktu maka
terlhirlah seorang anak Utama dan Vahula bayi ini seju seperti bulan ketika ia
lahir para dewa memainkan music dan menyiramkan bunga-bunga harum dari
langit,anak ini dinamakan Uttama.
Uttama Manvantara adalah manvantara ke
tiga dan selama periode ini seorang yang bernama Susanti yang menjadi Indra.
Tamasa Manvantara
Tersebutlah seorang raja yang terkenal
Svarashtra yang sangat
terpelajar,melakukan berbagai jenis yadnya dan tidak pernah kalah dalam perang
kareana dewa Surya berkenan padanya
dan menganugrahkan umur panjang,sang raja memiliki seratus istri namun mereka
semua tidak diberkati umur panjang saat para mentri dan semua pelayan meninggal
tinggalah ia sendiri,membuatnya jadi sedih dan kehilangan kekuatanya sehingga
dengan mudah raja Vimarda mengusir
dan menguasai kerajaannya
Raja
Svarashtra pergi
kesebuah hutan ke tepi Vitasta untuk bertapa pada musim panas ia bertapa di
dalam kobaran api pada musim dingin bermeditasi di bawah air dan pada suatu
waktu raja bertapa dimusim hujan,ketika
awan bergumul dan hujan mulai turun terus turun hingga memenuhi keempat penjuru
arah semakin gelap terjadi banjir di mana-mana sehingga dia hanyut oleh arus
banjir sampai ke sungai hingga tidak bisa kembali ke tempat semula dan ada seekor kijang yang sedang mengapung
sang raja berhasil meraih ekor kijang itu dan menyelamatkanya menuju gua yang
indah di bawah tanah ,kijang itu adalah permaisuri kesayanganya dulu yaitu Utpalavati dalam kehidupan
sebelumnya.Dalam kehidupan itu sat muda kebetulan sedang mengejar kijang kijang
itu adalah rsi Sutapah yang marah dan
mengutuknya menjadi seekor kijang dalam kehidupan yang akan dating sehingga
bertemulah ia dengan suaminya dalam wujud kijang. Raja menjadi sangat senang
mereka kemudian memilikiserng anak pada saat lahir bumi dalam keadaan gelap
maka dinamailah Tamasa (kegelapan) yang tumbuh dan besar dalam hutan ia
mempelajari cerita tentang ayahnya dan dirinya
dan berdoa pada dewa Matahari dan mendapat berbagai jenis senjata dan
berhasil menaklukan seluruh dunia.
Ini adalah Manvantara ke empat atau
Tamasa Manvantara, dan gelar Indra di pegang oleh Sikhi,Caitrya,Agni,Valaka dan
Pivara.Raja Tamasi memiliki beberapa anak yang sangat sakti dan kuat yang akan
memerintah setelah beliau
Rataavaka Manvantara
Manvantara
yang ke lima adalah Raivataka Manvantara
Tersebutlah Rsi Raivantaka yang tidak berputra namun ketika bintang revati
sedang ada di langit akhirnya memiliki seorang putra Sang rsi mendidik dengan
baik namun ia tumbuh menjadi anak yang jahat dan berkepribadian buruk akibatnya
rsi menderita sakit dan itrinya menderita lepra Lalu rsi memutuskan untuk
tiidak memiliki anak karena anak yang jahat akan membawa orangtuanya ke neraka
lalu beliau menemui rsi Garga , Rsi Garga menjelaskan,anak itu
terlahir karena pengaruh bintang revati
Revati membawa pengaruh sifat sifat
buruk. Rsi Raevataka mengutuk Revati agar jatuh dari langit dan jatuh di gunung
Kumuda. Menyinari seluruh hutan yang terdapat disekitarnya wilayah itu
dinamakan Raivataka karena bintang Revati jatuh ditempat ini sebuah danau indah seketika tercipta,dan dari danau
ini munculah Dewi Revati dan di besarkan
oleh Rsi Pramuca. Dari petunjuk Agni
Revati dinikahkan dengan raja Durgama
keturunan Priyavatra putra tertua
Svayambhu Manu. dikembalikan kembali bintang Revati oleh Pramuca sebagai syarat
pernikahan Revati dan Durgama. Mereka
di anugrahi putra yang bernama Raevata. Dalam ke lima Manvantara yang pertama
semua adalah keturunan svayambhuva manu terkecuali svarocisa.
Caksuka Manvantara
Manvantara ke enam adalah Caksuka Manvantara.Manu ini dalam kehidupan
sebelunya terlahir dari mata Brahma. Istri dari Anamitra adalah Bhadra,memiliki
anak seorang Jatismara saat ia lahir di letakanlah dipangkuan ibunya dan
mulailah menciuminya dan anak ajaib ini tersenyum lalu ibunya menanyakan
mengapa ia tersenyum dijawabnya bahwa seekor kucing menunggu menyantapku jika
mendapat kesempatan lihat seerang raksasa Jataharini siap menerkam,mengapa aku
tersenyum karena yang akan menerkamku, karena egoisnya dan menyayangi juga karena demi untuk memuasakn keinginan pribadi ibu
dan anak baru saja bertemu tidak tahu
siapa aku sebelumnya mendengar hal itu Badra menjadi marah dan meninggalkanya saat dia di katakana
menyayangi dan memelukku adalah
memuaskan keinginan pribadimu, anak itu ditinggalkanya di culiklah oleh raksasa
Jataharini ditukarlah anak itu dengan anak raja Vikranta anak raja ditukarkan
kembali pada orangtua yang berikutnya yang juga baru memilki putra. Raja Vikranta merawat Ananda yg memilki seorang guru, Ananda sebagai
seorang ksatria. Ananda menceritakan siapa sebenarnya dirinya dia adalah putra
dari raja Anamitra, putra sebenarnya
telah di tinngal oleh Jatarini di rumah seorang Brahmana putra brahmanalah yang
disantap nya, Ananda memberitahukan untuk membawa Caitra keVikranta dan dia
sendiri pergi ke hutan. Brahma berkenan padanya maka muncul di hadapan ananda
untuk menghentikan tapa syanya dia ditakdirkan menjadi manu ke enam Brahma juga
menamakan ulang Ananda menjadi Caksuka yang kemudian menikahi Vidarbha,putrid
raja Ugra dan memerintah seluruh dunia,selama Caksuka Manvantara yang menjadi
Indra adalah Manojava,sedangkan ke tujuh rsi adalah Sumedha,Viraja
,Havismana,Utama,Madhu,Ati dan Sahisnu.
Vaivasvata Manvantara
Vaevasvata
Manvantara, adalah
manvantara ke tujuh yg sedang berlangsung sekarang ini demikian kata purana.
Putri Visvakarma Samjna istri deva Surya
mereka memilki seorang putra yang akan ditakdirkan untuk menjadi Manu Karena
anak ini terlahir dari dewa Matahari atau Vaivasvata maka ia dinamakan Vaivasvata Manu . Samjna tidak tahan
memandang suaminya kadang ia menunduk atau melirik pada suaminya maka Surya
suaminya mengutuk memiliki anak yang
bernama Yama dan Yamuna. Samjna menciptakan seorang wanita yg mirip denganya
bernama Chaya untuk menggantikanya. Samjna menyamar menjadi kuda betina dan
bertapasya di Kuru. Surya dan Chaya
memiliki dua orang putra dan satu putri chaya mengutuk yama akan
terlahir ke dunia, Surya menjadi sangat heran kenapa anaknya sendiri dikutuk,
chaya menerangkan semua kejadian. Samjna di bawa kembali Visvakarma mengurangi cahaya surya, di
gunakan untuk membuat senjata, trisula siva, cakra sudarsana visnu dan senjata
sakti milik para vasu siva dan agni dan senjata illahi. Namun sebelum Samjna
benar-benar kembali ke pada Surya terlebih dahulu menyamar seekor kuda jantan
Tiga putra dari penyamaran menjadi kuda Revanta dan putra kembar Nasatya dan
Dasra .Selanjutnya Vaivastvata menjadi Manu dalam Manvantara ini Ursjasvi
menjadi Indra dan yang menjadi tujuh rsi Agung adalah
Atri,Vasistha,Kasyapa,Goutama,Bharadvaja,Visvamitra dan Jamadagn
Savarnika Manvantara
Dalam setiap satu putaran kalpa
terdapat empat belas Manvantara dan empatbelas Manu sekarang ini tujuh
Manvantara dan tujuh Manu telah dilahirkan dewa
Surya dan istrinya Chaya dinyatakan memiliki putra yang bernama Savarni ia telah ditakdirkan menjadi
Manu yang ke delapan dalam Manvantara ini tujuh rsi yang diagungkan adalah Rama,Vyasa,Galava,Krpa,Rsyarnga,Diptimana
dan Drouni yang menjadi Indra adalah Vali yaitu raja dari para Aditya yang
memerintah di bumi
Madhu Kaitabha dan
Mahamaya
Dalam Svaocisa Manvantara ada seorang
raja yang bernama Suratha ,yang
memperlakukan seluruh rakyatnya seperti anak sendiri tetapi ia memiliki
beberapa musuh, musuh-musuhnya itu berhasil mengalahkanya dan menduduki kota
kerajaan karena penghianatan beberapa mentrinya maka dia melarikan diri ke
hutan.
Di hutan sampailah ke Asram rsi Medha,Asram yang damai dan tenang
dan tinggalah Suratha di sana,dia masih memikirkan keadaan kerajaan ,mentri dan
rakyatnya.Suatu hari ia bertemu seorang Vaisya dengan wajah yang murung maka ia
bertanya apa yang dialaminya, vaisya menjawab ia bernama Samadhi,istri ,anak
dan kerabatnya telah merampok semua kekayaanya sehingga ia pergi ke hutan,walau
demikian I masih memikirkan anak dan istri dan kerabatnya dan masih mencintai
mereka meski telah memperlakukan dengan tidak baik lalu Suratha mengajak
menemui rsi Medha ,mereka merasa memiliki perasaan yang sama.
Sang rsi member jawaban bahwa semua
itu berkaitan apa yang disebut sebagai Maya yang dari cengkeramanya mahluk
hidup tidak bisa bisa terbebas dewi
Mahamaya lah yang menciptakan semua ilusi dan menghalangi semua orang untuk
mencapai pengetahuan sejati.
Jadi hanya setelah dewi Mahamaya berkenan pada seseorang
maka ia akan mendapatkan penerangan dan semua ilusi yang melilitnya akan
lenyap.Mahamaya ada dimana-mana memenuhi seluruh alam semesta dan akan
berulangkali untuk memenuhi kepentingan para dewa dan orang menyalah artikan
semua itu adalah obayek ciptaan .Maka dikisahkanlah tentang Madhu dan
Kaiitabha.
Pada akhir suatu Kalpa isnu sedang
tertidur diatas genangan air yang memenuhi seluruh ruang alam semesta ,ketika
sedang tertidur seperti itu dua asura Madhu dan Kaitabha muncul dari telinga
beliau dua asura ini hendak membunuh brahma yang sedang duduk di pusar beliau
Brahma melihatnya sekaligus melihat Visnu yang sedang tertidur maka berdoalah Brahma pada dewi Mahamaya yang
senantiasa berada di kedua mata Visnu karena kekhusukanya maka Devi Mahamaya berkenan menampakan diri dari
mata,mulut,hidung,tangan dan dadanya.Sebenarnya Mahamayalah penyebab Visnu
tertidur dan ketika ia muncul maka terbangunlah Visnu dan mendapatkan kedua
asura Madhu dan Kaitabha yang akan
menyerang Brahma, empat ribu tahun adalah waktu yang dibutuhkan untuk bergulat
dengan raksasa maka saat itulah Mahamaya menggunakan ilusinya karena tertipu
oleh yang dibuat Devi Mahamaya maka kedua Asura memberianugrah pada Visnu untuk
dapat membunuh mereka karena Asura sudah janji memberi anugerah tidak punya pilihan lain karena janji adalah
utang.Seluruh semesta sedang dipenuhi dengan air ada peluang bgi mereka tuk
menyelamatkan diri,mereka ingin dibunuh ditempat yang tidak ada air.Visnu
setuju lalu di letakanlah mereka di atas kedua pahanya dan menebasnya dengan
senjata Cakranya dan inilah suatu kejadian dimana devi Mahamaya menampakan
dirinya.
Mahisasura
Rsi
Medha melanjutkan ceritanya .
Ketika Purandra sebagai Indra, Mahisa adalah raja para Asura saat itu
terjadi peperangan antara para dewa dan asura yang di menangkan oleh para asura
dan para dewa yang kalah uang dipimpin Brahma
menemui Visnu dan Siva mereka
bercerita taentang kekalahannya yang mengakibatkan diusir dari surga dan
menjadi manusia biasa Mahisasura telah merebut kekuasaan para dewa,Surya,Indra,Agni,Pivana,Candra,Yama,Varuna
dan dewa yang lainya.
Visnu
dan Civa menjadi
sangat marah lalu keluarlah energy amat kuat dan di gabungkan dengan energy
Brahmadan kekuatan dari Indra dan yang lainya membentuk ujud seorang
wanita,energy Siva membentuk wajahnya,Yama rambutnya,Visnu membentuk kedua
tanganya,Candra membentuk dadanya,Indra membentuk pinggangnya,Brahma membentuk
kakinya,Surya membentuk jempol kakinya,energy para Visnu membentuk
jemarinya,Kuber membentuk hidungnya Agni membentuk tiga matanya energy dewa
Pavana membentuk telinganya para dewa menjadi sangat senang devi yang telah
terbentuk dari energy mereka.
Kemudian dipersenjatai oleh para dewa Siva memberikan Trisula,Visnu
Cakra,Varuna kulit kerang,Agni member saktinya,Vayu busur dan anak panah Indra
Vjranya dan mengambilgenta yang ada di leher Ariravata untuk sang devi,Yama
tongkatnya Varuna Pasanya Daksa kalung Japamala Brahma tempayan berisi air,
Surya sinarnya,Kala pedang dan perisainya,Samudra kalung.Kapak perisai dan
berbagai senjata lainya diberikan oleh Visvakarma,Himalaya memberikan berbagai
perhiasan miliknya dan pendamping seekor singa pendek kata sulit untuk
membayangkan berbagai banyak senjata yang diberikan pada sang Dewi.
Dengan perwujudan dan senjata yang
sudah ada sng Dewi tertawa dengan kerasnya,meraung dan terus meraung ,sehingga
bumi seolah berguncang dan para rsi mengucapkan doa dengan tangan tercakup.
Pra Asura tidak tahu dari mana asal
suara itu lalu mengumpulkan semua asura lengkap dengan senjatanya.Mereka
melihat sang devi yang sangat luar biasa.Lalu bertarunglah asura dan sang devi
satu persatu asura bertempur melawan sang devi ,dari nafas sang devi keluarlah
para asura baik yang ikut membantu ada yang meniup terompet kerang,menabuh
genderang.
Dalam waktu sekejap dewi Ambika telah
mengalahkan Asura dari langit dewa menaburkan bunga.melihat pasukan asura
kocar-kacir Ciksura turun menghadapi sang dewi ia mengeluarkan anak panah yang
dahsyat menghujani gunung semeru ,walau dengan segala serangan senjata asura
semua dapat dipatah kan oleh sang dewi digambarkan peperangan ini sangat
dahsyat banyak sura yang terbunuh.Mahisasura
mulai kebingungan dan merubah wujud menjadi kerbau ia menyerang sang
dewi ,singa nya dengan tanduk membuat sang dewi menjadi marah.meski Mahisasura
berganti –ganti wujud dan akhirnya Mahisasura terkalahkan.
Subha dan Nisumbha
Bertahun-tahun yang lampau ada dua asura Sumbha dan Nisumbha
yang telh menguasai ketiga dunia Indra,Surya,
Candra, Kubera dan Varuna semua telah tersingkir oleh mereka dan peran dewi
Agni dan Pavanpun telah diambil alih.
Para dewa mulai berdoa pada sang dewi,
karena beliau telah berjanji akan dating kapan saja saat dibutuhkan,saat mereka
sedang berdoa di Himalaya dewi Parwati kebetulan lewat saat akan menuju kepemandian sungai Jahnavi lalu
bertanyalah beliau pada para dewa kepada siapakah mereka berdoa dan bersamaan
dengan devi Ciwa dan Ambika muncul dari tubuh Parwati dan mengatakan bahwa
mereka telah dikalahkan dalam perang melawan Sumbha dan Nisumbha oleh karenanya
mereka berdoa padaku.
Karena Ambika muncul dari sel (kosa )
Parvati maka dinamakan ia Kausiki dan tubuh Parvati menjadi gelap setelah itu
maka maka beliau juga dikenal dengan Kalika (gelap).Pengawal Canda dan Munda
melihart kecantikan dewi Ambika lalu melaporkanya pada Simbha dan Nisumbha
tuanya.Kecantikannya menyinari hampir seluruh dunia,mengapa anda tidak
menginginkan wanita itu padahal anda sudah memiliki segalanya,maka Nisumbha
menutus Sugriva untuk menyampaikan bahwa Sumbha dan Nisumbha pemilik ketiga
dunia dan memiliki segalanya mengapa anda tidak ingin menikahinya,Dewi Ambika
dan Durga tertawa dan berkata bahwa apa yang dikatakan Sugriva adalah benar
tapi yang berhak menikahiku adalah yang dapat mengalahkan aku.Sugriva lalu
memberitahukan hal ini pada Simbha dan
Nisumbha lalu mengutus panglima Dhumralocana untuk menangkap sang Devi.Dengan
60.000 pasukan ia menyerang devi namun singa yang setia menemani devi menyerang
dan berhasil membunuh pasukan asura. Berita kekalahan ini terdengar Simbha dan
kemudian mengutus Canda dan Munda untuk
menangkap sang dewi melihat pasukan asura dating lagi maka dewi menjadi tambah
marah dari dahinya keluarlah devi Kali lalu berperang melawan para asura dan
dipotonglah kepala Canda dan Munda
membawanya ke Ambikatetapi sang devilah yang
harus membunuh sendiri Sumbha dan Nisumbha karena telah membunuh Canda dan Munda maka diberi nama Camunda
Sumbha sendiri ingin turun ke medan
perang dia kumpulkan jutaan Asura, sedangkan dewi Ambika siap dengan singa
kesayanganya untuk meyambut kedatangan asura Ambika mendentingkan suara busur
panahnya Kali juga mendentingkan dawai busurnya para dewa menciptakan dewi-dewi
dri tubuhnya untuk membantu menghadapi pasukan asura .Brahmana mengutus dewi Brahmani
Civa mengutus Maheswari,Karikeya
mengirim Kumari,Visnu mengutus Vaisnavi dan Indra mengirim Aindri
Ambika mengutus dewa Civa menyampaikan bahwa para asura harus
segera meninggalkan bumi dan pergi kea lam bawah tanah atau siap untuk mati
ultimatum dewi ditolak para asura dewa
Civa dikenal dengan Sivati karena
berasal dari utusan Ambika.Dewi Ambika dengan mudah mengalahkan para asura
,datanglah Asura sakti bernama Raktavija yang apabila tubuhnya mengeluarkan
darah maka tetes-tetes darah akan melahirkan mahluk baru hingga medan perang
ini dipenuhi oleh raksasa yang sama membuat para dewa menjadi ketakutan
Melihat ini Ambika memanggil Kali
untuk membuka mulutnya lebar_lebar untuk menghisap semua tetes darah yang
keluar dari tubuh raktavija saat diserang oleh Ambika karena itulah cara untuk
membunuhnya akhirnya Ambika berhasil membunuh Raktavija .Selanjutnya perang terjadi antara Sumbha dan
Nisumbha melawan para devi yang
berlangsung sangat dahsyat karena saling mengadu kekutan senjata masing-masing
yang akhirnya devi dapat mengalahkanya dan asura lainya dibunuh oleh singa
kesayangan devi.Sumbha yang masih hidup mengatakan bahwa para dewa pengecut
karena meminta bantuan para devi ,lalu dijawab tidak ada yang lain disini
mereka semua adalah aku yang akan menyatu dengan tubuhku.Pertempuran berlanjut
dengan dahsyat yang akhirnya kemenangan ada pada para dewa.
Setelah kematian Sambha bumi kembali
mendapat cahaya dan langitpun terang benderang,sungai kembali mengalir dengan
derasnya,para gandarwa menyanyi dan memainkanmusic,apsara mulai menari riang
,api yadnya dinyalakan kembali
Doa untuk Sang Devi
Para dewa mulai berdoa pada dewi Ambika sang Dewi memberkati
mereka dan akan muncul kembali jika dibutuhkan.
Setelah bercerita maka rsi Medha
member tahu pada Suratha dan Samadhi ,kemudian memberitahu bahwa
jalan untuk menuju kebahagiaan adadi adalah dengan berdoa padanya.Lalu mereka
melakukan tapasyanya dan berdoa pada sang devi,mereka telah melupakan haus dan
lapar,hingga sang devi berkenan muncul dihadapanya dan memberi anugrah pada
mereka.Suratha tidak pernah kehilangan kerajaanya lagi dalam kehidupanya masa
datang ,dan sekarang ini agar bisa mengalahkan musuh-musuh yang telah merebut
kerajaanya,dan Samadhi meminta agar tidak lagi memiliki rasa ego dan ketrikatan
pada objek inera Samadhi mendapat pengetahuan sejati pada kehidupan berikutnya
Samadhi lahir sebagai Manu Savarni.
Manvantara yang lain
Manfantara yang ke Sembilan adalah
manvantara yang akan datang yang menjadi Manu adalah putra Daksa yang bernama
Sivarna .Kartikeya adalah yang menjadi indra dan yang bergelar tujuh rsi agung
adalah Medhatithi,Vasu,Satya,Jyotismana,Savala dan Havyvahana.
Pada Manvantara ke sepuluh yang
mendapat gelar Indra adalah Santi dan yang bergelar tujuh rsi agung adalah
Tapomurti,Harismana,Sukrita,Satya,Nabhaga,Apratimadan Vasista
Dalam manvantara kesebelas yang
menjadi Indra adalah Vrisakya dn yang menjadi tujuh rsi agung adalah
Harismana,Varistha,Risti,Niscara,Anagha,Visthi dan Agni
Manvantara keduabelas yang akan
menjadi Indra adalah Ritudhama dan yang bergelar tujuh rsi agung adalah Dyuti,Tapasvi,Sutapah,Tapomurti,Taponidhi,Taporatidan
Tapomati
Manvantara ketigabelas akan dikenal
sebagai Roucya manvantara pada manvantara ini yang menjadi indra adaalah
Dhrtimana,Avvyaya,Tatvadasa,Nirutsuka,Nirmoha,Sutapa dan Nisprakampa
Pada zaman dahulu Rsi Ruci melakukan pengembaraan keliling dunia,para leluhur beliau
sangat sedih melihat mengembara tanpa tempat tinggal maka meminta beliau
menikah agar memiliki keturunan dengan membujuknya bisa jadi masuk neraka bila
tidak memiliki keturunan akan tetapai sang rsi mengatakan bahwa ia hanya
berminat membersihkan atmanya saja para leluhurnya mengatakan jalan untuk
menuju pada pembersihan atman bukanlah dengan menghindari kewajiban diri
sendiri hanya dengan melakukan kewajiban dan menghindari diri dari polusi yang
bisa mengotori atman saja seseorang bisa mendapatkan tujuan yang sebenarnya.
Setelah dinasehati oleh para leluhurnya Ruci mengatakan bahwa ia sudah amat tua
dan miskin mana mungkin bisa memiliki istri sambil memikirkan hal itu ia berdoa
pada Brahma akhirnya Brahma menampakan
diri supaya memohon pada leluhur
dikabulkanlah permohonanya oleh para leluhur. bahkan akan mendapatkan putra
yang akan menjadi Manu. Ruci dan Malini menikah Malini adalah adik Pramloca
seorang Apsari yg muncul dari sungai. Ruci dan Malini mempunyai anak bernama
Rouccya. Dan inilah Manvantara yang ketigabelas Roucya manu
Manvantara
ke empatbelas adalah Bhoutya manvantara
Diceritakan bahwa rsi Angira memiliki
seorang putra yan mudah tersinggung dan pemarah namanya Bhuti anak ini bisa
mengutuk orang yang melakukan kesalahan meski kecilsekalipun.Karena takut akan
kutukannya dewa anginpun takut berhembus di asramnya dan matahari tidak berani
bersinar terlalu panas bulan tidak pernah terlambat dan senantiasa menyejukan
asram itu tidak pernah ada perubahan
musim.
Bhuti adalah seorang rsi yang tidak
mau terbebani oleh banyak kesulitan ia memiliki seorang kakak yang bernama
Suvarca,suatu hari ia mengundangnya untuk melakukan upacara yadnya,maka Bhuti
memanggil murid kepercayaanya Santi untuk mengurus segala keperluan asram
selama ia tidak ada.Ia pergi ke tempat Suvarca.
Salah satu pesanya adalah tidak boleh
membiarkan api padam dalam asram ,saat rsi pergi api mulai padam bila ketahuan
gurunya pasti ia akan dikutuk maka memohonlah ia ke dewi Agni karena berkenan
maka agni menampakan diri dan meminta anugrah agar ada sebuah api baru dalam
asram seperti sebelumnya.
Rsi Bhuti tidak memiliki
keturunan walau sebelumnya pernah
tapasya untuk itu,ia bukanlah orang kuat dalam kesulitan maka ia menghentikan
semua yang telah ia lakukan,Santi memohon pada dewa Agni agar Bhuti memiliki
anak dan segera setelah ia memandangi anak itu ia akan mencintai oranglain
seperti ia mencintai anaknya ,dengan kata lain ia harus kehilangan sifat
marahnya semua permintaan Santi dikabulkan
dan Agni memberitahukan putra Bhuti bernama Bhoutya.
Ketika Bhuti kembali ,ia mendapatkan
sifatnya sudah banyak berubah ia mulai mencintai oranglain ia kemudian
memanggil Santi dan menceritakan
perubahan yang tiba-tiba dalam dirinya itu..Santi kemudian menceritakan selururuh
cerita itu dari awal hingga akhir dan gurunya pun
memberkatinya
Selanjutnya Bhoutya menjadi manu yang
ke empatbelas.Dalam Manvantara ini Indra adalah Suci dan tujuh rsi Agung adalah
Agnidhra,Agnivahu,Suci,Mukta,Madava,Sakru dan Ajita.
Penciptaan
Diceritakan bahwa Brahma ingin
menciptakan semua mahluk hidup dan menciptakan Daksa dari jemari beliau Daksa
dari kelingking tangan kanan Brahma dan istrinya dari kelingking tangan kiri
murid cantik Daksa adalah Aditi yang dinikahkan dengan rsi Kasyapa dan memiliki
putra Mirtanda inkarnasi dewa Matahari yang berkenan lahir dari rahim mereka
karena mereka yang memintanya Jauh sebelumnya dewa matahari telah muncul
bersama dari dalam telur maha besar yang mana telur itu disebut Brahmanda untuk memerangi kegelapan yang
merajalela pada masa itu.
Sebenarnya Brahma agak terganggu dengan lahirnya matahari yang telah
menghancurkan sebagian ciptaanya,sinarnya yang kuat itu senantiasa siap
menghancurkan apa saja yang diciptakan
Brahma,air dibuatnya menguap dan tanpa air maka kehidupan akan sulit maka
berdoalah Brahma pada dewa matahari karena itu ia mengurangi sinarnya dan
menampakan sebagian saja.Sedangkan sisanya ia tahan maka kehidupan menjadi
berjalan dengan semestinya
Brahma menciptakan Samudra ,daratan
dan pegunungan ,beliau menciptakan para dewa,datya dan naga Brahma memiliki
putra bernama Mrici dan putra Marisci adalah Kasyapa yang menikah dengan
tigabelas putra Daksa salah satu adalah Aditi dari aditi lahirlah para dewa
sehingga mereka bergelar para Aditya
sedangkan dari Dityi lahirlah para Datya dan dari Danu lahirlah
Danava,sedangkan dari Khaga lahirlah para Yaksa dan raksasa.Kadru menjadi ibu
dari pra naga dan Muni menjadi ibu para Gandarwa,Rsta melahirkan para Apsara
dan Ira melahirkan para Gajah ,ibu dari pepohonan adalah Illa dan ibu dari
seluruh serangga adalah Pradha mereka semua adalah putra rsi Kasyapa
Para Datya,Danava dan Raksasa adalah
saudara sepupu mereka bersatu melawan saudara mereka yaitu para dewa,perang
berlangsung selama ribuan tahun dan pada akhir peperangan para dewa mengalami
kekalahan.Hal ini membuat Aditi menjadi amat kecewa dan sedih karena
putra-putranya telah disingkirkan dari ketiga dunia.Mka ia berdoa pada
Surya ia memohon siang dan malam
akhirnya sang Dewa berkenan menampakan diri
saking hebatnya energy beliau Aditi tidak sanggup memandanginya,ia
meminta anugrah agar Surya berkenan lahir sebagai putranya.Dia meminta anugrah
ini agar kelak anaknya bisa mengalahkan para daitya dan dainava dewa Surya mengabulkan dan lahirlah Martanda.
Rajyawardhana
Ia adalah Putra dari Dhama ia sebagai raja yang memerintah
dengan adil,tidak pernah ada bencana permaisurinya bernma Manini suatu hari saat manini meminyaki rambut raja ia meneteskan
air matanya sang raja terkejut tidak menyangka istrinya menangis sang raja
bertanya kenapa maka dijawabnya bahwa ia telh menemukan sebuah uban ,sang raja
lantas tertawa lebar dan menjelaskan masa tua adalah bagian dari kehidupan yang
memang menjadi penyebab dari kedukaan aku telah mempelajari Veda,melakukan
banyak yadnya memperbesar anak dan memerintah dengan adil adakah tugas yang
belum dilakukan sehingga kau menangis dan sekarang waktunya untuk pergi ke
hutan itulah obat untuk rambut hitamku jangan menangis lagi.rakyat ingin ikut
sang raja ke hutan namun sang raja mengatakan bahwa ia telah memerintah selama
tujuh ribu tahun waktunya putra-putraku menggantikanku,uban ini adalah waktunya
aku meninggalkan keduniawian. Raja memanggil para pendeta untuk mencari hari
yang tepat penobatan putranya, mereka menunda-nunda dan membujuk agar sang raja mengubah
keputusanya raja tetap teguh pada pendiriannya Maka para Brahmana melakukan doa
pada dewa Surya agar raja diberi umur panjang
jika dikabulkan maka akan merubah keputusan semua penduduk ikut bertapasya
dan berdoa ,Tersebutlah gandharwa yang bernama Sudama dan mengatakan tempat
yang sesuai untuk melakukan doa adalah tempat suci yang terdapat di
Kamarupa maka para Brahmana pergi kesana
menemukan sebuah Kuil deva Surya,dengan segala jenis persembahan maka mulailah persembahyangan pada dewa Surya
,persembahyangan itu berlansung selama tiga bulan maka para Brahmana memohon
agar raja diberikan umur sepuluh ribu tahun dan dewa Surya menyetujuinya
kemudian Brahmana memberitahu raja namun raja tampak tidak bahagia karena
sepuluh ribu tahun menikmati kebahagiaan
itu adalah penderitaan anak-anak cucuku akan meninggal mendahuluiku dan
mendoakanku juga akan meninggalkanku lalu Manini mengatakan bahwa inilah yang
menyakitkan anugrah dewa tidak mungkin bisa dibatalkan lalu raja pergi ke hutan
memohon pada dewa Surya agar rakyat dan seluruh keluarganya diberi umur sama
dengannya raja dan Manini memohon di kuil yang sama dan dikabulkanlah doa
mereka dan raja bahagia kembali kekerajaanya memerintah dengan adil dan
bijaksana.
Keturunan Manu yang ke
tujuh
Martanda memiliki seorang putra yang
ditakdirkan menjadi manu ketujuh dan Manvantara ketujuh adalah yang sedang brlangsung saat ini.Manu
ketujuh memiliki beberapa putra yang
memerintah pada kerajaan yang berdiri
sendiri.Mereka adalah Ikyasu,Rsta,Narisyanta
Nabhaga,Prsada dan Dhrsta. Mereka semua adalah orang terpelajar dan mahir dalam menggunakan
senjata.Meskipun telah memiliki putra- putri namun sang Manu masih ingin
memiliki seorang putra,lalu kemudian ia melakukan Yadnya yang ditujukan pada
Mitra dan Varuna tetapi Yadnya tidak berjalan dengan sempurna hingga yang lahir
seorang Wanita Ila namanya, sang manu menjadi tidak puas dan berdoa lagi agar
anaknya menjadi anak laki-laki ,Illa menjadi
Sudyumna, tapi menjadi ila kembali karena di kutuk waktu ia ke hutan selanjutnya Budha menikahi
Illa dan memiliki anak bernama Pururawa setelah anaknya lahir ia melakukan
upacara Asvameda dan sekali lagi ia menjadi Sudyumna
Pada suatu hari Prsadra pergi berburu ke hutan namun hingga haus dan lapar tidak ditemukan seekorpun binatang lalu ia
menemukan sapi milik seorang brahmana,ia tidak bisa melihat dengan jelas sapi
itu dikiranya kijang lalu memanahnya dan tewaslah sisapi Vabhravya adalh putra
brahmana yang memiliki sapi itu dan ia disuruh menjaga sapi itu melihat sapinya
sudah dibunuh maka ia siap-siap akan
mengutuk raja, Prsadrapun mengatakan tahan amarah anda jangan bersikap seperti
seorang sudra hanya sudra yang bersikap seperti ini dan kata-kata itu membuat
lebih marah dan mengatakan bahwa anda telah menyamakan dengan sudra maka anda
akan menjadi seorang sudra dan akan kehilangan pengetahun tentang Brahmana yang
kau dapat dari gurumu, karena telah membunuh sapi dan raja akan mengutuk
balik tiba-tiba datang sang Brahmana
yang mengatakan agar anaknya mengendalikan amarahnya karena kemarahan akan
menghilangkan phala yang didapatnya dari tapasya,jika raja sengaja membunuh
sapi nya maka dimaafkanlah ia, jika tidak sengaja membunuhnya apa salahnya dan
akhirna sang raja tidak jadi mengutuknya tapi dia telah menjadi seorang
sudra
Nabagha
menikahi seorang
vaisya cantik yg berbeda kasta dia mengikuti kasta istrinya memiliki seorang
anak bernama Bananandana. Kisah mendapatkan istri ,sebelumnya ditentang oleh
ayah dari visya karena tahu bahwa is seorang pangeran jadi tidak sederajat ayah
vaisya menghadap raja untuk mencari jalan keluarnya dipanggilah para rsi yang
menyarankan agar pangeran terlebih dahulu menikah dengan yang sederajat lalu
visya dijadikan istri yang kedua sang pangeran tidak siap untuk itu maka
dilarikanlah vaisya dinikahi seperti menikahnya sejenis raksasa Sang raja
menjadi sangat marah berperanglah ayah dan anak datanglah Narada untuk
melerainya ,Nabaga telah menikahi wanita vaisya maka dia telah menjadi vaisya
dan tidak dibenarkan bertarung dengan yang tidak sederajat.Putra mereka
Bhanandana supaya pergi untuk menjadi penggembala sapi supaya dapat mengasai
seluruh ternak Bhanandana salah mengartikannya
dikiranya untuk menguasai dunia
dia menemui rsi Nipa di Himalaya.
berperang dengan kemenakanya dan dapat menguasai kerajaanya.dan meminta ayahnya
untuk menjadi raja namun ditolak karena ia sadar sudah menjadi vaisyia tidak
mungkin menjadi raja
Mendengar itu istri Nabhaga tertawa dan dia menjelaskan
bahwa ia adalah Suprabha.Lalu berceritalah
bahwa tersebutlah seorang raja yang bernama Sudewa yang memiliki teman seorang Pangeran Nala namanya yang sedang
bercengrama dengan istrinya di bawah pohon yang terletak dekat sebuah telaga,Manorama istri Pramati ketelaga tersebut
untuk melaksanakan pemandian dan Nala menangkap Manorama sehingga ia berteriak
minta tolong lalu rsi Pramati segera menghampiri dia melihat Sudewa
dan rsi itu mengatakan bahwa Sudewa
sebagai raja harus menghukum yang salah ,karena Nala adalah temannya ia tidak
tahu harus bagaimana maka ia kemudian berbohong dan mengatakan bahwa ia adalah
seorang Vaisyia karena Pramati tahu
itu berbohong maka ia mengutuknya menjadi seorang vaisyia sedangkan api
amarahnya membakar habis tubuh Nala hingga menjadi abu lalu Sudewa memohon ampun
kutukannya tidak mungkin bisa ditarik kembali
dan ia berjanji bahwa Sudewa akan kembali menjadi Ksatria jika putrinya
dinikahkan secara paksa pada seorang ksatria Subrabha inilah putrinya dengan
demikian Nabaga bukanlah seorang vaisya lagi.
Tersebutlah seorang rsi Suratha yang
sedang bertapa di Gunung Gandharmadana Krpavati putrinya sering berkeliaran dalam hutan bersama
teman-temanya,pada suatu hari saudara dari rsi Agastya lewat dalam hutan Krpavati
menggoda sang rsi sebagi akibatnya ia dikutuk oleh sang rsi,akan tetepi ia
menyanggah bukan dia yang menggoda melaikan temannya sang rsi menjwab bahwa
seseorang akan jaht bila bergaul dengan orang jhat,lalu rsi mengurangi
kutukannya .Krpavati akan lahir menjadi seorang vaisya,namun ia dan suaminya
akan menjadi Ksatria jika anaknya sudah berhasil menguasai dunia,saat itulah
akan memperoleh kembali masa lalunya krpavati inilah yang lahir sebagai
Suprabha. Namun Nabagha tetap menolak
menjadi raja maka Brahmanalah yang diangkat menjadi raja dan memiliki putra Varsapri.
Tersebutlah seorang raja yang bernama Viduratha memiliki dua putra Suniti dan
Sumati pada suatu hari ia pergi ke hutan dan menemukan lubang yang langsung
tembus keperut bumi,saat itu munculah rsi Suvrata dan ia bertanya lubang apakah
itu rsi menjawab bagaimana bisa ia tidak tahu karena raja harus tahu akan
wilayahnya.
Kujrmbha tinggal di alam bawah tanah,
mempunyai senjata Yang dibuat oleh Visvakarma,dengan
senjata ini ia mengalahkan musuh-musuhnya lubang dibawah tnahnyapun dibuat
dengan senjata ini rsi juga mengatakan bahwa senjata ini akan hilang kekuatanya jika di sentuh
seorang wanita ,Sang Raja lalu kembali kekerajaan dan bercerita pada para
mentrinya putrinya Mudavati mendengar semua percakapanya.
Mudavati di culik Kujrmbha Viduratha marah
mengutus dua putranya Suniti dan Sumati, kedua anaknya diikat oleh kujrmbha
,lalu raja membuat sayembara. Vatsapri mengikuti sayembara berhasil mengalahkan Kujrmbha, vatsapri membawa Suniti dan Sumati karena telah memenangkan sayembara maka ia
menikah dengan Mudawati.
Khanitra
Khanitra adalah cucu Vatsapri dengan Mudawati
dari pernikahannya mereka memiliki duabelas putra. Khanitra memiliki empat
saudara dan memimpin empat wilayah
bagian kerajaan ,akan tetapi saudaranya mulai membangkang , dengan para
pendetanya mereka menciptakan raksasa melalui Yajna untuk membunuh Khanitra
akan tetapi karena phalanya raksasa itu malahan berbalik menyerang empat
saudaranya dan membunuh semua mentrinya,dengan kejadian ini rsi Vasista yang
memberitahukan akan rencana saudaranya itu maka ia menyalahkan dirinya sendiri
lalu meninggalkan kerajaan dan pergi ke hutan untuk bermeditasi selama seratus
lima puluh tahun hingga ajal menjemputnya
Setelah Khanitra meninggalkan kerajaan putranya Ksupa menggantikannya memerintah dengan adil dan bijaksana
membebaskan pajak para Brahmana ,putra Ksupa Vivimsa juga pemimpin yang baik
alam menjadi subur rakyat makmur
sejahtera.
Putra Vivimsa Khaninetra menggantikan ayahnya menjadi raja,pada suatu
hari ia pergi ke hutan untuk berburu mencari Kijang sebagai yajna agar memiliki
anak saat kijang lain berlari ketakutan ada seekor kijang mendekat dan memohon
agar ia saja yang di bunuh dengan alasan untuk apa hidup bila tidak punya anak
,tiba –tiba dating lagi seekor kijang dan mengatakan bunuh saja aku nanti akan
punya anak banyak karena aku memiliki banyak anak karena ia selalu memikirkan
anak-anaknya ,bertengkarlah kedua kijang itu akan tetapi raja memutuskan untuk
tidak membunuh keduanya ia memutuskan untuk tapasya memohon agar mendapatkan
anak.
Ia kemudian pergi ke pinggir sungai Gomati memohon kepada
Dewa Indra dan berhasil mendpatkan anak Valasya,diajarkanya seni bertarung dan Valasya menggantikan ayahnya menjadi
raja,ia mulai memksa para raja bawahanya untuk membayar pajak ,lalu mereka
menyerang Valasya ,merasa terhina ia menutupi wajahnya dengan telapak tangannya
terjadilah keajaiban keluar pasukan dalam jumlah besar dari telapak tanganya
itu dan menyerang para raja bawahanya
menghancurkan musuh-musuhnya ,demikianlah ia bergelarKarandhana.
Aviksita
Karandhama menikah dengan Vara memiliki anak Aviksita
Ketika anaknya lahir ia pernah bertanya
pada ahli perbintangan tentang
pengaruh buruk atau baik Sang peramal mengatakan bintang yang muncul member
pengaruh kelak dia akan menjadi oran terkenal.ketampanan Aviksita menyamai Aswini kembar,bijaaksana seperti Brhaspati,
cemerlang bagaikan sinar bulan,kesaktianya bagaikan dewa Surya,ketenanganya
seperti dewa Samudra,Beberapa putrid menyerahkan diri untuk dinikahi setelah
mengalahkan kerajaan ayahnya.Pada sayembara memperebutkan putri Visala
ia berhasil di tangkap karena diserang secara bersama-sama lalu diserahkan
pada raja Visala, Ayah Aviksita Karandhama menyelamatkan anaknya mereka kembali
ke kerajaan. akhirnya Aviksita menikahi putri Visala yang sebelunya bersikeras
tidak mau karena klah dalam sayembara,sang putrijuga keras kepala hanya mau
menikah dengan Aviksita dan pergi ke hutan untuk melakukan tapasya ,datanglah
dewa untuk menjamin bahwa dia akan menikah dengan Aviksita dan akan memiliki
seorang anak amat kuat dan sakti.Pada saat Aviksita berburu ia mendengar
teriakan meminta tolong, ia segera mendekat ada seorang wanita sedang diculik
oleh raksasa kemudian Aviksita menolongnya dan membunuh danawa tersebut maka
kemudian mereka menikah dan memiliki anak bernama Maruta
Marutta
Marutta
adalah anak yang
dicintai semua orang ia telah mempelajari semua Veda sastra danberbagai
pengetahuan ,seni lainnya dia juga diajari berperang oleh Rsi Bhargwa.
Marutta diangkat menjadi raja menggantikan
Aviksita sebagai raja. Maruta memiliki kesatktian melebihi Indra.Ia juga banyak
melakukan upacara Yajna kemanapun roda
kereta berjalan di tujuh dvipa di muka bumi sama sekali tidak mendaptkan
halangan,para dewa selalu berkenan.Pada suatu hari dating seorang rsi yan
meminta pertolongan karena asramnya di rusak oleh seekor ular tujuh orang rsi
telah digigit ular tersebut Maruta
kemudian mengambil busur dari panahnya segera pergi ketempat tujuh rsi, Ia
menyalahkan dirinya maka ia berniat untuk memusnahkan seluruh ular di muka bumi
ini dengan senjata Illahi,api dari senjata itu telah banyak membakar ular
kemudian ibu Marutta meminta Avikasita
menghentikan tind akanya atas nama
ular Aviksita mencoba menghentikan terjadi pertemuran ayah dan anak, kemudian
dilerai oleh para rsi dan meminta pada ular untuk menghidupkan kembali ketujuh
rsi akhirnya Aviksita dan marutta ,ayah dan anak rukun kembali.
Narisyanta
Narisyanta putra tertua Marutta ia sendiri telah memerintah selama
tujuh belas ribu lima belas tahun
berencana melakukan sebuah yadna
semua brahmana diberihadiah sapi,pakaian perhiasan dan makanan pada upacara itu
ketika Narisyanta hendak melakukan,
yadna berikutnya mencari Brahmana yang
mau menjadi pendeta untuk melakukan yadna. Karena semua Brahmana telah menerima
hadiah pada upacara yang pertama para
Brahmana tidak berkewajiban menjadi pendeta pada yadna ke dua, dan mereka sibuk
melakukan yadjna masing-masing Dama adalah anak Narisyanta Ia belajar ilmu dari
Dundubbi dan ilmu Sastra dari Rsi
Saktri. Sumana adalah putri raja Caruvarma.pada
syembara yang diadakan untuk memperebutkn putrid,tiba-tiba Sumana hanya mau menikah dengan Dama ada tiga
pangeran Mahananda, Vapusmana,Mahadhanu
yang juga ingin menikahi Sumana diadakan sayembara, Dama melawan Mahananda,
Vapusmana, berhasil di kalahkan oleh Dama
Sumana dan Dama menikah. Kemudian melanjutkan tahta ayahnya Narisyanta
yg pergi ke hutan dibunuh oleh Vapusmana yang saat berperang melawan Dama ia tidak sampai dibunuh, mendengar kabar
itu lalu berperang melawan Vapusmana dan Vapusmana terbunuh.
Epilog
Demikianlah burung-burung itu telah
selesai menceritakan kisah Markandeya purana sebagaimana telah dikemukakan
sendiri oleh Rsi Markandeya.Rsi Jaimini
sangat berterimakasih atas semua yang telah mereka lakukan, beliau
kemudian memuja burung itu dan kembali ke pertapaan beliau.
Mendengar kisah Purana ini maka dosa
dan kekotoran akan di ampuni,umur panjang dan pencapaian segala keinginan
akan didapatkan ,dengan membaca
delapkan belas purana secara utuh dan
penuh bakti maka seseorang akan mendapat phala sama dengan melakukan upacara
Asvamedha.
Demikianlah
ringkasan Markandea Purana Semoga Ida
Sang Hyang Widi Wasa selalu menuntun kejalan kebenaran
OM
SANTI SATI SANTI OM
Varaha
Kata varaha terdiri dari
kata vara berati orang yang dimaksud
dan aha berati orang yang dapat
membuat suatu batas ke yang tak terbatas. Varaha
dapat diartikan orang membuat batas menjadi takterbatas. Varaha mengangkat jagat raya dari lembah kehancuran dan kegelapan.
Varaha
digambarkan sebagain seorang manusia yang berkepala babi dan sangat kuat.
Manusia tersebut menggunakan gelang tangan, karangan bunga teratai, dhoti dan sebuah odhni. Ia menempatkan kaki kirinya pada naga sesa, dan gambar seorang wanita memegang taring kanannya. Latar
belakangnya sebuah lautan, dan dikitari oleh para Rsi dan makhluk lain yang sedang menyembah babi hutan.
Tigapuluh lima istilah yang
digunakan dalam mendiskripsikan yajna varaha yaitu:
1.
Vedapadah –
empat kaki babi hutan merupakan empat veda
2.
Yupadamstrah –
taring babi hutan sama dengan yupa
atau berkaitan dengan binatang yang dikurbankan.
3.
Kratudanta – kratu adalah upacara kurban yang
ke-enampuluh empat yang dilaksankan dalam sebuah yajna dan gigi babi hutan dikaitkan dengan hal ini.
4.
Citimukha –
citi adalah api altar dan mulut babi hutan yaang besar dikaitkan dengan hal
ini.
5.
Agnujihvah –
lidah babi hutan dibandingkan dengan api.
6.
Darbhaloma –
bulu babi hutan dibandingkan dengan rumput – rumput yang tumbuh di altar.
7.
Brahmasirsah –
kepala babi hutan dianggap sebagai Brahma.
8.
Ahoratriksanadhara –
siang dan malam adalah sama dengan mata babi hutan.
9.
Vedangasrutibhusana –
enam vedanga (cabang dari ilmu
pengetahuan) dikatakan sebagai anting-anting babi hutan.
10. Ajyanasah – hidung babi hutan
dibandingkan dengan mentega, mentega dipakai menyalakan api pada upacara
tertentu.
11. Sruvantundah – moncong babi hutan
dibandingkan dengan sendok panjang yang digunakan dalam upacara tertentu.
12. Samoghosasvanah –
suara babi hutan dibandingkan lagu sama.
13. Satyadharmamaya –
babi hutan dengan kebenaran dan keadilan.
14. Karmavikramasatkrta –
upacara yang dilaksanakan oleh para pendeta sama dengan gerakan yang kuat dari
babi hutan.
15. Prayascittanakhoghora –
kuku-kuku babi hutan yang sangat tajam dikaitkan dengan upacara sangat sulit
yang diperlukan dalam penebusan dosa.
16. Pasujanuh – lutut babi hutan
dikaitkan dengan tubuh hewan yang digunakan dalam upacara.
17. Makhakrtih – kemunculan babi hutan
dianggap sama dengan sebuah upacara (makha).
18. Udgatrantah – puji-pujian sama yang
panjang dibandingkan dengan isi perut babi hutan.
19. Homalingah – persembahan yang
menggunakan mentega dibandingkan dengan bagian-bagian tertentu babi hutan.
20. Bijausadhimahaphala –
tumbuh-tumbuhan obat yang dibandingkan dengan organ reproduksi babi hutan.
21. Vayvantaratma – Roh
varaha dibandingkan dengan Vayu- Dewa
Angin.
22. Yajnasthivikrti –
mantra (doa-doa) yamng diucapkan dalam upacara dibandingkan dengan tulang babi
hutan.
23. Somasonita – darah babi hutan
dibandingkan dengan minuman soma.
24. Vediskandhah – altar dibandingkan
denagn bahu babi hutan yang bidang.
25. Havigandha – keharuman yang keluar
saat melakukan upacara dibandingkan dengan bau tubuh babi hutan.
26. Havyakavyati-vegavana –
upacara ritual yang mengacu pada kecepatan dan kegesitan gerakan babi hutan.
27. Pragvamsa-kayo –
tubuh babi hutan dikaitkan dengan balok melintang yang digunakan dalam
membangun rumah daloam upacara.
28. Nana-diksabhir-anvita –
upacara inisiasi dianggap sebagai hiasan dari babi hutan.
29. Daksina-hrdayah –
uang yang dipersembahkan dalam upacara dikaitkan dengan hati babi hutan.
30. Maha-sattramayah –
bentuk babi hutan dikaitkan dengan upacara besar.
31. Upakarmostha-rucaka –
pembacaan veda pada saat pelaksanaan
upacara dibandingkan dengan bibir babi hutan.
32. Pravargyavarta-bhusana – pravarga adalah teko susu besar untuk
dituangi mentega yang masih panas sehingga asap keluar dari cairan tersebut.
Asap ini dibandingkan dengan lingkaran dada babi hutan.
33. Nana chandogati-patha – berbagai
gerakan yang dilakukan oleh babi hutan dikaitkan dengan berbagai macam mentrum mantra yang digunakan dalam upacara.
34. Guhyopanisad-asana –
postur babi hutan diartikan sama dengan diskusi yang dilakukan dalam
mempelajari upanisad (naskah sakral) yang hanya dapat dilakukan oleh orang
tertentu saja.
35. Chaya-pathi-sahayo – babi hutan disamakan dengan
Dewa Matahari, Surya.
VARAHA PURANA
Pendahuluan
Pertama-tama marilah kita
berdoa kepada Visnu, salah satu
perwujudan tak terbatas ini. Dahulu kala, bumi prtivi menghadap Dewa Visnu
dengan sangat kebingungan.
“pada
akhir dari kalpa, engkau menjadi
perlindunganku,” kata bumi. “kadang-kadang engkau mengenakan wujud sebagai
seekor ikan (inkarnasi Matsya),
kadang kadang engkau juga mengenakan wujud sebagai kura-kura (inkarnasi kurma), dan kadang-kadang engkau juga
mengenakan makhluk lainnya. Engkau menyelamatkan, menjaga, memperbaiki dan
menegakkan hamba kembali. Akan tetapi hamba tidak mengetahui kekuatanmu, dan
hamba tidak tahu siapa engkau. Ya Tuhan, tolong jelaskan misteri ini kepada
hamba. Jawablah segala pertanyaanku. Bagaimanakah caranya untuk
bertemudenganmu? Bagaimanakah suatu ciptaan itu ada dan berakhir? Apakah
karakteristik dari keempat yuga tersebut”
Visnu berinkarnasi dalam wujud varaha tersenyum secara misterius. Prtivi sangat kagum ketika menyaksikan
keseluruhan telur universal (Brahmanda),
para dewa dan penguasa dunia (lokapala) dalam perut babi hutan yang tersenyum
tersebut. Ia mulai memuja Visnu.
Senang dengan soa pemujanya, Visnu
dalam wujud babi hutan bersedia menjawab semua pertanyaan bumi.
Penciptaan
Tiga
sifat dasar yang merupakan manifestasi Paramatman
yang terdiri dari sattva adalah sifat
baik atau kesucian, rajas adalah hawa
nafsu dan kesenangan seksual, dan tamas
adalah kebodohan atau kegelapan. Lima unsur penciptaan Bhuta yaitu ksiti (bumi),
apa (air), tejas (energi), marut (angin) dan vyoma (langit).
Pada
awalnya tak ada apapun di dunia ini, yang ada hanya kekosongan. Dari kekosongan
tersebut tercipta bunyi dan dari bunyi tercipta langit. Dari langit tercipta
angin, dari angin tercipta energi, dari energi tercipta air, dan dari air ada
kelahiran di bumi. Dengtan unsur ini, Dewa Visnu
menciptakan makhluk hidup di jagat ini. Dan beliau melahirkan bumi agar ia
dapat melahirkan makhluk hidup ini. Paramatman
atau Brahma tidur diair. Kata nara
berarti air dan ayana berarti tempat beristirahat. Karena Visnu tidur di atas air, beliau disebut Narayana.
Lamanya
satu hari Brahma disebut kalpa
(siklus). Pada akhir kalpa Visnu datang dan jagat raya
dimusnahkan. Siklus yang sekarang disebut varaha
kalpa, karena dalam kalpa ini visnu mengenakan wujud seekor babi
hutan untuk mengangkat bumi dari kedalaman samudra. Ketika yang ada hanya
kekosongan, jagat raya diliputi oleh kegelapan malam dan tak ada tanda-tanda
kehidupan. Visnu tidur di atas air
keberadaan awal dan ketika bangun, beliau menciptakan jagat raya dalam sembilan
sarga (tahapan).
Saat
beliau memikirkan tentang penciptaan, ciptaan yang lembam gelap muncul dan dari
sini tercipta lima entitas (khayalan), yang dikenal sebagai tamas (kegelapan), moha (khayalan), mahamoha
(khayalan besar), tamisra (kegelapan)
dan andhatamisra (kegelapan pekat). Sarga ini disebut prakrta sarga (alami). Visnu
menciptakan pepohonan, tanaman menjalar, semak-semak, bukit dan gunung. Semua
dapat berkembang tapi tidak dapat bergerak. Sarga
disebut mukhya (utama) sarga.
Ciptaan
Brahma
Ketika
Narayana tidur diair, bunga teratai keluar dari pusarnya. Varaha berkata pada
bumi bahwa Brahma berasal dari bunga ini. Padma berarti teratai dan yoni
berarti asal mulai. Brahma menciptaka lima orang putra dengan nama Sanaka,
Sanatana, Sanandana, Kratu dan Sanatkumara.
Ketika
Brahma mencapai ketiadaan sebagai hasil dari segala kegiatan meditasi ini, ia
diliputi perasaan marah dan sedih. Dari kemarahan lahirlah bayi yang menangis,
yang diberi nama Rudra. Kata Rud berarti menangis. Rudra dipersamakan dengan
Siva. Brahma menyuruh Rudra untuk mencipta. Tetapi Rudra lebih memilih
meditasi.
Dari
kekuatan mentalnya, Brahma kemudian menciptakan Rsi Marici, Bhrgu, Angira,
Pulastya, Pulaha, Atri, Vasistha, Dharma, Samkalpa, dan Narada. Dari jari
kanannya lahir Daksa yang menjadi prajapati, yaitu penguasa (pati) dari semua
makhluk hiduo (praja) yang akan diciptakan. Istri Daksa lahir dari jari kaki
kiri Brahma.
Lahir Svayambhuva Manu yang memiliki dua putra
yaitu Priyavrata dan Uttanapada.
Narada
Rsi Narada
mengunjungi Priyavrata yang disambut
dengan hormat. Narada mandi di danau
Savitri yang disebut sebagai ibu dari
Veda untuk mendapatkan kembali
pengetahuan pada kehidupannya yang terdahulu. Narada menceritakan kehidupannya terdahulu kepada Priyavrata yang sangat ingin
mendengarkannya. Kelahiran Narada
yang terdahulu adalah Sarasvata di
kota Avanti pada jaman Satya Yuga. Saat Sarasvata bermeditasi dan bertapa untuk menyenangkan Narayana maka Narayana menampakkan wujud aslinya.
Saat Narayana menghilang Sarasvata
pun mengakhiri tapanya, sebelum meninggal ia menghabiskan beberapa tahun di
kediaman Brahma yaitu Brahmaloka. Ia pada akhirnya lahir
sebagai putra dari Brahma dan diberi
nama Narada.
Narada kemudian mengajarkan Priyasvrata pujian-pujian dalam memuja Dewa Visnu. Penghormatan kepada yang memiliki organ tubuh terbatas, dewa
berpakaian putih dalam satya-yuga,
merah dalam treta-yuga, kuning dalam dvapara-yuga, dan hitam dalam kali-yuga, dewa yang telah menciptakan Brahmana dari mulut, ksatriya dari tangan, vaisya dari pinggang, sudra dari kaki dan penghormatan kepada
dewa yang membawa perisai, pedang, tongkat dan teratai ilahi.
Asvasira
Ada seorang raja yang bernama Asvasira bertanya kepada Rsi Kapila
bagaimana cara memuja Narayana. Rsi Kapila
menjawab “engkau dapat memuja Narayana
yang engkau inginkan”. (maksudnya Kapila
adalah dirinya sendiri yang merupakan manifestasi dari Narayana). Yang kedua, untuk mengetahui Narayana adalah melalui pengetahuan. Kapila lalu menceritakan Raivya
dan Vasu.
Raivya
dan Vasu
Vasu adalah seorang raja keturunan dari
Brahma. Pada suatu hari Vasu mengunjungi Brhaspati. Akan tetapi dalam pejalanan ia bertemu dengan seorang Vidyadhara yang bernama Citraratha. Citrarata berkata kepada Vasu
bahwa Brahma sedang mengumpulkan
para dewa dan para Rsi. Brahma menghadiri dan Vasu ikut dan menunggu diluar sampai
selesai.
Rsi Raivya
hadir untuk bertemu Brhaspati.
Setelah selesai Brhaspati pun
menemui kedua orang yang telah menunggunya.
“Apa yang dapat aku lakukan pada kalian?”
tanya Brhaspati.
“kami
ingin mengetahui apakah pengetahuan lebih tinggi dari perbuatan, “tanya Vasu dan Raisya. “aku akan memberimu sebuah
cerita, “jawab Brhaspati
Ada
seorang Brahmana yang sangat
disiplin dan bajik yang bernama Samyamana.
Pada suatu hari, ia pergi mandi ke sungai Ganga.
Ada seorang pemburu Nisthuraka yang
sedang menangkap burung dipinggir sungai Ganga.
“Janganlah
melakukan perbuatan kejam seperti itu, janganlah membunuh burung-burung itu,
“kata Samyamana.
“siapa yang membunuh burung itu?” tanya Nisthuraka. Semua makhluk hidup
memiliki roh dan bagaimana mungkin aku melakukan pembunuhan itu? Tak ada
manusia yang membanggakan dirinya sebagai pelaku suatu tugas tertentu. Jika ia
melakukannya, ia akan dianggap egois dan tak akan pernah mendapatkan kebebasan.
Brahma sendirilah pelaksana
segalanya.”
Nisthuraka membuat api. Ia kemudian
menyuruh Samyamana untuk memilih
salah satu lidah api memindahkan lidah api tersebut dengan cara memercikkan
air. Samyamana segera melakukan hal
itu, dan api semuanya padam.
“api itu dan lidah apinya adalah satu dan
sama,” kata Nisthuraka. “bagaimanakah cara membedakan keduanya?
Ketika engkau mengeluarkan lidah api, api akan padam. Segala ciptaan yang ada
disekitar kita dipersamakan dengan Brahman.
Brahman tak akan mengalami
penderitaan atau sakit, terhadap apa yang dilakukan manusia pada roh individual
(jivatman). Manusia harus membebaskan
dirinya dari rasa ego dan mereka juga harus menyadari diri mereka sendiri.
Mereka harus bekerja tanpa mengharapkan suatu kebanggaan bahwa ia yang telah
melakukan pekerjaan tersebut.”
Cerita
ini telah menjawab pertanyaan Raivya
dan vasu dan mereka kembali pulang
kerumah masing-masing. Ketika mendengar cerita itu keraguan Asvasira telah hilang. Ia menyerahkan
kerajaannya kepada putranya dan beristirahat di hutan yang bernama Naimisa untuk bermeditasi.
Vasu
Vasu telah menyerahkan kerajaannya
kepada putra nya Vivasvana. Vasu pergi ke Tirtha yang bernama Puskara
dan menyelenggarakan upacara kurban yang ditujukan kepada Dewa Pundarikaksa (Visnu). Dalam api muncul sosok dan bertanya “Apakah yang kalian inginkan?”. Vasu pun menanyakan siapa dan dari
mana berasal sosok tersebut. Sosok tersebut kemudian bercerita.
Pada
jaman dahulu Vasu adalah raja Kasmir. Ia pergi berburu lalu memenah
rusa yang merupakan seorang Rsi,
ketika ia menyadari kesalahannya, ia mengadakan upacara penebusan dosa. Raja
itu meninggal karena sakit perut, dan sebelum meninggal ia mengucapakan “Narayana”.
Sosok
itu adalah hantu (Brahma Raksasa)
karena Vasu berbuat dosa membunuh
seorang Brahma, hantu tersebut
memasuki tubuh Vasu dan membuatnya
sakit perut. Karena sebelum meninggal Vasu
menyebut “Narayana” maka ia dibawa
ke sorga, abdi Narayana mengeluarkan
hantu tersebut dan Vasu hidup
bahagia di sorga.
Setelah
beberapa tahun berlalu, Vasu lahir
sebagai Raja Kasmir, kemudian Brahma Raksasa memasuki tubuhnya. Saat
melakukan upacara Vasu mengucapkan nama Pundarikaksa
yang membuat hantu tersebut meninggalkan tubuh Vasu. Dosa hantu tersebut terhapus karena mendengar manta-mantra
suci, kemudian atas anugrah Vasu, Brahma Raksasa tersebut lahir kembali
sebagai pemburu yang bajik yaitu Dharma
Vyadha.
Raivya
Rsi
Raivya pergi kesebuah Tirtha yang bernama Gaya dan memberikan percikan suci kepada para leluhur yang telah
meninggal dan melakukan meditasi. Sanatkumara
adalah Rsi yang bertubuh sangat besar
dan menemui Raivya. Sanatkumara berkata bahwa memberikan
percikan air suci kepada leluhur yang telah meninggal sangatlah penting, lalu
Rsi tersebut bercerita tentang raja Visala
kepada Raivya.
Visala adalah raja yang memerintah
kerajaan di Visala dan hidup bahagia,
satu-satunya kesedihan beliau adalah tidak memiliki putra. Atas penasehatnya
sang raja pergi ke Gaya untuk
memberikan air suci dan pada saat itu muncullah tiga sosok dihadapannya. Sosok
yang pertama berwarna putih adalah ayah Raivya,
berwarna putih karena tidak pernah berbuat dosa. Yang kedua dan ketiga adalah
merah dan hitan yaitu nenek dan kakek Raivya,
karena pernah berbuat dosa dan sedang menanggung hasil perbuatannya. Karena Raivya memercikkan air suci maka para
leluhur bebas dari ikatan keduniawian dan terbebas.
Vaisnavi
devi
Alam
semesta dibagi menjadi tujuh loka dari alam tinggi dan tujuh loka dari alam bawah. Yang berasal dari
alam tinggi yaitu Bhuloka (bumi), Bhuvarloka (sorga), Maharloka, Janaloka, Satyaloka dan Tapaloka.
Dibumi
ada sebuah gunung yang bernama Mandara
yang dijadikan Vaisnavi untuk
bertapa. Konsentrasi Dewi Vaisnavi
terganggu karena ada ribuan gadis cantik tercipta, lalu Dewi mulai membangun
istana dan memerintah mereka seperti bulan yang memerintahkan bintang.
Narada mengunjungi para dewa, ditengah
perjalanan ia melihat kecantikan istana Dewi Vaisnavi. Ada sosok raksasa Mahisasura
yang akan dijatuhkan oleh Narada. Mahisasura
tinggal di kota yang indah, dan Narada
pergi kesana untuk memberitahukan tentang kecantikan dewi Vaisnavi
yang dianggap cocok menjadi istrinya. Karena ditentang oleh para penasehat, Mahisasura mengirim bala tentara besar
dibawah komando Virupaksa.
Para
Dewa juga mngirim tentaranya untuk melindungi Vaisnavi, tetapi dapat dikalahkan. Utusan yang bernama Vidyutprbha pergi menemui Vaisnavi bahwa Mahisasura ingin menikahinya dan mengatakan yang sebenarnya siapa Mahisasura tersebut. Raksasa bernama Vipracitti memiliki seorang putri yang
bernama Mahismati yang sangat
cantik. Saat sedang berjalan dilembah Mahismati
bertemu sebuah asrama pertapaan dan hendak mencapainya. Ia menyamar sebagai
kerbau betina (Mahisi) untuk
menakuti memilik tempat tersebut. Rsi
yang mengetahui, mengutuk Mahismati
menjadi kerbau selama seratus tahun. Tapi Rsi
mengurangi kutukan tersebut sampai ia melahirkan seorang putra, kelahiran
tersebut akan menghilangkan kutukannya. Lalu dari mandi di sebuah sungai Narmada, ia pun melahirkan putra yang
bernama Mahisasura yang sekarang
ingin melamar Vaisnavi yang
tertolak. Mahisasura ingin
menculiknya, tapi Vaisnavi merubah
wujudnya sehingga memiliki sepuluh tangan untuk mengalahkan tentara raksasa
itu.
Selama
sepuluh ribu tahun dewa bertarung akhirnya Mahisasura
dipaksa untuk melarikan diri, tetapi para dewi mengejarnya dengan mengendarai
singa dan dapat ditanggkap digunung Satasrnga.
Ia menginjak dan memotong leher raksasa tersebut dengan tombak, karena dibunuh
oleh Dewi Vaisnavi maka rohnya masuk
sorga dan dipuja dalam lagu pujian Devi
Stotra.
Rudrani dan Ruru
Dewi Rudrani (Durga)
melakukan tapa di bukit Nilagiri. Ada
sesosok raksasa bernama Ruru yang
tinggal di istana mewah dikelilingi lautan, kerena melakukan Tapasya ia lalu memutuskan untuk bertemu
dengan Brahma. Brahma menganugrahi jika ia mati kepalanya tidak jatuh di tanah, lalu
Ruru mulai menindas dunia dengan
menguasai ketiga dunia yaitu Bhuloka,
Bhuvarloka dan Svarloka. Ia juga mengusir Indra
dari Amaravati. Para dewa diusir, Indra kemudian pergi kebukit Nilagiri dan memohon bantuan kepada Rudrani. Kemudian Ruru diserang oleh tentara Rudrani
tetapi dapat dikalahkan, Rudrani
sendiri yang membunuh Ruru dengan
tombak dan memegang kepalanya tinggi di udara.
Para dewa memuji Rudrani dengan pujian yang disebut Triprakara Stuti. Rudra dan Siva telah merubah wujudnya kedalam bentuk Rudrani lebih dari sembilan juta dalam wujud dewi Vaisnavi.
Kapalika Vrata
Vrata
adalah upacara keagamaan yang terdiri dari tiga yaitu, Kapalika Vrata, Babhravya Vrata, dan Suddhasaiva Vrata. Brahma awalnya memiliki lima kepala, setelah menciptakan Rudra ditrmpatkan di atas bahunya.
Tetapi Rudra tidak bisa menempel, Rudra mengira Brahma mengejeknya karena mengucapkan doa Kapali yang berarti kepala. Hal ini membuat Rudra marah dan ingin menghilangkan kelima kepala Brahma, akan tetapi kepala tersebut
menahan jempol Rudra sehingga tidak
berlangsung. Karena selalu gagal, Rudra
meminta nasehat kepada Brahma. Brahma menyuruh Rudra untuk melakukan Kapalika
Vrata, lalu Rudra pergi ke gunung Mandara.
Ia memotong kepalanya menjadi tiga bagian, memisahkan helaian rambutnya dan
menjalinnya sebagai untaian benang suci di sekujur tubuhnya. Ia mengunjungi
tempat suci, mandi diair suci dan melanjutkan meditasi, akhirnya ia
menanggalkan benang rambut tersebut dan juga bajunya sehingga ia benar-benar
telanjang (nagna).
Rudra
mencapai kota Kasi (Varanasi), ia
segera mandi di sungai Ganga, kepala Brahma yang keras tidak lagi melekat
dijempol Rudra karena kesucian Varanasi. Upacara yang dilakukan Rudra dikenal sebagai nama Nagna Kapalika Vrata, upacara
ini dapat membantu membersihkan dosa membunuh seorang Brahmana.
Satyatapa
Babi
hutan kemudian memberitahu Prthivi
cerita tentang Rsi Satyatapa.
Satyatapa melakukan meditasi di sebuah gunung di
sebelah utara Himalaya. Rsi tersebut kehilangan salah satu jarinya saat
memotong kayu, tangan yang terluka tidak
mengeluarkan darah tapi mengeluarkan asap, kemudian Rsi
tersebut menyatukan kembali jarinya.
Sepasang makhluk setengah dewa (kinnara) tinggal di sebatang pohon dekat
pertapaan Satyatapa, pasangan
tersebut sangat kagum dengan kekuatan Rsi dan melaporkan kepada Indra. Indra dan Visnu
memutuskan untuk memuji Rsi tersebut, Visnu
berubah menjadi babi hutan dan Indra
berubah menjadi pemburu yang datang kepertapaan tersebut.
“Apakah
engkau melihat babi hutan yang terluka di sekitar sini ? “ tanya Indra. “Aku telah memanahnya, akan tetapi ia dapat
melarikan diri. Saya harus membunuh babi hutan itu, jika tidak seluruh
keluargaku akan mati karena kelaparan.”
Satyatapa
menjadi bingung tapi ia memutuskan untuk tetap diam tidak menghiraukan
pertanyaan dewa Indra karena matanya
dapat melihat tapi tidak dapat melaporkan, begitu juga dengan mulutnya dapat
melaporkan tapi tidak melihat.
Berdasarkan tindakan yang diambil Rsi
tersebut, Indra dan Visnu menampakkan wujud aslinya. Mereka
memberikan anugrah kepada Rsi tersebut yaitu Satyatapa dan gurunya Aruni
menyatu dengan Brahman.
Sveta dan Vinitasva
Hari ke-duabelas (dnadasi) dalam dua minggu bulan purnama
pada bulan Karttika dan saat gerhana
bulan adalah hari yang menguntungkan untuk membagi-bagikan beras.
Sveta
adalah raja kerajaan Ilavrtavarsa
yang sering menyelenggaraka kurban dan menghadiahkan emas, perhiasan, kuda dan
gajah kecuali beras. Ketika Sveta
meninggal, ia mendapat sorga dan dianggap sebagai Apsara (penari surga). Ia mendapatkan makanan yang enak, akan
tetapi ia tidak pernah memakan beras, keinginannya untuk mendapatkan nasi
sangat besar, ia kembali ke bumi tempat upacara. Asap api masih mengepul dari
tempat pembakaran mayat dan Sveta
kemudian menjilati sisa-sisa makanan yang masih ada.
Pada suatu hari, Vaisistha melihat kejadian itu. Ia menjelaskan kepada Sveta bahwa hal itu disebabkan karena
ia tidak pernah menyumbangkan beras kepada orang lain. Vasistha juga memberitahu Sveta
tentang Vinitasva.
Raja Vinistasva telah dinasehati oleh oara pendeta untuk menyumbangkan
makan dan benda-benda tetapi tidak diindahkan. Lalu ia mengalami penderitaan di
sorga seperti Sveta.
Babi hutan menjelaskan kepada Prthivi anugrah yang diperoleh jika
menyumbangkan sapi, orang yang berhak menerimanya adalah mereka kaum Brahmana yang sangat miskin. Dengan
mengamati upacara ini, dosa Sveta
dapat diampuni dan mendapat kebebasan.
Cerita Penyelamatan Bumi
Rsi Sanatkamara meminta untuk menceritakan kembali penyelamatan dirinya
yang dilakukan babi hutan.
Ketika bumi tenggelam di dasar
samudra, ia memohon kepada dewa Visnu
untuk menyelamatkannya. Ia mengucapkan doa-doa kesava stuti. Doa-doa
tersebut dapat membebaskan manusia dari dosa, kekayaan dan masa kanak-kanak,
dan doa tersebut sampai di Visnuloka.
Mendengar permohonan itu, Visnu merubah wujudnya menjadi babi
hutan raksasa. Tingginya enam ribu Yojana
dan lebar badannya tiga ribu yojana.
Babi hutan mengangkat bumi dengan taringnya, selama ribuan tahun babi hutan
tersebut menyangga dengan taringanya. Dan saat penciptaan dimulai lagi, bumi
diletakkan kembali ditempatnya.
Menyenangkan Visnu
Babi
hutan lebih senang dengan persembahan yang sederhana yang dipersembahkan dengan
setulus hati. Untuk mendapatkan anugrah Visnu,
harus memakai pakaian putih dan bunga putih di kuil pada hari Dvadasi. Brahma yang baik dan jujur,
Ksatriya yang rendah hati, Vaisya
yang suka menolong dan Sudra yang
menghormati para Brahmana dapat
menyenangkan hati Visnu. Visnu akan memberikan anugrahnya kepada
mereka yang memujanya dengan ketenangan hati dan konsentrasi penuh, tidak makan
daging, masih bujangan, dan membebaskan pikiran dari rasa cemburu, marah,
bangga, dan egois.
Dosa
yang tidak disukai oleh dewa Visnu
yaitu:
1. Makan
makanan yang tidak bersih.
2. Memuja
Visnu tanpa mandi atau setelah menyentuh mayat dan bangkai atau baru datang
dari kuburan.
3. Memuja
dewa Visnu dengan berpakaian biru, merah atau hitam, kotor dan tidak dicuci
atau pakaian milik orang lain.
4. Memuja
Visnu dalam keadaan marah.
5. Memuja
Visnu setelah makan ikan atau daging bebek.
6. Makan
makanan tanpa mempersembahkannya terlebih dahulu kepada Visnu.
7. Memuja
Visnu setelah minum-minuman
beralkohol atau minum anggur.
8. Makan
atau menjual dahing babi.
9. Pergi
kedekat sebuah kolam dengan memakai alas kaki.
10. Membuka
pintu di kuil yang memuja visnu
tanpa memainkan alat musik yang indah.
Menghormati Para Leluhur
Jumlah
generasi yang digolongkan sebagai leluhur ada tujuh. Empat dianggap sebagai
berwujud dan tiga lainnya dianggap abstrak. Walaupun orang miskin menghormati
leluhurnya hanya dengan mencakupkan tangan, leluhur tersebut akan menerima
dengan ikhlas upacara pemakaman tersebut. Tak ada batasan upacara pemakaman (Sraddha), dapat dilakukan siang hari,
atau malam hari, gerhana bulan, saat
bintang (Naksatra) maupun setelah
mimpi buruk. Semua diijinkan untuk melaksanakan upacara pemakamam, akan tetapi
tidak bagi pemabuk atau manusia berdosa lainnya.
Tujuan
utama dari upacara pemakamam tersebut adalah untuk mengingatkan kembali orang
yang melaksanakan upacara tersebut akan kelahiran yang terdahulu. Hal ini sama
dengan Gauramukha yang lupa bahwa ia
adalah seorang Rsi pada kehidupan yang terdahulu. Kemudian dinasehati oleh Rsi Markandeya untuk melaksanakan upacara sraddha selama periode 12 tahun.
Durjaya
Kejadian
Durjaya terjadi pada zaman Satya Yuga. Durjaya adalah
putra dari raja Supratika dan
istrinya Vdyutprabha. Ia mendapat
anugrah tidak dapat dilihat oleh siapapun dan berhati keras yang diberikan Rsi Durvasa. Swayambhu Manu memiliki
dua putra tentara yang menghancurkan para dewa yaitu Hetri dan Suhetri. Visnu kemudian merubah wujud menjadi
banyak tentara digunung Semeru yang menyerang tentara Hetri dan Suhetri,
tetapi dibiarkan hidup dan melarikan diri ke gunung Mandara. Hetri memiliki
putri Sukesi dan Suhetri memiliki putri bernama Misrakesi yang sangat cantik. Durjaya menikahi kedua putri tersebut
dan memiliki dua putra.
Pada
suatu saat, Durjaya pergi berburu
dan tiba disebuah pertapaan Rsi Gaurumukha.
Semua tentara dan raja harus diberi makan oleh Rsi tersebut. Gaurumukha memiliki permata Cintamani
yang akan mengabulkan semua keinginannya, permata ini anugrah dari Narayana. Durjaya menyuruh menterinya Virocana untuk menanyakan tentang
permata tersebut, tetapi Gaurumukha
menolak memberitahukannya. Durjaya
mengirim pasukan untuk mengambil permata itu, akan tetapi permata Cintamani melindungi Gaurumukha. Sehingga ribuaan tentara
dapat dikalahkan termasuk Virocana. Hetri dan Suhetri mengirim pasukannya untuk membantu Durjaya, akan tetapi Gaurumukha
memanggil Visnu untuk menghancurkan Durjaya dan semua tentara dengan Sudarsana Cakra.
Nimesa merupakan satuan waktu
terkecil, panjangnya waktu sama seperti kedipan mata dan Visnu membunuh semua tentara hanya dengan satu Nimesa dan perang ini disebut dengan Naimisaranya. Hutan tempat perang ini adalah hutan yang sangat suci
dan Visnu selalu berada disana.
Kematian
Durjaya membuat Supratika sedih, akan tetapi ia tetap memuja Visnu sehingga Visnu
menampakkan wujudnya dihadapan Supratika.
Dan Gaurumukha tinggal di Naimisaranya sebagai Prabhasa dan bermeditasi serta bertemu
dengan Rsi Markandeya pada saat itu.
Tithi
Tithi adalah hari bulan. Prajapala adalah tentara yang menjadi raja atas anugrah dewa Visnu dari Gaurumukha dengan permatanya yaitu Cintamani. Ia pergi kesebuah pertapaan dan bertemu dengan Rsi Mahatapa yang memberitahunya tentang tithi. Beberapa tithi akan membuahkan hasil yang baik dan mendapatkan pahala yang
besar jika mengucapkan pujian-pujian pada hari itu.
Pratipada
Hari
bulan pertama dikenal dengan nama Pratipada
dan berhubungan dengan Agni. Brahma menciptakan hari tersebut dengan
api kemarahan dan dianggap sebagai pemujaan dewa Agni.
Dvitiya
Hari
kedua hari bulan dikaitkan denga pemujaan dewa kembar Asvini yang merupakan tabib para dewa.
Samjna yang merupakan putri
dari Visvakarma menikah dengan dewa
matahari Martanda,tetapi tidak tahan
akan pancaran sinarnya. Ia kemuduan membuat wujud bayangan yang disebut Chaya yang sama persis dengan Samjna. Samjna menyuruh Chaya
untuk menggantikan kedudukan istrinya, ia sendiri pergi kerumah ayahnya. Samjna juga pergi ke kerajaan Uttarakuru dalam wujud kuda betina (Asvini). Ia menemukan Samjna yang tinggal bersama kuda jantan
dan kuda betina, dan memiliki dua putra yang bernama Nasatya dan Dasra.
Karena mereka lahir dalam dari kedua orang tua denga wujud kuda, mereka dikenal
dengan Asvini.
Tritiya
Hari
ketiga hari bulan, dikaitkan dengan Rudra
dan merupakan hari baik untuk melakukan Vrata
bgi pasangan untuk mendapatkan kebahagiaan.
Brahma menciptakan Rudra dan menyuruhnya untuk mencipta,
tetapi Rudra tidak mampu. Brahma kemudiam menyuruhnya meditasi di
dalam air selama sepuluh ribu tahun, setelah selesai tubuhnya bercahaya dan
menyatu dengan air sehingga ia dapat mencipta sesuai keinginannya.
Daksayani adalah putri Daksa. Daksa telah menyelenggarakan yadnya yang mengagumkan dan para dewa
dan Rsi pun menghadiri. Mengetahui hal tersebut Rudra marah dan cahaya keluar dari telinganya. Dari cahaya itu
lahirlah roh-roh jahat, raksasa, dan hantu yang akan menghancurkan yadnya
tersebut. Brahma menyuruh para dewa
untuk menyembah Rudra, sehingga
yadnya tersebut bisa berjalan dengan lancar. Sebagai gantinya putri Daksa harus menikah dengan dewa Rudra.
Siva yang menikahi Sati putri Daksa tidak
diundang dalam yadnya tersebut, tetapi Sati
menghadirinya walaupun tidak diundang. Hal tersebut membuat Daksa menghina Siva, karena Sati tidak
tahan mendengar hal tersebut ia membakar diri dan tewas dengan kekuatannya
sendiri.
Mendengar
hal tersebut, Siva sangat marah dan
menciptakan ksatria yang bernama Virabhadra
untukm menhancurkan yadnya tersebut. Sati
terlahir kembali sebagai Parvati
anak dari Himalaya dan menikah kembali dengan Siva.
Kembali
kepada Varaha Purana, Gauri yang menikah dengan Rudra dan hidup bahagia. Tetapi Daksa menghina suaminya dalam yadnya
yang dilakukannya. Ia pergi ke Himalaya karena tak tahan atas hinaan ayahnya,
dan mampu melepas badan fisiknya. Gauri
terlahir kembali sebagai Parvati dan
melaksanakan tapasya agar Siva mau menjadi suaminya.
Pada
suatu hari, seorang Brahmana kurus
datang kepertapaan Parvati, Parvati lalu membawakannya sedikit
makanan. Sebelum makan Brahmana
tersebut mandi di sungai dekat pertapaan. Seekor buaya datang dan menangkap
kaki Brahmana tersebut, dan sang Brahmana teriak minta tolong. Prvati bingung, setelah hatinya
berdebat ia pun menolong Brahmana
tersebut karena menyentuh laki-laki dosanya lebih kecil daripada membiarkannya
mati. Setelah Parvati menyentuh Brahmana tersebut langsung menampakkan
wujudnya sebagai Siva, atas restu Brahmana, Siva pun menikah dengan Parvaty.
Caturthi
Hari
keempat hari bulan dikaitkan dengan penujaan terhadap Ganesha atau Vinayaka. Rudra menciptakan makhluk luar biasa
yang bernama Vinayaka dari mulutnya,
akan tetapi sejumlah Vinayaka juga
lahir dari bagian tubuhnya yang lain. Para dewa dan Rsi tampak sulit untuk membedakan
Vinayaka yang dahulu dilahirkan.
Brahma mengumumkan kepada para dewa bahwa Vinayaka yang keluar
dari mulutnya menjadi
pemimpin dan yang lainnya menjadi pembantu disebut gana. Vinayaka yang asli
ditugaskan sebagai pemimpin (isa atau
pati) dan dikenal sebagai Ganapati atau Ganesa. Ganapati lahir
dihari Caturthi dan hal ini yang
menyebabkan Caturthi dianggap sakral.
Pancami
Hari
kelima hari bulan, pada hari ini makanan asam dihindari dan ular harus dipuja
dengan memberikan susu.
Brahma menciptakan ular yang
berbahaya dan sangat beracun, misalnya Ananta,
Vasuki, Karkotaka, Padma, Mahapadma, Kambana, Sankha, Papa, Rajila dan Aparajita.
Karena ular sangat berbahaya maka Brahma
berkata bahwa mereka akan dimusnahkan oleh ibunya sendiri. Para ular pun
memohon kepada Brahma agar mereka
diberi tempat untuk hidup agar mereka tidak bertengkar dengan manusia. Dan Brahma menempatkan mereka tiga wilayah
yang ada di alam bawah yaitu Patala, Sutala dan Vitala.
Brahma memberitahu para ular
bahwa pada Klapa yang lain mereka
akan dilahirkan sebagai keturunan Rsi Kasyapa dan Kadru. Kadru dan Vinata adalah putri Daksa yang menikah dengan Rsi Kasyapa. Kasyapa memberikan anugrah kepada Kadru memiliki seribu ekor ular sakti sebagai anaknya. Sedangkan Vinata ingin memiliki dua anak yang
lebih sakti dari anak Kadru.
Kadru melahirkan seribu telur yang menetas setelah
berumur lima ratus tahun. Vinata
melahirkan dua telur yang tidak menetas, krena tidak sabar Vinata memukul salah satu telur tersebut dan lahir cacat bernama Aruna. Aruna mengutuk ibunya bahwa ia akan menjadi budak Kadru selama lima ratus tahun dan
mengizinkan telur yang satu menetas pada waktunya. Jika hal tersebut dilakukan,
maka anak tersebut terbebas dari kutukan. Aruna
kemudian datang kelangit dan menjadi penarik kereta matahari.
Uccaissrava adalah kuda dewa Indra. Kadru dan Vinata
bertaruh tentang warna ekor kuda tersebut. Karena Vinata kalah dalam taruhan, ia pun menjadi budak Kadru. Sementara itu, telur yang lain
menetas makhluk setengah burung setengah manusia. Makhluk ini adalah Garuda, mendapat anugrah dari dewa Indra bahwa ular adalah makanannya.
Garuda bisa membebaskan ibunya
dari kutukan jika ia dapat membawa amrta
(minuman keabadian) dari surga. Garuda
berhasil, akan tetapi saat Garuda
memberikan amrta kepada para ular, ia mengelabuinya dengan menggunakan rumput
ilalang hal ini yang menyebabkan lidah ular bercabang.
Sasthi
Hari
ke-enam dikaitkan dengan pemujaan terhadap Karttikeya.
Pada suatu hari Brahma menyuruh Karttikeya untuk memimpin perang melawan raksasa Hiranyakasipu.
Siva dan Parvaty
menciptakan seorang anak yang tampan dan kuat yaitu Karttikeya, Kumara dan Pavaki. Karttikeya sebagai pemimpin para dewa.
Saptami
Saptami adalah hari ketujuh
dikaitkan dengan pemujaan dewa Matahari. Matahari sangat pintar dan pancaran
sinarnya membakar semua ciptaan. Pada hari Saptami,
para dewa memohon kepada dewa Matahari untuk mengurangi pancarannya. Matahari
bersedia dan bumi dapat diselamatkan.
Astami
Hari
kedelapan dikaitkan dengan kekalahan Andhaka.
Andhaka adalah putra Kasyapa dan Diti, dengan memuja Brahma
ia mendapat anugrah bahwa tak ada dewa yang dapat membunuhnya jika kepalanya
tidak jatuh ketanah. Peperangan antara raksasa dan para dewa pun tak dapat
dihindari, para dewa mengalami kekalahan. Saat Andhaka terkena Trisula Siva, dari darah tersebut lahirlah Andhaka yang lain. Siva membuka mulutnya dengan kemarahan, munjullah api yang berwujud
dewi menyeramkan yaitu Matrika. Api
yang keluar membakar habis darah yang keluar,sehingga Andhaka dapat dibunuh.
Navami
Hari
ke-sembilan dikaitkan dengan Vetrasura
dan kematiannya ditangan dewi Gayatri.
Pada kehidupan terdahulu, ayah Vetrasura
dibunuh dewa Indra dengan busa kerena
ia telah mendapatkan anugrah tidak dapat dibunuh dengan senjata apapun. Pada
kelahiran berikutnya ia mempunyai putra yaitu Vetrasura yang menjadi musuh tangguh para dewa. Dewi Gayatri dengan delapan tangan memegang
senjata masing-masing tersebut dapat membunuh Vetrasura dengan mengenakan sari putih. Hari ini ditetapkan sebagai
hari Gayatri.
Dasami
Pada
hari kesepuluh hanya diperbolehkan makan yoghurt dan memuja sepuluh dewi yang
diciptakan Brahma pada hari Dasami tithi yaitu, Purva, Pascima, Uttara, Daksina, Urddhva, Adhava, Agneya, Nairrta, Isana, dan Vayavya. Dewa yang menikah dengan dewi
tersebut adalah Indra, Varuna, Kubera, Yama, Svayam, Sesanaga, Agni, Nirrti, Sankara (Siva) dan Vayu.
Ekadasi
Hari
ke-sebelas adalah hari saat Kubera
dilahirkan dari debu badai yang keluar dari mulut dewa Brahma saat mencipta. Kubera
adalah bentuk yang nyata dari debu tersebut. Ia kemudian menjadi menteri para
dewa dibawah perintah Brahma. Vrata adalah dengan makan buah-buahan.
Dvadasi
Hari
ke-duabelas, Narayana berwujud dewa visnu kerena permintaan dewa angin, Vayu. Dvadasi adalah hari pernikahan Laksmi
dengan dewa Visnu , dipuja dengan
diberi mentega dan madu.
Trayodasi
Hari
ke-tigabelas. Saat Brahma mencipta,
dewa Dharma lahir dari bagian
kanannya. Ia tampan, memiliki empat kaki, tiga tanduk dan dalam wujud sapi
bertugas membawa manusia kejalan yang benar. Dewa bulan, Candra adalah saudara laki-laki Dharma. Pada suatu hari, Candra
melihat istri Brhraspati dengan
bernafsu.
Caturdasi
Hari
ke-empatbelas dikaitkan dengan dewa Rudra.
Melaksanakan puasa dan mendengarkan tentang Rudra pada Caturdasi
membebaskan orang-orang dari dosa.
Amavasya
Adalah
malam bulan baru dan dikaitkan dengan pemujaan tanmatra yang lahir dari tubuh Brahma,
hidup dilangit, melakukan meditasi dan tinggal pada sari ramuan soma. Ia
memimpin para leluhur (Pitr) makhluk
hidup.
Purnamasi
Malam
bulan penuh dikaitkan dengan dewa bulan Candra,
putra dari Rsi Atri. Candra menikah dengan kedua puluh tujuh
putri Daksa yaitu naksatra (bintang-bintang). Candra tertarik dengan Rohini dan mengabaikan istrinya yang
lai. Daksa marah dan mengutuk candra agar nanti ia hilang
perlahan-lahan.
Ramuan
tumbuhan obat Soma muncul kembali
akibat dari pengadukan samudra. Sari Soma
ini adalah Chandra dan Siva menerima bulan sabit ini sebagai
hiasan dahinya.
Vrata
Rsi Durvasa bertemu pemburu yaitu Satyatapa dan memberitahu tentang
upacara Vrata. Macam-macam Vrata, Dvadasi Vrata yaitu saat
bumi tenggelam di samudra, kanti Vrata
yaitu saat Chandra menghilangkan
kutukan Daksa, Avignha Vrata yaitu
dilaksanakan oleh Siva sebelum
membunuh raksasa Tripurasura dan oleh Rsi Agastya
sebelum minum samudra, Kama Vrata
dikaitkan dengan pemujaan Skanda, Santi Vrata dikaitkan dengan Pancami Tithi saat Suklapaksa dan dalam bulan Karttika,
Arogya Vrata membebaskan raja Anaranya dari kutukan penyakit kusta,
dan Putresti Vrata membuat raja Surasena mendapatkan seorang putra.
Tentang Yuga
Rsi Gautama mendapat anugrah dari Narayana bahwa tidak akan kekurangan
beras dan buah. Ia menggunakan anugrah itu untuk memberi makan Rsi dipertapaan
gunung Satasrnga. Rsi ingin pergi
dari pertapaan seolah-olah dosa dari Gautama
yang dituduh telah membunuh sapi yang diberinya minum. Untuk menebus dosa, Gautama pergi kegunung Himalaya dan mendapat sehelai rambut kusut
dari Siva keluar dari sungai Godavari Ganga. Saat menyentuh air
tersebut sapi hidup kembali, dan ia menyadari para Rsi menipunya.
Gautama mengutuk para Rsi tidak
diizinkan menyelenggarakan upacara sakral dari Veda dan hanya Siva yang
dapat mengampuninya. Pra Rsi pergi kegunung Kailasa
dan Siva mengubah kutukannya, Rsi
tersebut akan lahir kembali sebagai pembohong dan penipu di zama Kali Yuga.
Keagungan Dewa Visnu
Visnu lebih berkuasa dari Siva dan Brahma. Visnu memiliki sifat sattva guna. Brahma memiliki
sifat yang merupakan campuran dari sattva
dan rajas guna. Dan semua rajas, tamas,
dan sattva guna ditemukan pada Siva.
Geografi
Untuk
melanjutkan penciptaan, Brahma
membagi dirinya menjadi dua bagian. Bagian yang satu berwujud laki-laki yang
dikenal sebagai Svayambhuva Manu. Dan bagian yang lain dalam wujud
wanita yang dikenal sebagai Satarupa.
Penebusan Dosa
Seekor
elang menyambar ikan nelayan dan membawa terbang, tetapi ikan tersebut terjatuh
dan mati kerena terbentur batu. Ikan tersebut lahir sebagai raja yang bernama Anandapura dan elang tersebut sebagai putri yang sangat cantik lalu mereka menikah. Raja
mengalami sakit kepala yang keras, mereka diizinkan untuk ingat kehidupannya
terdahulu oleh Visnu. Dengan memuja
dewa Visnu mereka diberi kebebasan
dean hal ini meyebabkan mengapa Kokamukha
menjadi tirtha yang sangat terkenal.
Maya
Seorang
Brahmana mendapat anugrah dari dewa Visnu untuk mandi disungai dekat
pertapaannya, kemudian ia dilahirkan sebagai putri Nisada kasta rendah. Lalu menikah dengan Nisada yang lain dan memiliki tiga putra empat putri serta hidup
bersama selama lima puluh tahun sehingga ia melupakan kehidupan terdahulunya
sebagai Somasarma. Suatu hari Visnu mengajak wanita tersebut kepingir
sungai dan mandi, ia kemudian muncul sebagai Brahmana Somasarma. Saat
ia teringat dengtan kehidupan sebagai istri Nisada,kemudian ia memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya
kepada Nisada. Akan tetapi,ketika ia
melakukan hal itu, ia tidak lagi melihat Nisada.
Dan saat ia melihat desa Nisada, ia
juga tidak menemukannya. Segalanya lenyap begitu saja karena Somasarma dipengaruhi oleh maya.
Tirtha
Akhetaka dan Gridhravata adalah dua Tirtha
yang berada dekat dengan Varahaksetra.
Orang yang mati dikedua tempat tersebut akan tinggal di Indraloka, atau kediaman Indra
di sorga.
Mathura
Visnu berinkarnasi sebagai Krsna di Mathura yaitu
kediaman dewa Visnu. Kesucian Mathura lebih besar dari Naimisaranya, Prayaga, Puskara, Varanasi, Vinduka, Visranti,
dan Kampilya adalah tempat penting
yang ada di Mathura. Jika seseorang
mempersembahkan sesajian terhadap leluhurnya di Mathura, orang tersebut akan memdapat Punya yang besar.
Patung
Ada
beberapa larangan pemujaan terhadap patung dalam rumah tangga. Misalnya,
pemujaan terhadap tiga Salagrama atau
tiga patung Ganesa atau Durga tidak diperbolehkan. Patung yang
sudah rusak atau anggota badannya kurang tidak boleh dipuja lagi. Linga dapat
dipuja kapan saja.
Kewajiban terhadap orang Mati
Setelah
meninggal jasad dimandikan kemudian dilumuri dengan minyak, mentega, dupa dan
yang harum lainnya. Ketika api pembakaran telah disulut,kepala jasad yang
pertama kali. Ketika sudah terbakar semua, api dibawa berkeliling, kemudian
upacara perabuan dilaksanakan.
Amal
Orang
yang suka beramal akan mendapatkan kesenangan, seorang istri, putra dan nasib
yang baik. Amal berupa makanan akan memberikan kesehatan yang baik, kemampuan
yang tinggi dan daya ingat yang luar biasa. Amal yang berupa air akan mmenuhi
semua keinginan. Jika kita menyumbangkan beras, air, buah-buahan, pakaian, dan
madu akan memberikan kebahagiaan dalam hidup ini dan kehidupan mendatang. Jika
seorang menyumbangkan dupa, orang tersebut akan mencapai Vasuloka atau Goloka, dua
tempat kediaman surgawi. Jika
menyumbangkan mentega murni atau madu, orang tersebut akan dapat memperoleh Vimana. Memberikan lampu akan
menyelamatkan orang lain dari kegelapan. Memberikan naungan kepada makhluk lain
yang ketakutan, orang tersebut akan mendapatkan semua keinginannya. Amal berupa
sapi akan sangat berguna bagi kehidupan
manusia.
Epiloog
Membaca
dan mendengarkan Varaha Purana akan
mengurangi dosa orang tersebut, membebaskan dari segala penderitaan, juga
memberika Punya yang sangat sulit diperoleh pada sebuah Tirtha.
Membaca satu bab Varaha Purana memnghasilkan Punya
yang sama dengan menyumbangkan seekor sapi. Membaca sepuluh bab Varaha Purana Punya yang diperoleh karena melaksanakan upacara kurban yangt
sangat besar. Yang paling penting, membaca Varaha
Purana akan menyenangkan hati Narayana
AGNI PURANA
Pengenalan Agni Purana
Kitab Purana adalah Kitab yang suci dan kisah-kisahnya sekarang ini
telah membentuk bagian dan isi dari tradisi. Menurut kepercayaan Kresna
Dwaipayana Wyasadewa adalah salah satu dari Veda wyasa yang telah menyusun
kitab Mahabharata. Setelah menyusun kitab Mahabharata beliau menyusun kitab
Purana. Yang mana kitab Purana dibagi menjadi dua yaitu: Maha Purana dan upa
Purana yang maing-masing berjumlah 18 Purana.
Agni Purana termasuk kedalam Maha Purana. Nama Agni Purana baiasanya
duduk didalam ke-8 daftar Purana utama. Dalam agni Purana terdapat sekitar
15.500 sloka. Agni Purana termasuk di dalam golongan Tamsika Purana bersama
dengan Mtsya Purana, Kurma Purana, Lingga Purana, Siva dan Skanda Purana.
Pengarang dari Agni Purana adalah dewi Agni sendiri, kemudian menurunkan ajaran
Agni Purana ini kepada Rsi Vasistha. Murid Vyasa Deva yang bernama Suta
kemudian mewarisi ajaran ini dari gurunya.
Agni Purana tidak memiliki bagian-bagian yang terpisahkan melainkan
hanya terbagi menjadi 383 adhyaya atau bab. Dan, salah satu bab yang paling
menarik adalah bab ke-380, bagian ini memberikan penjelasan tentang inti sari
dari Advaita Brahmanajnana. Yang berarti pengetahuan yang mengajarkan tentang
kesatuan antara jiwa individu (Atman) dengan jiwa universal (Brahman). Bagian
ini merupakan rangkuman dari ajaran Veda-Veda dan Upanisad.
Ada bebrapa hal yang dibicarakan dalam kitab Agni Purana dan semua itu
bukanlah hanya kisah semata. Semua Avatara Visnu yang pernah menjelma ke bumi
diceritakan di dalam kitab Agni Purana. Selain itu juga di ajarkan tentang
bagaimana persyaratan membangun kuil ataupuan tempat ibadah, membuata patung
dewa, tentang astrologi, ekonomi, ritual, pengetahuan tentang obat-obatan,
perawatan, pertanian, sastra, drama, menari, tata bahasa, dan rangkuman dari
ajaran yang terdapat dari kitab Bhagavadgita, Veda dan Upanisad.
Maha Purana disusun antara 400 A.D hingga 1000 A.D. setiap Purana
memiliki 5 karakteristik yang berbeda-beda, yaitu tentang penciptaan alam
semesta, prosese penciptaan dan penghancuran secara periiodik, keturuanan
raja-raja dan penguasa, menjelaskan keadaan berbagai jaman dan tentang garis
keturunan, dengan demikian ini akan memberikan kesan bahwa Purana hanyalah
kumpulan kisah-kisah dan anekdot yang berfariasi dan menarik. Seperti halnya di
dalm kitab Agni Purana yang mana terdapat sedikit cerita dan anekdot tetapi
penuh dengan ajaran ritual.
AGNI PURANA
Avatar
Avatar adalah sebuah inkarnasi Dewa atau Dewa mengambil wujud manusia
untuk lahir kedunia dengan tujuan menegakan kebenaran dan menghancurkan
kejahatan. Dewa Visnu adalah pemelihara alam semesta karena itu Beliau yang
paling sering berinkarnasi, Beliau telah 9 kali berinkarnasi dan inkaarnasi
yang terakhir adalah yang belum datang. 10 Avatar tersebut antara lain :
Matsya Avatar
Matsya Avatar adalah ketika wisnu mengambil wujud Ikan yang besar,
tujuannya yaitu untuk menghancurkan kejahatan yang telah dilakukan oleh Danawa
bernawa Hayagriwa yang telah mencuri naskah suci Weda dan pengetahuan tentang
Brahman, maka dalam wujudnya sebagai Ikan yang besar Wisnu juga menbunuh
Hayagriwa dan mengembalikan weda ketempat asalnya.
Kurma Avatar
Kurma Avatar adalah ketika Wisnu
mengmbil wujud sebagai seekor Penyu besar. Untuk menyelamatkan dunia dari
guncangan akibat pemutaran Gunung Mandara Giri oleh para Dewa melawan Daitya.
Dimana para Dewa dan Daitya melakukan pengadukan di samudra Mantana untuk
mendapatkan tirta Amerta yang pada akhirnya didapatkan oleh para Daitya
kemudian direbut kembali oleh Para Dewa.
Waraha Avatar
Inkarnasi selanjutnya Wisnu mengambil wujud seekor Babi hutan (Varaha).
Dimana misi bliau adalah membunut raksasa Hiranyaksa yang merupakan Putra dari
Rsi Kasyapa dan istrinya Diti. Hiranyaksa merupakan Asura yang sangat sakti
atas anugrah dari Dewa brahma, sehingga dengan kesaktiannya Hiranyaksa
menyerang para Dewa dan menaklukkannya. Ia juga mengalahkan Waruna (Dewa
Samudra), dan memulai membangun istana di dasar Samudra, maka ia dengan
kesaktiannya memindahkan bumi kedasar samudra. Akibat dari prilaku Hiranyaksa
para Dewa menjadi takut dan menghadap dewa Wisnu seraya memohon agar beliau
melakukan sesuatu terhadap perbuatan Hiranyaksa. Maka dengan itu Wisnu berkenan
untuk turun kedunia menjelma menjadi seekor Babi (Varaha) memasuki samudra dan
akhirnya Wisnu dapat mengalahkan Hiranyaksa dan mengangkat bumi dari dasar
samudra.
Narasimha (Makluk setengah singa dan setengah Manusia).
Adalah Hiranyakasipu saudara dari hiranyaksa merasa marah mendengar
kematian saudaranya yang dibunuh ditangan Wisnu, sehingga pada akhirnya ia
memutuskan untuk membunuh Wisnu. Kemudian ia menjadi hebat dan tak terkalahkan
tidak dapat dibunuh baik siang maupun malam, tidak dapat dibunuh oleh manusia
ataupun binatang buas,tidak akan mati dilangi di air maupun didarat, itu akibat
dari anugrahnya Dewa Brahma.
Hiranyakasipu memiliki seorang putra yang bernama Prahlada, seorang
pemuja Wisnu yang taat, dan tentunya berlawanan sekali dengan ayahnya
Hiranyakasipu. Beberapa kali ayahnya berusaha untuk mencelakakan Prahlada, akan
tetapi atas kehendak Wisnu Prahlada akhirnya selamat. Karena kesaktian dari
Hiranyakasipu para Dewa di usir dari kahyangan, dan para Dewa pun memohon pada
Dewa Wisnu sehingga Dewa Wisnu berkenan untuk turun kedunia menjelma menjadi
Narasimha yang membunuh Hiranyakasipu tidak pada siang hari ataupun malam hari,
tetapi melainkan pada saat senja hari. Demikian pula senjata yang digunakan
untuk membunuh bukan buatan manusia, tetapi Kuku dari Narasimha.
Wamana Avatar
Cucu dari Raja Prahlada adalah Vali, dan Vali ini sangatlah sakti.
Ketika ia memerintah terjadilah perang antara Dewa dan Asura. Para Dewa
mengalami kekalahan dan diusir dari kahyangan, kemudian para Dewa memohon
kepada Dewa Wisnu untuk menyelamatkan mereka. Dan Visnu turun menjelma menjadi
Brahmana Cebol putra dari Aditi dan Kasyapa. Pada saat Vali mengadakan upacara
persembahan sang Brahmana muncul dan memulai mengucapkan mantram-mantram Veda
untuk keperluan Upacara. Vali menjadi senang sehingga menganugrahkan apa yang
dikehendaki Brahaman yang merupakan titisan Wisnu. Sang Brahmana meminta tanah
seluas yang bisa dijangkau oleh ketiga kakinya, dan Vali menyetujuinya pada
saat itulah Brahmana yang Cebol menjadi besar, satu langkahnya menutupi Bhur
Loka, langkah keduanya menutupi Bwah Loka, dan langkahnya yang ketiga menutupi
Swah Loka. Sehingga Wisnu dapat menguasai ketiga dunia dan dikembalikannya
kepada para Dewa.
Parasurama Avatar
Wisnu turun kedunia sebagai putra dari Rsi Jamadagni dengan Renuka. Misi
dari kelahiran Parasurama adalah untuk melindungi para Brahmana dan memberi
pelajaran pada para Kesatriya yang sewenang-wenang. Parasurama berhasil
membunuh kesatriya yang sewenag-wenang sebanyak 21 orang. Di padang kuruk
ksetra, ia membuat lima buah sumur untuk menampung darah para kesatriya itu,
sehingga pada akhirnya Parasurama menyerahkan seluruh dunia pada pengawasan Rsi
Kasyapa. Dan ia sendiri tinggal dipegunungn Mahendra.
Rama Avatar
Dikisahkan Dewa Brahma muncul dari pusar Dewa Wisnu, putra dari Dewa
Brahma adalah Marici, putra Marici adalah Kasyapa, putra Kasyapa adalah surya,
putra Surya adalah Waivata Manu, putra Manu adalah Ikswaku, Putra dari Ikswaku
adalah Kakutstha, putra Kakutstha adalah Ragu, putra dari Ragu adalah aja,
putra Aja adalah Dasaratha dan putara dari Dasaratha adalah Rama, Bharatha,
Laksamana dan Satrughana. Dimana misi rama adalah untuk menghancurkan
kesombongan dari raksasa Rahwana raja Alengka.
Harivamsa
Seperti yang telah disebutkan Brahma muncul dari pusar Dewa Wisnu, dan
putra Dewa Brahma adalah Atri, dan Atri sendiri adalah Soma, dan putra Soma
bernama Pururawa, putra Pururawa adalah Ayu, dan putra Ayu adalah Nahusa, putra
Nausa: Yayati. Dua orang istri Yayati yaitu Dewayani dan Sarmista. Dewayani
mempunyai tiga orang putra yaitu Druhya, Anu, dan Puru. Keturunan Yadu dikenal
sebagai Yadawa. Wasudewa adalah seorang Yadawa, istrinya bernama Dewaki, Wisnu
turun dari kedua pasangan ini yang bernama Krishna. Krisna sendiri adalah putra
ke-8 dari Wasudewa dan Dewaki. Krisna kecil diasuh Nanda sebagai raja para
pengembala, yang tinggal di kota Brindawan. Disanalah Krisna sebagai inkarnasi
Wisnu memulai menunjukkan Lila Kridanya dengan membunuh para raksasa utusan
Kamsa. Di Brindawan itu pula Krisna melakukan segala bentuk keajaiban yang
mengisyaratkan akan keawataraan Beliau. Krisna juga membunuh Raja Kamsa yang
merupakan menantu dari Jarasanda. Mendengar kematian menantunya, Jarasanda
menjadi marah dan memutuskan untuk membasmi para Yadawa. Dan banyak lagi yang
dilakukan oleh Krisna sebagai awatara Wisnu, dan hal tersebut selengkapnya
ikisahkan dalam Harivamsa, Agni Purana hanya memberikan cerita singkatnya saja.
Mahabharata
Dalam Mahabharata para Pandawa sebenarnya hanyalah pemeran pembantu
dimana sebenarnya Krisna menggunakan mereka untuk menghancurkan kejahatan di
dunia. Dan Krisna adalah sosok utama dalam kisah Mahabharata, dimana Krisna
sebagai awatara Wisnu turun kedunia untuk mengembalikan prinsip-prinsip Dharma
yang menyimpang akibat ulah para Korawa sebagai saudara dari Pandawa.
Buddha dan Kalki
Awatara Wisnu yang ke -9 adalah Buddha dan yang ke-10 adalah Kalki.
Bertahun-tahun yang lampau terjadilah perang antara Dewa dan Asura, dimana para
asura berhasil menang. Sehingga para dewa melarikan diri serta meminta bantuan
kepada Dewa Wisnu. Dan akhirnya Beliau berkenan serta memberitahukan bahwa
Mayamoha akan lahir menjadi Buddha putra raja Sudodana, dimana Wisnu turun
menjadi Buddha adalah mempunyai misi untk kembali menegakkan ajaran Weda yang
menyimpang akibat dari ritual yang berlebihan. Manusia cendrung berpikir ateis,
matrealis den menjadi penguasa maupun kanibal.
Selanjutnya diramalkan Kalki akan turun di bumi sebagai putra dari
seorang Brahmana yang bernama Wisniyasa. Ia akan mengangkat senjata untuk
memerangi kejahatan. pada setiap perputaran 1 Kalpa dan setiap Manwantara Wisnu
akan lahir dalam berbagai wujud. Adalah sebagai tugas yang suci untuk
mendengarkan kisah para Awatara.
Tentang Penciptaan
Selanjutnya Dewa Agni menceritakan kisah penciptaan pada Wasista. Wisnu
adalalah pencipta, pemelihara dan pelebur dari alam semesta ini. sebelum
penciptaan dimulai, yang ada hanyalah Brahman yang memnuhi segalanya tidak ada
siang ataupun malam. Pertama-tama Wisnu menciptakan air, dalam air ada sebuah
benih Brahmanda (telur maha besar). Benih ini kemudian membesar menjadi telur
dan mengapung di air. Dari telur ini Brahma menciptakan dirinya sendiri
(Swayambu), lalu Beliau diam dalam telur selama 1 tahun. 1 bagian dari telur
itu menjadi sorga dan bagian yang lain menjadi bumi. Diantara 2 wilayah itu,
Brahma menciptakan langit yang maha luas. Bumi diletakkan di atas air, kemudian
beliau m,enciptakan waktu, kilat, Guntur, awan, pelangi, kata-kata dan amarah.
Kemudian dengan Yadnya beliau munculah Catur Weda (Rg, sama, yajur dan atarwa),
dari kekuatan bathin itupuls Brahma menciptakan 7 Orang Rsi. Pretu sebagai raja
pertama di bumi ini keturunan daru Durwa, sejak lahir memakai baju pelindung
dan busur panah dan ia memerintah dengan baik serta menjalani aturan Dharma.
Tentang Berdoa, Membangun Kuil dan Patung
Dewa.
Selanjutnya Agni Purana menceritakan tentang bagaimana aturan memuja,
membangun kuil dan patung dewa. Cara untuk memuja Wisnu, Siwa, Surya dan
berbagai Dewa-dewi lainnya juga dijelaskan dalam kitab ini, termasuk berbagi
mantra yangdigunakan untuk menyenangkan para dewa dan dewi. Dalam Agni Purana
orang yang membangun kuil atau tempat suci akan menjadi orang yang berbakti dan
masuk sorga. Demikian pula pahala yang
didapat dari orang yang membangun kuil dianggap lebih besar dari pada
menyumbang benda lainnya. Akan tetapi pahala yang lebih besar akan didapatkan
oleh orang membuat patung dewa. Patung dewa hendaknya dibuat sedemikian rupa
menghadap kota atau desa. Namun khusus patung Wisnu bisa dibuat menghadap
kearah mana saja, patung Wisnu terdiri dari berbagai wujud.
Tempat-Tempat Suci Untuk Bertirtayatra
Tempat terbaik untuk melakukan Tirtayatra ialah Puskara. Dikatakan bahwa
Brahma, para dewa dan rsi yang hendak pergi ke sungai tinggal di sini. Di
Puskara terdapat dua tempat suci yaitu Jambumarga dan Tandulikaasrama. Selain
itu terdapat juga tempat Tirtayatra yang baik yaitu Kuruksetra karena dilalui
oleh Sungai Saraswati.
Setiap tempat yang dilalui oleh sungai Gangga juga dianggap sebagai
tempat suci (Tirta). Tempat suci terkenal lainnya ialah Prayagatirta, dimana
kesucian tempat ini disebabkan karena tempat tersebut merupakan pertemuan 2
sungai suci yaitu sungai Gangga dan Yamuna. Sementara itu dinyatakan pula bahwa
Dewa Siwa memberitahukan kepada Parwati, bahwa terdapat tempat yang sangat suci
yaitu disebut dengan Varanasi.
Sungai Narmada Juga Adalah Tempat Suci Untuk
Bertirtayatra
Sungai yang menjadi tempat untuk bertirtayatra adalah sungai Narmada.
Dan ada juga dinyatakan bahwa diantara tempat suci, Gayasura adalah tempat yang
paling suci dan keramat. Hal ini terjadi karena dahulunya di tempat inilah
Gayasura seorang Asura bertapa dengan tekunnya hingga berhasil. Dimana pada
tapanya tersebut muncullah Dewa Wisnu dan memberikan anugrah, Gayasura meminta
agar dianugrahi bahwa dia menjadi tempat suci yang dan keramat. Anugrahpun
diberikan dan Gayasurapun menghilang. Namun tempat tersebut malah membuat bumi
kering, sehingga Dewa Wisnu menyarankan kepada para dewa untuk melakukan
persembahan pada tempat suci tersebut, dengan menggunakan tubuh dari Gayasura
menjadi bahan persembahan serta kepalanya dari batu yang dimasuki oleh Dewa
Visnu dan semua dewa.
Geography
Dunia dibagi menjadi 7 wilayah (dwiva), yaitu Jambu, Plaksa, Salmali,
Kusa, Kraunca, Saka dan Puskara. Dan tujuh dwiva ini dikelilingi oleh 7 samudra
yaitu Lavana, Iksu, Sura, Sapih, Dadhi, Dugdha, dan Jala.
Dibawah bumi juga terdapat semesta yang terdiri dari tujuh wilayah,
yaitu Atala, Vitala, Sutala, Talatala, Mahatala, Rasatala, dan Patala. Wilayah
yang masih dijangkau oleh matahari disebut sebagai Nabha. Di atas bumi adalah
matahari, diatasnya adalah bulan, diatasnya lagi adalah bintang dan
planet-planet, serta diatasnya lagi yaitu Konstalasi beruang besar dan planet
Dhruva.
Astrologi
Selanjutnya Agni Purana juga menjelaskan tentang Astrology. Dinyatakan
bahwa ada waktu yang tepat dan tidak tepat untuk melakukan sebuah upacara
besar. Misalnya upacara perkawinan hendaknya dilakukan pada bulan Chaitra dan
Pousha. Hari yang baik untuk melakukan perjalanan ialah hari Jumat, hari yang
tepat untuk memanenn hasil pertanian ialah hari Rabu, serta penentuan hari-hari
yang lainnya.
Manvantara
Setiap Manvantara diperintah oleh seorang Manu. Selama setiap siangnnya
Brahman ada 14 Manvantara, yaitu :
1. Manvantara
Pertama : Manu yang pertama ialah Svayambhu Manu, serta orang yang mendapat
gelar Indra pada masa tersebut ialah Shatakratu.
2. Manvantara
Kedua : Manu yang ke dua ialah Svarocisa, serta orang yang mendapat gelar Indra
pada masa tersebut ialah Viphaschita.
3. Manvantara
Ketiga : Manu yang Ketiga ialah Uttama, serta orang yang mendapat gelar Indra
pada masa tersebut ialah Susanti.
4. Manvantara
Keempat : Manu yang Keempat ialah Tapasa, serta orang yang mendapat gelar Indra
pada masa tersebut ialah Sikhi.
5. Manvantara
Kelima : Manu yang kelima ialah Raivata, serta orang yang mendapat gelar Indra
pada masa tersebut ialah Vithata.
6. Manvantara
Keenam : Manu yang keenam ialah Caksusa, serta orang yang mendapat gelar Indra
pada masa tersebut ialah Manojava.
7. Manvantara
Ketujuh : Manu yang Ketujuh ialah Saradhadewa, serta orang yang mendapat gelar
Indra pada masa tersebut ialah Purandra.
Serta manvantara yang ke delapan sempai yang
ke empat belas, merupakan manvantara yang akan datang.
Varnasrama Dharma
Semua Manu yang memerintah pada masa Manvantara selalu mengikuti aturan
Dharma. Dalam hal ini mereka juga mengikutinaturan Catur Varna dan Catur
Asrama.
Empat Varna atau kasta yang dimaksud adalah : Brahmana, Ksatriya,
Vaisya, dan Sudra. Serta Empat tahapan hidup atau Catur Asrama itu ialah :
Barahmacari (masa menuntut ilmu), Grahasta (tingkat hidup berumah tangga),
Vanaprasta (menjauhkan diri dari hidup keduniawian serta pada tempat yang
sepi), dan yang terakhir ialah menjadi seorang pertapa.
Dosa dan Penebusannya
Jika seseorang melakukan dosa maka ia berkewajiban untuk melakukan
penebusan atas dosa-dosa yang dilakukannya (Prayascita). Jika ia tidak
melakukan hal ini maka seorang raja berhak melakukan hukuman. Dosa yang paling
besar ilah membunuh seorang barhmana, dosa-dosa besar lainnya ialah meminum
anggur (miras), menghina Weda, mencuri dan lain sebaginya. Seorang yang
membunuh brahmana harus membangun sebuah gubuk dan melakukan tapa selama 12
tahun. Jika seorang Brahmana mencuri, maka ia harus melaporkan diri pada
seorang raja dan sang raja harus menghukumnnya.
Vrta
Sesuai dengan Tithi hari (hari sesuai dengan bulan), hari perhitungan
menggunakan, maksatra, bulan, musim dan posisi matahari ada ritual dan upacara
tertentu yang harus dilakukan, inilah yang disebut dengan Vrta. Hari pertama
setelah tilem disebut Pratipada pada bulan kartika Aswina, Chaitra adaklah
Brahmatithi. Saat ini baik dilakukan
untuk memuja barhma. Pada hari kedua disarankan untuk memakanbunga-bungaan yang
akan membuat seseorang menjadi lebih tampan atau cantik dan lebih beruntung.
Sukla paksa adalah setelah tilem sampaipurnama, Kresnapaksa adalah hari setelh
purnama ( dimakan hitam). Hari kedua sukla paksa sasih kartika baik untuk
memuja Dewa yama. Jika seseorang melakukan wrata ini maka dia tidak akanmasuk neraka Padahari
ini baik juga dilakukan memuja Krisnadan Baladewa. Hari ketiga sukla paksa
padabulan Chitra adalah pernikahan Siwa dengan parwati. Upacarayang baik adalah
Gauriwrata. Persembahan berupa buah-buahan sangat baaik dan mengucapkan 8 nama
Parwati: Lalita, Vijaya, Bhadra, Bhawani, Kumuda, Siwa, Wasudewi dan Gauri.
Pada hari kelima suklapaksa/ kresna paksa melakukan Wrata akana memperoleh ;
kesehatan yang baik, menghalau nasib buruk,
Saptami Wrata padahari ketujuh berpuasa mendapatkan kekuatan:
Kesedihannya akan sirna, Dosa akan dohapuskan, semua keinginan akan tercapai.
Wanita yang yang tidak memiliki keturunan hendaknya melakukan puja
saptamiwarata untuk bisa memiliki keturunan. Bila melakukan puasa pada hari
kedelapan kresnapaksa / setelah purnama bulan bhadra dosa-dosa 7 kali kelahiran
sebelumnya akan terhapuskan. Akan lebih baik bila keemu hari rabu ( Buda astami
wrata ). Dengan melakukan wrata ini sesuatu yang pernah hilang akan kembali.
Pada hari kesembilan melakuakn brata/ puasa memuja gauri seseorang akan menjadi
cantik. Padahari kesepuluh untukmendapatkan kesaktian . Pada hari kesebelas
akan mendapatkan keturunan kekayaan dan penebusan dosa.
Neraka
Pada bagian ini menjelaskan tentang keberadaan beberapa neraka dan bagi
pemuja Wisnu tidak perlu takut akan Neraka. Agni purana juga menyatakan
meskipun seseorang tidak pernah ingin mati akan tetapi mereka terikat oleh
hukum alam (kematian). Bagi mereka yang melakukan perbuatan jahat, akan
mendapatkan hukuman demikian sebaliknya orang yang berbuat balik akan
mendapatkan pahala. Agni purana menyebutkan 2 gerbang menuju kahyangan Yama,
yaitu gerbang barat pintu menuju sorga, gerbang selatan adalah gerbang Neraka.
Dana Punia
Dana Punia merupakan cara terpenting mendapatkan pahala. Dana punia
biasanya diberikan ketika seseorang pergi ke kuil atau tempat suci tertentu.
Benda yang utama digunakan untuk dana punia adalah emas, kuda, bahan makanan,
bibit tanaman, rumah, sapid an sebagainya. Konsep tentang pemberian dana Punia
ini akan berubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Gayatri Matram
Gayatri Mantram adalah mantra yang tertinggi dalam Veda. Beliau adalah
dewi yang dipuja untuk menemukan identitas sejati manusia, yang selama hidupnya
dikelilingi oleh Maya.
Raja
Raja adalah seorang pemimpin, pelindung, dan pengayom rakyatnya. Ia
memiliki kewajiban yang amat banyak. Ia harus mengukum mereka yang berbuat
jahat, menghancurkan musuh, menjamin kesejahteraan rakyat, membuat mereka
nyaman tentram dan sentosa. Ia harus senantiasa melindungi oerang bijaksana dan
pertapa yang dilakukan dengan disiplin spiritual. Sebelum penobatannya seorang
calon raja hendaknya melakukan penyucian lahir dan bathin. Diantaranya dengan
mandi lumpur yang dikumpulkan dari pegunungan yang suci, kuil Krisna, kuil dewa
Indra, lumpur istana dan lumpur dari kandang gajah.
Mimpi
Beberapa mimpi ada yang merupakan pertanda buruk, seperti mimpi tentang
rumput atau tumbuhan yang tumbuh di tubuh seseorang, kepala gundul, beroakaian
kotor, jatuh dari ketinggian, tentang perkawinan, bernyanyi, membunuh, meminum
minyak, makan daging burung, bermain dengan seekor kera atau candela, dimarahi
guru ataupun Brahmana Raja, mimpi rumah roboh, merupakan pertanda mimpi-mimpi
yang buruk. Jika terjadi mimpi-mimpi buruk yang seperti itu maka harus
dicarikan penawarnya. Para Brahmana hendaknya diberikan penghormatan tertentu
jika mengalami mimpi seperti diatas, ia juga harus melakukan Yadnya dan berdoa
kepada Wisnu, Siwa, Ganesha maupun Surya. Mimpi yang dimimpikan seprempat awal
malam biasanya menjadi kenyataan setahun brikutnya, mimpi yang terjadi
seperempat kedua biasanya terjadi pada enam bulan berikutnya, mimpi yang
terjadi pada perempat ketiga biasanya terjadi pada tiga bulan selanjutnya,
sedangkan mimpi yang terjadi pada seprempat terakhir akan terjadi pada dua
minggu selanjutnya, pada mimpi terjadi pada saat menjelang fajar biasanya
terjadi pada sepuluh hari berikutnya.
Jika seseorang pada mulanya bermimpi buruk lalu bermimpi baik, maka yang
menjadi kenyataan adalah mimpi buruk. Ada juga beberapa mimpi yang pertanda
baik, misalnya bermimpi dikelilingi oleh gunung, istana, ular, atau menunggang
kuda, melihat bunga putih diangkasa, melihat pepohonan, memiliki banyak
senjata, banyak kepala, banyak rumput yang tumbuh disekitar pusar, melihat
gerhana matahari, melihat bulan, bintang, menagkap bendera musuh dan
mengalahkan musuhnya, juga mimpi memakan nasi putih, meminum aanggur atau
darah, memakan daging mentah, melihat langit cerah, menyusu pada kerbau,
memeras susu singa betina atau gajah betina. Mimpi yang tergolong istimewa
adalah mendapatkan berkah dari Para Dewa
atau disucikan dengan air suci, diangkat menjadi Raja, bermimpi mati atau
kepala terpotong, rumah dibakar habis, mimpi mendengarkan music, mengendarai
kerbau, memanjat pohon, mengenakan pakaian basah,melihat angkasa biru, adalah
pertanda dari mimpi-mimpi yang baik.
Pertanda dan Firasat
Jika seseorang hendak melakukan perjalanan jauh, hendaknya memperhatikan
pertanda yang dilihatnya diperjalanan. Pertanda buruk itu antara lain melihat
kapas, rumput kering, bebatuan, kulit binatang, helaian rambut, candala, orang
gila, janda, orang mati, abu, tulang, tempayan yang pecah, dan sebagainya. Jika
seseorang melihat pertanda tersebut, maka hendaknya berhenti sejenak dan berdoa
kepada wisnu. Jika kendaraan yang dipakai mengalami kerusakan maka itu pertanda
yang buruk, paying yang dipakai tiba-tiba jatuh atau rusak, kepala terbentur
pintu atau benda lainnya maka hendaknya menenangkan diri dan berdoa kepada
wisnu dan jangan sekali-kali memanggil nama orang yang telah pergi karena itu
akan menghalangi kesuksesannya.
Ada beberapa pertanda baik sebelum melakukan perjalanan, seperti melihat
bunga putih, tempayan berisi air penuh, daging, mendengan suara rebut dari
kejauhan, melihat seekor kambing tua, seekor sapi, gajah, api, emas, perak,
pedang, payung, buah-buahan, menteda, kacang-kacangan, trompet kerang, gula
aren, hali lintar, iringan mayat namun tidak ada yang menangisinya. Melihat
pertanda baik itu sangat penting walaupun seseorang itu tidak melakukan
bepergian.
Perang
Sebelum memulai peperangan seorang raja hendaknya melakukan tujuh hari
persiapan, pertama melakukan puja pada Ganesha, Wisnu dan Siwa. Kedua melakukan
puja kepada Dikpala (penjaga segala penjuru). Ketiga memuja Rudra. Keempat
memuja Planet dan Bintang yang berkuasa pada saat itu. Kelima memuja Aswini
kembar dan sungai-sungai suci. Keenam melakukan upacara permandian suci. Tujuh
Raja bersiap untuk berperang. Untuk pasukannya seluruh tentara dibuat membentang
kearah timur, kalau raja gugur berarti seluruh kerajaan mengalami kekalahan dan
dijaga ketat. Seekor gajah perang hendaknya dikelilingi empat kereta, satu
kereta dikelilingi empat pasukan berkuda dan satu pasukan berkuda dikelilingi
oleh empat pasukan biasa. Pasukan bersenjata ditempatkan didepan kemudian
pasukan panah dan pasukan berkuda, dibelakangnya pasukan kreta dan pasukan
gajah. Psukan yang pengecut dan kurang perkasa tidak boleh diletakkan didepan,
tetapi diletakkan digaris belakang. Jika memungkinkan pasukan raja membelakangi
matahari.
Prajurit yang gugur dimedan perang akan masuk sorga, darah kesatriya
yang suci akan menyucikan dosa. Mereka yang melarikan diri dari perang telah
melakukan dosa lebih besar dari membunuh seorang Brahmana. Aturan dalam perang
adalah musuh melawan yang sesuai, memakai senjata yang sama dan yang sama
kedudukannya didalam struktur pasukannya. Mereka yang menyerah dan melarikan
diri hendaknya tidak dibunuh, penonton atau mereka yang tidak bersenjata mereka
tidak dibnuh, musuh yang kalah dalam perang hendaknya tidak dipenjarakan
melainkan diperlakukan sebagai mana mestinya..
Ajaran Sang Rama
Pada suatu kali Rama mengajarkan pada Laksmana tentang kewajiban seorang
Raja dan Agni Purana mengetengahkan ajaran itu. Adapun kewajiban seorang Raja
yaitu:
1. Ia
harus mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya untuk kerajaannya.
2. Ia
harus meningkatkannya.
3. Ia
harus melindunginya.
4. Ia
harus memberikan beberapa dari kekayaannya untuk mereka yng membutuhkan.
Seorang Raja harus bersikap sopan, sederhana,
memiliki sifat tanpa kekerasan, jujur, bersih dan memaafkan. Ia harus selalu
memperhatikan segala sesuatunya melakukan ritual, membantu mereka yang miskin
melindungi mereka yang meminta perlingdungan kepadanya, menggunakan kata-kata
yang enak di dengar oleh telinga. Sebuah kerajaan memiliki tujuh komponen utama
yaitu: seorang raja, mentri, kerajaan sahabat, harta kekayaan, pasukan benteng
dan wilayah kerajaan itu sendiri. Ciri-ciri seorang raja adalah: perhiyasannya,
kain sutra istimewa, dan sebuah payung kehormatan yang ditaruh diatas kepala
beliau, payung kehormatan itu terbut dari bulu Angsa dan bulu Merak.
Singgasananya terbuat dari kayu dan dihiyasi dengan emas pada permukaannya.
Sang raja bias membelanjakan pajak dalam setahun untuk membuat perhiyasan dan
membangun kerajaan.
Dhanur Veda
Bagian Dhanur Veda dalam Agni Purana
menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan persenjataan. Disebutkan ada
lima jenis senjata yang digunakan dalam perang yaitu:
1. Yantramukta,
atau senjata yang dilepaskan dari sebuah alat (Yantra).
2. Panimukta,
jenis senjata yang dapat dilempatkan dengan tangan, misal tombak atau bebatuan.
3. Muktasandharita,
yaitu jenis senjata yang bisa dilemparkan dan kemudian ditarik kembali.
4. Yang
keempat yaitu jenis senjata yang tidak pernak dikeluarkan selama perang kalau
tidak mendesak, disebut sebagai jenis Amukta.
5. Dan
yang terakhir yaitu senjata yang berupa seperti yang dipakai dalam bergulat dan
sebagainya.
Jenis pertarungan yang baik adalah pertarungan
menggunakan busur dan panah, kedua bertarung menggunakan tombak, dan ketiga
menggunakan pedang, dan jenis yang paling buruk adalah dengan bergulat. Busur hendaknya dipegang dengan
mengarahkannya kebumi, anak panah hendaknya di letakkan dengan arah yang
berlawanan dengan kepalanya menunjuk kebawah. Sebelum melepaskan anak panah
busur hendaknya dipegang dengan tangan kiri, tangan kanan memegang anak panah,
dawai busur hendaknya ditarik sekeras mungkin sampai ketelinga kanan sipemanah,
tubuhnya tidak boleh membungkuk saat melepaskan anak panah. Sasaran yang akan
dipanah hendaknya segaris dengan tangan kiri.
Sebuah jerat mempunyai panjang sepuluh lengan
dimana kedua ujungnya berbentuk bundar dan terbuat dari tali digunakan dengan
cara dilempar dengan tangan kanan, senjata pedang hendaknya digantungkan
dipinggang sebelah kiri jika pedang hendak dikeluarkan maka sarungnya dipegang
dengan tangan kiri, kemudian pedang ditarik dengan tangan kanan. Sebuah pedang
biasanya ditemani dengan sebuah perisai.
Masalah Kesejahterahan
Mengenai hutang-hutang atau harta warisan,
jika tidak mempunyai keturunan maka orang yang mewarisinya wajib membayar
hutang-hutangnya. Jika ia memiliki seorang putra, maka anak inilah yang
berkewajiban membayar. Akan tetapi seorang wanita tidak berkewajiban untuk
membayar hutang-hutang atas suaminya mauoun anak-anaknya kecuali dia telah
bekerja sama untuk membuat hutang tersebut. Demikian juga sang suami tidak
berkewajiban membayar-hutang-hutang yang dibuat oleh istrinya atau anak-anaknya
kecuali dia ikut bekerja sama membuat hutang. Sebuah perjanjian hutang-piutang
hendaknya dibuat dalam bentuk tertulis disertai dengan nama kedua belah pihak,
serta saksi-saksi yang ikut serta. Jika seorang saksi hendak melakukan sumpah
atas kebenaran saksinya, maka sumpah itu harus disertai dengan pemakaian kain
putih, api, air, atau racun diletakkan diatas kepala saksi.
Jika seorang ayah membuat surat wasiat, maka
kekayaan akan dibagi dengan anak-anaknya sesuai dengan isi surat wasiat itu.
Setelah putranya mendapatkan bagian yang sama maka istrinya juga harus
mendapatkan bagian yang sama, atau seorang ayah juga bisa menyerahkan semua
kekayaannya pada putra tertuanya, sedangkan anak perempuan tidak diwajibkan
untuk mendapatkan warisan, tetapi seorang anak laki-laki yang telah menikah
berkewajiban menggunakan seperempat dari kekayaannya agar bisa menikahkan
saudaranya dengan seoarng pria.
Menyumbangkan Kitab Purana-Purana
Kitab purana hendaknya disumbangkan bersamaan dengan penyumbangan sapi.
Brahma Purana hendaknya disumbangkan pada bulan Vaisakha, Padama purana pada
bulan Jyaistha, Visnu Puran apada bulan Asada, Vayu Purana pada bulan Sravana,
Bhagavata Purana pada bulan Asvina, Markendya pada bulan kartika,Agni Purana
pada bulan Marghasira, Bhavisya Purana pada bulan Pousha, Brahmavaivarta Purana
pad bulan Magha, lingga Purana pada bulan Palguna, dan Varaha pada bulan
Chaitra.
Skanda Puran hendaknaya disumbangkan kepada para Brahmana, Vamana Purana
hendaknya disumbangkan pada musim gugur, Kurma Purana disumbangkan dengan
perhiasan emas, Matsya Purana disumbangkan dengan seekor angsa keemasan,
sedangakan Brahmanadda Purana diberikan kepada Brahmana. Dengan mendengaarkan
kish-kisah yang diceritakan di dalam purana, maka pahala besar akan diperoleh.
Orang suci yang menceritakanya hendaknya diberikan sumbangan, para brahmana
diberikan sapi, beras, tanah, dan sebagainya usai pembacaan. Jika seseorang
mengadakan pembacaan purana, maka ia akan memperoleh umur panjang berkelimpahan
masuk surga.
Dinasti Para raja
Di kisahkan Bahwa Brahma lahir dari pusar Dewa Wisnu. Putra-putra Brahma
diantaranya adalah Marici, Marici berputra Rsi Kasyapa, dan Rsi Kasyapa
berputra Vivasvana. Kemuadian lahirlah Pururava dan dari Pururava lahirlah
raja-raja yang merupakan dinasti Surya.
Brahma juga memiliki seoarang putra yang bernama Atri dan Atri memiliki
putra bernama Soma. Soma kemudian melakukan Rajasuya Yadnya yang menandakan
bahwa ia telah menguasai dunia. Hal ini membuatnya angkuh dan menculik istri Rsi
Brahaspati, ini membuat perang besar antara para Deva dan Asura yang akhirnya
Dewi Tara dikembaliakan kepada ayahnya. Namun selama dalam penculikan Soma dan
Tara memiliki seorang putra bernama Buddha,
dan dari Buddha inilah lahirlah ketutrunan dinasti Candra.
Obot-obatan
Dhanvantari adalah tabib para dewa dan ia
mengajarkan pada susruta tentang ilmu Ayur Veda. selanjutnya Agni purana
menceritakan tentang apa yang telah dipelajari oleh Rsi Susruta dari
Dhanvantari yaitu tentang perawatan terhadap berbagai penyakit. Ada sebuah
bagian yang disebut sebagai Vrksa Ayur Veda yang mejelaskan tentang tanaman apa
yang harus ditanam pada sebuah tempat.
Bagian yang berhubungan dengan obat-obatan juga menjelaskan perawatan
terhadap gajah, kuda dan juga jenis ternak lainnya. Disana juga ada berbagai
mantra yang digunakan sebagai pengobatan seperti untuk gigitan ular dan
sebagainya.
Tatabahasa dan Kesusastraan
Bagian ini menjelaskan tentang berbagai jenis chanda ( metre ) yang
digunakan dalam puisi atau sloka. Selanjutnya kitab ini menjelaskan tentang
alphabet. Dinyatakan ada enam puluh empat huruf dalam alphabet yang terdiri
dari dari dua puluh satu huruf vocal. Ada tiga nada (swara) yang memungkinkan
disurakan huruf-huruf itu. ketiganya adalah Udatta, Anudatta dan Svarita. Ada
delapan tempat memungkinkan huruf-huruf itu disuarakan kedelapan tempat itu
adalah dada, kerongkongan, gigi, hidung, kepala belakang lidah bibir dan
langit-langit mulut.
Bahasa sanskerta adalah bahasa para dewa. Sedangkan bahasa manusia
adalah Prakarta. Ada tiga jenis puisi yaitu Gadya terdiri dari tiga jenis yaitu
Churnaka, Utkalika, dan Vrttagandhi. Sebuah efos atau karya cerita hendaknya
selalu dibagi menjadi beberapa bagian. Karya seperti nin harus ditulis dalam
bahasa sanskerta atau gabungan anatara sanskerta atau parkarta, temanya
hendaknya yang baik dan didalamnya diselipkan cerita sejarah jika pengarang
mengiginkannya. Ada sebilan nilai rasa yang digunakan dalam sebuah karya sastra
yaitu :
1. Hasya
rasa (humor)
2. Karuna
rasa (kasih sayang)
3. Roudra
(kemarahan/angkara)
4. Vira
rasa ( kepahlawanan)
5. Bhayanaka
rasa (horror)
6. Bhibatsa
rasa (vulgar)
7. Adbuta
rasa (keanehan)
8. Santa
rasa (kesenangan)
9. Srngara
(rasa asmara)
Rasa-rasa diatas itu tetap harus ditunjukkan
dengan perasaan yang sungguh-sungguh, tanpa ada rasa seperti ini maka sebuah
karya sastra akan menjadi hambar.
Penggunaan sandhi dan samasa (penyusunan kata-kata) adalah bagian yang
selanjutnya yang dijelaskan dalam kitab ini.
Penghancuran
Penghancuran total atau pralaya terjadi secara periodik dan ini terjadi
setiap empat ribu yuga telah berlaku di bumi ini. selama seratus tahun tidak
ada hujan dan kekeringan menyebar dimana-mana. Ini terjadi kerena Wisnu
menggunakan sinar matahari untuk menghisap seluruh air yang ada di bumi,
kemudian tujuh jenis matahari muncul dilangit dan membakar habis ketiga dunia
yaitu surge, bumi dan alam bawah tanah.
Setelah ketiga dunia dibakar , maka alam kegelapan memenuhi angkasa dan
juga ada gemuruh serta kilat menyambar, dan terjadilah hujan secara
berkelanjutan selama seratus tahun. Air ini memadamkan apai yang tadinya
membakar ketiga dunia, dari nafas Wisnu terciptalah angin yang sangat dasyat
dan mengusir awan, dan iar masih menggenangi semua tempat, dan saat itulah Wisnu
tertidur diatas air selama satu kalpa penuh. Dan selanjutnya para Rsi kemudiab
berdoa kepada Wisnu untuk menciptakan lagi ketiga dunia tiu.
Yama dan Neraka
Ketika seorang meninggal maka ia akan
mendapatkan tubuh baru yang disebut dengan Atiwahita dan kemudian dibawa kealam
Yama, makluk lain tidak dibawa kealam Yama. Selanjutnya Yama memutuskan apakah
orang itu masuk surge atau neraka. Kemudian orang itu menghabiskan waktunya
disurga atau dineraka dan kemudian terlahir kembali. Karena Yama adalah yang memutuskan apakah
seseorang melakukan perbuatan baik atau dosa maka Yama juga bergelar Dewa
Dharma, mereka yang berbuat baik akan mendapatkan pahala dari Yama sebaliknya
yang berbuat jahat akan mendapatkan hukuman. Citragupta adalah pelayan Yama
yang bertugas untuk menentukan beberapa besar pahala dan dosa seseorang. Ada 28
perputaran neraka yang setiap putarannya terdiri dari berbagai jenis neraka.
Beberapa pendosa akan direbus dipanci yang besar kemudian ditombaki dan
dicambuk. Ada yang paksa memakan biji besi yang membara, minum darah dan makan
sampah. Ada pemangsa burung yang ganas dan ada pula pendosa yang dipotong
kepalanya.
Jika sudah tiba waktunya untuk lahir maka
seorang pembunuh Brahmana akan menjadi seekor kijang , anjing, atau unta. Bagi
peminum akan terlahir menjadi seekor keledai. Pencuri emas menjadi serangga
atau cacing, pembunuh Brahmana akan menderita TBC, seorang peminum akan
mempunyai gigi seperti anjing, pencuru emas akan menjadi orang yang cacad,
pencuri makanan akan menjadi orang dungu, yang mencuri harta brahmana akan
menjadi raksasa dan tinggal sendirian di dalam hutan.
Yoga
Yoga adalah cara untuk mengatasi penderitaan
dan kesulitan hidup, yoga adalah untuk menyatukan jiwatman dengan paraatman.
Yoga akan membuat pikiran seseorang akan terkonsentrasi terhadap paramaatman,
pantangan yang pertama dalam yoga adalah sifat
tanpa kekerasan, yang kedua adalah kejujuran, yang ketiga hidup
membujang, keempat mengendalikan indra, dan yang kelima memuja para Dewa. Orang
yang melatih yoga hendaknya tidak kesana kesini untuk mengumpulkan kekayaan,
sebelum bermeditasi sesorang perlu duduk dalam posisi asanas dengan sempurna.
Nafas hidup atau pranawayu hendaknya diperhatikan dalam latihan yang disebut
dengan pranayama, melatih pranayama maka it tidaklah cukup latihan hendaknya
dilengkapi dengan Dyana atau Japa. Salah satu bentuk meditasi yang dalam dan
sempurna adalah semadhi, dalam Samadhi ini seseorang sama sekali diam, ia
kehilangan pengaruh keduniawian.
Pengetahuan Tentang Brahman
Brahman jenana adalah pengetahuan tentang
Brahman, pengetahuan ini memberikan kebahagian sejati. Langit diciptakan dari
Brahman, dari langit terciptalah angin, dari angin terciptanya api, dari api
terciptanya air, daria air terciptanya tanah, dan dari tanah terciptalah lima unsur.
Brahman bukanlah suatu yang benar atau salah, bukanlah suatu yang berwujud atau
tidak berwujud. Brahman tidak dapat dilukiskan dengan media apapun dia tidak
bisa dicapai dengan kekuatan karma, Brahman senantiasa murni, ia tidak memiliki
keterikatan dan senan tiasa berwujud kebahagiaan. Brahman bukanlah bumi ini, ia
berada jauh mengatasi bumi ini, barman bukanlah angin atau langit, Brahman
bukanlah kesedihan atau kebahagiaan.
Hidup ini memiliki lima tujuan yang akan
dicapai dengan melakukan Yadnya orang akan mencapai surga, dengan melakukan
tapa seseorang bisa menjadi pertapa, dengan melakukan perbuatan baik akan
mencapai Brahmaloka, dengan tidak terikat maka seseorang dapat menyatukan diri
dengan alam dan dengan pengetahuan seseorang dapat menyatu dengan esensi ilahi.
Kesatuan ini desebut dengan Kaiwalya dan pengetahuan sejati adalah pengetahuan
yang mengetahui bahwa Atman adalah Brahman, dan ini disebut dengan Jnana Yoga.
Pengetahuan tentang atman adalah Brahman disebut sebagai Adwaita Brahma Jnana.
Rsi Rbhu mengajarkannya kepada Nidagha dan Bharatha mengajarkannya kepada Raja
Shoubhira.
Bhagavad Gita
Ketika perang Bharata yudha hendak dimulai, Sri Krsna mengajarkan Gita
pad Arjuna di medan Kuruksetra. Selanjutnya Agni purana mengajarkan esensi dari
ajaran Gita itu. Pengetahuan membebaskan seseorang dari segala pengaruh karma,
karena segala perbuatan bersumber pada Brahman seseorang yang memiliki pengetahuan seperti ini adalah
semurni dan sejernih tetesan embun pada bunga teratai.
Ada empat jenis orang yang memuja Visnu yaitu yang pertama adalah mereka
yang berada dalam masalah, mereka yang menginginkan kekayaan, mereka yang hanya
ingin tahu, dan yang terakhir mereka
yang memang telah memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Brahman senantiasa
mencipta dan menghancurkan, karena Ia adalah energy yang tertinggi. Beberapa
ada yang menyadari kesatuannya dengan Brahman melalui meditasi atau dengan
melakukan perbuatan baik dan sebagainya.
Yama Gita
Tesebutlah seorang raja yang bernama Vajasrva. Putranya bernama
Nachiketa. Vasjasrva mengadakan upacara persembahan yang besar yang mana di
dalam upacara itu ia meninggalkan semua kekayaannya. Agni Purana menjelaskan intisari dari ajaran Yama Gita
ini Yama bersabda bahwa sungguh aneh jika manusia mengejar kedudukan, harta,
bagunan dan segala jenis kenikmatan duniawi.
Brahman adalah Ia yang tidak memiliki sesuatu dan memiliki segalanya. Ia
tidak bisa dilihat namun berada dimana-mana.
Kebajikan Dari Agni Purana
Bagian yang terakhir dari Agni Purana ini
menceritakan tentang kebajikan dari Agni Purana. Agni Purana adalah kitab yang
paling suci. Ia memberikan kekayaan dan menghilangkan segala mimpi buruk
tentang hidup. Segala pertanda buruk akan menjauh dari rumah orang yang membawa
Agni Purana. Membaca satu bab dari kitab ini akan memberikan pahala yang sama
dengan menyumbangkan seekor sapi.
Seorang
Brahman yang mendengarkan penceritaan kisah ini, akan menjadi orang yang
terpelajar dalam hal Veda seorang kesatria yang mempelajarinya akan menjadi
pemimpin dunia, seorang wesya akan menjadi kaya dan sudra akan mendapat
kesehatan. Dan yang terakhir tidak ada yang lebih suci dari pada menulis Purana
ini dan menyumbangkannya pada para Brahmana.
Nilai-nilai Yang Terkandung Di Dalam Agni Purana
a. Nilai
Ketuhanan (Brahmavidya)
Nilai
ke-Tuhanan (Brahmavidya) yang terdapat di dalam Agni Purana tentunya sangat
jelas sekali tergambarkan pada awal cerita di dalam Agni Purana. Dimana, pada
awal cerita di dalam Agni Purana dikisahkan tentang konsep ke awataraan Visnu
sebagai Dewa yang agung yang memiliki tugas (misi) khusus untuk menyelamatkan
uamt manusia dan menegakkan prinsif dharma dari adharma. Di dalam Agni Purana
ini, Visnu diceritakan turun mengambil wujud, yaitu : Matsya Avatar, Kurma
Avatar, Varaha Avatar, Narasimha Avatar, Vamana Avatar dan yang lainya.
Demikian pula keberadaan dari doktrin Avatar di dalam Hinduisme berawal dari
kitab Agni Puarana ini. Avatara atau inkarnasi Tuhan mengambil wujud sesuai
dengan masa dimana inkarnasi Tuhan melakukan Lila Kridhanya sebagai penyelamat
dunia dari kehancuran (Mahapralaya) pada akhir kalpa. Di dalam Agni Purana juga
ada ilmu tentang Brahman (Brahmavidya). Dengan pengetahuan yang tepat tentang
Brahman, manusia akan mencapai alam sorga.
b. AtmaVidya
Dan Karma Phala
Nilai
Atma Vidya dan Karma Phala juga ada di dalam purana ini. Yang mana nilai dari
Atma Vidya (Pengetahuan tentang Atma) dan hukum karma Phala akan dapat ditemui
dalam cerita Agni Purana, pada bagian cerita yang menjelaskan tentang
keberadaan Sorga dan Neraka. Agni akan membakar jasad manusia dan menghantarkan
roh baik kesorga dan neraka tergantung dengan karma wasananya (bekas
perbuatan).
c. Tata
Susila, Etika dan Moralitas
Nilai
ajaran etika dan moralitas dapat dilihat di dalam Agni Purana ini. Nilai etika
dan moralitas adalah sebagai sebuah rambu-rambuuntuk mengatur kehidupan manusia
untuk mencapai tujuan, yaitu Moksa. Di dalam Purana ini menceritakan
aturan-aturan tersebut sebagai sebuah landasan hukum spiritual yang mesti
ditaati. Contoh, jika ada seseorang membunuh seorang Brahmana mencuri, maka
mesti melaporkan pada seorang Raja. Dan, Raja akan menghukum. Kemudian, jika
ada seorang yang berdosa, maka ia harus menebus dengan ritual Prayascitta dan
yang lainya.
d. Tempat
Suci
Di
dalam Agni Purana terdapat kisah yang menjelaskan aturan-aturan untuk
mendirikan banguna suci (kuil) dan patung-patung dewata. Misalnya di dalam
kitab ini disebutkan; untuk membangun kuil suci dan patung-patung dewata Dalam
Agni Purana orang yang membangun kuil atau tempat suci akan menjadi orang yang
berbakti dan masuk sorga. Demikian pula
pahala yang didapat dari orang yang membangun kuil dianggap lebih besar
dari pada menyumbang benda lainnya. Akan tetapi pahala yang lebih besar akan
didapatkan oleh orang membuat patung dewa. Patung dewa hendaknya dibuat
sedemikian rupa menghadap kota atau desa. Namun khusus patung Wisnu bisa dibuat
menghadap kearah mana saja, patung Wisnu terdiri dari berbagai wujud.
e. Tirthayatra
Di
dalam Agni Purana menjelaskan tempat terbaik untuk melakukan Tirtayatra ialah
Puskara. Dikatakan bahwa Brahma, para dewa dan rsi yang hendak pergi ke sungai
tinggal di sini. Di Puskara terdapat dua tempat suci yaitu Jambumarga dan
Tandulikaasrama. Selain itu terdapat juga tempat Tirtayatra yang baik yaitu
Kuruksetra karena dilalui oleh Sungai Saraswati. Setiap tempat yang dilalui
oleh sungai Gangga juga dianggap sebagai tempat suci (Tirta). Tempat suci
terkenal lainnya ialah Prayagatirta, dimana kesucian tempat ini disebabkan
karena tempat tersebut merupakan pertemuan 2 sungai suci yaitu sungai Gangga
dan Yamuna. Sementara itu dinyatakan pula bahwa Dewa Siwa memberitahukan kepada
Parwati, bahwa terdapat tempat yang sangat suci yaitu disebut dengan Varanasi.
f. Nilai
Kepemimpinan
Di
dalam Agni Purana dijelaskan tentang nilai kepemimpinan yang di ajarkan oleh
Sri Rama, seperti berikut: Pada suatu kali Rama mengajarkan pada Laksmana
tentang kewajiban seorang Raja dan Agni Purana mengetengahkan ajaran itu.
Adapun kewajiban seorang Raja yaitu:
a)
Ia harus mengumpulkan kekayaan
sebanyak-banyaknya untuk kerajaannya.
b)
Ia harus meningkatkannya.
c)
Ia harus melindunginya.
Ia harus memberikan beberapa dari kekayaannya untuk mereka yng
membutuhkan.
PURANA
.
1. PURANA
a. Pengertian Purana
b. Kedudukan Purana dalam Kitab Suci Weda
c. Manfaat mempelajari Purana
d. ISI PURANA
e. Pancalaksana
f. Pengelompok an Purana
2.
NILAI-
NILAI HIDUP DALAM BRAHMA PURANA
g. Nilai Tattwa
h. Nilai Susila
i.
Nilai
Apacara
3.
NILAI
-NILA HIDUP DALAM WISNU PURANA
a. Nilai Tattwa
b. Nilai Susila
c. Nilai Apacara
4.
NILAI-NILA
HIDUP YANG TERDAPAT DALAM SIWA PURANA
a. Nilai Tattwa
b. Nilai Susila
c. Nilai Apacara