Minggu, 26 Juli 2020

PURANA



BRAHMA PURANA


Di Hutan Nemisarnya para Rsi berkumpul menunggu kedatangan Rsi Romaharsana adalah murid dari Rsi Wysa. Rsi Roma Harsana berceritra tentang penciptaan alam semesta atas permintaan para Rsi. (Sonaka) Ceritranya:
            Pada permulaannya di mana-mana yang ada hanyalah air dan Brahman sebagai esensi Purusa berbaring diatas air dalam wujud Wisnu. Nara berarti air  dan ayana berarti tempat tidur. Kemudian Wisnu dikenal sebagai Narayana.
            Dari dalam air itu munculah telor keemasan (anda). Dari telor itu lahirlah Brahma. Karena beliau menciptakan diriNya  maka beliau disebut Swyambhu. Bhu = lahir ada, muncul, swayam = diri sendiri. Selama setahun Brahma berada dalam telor itu. Beliau kemudian memecahkan telor itu menjadi dua. Bagian bawah menjadi bumi yang kita tempati dan bagian atas menjadi Sorga tempat para Dewa . Selanjutnya diciptakapula langit, arah mata angin, waktu, bahasa dan indra. Telahir diciptakan pula tujuh Rsi agung : Marici, Atri, Angira, Pulatsya, Pulaha, Kratu, Vasista Barhma juga menciptakan Dewa Rudra dan Rsi Sanatkumara.

Penciptaan selanjutnya.
            Untuk melanjutkan proses penciptaan , Brahma kemudian menciptakan seorang laki-laki dan seorang perempuan dari dalam tubuhNya sendiri. Yang laki bernama Swayambhua Manu dan yang perempuan bernama Satarupa. Umat manusia sekarang adalah keturunan Manu. Oleh karena itu mereka dikenal bernama Manawa (manusia) manu dan Satarupa memiliki tiga orang putra : Vira, Vriyavrta dan Uttanapada.
Putra uttamapada adalah Rsi Dhruva. Dhruva melakukan tapa selama 1000 tahun  shingga mendapat tempat yang mulya. Dalam garis keturunan Dhruva terdapat seorang raja  Praci Naverhi, raja ini memiliki 10 orang anak disebut Pracetas. Pracetas ini disiapkan untuk memimpin dunia, namun tidak tertarik dan bertapa di bawah samudra. Akibatnya manusia mulai mati dan pohon menjadi sangat lebat sehingga angin tak bisa bertiup diantara pohon. Mendengar berita ini Praceta menjadi marah dan membakar hutan. Dewi Chandra datang untuk merayu Praceta agar mengentikan marahnya dan memberikan wanita cantik yang bernama Marisa untuk dinikahi dan akan melahirkan seorang putra yang akan memeimmpin dunia ini putra itu bernama Daksa. Karena Daksa memerintah dunia praja diwilayah memerintah = pati maka Daksa juga bernama Prajapati.
Keturunan Daksa:
            Istri Daksa bernama Asikni melahirkan 5000 orang anak  yang akan memerintah dunia diberi nama Aryasva, pada saat itu datanglah Rsi Narada berkata bagai mana anda bisa memerintah dunia ? pada hal dunia itu belum pernah anda ktahui pergilah amati dunia. Para puta ini  pergi keliling mengamati dunia dan semuanya tidak kembali. Daksa kemudian memiliki 1000 orang anak lagi yang diberi nama Savalasvas kemudian Narada datang dan berkata seperti pada haryasvas . Para Savalasssvas juga pergi dan tidak kembali lagi. Daksa dan Asikni menjadi sedih atas hilangnya putra-putra mereka . Daksa menyalahkan Narada berkehendak membunuh Narada, namun ditengahi oleh dewa Brahma. Daksa bersedia mengurungkan marahnya asal Brahma mau kawin dengan salah satu putrinya bernama Priya dan Narada harus lahir menjadi anaknya. Daksa dan Asikni mempunyai enam puluh putri. 10 dikawinkan Dewa Dharma. 13 dengan Rsi Kasyapa, 27 dengan candra dan sisanya dengan Rsi Aristameni, Vahuputra, Angirasa, dan Krsasva.
Sepuluh yang dikawinkan Dewa Dharma : Arundhati, Vasu, Yami, Lamba, Bhanu, Marutvati, Sankalpa, Muhurta, Sandhya dan Visva. Putra-putra Arundhani penghuni dunia. Putra Vasu adalah dewa delapan dengan nama asta Wasu. Mereka adalah : Ahar, Dharuva, Soma, Dhara, Anila, Anala, Pratyusa dan Prabhasa.  Putra Anala adalah kumara. Karena Kumara dibesarkan oleh dewi Kartika diberinama Kartikeya. Putra Prabasa adalah Visvakarma, Visvakarma ini mahir dalam arsitek dan pembuatan perhiasan. Menjadi arsitek para Dewa. Sedangkan yang 27 dikawinkan dengan Chandra dikenal sebagai naksatra ( bintang ).
Tiga belas degan Kasyapa antara lain : Aditi, Diti, Danu, Arista, Surasa,Khasa, Surabhi, Winata, Tamra, Krodhavasa, Ila, kadru dan Muni.
Kasyapa  dengan Aditi melahirkan : Aditya: Visnu, Sakra, Aryama, Dhata, Vidhata, Tvasta, Pusa, Vivasvam, Savita, Mitra, varuna, Amsa, dan Bhaga.
Putra Diti adalah pada Daitya ( raksasa) mereka adalah : Hiranyaksa, Hranyakasipu, Vali, dan Vanasura. Diti juga mempunyai putri bernama Samhita dikawinkan dengan  seorang Danawa bernama Vipracini keturunan mereka adalah : Vatapi, Namuci, Vrala, Marica, Nivatakvaca.
Seratus putra Dhanu dikenal Dhanawa putranya antara lain : Raksasa Puloma, dan kalakeya.
Putra Arista para Gandharwa ( penyanyi sorga )
Surasa melahirkan para ular.( sarpa)
Putra Khasa adalah para yaksa ( mahluk setengah Dewa yang menjadi teman dewa Kwera Dewa Kekayaan.
Keturunan Surabi adalah sapi dan kerbau.
Winata memiliki dua putra yaitu Aruna dan Garuda yang menjadi raja burung.
Tamra memiliki 6 putri dari purinya inilah lahir : burung hantu, elang, burung lainnya, kuda, unta, dan keledai. Kodhavarsa memiliki 14.000. anak berwujud ular.
Ila Melahirkan Pepehonan, Semak Rumput Dan Belukar.
Putra Kadru adalah ular yang terkenal antara laian : Ananta, Vasuki,  Taksaka, Nahusa.
Muni melahirkan : Apsara yaitu para penyanyi surga
Putra Diti : Daitya
Putra Aditi : Aditya  terus bertarung diantara meraka. Pada suatu hari para para aditya berhasil membunuh banyak daitya . Diti merasa tidak senang atas kematian putra-putranya sehingga suatu saat Diti mohon pada suaminya agar dianugrakan seorang anak yang mampu mengalahkan Dewa Indra sebagai pemimpin Aditya. Bhagawan Kasyapa memberikan, asal Diti bisa melaksanakan Tapa,  berbagai upacara selama  seratus tahun selama kehamilannya. Bila tidak mampu melaksanakan upacara dan menjaga kesucian maka keinginannya akan tidak bisa tercapai. Diti menyanggupi dan dengan tekum menjaga kesucian dirinya dan melaksakan berbagai upacara. Mengetahui hal ini Indra merasa cemas dan selalu mengawasi Diti, mencari sela saat Diti tidak berlaku suci. Suatu saat Diti setelah melakukan upacara ketika malam dan hendak tidur , lupa mencuci kakinya saat itulah Indra masuk ke dalam rahin Diti dan memotong bayi yang ada dalam rahim itu menjadi 7 bagian sambil berkata Ma, Ruda yang  artinga jangan menangis, namun sang bayi tetap menangis kemudian setiap bagian dipotong lagi oleh Indra menjadi 7 sehingga bayi itu menjadi 49 bagian . Ketika ke 49 bayi ini lahir mereka diberi nama Maruta . Karena diti tidak bisa melaksanakan tapa yang disyaratkan oleh suaminya ( Bhagawan Kasyapa ) maka bayi itu bukan membunuh Indra melainkan menjadi sahabat Dewa Indra. Dan diperlakukan sebagai Dewa.


PRTHU
Dalam garis keturunan Dhurva terdapat seorang raja yang bernama Anga. Raja Anga sangat taat pada Dharma . Putranya bernama Wena sama sekali tidak mewarisi sifat ayahnya . Raja ini sangat jahat karena mewarisi sifat jahat   dari ibunya yang bernama Sunitha putri dari Mrtyu. Mrtyu dikenal jahat sebagai pembunuh. Wena mulai meninggalkan ajaran agama sebagai mana yang diajarkan dalam Weda dan berhenti melakukan yajnya. Dan ia memerintahkan seluruh rakyatnya bahwa ialah yang patut disembah.
            Para Rsi dibawah pimpinan Rsi Marici membujuk Wena agar mau meninggalkan jalan yang sesat itu namun Wena didak mau mendengarnya. Dia berpendapat bahwa dirinyalah yang paling kuat tidak ada yang dapat menyamai tentang kesaktiannya. Karena angkuh dan tidak dapat diperbaiki pemikirannya maka para Rsi mulai mencubiti Wena dari pahanya keluarkan seseok anak kecil cebol dan berkulit agak gelap. Rsi Atri yang melihatnya pertama sangat terkejut hinga beliau memberi  berseru “ Nisada” yang beararti duduk. Kemudian Nisada menjadi pemburu dan Nelayan. Ketika para Rsi mencubit tangan kanannya maka muncullah Prthu dan bersinar bagaikan nyala api yang menyebar sampai ke empat penjuru alam, Ia juga membawa busur dan anak panah lengkap di punggungnya. Setelah Prthu lahir Wena meninggal. Semua sungai, alam, Dewa-dewa meminta agar Prthu menjadi raja. Dewa Brahma sendiri yang menobatkan Prthu menjadi raja. Beliau juga kemudian membagikan kekuasaan kepada para penguasa dunia sebagi berikut: Baruna sebgai penguasa lautan.Kubera penguasa para  raja.
Wisnu sebagai penguasa para Aditya.
Agni sebagai penguasa para wasu.
Daksa sebagai penguasa para Daitya dan Dhanawa.Yama sebagai penguasa Pitri.
Siwa sebagai penguasa Yaksa, Raksasa, dan pisaca.
Himalaya sebagai penguasa pegunungan.
Samudra sebagai penguasa sungai.
Citraartha sebagi penguasa Gandharwa,
Wasuki sebagai penguasa naga,  Taksaka sebagai penguasa ular.
Garuda sebagai penguasa burung. Macan menjadi penguasa kijang, Airawata menjadi penguasa gajah.
Uccaisrawa menjadi penguasa kuda , kerbau, sapi.
Aswattha pohon beringin sebagai penguasa semua pohon.
Brahma juga menunjuk empat dewa sebagai penjaga arah mata angin .
Arah timur adalah Sudhanwa, selatan Sankha, Barat Ketumana dan arah utara adalah Hiranyaroma.
Raja prthu adalah raja yang sangat baik . Selama pemerintahannya, dunia berlimpah makanan. Sapi-sapi mengasilkan susu berlimpah, Sehingga rakyat menjadi sangat senang. Kemudian Para Rsi mengadakan yajnya untuk   menghormati Prthu. Dari yajnya itu munculah dua generasi yang bernama Suta dan Magadha. Oleh para Rsi suta dan Magadha disuruh menyanyikan beberapa lagu untuk memulyakan raja. Namun Suta dan Magadha ini menanyakan lagu apa yang harus dinyanyikan padahal Raja belum dewasa dan belum banyak berjasa bagi kemakmuran negeri. Rsi menyatakan dia akan malakukan jasa besar pada kemakmuran negeri ini. Kemudia para suta dan Magadha mulai menyanyikan lagu untuk Raja. Didengar lah oleh seluruh rakyat maka semuanya berdatangan ke ibu kota untuk menanyakan tentang lagu tadi. Dalam lagu disebutkan raja berjasa dalam memakmurkan negeri tetapi pada kenyataanya masyarakat masih sulit mendapatkan bahan makanan. Dimana kami bisa mendapatkan bahan makanan kata rakyat. Mendengar protes ini Prthu menjadi marah dan mengambil busur dan panah untuk menghancurkan bumi, karena bumi tika mengasilkan makanan yang cukup bagi rakyatnya. Maka bumi berubah menjadi seekor sapi dan pergi melarikan diri, namun tetap dikejar oleh Prthu, sampai kesorga dan kebawah tanah. Bumi kemudian memohon pada raja Prthu untuk mengendalikan marahnya. Bila raja hendak mengahncurkan bumi maka seluruh rakyat tidak akan mendapatkan tempat tinggal. Kemudian bumi memberikan solusi agar dengan panahnya bisa mengangkat bumi sehingga lahan dapat dipergunakan untuk mendirikan wilayah pedesaan, pegunungan, ladang persawahan dll. Rakyat dapat hidup dari bercocok tanam. Raja Prthu kemudian mencari aneka tanaman yang bermafaat  baik sebagai bahan pangan dan obat-obatan bagi seluruh anak negeri . Kerena perbuatan Prthu ini akirnya   dunia kini dikenal dengan Prthivi.

DINASTI SURYA/ SURYA WAMSA
Bhagawan Kasyapa  dengan Diti memiliki putra bernama Vivasvana. Vivasvana adalah dewa matahari atau surya/artanda. Surya menikah dengan Samjna putri dari Wiswakarma, memiliki putra dua orang yang pertama Vaivasta Manu dan yang kedua bernama Yama atau Sdadhadeva, yaitu dewa kematian. Yama memiliki saudara kembar perempuan bernama Yami. Enegi matahari terlalu keras sehingga Samjna tidak sanggup memandangnya sehingga dengan kekuatannya Samjna menciptakan sebuah wujud yang sama dengan dirinya diberi nama Chaya (cahaya/bayangan). Kemudian Samjna meminta cahaya untuk mengantikan dirinya sebagai istri dari Surya dan jangan sampai membuka rahasia ini. Cahaya berjanji dengan sayarat  kapan anda mengutukku atau menjamabak rambutku maka ini akan ku katakan semuanya. Samjna kembali kepada ayahnya/bhagawan Wiswakarma. Setelah mengadu pada ayahnya, bhagawan Wiswakarma meminta agar Samjna segera kembali kepada suaminya tetapi Samjna tidak mau.  Malah Samjna pergi ke Uttara Kuru dan memulai hidup sebagai seekor kuda betina.
            Sementara itu Surya yang tidak menyadari bahwa Samjna telah diganti oleh Cahaya dan memiliki dua orang putra: Sarwani Manu dan Sani (saturnus). Setelah putranya lahir cahaya tidak lagi memperhatikan cintanya pada putra Samjana . Ia lebih fokos pada putra kandungnya . Wiswata Manu tidak peduli atas kelakuan ibunya namun Yama tidak toleran karena Ia lebih muda . Suatu ketika Yama mengangkat kakinya hendak menendang ibunya/ Cahaya. Melihat hal ini Cahaya kemudian mengutuk supaya kaki  yama patah. Yama kemudian mengadu pada ayahnya bahwa ia tidak sungguh-sungguh menjaganya tetapi malah mengukutuk bagai mana seorang ibu tega mengutuk anaknya senddiri. Kemudian Surya tidak mungkin bisa membatalkan kutukan itu tetapi hanya bisa mengurangi efeknya . Kakimu tidak akan patah sungguhan akan tetapi beberapa dagingnya akan terlepas dan jatuh di bumi akan menjadi cacing. Saat itulah kutukan itu akan terlepas darimu. Surya ingin mengkelarifikasi kejadian itu bagai mana mungkin seorang ibu bisa mengutuk anak kandungnya sendiri. Namun cahaya tidak memberikan penjelasan . Setelah Surya menjambak rambut Cahaya dan mengancam akan mengutuknya . Dalam keadaan seperti ini terpaksa Cahaya membuka rahasia yang selama ini disimpannya. Kemudian surya dengan marahnya memandangi rumah Wiswakarma. Wiswa karma menjelaskan semua kejadian itu, akibat sinarnya yang terlalu kuat sehingga putrinya Samjna tidak tahan . Kalu setuju agar samjna bisa mendampingi Surya maka sinanr surya harus dikurangi kekuatannya. Surya menyetujui hal itu . lalu Bhagawan Wiswakarma menciptakan Cakra dan dianugrahkan pada Wisnu. Surya kemudian menemui Samjna di Uttara Kuru menjadi seekor kuda jantan . dalam wujud kuda ini beliau mempunyai dua orang anak  Nasatya dan Dasra. Karena kuda juga berarti Asva maka kedua putra itu disebut Aswini yang selanjutnya menjadi tabib para dewa. Surya dan Samjna meninggalkan wujud binatangnya kembali pada bentuk semula dan dengan bahagia.

SAGARA
            Dalam dinasti  Surya wangsa dikisahkan salah satunya Trisanku mempunyai putra Haricandra putranya Bahu. Raja Bahu menghabiskan hidupnya untuk mengejar kenikmatan duniawi. Akibatnya semua musuhnya mulai menyerang kerajaan Bahu. Bahu kalah dan mengungsi ke hutan bersama istrinya Yadavi. Dalam keadanaan itu Raja Bahu meninggal. Melihat suaminya meninggal maka istrinya Yadvi juga ingin bunuh diri. Maha rsi Urwa melihat kejadian ini beliau menyarankan jangan melakukan perbutan dosa ini. Yadavi diajak ke asarama sang Rsi. Raja Bahu juga memiliki istri ke dua , istri/ madunya ini meracuni Yadavi , namun tidak mempan, racun itu keluar bersamaan dengan lahirnya putra Yadavi. Karena nanak ini lahir bersama racum maka diberi nama Sagara.
            Rsi Urva memelihara Sagara di asrama beliau dan mengajarkan seluruh isi Veda tentang Artha sastra tentang berbagai astra sampai cara menggunakan senjata Brahma yang disebut Agneastra/ Brahma astra.
Ketika Sagara telah dewasa kemudian memohon pada Rsi Urva untuk menyerang raja-raja yang telah merebut kerajaan ayahnya . Beliau masuk kota dan menyerang raja: Saka, yavaana,Parada, Kamboja dan Pahlawa semua dengan mudah dikalahkan. Semua mereka lari dan minta perlindungan pada Rsi Vasista.
Raja sagara mempunyai dua orang istri Kesini putri Raja Vidarba dan yang kedua bernama Sumati. Kedua istri ini mohon pada  Rsi Urva agar memperoleh anak. Rsi Urwa berkenan . Kesini memiliki anak satu orang diberi nama Pancajana, sedang Sumati melahirkan segumpal daging , daging itu ditaruh diatas pot yang berisikan mentega daging ini menjadi  anak 60.000 orang.   Raja sagara ingin memperluas kekuasaannya dengan menaklukan kerajaan disekitarnya. Kemudian melaksanakan upacara Aswameda, dengan melepas seekor kuda yang dikawal oleh anaknya 60.000.  Suatu ketika karena anak-anak ini terlalu seombong maka Rsi Narada turun kedunia dan mengambil kuda itu yang ditaruh didekat Rasi Kapila bertapa. Ke 60.000 anak ini bingung dan berusaha untuk mencari kuda itu , dicarinya ke segala penjuru. Ahirnya kuda itu dtemukan pada asarama Rsi Kapila Rsi Kapila sedang kusuk dalam Tapa beliau . 60.000 anak yang datang ke asrama Rsi Kapila dan gaduh ada yang menuduh Rsilah yang mencuri kuda ini . Rsi Kapila yang tidak tahu menahu kemudian lebar dari tapasnya dan membuka matanya dengan sorotan mata Sang Rsi ke 60.000 putra Sagara ini menjadi hangus. Rsi Kapila menyarankan bila roh ini terbebas dari neraka maka Sungai gangga harus diturunkan ke duania membasuh ke 60.000 jenasah putra Sagara ini. Raja Sagara bertapa selama 100 tahun untuk memohon agar sungai gangga turun ke bumi tidak berhasil . Kemudian dilanjutkan oleh ,Putra Raja sagara dari istrinya yang bernama Sumati yang bernama Pancajana juga bertapa selama 100 tahu juga belum berhasil, dilanjutkan lagi oleh putranya Amsumana, kemudian dilanjutkan lagi oleh anak Amsumana yang bernama Dilipa, masing-masin bertapa selama 100 tahun. Putra Dilipa bernama Bagirata berkat tapa Bagiratalah ahirnya Sungai Gangga berkenan turun ke dunia. Namun bila tidak ada yang menyangga deburan sungai gangga ini dari sorga ke dunia maka bumi akan menjadi hancur. Dan yang sanggup menyangga hanyalah Dewa Siwa. Kemudian Bagirata bertapa lagi untuk memohon agar dewa Siwa berkenan muncul dan mau menyangga deburan sungai Gangga di Bumi. Atas tapa Bagirata ahirnya Dewa Siwa muncul dan memberikan anugrah pada Bagirata, serta berkenan untuk menyangga deburan sungai gangga. Oleh sebab itulah bila kita melihat gambar Niasa Dewa Siwa pada bagian kepala beliau ada aiar mancur inilah simbul dari deburan sungai gangga didunia dengan sehelai rambut Siwa. Setelah ditahan oleh Dewa Siwa, dewi Gangga yang menjadi sakti dari Dewa Siwa.  

CANDRA WANGSA
            Dalam dinasta Candara ada seorang raja yang bernama Nahusa. Nahusa kawin dengan Viraja memiliki 6 orang anak: Yati, yayati, Damayati,Ayati,yati,dan Suyati. Yati / putra pertama memutuskan untuk menjadi pertapa. Kemudian Yayati walupun bukan putra pertama dinobatkan menjadi raja menggantikan Nahusa. Yayati memiliki dua orang istri Devayani putri dari Sukracarya, dan Sarmistha putri dari Vrsaparva raja para Danawa. Dewayani memeliki 2 orang putra: Yadu dan Turvasu . Sarmistha memiliki 3 orang putra: Druhyu, Anu, dan Puru. Raja yayati berhasil memrintah negerinya dan memperluas kekuasaannya. Karena raja mememiliki putra lima maka  beliau bermaksud untuk membagi kerajaannya menjadi lima bagian: Yadu di wilayah timur, Puru di tengah, Turvasu di selatan, druhyu di utara, Anu di bagian barat.
            Yayati meninggalkan senjata dan bermaksud untuk menjalajahi bumi/ keliling dunia. Ia memanggil Yadu dan berkata “ aku ingin menjelajah bumi , tetapi usia tuaku ini menghalangi . Maukah kamu menerima tubuh tuaku dan memberikan tubuh mudamua. Yadu menolak “ Aku tidak akan mau katanya: “ orang tidak mampu makan dengan baik jika sudah tua dan juga tidak akan bisa menikmati kesenangan duniawi. Usia tua sangat tidak menyenangkan. Mintalah kepada salah satu sudaraku yang lain. Penolakan Yadu ini membuat ayahnya marah dan mengutuk : Sampai kapanpun kau tidak akan pernah menjadi raja. Kemudian raja Yayati mendatangi putranya Druhyu, Turvasu, dan Anu tengatang permintaan yang sama ke tiga putrnya ini memolak dan mendapatkan kutukan yang sama dari ayahnya. Terakhir raja mendatangi Puru dengan maksud yang sama . Puru menyetujui dan Puru segera mengambil wujud tua dariku ayahnya dan memberikan wujud dan tenaga mudanya kepada ayahnya. Setelah lama berkelilling dunia raja Yayati merasa lelah dan bosen . Akhirnya kembali untuk menukar wujudnya semula pada putranya Puru. Puru memerintah negari menjadi raja menggantikan ayahnya . sedang ayahnya pergi ke hutan untuk bertapa. Dari Puru lahirlah anak yang diberi nama Bharata yang setelahnya wilayah itu diberi nama Bharatawarsa. Dalam garis keturunan Kuru , para keturunannya diberi nama Kurava.
MARKANDEYA.
            Beberapa tahun yang telah lalau terjadi pralaya penghancuran total. Bumi diliputi kegelapan tidak ada yang bisa dilihat.Tidak ada sinar matahari atau bulan . Halilintar dan badai menghancurkan pegunungan dan pohon. Terjadi hujan meteor. Danau dan sungsi kering . seluruh permukaan bumi terbakar oleh nyala api yang sampi pada ke dunia bawah. Semua mahluk hidup terpangang di api sampai para dewa dan asura.
Ada seorang Rsi bernama Markandeya, ketika penghancuran ini terjadi beliau sedang sibuk dalam tapanya , meditasinya . Kekuatan tapanya menyebabkan api tidak sanggup menyentuhnya. Namun sang rsi merasa takut  dengan kobaran api itu. Kemudian beliau bangun dari tapanya, karena merasa lapar haus, dikepung api. Ketika melihat di sekitarnya terlihatlan pohon beringin yang luput dari kobaran api. Beliau kaemudian bersandar pada pohon itu dan berdoa pada Visnu.
            Dalam pada itu awan telabl mulai berkumpul   menyelubungi langit serta mulai turun hujan yang sangat lebat secara terus menerus . air menggenang di mana-mana dan bumipun menjadi banjir. Banjir itu memadamkan semua api. Hujan terus menerus turun selam dua belas tahun .Samudra airnya meluap mengakibatkan pegunungan menjadi hancur berkeping-keping. Wisnu saat itu tertidur di atas air. Melihat hal itu Markandeya tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Air dimana-mana naum ia tetap mengapung di atas air. Dan ia tetap berdoa pada wisnu. Wisnu kemudian berkata pada Markandeya: “ jangan takut Markandeya “ Kata Wisnu: Kau setia padaku akau akan meilndungimu”.  Markandeya tidak sadar bahwa yang diajaknya bicara itu adalah Wisnu  dan berkata: “ Siapa yang berani berkata demikian padaku? Memangnya aku anak kecil yang harus dihibur seperti itu”. Aku adalah Rsi Agung Markandeya yang terberkati oleh Brahma.  Markadeya berusa mencari sumber suara tadi dia tidak berhasil . lalu Markandeya berdoa pada Wisnu. Maka tiba-tiba ia melihat sebatang pohon beringin mengapung di air. Ranjang keemasan menggantung di salah satu cabang pohon itu dan diatas ranjang itu berbaring anak kecil mengapung dalam air bah yang besar itu. Markandeya sangat heran melihat anak kecil tadi dan tidk tahu kalau anak kecil itu adalah Wisnu.
            Anak kecil itu lalu berbicara pada Markandeya: Kau lelah, kau pasti sedang mencari perlindungan ? Maka masuklah dalam tubuhku dan beristirahatlah untuk beberpa saat. Markandeya yang sangat bingung kemudian masuk melalui mulut anak kecil tadi . Betapa kagetnya Sang rsi melihat seluruh alam semesta, Sapta patala, sapta loka , sapta samudra , segala mahluk  berada pada perut anak kecil tadi. Marndeya berdoa pada Wisnu . kemudian ia bisa keluar dari mulut Wisnu dan barulah dapat  Wisnu  menampakkan wujud yang sesungguhnya. Wisnu menanyakan pada Rsi Markandeya . Aku ingin memberikan kamu anugrah apa yang kau minta kata dewa Wisnu.  Rsi Markandeya manjawab : “ hamba ingin membangun sebuah kuil untuk Siwa di Purusotama Ksetra. Jawab Markandeya. Ini akan membuktikan kepada semua orang bahawa Siwa dan Wisnu juga Brahma adalah sama. Wisnu memberikan anugrah itu Rsi Markandeta membangun kuil itu disebut Bhuvanesvara ( penguasa dunia.

RAJA SWETA.
            Pada jaman Krtha yuga ada seorang raja yang bernama Sweta . Beliau memerintah dengan sangat bijaksana, Sehingga selama pemerintannya tidak ada orang mati kecil orang bisa mencapai umur sepuluh ribu tahun . Ada seorang rsi bernama Kapala Goutama yang saat itu putranya meninggal masih bayi .Dan sang Rsi membawa jenasah bayinya pada raja sweta. Dan raja berjanji jika dalam satu minggu bayi ini tidak dapat dihidupkan  kembali  maka raja Sweta akan bunuh diri dengan cara menceburkan diri pada api. Setelah itu Raja Sweta kemudian memuja Siwa dengan seribu seratus bunga teratai biru. Maka Dewa Siwa menampakkan diri di depan sang raja dan menganugrahkan bahwa bayi itu akan hidup kembali.  Setelah bayi itu hidup raja  kemudian membangun kuil untuk Wisnu di Purusottama Ksetra. Kuil yang dibangun oleh raja Indradyumna dikenal sebagai kuil Jagannatha. Raja sweta juga nembangun kuil yang bernama Swetamadhawa patung yang ada disana sangat putih seperti bulan.

Raja Wali/ Bali
Kisah  raja yang karena tapa dan berkat gurunya Bhagawan Sukra menjadi sangat sakti bisa mengalahkan para  Dewa . Wisnu lahir sebagi wong cebol dst.

Rsi  Gautama
Gautama yang melempar sapi dengan rumput sapi menjadi mati. Gautama ditinggal oleh para dewa. Sebagai penebusan Gautama harus mampu menurunkan sungai gangga dari kepala Siwa ke Bumi. Gautama bertapa memuja Siwa . Siwa menampakkan diri dan menurunkan sungai gangga ke 4 wilayah.
Kisah Burung Merpati.
Seorang pemburu yang amat kejam hidup di pegunungan Brahmanagiri. Mereka sangat kejam. Suatu saat ia berburu banyak binatang yang dibunuh demikian juga seekor merpati putih ditangkapnya dan dimasukkan dalam kurungan. Ketika malam tiba sang pemburu naik pohon takut pulang takut dimakan binatang buas karena ia tersesat. Diatas  pohon kebenaran burung merpati bersarang. Merpati jantan pulang ke sarang tidak menemukan merpati betina disana . setelah lama mencari berulah dilihatnya istrinya ada di sangkar sang pemburu. Merpati jantan hendak membebaskan merpati betina tetapi dilarang oleh merpati betina . Ini bukan kesalahan sang pemburu karena ia juga hanya mengumpulkan bahan makanan untuk keluarganya sudah menjadi kewajiban kita untuk menjamu setiap tamu yang datang, oleh sebab itu biarkanlah aku menjadi jamuan tamuku sipemburu ini jawab sang betina. Benar juga kata burung jantang kita harus menjamu setiap tamu yang datang, tetapi tidak memiliki sesuatu yang bisedikatakan sebagai milik kita semua ini bukan milik kita . Merpati betina berkata sekarang pemburu tamu kita sedang kedinginan dan lapar , mari kita cari bahan bakar daun dan ranting kering untuk kita bakar mengangatkan tamu kita. Sang jantan segera mencari ranting dan membakarnya . sekarang lepaskan aku kata burung betina aku akan menjatuhkan diriku di api agar bisa menjadi santapan bagi sang pemburu. Tidak boleh katan merpati jantan . Adalah kewajibanku untuk  pertama kali melayani tamuku.Segera setelah itu merpati jantan menceburkan dirinya pada api yang seang berkobar . Betapa terpesonanya sang pemburu mendengar percakapan burung tadi. Tiba-tiba merpati betina minta pada pemburu agar dilepaskan agar bisa melakukan hal yang sama . segera setelah dibebaskan merpati betina juga menceburkan dirinya di api .
Sikap iklas dan tulus dari kedua burung ini mengakibatkan burung sorga yang bernama wilmana turun dari sorga menjeput merpati itu menuju sorga. Hal ini membuat pemburu merasa terkesan dan kecewa merasa berdosa atas perbuatan masa lalunya. Kemudian memberi tahu pada burung tadi kalian sungguh terberkati tolonglah kami , bagai mana kami bisa membebaskan diri dari dosa-dosa . Pergilah ke Gomati sungai Gangga dan mandi disana selama 5 hari maka dosamu akan terampuni jawab sang merpati . Tempat merpati itu membakar dirinya kini menjadi Kaportatirtha. Kaporta berarti burung merpati.

GARUDA DAN MANI NAGA.
             Kita telah tahu bahwa Naga ananta memiliki anak bernama Maninaga. Garuda adalah musuh dari para ular dan mereka sangat takut pada garuda. Maninaga mulai berdoa pada Siwa . setelah mampu membuat Dewa Siwa berkenan , dan mendapatkan anugrah bahwa Garuda tidak akan bisa menyakitinya.  Namun demikian Garuda merasa aneh kenapa Maninaga tidak takut sama garuda akirnya garuda menangkap maninaga dan memenjarakan di tempatnya Garuda. Mengetahui hal ini dewa Siwa mengutus nandi untuk membebaskan Maninaga. Nandi berdoa pada Wisnu . wisnu berkenan hadir . nandi mohon pada Wisnu agar Garuda membebaskan Maninaga. Wisnu minta pada garuda untuk membebaskan ular itu. Garuda merasa diperlakukan tidak adil. Kalau Siwa minta maninga dibebaskan kenapa Wisnu tidak membela garuda sebagi kendaraannya.padahal dalam setiap perang garuda selalu membatu dewa Wisnu baik sebagai kendaraan juga ikut berperang . Maka Wisnu menjadi kecewa dan kalau memang kau sakti coba angkat kelingingku kata dewa Wisnu sambil menaruh kelingkingnya di pundak garuda. Garuda menjadi tidak berdaya malah badannya menjadi kecil . Garuda mohon maaf pada wisnu dan segera membebaskan Maninaga. Garuda mohon pada wisnu agar tubuh dan kekuatannya bisa kembali seperti semula. Wisnu menyuruh nandi mengantarkan Garuda pada Siwa untuk minta petunjuk mengambalikana kekuatannya. Siwa menyarankan agar garuda segera mandi di sungai gangga ini akan membuat wujud dan kekuatan aslinya kembali. Setelah mandi di sngai gangga garuda malah menjadi lebih kuat. Tempat itu kini disbut Garuda Tirta.


WISNU PURANA

Suatu hari Rsi Maiterya mendatangi Rsi Parasara menanyakan tentang proses penciptaan alam semesta. Rsi Parasara menjelaskan sbb:
Pada mulanya alam semesta ini dipenuhi air . dalam air itu muncul sebuah telor besar (anda) bulat seperti gelembung air. Didalam telor itu bestanalah Wisnu. Telor besar itu disebut Brahmanada. Dalam Brahmanda ini terdapat pengunungan, samudra,para dwa manusia hantu binatang, dsb. Dalam setiap sisinya juga dilengkapi api, angin, air, angkasa.Dalam telor itu Wisnu mengambil wujud baru yaitu Brahma , untuk menciptakan alam semesta dan terus menerus mencipta. Ketika ala mini sudah waktunya untuk dihancurkam maka Wisnu mengambil wujud Siwa untuk melakukan proses penghancuran.
Dijelaskan ada empat jaman atau yuga : Krtha /satya yuga terdiri atas 4000 tahun atreta yuga 3000 tahum Dwapara yuga 2000 tahun Kali Yuga 1000 tahun tahun dewa . Setiap 10.000.000 tahun dunia akan dihancurkan dan diciptakan kemali. Satu kali putarn ini disbut satu Manwantara
Dalam Wisnu Purana dijelaskan bahwa Brahma adalah wujud lain dari Wisnu yang disebut narayana . Nara= air ayna = tempat beritirahat. Bila seluruh alam semesta ini telah hancur kembali Wisnu beristirahat iatas air kemudian mencipta kembali. Kemudian Wisnu mmengambil wujud seekor babi hutan meraung-raung dan mengangkat bumi dari laut . Barhma  kemudian menciptakan empat jenis mahluk hidup: dari paha brahma tercipta  Asura/ raksasa. Dari mulut muncul para dewa. Pitr lelhuruhur dari sekeliling dewa Brahma juga tercipta manusia dan benda-benda lainnya. Dari rasa lapar Brahma lahir hantu, raksasa, yaksa, dan juga Gandarwa sebaai penari dan penyanyi. Dari bagian tubuhh Brahma juga tercipta: burung, domba, kambing, kuda gajah dll.
Ada empat profesi pengelompokan manusia. Barhmana lahir dari kepala Brahma, Kesatria dari tangan , Waisya dari perut dan Sudra dari kaki. .  

Dewi Laksmi.
Dewa brahma ingin menciptakan anak kecil yang mirip seperti dirinya, Tiba-tiba muncul dipangkuan beliau anak kecil menangis dan menangis. Barahma bertanya mengapa kau menangis? Jawabnya karena belum diberi nama. Maka Dewa Brahma meberi nama Rudra yang berasal dari kata rud yang artinya tangisan. Akan tetapi bayitu tetap menangis sebelum diberi berapa nama lain. Kajadian ini berulang sampai 7 kali sehingga anak ini memiliki 7nama : Rudra, Bhawa, Sarwa, Mahesa, Pasupati, Bhima, Ugra dan Mahadewa. Istri Rudra bernama Sati . Wanita ini mengahiri hidupnya karena Daksa ayahnya menghina Rudra dalam sebuah upacara. Kemudian terlahir kembali sebagai Parwati/ Uma dari raja himawan dan Menaka. Dan akhirnya Mahadewa  menikah lagi dengan Uma.
Seorang Rsi Durwasa beliau adalah keturunan Mahadewa, Durwasa melakukan pengembaraan keliling dunia. Beliau melihat kalungan bunga yang sangat indah dipakai oleh Wanita cantik (Parwati) Durwasa memintanya dan dewi memberikan bunga itu. Dalam pengembaraannya Durwasa bertemu dengan dewa Indra bersama dewa lain mengelilinynya yang sedang mengendarai gajah Airawata, bertemu dengan Rsi Durwasa. Durwasa mengambil kalungan bunga tadi dan mengalungka pada Dewa Indra. Indra menempatkan dikepala gajah kesayangannya. Untuk mengetahui asal bau wangi itu sang gajat menongakkan kepalanya. Karangan bunga itu akhirnya jatuh kelumpur. Melihat hal ini Rsi Durwasa marah menganggap sebagai pelecehan atas pemberiannya dan mengutuk Dewa Indra . Indra turun minta maaf pada Rsi Durwasa, tetapi Rsi tidak perduli dan mengutuk atas kejadian ini aku mengutuk agar Dewi Laksmi tidak lagi berada di sorga ditempat Dewa indra. Ketika indra kembali ke Indra Parasta, beliau tidak melihat Laksmi dan semua pohon menjadi kering. Karena Dewa indra memerintah di ketiga dunia maka bumipun mengalami nasib yang sama. Melihat keadaan seperti ini Para raksasa yang selalu bersaing dengan para dewa akirnya menyerang para Dewa. Para Dewa kewalahan minta tolong pada Dewa Brahma. Dewa Brahma tidak menyanggupi menolong mereka . Para Dewa juga minta rolong pada Dewa Wisnu. Oleh Dewa Wisnu disarankan untuk mnyuling laut agar mendapatkan tirta Amrta. Pemutaran Madara Giri. Dalam pemutaran guung ini yang keluar : Surabhi sapi yang dihormati para dewa. Pohon Parijata yang sangat wangi. Apsara bidadari, Kastuba racun yang angat mematikan, Dhanwantarai membawa pot amrta Dewi Laksmi muncul dari bunga teratai. Keluar pada bagian depan tempat para Raksasa. Dewa meminta bagian tidak diksikan. Dewa Wisnu menjelma menjadi wanita cantik lewat didepan Raksasa. Raksasa melepaskan arta itu dan mengejar wanita cantik tadi. DEwa Wisnu berbah kembali membawa pot bunga . Sadar  Raksasa telah ditipu mereka memerangi Wisnu. SDewa Wisnu mempergunakan cakram untuk mengusir para raksasa,. Dst Garuda. Perbudakan Winata dan Kadru dst.


TENTANG BERBAGAI RITUAL,
            Ada beberapa ritual yang harus dilakukan manusia: Bayi yang baru lahir, pemberian nama oleh bapaknya setelah   bayi 10  hari . Dari kelahiran sampai kematian ada upacaranya. Ada 8 jenis perkawinan: Brahma, Daiwya,Arsa, Prajapati, Asura, gandharwa, raksasa, Pisaca.
            Ritual yang  dilakukan  bagi orang yang telah berumah tangga. : Memuja Dewa, mengormati Sapi, Brahmana, pra Rsi dan Leluhur. Tidak boleh mencuri, tidak berbohong, tidak mengucapkan kata yang menyakiti orang lain, Tidak membeberkan kesalahan orang lain. Tidak boleh iri pada milik orang lain. Tidak bergaul dengan orang jahat. Menguap tidak boleh membuka mulut. Tidak memasuki rumah kebakaran, tidak boleh menginjak bayangan benda-benda yang dipuja. Tidak boleh meninggalkan rumah sebelum memberikan hormat pada benda-benda suci yang dipuja, Gambar dewa dll. Peegi kehutan wajib membawa tongkat. Membawa sandal dan payung. Semua mahluk adalah temannya. Selalau berkata benar, bila kebenaran itu akan menyakiti orang lain sebaiknya jangan diungkapkan.
            Ritual dilakukan ketika anak akan menikah, jika sebuah rumah akan dimasuki, pemberian nama pada anak, bayi baru lahir. Bila seseorang meninggal jenasahnya harus dimandikan diberi karangan bunga , kalung bunga.

KISAH PRALADA . PUTRA RAJA Hiranyakasipu.
YAMA: Orang yang selalu memuja Wisnu akan bebas dari hukuman Yama.
CATUR WARNA DAN CATUR ASRAMA.


SIAWA PURANA

Penciptaan: Pada awal penciptaan dialam semesta ini tidak terdapat apa-apa . ether aangkasa dan zat apaun belum ada. Hanya brhman ( esessi Ilahi yang terdapat dimana-mana. Brahman adalah sesuatu yang terlukiskan olah pikiran tak terasakan oleh perasaan. Brahman tidak berawal dan tidak berakhir (Anadi ananta). Kemudian mulailah tampak air dimana-mana. Dewa Wisnu mmemanifestasikan dirinya dalam wujud yang agung (Narayana). Dan tidur dilautan yang amat luas.Ketika Wisnu sedang tidur bunga padma/ tertai keluar dari puser beliau. Teratai ini memiliki banyak kelopak yang bersinar seperti sinar matahari. Dari bungan tertai ini lahirlah rahma. Brahma melihat kesekitarNya dan berpikir tempat seluas ini mengapa kosong. Kemudian bertanya-tanya : siapa aku mengapa aku dilahirkan?, Siapa yang melahirkan dst. Kemudian Brahma masuk kembali kedalam bunga tertai untuk mencari tahu barang kalai adan petunjuk yang dapat membrikan jawaban atas beberapa pertanyaan tadi. Setelah seratus tahun berda didalam perut Wisnu Brahma tidak mendapatkan jawaban dan kembali keluar, namun semua pintu tertutup sehingga Brahma tidak bisa keluar. Brahma bermeditasi selama 12 tahun akirnya Wisnu menampakan diri . dan brkata Nak dewa Wisnu telah melahirkan Anda. Barhma tidak memahami , percaya bahwa Wisnu telah melahirkanNya. Selanjutnya Brahma dan Wisnu bertarung . Ketika keduanya sedang larut dalam pertarungannya tiba-tiba muncullah Lingga( Wijud Siwa) yang tidak memiliki ujung maupun pangkal. Wisnu kemudian berkata: mari kita selidiki lingga ini anda keatas dengan wujud angsa cari ujungnya. Aku kebawah menjadi babi hutan akan mencari ujung lingga ini. Siapa yang duluan menuemukan ujungnya dailah yang menang. Keduanya mencari ujung lingga itu selama 4.000 tahun . masing-masing tidak bisa menemukan ujjung lingga itu. Keduanya prustrasi akhirnya kembali ketempat semula memohon agar pencarian dihentikan. Kemudian berdua melakukan doa selama 100 tahun. Maka terdengarlah suara Suci OM  dan dilanjutkan dengan muncul seseok makhluk dengan lima kepala, sepuluh tangan  beliau adalah Mahadewa/ Siwa. Wisnu berkata apakah karena perkelahian Ku dengan Brahma anda muncul?. Siwa menjawab :Kita bertiga adalah satu kesatuan yang dibagi tiga. Brahma adalah pencipta Wisnu pemelihara dan Siwa adalah pelebur perngembali pada asalnya.
Penciptaan selanjutnya: Dalam aiar yang maha luas Wisnu / Narayana mencotakan sebuah telor yang  besar dan dan beliau maswuk didalamnya.  Brahma mulai berdoa dari tapasyaNya Brahma menciptakan : Rsi Kadarma, Daksa, Marici. Putra Marici adalah Kasyapa. Daksa memiliki putrid 60. Tiga belas dikawinkan dengan Kasyapa. Putra-putra Kasyapa menjadi para Dwa , Daitya, danawa, Pepohonan, ular, pegunungan dan hutandan beberapa lagi openghuni dunia. Siwa juga lahir dari Barhma.
Perselisihan Daksa dan Siwa.
TARAKASURA.
TERBAKARNYA DEWA ASMARA ( KANDARPA )
TAPA BRATA DEWI PARWATI.
PERKAWINAN PARWATI DENGAN MAHADEWA.
KARTIKEYA
TRIPURA
SITA DAN BUNGA KETAKI.
NARADA DAN BUNGAN CEMPAKA
GANESHA
PERTENGKARAN GANESHA DAN KARTIKEYA


MARKANDEYA PURANA

            Kisah kelahiran Pandawa. Rsi jamini adalah murid dari Rsi Wyasa. Rsi Jamini menanyakan pada Rsi Markadeya tetang kelahiran Pandawa, Drupadi dan Panca kumara. Rsi jamini disuruh bertanya pada 4 ekor burung putra Rsi Drona. Ceritranya … antaralain; Ketika Rsi Jamini sedang berjalan menuju gunung Windhya, beliau mendengar suara burung yang sedang menyanyikan sloka-sloka weda. Beliau kemudian menemui burung itu dan menanyakan apa ynga menjadi masalahnya selama ini. Burung itu memberi tahu bahwa pada masa lalu putra Rsi Twasata yang bernama Tri sira melakukan tapa dengan tubuh terbalik. Karena merasa kwatir akan tapa risira yang begitu hebat maka Dewa Indra datang  dan membunuh Trisira. Krena  membunuh seorang Brahmana adalah dosa maka Indra menjadi kehilangan sebagain tenaganya. Tenaganya yang hilang kemudia memasuki tubuh Dharma. Melihat anaknya dibunuh Rsi Twasat menjadi sangat marah dan mencabut sehelai rambutnya dan membuangnya di kobaran api. Dari api itu munculah sosok mahluk tinggi besar berwajah seram yang bernama Vrtradiharapak akan membunuh Indra. Indra menjadi sangat takut dan minta tolong pada tujuh Rsi untuk membantunya. Ketujuh Rsi ini berhasil membuat antara Vrtra dan Indra mennjadi damai. Namun begitu ada kesempatan Indra membunuh Wrtra. Dengan pembunuhan ini Indra menjadi pendosa yang menyebabkan sebagaian energinya menjadi hilang dan mengalir pada Dewa Wayu. Sekali lahi dewa Indra melakukan dosa ketika menyamar menjadi Rsi Goutama menampakkan dirinya didepan Ahalya. Kali ini Indra kehilangan tenaganya tenaga ini masuk pada dewa Aswaini. Ketika di bumi terjadi banyak kejahatan para Dewa besidang untuk menyelamatkan bumi dari kejahatan. Untuk menyelamatkan bumi kemudian para dewa lahir ke bumi menjadi manusia dalam berbagai wujud.
            Dewa Dharma mempergunakan energinya untuk melahirkan Yudistira. Wayu mempergunakan energinya untuk melahirkan Bhima. Arjuna lahir dengan tenaga Indra yang masih tersisa. Dua Aswini kembar mempegunakan energy  Indra melahirkan Nakula dan Sahadewa.  Dengan demikian para Pandawa lahir adalah dari kekuatan Dewa Indra yang hilang akibat dosaNya. Mereka selalu bersatu karena beraasal dari satu energy.  Sedangkan istri indra kemudian lahir sebagai Drupadi yang harus menikahi kelima Padawa sekaligus,.  Burung tadi melanjutkan ceritranya: Ketika perang Bharata yuda menjadi semakain dekat Baladewa menjadi serba salah. Ia tidak  bisam memihak Korawa karena di Pandawa ada Krisna sebagai sahabat Arjuna. Bila memihak Pandawa di korawa ada Duryadhana sebagai murid dan sekaligus menantunya. Maka beliau memutuskan untuk melakukan tirtayatra. Sehari sebelum Baladewa berangkat malamnya belau melakukan minum-minum keras besama istrnya. Dan pergi mengelilingi taman yang indah. Di taman itu Baladewa melihat para maha Rsi sedang melakukan pembicaraan antara lain rsi Suta, Kausika , Bhagawa, Bharadwaja, Goutama. Ketika Baladewa leawat semua para Rsi memberi hormat kecuali Rsi Suta. Baladewa menjadi marah dan membunuh Rsi Suta. Membunuh Rsi adalah dosa besar hal ini menyebebkan Baladewa harus melakukan tirtayatra selama 12 tahun.

HARISCANDRA.
            Pada jaman Krtha yuda ada seorang raja yang sangat adil bijaksana bernama Hariscandra. Elama pemerintahannya negara aman, rakyatnya makmur sama sekali tidak terjadi bencana alam, pencurian,wabah dll.  Karena raja sangat bijaksana dan berparas ganteng. Suatu hari raja berburu ketengah hutan  . sampai ditengan hutan raja mendengar ada wanita yang sedan berteriak minta tolong. Sebagai raja tugas utamnya adalah melindungi rakyatnya maka beliau segera menemui sumber suara tadi. Kelihatanlah seorang wanita yang sedang ketakuta didekat rasi  Wiswamitra. Raja langusng mengambil busur dan anak panah, namuan wanita yang hendak ditolongnya itu hilang, kera waqnita tadi adalah kekuatan Rsi Wiswamitra sendiri. Atas kejadian ini Raja Hariscandra lalau minta maaf pada Sang Rsi. Sang Rsi menjadi sangat marah, padahal Harscandra hanya ingin melindungi rakyatnya terlebih lagi wanita. Adalah sudah kewajiban raja untuk melindiungi rakyatnya.Rsi mengajukan pertanyaan pada raja kepada siapa  seseorang harus nyumbang? Siapa yang harus dilindungi?  Hariscandra menjawab: kepada brahmana raja harus menyumbang. Kepada rakyat yang dalam bahaya harus dilindungi. Rsi Wiswamitra mengatakan bahwa beliau adalah Brahmana maka ia haus dapat sumbangan dari raja. Harscandar menyangupi  apa saja yang diminta oleh Rsi Wiwamitra. Wiwamita menginginkan seluruh kerajaan seluruh dunia dan seluruh kota yang ada didalamnaya, pelayan, dan seluruh rakyatmu. Hariscandra dengan suka rela menyerahkan semua yang diminta oleh Rsi Wiswamitra. Kemudian juga meminta semua hata benda perhiasan pakaian kecuali dirinya, istri dan anaknya. Hariscandra juga nmenyerahkan segala yang diminta sang Rsi. Karena negeri ini n telah menjadi milikku maka kau harus pwergi dari sini sahut sang Rsi. Ketika Harscandra hendak meninggalkan negerinya Rsi Wiswamitra mencegahnya dan brkata. Karena kau telah melakukan rajasuya, maka aku meminta daksina yang harus kau persembahkan padaku.  Hariscandar yang sudah tidak punya apa-apa lagi bagaimna ia bisa menyerahkan daksina pada sang rsi. Namun demikian Raja Hariscandra   menyanggupi untuk menyerahkan daksina. Asal diberikan waktu satu bulan un tuk mengusahakannya. Oleh rsi di ijinkan tempo satu bulan.  Ketika  Ariscandra pergi berjalan besama istrinya yang bernama Saiwya berjalan agak lamban karena lapar, capik dsb, maka sang Rsi memukul punggungnya dengan tongkat. Hariscandra hanya melihat dan mengatakan baik kami akan pergi. Ketika hal itu terjadi lima Wiwadewa melihat dengan sangat sedih , kasihan, melihat perlakuak sang Rsi pada raja Hariscandra dan berteiak : Memalukan, memalukan . hal ini membuat sang Rsi menjadi marah. Dan mengutuk para Wiswdewa agar terlahir menjadi manusia di bumi. Menyadari akan kemarahan Rsi Wiswamitra Wiswadewa lalu minta maaf atas kekeliruannya. Wiswa mitra mengatakan kalian tidak akan memliki anak istri, dana akan terbebas dari pengaruh kegiatan kehidupana  manusia. Dewa ini kemudian menjelma menjadi Panca kumara putra Drupadi dari Pandawa.
            Hariscandra dengan Saiwya mempunya seorang  putra bernama Rohitaswa. Merka idak tahu harus pergi kemana setelah diusir dari negerinya. Satu-satunya tempat adalah ke Waranasi dibumi karena tempat itu diciptakan oleh Siwa.
            Ketika mereka memasuki  daerah Waranasi didepan pintu gerbag dicegat oleh Rsi Wiswamitra yang meminta tagiahan berupa daksina karena telah satu bulan. Raja Raiscandra minta tempo sampai matahari terbenam.  Hariscandra sangat bingung apa yang harus dilakukna kemana mencari uang secepat itu. Maka merka beriga pergi kepasar . Di pasar Hariscandra berunding dengan istrinya agar istriunya dijual. Denagan sangat terpasada sedih Harscandar menjual istrinya pada seorang Brahmana untuk dijadikan budak. Setelah dibayat maka rambut istri itu dijambak dan diseret oleh Brahmana tadi anaknya ikut mengis dan mengikuti ibunya. Oleh ibunya diminta agar sang Brahmana juga meu mebli anaknya agar dia tidak berpisah dengan anaknya. Maka  Bratmanapun membayarnya. Tepat ketika itu Rsi Wiswamitra datang untuk menagih uang daksina. Raja Hariscandra menyerakan seluruh uang yang didapat atas penjualan istri  dan anaknya. Rsi Wiswamitra meras terhina atas sedikitnya uang yang diberikan. Rsi Wiswitra hendak mengutuk Hariscandra . Hariscandra minta maaf dan akan mengusahakan lagi uang. Hiriscandra hendak menjual dirinya pada siapa saja yang mau. Ketika itu datanglah seorang Candala petusa pembersih kuburan, yang sudah kotor bahu bangke kerena setiap hari bergelut dengan jenasah dan kuburan hendak membeli Hariscandra. Hariscandra merasa tidak pantas seorang raja dibeli oleh seorang Candala (candela ini sesungguhnya dewa Yama yang menjelma menjadi Candala). .Rsi Wiswamitra datang lagi untuk menagih janji, namun Hariscandar menyerah tidak sanggup menjual diri pada seorang candela. Ia siap menjadi budak dari Rsi Wiswamitra. Karena telah menjadi budak dari Wiswamitra Oleh Wiswitra disuruhnya agar menjual dirinya pada candela tadi. Maka dengan resmi haricandar telah dibeli oleh candela. Oleh pembelinya ini Haricandra disuruh bekerja mengurusi jenasah, yang bahunya sudah sangat menyengat, banyak srigala, hati dan binatang pemakan bangkai yang setiap hari menjadi temannya. Suatu hari hHari Candar melihat istrinya yang datang membawa anaknya yang telah mninggal. Hampir saja mereka tidak saling mengenali karena semuanya sudah berubah. Setelah lama saling memandang merka ingat akan wajar dan penderitaan yang terisa akhirnya mereka saling mengnali dan berpelukan dan menangis sejadi-jadinya mengingat kan nasib mereka. Mereka memutuskan untuk mati bubuh diri bersama terjun di api. Sebelum bunuh diri ini terjadi datanglah para Dewata yang dipimpin oleh dewa Indra untuk mencegar perbuatan bunuh diri itu. Dewa Dharma/ Yama dan Wiswamitra juga datang menyatakan bahwa garis hidup karma merka harus seperti tu ( jangan menyesali nasib. Berbuatlah selalu yang terbaik demi kesejahtraan makhluk hidup dan umat manusia karma baik akan mengantar seseorang untuk mencapai kemulyaan ). Agar kdua suami istri ini bisa pergi keswuaga dengan tubuh mereka maka Dewa Indra memecikkan Amrta ketubuh mereka dan juga anaknya Rohitaswa sehingga anak itu hidup kembali. Wiswamitra juga membuka tangan persahabatan. Hariscandra menolak untuk pergi ke sorga. Tugas hidupnya belum selesai ia harus mensejahreakan rakyatnya dan negaranya. Aku adalah untuk rakyatku kalau mereka ke sorga barulah aku mau ikut, bila mereka keneraka maka akupun arus ikut dengan mereka.  Dewa   Indra menjawab. Tidak mungkin seluruh rayat bisa diajak kesorga karena merka mempunyai karma masing-masing.  Hariscandara menawarkan pahala yang didapatnya bagi masing-masing rakyatnya. Seketika itu juga kendaraan surga yang bernama Wimana   segera mengankut Hariscandra dengan segala rakyatnya. Anaknya Rohitaswa diangkatnya menjadi raja Ayodya.

WISWAMITRA DAN WASISTA.
            Rsi Wasista adalah pendeta kerajaan Haricandra sekaligus pensehat raja. Ketika Wasista tahu bahwa apa yang menimpa rajanya akibat dari perbuatan Wiswamitra . Namun Rsi Wasista tidak bisa berbuat apa-apa Karena sedang melakukan pata. Setelah kembali rsi Wasista mengutuk Rsi Wiswamitra agar menjadi burung. Demikian sebaliknya Rsi Wiswamitra juga mengutuk Rsi Wasista agar menjadi burung. Karena sama-sama sakti kutukan itu terjadi seperti yang dikatakan. Kadua burung ini menjadi sangat besar . dan bertarung akiabat dari pertarungan ini maka dunia menjadi kacau, terjadi gempa, masyarakat rebut minta tolong pada para Dewa. Dewa Barhma dan Dewa yang lainnya datang ketempat kejadian . Brahma meminta agar pertarungan itu dihentikan tetapi mereka tidak mendengarkan. Brahma akhirnya mengembailkan wujud aslinya sebagai Rsi Wasista dan Wiswamitra. Wiswamitra menyatakan bahwa tidak ada alasan bagi Wasista memarahi dirinya. Karena dengan cara seperti itulah raja Haricandra bisa mencapai sorga. Kedua Rsi itu akhirnya bubar merasa malu.


WAYU PURANA

            Catur Yuga. Satu manwantara terdiri dari tujuh puluh satu maha yuga. Satu maha yuga terdiri dari 12 .000 tahun dewa, terbagi menjadi empat yuga. Yaitu Satya atau Krtha yuga, Treta yuga, dwapara yuga dan kali yuga. Satya yuga berlangsung selama 4.000 tahun dewa. Treta yuga berlangsung selama 3.000 tahun dewa. Dwapara yuga berlangsung selama 2.000 tahun dan Kali yuga berlangsung selama 1.000 tahun dewa, sedangkan dua tahun lagi adalah sebagai Sandhyamsa/ peralihan dari tiap yuga ke yuga yang lainnya.
            Satya yuga: dalam jaman ini tidak ada musim panas, dingin, semi dll. Semuanya sama. Semua orang sama tampan dan juga cantik. Sama sejahtra dan sama bahagianya. Tidak ada konsep dharma dan adharma, karena semua orang secara alami baik-baik. Tidak ada tempat yang tidak layak dihuni manusia, semua tempat sama dilereng gunung, di pinggir kali, pinggir laut semaua sama baik dan mulya.  Manusia tidak lagi memerlukan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan sebagai bahan makanan. Karena bumi mengeluarkan jus. Denagn memakan jus ini setiap orang tidak lagi terkenapenyakit, umur tua, tidak ada kebencian atau irihati.  Manusia memiliki kekuatan supranatural mereka mampu menghadirkan apa saja yang diingininya. Manusia tidak kekurangan sesuatu dalam hidupnya. Yang utama dalam satya yuga ini adalah meditasi/ Dhyana.Pada jaman ini umur manusia rata-rata mencapai 400/ tahun.
            Dwapara Yuga.  Kekuatan mental manusia mulai menyusut. Yang utama dalam Treta yuga adalah pengetahuan/ Jnana. Awan tebal mulai bergulungan diangkasa dan mulai mencurahkan hujan di bumi. Hujan ini mulai membuat berbagai jenis tanaman tumbuh. Mahluk  hidup mulai tergantung pada buh dari pohon untuk hidup mereka. Pohon juga menyediakan kulitnya sebagai bahan pakaian serrta bunganya menyediakan madu. Pohon ini begitu hebat menyediakan segala kebutuhan manusia sehingga pohon ini disebut Kalpawrksa/ Kalpataru. Ketika jaman Treta mulaib brakhir orang-orang mulai mengembanggkan pikiran jahat mulai mrebut dan memiliki pohon ini. Dengan demikian pohon menjadi punah. Orang mulai membangun tempat tinggal, tempat beristirahat di pinggir sungai, di lereng pegunungan di pinggir pantai. Orang mulai menciptakan ukuran. Ukuran terkecil disebut anguli/ aguli satu jari. 10 guli disebut pradesa( acengkang bhs Bali) dari irujari sampai telunjuk.  Satu tala dari ibu jari menuju jari tengah. Gokarna dari ibu jari menuju jari manis. Witasti dari ibu jari sampai kelingking.21nguli sama dengan satu Ratni, 24 nguli = satu hasta( tangan) depa. 42 anguli = Kisku. 4 hasta= 1 Dhana( sepanjang busur) 2.000 djhanu = gawyuti. 4 gawyuti = 1 yojana.Satu yojana dipergunakan untuk mengukur wilayah manusia.Tempat tinggal manusia disebut Sala. Satu area istana disebut  prasada.Pada jaman I ni umur manusia rat-rata mencapai 300 tahun.
Dwapara Yuga: setelah pohon Kalpawrksa punah, orang-orang mulai mencari sembur penghidupan lain. Semua itu mereka temukan pada tanaman dan pohonpohon lain . Penelusuran tanaman obat ditemukan jaman ini. Orang mulai menjadi jahat. Mereka mulai berebut untuk memiliki sungai danau, daratan, pegunungan pohon dan tanaman. Mereka yang kuat berkuasa atas segala isi bumi. Yang lemah akan menderita. Akibat dari perebutan dan keserakahan ini tumbuh-tumbuhan menjadi punah dan tidak ada lagi mau tumbuh. Seluruh bumi hanya ditutupi hutan yang lebat. Akirnya manusia menderita kelaparan dan kehausa. Maka manusia mulai menghadap dewa  Brhma untuk mendapatkan solusi Dewa Brahma kemudian memerah bumi agar pohon , tanaman dan berbagai jenisnya tumbuh lagi . Pada jaman ini Yadnyalah yang utama.Pada jaman ini juga dewaBrahma menciptakan aturan yang disebut Warnasrama dharma , dan empat warna hidup. Warna ini adalah Brahmana: mereka yang mampu melaksanakan ajaran Brahman, memiliki sifat sejati Brahman  baru layak disebut Brahmana. Keasatria adalah mereka yang mampu melingdungi rakyat dari kejahatan pemerasan dan mensejahtrakan rakyat baru layak disebut Ksatria. Waisya tugas utamnya adalah mengmbangkan pertnianpeternakan dan perdagangan. Sudra adalah mereka yang mampu melayani ketiga golongan distas. Kata sudra berasal dari kata Su = baik dra = mengabdi, menyelamatkan, menuntun.  Seorang Brahmana yang bbaik akan sampai pada Dewa Brahma. Ksatria pembrani yang setia akan sampai pada dewa Indra. Seporang Waisya yang baik akan sampai pada dewaMaruta.Sedangkan Sudra yang baik akan menuju alam Gandharwa. Brahma juga menetapkan Catur Asrma empat tingkat hidup berdasarkan pada intelektual, spiritual dan berdasarkan tingkat umur . Brahma cari asrama tingkat hidup menuntut ilmu / masa belajar. Grhasta tingkat hidup brumah tangga. Wanaprastha tingkat hidup mengasingkan diri dari kegitan dan pengaruh duniawi yang dapat mengikat sang hyang Ayma untuk didak bisa mencapai kebebasan / moksa. Bhiksuka masa hidup mengahbiskan sisa hidup untuk mengabdikan diri pada pelayanan umat dan spiritual, melatih diri untuk melakukan yoga dengan sempurna. Pada jaman ini umur manusia bisa mencapai 200 tahun.
Kali yuga pada jaman ini manusia bukan saja merebut lahan pertanian malah seluuruh dunia menjadi rebutan. Yang satu ingin menguasai yang lain. Dalam hal merbutkan sesuatu manusia tidak segan untuk membunuh manusia lain. Karma phala berbuah sangat cepat. Yang utama adalah harta uang . jaman kalai semua diukur dengan uanmg. Mereka yang mempunyai uang banyaklah yang bisa berkuasa. Umur manusia bisa mencapai 100 tahun dana akan terus berkurang ¼ nya akibat dari terkontaminasinya pikiran manusia. Manusia berbur menikmati kesenangan duniawi yang semu.


BHAVISA PURANA

          Diceritakan rsi vedavyasa memiliki seorang murid yang beranma Satanika. para Rsi mendatangi Satanika dan berkata “Kami sangat ingin mempelajari tentang berbagai jenis susila. Anda adalah siswa seorang Rsi agung vedavyasa”.
Ijinkan saya untuk bertanya pada Rsi agung terlebih dahulu tentang apa yang harus saya beritahukan pada kalian. Rsi Satanika kemudian pergi menemui Vedayasa gurunya, aku tela mengajarkan semua itu pada murid ku yang bernama sumantu kata rsi vedvyasa kepada Satanika, mengapa kau tidak langsung saja menemui Sumantu. Ketika satanika pergi menemui Sumantu maka terjadilah diskusi panjang dari diskusi itu lahirlah kitab Bhavisya Purana.
“Brahma” kata Sumantu “menciptakan, melindungi, dan menghancurkan alam smesta. Pemahaman beliau terjemahkan dalam seluruh veda, beliau adalah dewa kebijaksanaan permai suri beliau adalah Sarasvati.
( sebagai salah satu kitab yang termasuk golongan rajasika, maka bhavisya purana ini tentu saja mengagungkan Brahma.
Dari sudut pandang inilah Bhavisya Purana kemudian di kategorikan sebagai Rajasika Purana atau  “Brahma purana”.
Pada jaman dahulu, stiap usaha yang dilakukan oleh manusia selalu membawa hasil yang sukses hampir tidak memperlukan kuasa Ilahi. Maka manusia menjahdi besar kepala .
Mengetahui hal ini Brahma mulai berfikir “aku haus melakukan sesuatu. Aku harus menciptakan seorang dewa yang bernama Ganesa.  Ganesa menjai dewa pertama yang harus di puja sebelum melakukan setiap usaha. Maka Ganesa bergear ‘Vignahara’ yang berarti penghancur segala rintangan danSiddhidata’ yang berarti menganugrahi kesuksesan .
 Purana-Purana lain menyatakan bahwa Ganesa adalah putra dari Siva dan Parvati. Dalam hal ini Bhavisya Purana memang cukup aneh dengan pernyataan bahwa Ganesa tercipta oleh Brahma.
 Dewa yang paling penting yang di sebutkan dalam bhavisya purana dalah dewa surya. Dengan kekuatan batinya, manu kemudian melahirkan sepuluh putra karena sepuluh anak ini menjadi penguasa (pati) dari semua benda atau hal (praja) maka mereka di kenal brgelar para Prajapati. Dan salah satu prajapati ini adalah yang bernama prajapati Daksa. (Dalam Mahabharata dan Bhagavata Purana, Daksa dinyatakan sebagai putra Brahma). Daksa memiliki seorang putri yang bernama Aditi.
Ketika dewa matahari bangkit dari telur itu, maka beliau dinamakan Martandra, dari kata mrta dan anda yaitu dua kata yang dighunakan oleh ayahnya untuk menyatakan bahwa telur itu tidak mati. Martandra juga kemudian di kenal bernama surya.
Viswakarma adalah arsiteknya para dewa dan memiliki seorang putri yang bernama samjna. Kemudian di nikahkan dengan Surya .dari pernikahan mereka lahirlah Yama dan Yamuna.
Akan tetapi sinar dewa surya yang begitu panas membuat samjna tidak tahan lagi bersama suaminya.”Aku tidak tahan panas sinar suamiku” kata samjna pada chaya.
Yma memiliki wujud yang manakutkan degan jenggotnya panjang dan kumis tebal. Di istana Yama juga ada para utusan dan pelayan yama yang bergelar yamadhuta, pemimpin dari para pelayan dan pekerja di istana yama ber nama Citragupta. Sebelum pergi ke neraka pendosa akan di bawa pada yama terlebih dahulu. Para pelayan yama menyeret para pndosa tanpa memeperdulikan jerit tangis maupun rintihanmereka.
Ketika mereka telah sampai di istana Yma maka mereka di hadapkan pada Yama yang kemudian di masukan sesuai dosa yang dilakukanhya

UPACARA AGAMA
      Untuk mendapatkan berkah dari para dewa maka manusia harus melakukan upacara agama (vrata), berpuasa scara periodic (upavasa) dan menyembahkan sedekah. Sebelum melakukan sebuah vrata, seorang hendaknya melakukan upacara atau ritual pendahuluan sebelum melakukan vrata, ini di maksutkan untuk mensucikan diri sendiri.
Vrata sebenarnya berasal dari kebudayaan para rsi Dewa. Merekalah yang mengajarkan kepada umat manusia untuk melakukan vrata agar keinginan mereka tercapai. Kemudian dari mereka yang telah mendapatkan berbagai hasil dari vrata yang mereka lakukan telah menurunkan kebiasakan itu pada yang lainya dan demikian seharusnya.
      Dan ini kebetulan terjadi pada syamala dalam kisah di bawah ini.

SYAMALA
Di kota Mithilia hidup seorang wanita urmila. Urmila memiliki seorang putra dan seorang putri. Pada suatu kesempatan anak-anaknya sangat lapar dan ia terpaksa harus mencuri bebrapa makanan milik tuanya. Beberapa waktu berlalu putri Urmila yang bernama Syamala, tumbuh besar menjadi seorang gadis dan menikah dengan Yama.
Yama memberi tahu Syamala,”sebagai istri ku, kau biasa dimana saja tingal di rumah ku ini. Namun ada 7 ruangan yang tidak boleh di masuki oleh siapapun, termasuk kau.
Sedangkan Syamala mengikuti apa yang telah di katakana  oleh Yama untuk bebrapa waktu. Akan tetapi ke inginatahuanya mulai tumbuh. Maka ia mulai membuka pintu yang terlarang itu , namun apa yang dilihatnya sungguh di luar dugaanya, dimana ia meihat ibunya diseret   ke minyak yang mendidih karena tidak sanggup melihat pemandangan tersebut maka ruangan demi ruangan dibukanya. Pada kamar ke 4 Urmila sedang di potong- potong dan beberapa dagingnya di berikan beberapa ekor anjing.
Pemandangan yang sama juga di lihat syamala pada kamar ke lima, enam, dan tujuh. Stiap kamar menyajikan pemandangan yang sama di mana ibunya di siksa di berbagai neraka Syamala kemudian menghadap kpada suaminya “mengapa ibu ku tersiksa sperti itu? Apa dosanya ?”  “Kau memang benar-benar tidak taat pada ku, aku dengan tegas mengatakan bahwa kau tidak boleh memasuki 7 kamar itu. Aku tidak sanggup melihat ibuku berada di neraka “kata syamala”, mohon katakanlah bagai mana aku mengurangi hukuman yang didapatkanya.
  “Dalam kelahiran sebelumnya kau telah melakukan budhastami vrata delapan kali” jawab Yama “pahala yang didapatkan dari melkukan ritual ini masih ada padamu dan belum habis. Jika kau memberikan pahala itu pada ibumu dia akan terbebas dari neraka. Syamala kemudian mengikuti saran suminya. Dan sbagai hasilnya, Urmila tidak hanya di bebaskan dari Neraka dan brbagai siksaanya, namun ia juga mendapatkan sebuah tempat yang abadi di surga dengan memakai wujud yang baru pula.
Kajian: Bila orang ingin membebaskan orang tuanya dari neraka ke sorga maka ia harus melakukan brata/ vrata puasa, pada setiap hari rabu pada penanggal atau panglong ping 8 atau 7 hari sebelum purnama atau tilem. Hal ini sangat berguna untuk mendoakan dan membebaskan orang tua atau leluhur kita dari neraka menuju sorga.  Hal ini juga dapat dilakukan ketika upacara pengabenan leluhur sebaiknya puasa/ brata/ vrata.

SANG BRAHMANA DAN SANG HANTU
       Sungai vetravati adalah sungai yang mengalir di spanjang kota vidisa.
Pada suatu hari seorang Brahmana kebetulan bertemu dengan seorang hantu yang sedang terkapar di pesisir sungai Verati. Sang Brahmana merasa tergugah hatinya untuk membantu sang hantu, “Mengapa anda di siksa sperti itu ?” Tanya sang Brahmana.
        “Dalam kelahiran sebelumnya aku adalah seorang vaisya yang bernama Sailabhadra” jawab sang hantu, “Aku tinggal di kota Vidisa. Aku adalah orang kaya dan berhasil memelihara rumah tanggaku dengan baik. Aku menyipan kekayaanku. Namun aku memiliki ketertarikan yang amat besar pada benda-benda itu hinga aku tidak pernah membantu para Brahmana dengan memberikan sumbangan pada mereka. Aku tidak menghormati siapapun karena aku orang kaya. Aku tidak pernah memuja Tuhan. Karena aku tidak pernah berbuat baik pada mereka yang bukan keluargaku, maka setelah meninggal aku di hukum seperti ini. Aku tidak sanggup menahan rasa sakit ini lagi. Tolong selamatkan aku dari kutukan ini” Sepuluh tahun yang lalu aku telah melakukan Sukradvadasi vrat ,” jawab sang Brahma, “Phala yang aku dapatkan belum habis sampai sekrang. Aku akan memberikanya padamu agar kau bias terbebas dari hukumanmu.
Setelah mendapatkan pahala yang di berikan sang brahma maka hantu itu terbebas dan berhasil mencapai surga. Demikianlah hebatnya hasil melakukan Sukradvadasi vrata.
Kajian:  Bila ingin menyelamatkan diri dari dosa lakukanlah puasa, Brata, vrata pada hari jumat pada penanggal/ panglong ping 12 atau 3 hari sebelum purnama atau tilem.( Sukra dwadasivrta). Akan mampu menyelamatkan diri sendiri. Disini dijelaskan bahwa tapa seorang Brahmana mamapu membebaskan seorang yang sedang mendapatkan hukuman akibat terlalu kikir dalam hidupnya , sehingga dia harus dijemur ditepi sungai sehingga kehausan dan kepanasan. Oleh karenanya jangan juga menjadi manusia takut beryadnya. Sebab yadnya itulah yang akan mengantarkan seseorang dari neraka menuju Sorga. Lima fungsi yadnya untuk menyucikan diri.
1. Mantra: adalah puja sang Sulinggih. Mantra juga berarti pikiran, perencanaan, ide. Dalam pembuitan yadnya yang pertama harus dilakukan adalah ide, perencanaan yang dalam Manawa Dharma Sastra Bab VII sloka 10 disebut Dharma Sidhi Artha. Dalam melakukan yadnya harus berpedoman pada :
 Iksa tujuan yadnya harus dipahami terlebih dahulu agar bisa efektip dan efisien tepat guna dan berhasil guna. Membauat yadnya tidak asal-asalan, asal besar atau asal kecil yang penting irit namun tujuanlah yang harus diperhatikan terlebih dahulu.
Sakti: kekuatan atau kemampuan. Dalammmebuat yadnya kemampuan dana, tenaga, harus menjadi pertimbangan kedua selain tujuan.
Desa : Tempat wilayah dimana yadnya itu akan dilaksankan agar tidak mengganggu kepentingan orang banyak. Misal di Jakarta Daerah macet, harus bisa menyesuaikan dengan berbagai kemungkinan yang akan terkadi.
Kala: waktu . Dalam melakukan yadnya waktu juga sangat menentukan keberhasilan sebuah yadnya. Waktu sangat mendesak perlu disiasati dengan memperbanyak tenaga kerja atau membuat yadnya yang simple tapi tidak mengurangi makna. Hal ini juga harus didasarkan pada acara dan atmanastuti.
Tattwa: Filosofis, inti, makna, Dalam melaksanakan yadnya filosofis, nilai yang terkandung, tujuan yang akan dicapai sangat menjadi pertimbangan agar sebuah yadnya berhasil dengan baik.
Yantra Banten: merupakan simbul dari keinginan manusia dalam menyampaikan seseuatu pada Sang Pencipta Yang Maha Agung.Setiap bentuk dari sebuah banten sarat dengan makna yang dapat menyimbulkan Sang Hyang Widhi.
Dari kekuatan Mantra dan Yantra akan menghasilkan Tatra: kekuatan kesucian yang dihasilkan oleh sebuah yadnya.
Perpaduannantara Mantra, Yantra, dan Tantra akan berubah menjadi yoga, yaitu penghubung kekuatan ini akan mengubungkan antara yang memuja dangan yang dipuja. Kekuatan inilah yang akan menyampaikan segala permohonan pemuja, pelakuk yadnya, pada Ida Sang yang Widhi wasa.
Hal ini akan berhasil dengan baik bila dilaksanakan dengan tulus iklas suka cita tanpa ada niat untuk memperoleh sesuatu dari yadnya itu, inilah yang disebut Satwika yadnya.

VRATA-VRATA LAINYA
Bhavisya Purana juga menyebutkan beberapa vrata yang lainya, meskipun tidak menyebutkan scara terperinci tentang keseluruhan ritualnya.
Ubhayadvadasi vrata memberikan pahala yang melebihi tirtyatra ke tempat-tmpat suci sperti Gaya, puskara, Varanasi dan Prayoga.
 Dengan melakukan Tilaka vrata degan ritual pemakaian Tilaka (sebuah tanda) pada dahi seseorang maka musuh dan roh jahat tidak berkutik.
Jatismara vrata yaitu melakukan tirakat tidak berbicara hingga bulan menampakn di langit, pada malam hainya.  Untuk mendapatkan pahala seseorang tidak harus slalu melakukan vrata yang di maksut. Meskipun hanya dengn membaca dan mengethui (vidhi) persyaratanya saja maka sesorang juga sudah mndapatkan sedikit pahalanya.
Misal, Rasakalyani vrata, dimana Dewi Parwati harus dimandikan (Dalam wujud patung beiau) dengan mentega murni  kemudian di lakukan puja untuk beliau. Orang yang mendengarkan Vidhi dari Mandarasthi vrata akan mendapatkan pembebasan dari dosa dosanya. Banyak vrata yang di lakukan oleh para wanita. Contoh Asvameda yajna jika dia melakukan  anantatritiaya vrata pada musim dingin. Dalam melakukan vrata ini dia harus memakai pakaian serba merah, jika doa seorang jnda maka harus memakai pakaian kuning, dan mereka yang belum menikah harus memakai pakaian putih. Seorang wanita bisa mencapai moksa dengan memuja Visnu dan membuat makanan untuk Brahmana dalam ritual  aranyadvadasi vrata.

Vrata yang berhubungan dengan Dewa Surya
Abhaya vrata, Abhaya saptami vrata, Ananta saptami vrata, Bhadra vrata, Kamata saptami vrata, Kamala sasthi vrata, Mahasaptami vrata, Mahajaya saptami vrata, Mahesvetadytvana vrata, Martandra saptami vrata, Ubhaya nasana vrata, Herdayadityavana vrata, Jaya vrata, Kamapradadhityana vrata, Kamada vrata, Mandara sasthi vrata, Nanda saptami vrata, Narajana vrata, Sarkara saptami vrata, sarvartha saptami vrata, Trivarga saptami vrata, Papanasini saptami vrata, Badrapada suklapaksa vrta, Rahsya saptami vrata, Ratha saptami vrata, Samkrati vrata, Rogaharadiyavana vrata, Saptami vrata, Surya vrata, Siddha vrata

Vrata yang berhubungan dengan dewa yang lain
Vrata yang berhuhungan dengan pemujaan kepada Dewa yang selin Surya di jelaskan dalam Bhavisya Purana. Beberapa diantaranya adalah:
1.    Ananta caturdasi vrata:: Caturdasi vrata adalah hari keempatbelas stiap bulan.
2.    Bhimapancaka vrata:   : ini dilakukan pada bulan ketiga pada periode suklapaksa.
3.    Asoka vrata:                 : saat ini  seseorang harus memuja pohonasoka untuk untuk mnghilangkan sgala kesedihan
4.    Gosapada tritiya vrata:  :ini dilakukan pada tritya (hari ke tiga pada stiap dua minggu.
5.     Govatsa Dvadasi vrata  :seekor sapi dan anaknya yang harus di puja saatini
6.    Govinda Dvadasi vrata  :Ia dilakukan pada hari yang ke dubelas setiap bulanya.
7.    Kukuti vrata                   : Dalam vrata ini siva dan parvati harus di puja ketika naksara bhadrapada sedang di langit
8.    Mudhaka Tritya vrata    : ini dilakukan pada hari yang ketiga stiap bulan bhadrapada
9.    Naga pancami vrata       : Pada pancami (hari kelima)
10.  Ulka dvadasi vrata         : Vrata ini dilakukan pada hari yang ke dua belas pada bulan Maghasira
11.  Vinayaka caurti vrata     : pada hari ke empat dalam setiap bulan seseorang harus memuja Vinayaka (Ganesa)
12.  Santi vrata                      : vrata ini melibatkan pemujaan kpada narayana
13.  Saraswati vrata               : yang hendak melakukanya harus berpuasa
14.  Asunyasanaya vrata        : yang hendak melakukanya harus melakukan puasa scara periodic
15.  Aviyoga tritya vrata        : vrata ini juga menjamin kehar monisan  hubungan keluarga dan di lakukan pada hari ke tiga
16.  Vatasavitri vatara      : di awali pada hari ketigabelas
17.  Yama vrata                : Dewa yama di puja untuk mendapatkan sgala keinginan duniawi


SUMBANGAN SEDEKAH
Kekayaan yang di sumbangkan tidak akan pernah sia-sia.oleh karena itu adalah tindakan yang terbaik jika kekayaan itu di sumbangkan.
Lebih lagi, sebuah daksina (biaya) harus di belikan ketika hendak memberikan sumbangan tertentu, kalau kalau tidak maka upacara sperti itu tidak akan sempurna atau lengkap.


KASTA
Kasta di bagi menjadi empat yaitu Brahmana, Ksatria, Vaisya, dan Sudra.
Brahmana adalah mereka yang memuja Brahma.
Ksatria adalah mereka yang bertugas untuk serangan musuh.
Vaisya adalah mereka yang bertugas untuk mengembangkan pandangan.
Sydra adalah mereka yang tidak boleh mempelajhari kitap suci

MASALAH PENDIDIKAN
Setelah menuntut ilmu siswa berkewjiban uhntuk menyenangkan gurunya dengan membrikan persebahan baihk berup tanah, emas, sebuah, panyung, sandal, pakaian bhkan makanan dah benda lain yang. disebutkan ada lima dehgan penjelasan berikut::
1.    Acarya adalah guru guru yang mngajarkan rahasia pengetahuan dari veda(kalpa rahasia).
2.    Upadhayana adalah guru yang mengajarkan ajaran veda yang berhubungan dengan cara untuk mencari nafkah.
3.    Guru adalah orang yang di tempatnya seorang siswa tinggal dan menjadi bagiahn rumah tangga sang guru.
4.    Rvija  adalah mereka yang mengambil peran sebagai pelaksana atau pmimpin upacara persembahan.
5.    Maha guru adalah guru yang tertinggi dari semu guru dan harus di hormati oleh siapun juga.

UPAH
Seorang buruh atau pekerja harus di berikan uph sesuai dengan pekerjaanya yang mereka lakukan. Satuan upah terkecil adalah saru vrata. Duapuluh vrata menjadi satu Kakini dan empat kakini dalam satu pana. Maka demikian ada delapanpuluh vrata dalam satu pana.

WANITA DAN PERNIKAHAN
Menurut bhavisya purana, wanita harus cepat-cepat dinikahkan, usia terbaik bagi seorang anak gadis untuk menikah adalah usia tujuh pada saat anak itu menginjak usia gouri, oilihn yang kedua adalah . sedangkan rajasvala adalah usia yang buruk untuk menikah.

TENTANG MASA DEPAN
Karena bagaimanapun juga ini adalah topik yang paling menyenangkan di bicarakan. Ini di awali dengan ramalan tentang naiknya manu ke tahta kerajaan dan di akhiri dengan ramalan ramalan datangnya kerajaan inggris ke india dan pemerintahan permaisuriVictavati (Victoria). Namun juga ada penjelasan tentanhg raja-raja yang memerintah di masa depan. Ada keterangan tentang Timur, Babar,Humayun, Sher Shah, Akbar, Salem, Aurangzeb, Shivaji dan Mhadevji Sindi.

RAJA-RAJA PADA JAMAN KALI
Bagianyang paling penting dari penjlasan ini adalah adanya katalok dari raja-raja yang akan memerintah pada jaman kaliyuga.Namun matsya purana dan vayu purana juga menyebutkanbahwa bhavisya purana merupakan sumber segala penjelasan tentang silsilah raja-raja pada jaman kali. Kitab purana menyatakan bahwa jaman kaliyuga dimulai ketika sang avatar krsna wafat dan kembali ke kahyanganya.
Jaman di bagi menjadi empat  yuga atau era Satya yuga atau krta yuga, tretya yuga, dwapara yuga dan kali yuga. Masa peralihan antara Satyayuga yang baru dengan kali yuga adalah 500 tahun para dewa atau 18.000 tahun manusia. Kali yuga akan menjadi sebuah jaman yang buruk.
Bhavsya purana juga menyatakan bahwa kitab itu akan mnceritakn tentang masa depan, dimana akan terjadi perang antara pandawa dan kurawa. Akan tetapi proses penyerapan yang terjadi dalam bhavisya purana terus berlangsung hingga pemerintahan Inggris di india. Bhavsya purana juaga menjelaskan bahwa dinasti raja-raja yang terdapat dalam kali adalah sbagai berikut.
1.    PARA PAURAVA
2.    PAR AIKSVAKU (IKSVAKU)
3.    BARHADDRATA
4.    PRADYOTA
5.    SISUNAGA
6.    NANDA
7.    MOURYA
8.    SUNGA
9.    KANVAYANA
10.  ANDHRA
11.  DINASTI LOKAL
12.  DINASTI VIDISA
13.  DINASTI RAJA-RAJA PADA ABAD KE III
14.  DINASTI LAIN PADA ABAD KE III

DUA BELAS ASPEK DARI SURYA
Dewa matahari memanifestasikan dirinya menjadi dua belas aspek yang berbeda. Ini dinamakan sbagai para aditya dan mereka adalah Indra, Dhata, Parjana, Pusa, Tvasta, Aryama, Bhaga, Visvana, Visnu, Amsu, Varuna dan Mitra. Dalam peranya sebagai dewa indra makadewa surya menjadi pemimoin para dewa dan menjadi raja mereka.

KERETA DEWA SURYA
Kerta dewa surya berwarna keemasan dan ini di buat sendiri oleh dewa brahma. Nama kusir yang mengendarainya adalah Aruna.kereta ini di tarik tujuh kuda yang bernama Gayatri, Tristupa, Jagati, Anstupa, Pankti,Vrhati dan Usnika.

SAKADVIPA
Di sebutkan bahwa bumi terdiri dari tujuh wilayah(dvipa) dank e tujuh wilayah ini adalah Jambudvipa, Plaksadvipa, Samaladvipa, Kusadvipa, Krouncadvipa, Puskaradvipa, da sakadvipa.

MANVANTARA
Manvantara adalah sbuah kurun waktu yang sangat panjang dimana di mana I stiap manvataranya itu di pimpin oleh Manu di sebut bahwa ada empat belas manvatara dan setelah empatbelas manvatara itu berlalu maka alam smesta alam smesta akan di hancurkan scara total. Sekarang ini enam manvatara telah berlalu. Keenam manvatara itu adalah Svayambhuva, Ssvarocisa, Uttama, tamasa, raivasvata, yang merupakan manvatara yang ke tujuh. Kebanyakan kitab purana berisikan tentang pernyataan kandungan dewa brahma, visnu dan sivadan ini membuat mereka mnjadi dewa yang lebih terkenal di kalangan umat manusia. dan di sini Bhavisya purana yang tamapak aneh dengan mengagungkan Surya. Mungkin tidk di ragukan lagi anda pasti ingin mengetahui lebihh lanjut tentang hal ini trutama pemujaan dewa surya. Ini bias didapatkan dalan Bhavisya Purana dalam bentuk utuhnya.

GARUDA PURA

PENGENALAN
            Kitab – Kitab purana adalah kitab suci yang telah diturunkan kepada kita sejak masa yang lalu.Beberapa diantara kitab ini adalah purana mayor yang dikenal sebagai Mahapurana dan beberapa lagi adalah kitab purana minor yang dikenal sebagai Upapurana
            Garuda purana adalah termasuk sattvika purana.Sedangkan purana yang lain yang termasuk dalam sattvika purana adalah visnu purana,bhagavata purana,padma purana dan varaha purana.
            Garuda purana terdiri dari sembilan belas ribu sloka,kitab ini termasuk dalam kelas menengah dari segi jumlah slokanya.Karena yang terbanyak slokanya  yaitu skanda purana  terdiri dari delapan puluh satu ribu sloka,dan yang paling sedikit adalah markandeya purana yang terdiri dari sembilan ribu sloka

SUTA DAN PARA RSI LAINNYA
            Suta adalah seorang rsi yang terpelajar, beliau sangat mahir dalam ajaran purana dan sastra dan beliau juga adalah seorang penyembah visnu yang agung.Suta sebenarnya adalah segolongan orang yang lahir dari ibu yang berasal dari keluarga brahmana dan ayah dari ksatriya.
            Sedangkan para suta adalah bukan brahmana dan ksatriya,mereka adalah hasil dari perkawinan silang,kewajiban mereka adalah menjaga kuda – kuda kerajaan dan melindungi dunia dari kejahatan.
            Vedavyasa mengajarkan purana kepada salah satu siswanya yang bernama romaharsana atau lomaharsana, beliau dinamakan demikian karena bulu tubuhnya (roma) bergetar (harsana) ketika mendengar penceritaan kisah purana dari gurunya.

LATAR BELAKANG GARUDA PURANA
            Romaharsana kemudian menceritakan tentang bagaimana asal mula dari garuda purana.lalu romaharsana pergi ke sebuah pertapaan yang dinamakan Vadrikasrama dan bertemu dengan vedavyasa disana.Ia kemudian menyembah sang rsi dan menanyakan beliau tentang bagaimanakan sifat sejati visnu.
Aku akan menceritakan kepadamu tentang garuda purana.  Aku,Narada,Daksa,Bhrgu,dan beberapa rsi yang lainnya.pada suatu kali datang ke kahyangan brahmadi brahmaloka untuk menyampaikan rasa hormat kepada beliau.kami meminta brahma untuk menceritakan bentuk pengetahuan yang terbaik.
            Garuda adalah raja dari pada burung. Ia berhasil membuat visnu berkenan dengan tapa yang dilakukannya dan visnu berkenan datang dihadapannya. ” anugrah apa yang kau minta?” tanya visnu kepada garuda.Mohon berikanlah anugrah bahwa aku bisa menjadi kendaraan ilahi anda (vahana),” tanya garuda. “berikanlah anugrah agar hamba bisa mengalahkan semua jenis ular naga. Dan anugrah yang terakhir adalah supaya hamba bisa mengetahui segala pengetahuan
agar bisa menyusun sebuah kitab purana.” Anugrah itu kemudian diberikan dan garuda kemudian menyusun garuda purana.

PENCIPTAAN
            Pada awalnya segalanya adalah kosong. Yang ada hanyalah esensi Ilahi dari Brahman. Brahman adalah asal mula dari seluruh alam semesta. Ia tidak memiliki awal dan akhir. Sebelum terjadinya penciptaan diseluruh semesta tidak ada apa – apa. Seluruh alam semesta tenggelam dalam air bah.
            Kemudian dalam air muncul sebuah telur (anda) keemasan.Visnu berada dalam telur itu. Dan ia mengambil wujud phisik untuk melakukan penciptaan. Dari visnu diciptakanlah brahma yang berwajah empat semuanya diciptakan dalam telur itu.
Kemudian brahma menciptakan empat jenis mahluk. Mereka adalah jenis dewa, asura, pitri (leluhur), dan manava (manusia). Para dewa memiliki kekuatan yang lebih dari yang lain pada siang hari dan asura pada malam hari.

TENTANG DOA
            Sekarang Garuda Purana memiliki beberapa bagian atau teknik yang mengajarkan cara berdoa kepada dewa surya (dewa matahari), laksmi (dewi kekayaan), dan kepada dewa visnu.
            Semua jenis doa dan mantra ini sangat membantu akan tetapi dikatakan bahwa mantra dan doa yang terbaik adalah mengucapkan seribu nama visnu

TENTANG OBAT – OBATAN
            Banyak bab dalam Ayur Veda (pengetahuan tentang obat – obatan) diajarkan pada bagian ini. Dikatakan bahwa asal atau yang menciptakan pengetahuan ini adalah Dhanvantari dan beliau kemudian mengajarkannya kepada rsi susruta. Adalah ajaran ini yang dijelaskan didalam garuda purana.
            Ada sejenis tanaman yang dinamakan punarnava. Jika naksatra pusya sedang menampakkan diri dilangit maka tanaman ini hendaknya di lumatkan lalu di campur dalam air untuk diminum. Tindakan ini akan menjamin tidak ada ular yang berani masuk ke dalam rumah orang itu.

TENTANG GIGITAN ULAR
            Ada sebuah mantra yang dinamakan pranesvara yng bisa menyembuhkan gigitan ular sedangkan jika terjadi gigitan ular pada seseorang di luar persyaratan itu maka mantra pranesvara akan membantu menyembuhkannya.
            Setelah bagian ini garuda purana juga memberikan beberapa mantra lainnya itulah kelebihan dari garuda purana yang bisa memberikan beberapa mantra lainnya.

SALAGRAMA
            Salaghrama adalah sebuah perwujudan yang mewakili wujud visnu yang terbuat dari sebuah batu. Sebuah kisah yang terdapat dalam Brahmavaivarta purana menyatakan bahwa visnu telah dikutuk bahwa beliau akan menjadi sebuah batu yang terdapat di pinggir sungai gandaki. Dan selanjutnya pada bagian ini Garuda purana menceritakan tentang berbagai bentuk dan wujud batu salagrama.
            Sebuah salagrama yang memiliki tanda sankha (terompet kerang), cakra, gada dan padama disebut sebagai kesava. Urutannya haruslah sesuai dengan yang disebutkannya, Jika urutannya adalah cakra, sankha, padma dan gada maka patung itu disebut sebagai madhava.
Sebelum membangun sebuah gedung atau bangunan tertentu maka harus ada sebuah upacara untuk peletakan batu pertama. Sebuah kuil hendaknya di bangun di depan rumah, pintu gerbang, pintu rumah dan tempat yang digunakan untuk melakukan upacara hendaknya menghadap ke timur.
            Hitunglah luas areal bangunan dengan mengalikan antara panjang dan lebar. Kalikanlah areal bangunan dengan delapan dan bagi enam puluh empat atau dengan perhitungan sederhana luas area dibagi menjadi delapan. Dan hasil dari perhitungan ini adalah sisa waktu menjadi patokan lama hidupnya penghuni rumah itu.

TENTANG KUIL
            Kuil hendaknya memiliki satu, tiga atau lima atap puncak. Secara khusus ada lima jenis kuil, lima jenis yang dimaksud adalah Vairaja, Puspaka, Malaka dan Tripistapa. Perbedaannya terletak pada bentuk tentu saja akan ada beberapa variasi dari lima bentuk dasar ini.
Di dekat gerbang kuil hendaknya dibuat sebuah tempat untuk bermain. Pendeta kuil hendaknya tinggal agak sedikit jauh dari kuil, Hendaknya dipelihara bahwa kuil senantiasa di kelilingi dengan tanaman, bunga dan tanaman hias.

WARNASRAMA DHARMA
Varnasrama dikarakterisasikan oleh kewajiban dari empat golongan masyarakat dan tingkatan dalam hidup ini.
Kewajiban seorang brahmana adalah untuk melakukan uapacara ritual agama, menyumbang sedekah, belajar agama dan mengajarkan pengetahuan agama. Ksatriya dan Vaisya juga harus melakukan upacara persembahan, menyumbang sedekah, dan belajar kitab suci.
Pada tahapan yang pertama dalam kehidupan seseorang diwajibkan untuk menjadi Brahmacarya (siswa spiritual). Ia mendapatkan makanan dari meminta sedekah dan melayani gurunya. Tingkatan selanjutnya adalah tingkatan berumah tangga (Grhastya). Seorang pelaku rumah tangga hendaknya melakukan upacara persembahan, memuja para dewa, menyumbangkan sedekah dan melayani para tamu. Dalam tingkatan kehidupan yang keempat seseorang diwajibkan untuk melakukan kehidupan tinggal didalam hutan dan melakukan disiplin spiritual (Vanaprastha). Sedangkan phase terakhir dari kehidupan (Sannyasa) ia hendaknya menjadi pertapa, melakukan yoga berusaha untuk mencapai persatuan jiwa dengan Brahman yang tertinggi.

MENYUMBANG SEDEKAH
Menyumbang sedekah adalah cara terbaik untuk melakukan dharma, karena orang yang menyumbang sedekah akan diberkati dalam kehidupan ini dan juga dalam kehidupan setelahnya. Menyumbang dikenal sebagai dana.
            Disebutkan ada empat jenis dana yaitu Nitya, Naimittika, Kamya dan Vimala. Nitya dana adalah sumbangan yang diberikan kepada kepada brahmana tanpa mengharapkan imbalan/pamerih apapun. Naimittika dana adalah sumbangan yang dilakukan karena sedang melakukan tirakat atau untuk mengusir segala
hal yang buruk. Kamya dana adalah sumbangan yang diberikan untuk mendapatkan kekayaan, anak atau sesuatu yang berharga lainnya. Vimala dana adalah sumbangan yang diberikan semata – mata untuk kepentingan menyenangkan tuhan.
            Seorang pendosa yang menghalangi orang lain untuk melakukan dharma atau memberikan sumbangan sedakah akan lahir dalam wujud burung pada kehidupan yang akan datang.

PRAYASCITTA
            Ritual prayascitta adalah dimaksudkan untuk melakukan penebusan terhadap dosa – dosa yang dilakukan. Dosa yang dinyatakan sebagai dosa yang terberat adalah dosa membunuh seorang brahmana.Orang yang melakukan dosa ini disarankan untuk membuat sebuah gubuk yang terdiri dari rerumputan kering dan tinggal di dalamnya selama dua belas tahun.
            Seorang brahmana yang mencuri emas biasanya dihukum dengan pukulan tongkat oleh raja, Kemudian ia tinggal di gubuk  yang terbuat dari rerumputan selama dua belas tahun.
            Seorang peminum diharuskan melakukan tirakat minum anggur panas, kemudian diikuti dengan minum susu, mentega lalu air kencing sapi. Seseorang yang kebetulan mati disebuah tempat suci akan mendapatkan penebusan dari segala dosa – dosanya.

TENTANG GEOGRAPY
            Bumi dibagi menjadi tujuh wilayah (dvipa) yang namanya adalah Jambudvipa, Plaksadvipa, Salmalidvipa, Kusadvipa, Krauncadvipa, Sakadvipa dan Puskaradvipa. Tujuh wilayah itu dikelilingi oleh tujuh samudra. Dan tujuh samudra yang dimaksud adalah Lavana, Iksu, Sura, Sarpi, Dadhi, Dugdha dan Jala.
Bharatavarsa sendiri dibagi menjadi sembilan bagian. Delapan dari tempat ini adalah Indradvipa, Kaserumana, Tamravarna, Gabhastimana, Nagadvipa, Kataha, Simhala dan Varuna. Sedangkan bagian kesembilan adalah Sagaradvipa yang dikelilingi oleh lautan.
            Disamping semua wilayah tadi ada juga yang disebut sebagai alam bawah tanah (patala) yang jumlahnya ada tujuh. Nama – namanya adalah Atala, Vitala, Nitala, Mahatala, Sutala, Patala dan Gabhastimana. Para daitya dan bhujanga (ular) tinggal disana.

ASTRONOMY DAN ASTROLOGY
            Kereta yang dimiliki oleh dewa matahari ditarik oleh tujuh kuda. Mereka adalah Gayatri, Vrhati, Usnika, Jagati, Tristupa, Anustupa dan Pankti. Kereta dewa bulan ditarik oleh sepuluh kuda dan kesepuluh kuda itu berwarna putih.
            Disebutkan ada dua puluh tujuh naksatra (bintang) di langit. Mereka adalah Asvini, Bharani, Krittika, Rohini, Mrgasira, Ardra, Punarvasu, Pusya Aslesa, Magha, Puvaphalguni, Utaraphalguni, Hasta, Citra, Svati, Visakha, Anuradha, Jyestha, Mula, Purvasada, Uttarasada, Sravana, Dhanistha Sathabhisa, Purvabhadrapada, Uttarabhadrapada dan Revati.
            Waktu yang tepat untuk memulai sebuah perjalanan jauh adalah ketika bintang Asvini,Anuradha, Revati, Mrgrasa, Mula, Punarvasu, Pusya, Hasta, atau Jyestha sedang ada di langit.
PHYSIOGNOMY (Ilmu tentang arti tubuh atau sikap seseorang)
            Pada dahi setiap orang akan senantiasa nampak guratan – guratan. Jumlah dari guratan – guratan ini akan menunjukan berapa lama orang itu akan hidup. Orang yang memiliki tiga guratan akan hidup selama enam puluh tahun, yang memili dua guratan akan hidup selama empat puluh tahun dan mereka yang memuliki satu guratan saja akan hidup dan rentang waktu hanya dua puluh tahun.
            Dari telapak tangan wanita kita bisa melihat masa depannya. Jika garis tangannya tebal maka dia akan memiliki banyak anak laki – laki. Akan tetapi jika garis tangannya tipis maka dia akan memiliki banyak anak perempuan.
            Pengetahuan seperti ini dalam ajaran hindi disebut sebagai Samudrika Sastra.
TENTANG PERMATA
            Ada berbagai jenis permata. Beberapa diantaranya adalah yang terpenting yaitu Vajra ( intan), Mukta ( mutiara), Padmaraga ( ruby), Sphatika ( krystal) dan Pravala (coral)
            Vajra dan Hiraka terbentuk dari tulang – tulang Balasutra. Intan bisa terdiri dari berbagai warna kilau, ada yang putih susu, biru, keemasan, kuning dan gelap. Intan yang berwarna merah dan kuning hendaknya hanya di pakai oleh raja dan tidak boleh siapapun juga yang lainnya memakainya Intan yang berwarna – warni dan berbentuk bundar hendaknya tidak dipakai secara sembarangan karena bisa menyebabkan penderitaan yang besar pada pemakainya. Untuk mengenakannya hendaknya dilakukan beberapa pemenuhan persyaratan 
            Mukta (mutiara) bisa didapatkan dari delapan tempat yang berbeda yaitu dari gajah, awan, babi hutan, kerang, ikan, ular, tiram, dan bambu. Akan tetapi tiram biasanya yang sering memiliki permata. Permata yang didapat dari bambu, gajah, ikan, tiram, dan babi hutan sama sekali tidak cermelang. Gigi dari Balasura jatuh ke samudra dan di sana gigi – gigi itu memasuki tubuh tiram dan menjadi benih dari mutiara yang berkembang di tubuh tiram.

TIRTHA YATRA (Tempat Suci)
            Tirtha adalah tempat suci yang digunakan sebagai tempat berziarah. Dan tempat yang dinyatakan paling suci adalah sebagai Ganga. Semua tempat yang ada di sepanjang sungai ganga adalah tempat suci. Akan tetapi yang tersuci diantara semuanya itu adalah Haridvara, Prayaga dan Gangasagara. Seorang pendosa yang melakukan permandian di Prayaga akan terampuni dosa – dosanya.
            Varanasi juga adalah tempat yang amat suci, karena dinyatakan bahwa visnu dan siva selalu ada di sana. Kuruksetra adalah tempat yang mengagumkan untuk acara pemberian sedekah. Tempat suci untuk berziarah lainnya adalah Prabhasa. Dvaraka, Sarasvati,dan Kedara. Sampai sekarang senantiasa ada perdebatan antara tempat suci mana yang tersuci diantara semuanya itu.
            Empat jalan untuk mencapai pembebasan telah ditentukan untuk umat manusia. Yang pertama adalah dengan jalan pengetahuan tentang Brahman, yang kedua adalah upacara Sraddha di Gaya, yang ketiga adalah mengalami kematian di kandang sapi dan yang keempat adalah dengan tinggal di bentangan wilayah Kuruksetra.

TENTANG MANVANTARA
            Setiap manvantara adalah satu periode waktu dan setiap manvantara dipimpin oleh penguasa utama yaitu manu. Manu yang pertama adalah Svayambhuva, Manu yang kedua adalah Svarocisa, Manu yang ketiga adalah Outtama, Manu yang keempat adalah Tamasa, Manu yang kelima adalah Raivata, Manu yang keenam adalah Caksusa, dan Manu yang ketujuh adalah Vaivasvata.
            Dan Manvantara ini adalah yang sedang berlangsung sekarang ini. Sedangkan tujuh Manvantara selanjutnya adalah yang akan datang.
            Manu yang kedelapan adalah Savarni, Manu yang kesembilan adalah Daksasavarni, Manu yang kesepuluh adalah Brahmasavarni, Manu yang kesebelas adalah Dharmasavarni, Manu yang keduabelas adalah Rudrasavarni, Manu yang ketigabelas adalah Roucya dan Manu yang keempat belas adalah Indrasavarni. Manvantara yang terakhir ini akan membawa kita pada akhir kalpa dan seluruh dunia akan di hancurkan.

PERKAWINAN DAN PERKAWINAN SILANG
            Mempelai laki – laki dan perempuan hendaknya tidak memiliki ikatan darah satu sama lain, lebih dari sembilan generasi dari pihak ayah dan tujuh generasi dari pihak ibu.  Golongan Brahmana, Ksatriya dan Vaisya hendaknya tidak menikah dengan golongan Sudra.
            Mempelai laki – laki dari golongan Brahmana bisa dinikahkan dengan golongan Brahmana, Ksatriya atau Vaisya. Mempelai laki – laki dari golongan Ksatriya bisa dinikahkan dengan wanita dari golongan Ksatriya atau Vaisya. Mempelai laki – laki dari golongan Vaisya hanya boleh menikah dengan wanita dari golongan yang sama dan mempelai laki – laki dari golongan Sudra hanya boleh menikah dengan wanita Sudra.
            Bentuk pernikahan selanjutnya adalah pernikahan jenis Arya. Dalam pernikahan jenis ini, dua sapi diterima dari mempelai laki – laki sebagai mas kawin dan mempelai perempuannya yang di berikan bersamaan kedua sapi tadi kepada mempelai laki – laki. Seorang putra yang lahir dari pernikahan jenis Daivya akan membebaskan leluhurnya sebanyak empat belas generasi dari pihak ibu maupun dari pihak ayah. Dan dari pernikahan jenis Arya akan membebaskan leluhurnya sebanyak enam generasi.

KELAHIRAN KEMBALI
            Setelah membayar segala dosa – dosa yang pernah di lakukannya di neraka, maka seorang pendosa dilahirkan kembali untuk menerima sisa – sisa perbuatan masa lampaunya.
            Pembunuh seorang Brahmana pertama – tama akan dilahirkan menjadi seekor anjing, kemudian secara bertahap menjadi unta, keledai, kodok dan burung pemangsa. Pencuri emas akan lahir menjadi cacing atau sebagai seekor imsekta. Pembunuh seorang Brahmana juga bisa lahir sebagai penderita tuberkolosis dan pencuri emas akan menderita gigi yang berantakan tak beraturan. Orang yang senang mencuri makanan akan mengalami kelaparan pada kehidupan selanjutnya.
            Pencuri buah – buahan akan lahir menjadi kera, pencuri binatang akan menjadi kambing, pencuri susu akan menjadi burung gagak. Pencuri daging akan lahir menjadi seekor burung pemangsa dan pencuri garam hanya akan mendapatkan pakaian yang compang – camping dalam kehidupan selanjutnya. Masing – masing akan menerima sesuai dengan apa yang menjadi haknya.

TENTANG RAJA
Seorang raja hendaknya memperlakukan rakyatnya seperti memperlakukan anak – anaknya sendiri. Ia harus memilih pendeta, para menteri dan pelayan yang bijaksana, baik dan setia. Karena kalau tidak maka kerajaan sudah pasti akan hancur. Seorang raja tidak boleh merasa goyah jika negara berada dalam bahaya. Ia harus menghadapi segala kesulitan dengan hati yang tegar dan penuh ketenangan. Karena bagaimanapun caranya sebuah bahaya pasti akan berlalu. Sebagaimana ketika terjadi gerhana bulan menghilang, akan tetapi tidaklah cahayanya akan muncul lagi setelah terjadi gerhana.
Seorang raja hendaknya tidak pernah berbohong dan ia tidak boleh memperlakukan pelayannya  dengan sewenang – wenang. Para pelayan tidak akan senang jika mereka di bentak atai disalahkan setiap saat. Ada enam tanda yang harus dimiliki oleh seorang raja yang agung. Keenam sifat itu adalah inisiatif, keberanian, kesabaran, kecerdasan, kekuatan dan kejayaan.
            Raja hendaknya memberikan perhatian yang ekstra ketika harus memilih seseorang untuk menjadi menteri, pengawal, pendeta ataupun tabiib istana.
TENTANG VRATA
            Sebuah vrata adalah ritual khusus yang dilakukan pada bulan atau hari tertentu, ketika naksatra tertentu sedang ada di langit pada tithi yang khusus.
            Suklapaksa adalah periode dua mingguan dimana sinar bulan mulai bertambah besar menuju bersinar penuh dan Krsnapaksa adalah periode dua mingguan dimana sinar bulan berkurang sinarnya. Oleh kerena itulah ada dua jenis tithi dalam setiap bulannya. Satu periode Suklapaksa dan satunya lagi pada Krsnapaksa.
            Dewi cinta bergelar Ananga dan ada sebuah vrata khusus yang disebut sebagai Ananga Trayodasi. Sebagaimana namanya ritual puja itu ditujukan kepada dewi cinta. Akan tetapi ritual itu hanya dilakukan pada periode Suklapaksa dan vrata ini berlanjut hingga satu tahun. Ritual ini akan menganugrahkan banyak istri, anak, kesehatan yang baik dan keberuntungan.

TENTANG DINASTY RAJA – RAJA
            Selanjutnya dibahas tentang para raja keturunan dinasty Surya dan Candra. Dinasty Surya berakar pada dewa Surya yang merupakan putra dari Aditi. Putra dewa Surya adalah Manu dan putra Manu adalah Iksvaku. Dari garis keturunan inilah lahir Rama yang dikenal dalam kisah Ramayana. Tidak ada kisah tentang raja – raja dinasty Surya di dalam garuda purana. Disana hanya disebutkan nama raja – raja dalam daftar yang panjang. Dan dalam hal ini kita langkahi saja bagian itu. Jika anda ingin mengetahui raja – raja dari keturunan dinasty Surya maka lebih baik membaca naskah purana lainnya.
            Putra dewa Brahma adalah Atri dan putra dari Atri ini adalah Candra. Dinasty Candra berawal dari putra dewa Candra Buddha. Dalam garis keturunan ini lahirlah para Kaurava dan juga para Yadava. Namun sekali lagi disini tidak diberikan penjelasan tentang raja – raja dari dinasty Candra. Dan hanya memberikan daftar namanya saja dan untuk itu kita langkahi saja bagian itu.
            Garuda purana kemudian secara singkat merangkum kisah – kisah yang terdapat dalam Ramayana, Harivamsa dan Mahabharata.

AJIMAT
            Sebuah kavaca atau jimat juga memiliki kegunaan yang besar dalam mengatasi penyakit. Salah satu jimat yang sakti adalah jimat yang dikenal sebagai Visnu Kavaca. Jimat ini hanya bisa dipakai dengan mengucapkan mantra.
            Hamba telah bermeditasi kepada dewa Visnu dengan mengenakan ajimat ini maka sekarang hamba bisa melakukan perjalanan dimana saja tanpa rasa takut. Segala unsur tidak bisa menaklukkan hamba. Para dewa ada bersamaku. Aku terlindung dari segala mahluk jenis raksasa, pisaca, jalan yang sulit, hutan dan bahay tenggelam. Hamba terlindungi dari bahaya pencuri, petir, gigitan ular dan penyakit. Mantra yang berhubungan dengan ajimatnya hendaknya di pelihara dan dijaga kerahasiannya.

TENTANG GAJAH DAN KUDA
            Seni mengendalikan kuda disebut sebagai Asvayurveda dan seni mengendalikan gajah disebut sebagai Gajayurveda.
            Disebutkan ada empat jenis kuda yaitu Uttama, madhyama, kanistha, dan adhama. Kuda jenis Uttama memiliki tinggi empat lengan dan panjang tujuh setengah lengan. Jenis madhyana memiliki tinggi tiga setengah lengan dan panjang enam lengan. Kuda jenis kanistha memiliki tinggi badan tiga lengan dan panjang kurang dari enam lengan (namun lebih dari lima panjang lengan). Kuda jenis adhama adalah yang memiliki tinggi dua lengan dan lima lengan panjangnya. Untuk keperluan tertentu kuda adhama ini hendaknya di hindari penggunaannya.
            Semua obat – obatan yang digunakan pada kuda bisa digunakan pada gajah. Akan tetapi dosisnya adalah empat kali lipat dari dosis kuda. Jika seekor gajah sedang sakit maka setelah diberikan obatnya maka memberi makanan pada brahmana, menyumbangkan perhiasan dan sapi akan mempercepat proses penyembuhannya. Bisa juga dengan mengikatkan sebuah kalung bunga pada gadingnya lalu melemparkan biji – bijian dengan mengucapkan mantra tertentu.

UPACARA PENGUBURAN
            Garuda purana sering kali membahas upacara penguburan (Sraddha). Alasannya adalah karena kitab ini memiliki segala jenis mantra yang harus diucapkan pada saat dilakukan upacara itu. Jika ritualnya dilakukan sesuai dengan persyaratan dan diiringi dengan mantra – mantra itu, maka para leluhur akan terbebas dari segala dosanya. Pada saat upacara sedang berlangsung, pinda (persembahan) dipersembahkan kepada leluhur yang telah meninggal. Dan ritual yang sama diulangi tepat setelah satu tahun meninggalnya sang almarhum.

TENTANG YUGA
            Disebutkan ada empat yuga. Keempat yuga yang dimaksud adalah Satya yuga, Tretayuga, Dvaparayuga dan Kaliyuga.
            Dalam Satyayuga, dharma adalah yang paling dominan. Akan nampak sikap – sikap yang mengasihi mahluk lain, pemberian sumbangan sedekah dan meditasi yang berhasil dengan baik. Para brahmana akan dihormati dan dikatakan bahwa pada masa ini dharma memiliki empat kaki yang sempurna.
            Jaman selanjutnya adalah Tretayuga. Pada jaman ini kedudukan dan kebesaran brahmana diambil
TENTANG RAJA
            Seorang raja hendaknya memperlakukan rakyatnya seperti memperlakukan anak – anaknya sendiri. Ia harus memilih pendeta, para menteri dan pelayan yang bijaksana, baik dan setia. Karena kalau tidak maka kerajaan sudah pasti akan hancur. Seorang raja tidak boleh merasa goyah jika negara berada dalam bahaya. Ia harus menghadapi segala kesulitan dengan hati yang tegar dan penuh ketenangan. Karena bagaimanapun caranya sebuah bahaya pasti akan berlalu. Sebagaimana ketika terjadi gerhana bulan menghilang, akan tetapi tidaklah cahayanya akan muncul lagi setelah terjadi gerhana.
            Seorang raja hendaknya tidak pernah berbohong dan ia tidak boleh memperlakukan pelayannya dengan sewenang – wenang. Para pelayan tidak akan senang jika meraka di bentak atau di salahkan setiap saat. Ada enam tanda yang di miliki oleh seorang raja yang agung, ke enam sifat itu adalah inisiatif, keberanian, kesabaran, kecerdasan, kekuatan dan kejayaan.
            Raja hendaknya memberikan perhatian yang ekstra ketika harus memilih seseorang untuk menjadi menteri,pengawal,pendeta dan tabib di istana yang menjadi kepercayaan raja di istana.

KESIMPULAN
Pahala yang besar akan di dapatkan dari membaca atau mendengar penceritaan garuda purana. Akan tetapi sebagai sebuah peringatan bagi mereka yang menceritakannya hendaknya di berikan persembahan atau sedekah. Karena kalau tidak maka pahala tidak akan di dapatnya. Naskah garuda purana ini hendaknya di mormati dan di puja. Para orang suci atau mereka yang menceritakannya hendaknya di persembahkan pakaian, sapi – sapi, makanan, emas dan tanah.

PADMA PURANA
SIVASARMA
             Diceritakan di pinggir barat lautan terdapatlah sebuah kota yang bernama Dvaraka (Dvaravati). Seorang  brahmana yang bernama Sivasarma tinggal di sana. Ia amat terpelajar dalam Veda-Veda dan kitab suci lainnya dan selalu melakukan Yadnya (upacara kurban).
            Sivasarma memiliki lima orang putra bernama Yajnasarma, Vedasarma, Dharmasarma, Visnusarma dan Somasarma. Kesemua putranya itu sangat setia dan patuh pada ayah mereka, namun Sivasarma tidak begitu yakin akan kesetiaan keempat putranya. Ia ingin menguji mereka.
            Karena Sivasarma telah melakukan berbagai jenis ritual agama maka Ia berhasil memiliki berbagai jenis kekuatan gaib. Ia kemudian menggunakan kekuatan itu untuk menciptakan ilusi bahwa istrinya telah meninggal.
            Kemudian ia memanggil Jajnasarma dan memberitaunya. “Nak ibumu telah meninggal dan mengotori rumah ini Ambillah pedang dan potong  potong mayatnya menjadi beberapa potong lalu buang jauh jauh”
            Tanpa menanyakan apa yang di minta ayahnya, ia langsung melakukannya. Dan Sivasarma pun memutuskan bahwa Yajnasarma benar benar setia pada ayahnya.
            Sekarang Sivasarma memutuskan untuk menguji Vedasarma. Ia menciptakan wanita cantik dengan kekuatan gaibnya dan disuruh untuk berpura pura mencintai Vedasarma.
            “Sekarang ibumu telah meninggal. Aku ingin menikah lagi” kata Sivasarma. “Mengapa kau tidak meminta wanita itu untuk menikah denganku? Aku jatuh cinta padanya dan kau harus bisa membuatnya mau menikah denganku”
            Vedasarma kemudian meminta wanita itu untuk menikah dengan ayahnya, namun wanita itu menolak. Dan sebaliknya wanita itu malah mau menikah dengan Vedasarma. Namun Vedasarma bersikukuh bahwa wanita itu harus menikah dengan ayahnya.
            “Baiklah” kata wanita itu. “Aku setuju untuk menikahi ayahmu,tapi ada syaratnya. Kau harus memotong kepalamu dengan pedang dan memberiku sebagai hadiah. Hanya setelah aku dapat penggalan kepalamu aku akan menikah dengan ayahmu.”
            Maka tanpa pikir panjang Vedasarma langsung melakukan yang di minya oleh wanita itu.Dan Sivasarma memutuskan bahwa putra keduanya ini sungguh setia padanya.
            Kemudian sang ayah memberikan penggalan kepala Vedasarma kepada putra ketiganya yaitu Dharmasarma. Dharmasarma mulai berdoa kepada dewa Dharma. Doa dan tapa bratanya membuat dewa Dharma memberi sebuah anugrah apapun yang dimintanya. Dharmasarma meminta agar mayat kakaknya dihidupkan kembali agar bisa selalu setia dan patuh kepada ayahnya. Permintaan itupun dipenuhi dan kedua putra yang berbakti itu menemui ayahnya bersujud di depannya. Sivasarma memutuskan ketiga putranya benar benar berbakti kepadanya.
            Karena ingin menguji putra keempatnya, ia berkata pada putranya Visnusarma,”Kau tahu bahwa aku ingin menikahi wanita cantik ini. Namun sayang dia tidak berminat kepadaku.Dia berpikir bahwa aku terlalu tua dan penyakitan. Pergilah ke kahyangan dewa indra dan ambilkan sedikit amrta(air keabadian)untukku. Karena amrta itu membuatku lebih muda dan sehat”
            Visnusarma kemudian pergi ke surga. Namun indra mengetahui hal ini dan tidak akan mengijinkan Visnusarma mendapatkan amrta itu dengan mudah. Pertama tama indra mengirimkan seorang bidadari yang bernama menaka untuk menggoda Visnusarma. Bidadari ini menawarkan diri untuk menikah dengannya dan menjajikan kehidupan yang mewah padanya. Namun Visnusarma tidak tergoyahkan niatnya. Indra kemudian mengutus semua jenis hantu dan raksasa yang menakutkan untuk menghalangi Visnusarma, namun ia sama sekali tidak gentar. Melihat hal ini Indra menjadi berkenan atas kepatuhan Visnusarma kepada ayahnya, beliau kemudian memberikan sedikit amrta kepadanya. Dan Visnusarma pun pulang dengan membawa amrta untuk ayahnya.
            Sivasarma memutuskan putra keempatnya ini juga benar benar patuh padanya. Oleh karena itu kemudian ia mengumpulkan keempat anaknya dan menghidupkan kembali istrinya. Ia kemudian berkata. “Sebenarnya aku hanya berusaha untuk menguji pengabdian kalian. Ibu kalian sebenarnya belum mati sama sekali. Akhirnya Sivasarma mengirim keempat anak anaknya melalui ilmu gaib ke kahyangan Visnu,(Visnuloka).
            Keempat anak yang patuh itu akhirnya mendapat surga di alam Visnu. Dan tinggallah putra kelima yaitu Somasarma di bumi.
            Sivasarma memberitahu putranya “Aku akan membawa ibumu untuk mengunjungi berbagai tempat suci (tirta). Seperti yang kau ketahui kakakmu telah membawa satu pot amrta. Jagalah baik baik. Aku akan meminumnya setelah kembali”.
            Setelah kedua orang tuanya pergi, Somasarma mulai menjaga pot amrta itu dengan rajin. Sebenarnya tujuan Sivasarma adalah untuk menguji putranya. Ia kemudian membuat diri dan istrinya penderita lepra. Dalam keadaan ini ia dan istrinya kembali ke asrama dan meminta putranya merawat ia dan istrinya. Somasarma melakukannya dengan senang hati tanpa mengetahui bahwa ayahnya telah mengelabui.
            Dengan kekuatan tapanya Sivasarma kemudian mengosongkan pot amrta itu lalu memberitahu putranya “Aku telah melupakan pot itu bawa kemari, amrta itu akan menyembuhkanku dan ibumu dari penyakit lepra ini”
            Melihat pot amrta yang kosong itu, Somasarma terkejut. Namun karena pengabdiannya yang tulus kepada ayahnya membuatnya menjadi tambah sakti, ia lalu menggunakan kekuatannya untuk mengembalikan amrta dan memberikannya kepada ayahnya.
            Sivasarma menjadi amat puas. Ia menyadari bahwa putra kelimanya juga amat setia padanya. Kemudian ia menggunakan kekuatan tapanya untuk pergi ke Visnuloka bersama istrinya.
 Sedangkan Somasarwa, ia menghabiskan waktunya untuk melakukan tapa brata ketika ia sedang bermeditasi, beberapa danava (raksasa) datang mengganggu tapanya. Somasarma sangat terkejut oleh penampakan itu hingga ia meninggal.
Pada kelahiran berikutnya ia terlahir sebagai raksasa ia menjadi Prahlada,putra Hiranyakasipu. Sebagai pahala dari tapa bratanya saat sebagai Somasarma maka Prahlada menjadi seorang pemujaVisnu yang amat setia meskipun ia seorang raksasa.


INDRA

            Suatu kali para dewa menemui dewa Visnu.
“Kami tidak memiliki seorang pemimpin untuk memimpin kami” kata mereka. Kami membutuhkan seorang pemimpin.
Dengan kekuatan waskitanya, Visnu menjawab : “Seorang dewa bernama Indra akan terlahir dari rahim Aditi, ia yang akan menjadi pemimpin kalian. “
(Aditi menikah dengan rsi Kasyapa. Aditi adalah ibu dari para dewa yang disebut sebagai para aditya jumlahnya ada 12).
Aditi telah melakukan tapasnya selama seratus tahun para dewa (tahun para dewa jauh lebih lama dari tahun manusia). Setelah meditasinya usai lahirlah seorang putranya. Anak ini memiliki empat tangan dan tubuhnya bersinar seperti sinar ribuan matahari. Anak ini memiliki beberapa nama diantaranya Vasudatta, Vasuda, Akhandala, Marutvana, Maghava, Vidouja, Pakasasana, Sakra dan Indra.

SOMASARMA

             Somarsama tinggal di sebuah tirtha (tempat suci) yang bernama Vamana tirtha di pinggir sungai Reva. Istrinya bernama Sumana. Somarsoma dan Sumana adalah pasangan miskin. Mereka juga tidak memiliki seorang anakpun. Inilah yang membuat Somarsama selalu sedih. Sumana kemudian menyarankan suaminya meminta nasehat rsi Vasistha.
            Somarsama kemudian pergi ke pertapaan rsi Vasistha.
“Mengapa hamba ini miskin dan mengapa hamba tidak memiliki seorang putrapun?” demikian pertanyaannya.
            “Kau miskin karena dosa-dosa yang kau lakukan di masa yang lalu” jawab sang rsi. “Aku akan menceritakannya padamu.”
            Dalam kehidupan yang lalu, Somarsama telah terlahir sebagai seorang sudra. (Sudra adalah varna keempat dalam kepercayaan Hindu). Ia telah menghabiskan masa hidupnya dengan bertani dan beternak dan telah memiliki banyak kekayaan. Namun ia tidak pernah menyumbangkan sedekah. Ia juga tidak mau mendengarkan sastra dan kitab suci ataupun bertirthayatra ke tempat-tempat suci. Tapi jika semua yang telah hamba lakukan adalah dosa maka bagaiman hmba bisa terlahir sebagai seorang brahmana sekarang ini?” tanya Somasarma. “ Mengapa hamba tidak terlahir sebagai sudra lagi?”
            “Kau terlahir sebagai seorang brahmana karena kau telah melakukan beberapa perbuatan baik dalam kehiupanmu yang lahu, aku akan menceritakannya.”
            Diceritakan ketika Somasarma terlahir sebagai seorang sudra, seorang brahmana terpelajar pemuja Visnu, datang kepadanya sebagai seorang tamu yang terhormat. Suklapaksa adalah pertengahan bulan, periode dimana bulan bersinar penuh dan ekadasi tithi adalah hari kesebelas dalam satu bulan. Keesokan hari dari, dari saat brahmana itu datang, adalah ekadasi dan sang brahmana melakukan segala vrata(kegiatan agama) yang diwajibkan untuk hari itu. Sormasama juga ikut melakukan vrata itu. Karena itulah Somasarma lahir sebagai brahmana.
            “ Yang harus kau lakukan sekarang adalah berdoa pada Visnu hanya Visnu lah yang bisa melebur dan mengampuni dosamu dan memberikan seorang putra padamu”
            Somasarma dan sumana kemudian pergi ke pinggir sungai Reva ke sebuah tirtha bernama Kapilasangama. Mereka pun mulai besrdoa kepada Visnu. Ada banyak godaan ketika Somasarma bermeditasi. Tiba tiba disampingnya ada seekor ular berbisa,binatang buas,hantu dan raksasa, panas, dingin, hujan. Namun ia tidak tergoyahkan.
            Visnu akhirnya berkrnan dan muncul didepan Somasarma. Beliau berwarna biru dan berbusana kuning. Kedua matanya seperti bunga teratai dan membawa senjata di tangannya.
            “Aku berkenan dengan doamu, apa yang aku bisa lakukan untukmu? Apakah kau ingin meminta suatu anugrah?”.
            “Hamba ingin meminta sesuatu” Jawab Somasarma,”Mohon pastikanlah hamba agar tidak miskin lagi dan berikan hamba anugrah agar bisa memiliki seorang putra yang akan selalu setia memuja anda”.
            Maka seorang putra bernama Suvrata terlahir pada Somasarma dan Sumana.

SUVRATA
             Bertahun tahun yang lalu, seorang raja bernama Rtadhwaja memerintah di kerajaan Vidisa. Putra Rtadhwaja adalah Vali dan Putra dari Vali bernama Rukmangada. Rukmangada memiliki seorang istri bernama Sandhyavali dan Sandhyavali melahirkan seorang anak bernama Dharmangada. Anak ini adalah pemuja Visnu yang taat hingga setelah kematiannya ia langsung dijemput menuju alam Visnuloka. Ia berada di surga selama seribu yuga dan setelah itu iapun terlahir menjadi Suvrata.
            Pada usia yang sangat dini. Suvrata telah terbiasa berdoa kepada Visnu. Ia menamai teman temannya dengan berbagai nama Visnu(gelar Visnu). Jika larut dalam meditasi ia terkadang melupakan lapar dan haus. Ketika ia tumbuh besar ,ia kemudian pergi ke gunung Vaiduryadi pinggir sungai Narmada. Ia bemeditasi di sana selama seratus tahun. Visnu memberikannya anugrah ia dan keluarganya di bawa ke Visnuloka dan hidup disana selama kurun waktu yang lama.

BALA
             Aditi telah menikah dengan rsi Kasyapa da putra putra Aditi adalah para Aditya (para dewa) Rsi kasyapa juga memiliki istri yang lain yaitu Diti dan berputrakan para daitya atau raksasa. Para raksasa bertarung melawan para dewa yang dimenangkan oleh para dewa. Dalam hal ini, Visnu bertanggung jawab atas kematian putra putra Diti.
            Diti kemudian menemui rsi Kasyapa dan mengeluh,”Anak anakku telah di bunuh oleh para dewa, mohon berikanlah aku seorang anak yang kuat sakti yang bisa menjadi tumpuan harapanku.”
            Kasyapa setuju. Diti kemudian melakukan meditasi selama seratus tahun kemudian melahirkan seorang anak yang bernama Bala(kekuatan).
            Kasyapa mengajarkan berbagai Veda-Veda dan berbagai satra kepada Bala. Ketika putranya telah tumbuh dewasa Diti memberitahunya untuk membalas dendam secara kusus untuk membunuh Visnu.
            Bala memikirkan bahwa ia harus mendapatkan beberapa kekuatan sakti dengan melakukan tapasnya. Kemudian pergi ke pinggir sungai Sindhu(Indus) untuk bermeditasi. Aditi memperingati putranya Indra bahwa Bala sedang bermeditasi untuk mendapatkan kekuatan sakti.
            Indara memiliki sebuah senjata sakti yang bernama Vajra(diidentikkan dengan halilintar.Senjata ini berbentuk bajra/genta). Ketika Bala sedang bermeditasi, Indra menebasnya dengan senjata itu. Demikian akhir riwayat Bala dan juga dendam Diti.

VRTRA
             Namun Diti tidak putus asa. Dia kemudian menemui Kasyapa dan berkata “Anakku Bala yang sedang bermeditasi di pinggir sungai Sindhu. Indra telah menebas Bala dengan senjatanya, ini adalah tindakan yang curang, apakah anda akan melakukan sesuatu?”
            Kasyapa setuju itu adalah kecurangan, Ia murka karena Indra melakukan hal itu. “Aku akan memberikan seorang putra yang akan membunuh Indra” kata sang Rsi. Kasyapa kemudian mencabut sehelai rambutnya dan melemparkan ke tanah. Dari rambut itu terciptalah anak yang bernama Vrtra. Anak ini berkulit gelap segelap malam dan kedua matanya menyala kekuningan. Ia bersejatakan sebuah perisai dan sebilah pedang.
            “Mengapa ayah menciptakan aku” tanya Vrtra, “Apa yang ayah ingin aku lakukan”
“Bunuh Indra, hancurka dia dan menjadilah raja dari para dewa”
            Vrtra kemudian mulai melatih seni perang agar ia sanggup membunuh Indra. Berita itu terdengar oleh Indra membuatnya sangat terkejut. Indra kemudian mengutus tujuh Rsi Agung (Sapta Rsi) untuk melakukan misi perdamaian antara Vrtra dan Indra.
            Tujuh Rsi menawarkan perjanjian utuk kerajaan indra dibagi dua.Vrtra menyetujui dan meminta jaminan persyaratan itu. Jika Indra melanggar janjinya Indra akan menanggung dosa membunuh brahmana.
            Setelah Vrtra yakin para Rsi membawa Vrtra pada Indra dan keduanya menjadi sahabat.Indra memberi hadiah setengah dari kerajaanya. Namun lama kelamaan Indra memperlihatkan maksud maksudnya yang tersembunyi. Ia mencari cara untuk menghancurkan Vrtra.
            Terdapat sebuah taman yang sangat indah bernama Nandana Kanana. Pada suatu kesempatan Vrtra bermain main di taman. Indra kemudian memerintahkan seorang bidadari cantik untuk menggoda Vrtra yang bernama Rambha. Vrtra mengajak menikah Rambha. Rambha menyetujui tetapi dengan syarat mau melakukan apapun yang Rambha inginkan.
            Rambha meminta Vrtra meminum anggur “Aku adalah putra brahmana meminum anggur adalah dosa bagiku” kata Vrtra.Rambha terus mendesak dan akhirnya Vrtra jatuh pingsan setelah meminum anggur. Indra yang menunggu kesempatan ini langsung membunuh Vrtra dengan Vajra-nya. Maka sesui persyaratan yang telah ditetapkan maka Indra terkena dosa membunuh brahmana.

PARA MARUTA

            Diti menghadap Kasyapa lagi. “Indra telah membunuh Vrtra. “Mohon berikanlah hamba putra yang lain, kali ini pastikan putra hamba membunuh Indra”
            “Aku akan berusaha” jawab suaminya. “Tapi kau harus melakukan tapa brata selama seratus tahun dan kau harus slalu suci murni melakukan tapa brata itu. Jika berhasil  maka anak yang terlahir akan sanggup membunuh Indra, jika kau gagal menjaga kesucian lahir batin maka akan terjadi sebaliknya, putramu akan menjadi sahabat Indra.” Diti kemudian pergi ke surga suatu pertapaan dan mulai melakukan tapa bratanya.
            Sementara itu Indra mulai mengetahui bahaya yang mendekatinya. Ia ingin Diti tidak berhasil melakukan tapa brata itu. Oleh karena itu Indra mulai mengambil wujud seorang brahmana dan pergi ke pertapaan itu. Ia pura pura berjanji membantu Diti dalam tapanya. Ia membawakan umbi-umbian bunga dan buah-buahan. Ia mengumpulkan kayu bakar untuk Diti dan membasuh kakinya. Diti mulai mempercayai Indra yang menyamar sebagai brahmana itu.
            Selama sembilan puluh tahun Diti melakukan tapa itu dengan tekun dan Indra sama sekali tidak bisa mendapatkan celah untuk menjalankan siasatnya. Suatu hari Diti tertidur dan tidak membasuh kakinya, ini adalah tindakan yang tidak suci apalagi ia tidur tidak merapikan rambutnya.
            Indra memanfaatka kesempatan itu, Diti telah ceroboh maka pertahanannya pun mulai melemahIndra kemudian masuk dalam rahimnya. Ia memotong janin itu menjadi tujuh potong dengan Vajra-nya. Potongan janin itu mulai menjerit dan Indra berkata MARUDA yang artinya “jangan menangis” namun potongan janin itu terus menangis dan Indra memotong lagi tujuh bagian, satu potongan menjadi tujuh potongan. Maka terdapatlah 49 potongan janin di rahim Diti.
            Ketika janin janin itu lahir maka mereka dinamai Marut(Maruta)diambil dari bisikan Indra sewaktu janin itu menangis, karena Diti tidak bisa menyelesaikan tapa dengan sempurna maka para Maruta itu menjadi teman Indra. Dan status mereka dinaikan menjadi setingkat para dewa dan menjadi dewa dewa angin.

SUNITHA
        Yama adalah dewa kematian, Ia juga dikenal sebagai Mrtyu. Kala atau Dharma.Semua pendosa mendapat hukuman dari Yama. Yama memiliki seorang putri bernama Sunitha.
            Sunitha memiliki kebiasaan pergi ke hutan bersama teman-temannya. Ditengah hutan kebetulan ia melewati sebuah pertapaan. Seorang Gandharva(penyanyi surga) bernama Susankha sedang sibuk melakukan pertapaan itu.
            Sunitha berusaha mengganggu Susankha yang bermeditasi namun sang Gandharva tidak memperdulikannya. Ia hanya meminta Sunitha agar menjauh. Namun Sunitha tidak mau pergi. Dia sangat angkuh bahwa dirinya adalah putra Yama. Sunitha menampar susankha, akhirnya Susankha kehilang kesabarannya. Susankha mengutuk sunitha “Aku mengutukmu bahwa putramu akan menjadi sangat jahat,” 

ANGA
             Terdapatlah seorang raja yang bernama Anga yang merupakan putra dari rsi Atri. Suatu hari, Anga berjalan jalan di sebuah tamanyang bernama Nandanakanana dan di sana ia melihat Indra sedang dilayani dengan dewi dewi lain, gandharwa dan para bidadari. Melihat hal ini Anga menjadi sangat terkesan. Ia menjadi berhasrat untuk memiliki seorang putra yang sehebat Indra.
            Ia kemudian menanyai ayah andanya “Bagaimana hamba bisa memiliki putra yang sehebat Indra.?” “ Kau harus berdoa pada Visnu” jawab sang rsi.
            Anga kemudian pergi ke gunung sumeru untuk bermeditasi, keindahan gunung itu tak terlukiskan. Gunung itu di penuhi emas,permata dan sering dikunjungi para dewa dan para rsi. Di puncaknya terdapat banyak pertapaan dan disana terdengar nyanyian para gandharva. Para apsara menari disana. Ada telaga telaga indah dengan bunga teratai mengembang di atasnya. Dari gunung semeru itulah sungai ganga mengalir.
            Anga berhasil menemukan sebuah gua yang cukup rindang, sejuk di pinggir sungai ganga. Ia memilih tempat itu sebagai tempat pertapaanya dan mulai berdoa kepada Visnu. Anga besemedi selama seratus tahun. Dan untuk menguji raja Anga Visnu membuat beberapa godaan, dan gangguan. Binatang buas dan hantu di pakai untuk menguji ketabahannya. Namun Anga tidak terpengaruh oleh gangguan itu yang ada di hatinya hanyalah Visnu.
            Akhirnya Visnu muncul dan bersabda “Tapa dan doamu telah membuatku berkenan, anugrah apa yang kau minta?”
            “Hamba ingin memiliki putra yang sakti dan baik hati” jawab Anga. “Terjadilah seperti yang kau inginkan” sabda sang Visnu. “Carilah wanita yang baik dan nikahilah dia. Maka putramu akan termasyur dalam garis keturunan Atri.”
            Sementara itu sunitha telah pergi dan kembali kepada ayahandanya dan memberitau tentang kutukan Susankha padanya, Yama menjadai dalam dilema. Beliau menyadari bahwa Sunitha telah melakukan perbuatan yang paling tidak pantas yaitu mengganggu tapa sang Gandharva. Yama menyuruhnya untuk bertapa di hutan. Dengan meditasi itu maka akibat dari kutukan itu bisa diperingan. Namun tetap saja berkembang situasi tidak seorang pun mau menikahi Sunitha. Semua orang tau tentang kutukan Susankha.
            Namun Sunitha memiliki beberapa teman. Dan teman temannya itu mengajarkannya  seni menarik perhatian laki-laki. Mereka juga telah mengetahui bahwa raja Anga mendapatkan anugrah dari Visnu. Meraka menganggap bahwa anugrah Visnu itu akan meredam akibat kutukan dari Susankha dan menjanjikan bahwa Anga bisa di bujuk untuk menikahi Sunitha.
            Sunitha pun mulai aksinya untuk membuat raja Anga tertarik padanya. Dan iapun berhasil membuat raja Anga jatuh cinta dan menikahinya. Dari pernikahan mereka terlahirlah seorang anak bernama Vena.

VENA
             Vena kemudian menjadi terpelajar dalam sastra dan kitab suci serta mahir dalam seni perang. Ia menjadi anak yang baik dan mematuhi semua ritual dan aturan agama. Ibunya Sunitha masih teringat pada kutukan Susankha dan senantiasa mengajarkan Vena tentang kewajiban untuk hidup dalam kebaikan. Dia selalu berusaha membuat Vena tidak menjadi anak yang jahat.
            Vena kemudian menjadi raja setelah Anga dan memerintah dengan baik rakyatnya pun makmur sejahtera.
            Para rsi yang mendengarkan cerita dari Lomaharsana itu memprotes dan berkata “Bagaimana dengan kutukan Susankha?” tanya mereka. “Disamping itu kami slalu mendengar bahwa Vena adalah anak yang jahat.”
            Kemudian datanglah seoang guru agama mengunjungi Vena. Guru itu berlaku aneh dimana ia sama sekali tidak mengenakan kain penutup badan dan kepalanya di gundul. Di tangannya ia membawa sebuah sapu yang terbuat dari burung merak dan sebuah cangkir terbuat dari tempurung kelapa.
            “Siapakah anda” Tanya Vena “aliran apa yang anda ikuti?”
            “Aku menganut agama sejati” jawab guru itu “ Aku seorang Jain sejati, Dewaku adalah Arahat dan aku mengajarkan agama pengampunan pada semua orang. Aku tidak mempercayai ritual-ritual yang tidak berguna ataupun pembacaan Veda-Veda. Apa yang bisa di dapatkan dari Yajna? Apa yang di dapat dari upacara penguburan mayat? Semua itu di berlakukan adalah karena para brahmana ingin slalu mendapatkan perjamuan pesta. Agama Veda mengajarkan pembunuhan binatang. Tapi apakah binatang juga bukan makluk hidup seperti kita? Mengapa ada kekerasan pada mereka? Apa pula yang dimaksudkan dengan sistem kasta yang kalian anut? Seorang brahmana ditentukan oleh sikap dan prilakunya, bukan karena seseorang terlahir dari keluarga tertentu. Bagaimana sebuah sungai disebut sebagai sebuah tirtha? Apakah karena adanya air yang mengalir di sungai itu? Bukan. Sebuah tirtha(tempat suci) hanya bisa dikatakan tirtha dimana agama benar-benar dipraktekkan. Anutlah agamamu maka kau akan mendapatkan kebahagiaan.”
            Kata-kata sepintas itu membuat Vena luluh hatinya dan iapun menjadi seorang jain(secara kebrtulan, salah satu kitab suci penganut jainisme persis padma purana)
            Dengan mengikuti ajaran ini Vena menjadi semena-mena dan mulai melenceng dari jalan kebenaran. Ia meninggalkan agama yang diajarkan oleh Veda. Ia memerintahkan bahwa Veda tidak boleh lagi dibaca di seluruh kerajaannya dan semua Yajna dihentikan. Pemeberian sedekah juga dilarang.
            Anga berusaha membujuk putranya bahwa semua yang dilakukannya adalah tidak benar, mamun Vena tidak mau mendengarkannya. Ini amat mengganggu Anga hinga ia dan Sunitha pergi ke hutan untuk bermeditasi. Tujuh rsi agung(sapta rsi) berusaha membujuk Vena agar mau menggunakan akal sehatnya. Namun Vena mengacuhkan mereka. Ia tetap bersikeras bahwa tidak ada gunanya berdoa pada para dewa. Jika ada orang yang harus dipuja maka orang itu adalah sang raja yaitu dirinya Vena.
            Kata-kata itu membuat sapta rsi murka, dan takut akan kutukan para rsi Vena pergi dan bersembunyi di sebuah pegunungan yang tersembunyi, para rsi mengejarnya dan menyeretnya keluar. Para rsi kemudian memutuskan untuk menunjuk orang lain menggantikan Vena. Namun masalahnya adalah Vena tidak memiliki keturunan.
            Para rsi kemudian mengurut-urut tubuh Vena agar bisa terlahir seorang putra (dalam beberapa purana dinyatakan bahwa para rsi membunuh Vena, lalu tubuhnya diurut/dipijat urut.
            Yang pertama diurut adalah tangan kirinya, dan sebagai hasilnya seorang manusia cebol muncul dengan tubuh berwarna gelap. Matanya berwarna merah darah dan ia adalah mahluk jahat.
Mahluk cebol itu dinamai Nisada. Ia dan keturunannya menjadi generasi para pemburu dan nelayan yang tinggal di pegunungan Vindhya.
            Sifat jahat dalam diri Vena keluar dalam wujud mahluk Nisada itu dan tidak ada lagi sifat jahat dalam dirinya. Dan ketika tangan kanannya yang diurut, maka keluarlah seorang anak yang baik hati bernama Prthu.

PRTHU
         Karena Prthu terlahir setelah sifat jahat dikeluarkan dari tubuh Vena, maka Prthu menjadi manusia yang baik hati. Ketika ia terlahir tubuhnya muncul secara keseluruhan dan bersinar secerah seribu matahari. Tubuhnya ditutupi perisai yang berkilauan dan membawa berbagai jenis senjata di tangannya yang banyak jumlahnya. Seluruh dunia bergembira dengan kelahiran Prthu.
            Dan para rsi juga membuat persiapan untuk upacara penobatan Prthu. Bahkan dewa Brahma sendiri yang langsung menunjuk Prthu untuk memerintah seluruh bumi dan Prthu pun memerintah bumi seperti Indra memerintah kahyangan Rakyat yang telah menderita dalam masa pemerintahan  Vena, kini mulai makmur dan sejahtera.
            Pada salah satu Yajna yang dilakukan oleh Prthu, dua kelas atau kelompok generasi terlahir dari nyala api persembahan. Mereka dikenal sebagai Suta dan Magadha. Para rsi menyatakan bahwa para Suta dan Magadha beserta keturunan mereka harus mengidungkan, menyanyikan lagu pujian untuk Prthu. Semenjak itulah Suta dan Magadha beserta generasinya menjadi pengarang lagu, penyanyi yang memulyakan nama atau kehebatan para raja.
            Namun rakyat kerajaan Prthu masih belum memiliki sarana untuk mencari nafkah. Mereka datang dan mengeluh pada Prthu bahwa bumi telah menelan benih-benih yang mereka tanam. Dalam suatu negosiasi agar bumi mengembalikan benih-benih itu, Prthu akhirnya berkeputusan bahwa ia harus menyerangnya.
            Bumi pun berlari ketakutan. Dia mengambil wujud seekor gajah dan pergi ke gunung untuk bersembunyi. Namun Prthu berhasil mememukannya. Kemudian bumi mengambil wujud seekor kera (dalan hal ini bumi yang dimaksud adalah roh bumi ibu pertiwi), namun ia ditemukan kembali. Bumi kemudian mengambil wujud seekor kerbau, namun Prthu juga berhasil menemukannya. Bumi akhirnya menjadi seekor sapid an melarikan diri ke surge. Namun para dewa menjadi serba salah. Bahkan Brahma, Visnu dan Siva menjadi tidak berdaya oleh keadaan ini.
            Oleh karena itu bumi akhirnya mencari perlindungan para Prthu sendiri. “Mohon jangan bunuh aku” katanya. “Aku seorang wanita dan membunuhku adalah sebuah dosa. Aku punya sebuah saran untukmu. Aku sedang dalam wujud seekor sapi maka perahlah susuku maka tujuanmu akan tercapai.
            Prthu kemudian melakukan seperti yang diminta oleh Bumi. Ia kemudian memerah susu bumi dan keluarlah berbagai persediaan benih yang akan membuat seluruh rakyat Prthu akan sejahtera. Prthu juga mengangkat permukaan bumi dengan ujung busur panahnya. Kemudian tidak ada lagi tanah datar dan yang tampak hanyalah pegunungan. Prthu kemudian menciptakan ladang untuk rakyatnya.
            Karena jasa Prthu, bumi kemudian dinamai Prthivi yang diambil dari nama Prthu. Selanjutnya Prthu melakukan sebuah upacara Aswawedha (kurban kuda) untuk ayahnya, Vena. Ia juga melakukan tapa berat agar Vena bias naik ke surga. Karena perbuatan baik Prthulah dosa-dosa Vena menjadi terampuni.

SUKALA
             Kota Varanasi terletak di pinggir sungai Ganga. Di kota suci itu tinggallah seorang Vaisya yang bernama Krkala. (Vaisya adalah golongan ketiga dalam kasta Hindu). Tugas utamanya adalah pertanian, peternakan dan perdagangan.
            Istri Krkala adalah Sukala. Sukala adalah seorang sakti, dia sangat setia pada suaminya. Dia juga adalah seorang wanita yang alim dan jujur mengikuti semua yang diajarkan dalam kitab suci.
            Krkala yang telah mengetahui bahwa punya bisa didapatkan dengan mengunjungi tempat-tempat suci (tirtha), memutuskan untuk melakukan sebuah tirthayatra (ziarah).
            Sukala kemudian memperlihatkan isyarat bahwa ia ingin mengikuti suaminya untuk melakukan perjalanan itu. Bawalah aku bersamamu, karena aku tiadak akan bisa hidup tanpa dirimu. Seorang istri yang bertanggung jawab, harus selalu mengikuti ke mana pun suaminya pergi. Terberkatilah istri yang menganggap kaki kanan suaminya sebagai tempat suci (tirtha) Prayaga dan kaki kirinya sebagai tempat suci (tirtha) Puskara. Terberkatilah istri yang mandi dengan menggunakan air yang dipakai membasuh kaki suaminya. Mohon bawahlah aku.
            Krkala memikirkan hal ini dan memutuskan  bahwa ia tidak bisa membawa istrinya bersamanya. Dia tidak akan sanggup menghadapi kerasnya perjalanan, namun Sukala tidak mau membiarkan suaminya pergi sendirian. Dan ketika Sukala telah pergi untuk melakukan persembahyangan, Krkala kemudian pergi begitu saja tanpa memberitahu istrinya.
            Mengetahui suaminya telah pergi Sukala menjadi sangat sedih. “Ke mana perginya suamiku” tanyanya kepada teman-temannya.
            “Ia telah pergi untuk melakukan tirthayatra dan akan kembali, janganlah bersedih” jawab teman-temannya.
            “Bailklah” kata Sukala. “ Aku akan tidur di atas tanah hingga suamiku kembali. Aku akan meninggalkan semua makanan mewah dan hanya makan satu kali sehari hingga ia kembali. Aku juga akan berpuasa pada hari-hari tertentu karena aku telah dikutuk hingga suamiku tega meninggalkan aku.”
            “Ia tidak meninggalkanmu” balas temannya. “Ia hanya pergi untuk melakukan tirthayatra dan akan kembali.
            “Kalian tidak memahami kebijaksanaan Veda-Veda” kata Sukala. “Sastra menyatakan bahwa seorang suami adalah satu-satunya tirtha bagi istrinya. Taka da yang akan berarti baginya, jika seorang istri ditinggalkan suaminya. Apakah kalian tahu kisah Sudeva.”

SUDEVA
              Raja Iksvaku memerintah kerajaan Ayodhya. Iksvaku memerintah dengan baik. Beliau adalah raja yang jujur dan memuja Veda dan Brahmana. Tersebutlah seorang raja dari Kasi (Varanasi) bernama Vedaraja (Devarata) dan memiliki seorang putri bernama Sudeva. Iksvaku menikah dengan Sudeva. Dan Sudeva amat setia dan berbakti pada suaminya.
            Suatu kali, Iksvaku dan Sudeva pergi berburu. Sang raja banyak membunuh singa, babi, kuda dan kerbau. Di hutan itu hiduplah sebuah keluarga babi hutan.  Babi hutan memberitahu yang  betina. “Raja Iksvaku datang untuk berburu ke hutan. Ia membawa banyak pemburu dan anjing pemburu. Sudah pasti ia akan membunuhku.” “Mengapa kita tidak lari saja?” tanya babi betina. “Memang kadang-kadang aku suka berlari jika yang datang adalah pemburu biasa” kata yang jantan. “Pemburu biasa adalah pendosa dan tidak ada untungnya mati di tangan mereka. Tapi kali ini yang datang adalah raja Iksvaku.
            Maka akhirnya seluruh keluarga babi hutan itu menunggu kedatangan sang raja di bawah sebuah bukit. Mereka pun ditemukan di sana oleh para pemburu yang dibawa oleh sang raja. Para pemburu menyerang babi itu dengan berbagai jenis senjata. Babi itu membalas menyerang beberapa pemburu dengan taringnya hingga mereka terluka parah.
            Iksvaku amat senang melihat seekor babi yang begitu berani dan mendekati kuda sang raja. Namun babi ini menyerang kuda itu dan membuat raja Iksvuka jatuh dari kudanya. Ini membuat Iksvaku kesal dan memukul babi itu dengan gada beliau hingga babi itu tewas.
            Sementara itu babi betina dan anak-anaknya sedang bersembunyi di dalam gua. Sekarang babi jantan sudah tewas, dan para pemburu mendekati gua untuk menangkap babi betina dan anak-anaknya.
            Babi tertua bertarung dengan penuh keberanian, namun Iksvaku berhasil membunuhnya dengan sebuah anak panah. Sedangkan babi betina, sang ibu, juga bertarung dengan sengit dan terluka oleh para prajurit Iksvaku. Namun Iksvaku tidak membunuhnya.
            “Mengapa anda tidak membunuh babi yang betina?” tanya permaisuri Sudeva.
            “ Karena babi itu betina, membunuh hewan betina atau seorang perempuan adalah sebuah dosa besar” jawab sang raja.
            Di antara pasukan pemburu sang raja, terdapatlah seorang pemburu bernama Jharjhara. Ia sama sekali tidak tahu aturan moral, kejam sifatnya. Ia kemudian menebas tubuh babi betina itu dengan pedangnya hingga babi itu jatuh pingsan. Dia tidak langsung mati melainkan tergeletak berdarah.

BABI JANTAN
             Sudeva tidak melihat babi betina yang sangat menderita itu. Dia kemudian menuangkan sedikit air dingin dimulut babi itu dan mengelap darah di tubuhnya yang penuh luka. “Terima kasih permaisuri yang baik hati” kata babi itu. “Dosa-dosaku telah dibersihkan oleh sentuhanmu. Aku berkati agar kau selalu beruntung.”
            Sudeva terkejut mendengar babi betina itu yang tiba-tiba berbicara. “Siapakah sebebarnya dirimu?” tanya sang permaisuri “Siapa suamimu, yang telah bertarung gagah berani itu? Katakanlah kisah kalian.”
            “Pertama aku akan menceritakan tentang suamiku” kata babi betina itu. Babi jantan itu dulunya adalah seorang gandharva yang bernama Rangavidyadraha. Dia adalah penyanyi terlenal di kahyangan.
            Tersebutlah rsi Pulastya yang mempunyai pertapaan gunung Sumeru. Gandharva ini kemudian pergi ke sana dan bernyanyi. Karena demikian indahnya nyanyian itu hingga beliau tidak bisa berkonsentrasi pada meditasinya.
            “Pergilah ke tempat lain” pinta sang rsi “Jangan menyanyi di sini.” Mengapa anda menentang nyanyian?
            “Aku bukan tidak menyenangi nyanyian dan aku tidak membenci suatu seni karena aku sadar seni itu mempunyai manfaat trsendiri, namun nyanyianmu menggangguku dan membuatku sulit berkonsentrasi. Itulah alasannya aku memintamu untuk pergi dan menyanyi di tempat lain.”
            Setelah beberapa hari Rangavidyadhara memperhatikan bahwa sang rsi sudah berada di tempat lain dan membangun pertapaan di sana.
            Gandharva merasa senang mempermainkan sang rsi oleh karena itu ia mulai memakai wujud seekor babi hutan dan pergi ke pertapaan rsi Pulastya. Ia menggali tanah dengan kukunya dan menyerang sang rsi dengan taringnya. Sang rsi memaafkan perbuatan babi itu karena menyadari bagaimanapun juga babi itu tetap seekor binatang yang tidak tahu sopan santun. Namun lebih jauh dengan mata batinnya, beliau menyadari bahwa babi itu tiada lain adalah gandharva itu menyamar.
Maka beliaupun mengutuk Rangavidyadhara agar terlahir sebagai seekor babi.
            Menyadari bahwa situasinya telah tidak terkendali, maka gandharva itupun berlari ke Indra dan menceritakan nasib buruk yang menimpanya “Mohon tolonglah hamba” demikian ia merengek pada raja para dewa itu.
            “Aku tidak bisa membatalkan kutukan para rsi” jawab Indra “Aku hanya bisa mengurangi efeknya. Jika dalam wujud seekor babi, kau di bunuh oleh raja Iksvaku, maka kau akan menjadi gandharva sekali lagi.”

BABI BETINA                             
            “Sekarang beritahu aku tentang kisahmu” pinta sang permaisuri. Terdapatlah, sebuah kota bernama Sripura dan seorang brahmana bernama Vasudatta tinggal di sana. Vasudatta memiliki seorang putri bernama Sudeva. (Sudeva yang ini tentu bukan Sudeva istri Iksvaku).
            Vasudatta adalah seorang brahmana yang baik hati. Ia mempelajari Veda-Veda dan melakukan berbagai ritual agama. Hanya satu kesalahannya yaitu terlalu mencintai putrinya. Sudeva sebenarnya telah dewasa, namun Vasudatta tidak berusaha mencarikan jodoh untuk putrinya itu. Banyak brahmana yang datang untuk meminang Sudeva, namun Vasudatta menolak mereka semua.
            Setelah beberapa waktu berlalu, datanglah seorang brahmana yang bernama Sivasarma untuk mengunjungi Vasudatta. Ia amat mahir dalam ilmu sastra, lebih penting lagi ia tidak memiliki orang tua. Satu-satunya kerabat yang ia miliki adalah keempat saudara yang tinggal entah di mana, ia sendiri tidak tahu. Vasudatta memastikan bahwa Sivasarma tidak akan membantah jika ia dikawinkan dengan Sudeva dan tinggal bersama dengan menantunya. Maka perkawinan pun dilangsungkan.
            Namun sayang sekali Sudeva terlalu dimanjakan ayahnya. Sudeva memperlakukan suaminya dengan tidak hormat, menghina bahkan mencela suaminya. Karena cintanya pada Sudeva maka Sivasarma menahan semua penghinaan itu. Maka suatu hari karena tidak tahan lagi dengan perlakuan itu, Sivasarma meninggalkan rumah mertuanya tanpa sepengetahuan mereka.
            “Ini sungguh bencana besar” demikian kata Vasudatta pada istrinya. Kita memiliki seorang menantu  yang amat baik ia telah meninggalkan kita karena perlakuan tidak benar dari putri kita. Aku ingin membuang Sudeva dari rumah ini.”
            “Itu tidak adil” jawab istrinya. “Kaulah yang terlalu memanjakan anakmu. Para bijak mengatakan bahwa seorang anak putri harus ada dalam pengawasan orang tuanya hingga berumur delapan belas tahun. Setelah itu, maka sudah waktunya ia dinikahkan. Dan si anak itu harus pergi dan hidup bersama suaminya. Putri dan menantu sang ayah tidak boleh tinggal di rumah mertuanya. Apakah kau tidak ingat kisah sang Ugrasena?”

UGRASENA
            Raja Ugrasena memerintah di kota Mathura. Raja negeri Vidarbha dan Satyaketu. Dan Satyaketu memiliki seorang putri bernama Padmavati. Padmavati ini menikah dengan Ugrasena.
            Ugrasena menyayangi istrinya dan setia kepadanya, namun Padmavati, istrinya tidak membalas kebaikan suwaminya. Dan jika dibandingkan dengan Satyaketu, Ugrasena memang lebih miskin dan Padmavati selalu membanding-bandingkan kekayaan ayahnya dan suaminya.
            Setelah beberapa tahun berlalu, Satyaketu meminta Ugrasena untuk mengutus Padmavati ke rumah ayahnya. Karena Satyaketu sudah lama tidak bertemu dengan putrinya. Meskipun Ugrasena enggan untuk berpisah dengan istrinya, ia tetap mengijinkannya untuk mengunjungi ayahnya.
            Segala fasilitas yang disediakan oleh Satyaketu ayahnya membuat Padmavati besar kepala dan menunjukkan sikap seolah tidak mau kembali kepada suaminya.
            Tersebutlah sebuah gunung yang tidak jauh dari ibukota kerajaan Satyaketu. Suatu kali  Padmavati kebetulan melewati gunung itu untuk bermain-main. Kubera, dewa kekayaan memiliki seorang sahabat yang bernama Govila. Padmavati yang cantik itu membuat Govila spontan jatuh cinta padanya. Melalui kekuatan batinnya Govila mengetahui bahwa wanita yang mempesona ini adalah istri dari raja Ugrasena. Karena Padmavati telah menikah, Govila menyadari bahwa ia tidak mungkin menikahi wanita itu.
            Ia mendapat sebuah akal. Ia merubah wujudnya menjadi Ugrasena dan menghampiri Padmavati. Padmavati tidak menyadari kalau itu bukanlah Ugrasena yang asli.  Padmavati menjadi terkejut melihat perubahan dalam diri Ugrasena yang tidak biasa menyanyi, namun ia berbaik sangka mengira suaminya mendapat kekuatan gaip untuk bisa bernyanyi dengan baik.
            Setelah mereka tinggal bersama selama beberapa waktu, Padmavati mulai menyadari kalau yang diajaknya itu bukanlah Ugrasena.
            “Siapa sebenarnya kamu dan mengapa menipuku seperti itu?” tanyanya “Kau bukan suamiku.”
            “Memang bukan” jawab Govila. “Tapi mengapa harus bingung? Aku tidak akan menipumu jika aku tidak mengetahui kalau kau tidak mencintai suamimu.
            Setelah berkata begitu, Govila pergi dan meninggalkan Padmavati yang merana. Dia kemudian kembali kepada raja Ugrasena di Mathura. Sang raja ini dengan senang hati menerima kedatangan istrinya tanpa menyadari apa yang telah terjadi pada istrinya. Setelah sepuluh tahun berlalu, lahirlah seorang anak dari rahim Padmavati. Akan tetapi anak itu bukanlah anak dari Ugrasena melainkan anak dari Govila. Anak ini adalah raja Kamsa yang akhirnya dibunuh oleh Krsna.
            Setelah menceritakan kisah ini, istri dari vasudatta meminta suaminya agar benar-benar membuang putri satu-satunya. Tidak ada untungnya memiliki putri yang berhati jahat.
            Akhirnya Sudeva pergi dan di manapun ia berada orang-orang tidak mau bersahabat dengannya. Tak seorangpun yang mau berteman dengan seorang wanita yang membuat suaminya meninggalkan dirinya.


KEMBALI KE CERITA BABI BETINA
             Sudeva kemudian bepergian dari kerajaan yang satu ke kerajaan lain. Dia amat miskin dan meminta-minta sedekah untuk mempertahankan hidupnya, sebisa mungkin akhirnya dia sampai di kota Vanasthala kerajaan Saurastra.
            Dengan membawa mangkuk peminta-minta, dia mengembara mengelilingi kota, meminta sedekah. Dan kali ini ia tiba di sebuah bangunan mewah dengan tembok yang tinggi. Rumah itu penuh dengan benda-benda berharga dan tampak jelas kalau rumah itu adalah milik seorang yang kaya raya.
            “Hamba kelaparan, bolehkah hamba meminta sedekah? Tolonglah hamba” pintanya.
            Pemilik rumah segera keluar mendengar seruan pengemis itu dan memanggil istrinya yang bernama Mangala. “Di luar ada oaran yang meminta sedekah. Berikanlah sesuatu untuknya.
            Mangala kemudian memberikan banyak makanan manisan untuk Sudeva. Ketika Sudeva sedang memakan pemberian itu, pemilik rumah menyapanya, “Siapakah anda? Mengapa bepergian sendiri seperti ini dan mengapa keadaan anda begitu memprihatinkan?”
            Ketika Sudeva mendengar suara pemilik rumah pada kalimat yang kedua itu. Dia kemudian tersadar kalau orang itu tiada lain adalah Sivasarma. Dia tidak sanggup menjawab dan menundukkan  wajah karena perasaan malu.
            “Mengapa dia tidak mau menjawab?” tanya Mangala pada suaminya.
            “Sekarang aku mengenalnya. Dia adalah Sudeva, putri Vasudatta. Dia adalah mantan istriku. Dia pasti datang untuk mencariku. Perlakukanlah dia dengan baik.”
            Sudeva terperanjat mendengar kata-kata itu, dia tidak menduga kalau dirinya akan diperlakukan dengan bail oleh mantan suami yang dulu dihinanya habis-habisan. Dan Mangala juga memperlakukan dengan sangat baik. Teringat akan perbuatan kejamnya di masa lalu, ia menjadi menyesal tak terhingga. Dan begitu besar penyesalannya hingga meluap menjadi kematiannya, dia meninggal dalam penyesalan.
            Setelah Sudeva meninggal. Utusan Yama datang dan mengikat tubuhnya. Mereka kemudian menyeretnya untuk menghadap kepada dewa Yama, dewa kematian. Yama memberikan hukuman sesuai dengan perbuatan para pendosa dan dalam hal ini dosa Sudeva amat berat. Dan setelah mendapatkan berbagai hukuman dalam berbagai neraka, maka Sudeva terlahir kembali. Tapi dia terlahir sebagai seekor semut. Setelah semut ini mati, Sudeva beruntung terlahir sebagai berbagai serangga dan binatang hingga terakhir menjadi babi betina.
            “Sekarang anda sudah tahu kisahku” kata babi betina itu pada permaisuri Sudeva. Mohon lakukanlah sesuatu untuk hamba agar terbebas dari penderitaan ini.  Raja Iksvaku ibarat dewa Visnu dan anda adalah Lakmi. Mohon lakukanlah sesuatu untuk hamba.
            Segara setelah kata-kata itu diucapkan babi betina itu menjadi seorang wanita ilahi, berpakaian yang amat fantastis dan memakai berbagai perhiasan permata. Sebuah kendaraan ilahi (vimana) turun dari langit dan membawanya ke surga.

KEMBALI KE CERITA SUKALA
             Sukala membuat teman-temannya terkagum-kagum oleh ceritanya itu. Maka segera kisah pengabdian Sukala pada suaminya tersebar luas. Sukala tidak hanya terkenal dikalangan manusia namun para dewa juga mendengarnya.
            Indra, raja dari para dewa, ingin menguji Sukala. Beliau mengirim seorang utusan pada Sukala. “Kau menyia-nyiakan waktumu” kata sang utusan pada Sukala. Suamimu telah pergi untuk berziarah. Menikahlah dengan majikanku.
            “Siapakah majikanmu?” tanya suakala. Mintalah agar dia muncul dihadapanku.”
            Indra kemudian menampakkan diri dengan segala kemewahan dan kemegahannya. Beliau membujuk Sukala agar mau menikah dengannya. Namun Sukala mengabaikan, mengacukan kelebihan yang dimiliki oleh dewa Indra.
            Sedangkan di tempat lain, Krkala, suami Sukala, telah kurang lebih menyelesaikan ziarah (tirthayatranya) dan sedang dalam perjalanan pulang. Namun tiba-tiba sebuah suara gaib dari langit terdengar. “Krkala” kata suara itu. “Semua perjalananmu untuk mengumpulkan pahala itu, sia-sia saja. Kau melakukan tirthayatra hanya untuk memuaskan ego rendahmu. Namun para leluhur tetap berada di Neraka.”
            “Mengapa itu bisa terjadi?” tanya Krkala. “Mengapa tirthayatra hamba di semua tempat suci menjadi sia-sia?”
            “Itu karena kau tidak membawa istrimu bersamamu” jawab suara gaib itu. “Seorang istri yang setia dalam pengabdiannya harus selalu membagi berat ataupun ringan tugas suaminya.
            Mendengar suara itu, Krkala bergegas pulang ke rumahnya. Dan suami istri yang cukup lama berpisah itupun saling peluk satu sama lain. Dan mereka berdua kemudian bergabung untuk melakukan sebuah upacara agama agar leluhur Krkala bisa selamat dari neraka.
            Indra kemudian tiba untuk memberkati pasangan itu. “Aku telah menguji Sukala agar menikah denganku. Namun pengapdiannya pada suaminya sangat tulus hingga semua usahaku gagal. Aku mau memberikan sebuah anugrah untuk kalian berdua. Mintahlah.”
            “Mohon berikanlah kami anugrah agar kami tidak pernah melenceng dari jalan kebenaran” kata pasangan itu. “Semoga kami selalu setia dalam pengabdian kepada para dewa dan para rsi.”
            Maka anugrah itupun telah diberikan. Dan tempat dimana Sulaka dan Krkala tinggal sekarang menjadi tempat terkenal bernama Naritirtha.

PIPPALA
             Rsi Kasyapa memiliki seorang putra bernama Pippala. Pippala menginginkan kekuatan yang tidak tertandingi oleh siapapun di alam semesta. Oleh karena itulah ia pergi ke hutan Dasaranya dan mulai bermeditasi di sana tanpa makan dan minum. Demikian hebatnya tapa itu hingga para dewa dan rsi terpana oleh pemandangan itu.
            Seribu tahun berlalu, semut-semut mulai membukit di sekitar Pippala. Dan berbagai jenis ular berbisa menggerayangi dan menggigitnya. Namun sang rsi ini tetap tak tergoyahkan. Maka segera, kekuatan tapanya itu membuat tubuhnya bersinar. Dan lingkaran energi menyelubungi tubuhnya.
            Pippala hanya menghirup udara untuk makanannya. Setelah tiga ribu tahun berlalu, para dewa mulai menyiram bunga padanya. “Kau telah membuat kami bekenan dengan meditasimu,
mintalah sesuatu yang kau inginkan” sabda para dewa.
            “Hamba menginginkan kekuatan yang membuat segala benda dan mahluk di alam semesta ini selalu mematuhi keinginan, kehendak hamba” kata Pippala.
            Para dewa memberikan anugrah itu.
            Dan Pippala bangga atas apa yang telah dicapainya. Ia duduk di dekat sebuah telaga dan merayakan pencapaiannya.
            Seekor burung bangau berdiri di telaga itu dan burung ini dapat mengetahui yang ada dalam pikiran Pippala. “Kau bodoh” kata burung itu pada Pippala. Kau telah membuang-buang waktu selama  3000 tahun dalam tapasnya. Sukarma jauh lebih terpelajar darimu. Dan dia tidak pernah melakukan tapa yang sulit untuk menjadi terpelajar.
            Piplala sangat heran mendengar seekor burung bangau berbicara seperti manusia. “Siapa sebenarnya kau?” tanyanya.
            “Mengapa kau tidak pergi dan menanyakan siapa diriku pada Sukarma?” teriak bangau itu. Namun burung itu juga memberi tahu Pippala bagaiman menemui Sukarma.

SUKARMA
             Terdengarlah seorang brahmana bernama Kundala dan Sukarma adalah putra dari rsi Kundala. Sukarma menghabiskan waktunya untuk melayani kedua orang tuanya yang sudah amat tua.
            Pippala mencari Sukarma di tempat pertapaan rsi Kundala. Sukarma kemudian menyambut Pippala dengan persembahan. ”Hamba benar-benar bersyukur, anda telah datang kemari. Anda telah melakukan tapa selama 3000 tahun dalam tapasnya berat. Namun burung bangau itu mengatakan anda sangat bodoh dan tidak tahu apa-apa.”
            “Siapakah burung bangau itu?” tanya Pippala.
            “Burung itu adalah Brahman” jawab Sukarma.
            “ Apakah kau juga bisa mengendalikan semua objek di alam semesta?” tanya Pippala penuh penasaran.
            “Nilai saja sendiri” kata Sukarma yang kemudian memanggil para dewa untuk datang kepadanya, dihadapannya.
            Indra dan dewa-dewa lainnya secara bersamaan muncul dan melakukan anjali pada Sukarma.
            Sukarma kemudian menjelaskan bahwa ia melakukan semua itu untuk menunjukkan kekuatan yang diperolehnya. Sukarma juga mengatakan bahwa semua kekuatannya adalah karena pengabdiannya kepada orang tuanya. Ia tidak pernah melakukan tapasnya, ataupun mengulang-ulang mantra tertentu. Karena punya (pahala) yang didapatkan dari melakukan Yajna bisa lebih besar dari pelayanan kepada kedua orang tua yang tulus. Apa gunanya mempelajari Veda jika seseorang tidak melayani kedua orang tuanya.
            “Hanya pengetahuan inilah yang bisa hamba bagi dengan anda” demikian Sukarma memberi tahu Pippala. “ Dan jika anda mau hamba akan menceritakan tentang kisah raja Yayati.”

YAYATI
             Terdapatlah seorang raja yang bernama Nahusa yang terlahir dalam dinasty Chandra (bulan). Nahusa adalah seorang raja yang baik. Beliau banyak memberikan banyak sedekah dan melakukan banyak Yajna.
            Nahusa memiliki seorang putra yang bernama Yayati dan ketika Nahusa mangkat dan pergi ke surga, maka kerajaan pun diserahkan kepada Yayati.
            Yayati menjadi raja yang baik dan memerintah sesuai dengan aturan Dharma (kebaikan). Beliau memelihara seluruh rakyatnya dengan baik.
            Yayati memiliki empat orang putra pemberani dan terpelajar. Nama mereka adalah Ruru, Puru, Kuru dan Yadu. Yayati memiliki dua orang istri, Devayani dan Sarmistha. Dalam sumber-sumber itu dinyatakan putra Devayani adalah Yadu dan Turvasu sedangkan putra Sarmistha adalah Druhyu, Anu dan Puru.
            Selama 81.000 tahun Yayati memerintah dan namanya termasyur. Indra pun mendengar tentang Yayati dan ingin bertemu dengannya. Indra mengirim Matali agar raja Yayati di bawa ke surga. Matali menggoda Yayati dengan segala kenikmatan dan keindahan surga. Namun Yayati menolak pergi ke sana jika ia tidak diijinkan ke sana dengan tubuh fisiknya. Ia menolak untuk mati.
            “Lihatlah padaku” kata Yayati. “Aku berusia 150 tahun namun tidak tampak usia tua dalam diriku. Ini berkat pahala yang telah aku kumpulkan dan aku tampak seperti baru berusia enam belas tahun. Lalu mengapa aku harus meninggalkan tubuh ini? Sedangkan kekayaan, aku memiliki kekayaan yang berlimpah di permukaan bumi.
            (Di sini tampak kejanggalan di mana orang berusia 150 tahun, memerintah selama 18.000 tahun. Namun padma purana menjelaskan bahwa 150 tahun usia Yayati adalah 150 tahun para dewa, bukan tahun manusia.)
            Matali kemudian melaporkan apa yang dikatakan oleh raja Yayati kepada Indra. Sementara itu raja Yayati memerintahkan rakyatnya untuk selalu mengikuti jalan Dharma dan memuja Visnu. Maka hasilnya, seluruh rakyat Yayati menjadi baik : usia tua, penyakit dan kesedihan sirna dari bumi. Yama menjadi tidak punya tugas dan terperanjat oleh hal itu. Ia kemudian mengeluh kepada Indra bahwa kedudukannya terancam oleh kebaikan Yayati.
            Indra kemudian memutuskan untuk menguji agar Yayati menjadi orang jahat dan melenceng dari jalan kebenaran. Ia kemudian mengutus dewa cinta, Kandarpa, untuk melakukan tugas ini. Dan karena kemahiran Kandarpa maka Yayati mulai meninggalkan kesucian jalan yang ditempuhnya. Kadang ia mulai lupa melakukan permandian pada waktu yang ditetapkan. Maka usia tuapun menggerogoti tubuhnya dan ia menjadi tua.
             Pada suatu kesempatan Yayati pergi ke hutan untuk berburu. Ketika sedang mengejar seekor kijang, ia tiba di sebuah telaga indah yang terdapat di tengah hutan. Di tengah telaga itu mengambang sebuah teratai yang amat besar dan di atasnya berdirilah seorang wanita cantik. Wanita itu sedang bernyanyi.
            “Siapakah dirimu?” tanya Yayati. “Aku adalah maharaja Yayati, raja generasi candra. Aku jatuh cinta padamu. Menikahlah denganku.”
            Nama hamba adalah Asruvindumati” jawab wanita itu. “Dewi cinta bernama Rati dan hamba adalah putrinya. Hamba sedang menunggu suami yang cocok untuk hamba. Jika mau menikah dengan hamba, anda harus menjadi muda kembali maka hamba akan bersedia menikah.”
            Yayati kemudian kembali ke ibukota kerajaannya. Beliau kemudian memanggil keempat putranya dan menjelaskan permasalahan yang dihadapinya. Yayati berjanji akan mengembalikan masa muda itu jika ia sudah bosan dengan keduniawian dan mengambil kembali masa tuanya.
            Terkecuali Puru, semua putranya yang lain tidak bersedia memberikan tubuh dan masa muda mereka. Oleh karena itu Ruru, Kuru dan Yadu dikutuk oleh ayahnya bahwa mereka dan keurunannya tidak akan pernah mewarisi kerajaan. Sedangkan Puru yang mau memberikan usia mudanya pada ayahandanya, mendapatkan berkat yang sebaliknya dari saudara-saudaranya.
            Yayati kemudian kembali ke telaga itu dengan tubuh dan semangat muda lalu menemui Asruvindumati. “Tentu saja sekarang tidak ada masalah bagimu untuk menikah denganku” kata Yayati.
            “Ya ada tuan.” jawab Asruvindumati. “Anda memiliki dua orang permaisuri Sarmistha dan Devayani. Sebelum anda menikah denganku, anda harus memberikan suatu janji penghormatan bahwa anda tidak akan memperlakukan kedua orang itu sebagai istri.
            “Aku setuju dengan persyaratan itu” jawab Yayati, (Maka Yayati meminta Yadu untuk membunuh Sarmistha dan Devayani. Ketika Yadu menolak, ia dikutuk bahwa keturunannya, para Yadava akan menjadi suku yang pemimpinnya adalah wanita).
            Setelah persyaratannya dipenuhi, Asruvindumati bersedia menikah dengan Yayati dan pasangan ini hidup bahagia selama 20.000 tahun. Asruvindumati meminta Yayati untuk melakukan upacara Asvamedha (kurban kuda) dan upacara ini dipercayakan pada Puru yang berhasil melaksanakannya dengan sukses yang luar biasa.
            Setelah bertahun-tahun berlalu, Asruvindumati memberi tahu Yayati. “Kita telah cukup berada dan menikmati keduniawian. “Maka Yayati pun memenggil Puru dan mengembalikan masa mudanya. Dan mengambil kembali masa tuanya. Kemudian bersama Asruvindumati iapun meninggal dan menuju ke Surga, setelah memberkati dengan segala milik dan berkat mereka.
            “Seseorang haruslah seperti Puru” kata Sukarma pada Pippala. “Karena tidak ada punya (pahala) yang lebih besar daripada pahala melayani orang tua.”

CYAVANA 
             Dalam garis keturunan rsi Bhrgu, terdapatlah seorang rsi bernama Cyavana. Rsi Cyavana berhasrat untuk mendapatkan pengetahuan sejati. Oleh karena itulah beliau kemudian mengunjungi semua tempat suci yang berada di pinggir sungai Narmada, Sarasvati dan Godavari. Perjalanan tirthayatra itu pun akhirnya membuat beliau tiba di sebuah tempat bernama Amarakantaka, di pinggir selatan sungai Narmada.
            Rsi Cyavana sangat lelah dalam perjalanan itu lalu beristirahat di bawah sebuah pohon beringin. Tinggallah seekor burung nuri yang terpelajar. Burung nuri itu bernama Kunjala. Kunjala memiliki istri dan empat orang anak. Mereka adalah Ujjvala, Samujjvala, Vijjvala dan Kapinjala.
            Setiap pagi keempat anak burung ini selalu pergi keluar untuk mencari makanan. Dan mereka selalu menyisakan makanan itu untuk kedua orang tua mereka. Pada suatu sore ketika Cyavana sedang duduk di bawah pohon itu. Keempat anak burung itu baru saja kembali dari perjalanan mereka.
            Setelah seluruh keluarganya kebagian makanan. Kunjala kemudian bertanya pada  Ujjvala, “Nak, ke mana kau mencari makanan hari ini?
            “Saya selalu pergi ke Plaksadvipa untuk mencari makanan” jawabnya. Di negara ini memerintah seorang raja bernama Divodasa. Ia memiliki seorang putri cantik yang bernama Divyadevi.”
            Ketika putri ini sudah tumbuh dewasa, Divodasa mencari seorang manantu dan memutuskan menikahkannya dengan Citrasena, raja dari kerajaan Rupa. Maka upacara pertunangan dilaksanakan. Namun sebelum pernikahan ditetapkan, Citrasena tiba-tiba meninggal.
            “Karena perkawinan itu belum terjadi, maka Divyadevi bisa menikah lagi” jawab para menterinya. “Mohon anda mencarikan mempelia laki-laki yang baru.”
            Saat itu raja Divodasa memiliki raja Rupasena. Dan dilakukanlah upacara pertunangan. Namun sebelum pernikahan dilangsungkan, Rupasena mengalami nasib yang sama seperti Citrasena, meninggal. Divodasa kemudian mencarikan mempelai yang baru, namun juga mengalami nasib yang sama, demikianlah berlangsung selama 21 kali.
            Dalam keputusasaannya, Divodasa memutuskan untuk membuat sayembara. Seluruh raja dan pangeran yang ada di wilayah Plaksadvipa di undang dalam sayembara ini. Namun terjadi suatu peristiwa yang aneh. Seluruh raja dan pangeran itu tiba-tiba bertarung dan saling membunuh satu sama lain.
            Setelah kejadian itu Divyadevi tidak bisa menikah. Maka dia mulai mengasingkan diri dan bermeditasi di hutan.

DIVYADEVI 

            Terdapatlah sebuah kota suci bernama Varanasi. Di kota itu hiduplah seorang Vaisya yang baik hati bernama Sudhira. Istri dari Sudhira bernama Citra. Sudhira orang kaya dan ia menyayangi istrinya.
            Namun sebaliknya Citra adalah wanita bertemperamen tidak baik. Dia tidak berminat melakukan perbuatan yang berpahala. Dia tidak patuh pada suaminya dan selalu menentang keinginan suaminya.
            Setelah beberapa waktu Sudhira tidak sanggup menahan semua itu. Maka ia menikah lagi. Sedangkan Citra, dia meninggalkan rumah Sudhira dan mulai bergabung dengan para pencuri dan perampok.
            Ketika Cita mati, dia diseret kehadapan Yama dan dimasukkan ke berbagai neraka sesuai
Dengan dosanya. Dan setelah semua hukuman itu berakhir maka dia terlahir menjadi Divyadevi.
            Jika sebagai Citra, Divyadevi telah melakukan berbagai kejahatan itu, bagaimana dia bisa terlahir sebagai putri raja Divodasa? Itu pasti ada pahala yang menyebabkannya.
            “Saya punya pertanyaan terakhir” kata Ujjvala. “Bagaimana Divyadevi bisa mengatasi penderitaan yang dialaminya itu?. Bagaimana dia seharusnya melakukan upacara penebusan dosa?
            “Itu tidak sulit” jawab Kunjala. “Dia harus terus menerus berdoa kepada Visnu dan mengidungkan nama beliau. Dia harus melakukan upacara suci untuk Visnu.
            Keesokan harinya, Ujjvala pergi dan memberi tahu Divyadevi tentang apa yang telah dikatakan oleh ayahnya. Kemudian Divyadevi melakukan doa kepada Visnu selama empat tahun dan dibebaskan dari dosa-dosanya.

CERITA SAMUJJVALA
             “Apa yang ingin kau ceritakan pada kami” tanya Kunjala kepada Samujjvala. “Apa saja yang telah kau lihat dan dengar anakku?”
            “Saya biasanya pergi ke Himalaya, untuk mencari makanan” jawab Samujjvala. “Ada sebuah lembah khusus yang sering dikunjungi oleh para rsi dan apsara (bidadari). Danau Manasa sarovara kesanalah saya bepergian.
            Ketika Samujjvala sedang menunggu di danau itu, beberapa angsa datang ke sana. Beberapa berwarna hitam sedang yang lainnya berwarna putih. Angsa putih memiliki paruh yang hitam dan kaki yang juga hitam. Ada juga angsa yang putih murni dan yang lain berwarna biru.
            Setelah angsa-angsa itu tiba, empat orang wanita mengikuti mereka dan berpenampilan ganas. Giginya menonjol keluar dan rambutnya berdiri seperti semak-semak.
            Angsa yang hitam kemudian turun ke danau untuk melakukan pemandian. Angsa-angsa yang lain tidak ikut mandi, melainkan mengitari pinggiran danau. Sedangkan para wanita itu berdiri mengelilingi mereka dengan tawa keras.
            Sementara itu, seorang pemburu lewat dan duduk di pinggir danau. Segera datang juga istri sang pemburu. Namun istri pemburu itu tidak mengenali suaminya. Ia telah menjadi sangat tampan dan wajahnya bersinar. Sebaliknya sang pemburu mengenali dan menyapa istrinya. “Apa kau tidak mengenali aku.”
            “Kau tidak mungkin suamiku” jawab istri pemburu itu. “Suamiku berwajah seram dan gelap. Sedangkan kau tampak sangat tampan. Bagaimana mungkin kau adalah suamiku?”
            “Percayalah padaku, aku adalah suamimu” kata suaminya. “Ceritanya begini, ketika aku sudah kelelahan memburu binatang, aku lalu pergi dan mandi di danau suci bernama Narmada Sangama dipertemuan antara sungai Narmada dan Reva. Ikutlah bersamaku dan aku akan membawamu ke sana.”
            Pemburu itu kemudian membawa istrinya menuju pertemuan sungai suci Narmada dan Reva. Angsa dan keempat wanita itu juga mengikuti mereka. Karena penuh keingintahuan Samujjvala mengikuti mereka.
            Di tempat suci itu istri dari pemburu itu melakukan permandian dan penampilannya berubah menjadi lebih cantik dan ilahi. Keempat angsa yang berbulu hitam itu ikut ke sana dan setelah mandi mereka berubah menjadi putih murni. Sedangkan keempat wanita yang berwajah seram itu, tenggelam ke dalam air dan mati.

PENJELASAN
             Suatu kali, rsi Narada pergi untuk mengunjungi Indra di surga. Indra kemudian menyambut beliau dan berkata “Bagaimana kabar anda rsi yang mulia? Ke mana saja anda bepergian?”
            “Aku mengunjungi semua tempat suci” jawab Narada.
            “Karena anda telah mengunjungi semua tempat  ziarah, mohon beritahu hamba yang manakh yang terbaik?” tanya Indra.
            “Aku tidak tahu jawaban dari pertanyaan itu” jawab Narada. “Semua tirtha (tempat suci) adalah suci dan keramat.”
            Indra kemudian mengundang semua tirtha (tempat suci) ke tempat sidangnya dan mereka semua berkumpul di sana, masing-masing tampak mempunyai keistimewaan dari yang lain.
            Semua tirtha itu memberikan penghormatan kepada Indra dan bertanya “Raja para dewa kami telah datang. Mengapa anda mengundang kami? Apakah yang bisa kami lakukan untuk anda?”
            “Aku ingin tahu yang mana di antara kalian yang mengungguli yang lainnya” jawab Indra. “Ada beberapa dosa yang benar-benar serius. Contohnya membunuh wanita, melawan suami, meminum anggur, mencuri emas, menghancurkan patung dewa dan lari dari medan pedang. Siapa di antara kalian yang cukup sakti untuk membersihkan dosa-dosa seperti itu.?”        
            “Kami tidak memiliki khasiat yang sama atau tingkat kesucian yang sama” jawab mereka. “ Namun tidak diragukan lagi bahwa yang tersuci adalah Prayaga, Puskara, Arghya tirtha dan Varanasi.”
            Terdapatlah seorang ksatriya bernama Vidura tinggal di negeri Pancala. Dalam keadaan emosional Vidura telah membunuh seorang brahmana. Vidura kemudian melakukan tirthayatra (ziarah) ke berbagai tempat namun dosanya belum terampuni.
            Perjalanan Vidura ke wilayah Malava di mana tinggal seorang brahmana bernama Candrasarma. Temannya ini melakukan dosa membunuh seorang guru.
            Vidura dan Candrasarma kemudian melakukan perjalanan bersama-sama. Dalam perjalanan mereka bertemu seorang brahmana bernama Vedasarma. Orang ini telah melakukan dosa menikahi seseorang yang tidak boleh dikawininya. Vidura, Candrasarma dan Vedasarma kemudian melakukan perjalanan bersama.
            Ketiga orang ini kemudian bertemu seorang Vaisya yang bernama Vanjula. Dosanya adalah, ia seorang peminum dan dosanya belum terampuni. Vanjula pun bergabung dengan Vidura, Candrasarma dan Vedasarma.
            Keempat pendosa itu akhirnya bertemu seorang rsi dan mereka bertanya bagaimana dosanya bisa terampuni.
            “Mengapa kalian tidak pergi mengunjungi Prayaga, Puskara, Arghyatirtha dan Varanasi?” demikian saran sang rsi. “Aku yakin dosa-dosa kalian akan dibersihkan di sana.
            Maka keempat pendosa itu kemudian melakukan seperti yang dinasekatkan oleh sang rsi. Namun dosa-dosa mereka belum juga termaafkan. Keempat tirtha itu kemudian mengambil wujud empat angsa hitam dn mulai mengikuti empat orang pendoa itu. Pendosa itu kemudian pergi ke tirtha yang lain dan setiap tirtha yang dikunjunginya, selalu terkontaminasi dan menjadi angsa hitam. Maka mereka segera saja terlihat 64 tirtha dalam wujud rombongan angsa yang berbaris.
            Kemudian rombongan itu pergi ke sebuah tirtha yang bernama Manasa Saovara. Namun segera setelah mereka mandi di sana, danau Manasa Sanovara menjadi tertular hingga berwujud angsa yang sangat besar.
            Akhirnya rombongan itu kemudian menuju ke pertemuan antara sungai Narmada dan Reva.
            Ketika keempat pendosa itu mandi di sana, maka dosa-dosa mereka terampuni. Sedangkan mengenai keempat wanita yang berwajah seram itu adalah personifikasi dari keempat dosa. Setelah dosa mereka diampuni maka, keempat wanita itu pun meninggal. Meskipun Prayaga, Puskara, Arghyatirtha dan Varanasi adalah tempat suci yang paling keramat, namun tirtha yang paling suci adalah pertemuan sungai Narmada dan Reva. Ini di kenal sebagai Kubjatirtha.


CERITA VIJJVALA
             “Bagaimana dengan kamu, Vijjvala?” tanya Kunjala. “Apakah kau mempunyai cerita yang menarik untuk kami?”
            “Ya, ada, ayah!” jawab Vijjvala.
            Vijjvala biasanya pergi untuk mencari makanan ke gunung Sumeru dan sekitarnya. Di wilayah itu terdapatlah sebuah hutan yang menakjubkan bernama anandakarana. Hutan itu dipenuhi buah dan bunga dari pepohonan Illahi. Di dalam hutan itu juga terdapat sebuah danau yang indah. Bunga teratai dan burung angsa memnuhi danau itu.
            Ketiak Vijjvala sedang menunggu di sana ia melihat Vimana yang sedang turun. Di dalam Vimana itu tampak sebuah pasangan Illahi. Mereka tampan dan cantik serta berbusana indah. Pasangan itu kemudian turun dari vimana dan melangkah menuju ujung danau itu. Mereka kemudian melakukan permandian di danau dan mengambil sepasang pedang. Selanjutnya Vijjvala melihat dua mayat yang tergeletak di pinggir danau. Aneh bin ajaib, mayat yang laki persis seperti orang yang turun dari vimana tadi. Demikian juga dengan mayat wanita itu juga persis seperti wanita yang turun dari vimana bersama laki-laki tadi.
            Kemudian wanita yang baru saja mandi bersama pasangannya, mengambil sepotong daging dari mayat wanita yang tergeletak di pinggir danau danau dan mulai memakannya. Yang laki-laki juga mengambil daging dari mayat laki-laki yang tergeletak di pinggir danau yang persis seperti dirinya lalu memakannya.
            Setelah pasangan tadi selesai menghabiskan makannya, maka mereka kemudian meminum air danau, lalu naik ke vimana (kendaraan angkasa) lalu pergi.

SUVAHU
             Di kerajaan Cola, terdapatlah seorang raja yang bernama Suvahu. Beliau berwajah tampan, jujur dan memiliki berbagai sifat baik. Beliau juga seorang pemuda Visnu. Tak seorangpun di dunia ini yang sanggup menandingi pengabdian Suvahu kepada Visnu. Istri Suvahu bernama Tarksyi.
            Suvahu melakukan berbagai jenis Yajna. Namun pendeta kerajaan Suvahu rsi Jaimini, tidak puas dengan apa yang telah dilakukan oleh Suvahu.
            “Tuan Raja” kata Jaimini. “Berikanlah aku beberapa sedekah. Maka ini akan memberikan anda pahala yang tidak akan pernah habis.”
            “Apa gunanya punya (pahala) bagiku?” tanya Suvahu.
            “Itu akan memungkinkan anda untuk pergi ke surga” jawab Jaimini. “Tapi akankah aku bisa berada di surga selamanya?”
            “Tentu saja tidak” jawab Jaimini. “Anda hanya akan bisa tinggal di surga selama pahala anda belum habis. Saat di mana pahala anda sudah habis maka anda akan terlahir kembali ke bumi.”
            “Dalam hal ini, aku tidak akan berminat memberikan sedekah” kata Suvahu. Aku akan berdoa kepada Visnu. Dan atas berkatNya aku akan diijinkan tinggal di alam Visnuloka. Dan itu jauh lebih berkualitas dari pada surga.
            Maka Suvahu bersama istrinya mulai melakukan seperti apa yang telah dikatakannya dan melakukan tapa berat. Maka hasilnya ketika mereka wafat, maka rohnya langsung di bawa ke Visnuloka.
            Visnuloka adalah sebuah tempat yang mengagumkan. Namun meskipun berusaha sekuat tenaga sang raja dan permaisurinya tidak berhasil melihat Visnu. Ketika mereka sedang mencari makanan dan minuman, mereka kemudian tiba di pertapaan rsi Vamadeva.
            “Rsi Agung” kata Suvahu. Apa yang terjadi pada diri kami? Mengapa kami menderita seperti ini?
            “Kau dan istrimu memang sangat setia mengabdi kepada Visnu, namun kalian tidak pernah memberikan sedekah. Karena kalian tidak pernah menyumbangkan makanan dan minuman maka kalian harus menghadapi lapar dan haus di Visnuloka.”

            “Tentu saja ada” jawab sang rsi. Pergilah ke tempat di mana mayat kalian sedang tergeletak di bumi. Makanlah daging mayatmu. Lakukan hal ini terus menerus hingga ada seseorang yang akan mengulang-ulang mantra Visnu untukmu.
            Demikianlah penjelasan dari apa yang disaksikan oleh Vijjvala. Sebenarnya pasangan itu adalah Suvahu dan Tarksyi, yang memakan daging mayat mereka sendiri.
            “Bagaimana dengan pembebasan mereka?” tanya Vijjvala. “Mohon ajarkan saya mantra suci itu. Saya ingin mengidungkannya pada Suvahu dan Tarksyi agar mereka bisa mencapai kebebasan.
            Kunjala kemudian mengajarkan mantra itu. Dan Vijjvala kemudian pergi dan mengidungkan mantra itu di depan pasangan istimewa itu hingga mereka pun terbebas dari dosa-dosanya.

CERITA KAPINJALA
             Kapinjala biasanya pergi ke puncak Kailasa untuk mencari makanan. Gunung Kailasa adalah tempat yang indah dan sungai suci Ganga mengalir di gunung itu.
            Ada sebuah danau khusus yang cukup besar. Di sebelah danau itu terdapat batu karang yang sangat besar. Kapinjala melihat di atas batu karang itu duduklah seorang wanita cantik yang terus menangis. Tetesan air matanya jatuh ke air danau dan begitu menetes di sana, maka tetesan air matanya berubah menjadi bunga teratai yang berbau harum.
            Di pinggir danau juga terdapat sebuah kuil. Kapinjala melihat seorang rsi yang memuja Siva di kuil itu. Sang rsi hidup dengan memakan dedaunan kering hingga tubuh beliau tampak seperti rangkanya saja. Bunga teratai yang timbul dari tetesan air mata itu dikumpulkannya lalu dipakai persembahan kepada Siva. Setelah melakukan persembahan sang rsi kemudian menari dan menyanyikan puja pada Siva. Kemudian beliau duduk dan menangis.

SIVA DAN PARVATI
       Siva dan Parvati tinggal di puncak Kailasa. Di sana ada sebuah hutan kecil yang bernama Nandanakarana. Dan suatu hari Parvati ingin mengunjungi hutan itu.
Siva dengan senang hati mengajak Parvati ke hutan kecil itu. Hutan itu penuh dengan pepohonan yang indah dan Parvati mengagumi semuanya. Namun ada sebuah pohon khusus yang tampaknya mengungguli pepohonan lainnya.
“Pohon itu disebut pohon Kalpavrksa.” Nama itu berarti bahwa pohon ini akan memberikan apapun yang kita minta.
Parvati menginginkan pohon itu membuat seorang wanita cantik. Maka setelah Parvati mengungkapkan keingginannya muncullah seorang wanita cantik dari dalam pohon itu. Wanita itu kemudian memberikan penghormatan kepada Parvati dan bertanya. “Mengapa anda menciptakan saya?”
“Sebenarnya aku menciptakanmu untuk memenuhi keingintahuanku” kata Parvati. “Tapi ini karena kau telah diciptakan, biar aku menamainya Asokasundari, seorang raja bernama Nahusa akan menjadi suamimu kelak. Ia adalah raja dari keturunan Candra (bulan). Sejak saat itu Asokasundari mulai tinggal di Nandanakanana.

HUNDA
             Ada seorang danava bernama Viprachitti dan memiliki seorang putra bernama Hunda. Hunda kebetulan pergi ke Nandanakanana dan bertemu dengan Asokasundari. Melihat kecantikannya, Hunda spontan jatuh cinta dan ingin menikahinya. Namun Asokasundari menolak cinta Hunda secara halus.
            Akan tetapi Hunda bukanlah type yang cepat menyerah dan ia menemukan sebuah tipu daya. Hunda kemudian berwujud seorang wanita cantik dan muncul di depan Asokasundari.
            “Siapa kamu?” tanya Asokasundari.
            “Aku adalah seorang janda yang malang. Suamiku telah dibunuh oleh raksasa Hunda,” jawab wanita itu. “Sekarang aku sedang melakukan tapasya agar Hunda bisa dibunuh. Mengapa kau tidak bergabung denganku di pertapaanku di pinggir sungai Ganga?”
            Asokasundari kemudian menemani wanita yang katanya mempunyai pertapaan di pinggir sungai Ganga itu. Namun setelah mereka sampai di sana, Hunda memperlihatkan wujud aslinya dan berusaha menculik Asokasundari.
            Asokasundari melakukan perlawanan. “Raksasa jahat” katanya. Aku akan melakukan tapasya agar suamiku kelak membunuhmu.”
            Ketika semua ini sedang terjadi, Nahusa belum lahir. Ia ditakdirkan lahir sebagai putra raja Ayu dan Permaisuri Indumati. Tapi saat Hunda sedang menculik Asokasundari , Ayu belum punya anak. Untuk mendapatkan seorang anak, sang raja berdoa kepada maharsi Dattatreya selama seribu tahun. Hingga beliau mendapat anugrah bahwa akan mendapat putra yang sakti dan baik hati.
            Hunda belum bisa melupakan bahwa putra raja Ayu yang akan membunuhnya. Maka setelah anak itu lahir, Hunda menculiknya dan membawa bayi itu ke rumahnya. Ia memberikan bayi itu pada tukang masaknya. Dan memerintahkan agar bayi itu dimasak dan dihidangkan untuk dimakannya. Akan tetapi juru masak itu adalah orang baik dan merasa kasihan pada bayi itu. Ia kemudian membunuh seekor kijang sebagai penggantinya dan menghidangkan daging itu kepada Hunda, dengan berpura-pura bahwa daging itu adalah daging sang bayi. Juru masak itu kemudian pergi dan meninggalkan bayi itu di pertapaan rsi Vasistha.
            Vasistha menemukan anak itu dan mulai membesarkannya. Kata Husa berati ketakutan. Vasistha menamainya Nahusa yang artinya tanpa ketakutan. Sang rsi mengajarkan semua jenis pelajaran, termasuk penggunaan berbagai jenis senjata. Ketika Nahusa tumbuh dewasa. Vasistha memberitahukan latar belakang kehidupannya. Beliau juga memberitahukan tentang Hunda dan Asokasundari dan kenyataan bahwa ia ditakdirkan untuk membunuh Hunda dan menikahi Asokasundari.
            Nahusa kemudian mempersiapkan perang melawan Hunda. Indra meminjamkan keretanya untuk dipakai oleh Nahusa.
            Markas Hunda adalah Nandanakanana. Maka Nahusa pergi ke sana dan membunuh raksasa itu setelah melakukan perang yang dahsyat. Ia kemudian bertemu Asokasundari dan menikahinya. Ia juga bersatu kembali dengan kedua orang tuanya. Dalam perjalanan sang waktu, Nahusa dan Asokasundari memiliki seorang putra bernama Yayati.         

VIHUNDA
             Raksasa Hunda memiliki seorang putra yang bernama Vihunda. Ketika Hunda meninggal, Vihunda sangat sedih. Ia mengetahui bahwa ayahnya telah dibunuh oleh Nahusa dengan bantuan para dewa maka ia memutuskan untuk melakukan tapabrata agar bisa menghancurkan mereka semua. Demikian dahsyat tapanya hingga para dewa ketakutan dan berlarian kepada Visnu.
            “Mohon lindungi kami dari raksasa itu” kata para dewa. “Jangan khawatir” jawab Visnu “ “Aku akan merencanakan sesuatu untuk menunbangkan Vihunda.”
Visnu kemudian mengambil wujud seorang wanita cantik dan mulai tinggal di Nandanakanana. Ketika Vihunda melihat wanita itu, maka spontan ia jatuh cinta.
“Menikahlah denganku” . “Tentu saja” jawab Visnu. “Tapi ada satu persyaratan. Pertama-tama kau harus melakukan puja kepada Siva dengan 7 crore bunga kamoda. Setelah itu kau harus membuat karangan bunga kamoda untukku maka barulah aku akan menikahimu.
Vihunda menyetujui persyaratan itu. Tapi meskipun berusaha keras, ia tidak berhasil mendapatkan pohon yang bernama pohon Kamoda. Tampaknya tidak seorang pun mengetahui pohon itu. Akhirnya Vihunda meminta nasehat seorang rsi yang sakti dan memiliki semua pengetahuan.
“Bunga Kamoda adalah sebuah bunga yang tidak bisa didapatkan dari suatu pohon” jawab Sukracarya. “Ada seorang wanita yang bernama Kamoda ketika dia tertawa maka akan keluar bunga yang berwarna kuning dari ketawanya itu. Jika seseorang melakukan puja kepada Siva dengan bunga ini, maka keinginannya akan terpenuhi.  Tapi jika Kamoda menangis maka akan keluar bunga yang tanpa bau dan berwarna merah.
“Lalu siapakah wanita yang bernama Kamoda itu?” tanya Vihunda. “Di mana aku bisa mendapatkannya?”
“Dia bisa ditemukan di pinggir sungai Ganga. Sedangkan asal usulnya, dia adalah salah satu produk yang terlahir pada waktu terjadi pemutaran lautan susu.”
Para dewa mengetahui rencana Vihunda ini, tidak mau membiarkannya berhasil mendapatkan bunga itu, ketika Kamoda tertawa. Rencana mereka adalah untuk membuat Vihunda menggunakan bunga yang keluar ketika Kamoda menangis dengan demikian Vihunda akan berhasil ditundukkan. Narada berusaha membujuk Vihunda bahwa tidak ada gunanya pergi ke tempat Kamoda untuk mendapatkan bunga itu.
Narada kemudian berusaha membuat Kamoda menangis. Ia pergi kepadanya dan memberi tahu bahwa Visnu akan segera turun ke bumi dalam wujud Avatara-Nya. Memikirkan Visnu yang akan meninggalkan surga membuatnya tertekan hingga Kamoda mulai menangis. Maka keluarlah bunga-bunga dari tangisannya dan bunga itu mengapung di permukaan a. Vihunda terus mengumpulkannya dan menggunakannya untuk memuja  Deva Siva. Perbuatan ini membuat Devi Parvati, permaisuri Siva, menjadi murka hingga beliau mengambil pedang dan menebas leher Vihunda.

KUNJALA
             Terdapatlah seorang brahmana terpelajar bernama Vidhyadhara. Ia mempunyai tiga orang putra bernama Vasusarma, Namasarma dan Dharmasarma. Vasusarma dan Namasarma mengikuti jejak ayahnya. Mereka selalu melakukan perbuatan Dharma dan mempelajari kitab suci. Namun Dharmasarma hanya menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang.
            Maka akibatnya orang-orang mulai menjauhi Dharmasarma. Sehingga Dharmasarma merasa malu dan memutuskan untuk mencari seorang guru spiritual yang mampu mengajarinya segala sesuatu yang patut diketahui.
            Suatu kali seorang pemburu membawa anak seekor burung nuri kepadanya dan sang brahmana Dharmasarma ini mulai tertarik dan terikat pada burung itu. Ketika burung itu dicuri oleh seekor kucing, Dharmasarma menjadi teramat sedih. Ia menangisi burung kesangannya itu hingga ia meninggal. Karena menjelang kematiannya ia memikirkan burung itu maka Dharmasarma terlahir dalam wujud seekor burung nuri dalam kehidupannya.
            “Burung itu tiada lain adalah aku” jawab Kunjala.

PUTRI-PUTRI PARA GANDHARVA
              Ada lima orang Gandharva yang masing-masing memiliki seorang putri. Putri dari gandharva Sukasangiti adalah Pramohini, Susila mempunyai putri bernama Susila, putri Svaravedi adalah Susvara, Putri Candrakanta adalah Sutara dan putri dari Suprabha adalah Candrika.
            Dalam bulan Vaisaka, lima sekawan ini memutuskan untuk melakukan puja pada Parvati. Mereka kemudian ke hutan untuk mencari bunga. Di tengah hutan terdapatlah sebuah danau. Lima sekawan itu kemudian mandi di sana sambil mengumpulkan kuntum teratai. Mereka kemudian membuat sebuah patung dewi dan mulai memujanya.
            Tersebutlah seorang rsi bernama Vedanidhi memiliki seorang putra bernama Tirthapravara yang juga adalah seorang rsi. Ketika lima sekawan itu sedang melakukan doa, Tirthapravara kebetulan lewat di depan mereka. Karena saking tampannya, hingga lima sekawan putri para Gandharva itu jatuh cinta kepada Tirthapravara. Mereka mengira bahwa  dewi Parvati berkenan padanya dan mengutus Tirthapravara untuk menjadi suami mereka. Ketika semua itu sedang dilakukan, aku dilarang untuk menikah, jawab Tirthapravara.
            Keesokan harinya mereka kembali ke hutan. Dan ketika melihat Tirthapravara maka merekapun terus mendesak dan menekan rsi agar mau menikahinya.
            “Kali ini Tirthapravara kehilangan kesabaran. Ia mengutuk lima sekawan ini berubah menjadi Pisaci (hantu raksasa wanita). Oleh karena itu kami juga mengutukmu menjadi seorang raksasa (Pisaca).
            Setelah beberapa tahun berlalu seorang rsi bernama Lomasa kebetulan berkunjung ke sana. Maka raksasa dan raksasi yang lapar itu merasa senang melihat yang ada dihadapan mereka dan menyerang sang rsi. Namun rsi Lomasa sangat sakti hingga para raksasa itu tidak bisa mendekatinya. Mereka kemudian tunduk dan bersujud pada sang rsi.
            “Pergi dan mandilah di sungai Reva yang suci” jawab sang rsi. Maka para raksasa itupun pergi dan melakukan seperti yang diminta oleh sang rsi dan mendapatkan kembali wujud aslinya.

VIKUNDALA
             Bertahun-tahun yang lalu, dalam jaman Satyayuga, tinggallah seorang Vaisya yang bernama Hemakundala. Pekerjaannya adalah berdagang dan beternak, ia memiliki harta berlimpah. Keseluruhan kekayaannya mencapai delapan crore keping emas. Menyadari bahwa hari-harinya untuk meninggalkan bumi sudah semakin mendekat, maka ia memutuskan untuk melakukan pengabdian di jalan berpahala.
            Hemakundala memiliki dua orang putra bernama Srikundala dan Vikundala. Ia kemudian membagi uang itu kepada kedua putranya. Sedangkan ia sendiri pergi ke hutan untuk bermeditasi.
            Srikundala dan Vikundala menjadi dua pemuda yang kaya raya. Oleh karena itu mereka menjadi besar kepala. Dalam menjalani hidup yang penuh hura-hura itu, merekapun mulai kehilangan semua kekayaannya.
            Karena tidak sanggup menahan rasa lapar maka kedua bersaudara ini kemudian pergi ke hutan dan menjadi pemburu. Dalam perburuan itu, Srikundala tewas dimakan harimau dan Vikundala tewas digigit ular.
            Karena mereka meninggal pada saat yang bersamaan, maka keduanya dibawa kehadapan Yama. Vikundala memiliki teman seorang brahmana bernama Svamitra. Ia memiliki pertapaan di pinggir sungai Yamuna. Dulu kau pernah pergi ke sana dan mengunjungi sebuah tempat suci (tirtha) yang dikenal dengan nama Papapranasana. Karena pahala itulah kau bisa naik ke surga. Sedangkan saudaramu tidak pernah melakukan tirthayatra, maka ia harus masuk neraka.
            “Bertahun-tahun yang lalu ada seorang rsi yang bernama Sakuni” kata sang utusan. Beliau memiliki sembilan putra, empat diantaranya yaitu Nirmoha, Dhyanakastha, Jitakama dan Gunadhika, menjadi pertapa. Suatu kali mereka kebetulan mengunjungi sebuah perkotaan untuk meminta sedekah. Dan kau tidak saja memberi sedekah pada mereka tapi juga menjamu mereka ke dalam rumahmu. Itulah pahala yang telah kau dapatkan.
            Vikundala kemudian dengan senang hati memberikan pahala yang telah dikumpulkannya pada Srikundala. Dan Srikundala, seketika itu juga terbebas dari dosa-dosanya dan keduanya langsung ke surga.

  

PURANA
             Delapan belas purana sebenarnya diasosiasikan dengan bagian-bagian tubuh Visnu. Setiap purana diasosiasikan dengan bagian tubuh dihubungkan dengan salah satu bagian tubuh beliau.
1.    Brahma  purana                                        adalah kepala
2.    Padma purana                                          adalah jantung
3.    Visnu purana                                             adalah tangan kanan
4.    Siva purana                                               adalah tangan kiri
5.    Bhagavata purana                                    adalah paha
6.    Narada purana                                          adalah pusar
7.    Markandeva purana                                 adalah kaki kanan
8.    Agni purana                                               adalah kaki kiri
9.    Bhavisya purana                                       adalah lutut kanan
10.  Brahmavaivarta purana                            adalah lutut kiri
11.  Linga purana                                             adalah betis kanan
12.  Varaha purana                                          adalah betis kiri
13.  Skanda purana                                         adalah bulu tubuh
14.  Vamana purana                                        adalah kulit
15.  Kurma purana                                           adalah punggung
16.  Matsya purana                                          adalah lemak tubuh
17.  Garuda purana                                          adalah sumsum
18.  Brahmanda purana                                   adalah tulang


DANDAKA
             Dalam jaman Dvapara yang terakhir ini, ada seorang pencuri yang bernama Dandaka. Ia suka mencuri barang milik para brahmana, ia juga menghianati teman-temannya, selalu berbohong dan bersikap kejam.
            Suatu kali, Dandaka pergi ke kuil Visnu untuk mencuri benda-benda berharga yang ada di kuil itu. Kakinya kotor berlumpur dan ia membersihkan kakinya pada teras di depan pintu kuil sebelum masuk ke kuil itu.
            Di dalam kuil itu terdapat patung Visnu. Pencuri itu tidak menghiraukan patung itu karena ia berpikir bahwa tidak ada yang bisa di dapatkan dari sebuah patung. Ia secara tidak sengaja menjatuhkan beberapa benda berharga hingga menimbulkan keributan.
 Dandaka yang mengetahui hal itu cepat-cepat melarikan diri. Dan dalam ketergesaannya, ia secara tidak sengaja menginjak seekor ular berbisa yang menggigitnya hingga tewas, dan dibawa ke sidang dewa Yama.
Ketika Dandaka diajukan kehadapan Yama, beliau menanyai Citragupta tentang hasil penimbangan dosa dan pahala yang dilakukan oleh Dandaka. Ia telah melakukan suatu perbuatan baik. Dan begitu besar pahala yang dilakukannya, hingga semua dosa yang pernah dilakukan oleh Dandaka terhapuskan. Ia telah membersihkan debu kotor di teras depan kuil Visnu. Satu-satunya  tempat yang pantas baginya adalah Visnuloka. Lalu dikirimlah Dandaka untuk tinggal di sana.

SANG TIKUS
             Pada jaman Treta Yuga, hiduplah seorang brahmana yang bernama Vaikuntha. Vaikuntha sangat setia memuja Visnu. Suatu kali ia menyalakan lampu di salah satu kuil Visnu.
 Yang dipakai untuk menyalakan lampu itu adalah minyak ghee. Dan bau minyak itu mengundang tikus-tikus berdatangan untuk memakan mentega yang merupakan bahan dasar minyak itu. Dalam situasi itu, minyaknya tumpah dan nyalanya membesar. Nyala itu menerangi patung Visnu dan menghalau kegelapan yang menerpa patung itu.
            Di saat terakhirnya, tikus itu mati digigit ular. Yama kemudian mengutus pesuruhnya untuk membawa tikus itu dan mereka mengikatnya dengan tali pancingan. Namun ketika mereka hendak membawanya, datanglah utusan dewa Visnu.
            Tikus ini telah menghalau kegelapan yang menerpa patung Visnu. Oleh karena itulah ia termasuk salah satu pemuja Visnu. Maka roh tikus itupun dibawa ke Visnuloka. Dia tinggal di sana dengan bahagia selama bertahun-tahun. Akhirnya, ia terlahir menjadi seorang pangeran.

SRIDHARA
             Dalam jaman tretayuga, ada seorang raja yang bernama Sridhara. Istrinya bernama Hemaprabhavati. Raja dan permaisurinya hidup dengan makmur namun mereka tidak bahagia karena tidak memiliki keturunan.
            Dalam kehidupan yang lalu, Sridhara sebenarnya adalah seorang brahmana yang bernama Chandra. Dan Hemaprabhavati istrinya bernama Sankari. Suatu kali Chandra dan Sankari bepergian ke suatu tempat dan melihat seorang anak yang tenggelam dalam sebuah telaga. Namun karena tergesa-gesa, mereka tidak berhenti untuk menyelamatkan anak itu.
“ Karena dosa inilah, kalian tidak bisa memiliki anak” kata sang rsi.
Sumbangkanlah makanan dan pakaian kepada para brahmana. “Berikan emas dan sapi. Aku yakin kalian akan memiliki seorang putra.”
Raja Sridhara dan Hemaprabhavati menuruti nasehat rsi Vedavyasa. Hingga beliau memiliki seorang putra yang tampan.

LILAVATI
              Sebuah ritual tirakat yang dilakukan pada hari ulang tahun Radha adalah tirakat yang keramat. Kisahnya adalah bahwa di Visnuloka, Radha adalah seorang dewi yang muncul dari bagian kiri tubuh Krsna. Dia adalah dewi yang selalu identik dengan Krsna dan selalu duduk di samping kanan Krsna. Ketika Krsna lahir ke bumi, Radha juga lahir sebagai putri dari Vrsabanu dan istrinya Kalavati. Radha akhirnya menikah dengan Ayanagosa.
            Bertahun-tahun yang lalu, ada seorang wanita yang bernama Lilavati. Wanita ini amat jahat dan tidak pernah menghiraukan perbuatan baik. Suatu kali dia tiba di sebuah kuil di mana berbagai bhakta sedang melakukan tirakat Radhastami. Bunga, kain, dupa dan makanan dipersembahkan di kuil Radha.
            “Hai orang-orang, apa yang kalian lakukan?” tanya Lilavati.
            “Radha lahir dalam bulan Bhadra, selama sukla paksa, pada asthami tithi” jawab para bhakta. “Sekarang adalah hari itu dan kami melakukan tirakat untuk memperingatinya agar dosa kami terampuni.”
            “Aku juga akan melakukan brata (tirakat) itu” jawab Lilavati. Akhirnya, ketika Lilavati meninggal karena gigitan ular dan utusan Yama datang kepadanya dan berusaha menyeretnya ke alam Yama. Karena dia telah melakukan tirakat Radhastami dan semua dosanya terampuni. Lilavati kemudian pergi ke Visnuloka.
            Demikianlah kehebatan pahala dari melakukan brata Radhastami.

LAKSMI VRATA
             Dalam jaman Dvapara Yuga. Ada seorang raja yang bernama Bhadrasrava. Istrinya bernama Suraticandrika. Pasangan ini memililki tujuh putra. Kemudian lahirlah seorang putri bernama Syamabala pada mereka. Suatu kali Syamabala pergi bermain bersama temannya ke pesisir lautan.
            Ketika Syamabala pergi, Dewi Laksmi datang ke istana orang tua Syamabala. Dewi Laksmi menyamar menjadi seorang brahmana perempuan dan berkata pada penjaga gerbang “Aku mau bertemu dengan Suraticandrika.”
            “Namaku adalah Kamala” jawab Laksmi.  Aku mau mengingatkannya tentang kehidupan masa lalu permaisuri kalian.
            Dalam kehidupan yang lalu, Suraticandrika lahir sebagai seorang Vaisya. Dia selalu bertengkar dengan suaminya dan akhirnya meninggalkan rumah tangganya. Dewi Laksmi kemudian menemui wanita yang malang ini dan memberitahunya untuk melakukan brata Laksmi. Setiap kali wanita itu melakukan ritual Laksmivrata, dia bisa tinggal 1000 tahun di Visnuloka. Dan ketika pahala telah habis, maka dia terlahir kembali sebagai Suraticandrika.
            “Aku datang kemari untuk mengingatkan hal ini pada permaisuri” kata Laksmi. “Sekarang dia kaya dan telah berubah menjadi sombong. Dia tidak lagi melakukan Laksmivrata.”
            “Ritual Vrata itu harus dilakukan dalam bulan Margasisra”. Selama empat hari dia harus melakukan doa pada laksmi dengan mempersembahkan tepung, mentega, buah dan bunga.
            Penjaga itu kemudian meminta Laksmi untuk menunggu sang permaisuri. Namun Suraticandrika tidak mengenali bahwa Brahmana wanita itu sebenarnya adalah Laksmi. Dan ketika diberitahu tentang nasehat itu, Suraticandrika malah memukul dan mengusirnya.
            Ketika Brahmana wanita itu pergi, dia bertemu Syamabala yang sedang dalam perjalanan kembali ke istana. Melihat brahmana yang sedang menangis itu, Syamabala menanyainya tentang apa yang telah terjadi. Setelah mendengar cerita  brahmana itu, Syamabala memutuskan untuk melakukan ritual vrata.
            Beberapa tahun selanjutnya, Syamabala kemudian menikah dengan Maladhara, putra raja Sidhasvara. Setelah Syamabala meninggalkan rumah orang tuanya. Semua kekayaan dan  kemakmuran di kerajaan orang tuanya perlahan habis. Kejadian itu mamaksa raja dan permaisurinya hampir menderita kelaparan.
            Bhadrasrava kemudian pergi mengunjungi putrinya dan Syamabala tersentak melihat keadaan ayahnya. Setelah memberi makan ayahnya, ia memberikan berbagai benda berharga dan uang untuk dibawanya pulang. Namun setelah memasuki rumahnya, harta dan benda berharga itu berubah menjadi setumpuk arang.
            Kali ini Suraticandrika yang datang ke sana untuk mengunjungi putrinya. Dan saat itu bertepatan dengan perayaan Laksmi Vrata dan Syamabala memaksa ibunya untuk ikut melukukan vrata itu. Ketika Suraticandrika pulang. Dia mendapatkan semua harta, kekayaan dan kesejahteraannya kembali pulih seperti biasa.

DINANATHA DAN VISVAMITRA
             Dalam jaman Dvapara Yuga, ada seorng raja sakti yang bernama Dinanatha. Namun beliau tidak memiliki seorang putra. Beliau kemudian meminta nasehat rsi Galava agar bisa memiliki seorang putra.
            “Lakukan sebuah Yajna dan persembahkan kurban seorang manusia. Jika manusia yang dipersembahkan itu, sempurna dalam setiap hal maka pasti akan memiliki seorang anak.”
            Raja kemudian mengutus teliksandi (utusan) untuk mencari seorang pemuda yang tampan dan hebat. Akhirnya mereka tiba di sebuah desa yang bernama Dasapura di mana penduduknya merata berwajah sangat tampan di sana terdapat seorang brahmana yang bernama Krsnadeva. Istrinya bernama Susila. Krsnadeva dan Susila memiliki tiga orang putra.
            Para utusan itu meminta sang brahmana dan istrinya untuk memberikan salah satu putranya dengan harga satu laksa keping emas. Ketika pasangan brahmana itu menolak para utusan mulai menculik salah satu anak mereka dengan paksa. Krsnadeva dan Susila pun menyerah dan memohon agar putra tertua dan bungsu jangan diambil.
            Krsnadeva dan Susila sangat sedih kehilangan putranya hingga mereka menjadi buta.
            Ketika para utusan raja kembali  mereka melewati pertapaan Visvamitra. Utusan itu kemudian memberitahu rsi Visvamitra tentang kisah itu.
            “Bebaskan anak itu” kata rsi Visvamitra “Umurnya masih muda dan dia berhak menikmati hidup. Oleh karena itu, Visvamitra kemudian ikut bersama mereka menghadap sang raja. Ia membujuk raja untuk melakukan upacara itu tanpa kurban manusia.
            Maka seiring berjalannya waktu, seorang putra terlahir pada sang raja. Sedangkan anak brahmana yang malang itupun dikembalikan pada orang tuanya. Begitu bahagianya mereka atas kembalinya putra mereka yang kedua hingga penglihatannya yang semula buta, kini bisa melihat kembali.


 CITRASENA
             Ada seorang raja bernama Citrasena yang melakukan banyak perbuatan jahat. Ia begitu jahat hingga menghindari semua orang terpelajar dan bergaul hanya dengan orang-orang buangan.
            Suatu kali ia pergi ke hutan untuk berburu. Ketika ia sedang mengejar seekor harimau, ia tiba di pinggir sungai Yamuna. Hari itu kebetulan hari ulang tahun Krsna dan banyak apsara (bidadari) melakukan Krsnatami vrata di pinggir sungai Yamuna. Melihat pemandangan itu, raja merasa ingin melakukan upacara itu sendiri.
            Dan sebagai pahalanya, setelah kematiannya, Citrasena langsung menuju alam Visnuloka dan semua dosanya terampuni.


BHIMA
             Bertahun-tahun yang lalu, dalam jaman Dvapara yuga, ada seorang Sudra yang bernama Bhima. Ia melakukan dosa hingga seolah tak mungkin terhitung jumlahnya.
            Suatu kali ia pergi pada seorang brahmana. Ia memutuskan untuk mencuri kekayaan brahmana itu. Untuk memasuki rumah itu ia berpura –pura menjadi seorang pengemis. “Saya lapar, mohon berikan makanan untukku.”
            Sebenarnya semua itu hanyalah suatu trik. Bhima mencari kesempatan untuk memasuki rumah agar bisa mencuri harta brahmana. Namun sekali ia merasakan tinggal di sana, ia merasa tidak perlu tergesa-gesa. Hidup dengan brahmana itu sangat menyenangkan.  Namun tinggal dengan seorang brahmana membuat Bhima mulai melakukan pekerjaan berpahala. Ia memasak makanan dan membasuh kaki brahmana. Semua pekerjaan itu memberikan pahala yang besar padanya.
            Suatu malam seorang pencuri memasuki rumah. Bhima berusaha mencegahnya. Namun ketika terjadi pertarungan, pencuri itu berhasil menebas leher Bhima dengan sebilah pedang.
            Setelah Bhima meninggal, utusan Visnu datang menjemputnya dan membawanya ke Visnuloka setelah semua dosanya diampuni.
Demikianlah pahalanya melayani seorang brahmana.

HEMAPRABHA
             Bertahun-tahun yang lalu seorang bernama Vallabha tinggal di sebuah kota yang bernama Kancana. Istri Vallabha bernama Hemaprabha. Vallabha sangat kaya dan makmur. Namun ia tidak bahagia, karena istrinya tidak mamatuhinya dan setiap saat selalu berselisih paham dengannya. Ia mengultimatum istrinya dengan pernyataan pedas.
            Hal ini membuat Hemaprabha sangat marah dan mengurung diri di kamarnya tanpa menyentuh makanan ataupun minuman. Ia berpuasa sehari penuh. Seolah sudah ditakdirkan iapun meninggal malam itu juga.
            Dan kebetulan hari itu adalah Ekadasi, oleh karena itu, Hemaprabha telah melakukan puasa ekadasi secara sempurna. Ketika Hemabrabha meninggal, utusan Yama datang dan berusaha membawa wanita itu ke kahyangan Yama. Namun saat itu juga pengawal Visnu datang dan menghalangi mereka. Demikianlah pahala yang didapatkan oleh Hemaprabha hingga ia ditakdirkan untuk tinggal di Visnuloka. Demikianlah efek yang mengagumkan dari ekadasi vrata.

PENUTUP PADMA PURANA
             Padma purana adalah naskah yang suci. Orang yang mendengarkan cerita satu sloka dari naskah purana ini akan diampuni dosa yang dilakukannya dalam satu hari. Dengan menyumbangkan seribu sapi pada para brahmana, maka akan didapatkan pahala yang amat besar. Tapi pahala dalam jumlah yang sama akan diperoleh jika mendengarkan hanya satu bagian dari padma purana. Melakukan upacara asvamedha memberikan pahala yang tidak terkirakan. Dengan menceritakan kisah ini pahalanya jauh lebih besar dari melakukan tapasnya atau menyumbang sedekah. Pendek kata, berbagai pahala akan didapatkan dengan membaca dan menceritakannya.
            Para rsi itu merasa sangat puas atas apa yang telah mereka dengar. Dan setelah berterimakasih pada Lomaharsana, merekapun pergi ke tempat masing-masing.


BRAHMAVAIVARTA
PENCIPTAAN
Pada masa penghancuran (pralaya) yang ada hanya api, semuanya akan masuk kedalam kekuatan api yang maha dasyat ini termasuk Tri Loka. Diatas ke tiga dunia ini ada: Vaikuntaloka (Wisnu loka), Siwa loka dan Goloka. Semuanya ikut pralaya kecuali Goloka yang dihuni oleh Brahman / Krisna yang berhiaskan: pakaian serba kuning dengan badan dilumuri Cendana, memakai permata Kastubha, Sriwasta cirri khas Wisnu. Berkalungkan bunga liar wanamali. Selalu muda, memakai pakaian gopa/pengembala, wujud ini disebut  Paramaatman.
Proses penciptaan terjadi sebagai berikut:  Pada mulanya dunia ini kosong, kemudian krisna menoleh sekelilingnya  kemudian terjadilah penciptaan atas kehendaknya.
            Dari kananNya muncullah Narayana, perwujudan kualitas  Satwika (kebenaran  dan kewajiban), membawa terompet kerang (Sangha) Cakra, Gada dan Padma dan perhiasan lainya.
            Dari kiriNya muncul (Dewa Siwasebagai perwujudan kualitas Tamasika.  Senjata Trisula, bermata tiga berhiaskan bulan sabit, rambut terjalin seperti seorang pertapa.
            Dari Puser Krisna keluarlah Brahman  perwujudan dari kualitas Nafsu (Rajas). Berpakaian serba putih, memiliki empat wajah, membawa pot kamandalu.setelah menyanyikan lagu untuk Krisna kemudian mendapat Singgasana.
Dari dada muncul Dewa Dharma atau  Yama, Dari mulut - Saraswati berpakaian serba putih, Pikiranya- Dewi Khayangan/ Maha Laksmi, Dari idenya – Durga/Dewi perang dengan berbagai anak panah, Dari Lidah – Savitri adalah mantra yang sangat sakti, Dari kesadaran – Manmatha/mandala/Dewa cinta. Dari kirinya keluar Rati (Permaisuri Manmantha). Diciptakan juga Agni, Waruna,  dengan istrinya Waruni. Pawana / waju (Dewa angin)dan istrinya Vayani.
Selanjutnya dunia ini dipenuhi dengan air diatasnya telor yang sangat besar. Dari telor itu keluarlah mahluk yang maha besar beliau adalah Mana Wisnu. Ketika beliau mengapung, dari telinga beliau keluarlah dua raksasa Madhu dan Kalitaba. Raksasa ini hendak membunuh Brahman maka oleh wisnu raksasa ini dihancurkan. (Hanya dalam Brahma waiwarta kedudukan Krisna sangat tinggi setingkat Brahman).
Digoloka terdapat daerah Rasamandala Krisna selalu ada disan didampingi Radha. Dari pori-pori Radha keluarlah wanita cantik 100 gopi, dari pori-pori Krisna keluar 32 gopi. Dan juga binatang: sapi, banteng, kuda, singa, angsa. Siwa mendapat lembu sebagai kendaraan, Brahma mendapatkan angsa, Dewa Dharma mendapatkan kuda jantan, Durga mendapatkan Singa. Dan 5 keteta ajaib 1 buah Radga, satu lagi buat Narayana dan 3 buat Krisna? Brahman. Kuwera (dewa kekayaan) juga lahir dari tubuh Krisna. Kuwera menciptakan Manomara (sebagai istrinya), pelayanan kuwera: Guhyaka: pelayan Siwa: Bhuta, Pelayan Narayana: Parshavada. Mahalaksmi dan Saraswati nikah dengan Narayana. Sawitri pada Brahma, Rati dengan Madana, manorama dengan kuwera. Durga dengan Siwa, siwa menolak karena ingin menjadi pertapa. Sementara Durga tinggal sama Krisna menunggu Siwa selesai bertapa.
CIPTAAN BRAHMA
            Selanjutnya Brahma melakukan penciptaan seperti yang dilakukan Krisna. Pertama-tama beliau menciptakan bumi dari lemak Raksasa Madhu dan Kaitaba. Dan diciptakan pegunungan juga 7 gunung: Sumeru, Kailasa, Malaya, Himalaya, Udayachala, Asthachala, Dubeia dan Gandhamadana, sungai yang tak terhitung jumlahnya dan juga 7 samudra luas: Lavana, Ikshu, Sura, Sarphi, Dadhi, Dugdha, dan Jala. 7 Wilayah: Bhuloka, Bhuwarloka, Swarloka, Mahaloka, Janaloka, Tapaloka, dan Satyaloka. Juga Brahmaloka dan Dhurwaloka. Dan 7 Wilayah dibawah: Atala, Vitala, sutala, Tala-tala, Mahatala, Patala dan Rasaatala. Seluruh wilayah ini jika digabungkan menjadi telor yang universal yang disebut Brahmanda.. ada banyak telor yang besar dan jika digabungkan menjadilah tubuh Brahman/Krisna. Semua ini adalah tidak kekal yang kekal hanyalah: Waikutaloka, Siwaloka dan Goloka. PermaisuriBrahma menjadi ibu dari ke 4 Veda. Dari pusar Dewa Brahma lahirlah Wiswakarma Arsitek para Dewa. Diciptakan juga Asta wayu dari kekuatan mentalnya. Para Rsi: Sanaka, Sanadana Sanatkumara. Kemudian Brahma menyuruh untuk melakukan penciptaan. Mereka ini menolak dan pergi meninggalkan Brahma dengan Wujud Krisna. Karena itu Brama marah dari dahinya keluarlah api dari api itu keluarlah Rudra sebagai Dewa pelebur. Rudra identik dengan Siwa. Selain itu banyak lagi yang tercipta dari Brahma seperti: Pulastya, Pulaha dari telinga kanan. Dari Telinga Kiri: Kratu, Lubang Hidung Kanan – Arini. Lubang hidung kiri: Angira, Lubang mulut: Shuchi, Daksa.
Sisi kiri: Bhrigu; Bayangan: Kardana, Puser: Panchashika; Dada: Wadu.
Leher: Narada; Apantarama; Pundak: - Marici;
Lidah: - Wasista; Bagian bawah lidah: Pracheta.
Ketiak kira Himsa; Ketiak kiri: Yati; Brahma meminta Rsi ini untuk melakukan penciptaan Narada menolak. Brahma marah dan mengutuk Narada menjelma menjadi Gandharwa yang jahat dan penuh nafsu, tidak memiliki pengetahuan tentang Brahman, menjadi seorang pelayan. Selanjutnya Narada mengutuk Dewa Brahma agar dalam 3 kalpatidak mendapat persembahan dan pemujaan. Para Rsi yang lain nmelanjutkan penciptaan: Dari Rsi Marichi lahirlah Kasyapa. Atri melahirkan Chandra. Pracheta melahirkan Gotama. Pulastya melahirkan Agastya.

MANU DAN SHATARUPA
            Dari Brahma lahir seorang pemuda yang utama ialah Svayambhuvamanu dan istrinya bernama Satarupa. Mereka mempunyai dua orang putra: Pryavrata dan uttanapada ( menjadi ayah dari Dhruwa. 3 orang putri: Akuti, Dewahuti, dan Parasuti). Kemudian: Akuti nikah dengan Rsi Ruci. Dewa huti dengan Kardama, Parasuti dengan Daksa. Daksa dan Prasuti memiliki 60 anak.
27 dikawinkan dengan Candra. 8 dengan Dharma, 11 dengan Rudra 11, 13 dengan Kasyapa 1 dinikahkan dengan Shiwa. Dewa Dharma + Murti melahirkan Nara dan Narayana. Dua isri dharma yang lain: melahirkan Santosa (  kepuasan  ) Dhairya (  Kesabaran ) Harsa (kegembiraan). Putra Rudra yang 11 menjadi pelayan Shiwa. Shiwa menikah dengan Sati. Sati meninggal bunuh diri ketika Daksa melakukan upacara disana Shiwa dihina oleh Daksa Sati tidak sanggup melihat penghinaan itu Sakti memutuskan untuk bunuh diri dan lahir nanti sebagai Parwati ( Putri Gunung ). Antara Kasyapa dan aditi mempunyai anak para Dewa. Dari Diti lahirlah Para Ditya/Raksasa. Dari Kadru lahirlah bangsa ular. Dari kasyapa lahirlah bangsa burung. Dari Surabi lahirlah para ternak sapi/banteng. Dari Sarama lahirlah  para binatang berkaki 4. Danu merupakan ibu dari  para raksasa.
            Chandra diantara 27 istri Chandra yang terpenting adalah Rohini. Chandra mencintai Rohini sangat istimewa dari yang lainya. Sehingga istrinya yang lain iri dan melaporkan kepada ayahnya Daksa. Mendengar hal ini Daksa marah dan mengutuk Chandra agar menderita penyakit TBC. Kemudian candra meminta tolong pada Shiwa. Shiwa menyembuhkan Chandra dan mencarikan tempat tentram untuk Chandra yaitu di dahi Shiwa. Mengetahui hal ini para istri Chandra mel;apor kembali kepada ayahnya agar mereka tidak terpisah dari suaminya. Daksa meminta Chandra kembali tetapi Chandra menolak. Karena shiwa telah menolongnya maka chandra tidak meninggalkan Shiwa. Dalam pertengkaran itu Krisna menengahi akhirnya Chandra dibagi menjadi 2 satu pada Shiwa dan satu lagi dikembalikan pada para istrinya. Sejak itu chadra menjadi adil. 27 istri chandra adalah 27 Naksatra atau binatang. Para menantu Daksa yang lain: Rsi Brigu berputra Chyawana dan putra dari Kratu bernama Balakhilya (berperawakan cebol). Angira mempunyai 3 orang putra: Brihaspati, Utathya, dan Sambara. Putra wasista adalah Shaktri selanjutnya menjadi ayah Rsi Parasar, dan berputra Rsi Wedawyasa/ Krisna dwapayana. Wyasa berputra  Sukhadewa. Rsi Pulastya berputra Sukhadewa.
Rsi Pulastya berputra Visvashrava. Kuwera yang lahir dari Krisna beringkarnasi menjadi putra dari Vishvashrava. Kuwera sebagai raja kekayaan dimintain sejumlah uang namun kuwerfa menolak maka dikutuk agar lahir menjadi putra Wishwashrata. Putra Vishwashrata yang lain adalah Rahwana, Kumbhakarna, Vibhisana.
Hubungan antar sesama: Seorang ayah dapat disebut pitamaha dan seorang ibu dapat disebut matamaha. Ayah dari ayah dapat disebut Paramatamaha. Ada 5 yang dapat disebut ayah:
Janmadata ( Mereka yang melahirkan ).
Anandata ( Mereka yang memberi makan ).
Bhayatrata ( Mereka yang memberikan perlindungan ).
Widyadata ( Guru yang mengajar ).
Patnipita ( Ayah mertua).
Wanita yang dapat dijadikan ibu.
·         Ibu kandung
·         Ibu tiri
·         Nenek dari ayah atau ibu
·         Istri paman
·         Istri guru
·         Istri majikan
·         Saudara perempuan
·         Putri dan menantu perempuan
Berlaku tidak sopan pada istri guru/ guru Patni adalah dosa akan dihukum ke neraka yang dihuni oleh lintah dan cacing pemangsa yang akan menyiks
UPAWARANA
Rsi Narada yang telah dikutik agar lahir sebagai seorang Gandharwa. Di gunung Gundhamadana tinggal pasangan gandharwa sangat kaya dan telah tua. Kemudian ia berdo’a kepada Shiwa agar memiliki seorang anak. Sebagai hasilnya maka Narada berinkarmasi dalam keluarganya. Anak itu diberi nama oleh Rsi Wasista Upa Warana ( pemujaan yang istimewa) dengan harapan anak ini mendapat penghormatan yang istimewa. Segera setelah Upa warana dewasa seorang Gandharwa bernama Chitrasena memiliki 50 orang putri yang hendak dinikahkan dengan Upa Warana karena itulah Upa Warana memiliki 50 orang istri. Suatu hari Upa Warana mengunjungi Dewa Brahma. Disana ia melihat apsara ( penari ) yang bernama Rambha sedang menari. Ini membuat ia tak tertahan untuk mengawini Bambha. Tindakan ini membuat Brahma sangat marah dan mengutuk Upawarana agar mati.
Melewati adalah istri tertua dari upawarana mendengar tentang kematian suaminya ia menjadi amat sedih. Ia mengancam akan mengutuk Brahma, Shiwa dan Yama yang dianggapnya bertanggung  jawab atas kematian suaminya. Para Dewa yang mendapat ancaman itu segera berlari minta perlindungan pada Wisnu. Wisnu kemudian mengambil wujud seorang Brahmana dan mendatangi Malawati  untuk mengurungkan kutukanya dan memohon para dewa untuk menghidupkan Upawarana. Brahmana memercikan air untuk menghidupkan Upawarana Dewa surya mengembalikan penglihatanya Wayu memberikan nafas, akan tetapi sebelum Krisna masuk kedalam hatinya maka mayat itu belum bisa hidup. Kemudian Upawarana hidup kembali dengan normal. Namun setelah tua Upawaranapun meninggal demikian juga Malawati. Malawati telah bersumpah bila kelak ia lahir ia akan bersuamikan Upawarana. Maka selanjutnya ia lahir sebagai putrid dari Raja Srinjaya dalam garis keturunan manu, Ia lahir sebagai seorang jatismara ( sanggup mengingat kejadian yang telah lampau ). Upawarana lahir sebagai putra dari kalawati dari kerajaan Kanyakubja. Sebelum kelahiran pangeran terjadi hujan lebat maka bayi itu di beri nama Nara-da yang berarti yang memberikan air.
Yama adalah dewa kematian putra dari Dewa Surya. Nbeliau bertubuh besar dan gelap serta kaki yang perkasa. Kala adalah dewa yang bertugas untuk menghancurkan. Kala juga identik dengan Yama. Kala memiliki 6 wajah 16 tangan dan 24  mata dan 6 kaki, bertubuh gelap berpakaian serba merah membawa sebuah tasbih Rudraksha ( Mata dari Rudra ) Rudraksha adalah pohon yang disenangi oleh Dewa Shiwa. Istri Kala bernama Mrtyukanya memiliki 6 tangan dan berpakaian serba merah. Putra Kala adalah Wyadhi atau penyakit Jara/ usia tua adalah putri mereka. Biasanya Yama memanggil mereka yang telah lanjut dan mengirim berbagai jenis penyakit. Setelah Krisna menyusun Catur Weda maka Brahma menyusun Ayur Weda yang berisi tentang penyembuhan berbagai macam penyakit. Penyakit tidak akan menyerang mereka yang: senantiasa menjaga kebersihan, meminyaki rambutnya, membasuh matanya, telinga dan kakinya dengan air, mandi di air yang dingin, melakukan latihan fisik dan meluymuri badannya dengan pasta cendana, makan makanan yang mengandung mentega dan jangan berbuat dosa.
NARADA
Narada adalah Rsi yang selalu mengabdi pada Krisna / Narayana. Narada ingin agar selalu bersama Krisna maka itu ia melakukan tapa yang sangat hebat. Akhirnya Krisna menampakkan diri. Narada menjadi sangat dan ketika ditinggal oleh Krisna Narada menjadi sangat sedih lagi. Krisna berjanji ketika kelahiran berikutnya baru narada bisa selalu bersama Krisna. Ketika Narada masih di bumi Brahman memanggil dan menyuruhnya untuk memasuki tingkat hidup yang kedua ( Griasta ) menikah dengan Malawati putrid dari Srinjaya.selanjutnya Brahman menjelaskan 4 tingkatan hidup ( Grihasta ) manusia tidak boleh langsung masuk Sanyasin. Sebaliknya melalui 4 asrama. Kewajiban bagi narada untuk berumah tangga dan memiliki keturunan. Narada pergi ke Siwa loka nuntuk mendapatkan nasehat dari Siwa. Dewa Siwa mwnasehati:
Setiap hari orang harus bangun pagi, serta mengucapkan mantra suci untuk membersihkan diri sambil melakukan permandian. Kemudian memakai tilaha pada dahi ( tanda di buat dari cendana ) berpakaian, cara yang terbaik untuk memuja Krisna adalah dalam bentuk Shalagrama ( patung dari batu yang berwarna hitam ). Peralatan yang disiapkan: kain untuk alas patung, bunga, pasta cendana, dupa, lampu dan persembahan yang berupa beras. Yang utama adalah ketulusan sang pemuja. Pelaku rumah tangga diwajibkan makan setelah mempersembahkan terlebih dahulu  pada Narayana.seorang brahmana tidak diijinkan makanan dari beras pada hari: Ulang tahun Krisna, ulang tahun Rama, Shiwalatri. Sebaiknya puasa, jika tidak mungkin boleh makan umbi-umbian, buah-buahan. Orang yang sedang yang melakukan peningkatan spiritual tidak boleh makan daun sirih, susu yang di campur garam, minum air yang diambil dengan tangan kiri, memakan brijal pada bulan magha, makan kelapa pada hari kedelapan, labu pada hari pertama. Makan daging pada hari ke 14. Makan mentega pada malam hari. Kemudian Narada mengunjungi Narayana.
PRAKERTI
Rsi Narayana manjelaskan pada Narada. Pra = istimewa, terbaik. Sedangkan Krti penciptaan. Dewi yang memiliki kekuatan istimewa dalam mencipta di sebut Prakerti. Prakerti terdiri dari: Durga, Radha, Laksmi, Saraswati, dan Sawitridewi lain yang memiliki setengah kekuatan dari Dewi ini: Dewi gangga, Tulasi ( nama pohon untuk memuja Krisna ), Manasa ( Dewi para ular ), Shasthi ( Dewi yang berkuasa terhadap anak yang baru lahir), Dewi Mangalachandi, Dewi Kali, Dewi Wasundara ( Dewi Bumi ). Dewi lain seperti Dewi Swaha permaisuri dari Dewa Agni,  Daksina Dewi dari dewa persembahan, Swada Dewi leluhur Swasti istri dari Dewa Angin. Semua wanita pada hakekatnya lahir dari prakerti. Maka jika seorang wanita atau dilukai itu berarti yang disakiti adalah Pertiwi. Prakerti memiliki 3 sifat utama Satwa (kebaikan),
Rajas ( nafsu yang mendominasi ), Tamas ( sifat jahat ). Prakerti bersatu dengan Paramatman merupakan esensi ilahi. Untuk menciptakan sesuatu. Tanpa Prakerti Paramatman tidak dapat mencipta. Pada awal penciptaan Krisna telah membagi dirinya atas 2 bagian satu dalam wujud Pria dan satu lagi dalam wujud Wanita cantik yaitu Prakerti. Wanita yang dimaksud adalah Radhika atau Radha.
SARASWATI
Narayana member tahu narada. Bahwa Saraswati harus dipuja pada hari ke 5 bulan Maga untuk memperoleh poengetahuan. Untuk memuja Saraswati harus dipersembahkan bunga, pakaian baru serba putih, Biji-bijian, buah-buahan dan nasi. Laksmi,  Saraswati, dan Gangga. Gangga adalah istri dari Narayana. Saraswati merasa iri dengan gangga. Saraswati hendak menjambak rambut Gangga, pada mulanya Laksmi acuh, karena keterlaluan, maka Laksmi menegor Saraswati. Saraswati marah dan mengutuk Laksmi agar menjadi sebuah pohon atau sungai. Kemudian Gangga mengutuk Saraswari agar menjadi sungai. Saraswati juga mengutuk gangga agar menjadi sebuah sungai. Akibat kutukan ini Laksmi mendapat wujud menjadi pohon Tulasi dan Sungai yang yang disebut dengan Padmawati. Gangga  menjadi sungai Bhaguratrathi. Dan Saraswati menjadi sungai Saraswati. Kemudian Narayana mengutus Gangga kepada Shiwa, Saraswati bersama Brahma. Ketiga Dewi ini tidak baik karena melanggar Weda kata Narayana dan kemudian beliau mempertahankan Laksmi untuk menjadi istrinya Karena Laksmi pendiam dan baik.
JAMAN KALI DAN PENGHANCURAN
            Kutukan diatas terjadi dan berjalan 5000 tahun. Setelah uti semua kembali pada Narayana/ Brahman. Saat penghancuran ini terjadi, semua yang suci yang suci akan meninggalkan bumi. Kali yuga terjadi sebuah jaman dimana kejahatan merajalela. Orang akan menjadi Koruptor,  menggunakan dan tidak jujur, Tulasi tidak lagi digunakan dalam prosesi pemujaan, Sistem Warna akan kacau disalah artikan, para Brahmana menjadi tukang masak dan pengembala sapi. Dalam banyak rumah tangga terjadi banyak mesalah dan perceraian, Sungai danai berhenti menghasilkan air bersih, pohon berhenti berbuah, lading tidak lagi memberikan hasil yang berlimpah. Sapi tidak menghasilkan susu, Perhaturan tentang makanan tidak sama sekali diperhatikan. Orang banyak cacat dan usia tua semakin dekat. Dharma akan musnah sama sekali. Dan selanjutnya Narayana sendiri akan menjelma menjadi kalki, putra yang Bernama yang bernama Visnuyasha, dengan mengendarai seekor kuda dan menghancurkan semua Mleccha ( mereka yang menentang Weda ) dengan pedang yang ada di tanganya. Setelah itu mulai lagi dengan jaman penciptaan atau Satya Yuga. Semuanya mulai lahir dari Prakerti yang yang Maya.
GANGGA
            Pada jaman Satya Yuga diceritrakan ada seorang raja bernama Sagara yang berasal dari Surya Wamsa. Memiliki 2 orang permaisuri yang bernama Shivya memiliki seorang putra bernama Asamaja dan seorang putri. Permaisuri yang kedua bernama Vaidharbhi mempunyai putra 60.000 orang yang sangat sakti. Semua anak Vidharbhi meninggal karena dibakar oleh kekuatan Rsi Kapila akibat dituduh kuda yang mereka cari, kebetulan kuda itu ditemukan di tempat pertapaan Rsi kapila sesungguhnya kuda itu disembunyikan oleh indra. Atas kemurahan hati Rsi kapila akhirnya anak-anak ini dapat ditolong untuk bisa sampai disorga asal sungai Gangga bisa mengalir dibumi dan membasuh abu jenasah para putra itu. Mendengar kematian anaknya ini, raja menjadi sakit dan meninggal. Untuk menurunkan Gangga dari kahyangan ke bumi maka Asamanja mengadakan tapa brata yang hebat namun belum berhasil kemudian dilanjutkan oleh putranya yang bernama Amshumana yang juga tidak berhasil kemudian dilanjutkan oleh cucunya yang bernama  Dilipa  juga tidak berhasil. Dilanjutkan lagi oleh cicitnya yang bernama Bhagiratha. Bertapa selama 100 tahun maka Krisna berkenan menampakkan diri dan berkenan memberikan anugrah. Maka Bhagiratha mohon agar sungai gangga yang suci itu dapat diturunkan ke bumi untuk membasuh leluhurnya yang telah dibakar oleh Rsi Kapila. Atas perintah Krisna Gangga menampakkan diri di depan mereka beliau tampak cantik dan anggun. Kemudian Krisna memohon agar Dewi Gangga turun ke bumi untuk memenuhi kutukan Saraswati padanya. Maka demikian air sungai Gangga yang suci itu membersihkan abu  60.000 putra raja Segara sehingga bisa masuk ke surga dan menjadi pelayan Krisna. Krisna (Brahman) menyatakan bahwa mereka yang melakukan permandian di sungai gangga akan memiliki pengaruh yang besar dalam usaha untuk menghapuskan segala dosa. Meskipun seseorang hanya sedikit saja masuk kedalam sungai gangga maka ia akan di bebaskan dari segala dosa yang telah diperbuatnya berkali-kali kelahiran. Bila permandian dilakukan pada Gerhana akan mendatangkan efek kesucian yang makin besar. Walaupun hanya dengan menyentuh air sungai gangga maka sudah cukup untuk menghapuskan dosanya. Dengan berada dan menghirup udara disekitar sungai gangga juga akan mampu meningkatkan penyucian diri walaupun secara tidak sengaja.
TULASI
            Diceritrakan Raja Khushadhvaja dan permaisurinya memiliki seorang putri yang sangat cantik sehingga anak itu dinamakan Tulasi yang berarti tidak tertandingi. Yang lebih aneh ketika anak ini lahir ia langsung pergi ke semak-semak untuk bermeditasi. Dalam tapanya itu ia dikelilingi oleh api, air hujan, sengatan matahari, tidak makan apapun yang menjadi tujuanya adalah agar ia menjadi istri dari Narayana. Karena kuat tapanya maka Dewa Brahma brkenan menampakkan dirinya dan member anugrah bahwa pada kelahiranya yang akan datang ia akan menikah dengan seorang Raksasa yang bernama Sankachuda. Setelah itu barulah ia lahir menjadi Tulasi dan menjadi permaisuri Narayana.
Tulasi adalah seorang Jatismara  orang yang dapat mengingat seluruh kejadian di masa lampau. Sebelumnya ia adalah seorang Gopi ( Pelayan Krisna di khayangan ) Tulasi jatuh cinta pada Krisna dan ia sangat cemburu hal ini menyebabkan Radha mengutuknya untuk lahir di bumi sebagai seorang wanita. Demikian juga Raksasa Shankhachuda adalah seorang Gopa jatuh cinta pada Tulasi oleh Radha mereka dikutuk agar lahir ke dunia menjadi seorang raksasa. Sekarang Shankhachuda lahir menjadi Raksasa dan ia selalu brdoa agar dapat menikah dengan Tulasi. Atas anugrah Brahma maka Shankhachuda menikah dengan Tulasi. Yang karena kebetulan Tulasi terus bermeditasi di hutan dan bertemu dengan Raksasa Shankhachuda Yang masih muda dan tampan. Mereka menikah dan hidup penuh bahagia. Shankhachuda adalah seorang Raksasa ia selalu memerangi para Dewa dan menekan serta merampas hartanya. Oleh karena itu para Dewa lari dan minta tolong pada Brahma dengan dipimpin oleh Brahma para Dewa lari dan minta tolong pada Brahma dengan dipimpin oleh Brahman para Dewa pergi menghadap Krisna .Oleh karena itu para Dewa lari dan minta tolong pada Brahma . dengan dipimpin oleh Brahma para Dewa pergi menghadap Krisnadi Waikhuntaloka. Krisna pernah memberikan jimat pada Shankhachuda sehingga ia menjadi sakti dan susah untuk dikalahkan. Oleh karenanya Krisna sendiri yang akan datang pada sang Raksasa untuk meminta jimat itu. Dan memberikan tombak pada Siva yang akan mampu membunuh Raksasa itu dan mengambil Tulasi, dan mengambil kembali Tulasi sebagai Istri Krisna. Sankhachuda adalah memuja Krisna oleh karenanya para Dewa juga hormat pada sang Raksasa. Raksasa tetap saja tidak mengerti dihormati maka terjadilah perang yang sangat dasyat antara Sankhachuda dan Skanda (jendral Para dewa), Dewi kali dan Siva. Ketika perang sedng berlangsung krisna menyamar sebagai seorang Brahmana meminta jimat Brahman itu Shankhachuda tidak bisa menolak. Setelah itu Krisna juga menyamar menjadi Shankhachuda mendekati Tulasi, Tulasi tidak menyangka bahwa yang datang itu adalah Shankhachadu palsu sehingga ia tanpa ragu-ragu lagi menyambut dan tinggal bersama dalam satu rumah. Saat Krisna mendekati Tulasi ketika itu juga Siva dapat menombak Raksasa da menyebabkan ia mati. Menyadari Tulasi telah ditipu Krisna Tulasi pun mengutuk Krisna menjadi patung Shalagrama. Kemudian Krisna berusaha menghibur hari sang jandayang sedang luka. Krisna menganugrahi Tulasi. Tulasi akan mendapat kembali tubuh Dewa dan akan kembali ke Kaikuntaloka bersama Krisna, sedangkan tubuh Jasmaninya akan menjadi sungai Gandaki yang suci dan mengalir di Bharatawarsa, sedangkan rambutnya tumbuh menjadi tanaman Tulasi yang suci. Bila dapat melakukan dengan air yang sebelumnya disucikan dengan daun Tulasi akan mendapat pahala yang sama nilainya dengan mengunjungi (Tirta Yatra) mengunjungi semua tempat suci. Memberikan selembar daun Tulasi pada seorang Brahmana sama dengan memberikan sedekah seribu ekor sapi atau seribu pot yang berisi madu. Namun bila sedang memegang daun Tulasi berkata Buruk akan masuk neraka dan dalam waktu yang lama. Bila menjelang kematian seseorang dapat diberikan minum air yang mengandung Tulasi maka ia akan sampai di Goloka bersama Krisna. Tulasi ini memiliki 8 nama: Vrinda, Vrindavani, Vishvapavani, Visvapujita, Puspamaya, Nandini, Tulasi, dan Krisnajiwani. Tanaman ini hendaknya dipuja pada saat bulan purnama sasih Kartika. Sedangkan Salagrama (patung batu) akibat Krisna dikutuk oleh Tulasi maka Salagrama itu menjadi Suci. Siapa yang memuja Salagrama akan disucikan dari Dosanya yang paling berat sekalipun. Orang yang mandi dengan air bekas Salagrama akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang mengunjungi semua temdepan Saat suci. Orang yang berjanji didepan salagrama namun tidak menepati akan masuk neraka dalam waktu yang lama. Namun orang yang secara teratur meminum air bekas basuh Salagrama akan langsung masuk ke Wisnuloka. Raksasa Shankhachuda setelah mati mayatnya dibuang kelaut dan tulangnya menjadi Sankha (kerag yang dipakai untuk membuat terompet). Air yang bekas masuk dalam terompet Sankha dapt dipakai untuk memuja  Dewa kecuali Siva. Orang yang mandi dengan air yang didalamnya pernah dimasukkan Sankha maka ia akan memperoleh pahala yang sama dengan mengunjungi semua tempat suci.

RANGKUMAN  MARKANDEYA PURANA
Rsi Jaimni dan Markandeya
Salah satu Rsi sakti murid Rsi Vyasa,Rsi Jaimini menayakan pada Rsi Markandea tentang  esensi sebenarnya dari Mahabharata ,kebenaran Wisnu sebagai penguasa segalanya sehingga tidak memiliki wujud dan dapat terlahir sebagai Krisna. Mengapa Drupadi menkahi kelima pandawa sekaligus dalam waktu yang sama mengapa putra-putra Drupadi harus mati pada waktu malam hari dan bukan di medan perang .Rsi Markandeya menyarankan agar Rsi Jaimini menemui empat ekor burung di pegunungan Vindya mereka adalah Pingaksa,Vibodha,Suputra danSumukha mereka adalah putra dari Rsi Drona

Empat Burung Ajaib
Beberapa tahun yang lalu Rsi Narada mendatangi sebuah kebun indah Nandankanana namanya,Indra juga berada di sana dengan ditemani olehbanyak Apsara.Indra menanyakan pada Rsi Narada, Apsara mana yang akan disuruh menemani Rsi Narada. Narada menginginkan Apsara yang sangat cantik dengan sifat yang mulia  terjadi kegaduhan karena semua Apsara merasa paling cantik dan sempurna.Apsara Vapu yang terpilih karena yang berani menggoda tapasyanya Rsi Duvarsa .Vapu menggoda dengan berdiri pada jarak sati mil dan bernyanyi seperti seekor burung (cuckoo) mendengar suara itu Rsi Duvarsa pergi menemui Vapu beliau menyadari ini adalah gangguan tapasyanya maka dikutuklah Vapu menjadi burung selama enam belas tahun dan akan terbunuh oleh senjata lalu tewas dan bisa kembali ke surga Vapu memiliki empat anak.
Kanha dan Kandhara dua bersaudara adalah keturunan Garuda raja para burung.
Suatu hari Kanka pergi  ke puncak Kaliasa di sana ia bertemu raksasa Vidyut pelayan Dewa Kubera dengan kedatangan Kankha Vidyut berfikir akan mengganggu dirinya yang sedang meminum anggur bersama istrinya Madanika,di bentaklahlh burung itu dibalas oleh kankha terjadilah pertempuran yang di menangkan oleh Vidyut dengan pedangnya dia menewaskan Kankha. Kandhara pergi membalas atas kematian saudaranya  Kandhara berhasil mengalahkan Raksasa Vidyut dan menikahi Madanika yang berubah menjadi burung .Apsara Vapu yang telah di kutuk oleh Rsi Durwasa adalah yang lahir menjadi anak burung  itu yang kemudian bernama Tarksi yang dinikahi oleh Rsi Dona
Suatu hari Tarski pergi ke Kuru Setra di mana perang Baratayuda  sedang berlangsung yang saat itu Bagadata sedang berperang melawan Arjuna pnah Arjuna mengenai perut Tarski dan seketika mati empat telur yang dikandungnya keluar dan jatuh ke tanah .Bagadata menaiki Gajah yang benama Supratika  dengan genta di lehernya yang jatuh menutupi keempat telur itu.Diakhir perang Rsi Samika datiang ke medan perang dan mendengar suara burung dari dalam genta yang menutupinya,kemudian dibawalah keempat burung itu ke asramnya Perlahan-lahan burung-burung itu mulai tumbuh dan belajar terbang menjelajahi  seluruh dunia dan akan selalu kembali disaat yang tepat bila kelelahan.Karena bergabung dengan para rsi mereka mendapat beberapa pengetahuan,mereka berssujud pada Rsi Samika menyerahkan hidupnya karena sudah berhutang budi memohon untuk diberi tahu apa yang harus mereka lakukan.Rsi Samika terkejut mendengar burung bisa berbicara dan bertanya siapa sebenarnya ,lalu berceritalah keempat burung itu
Bertahun-tahun yang lampau tersebutlah rsi yang bernama Rsi Sukrsa dan burung itu adalah putra rsi,mereka melayani orangtuanya dengan baik. Pada suatu hari Indra dalam wujud seekor burung besar yang sedang lapar datang ke sana ingin mendapat makan dan minum dan hanya terpuaskan dengan makan daging manusia .Rsi Sukrsa memanggil anaknya tuk diserahkan pada burung itu ,mereka tidak mau,marahlah Sukrsa lalu mengutuk anak-anaknya sebagai burung,dan beliau menyerahkan dirinya  untuk dijadikan makanan ,Indra menolak dan berubah wujud kembali seperti semula memohon maaf pada Rsi Sukrsa atas permainannya itu. Rsi Sukrsa sudah terlanjur mengutuk anak-anaknya dan mereka bersujud sambil menjelaskan penolakannya . Mereka  terlalu tertarik pada tubuh fisiknya.Dengan pengetahuanlah datangnya keterikatan pada tubuhnya  karena itulah mereka meminta agar pada kehidupan yang akan dating mendapatkan pengetahuan yang sejati dan diberkatilah mereka. Mendengar cerita burung itu maka Samika memerintahkannya untuk pergi dan tinggal di pegunungan Vindhya. Rsi Markandeya memerintahkan Ii menemui mereka
Rsi Jaimini dan burung ajaib
Dalam perjalanan menuju Vindhya beliau mendengar suara burung yang  menyanyikan sloka-sloka Veda beliau menemuinya dan menayakan apa yang menjadi masalah selama ini, burung itu memberitahukan bahwa bertahun-tahun yang lampau putra Rsi Tvasta yaitu Trsira  melakukan tapasya dengan posisi tubuh terbalik ,Indra khawatirdengan itu lalu membunuhnya, karena membunuh seorang brahmana adalah dosa besar maka Indra kehilangan sebagian tenaganya memasuki tubuh Darma.Sementara itu Rsi Tvasta menjadi sangat marah dan mencabut sehelai rambutnya melemparkannya ke dalam api munculah mahluk tinggi besar sangat menakutkan bernama Vitra untuk membunuh Indra Indra ketakutan memohon kepada tujuh Rsi untuk menengahi  dan berhasil membuat persahabatan antara Indra dan Vitra ,namun indra mendapat kesempatan membunuh Vitra ,inilah dosa ke dua kalinya sehingga tenaganya berkurang kembali dan mengalir kepada dewa Vayu.Selali lagi Indra melakukan dosa saat menyamar menjadi Goutama  menampakan diri dihadapan Ahalya kali ini kehilangan energinya yang memasuki tubuh Aswini kembar
Ketika di dunia terdapatbanyak kejahatan dan banyak asura yang berkeliaran (lahir) maka bumi tak sanggup menyangganya dia kemudian pergi kepada siding para dewa.Devi bhumi memohon agar dirinya diselamatkan dari beban itu,maka turunlah para dewa ke bumi dengan wujud Dewa Dharma menggunakan energinya untuk melahirkan Yudihistira,Vayu menggunakan tenaganya untuk melahirkan Bhima,Arjuna terlahir dari tenaga Indra yang tersisa,dua Aswini kembar menggunakan energinya untuk melhirkan Nakula Sadewa. Maka demikianlah dalam hal ini berarti para Pandawa itu lahir dari kekuatan Indra yang telah hilang selama melakukan dosa-dosanya,mereka adalah bagian dari satu kesatuan energy istri dewa Indra  Indra kemudian lahir sebagai Drupadi yang harus menikasih Pandawa sekaligus
Burung itu  melanjutkan cerita tentang Baladewa yang serba salah saat perang Baratayuda sudah dekat karena Krsina sahabat Arjuna dan Duryodana adalah menantu dan sekaligus muridnya maka Baladewa memutuskan melakukan perjalanan ziarah mengunjungi semua tempat suci hingga perang berakhir.Teapi sebelumnya ia meminum minuman keras sepuas hatinya saling berpegangan tangan dengan istrinya dan mengelilingi seluruh kebun dan taman –taman yang indah telaga-telaga dipenuhi bunga teratai dan burung-burung air  di Dvaraka.saat berkeliling mereka menemukan suatu siding para dewa yang sedang berlangsung yang dipimpin Rsi Suta yang merupakan rsi terpelajar menceritakan kisah purana pada para rsi seperti Kausika,Bharadvaya dan Goutama para rsi yang lain kemudian berdiri dan member hormat kecuali Suta hal ini membuat Bahaladewa marah tak terkendali dan membunuh Rsi Suta membunuh rsi adalah dosa besar maka dia harus melakukan penebusan dengan tapabrta selama duabelas tahun.
Hariscandra
Hariscandra seorang raja di zaman Tetrayuga raja yang sangat adil bijaksana  tampan saat memerintah tidak pernah terjad ibencana wabah ataupau kejahatan . Suatu hari raja melakukan ekspedisi berburu ke sebuah hutan  tiba-tiba mendengar teriakan meminta tolong dari seorang wanita segera akan menolongnya tetapi ternyata suara itu adalah wujud dari pengetahuan yang sangat tinggi dari Rsi Visvamitra yang sedang bersemedi ,Hariscandra tidak menyadarinya naluri raja yg selalu melindungi rakyatnya  kemudian mengarahkan busurnya ,Visvamitra sangat marah dan hilanglah wanita itu yang merupakan perujudan  dari ilmu pengetahuan itu,Hariscandra baru menyadari siapa yang sedang dihadapinya tubuhnya gemetar dan kemudian bersujud di hadapan sang rsi sambil meminta maaf.Visvamitra bertanya kepada siapa seharusnya menyumbang dan siapa yang dilindungi dan untuk siapa seorang bertarung,  Brahmana jawab raja,lalu Vismamitra berkata aku adalah seorang Brahmana sumbangkanlah apa yang aku minta kepadamu,aku menginginkan seluruh yang kau miliki selain kau anak dan istrimu.Raja Hriscandra memenuhi permintaan rsi.Sampai pakaianyapun harus diganti dengan kulit kayu dan disuruh pergi meninggalkan wilayah kerajaan  ketika akan pergi Vivamitra berkata bahwa kau telah belakukan upacara Rajasuya untuk itu aku meminta Daksina raja menjawab bahwa dia sudah tidak punya apa-apa lagi dan meminta waktu.Lalu pergilah Raja Hariscandra ,seluruh rakyatnya bersedih
Savvya istri Hariscandra dipukuli dengan tongkat oleh Rsi Visvamitra  karena berjalan sangat lamban ,namun lima Vivadeva sangat sedih atas perlakuan rsi sambil berkata “memalukan,memalukan!’ ini membuat rsi marah lalu Visvamitra mengutuk para Visvadeva akan terlahir menjadi manusia bumi,kelima Visvadeva meminta ampun Visvamitra mengatakan mereka akan tidak memiliki anak,istri dan terbebas dari segala pengaruh kehidupan manusia Visvadewa inilah yang akan menjadi putra Drupadi.
Hariscandra bersama istrinya dan putranya Rohistasya pergi ke VaranSiva di gerbang kota mereka bertemu rsi dan menagih janji untuk mempersmbahkan Daksina karena sudah satu bulan berlalu,Raja Hariscandra kebingungan kemana harus mencari uang  lalu istrinya menawarkan dirinya untuk dijual,mendengar itu Hariscandra pingsan ,ketika sadar menyadari bahwa harus mendapat uang untuk mempersembahkan Daksina  kalau tidak bisa dikutuk.Lalu ditawarkanlah istrinya di pasar, di sana ada seorang Brahmana yang sangat terharu  kemudian di belinya istri Hariscandra untuk dijadikan pembantuatau pelayan kemudian disertlah istrinya ole Brahmana itu Rohitasya memegangi tangan ibunya tidak mau melepaskanya terus memegangi bajunya dan mengikutinya.Sarvaya memohon agar dibeli sekalian anaknya itu . Brahmana itu kemudian mengikat ibu dan anak Hariscandra, betapa pilu nya tapi apa mau dikata karena Rsi Vismamitra akan datang menagih janji diberikanlah uang dari menjual anak dan istrinya pada rsi akan tetapi dengan rasa jijik resi masih mengatakan bahwa persembahannya masih kurang dan diancam akan dikutuk .Dalam kesedihan Hariscandra menwarkan dirinya untuk dibeli menjadi pelayan.Dewa Dharma datang dalam wujud Candala (orang buangan) badanya kotor dan bau busuk,Wajahnya tidak pernah dicukur,giginya menonjol keluar,suaranya kasar ditanganya ada beberapa bangkai burung dan berkalung tengkorak.ia bernama Pravira pekerjaanya mengurus mayat.Hariscandra sanagt keberatan bagaimana bisa seorang  yang terlahir dari keturunan golongan dynasti Surya Wamsa  menjual dirinya pada Candala.Datang Rsi Visvamitra dan menyuruhnya bersujud pada Candala dan Candala membayar pada Visvamitra  jadilah Hariscandra menjadi pelayan Candala.Hariscandra diberi kepercayaan untuk mengambil pakaianrang mati sebelum dikremasi, seperenam dari peninggalan orang mati diberikan pada raja dan setengah dari hasil diberikan kepada Candala dan sisanya dua pertiganya untuk Hariscandra sebagai gajihnya
Smasana (kuburan) terletak di selatan kota Varanasi ,tempat yang sering dikunjungi para hantu,tengkorak manusia di mana-mana,anjing dan serigala.Tangisan orang yang ditinggal mati keluarganya.Hanya para Candala yang menyenangi tempat ini.Bahkan Yama sendiri  akan merasa ketakutan melihat pemandangan seperti itu. Hariscandra justru harus bekerja di tempat seperti itu Tubuhnya sangat menakutkan,tubuhnya menjadi kotor dengan abu ,tidak mendapat kesempatan untuk tidur.Ketika Hariscandra telah menghabiskan dua belas bulan di smasana itu dia bermimp bahwa dirinya sudah dua belas tahun,hingga telah melupakan anak dan istrinya .Sementara Rohitasya telah meninggal karena digigit ular berbisa dibawa mayatnya ke pemakaman d mana Hariscandra bekerja istrinya sudah tidak mengenali Hariscandra lagi namun lama kelamaan mereka saling mengenal dan jatuh pingsan,setelah sadar mereka berpelukan,karena kepedihan akan perjalanan hidup mereka berniat untuk bunuh diri bersama dengan masuk ke dalam kobaran api,akan tetapi kemudian para dewa dating dengan dipimpin Dewa Indra mencegah pasangan ini bunuh diri Dharma dan Visvamitra kemudian dating juga dan menyatakan bahwa mereka memang harus menjalani semua itu agar dapat pergi ke surge,Indra kemudian memercikan amrta ke tubuh Rohitasya anak itu hidup kembali dan Visvamitra membuka tangan persahabatan,akan tetapi Hariscandra menolak ke surge karena memikirkan  rakyatnya dan jika mereka ke neraka aku juga akan pergi bersama mereka Indra kemudian berkata bagaimana bisa pergi bersama rakyat ke surge karena  masing-masing memiliki phala dan dosa yang hrus ditebusnya.Hariscandra kemudian menawarkan phala yang didapat kepada rakyatnya,melihat hal itu maka sebuah Vimana datiang  dan membawa Ayodya kesana,kemudian Rohitasya diangkat menjadi raja
Visvamitra dan Vasistha
Vasistha adalah pendeta kerajaan yg marah karena raja diperlakukan tidak baik oleh Rsi Vivasmitra saling mengutuk menjadi burung besar yg kuat dan bertempurlah mereka sehingga menyebabkan gempa dan bencana sehingga mahkluk-mahluk menderita, pertarungan dapat dihentikan oleh Dewa brahma dan para dewa lainya. Mereka dikembalikan pada ujud semula di jelaskan bahwa cara Vivasmitra yg membuat Hariscandra dapat masuk ke surga.
Dalam garis keturunan Bhargawa Mahamati adalah keturunan Brahmana  yang berputra Sumati, oleh ayahnya Sumati supaya ke hutan untuk mempelajari kitab suci Brahmana Jnana, ternyata Sumati telah mengetahui  10.000 kali kematianya  Mahamati ayahnya terkejut, dan bagaimana caranya memperoleh pengetahuan itu. Ia memberitahukan tentang orang-orang baik yang selalu mengikuti jalan Dharma dan mati dengan bahagia, sebaliknya jika  menjadi pendosa pelayan Yama akan dating menjemput mereka, para pendosa harus berjalan selama dua belas hari sebelum mencapai ke istana Yama. Para mentri Yama yaitu ;  Mrtyu, Kala, Antaka, mereka memilik wajah yg menakutkan. Yama memiliki beberapa tangan yang memegang  tongkat dan jerat kematian. Neraka Rourava untuk para pendosa, pembohong, sakasi palsu disisni mereka akan dilempar ke bara api dan akan terlahir kembali menjadi  sersngga, cacing, binatang – binatang lainya juga menjadi pepohonan dan menjadi manusia yg bentuknya buruk. Dengan perbaikan diri akan meningkatkan bentuk kelahiran kembali dan sebaliknya Bagi mereka yg melakukan perbuatan baik akan memiliki pahala  dan dapat terlahir kembali menjadi seorang raja, orang terhormat dan seterusnya hingga mencapai moksa.Sumati telah memberitahukan tentang neraka Rourava ,namun ia masih ingin tahu  tentang neraka yang disebut Maharourava,Tamo,Nikrintana,Apratistha,Asipatra danTaptakumbha
Raja Negeri Videha
Tujuh kehidupan yang lampau Sumati lahir sebagai seorang Vaisya yang menghalau seekor sapi yang ingin minum di sebuah sumur ini sebuah dosa sehingga setelah kematiannya ia bergabung dengan pendosa-pendosa lainnya dalam neraka yang dipenuhi oleh nyala api selama seratustahun ia berada di sana.Pada suatu hari sebuah desiran angin menghembus di neraka dan membawa sedikit kesejukan bagi para pendosa yang sedang kehausan dan kelaparan ,mereka melihat Yama sedang membawa seorang pendosa orang itu bertanya kepada Yama kenapa dibawa ke tempat ini apa sahaku,seingatku aku selalu mengikuti perbuatan Dharma dan menjadi raja yang baik bagi rakyat Videha katanya, yama menjawab bahwa dosanya hanya sebuah dosa kecil ,kamu memiliki dua istri Privari dan Susobhana suatu hari Privari sangat membutuhkanmu kamu tidak ada kamu ketempat Susobhana ini adalah sebuah dosa,dan kamu harus dipenjara dan sekarang kau telah bebas boleh pergi kemana kau suka menikmati semua phala yang kau miliki.Sang Raja tidak mau  pergi ingin melihat mengapa para pendosa bisa berada di sana,mengapa burung-burung gagak menghancurkan mata mereka,mengapa mereka direbus dalam air yang mendidih,apa salah mereka katanya,Para pengawal Yama menjawab bahwa setiap orang mendapat phala dan dosa masing-masing,bila phala telah dinikmati maka akan habis,demikian juga bila seorang pendosa telah menghabiskan semmua dosa-dosanya,maka dosa dari hukuman yang telah dijalani sudah habis,dosa yang besar hukumanya juga besar dan sebaliknya,mereka yang memandang dengan iri kekayaan orang lain matanya akan dikeluarkan oleh burung-burung gagak di neraka,mereka yang menghina kitab suci dan menterjemahkan secara tidak benar maka lidahnya akan ditarik keluar oleh burung-burung buas di neraka ,yang membuat permusuhan dalam keluarga atau hubungan seseorang maka tanganya akan di potong,yang mencuri membuat orang lain menderita akan di tempatkan ke dalam pasir yang panas,yang berbohong akan dipotong tanganya dengan pedang yang tajam,yang menentang orangtua atau mereka yang lebih tua dilempar dalam tumpukan kotoran,yang menghina para guru ,Brahmana,dewa dan kitab suci akan diberi anting besi ditelinganya,yang menghancurkan kuil akan dikuliti tubuhnya,seorang Brahmana yang mengambil uang dari pendosa akan menjadi keledai,yang menginginkan milik orang lain akan terlahir menjadi anjing,yang mencuri makanan orang lain terlahir menjadi lalat ,mencuri kayu terlahir menjsdi semut
Raja Videha sudah mendapatkan jawaban ,pengawal Yama mengajak ke surga,akan tetapi para pendosa memohon untuk tidak pergi karena dengan anda di sini desiran angin yang lembut bertiup menghilangkan penderitaan kami Sang Raja menawarkan phala kepada para penghuni neraka dan terbebas dari tempat yang menakutkan dan Raja Videha dijemput oleh sebuah kereta illahi membawanya ke surga.



Anasuya
Sumati menceritakan sebuah cerita lain pada Mahamati Di kota Pratistawa hidup brahmana penderita kusta yg di temani istrinya yg sangat setia. Saat berjalan dalam kegelapan tanpa sengaja menginjak tubuh seorang Rsi Mandavya, dikutuklah Brahmana yg punya perangai kasar itu akan mati saat matahari terbit karena kesetiaan istri kutukan itu dapat ditangkal dengan akan tidak terbit matahari selamanya, para dewa  panik  lalu dicari Anasuya istri Rsi Atri yang memilki Pativatra. Brahmana mati setelah matahari terbit dan hidup kembali hingga seratus tahun dengan keadaan yang lebih sempurna Para dewa.menjadi sangat bahagia dan menhujani bunga pada Anasuya karena jasanya membuat matahari bersinar kembali dan mereka juga memberikan sebuah anugrah padanya Anasuya meminta agar Brahma Visnu Civa lahir sebagai anaknya.
Candra Datatreya dan Durwasa
Putra Brahma yang ke dua adalah Rsi Atri Setelah beberapa tahun berlalu maka Brahma kemudian lahir sebagai anak dari Atri dan Anasuya dia adalah Dewa bulan yang bernama Candra Visnu lahir sebadai anak yang bernama Datatreya dan Civa terlahir sebagai Durwasa Arjuna menolak menggantikan raja Krtawirya ayahnya yg wafat, dia ingin menjadi raja yg terbaik di seluruh muka bumi. Rsi Garga  menyarankan Arjuna mohon petunjuk Dattareya. Para Dewa dan Asura sedang bertarung dan mohon perlindungan Dattatreya sesuai saran Bahaspati para dewa disarankan berperang kembali di hadapannya. Saat Asura mengejar lawanya  mereka mendapatkan Dewi Laksmi lalu di culik dan dibawa dengan tandu. saat itulah waktu yg tepat menyerang para asura. Arjuna pergi menemui Dattareya Arjuna mendapat anugrah dan di nobatkan menjadi Raja yang di hadiri seluruh penghuni bumi dan para Dewa.
Alarka
Bertahun-tahun yang lalu tersebutlah seorang raja yang bernama Satrujit,memiliki putra pintar dan bijaksana seperti Brhaspati,dia juga kuat tampan seperti Aswini kembar,pangeran ini belajar kitab suci,mendengarkan lagu dan bergulat belejar ilmu bela diri,juga mahirmengendalikan kuda,gajah dan kereta.Sang pangeran punya banyak teman diantaranya para Brahmana ,Ksatria,Vaisya.
Tersebutlah seorang raja para naga (ular) yang bernama Aswatara,memilki dua putra keduanya mengambil wujud seorang Brahmana dan menjelma ke dunia manusia,mereka berteman dengan pangeran Satrujit sangat akrab sekali sehingga tidak bisa dipisahkan.Kedua pangeran para naga itu pada malam harinya tinggal di bawah tanah dan siangnya dengan pangeran Satrujit.Suatu hari Aswatara memanggil anaknya dan bertanya mengapa tak terlihat disiang hari,kemudian anaknya memberitahu tentang Pangeran Rtdhvaja sahabatnya yang memiliki sifat sangat baik,Aswatara menawarkan agar anaknya memberikan emas permata ,namun mereka berkata bahwa tidak ada gunanya karena sahabatnya sudah memilikinya aswatara berhasil membujuk utuk member sesuatu pada sahabatnya itu .Kedua anak itu kemudian menceritakan sebuah cerita dari pangeran Rtadvaya.
Pada suatu hari Brahmana yang bernama Galava dating dengan membawa seekor kuda pada raja Satrujit ia memberitahukan bahwa seorang daitya menghancurkan asramnya,ia menggunakan wujud singa atau gajah untuk mengganggu meditasinya ,pada saat itupun kuda ajaib jatuh dari langit dan hamba mendengar suara bahwa kuda itu adalah kuda ajaib,yang tidak akan pernah lelah berjalan meski ke seluruh duniapun kuda ini bernama Kuvalaya yang akan dinaiki oleh Rtadhvaja putra anda yang akan menyerang Ditya yang mengganggu asrama hamba mohon terimalah kuda ini sebagai persembahan untuk putra anda,lalu diterima oleh Satrujit dan diserahkan pada Rtadhvaja putranya dan diutus untuk menyerang para asura yang mengganggu pertapa Galava, karena kuda itu bernama Kuvalaya maka Rtadhvaja kemudian dinamakan Kuvalayasva.
Asura kali ini mengambil wujud seekor babi hutan menyerang asrama itu ,Rtadhvaja menghujaninya dengan anak-anak panahnya babi hutan jadi-jadian melarikan diri kehutan dan terus dikejar hingga dia masuk ke lubang dalam pusat bumi pangeran terus mengikutinya karena di alam bawah bumi terlalu gelap sehingga si babi hutan tidak terlihat,sebaliknya dia menemukan sebuah kota yang memiliki banyak emas,tetapi tidak berpenghuni kecuali sebuah istana terbuat dari emas duduk seorang wanita cantik dan mereka saling jatuh cinta ,wanita itu bernama Madalasa putri dari Visvavasu raja para Gandarwa asura Patalaketu menculiknya dan membawa putri ke alam bawah bumi dan mengancam akan menikahinya.Kavalayasva dan Madalasa memutusksn untuk menikah namun memerlukan seorang pendeta untuk mensucikan sekaligus  mengesahkan upacara,madalasa merenungkan gurunya Tumburu dan seketika itu juga dating dan kemudian menikahkan mereka ,ketika hendak meninggalkan alam bawah bumi  diketahui oleh para Daitya ,Patalaketu dan para asura menyerang Kuvalayasva dengan tombak,pedang ,gada dan anak panah sang pangeran dengan mudah menangkis dan mengeluarkan senjata bernama Tvastra senjata itu membakar para asura,Kuwalayasva dan Madalasa kembali pada ayahnya Satrujit senang mendengar tindakan ayahnya seorang anak yang mewarisi semua  kekayaan dan ketenaran ayahnya yang disebut golongan anak Madyama,anak yang mengangkat derajat orang tuanya disebut golongan anak Utama,sedangkan anak yang kerjanya yang menghabiskan ketenaran dan kekayaan termasuk anak golongan Adharma,Kavakayasva termasuk anak golongan Utama.Terkutuklah mereka yang terkenal karena nama ayahnya dan terberkatilah mereka yang mengangkat derajat anaknya.Pada suatu hari Satrujit memanggil anaknya untuk  berkeliling dunia melindungi para Brahmana dan membunuh para asura yang melawan jalan Dharma,siang hari berkeliling dunia malam hari bersama istrinya.
Di pinggir sungai Yamuna pada suatu saat bertemu dengan Talaketu,adik Patalaketu yang berujud seorang rsi,Talaketu menyadari yang dihadapannya adalah musuh Talaketu meminjam kalung yang dipakai dengan alas an untuk daksina karena dia sedang ber jadnya tapi tidak memiliki uang,dan memohon agar pangeran tetap berada disitu selama ia melakukan pemandian Kuvalayasva memenuhi permintaannya namun Talaketu berbohong dan pergi menemui Satrujit mengabarkan bahwa putranya sudah meninggal dengan menunjukan kalung milik Kuwalayasva para kerabat seketika menjadi sangat sedih dan Madalasa seketika itu meninggal karena shock lalu Satrujit  membuat upacara kremasi setelah semua tragedi terjadi pada Satrujit dan kerabat pangeran, Talaketu kembali ke Kuwalayasva dan mengembalikan kalungnya. Ketika Kuwalayasva kembali ia terus meratapi kematian istrinya Madalasa.
Setelah mendengar cerita itu Aswatara memutuskan untuk tapasya disebuah tempat suci Palaksatavarana di wilayah Himalaya disana dia berdoa pada Dewi Saraswati memohon anugerah agar ia dan Kumbala saudaranya  menjadi penyanyi yang hebat dan dikabulkan .Asvatara dan Kumbala pergi ke Kaliasa mereka bernyanyi menyenangkan Dewa Siva mereka menerima sebuah anugrah ,Aswatara memohon agar Madalasa istrinya dapat terlahir kembali menjadi putrinya dan terlahir sama saat dia mati  menjadi seorang anak yang Jatismara (orang yang mengetahui masa lampaunya dan mahir dalam pelaksanaan Yoga.
Aswatra adalah ular yang berkepala banyak atas berkat dari Dewa Siva maka Madalasa lahir dari salah satu kepalanya Aswatara merahasiakan tentang hal ini,ia selalu menghidarkan Madalasa agar tidak ketemu orang-orang.Sementara anak_anaknya selalu bergabung dengan sang pangeran Kawalayasva sebagaimana yang biasa dilakukanya Asvatara bertanya pada anaknya mengapa temanya tidak dipertemukan denganya.Maka Kawalayasva dan dua orang putra Asvastara pergi ke alam bawah tanah ke sungai Gomati perjalanan menuju ke tempat Aswatara melalui tengah sungai itu.Kawalayasva  sangat heran ternyata kedua temanya adalah putra raja Naga,karena mereka dating dalam wujud brahmana di alam bawah tanah temannya mengambil wujud semula yaitu ular naga aneka permata bersinr di kepalanya disana dipenuhi oleh berbagai macam ular paling kecil hingga ular naga raksasa para wanita memakai perhiasan sangat mewah ,disana-sini terdengar suara music yang begitu indah Kuwalayasva didudukakan di singgasana yang indah lalu ia memberi hormat dengan menundukan badanya ia dijamu sebagai tamu terhormat dan ia di beri anugerah apa yang dia inginkan yaitu Madalasa yang sudah  lama ia sembunyikan bahkan anaknya sendiripun tidak tahua Ia berfikir itu pasti palsu tetapi setelah mendengar cerita sebenarnya maka pasangan ini kembali ke bumi menikmati hari-hari bahagia.Para penduduk kerajaan sangat bahagia, setelah menggantikan ayahnya sebagai raja mereka memiliki putra bernama Vikantra Madalasa telah menjadi lebih bijaksana karena anugrah Siva. Ia mengajarkan berbagai kebijaksanaan kepada anaknya.Dia mengajarkan bahwa badan fisik tidaklah penting dan pengejaran terhadap kebutuhan badan adalah ilusi,sebagai akhir dari pengetahuan itu Vikantra menjadi seorang yang memiliki pengetahuan tinggi dan sempurna dalam prakteknya dia telah meninggalkan segala keterikatan duniawi.
Putra kedua mereka adalah Satrumardana ,Madalasa mengajari anak keduanya juga dengan pengetahuan tertinggi dan meninggalkan keterikatan duniawi juga dengan putra ketiganya.putra ke empat diberi nama Alarka,Kuwakayasva bertanya pada Madalasa tentang apakah ada artinya nama anak-anaknya Vikranta,Satrumardana,Suvahu ,identitas yang sebenarnya dari seseorang adalah Atman,dan yang dia sebut sebagai dirinya adalah tubuh Atman ada dimana-mana,jika demikian masalahnya apa artinya mengatakan seseorang itu kuat sakti, pemberani dan mengalahkan semua musuh-musuhnya,sedangkan Atman sendiri tidak memiliki musuh.Ketika Madalasa akan mengajarkan pengrtahuan tentang Atman maka Kalawayasva memprotesnya ia ingin memiliki setidaknya seorang anak yang tidak sepenuhnya melepaskan kehidupan duniawi.Alarka harus diajarkan pengetahuan tentang kewajiban seorang Ksatria dan itulah yang diajarkan Madalasa pada Alarka.
Dharma
Ajaran yang diberikan oleh Madalasa pada Alarka mengenai aturan menjadi seorang raja adalah menjamin rakyatnya selalu sejahtera,bahagia,raja harus memperhatikan apabila ada mentrinya yang korupsi,memastika mata-mata kerajaan selalu mengawasi keadaan musuh,raja tidak boleh mengistimewakan atau mempercayai siapapun, jika perlu harus bertindak keras atau lembut. Yang paling penting diikuti adalah pembagian menurut warna dan asrama dalam kerajaanya ,tujuanya untuk memastikan semua berjalan seperti yang dikehendaki dalam kitab suci
Ada empat warna (kasta) dalam Veda.Kewajiban seorang Brahmana memberikan sumbangan,mempelajari kitab suci dan melakukan yadnya,kewajiban Ksatria selain tiga diatas juga melindungi bumi dari kejahatan,selain menyumbang,melakukan yadnya,dan mempelajari kitab suci,kewajiban Visya berdagang,pertanian dan peternakan.Seorang Sudra juga bisa mempelajari kitab suci,melakukan yadnya dan menyumbang sesuai kemampuan.Selain mempelajari catur warna ,juga mempelajari tentang Catur Asrama,pada umumnya dalam melaksanakan Catur warna,kejujuran ,kesucian,tanpa kekerasan,sifat pemaaf,kedermawanandan serakah.seorang yang  menjadi seorang  pelaku rumah tangga harus menyisihkan penghasilanya sebesar seperempat untuk ditabung,setengah untuk keperluan rumahtanggadan seperempatnya lagi untuk modal,dan bangun pagi untuk mempelajari kitab suci,tidak boleh berkata buruk,berbohong,bergaul yang bersifat jahat,melawan yang lebih tuwa dan lainsebagainya tentang nilai-nilai kebajikan.Atas ajaran yang diberikan ibunya maka Alarka menjadi orang yang sangat terpelajar
Yoga
Setelah beberapa tahun raja dan istrinya,pergi ketengah hutan uuntuk bertapa brata Alarka menggantikan kedudukan menjadi raja.Madalasa member anting  emas yang didalam nya ada sebuah surat ,kapan saja saat sangat tertekan bukalah dan baca isinya.Alarka memiliki seorang saudara Suvabu yang menydari untuk mengajari tentang pengetahuan sejati,kemudian ia pergi ke raja Kasi dan membuatnya menjadi koleganya. Raja Kasi berpesan agar Alarka memberikan kerajaanya pada Suvabu Alarka menolak ,terjadilah peperangan kerajaan dihancurkan,rakyat berkhianat,maka Alarka sangat tertekan kemudian teringat akan anting dari ibunya dan mengeluarkan surat yang ada di dalamnya dan membacanya berkali-kali,ia menerima nasehat ibunya yang mengatakan bahwa harus bergaul dengan yang dan ia selalu memikirkan Rsi Datatreya,dan memuji dan bersujud di kaki beliau sambil mengatakan bahwa ia sangat sedih mohon  diberitahu apa yang harus dilakukan,dan rsi menjawab  akan memberitahu tetapi pertama –tama harus mengatakan apa alasan kesedihanya.Pertanyaan sang rsi mengingatkan tentang konsep bahwa diri manusia adalah Atman,Atman bukanlah, tanah ,api, air, energy atau langit dansebgainya,meskipun tubuh mengalami penderitaan,namun Atman adalah diri sejati,kebahagiaan dan kesedihan adalah pikiran yang tidak akan pernah mempengaruhi Atman Atman tidak pernah punya musuh,kesedihan ,kebahagiaan,kekayaan. Alarka menyadari akan kebenaran sejati,kesedihan dating karena keterikatan ,ia mengatakan pada rsi bahwa ia tidak sedih dan gembira tetapi berada diatasnya.Walau Alarka sudah berkata demikian namun pikiranya masih terganggu bagaimana ia bisa meyakinkan akan tidak terlahir kembali.Maka rsi Datatreya memberitahu tentang Yoga
Yoga adalah penngetahuan yang membuat manusia benar –benar bebas dari segala keterikatan,mengajarkan tentang persatuan yang sejati juga bisa disadari dengan melatih Pranayama,tidak terikat benda Atman dan Paraatman,sifat Atman -benda duniawi dan meditasi.Pranayama berarti mengendalikan dua komponen udara yaitu “pran dan “apana. Untuk menyadari sifat sejati dari atman maka seseorang Yogi harus melakukan Yoga dengan berbagai postur asana untuk bermeditasi.Akan tetapi setelah sifat sejati atman disadari akan mendapatkan kesulitan karena saat dimana seorang yogi akan sangat terikat keduniawian keterikatan itu harus ditaklukan dengan rajin  mengucapkan mantra suci “OM” Atman ibratnya sebagai panah paraatman adalah targetnya dengan rajin mengucapkan kata suci itu seorang Yogi akan mencapai target dan menembusnya.Maka Alarka menyadari bahwa Kasi dan Suvahu telah mengantarkanya bertemu denga Rsi Dattareya adalah sebuah keberuntungan lalu Alarka menyentuh kaki rsi dan diberkatilah ia.Kemudian Alarka menyerahkan kerajaan pada Kasi dan untuk diberikan pada Suvahu ,Kasi sangat terheran-heran akan tetapi Suvahu merasa bahagia karena tujuanya telah tercapai yaitu mendekatkan Alarka kejalan yang benar lalu ia pergi ke hutan untuk melanjutkan tapabrata.Kasi mengembalikan kerajaan tapi ditilak Alarka dan ia juga pergi ke hutan untuk mencapai kebenaran sejati Ia mengangkat anaknya menjadi raja. Pada akhir cerita ini  memberitahu Mahamati apa yang bisa dilakukan dengan Yadnya dan ia berminat untuk ke hutan guna mencapai kebenaran sejati dan Mahamati turut bergabung.

Tentang Penciptaan
Tuhan Yang Maha Esa menciptakan alam semesta dalam wujud Brahma,memeliharanya dalam wujud Visnu dan meleburnya dalam wujud Siva. Ketika Brahma terlahir maka naskah Weda keluar dari keempat mulutnya.Weda dan Purana ini telah dibagi menjadi ribuan bagian oleh para rsi.Brahma dengan kekuatan pikiranya menciptakn tujuh rsi tertinggi dan beberapa rsi sakti yang bertugas menerima wahyu dari kitb suci ini.Rsi Cyavana memperoleh pengetahuan purana dari Rsi Bhrgu dan memberikan turun-temurun hingga beralih ke Daksa,dari Daksa Rsi Markandeya memperoleh pengetahuan purana ini cerita yang terdapat dalam  purana akan menghancurkan dosa-dosa yang dilakukan dalam zaman Kaliyuga.
Pada akhir dari setiap penghancuran Brahman ada dimana-mana,Brahman tidak bisa dilukiskan dengan akal pikiran manusia,tidak terukur dan tidak terhancurkan.Brahman tidak memiliki bahu,bentuk ataupun suara,Brahman adalah sesuatu yang kekal dan menjadi pusat segala penciptaan
Pada saat penciptaan Bramn menciptakan sebuah telur maha besar yang mengembang di tengah lautan maha luas di dalam telur inilah terdapat alam semesta dari telur inilah keluar Brahma yang merupakan sang pencipta akan tetepi Brahma sendiri tidak memiliki pencipta karena ia adalah pencipta
Periode waktu Brahman sangat jauh dibandingkan waktu manusia,satuan waktu terkecil adalah Nimesa,lima belas Nimesa membentuk satu Kastha dan tigapuluh Kastha membentk satu Kala,tiga puluh kali membentuk satu Muhurta dan tigapuluh Muhurta sama dengan satu hari manusia.Empatbelas siang dan malam membentuk satu Paksa dan dua Paksa akan membentuk satu bulan enam bulan disebut satu Ayana dan dua Ayana membentuk satu tahun satu tahun manusia sama dengan satu sian satu malam para dewa empat Yuga yang berlangsung pada periode manusia dua belas tahun para dewa selama empat ribu tahun para dewa berlangsung jaman Satya yuga,tiga ribu tahun berlangsung jaman Tetra Yuga dua ribu tahun berlangsung jaman Dwapara yuga dan seribu tahun berlangsung jaman Kali yuga jumlah keseluruhannya adalah kesluruhannya adalah sepuluh ribu tahun sedangkan sisa yang dua ribu tahun dibagi menjadi Sandya dan Sandyamsa yaitu periode waktu antara yuga yang satu dan yuga yang lainya delapan ratus tahun antara Stya yuga dan Tetra Yuga,enam ratus tahun antara Trtra yuga dan Dvapara yuga dan empat ratus tahun antara Dwapara yuga dan Kali yuga,sedangkan dua ratus tahun peralihan antara antara  kaliyuga dan satya yuga yang baru jadi jumlah keseluruhan adalah dua belas ribu tahun para dewa.
Seribu kali putaran yuga-yuga adalah satu harinya Brahma, selama siangnya Brahma terjadi empat belas kali perubahan Manu. Pada awal,setiap Manvantara Indra,para dewa lainnya,para rsi dan manu serta para raja yang menguasai dunia diciptakan.Dan pada akhir setiap Manvantara mereka juga dihancurkan, jadi dalam sebuah manvantara terjadi tujuh puluh satu putaran yuga, pada akhir dari siangnya Brahma terjadi penghancuran total dari seluruh isi dari ketiga dunia bhurloka,bhuvahloka dan swahloka (alam dunia ,langit dan surga). Pada waktu penghancuran seluruh dunia dipenuhi oleh air dan Brahma sepanjang malamnya akan tertidur jika siangnya telah terbit maka penciptaan dimulai lagi.
Proses penciptaan itu terjadi sebagai berikut ,pada akhir malam nya Brahma terbangun dan secara bersamaan Visnu juga terbangun dari tidur beliau di lautan maha luas dan mendapatkan air mengelilingi seluruh alam semesta, beliau tertidur diatas air maha luas itu maka disebut sebagai Narayana “nara “ berarti air dan “ayana” berarti tidur .begitu terbangun ia menemukan bumi tenggelam dalam air itu oleh karena itu untuk menyelamatka bumi ia mengambil wujud seekor babi hutan (Viraha) dan mengangkat bumi dari dalam genangan air itu dengan kedua taringnya bumi mengambang seperti sebuah perahu lalu menegakan posisi bumi dan menciptakan pegunungan dan membagi wilayah bumi menjadi tujuh bagian
Kemudian Visnu mengambil wujud Brahma untuk menciptaka kembali semua mhluk,para dewa,asura para leluhur dan umat manusia. Asura terlahir dari paha, dewa dari mulut sedangkan leluhur dan manusia terlahir dari berbagai bagian tubuh beliau yang berbeda-beda, karena proses inilah maka asura ditakdirkan menjadi kuat pada malam hari,para dewa siang hari,manusia pada bulan purnama dan leluhur pada senja hari. Kemudian Brahma menciptakan beberapa mahluk lainnya, beberapa mahluk dari ciptaanya ada yang akan berusaha memakan Brahma sendiri ,mereka dikenal sebagai Yaksa,dan ada yang melindungi dari para yaksa, mereka itu yang disebut Raksasa yang berasal dari kata raksa artinya melindungi. Sebenarnya beliau tidak suka melihat para yaksa dan raksasa ini maka kemudian rambut beliau tiba-tiba berdiri tegak dan bergerak-gerak , yang dalam bahasa snsekerta berarti sarpana (ular) ketika rambut terjatuh ke tanah terciptalah mahluk yang kemudian dinamakan sarpa (ular) Brahma juga menciptakan para Gandharwa.
Banyak binatang yang diciptakan oleh brahma, dari mulut beliau tercipta kambing dari dadanya tercipta burung-burung ,dari perut dan sisi tubuhnya tercipta berbagai jenis ternak,dari kaki tercipta ,gajah, kuda ,keledai,kelinci,kijang dan unta .Dari bulu tubuhnya tercipta berbagai jenis tanaman obat. Sedangkan tugas dan hak para mahluk itu telah ditentukan semenjak awal penciptaan.
Pada awalnya dalam jaman satya yuga semua mahluk terbebas dari segala keinginan,kecemburuan dan segala jenis sifat buruk lainnya Ada beberapa tumbuhan sangat ajaib yang bisa memenuhi apa saja yang diinginkan yaitu Kalparvrksa. Dan setelah manusia mengetahui sifat buruk maka tumbuhan itu memudar ada beberapa yang bertahan hingga jaman tetra yuga .Dari daun tanaman ini bisa dibuat pakaian yang indah,buah nya dibuat aneka perhiasan berbagai jenis benda berharga keluar dari tmbuhan ini ,namun keserakahan manusia membuat tumbuhan ini menjadi punah sehingga manusia mengenal rasa haus dan lapar
Selanjutnya adalah periode dimana suda mengenal berbagai jenis bangunan sehingga diperlukan  pengukuran ,satuan ukur terkecil adalah paramanu,trasarenu dan dhuli yang lebih besar lagi adalah kesagra,niska yuka danyava, sebelas yava membentuk satu anguli atau jari dan enam anguli membentuk satu pada (kaki) dua vada adalah satu vitasti dan dua vitasti adalah satu hasta (tangan) empat hasta adalah satu dhanurdanda dan dua ribu dhanurdanda akan membentuk satu Gavyuti,dan empat Gavyuti akan membentuk satu Yojana, ada berbagai jenis bangunan seperti pura,khetaka,dronimukha,sakkhanagara,karvataka,trayi,grama dan songhosa,sebuah pura harus memiliki seebuah tembok dan parit ( genangan air yang cukup besar ) dan tinnginya harus seperempat yojana dan harus membentuk segi delapan, lebih baik lagi air mengelilingi dari arah utara ke selatan sepanjang parit dibuat jembatan dari bambu. Tempat yang memiliki  setengah dari cirri-ciri sebuah pura disebut khetaka ,bila memiliki setengah khetaka disebut karvataka ,setengah dari cirri karvataka disebut dronimukha. Sebuah pura yang memiliki sebuah tembok besar namun tidak memiliki sebuah parit dinamakan varmavat pura. Skranagara adalah tempat tinggal  mentri dan panglima pasukan ,Grama tempat tinggal Sudra dan ternaknya,vasasti tempat para tamu,ghosa tempat pengembala belum ada perdagangan dan toko-toko
Pada jaman tetrayuga manusia tergantung dengan tanaman obat dan dan pangan kemudian karena keserakahan maka mulailah jenis-jenis tanaman menjadi langka bumi kemudian menelan semua tanaman tidak ada yang tertinggal untuk manusia.Kemudian manusia meminta bantuan pada dewa Brahma kemudian beliau memerah susu bumi keluarlah kembali tanaman dalam tujuh belas jenis tanaman buah dan pangan
Dengan kekuatan bhatinya Brahma menciptakan Sembilan putranya Bhrgu,Atri,Pulastya,Pulaha,Kratu,Angira,Marici,Daksa dan Vasistha. Brahma juga menciptakan Rudra dan dewa Dharma,semua ini adalah ciptaan beliau yang bersifat mental saja. Disana juga beliau menciptakan manusia laki dan perempuan Swayambuva Manu yang ditunjuk untuk memimpin seluruh umat manusia.Satarupa adalah istrinya mereka memilik dua putra Priyavatra dan Uttanapada dan dua putri Riddhi dan Prasuti menikah dengan Daksa, Riddhi menikah dengan Ruci. Daksa dan Prasuti memiliki 24 putri ,13  dinikahkan dengan Dharma 11 dengan Bhrgu ,Mahadewa,Marici,Angira,Pulastya,Pulaha,Kratu,Vasista,Atri,Vahni dan para leluhur.
Mengapa Rudra disebut sebagai Rudra pada saat Brahma menginginkan seorang anak yang bijaksana seperti dirinya,saat beliau berfikir  munculah di pangkuannya seorang anak bertubuh biru dan menangis  karena belum memiliki nama  maka diberi nama Rudra yang artinya menangis tetapi masih tetap menangis sehingga diberilah banyak nama berlangsuh sebanyak tujuh kali.Selain nama Rudra ,Bhawa,Sarwa Isana,Pasupati,Bhima,Ugra dan Mahadewa,salah satu istri Rudra adalah Sati yang meninggal karena amarah Daksa yang selanjutnya lahir menjadi putrid Menaka dan Himavan yang bernama Parwati yang kemudian menikah dengan Rudra.
Tentang Geographi
Putra- putra Manu membagi bumi menjadi tujuh wilayah (dwipa ) nama tujuh wilayah ini adalah Plaksa,Salamala,Saka,Puskara dan Jambu Agnidhra mewarisi Jambudvipa.Agnidra memiliki Sembilan putra Nabhi,Kimpurusa,Hari,Ilavrata,Ramya,Hiranya,Kuru,Bhadra dan Ketumala masing-masing mewarisi satu wilayah Jambudvipa dan mengikuti jumlah mereka maka dibagi menjadi Sembilan wilayah.Nabhi memiliki  putra Rsabha dan memiliki putra Bharata tanah yang menjadi bagian mereka Bharatavarsa  Tujuh dvipa yang di kelilingi tujuh samudra Lavana,Iksu,Sura,Sarpi,Dhadi,Dugdha dan jala tujuh gunung utama menelilingi Jambudvipa adalah Himavan,Himakuta,Rsabdha,Meru,Nila,Sveta dan Srngi.Ilavrata varsa tepat berada di tengah Jambudvipa,menuju kea rah timue terdapat Badrasvavarsa dvipa dan di baratnya terdapat Ketumalavarsa. Di tengah Ilavrata varsa terdapat gunung Semeru yang menjulang tinggi dipuncak gunung ini berlangsung dewan raksasa (sabha ) Brahma,yang luasnya mencapai lebih dari 14.000 yojana. Di bawah  gunung  ini terdapat gunung Mandhara,Gandharmadana,Vipula dan Suparsva. Gunung Mandara dipenuhi oleh pohon kadamba gunung Gandharmanadana pohon jambu dan dua gunung lainya pohon beringin buah jambu yang merupakan buah dari pohon jambu di puncak Gandarmadana jatuh ke sungai yang dikenal bernama Jambunadi,dari peristiwa ini wilayah ini disebut jambudvipa.Di langit sungai Ganga memasuki  perputaran bulan  bersatulah ganga dengan sinar matahari  airnya menjadi amat suci jatuh kepuncak Sumeru di sana liran terbagi menjadi empat aliran Ganga yang disebut sungai Sita mengalir kea rah timur, sungai Alakananda mengalir kea rah sungai Svaraksu mengalir ke arah  selatan dan, sungai Soma mengalir kea rah utara Alaakananda mengalir masuk ke dalam sungai Nandanavana tempat yang sering dikunjungi oleh para dewa sebelum alirannya menuju Manasa Sarovara ketika aliran sungai ini menyentuh Himalaya Siva menangkap aliranya dan tidak mengijinkan Ganga mengalir sebelum Siva berkenan oleh tapasyanya yang dilakukan Bhagriratha
Paara Kirata atau pemburu tinggal di sebuah timur Bharatavarsa,di sebelah baratnya suku para Yavana pegunungan disisni adalah Mahendra ,Malaya,Suktimana,Rksa,  Vindhyadan Paripatra.Darikaki Himalaya mengalir sungai Ganga,Saraswati,,Sindhi,Candrabhaga Yamuna Satadru,Vitasta,Iravati,Kuhu,Gomati,Vahuda,Drsadvati, Vipasa dan sungai-sungai lainnya.

Varuthini
Tersebutlah seoran Brahmana yang  tampan dan terpelajar di bidang sastra agama tinggal di kota Arunaspada di pinggir sungai Varuna. Dia telah mengalahkan dua Aswini keinginanya bisa melihat seluruh dunia . Dia kedatangan tamu yg pandai meracik pengobatan dengan mantranya tamu ini menggambarkan pada sang Brahmana tentang isi seluruh dunia,berbagai Negara, sungai, pegunungan dan tempat Ziarah yang dikunjungi orang-orang spiritual.Sang Brahmana menanyakan bagaimana si tamu dapat mengetahui begitu banyak tentang dunia dengan usia yang masih muda lalu ia menjawab bahwa dengan mantra dan ramuan ajaib ia bisa bepergian seribu yojana dalam setengah hari, maka sang brahmana meminta obat-abatannya karena ingin mengetahui dunia.Tamu yg juga dermawan mengusapka ramuan ke kaki Brahmana dan memberitahukan apa yang harus dilakukan oleh brahmana.Brahmana ingin pergi dalam jarak seribu yojana dan kembali pada sore hari pertama-tama ia mengunjungi Himalaya sampai disana dalam waktu satu detik ia berkeliaran di sana tanpa disadari es yang ada di pegunungan membasuh habis ramuan yang ada di kakinya sementara ia asyik menikmati pemandangan indah yang merupakan tempat kesukaan para dewa gandarwa dan apsara ia melihat air terjun nyanyian burung-burung mencium bau harum dari bunga-bunga yang tidak tahu asalnya saat itu ia berfikir untuk segera meninggalkan tempat itu dan kembali esok hari,tapi dia baru sadar bahwa dia tidak bisa kembali karena ramuan dikakinya telah hilang terhanyut es saat mencari-cari jalan kembali seorang apsara Varuntini melihatnya dan jatuh cinta padanya dan ingin brahmana menikahi dan tinggal bersamanya akan teapi brahmana ingin pulang sebelum senja dating maka memohon pada dewa Agni agar bisa kembali pulang dan dewa Agni membantunya untuk bisa kembali pulang sedabngkan Varuntini menjadi sangat tersiksa karena terus memikrkan brahmana hingga mulai kurus dan tak terurus.  Kali adalah seorang gandarwa menyamar sebagai brahmana yang sejak dulu menginginkan apsara Varuntini dan memperistri Varuntini mempunyai anak Svahrocah. Dinamakan demikian karena tubuhnya bersinar namun Kali meninggal saat ia lahir, Swahrocah lahir sebagai anak terpelajar dan mahir dalam Veda,sastra dan seni berperang.Ketika ia tumbuh menjadi anak muda ia pergi mengunjungi gunung Mandara ia melihat seorang wanita yang memerlukan pertolongan untuk diselamatkan dan wanita itu menceritakan kisahnya.
Namanya adalah Manorama putri dari seorang Vidyadara (penyanyi surga) yang bernama Indivara yang memiliki dua orang teman Vibhavari dan Kallavati , suatu hari mereka pergi ke Kaliasa mereka melihat seorang rsi yang sangat lemah tubuhnya karena tapasya yang dilakukanya,suaranya lemah dan matanya sangat sayu.melihat keadaan ini Manorama mulai ingin mempermainkan sang rsi, maka sang rsi menjadi sangat marah dan mengutuk bahwa dia akan diculik oleh seorang raksasa tapi kedua temanya memprotes bahwa rsi yang sedang bertapa tidak boleh tergugah dan marah hanya karena masalah kecil sang rsi malah tambah marah mengutuk mereka akan menderita penyakit lepra pada Vibhavari dan TBC pada Kallavati maka terjadilah apa yang dikatakan rsi dan setelah tiga hari itu Manorama terus diikuti oleh raksasa yang sangat menakutkan “tdakah ada yang mendengar suaranya ?” Tanya Manorama pada Swahrocah.Manorama memiliki senjata sakti senjata ini telah diberikan oleh Rudra pada Swayambhumanu lalu diberikan padaVasistha sehingga sekarang Manorama yang memilikinya lalu menawarkanya pada Swahrocah jika ia mau melindunginya dari raksasa Swahrocah setuju kemudian diajarinya carauntuk melepaskan mengendalikan dan menarik kembali senjata itu.
Sementara sang raksasa mengikuti Manorama datang dengan suara yang sangat menakutkan Swahrocah membiarkan Manorama ditangkap oleh raksasa untuk membuktikan kutukan rsi dan raksasa memohon agar swahrocah tidak menggunakan senjata itu dan akan menceritakan kisahnya.
Rsi Brahmamitra telah mengutukku dan sekarang kau telah melepaskanku dari kutukan itu .Namaku adalah Indivara dan aku adalah ayah Manorama.Rsi Brahmamitra seorang yang terpelajar pengobatan dan aku ingin belajar ,akan tetapi beliau menolak permintaanku,maka aku diam-diambelajar dengan   mengintipnya pada saat beliau mengajari murid-muridnya dalam waktu delapan bulan semua pelajaranya terkuasai tapi saat beliau mengetahuinya maka dikutuk menjadi raksasa, akan terbebas bila ingin memakan anaknya sendiri,terimakasih atas kebebasan ini ,dan nikahilah Manorama.
Indivara juga mengajarkan ilmu Ayurweda (ilmu pengobatan) pada Swahrocah,saat waktunya tiba menikahi Manorama menolak karena dia menginginkan agar teman-temannya terbebs dari kutukan penyakit lepra dan TBC mudah untuk membebaskan kutukan itu karena Swahrocah sudah mempelajari ilmu terbebaslah Vibhari dan Kalaivati dari penyakitnya kemudian ia menikahinya.Vibhari yang menguasai bahasa semua mahluk mengajarkan ini pada Swahrocah dan Kalavati mengajari ilmu Padmini ilmu seni untuk mengendalikan semuajenis permata.
Swarocisa Manvantara
Swarocah bahagia bersama ketiga istrinya
Pada suatu hari Swahrocah sedang dibicarakan oleh bebek-bebek yang mengatakan bagaimana bisa bahagia hidup dengan tiga istri yang lain mengatakan bahagisa,bagaimanapun hendaknya seorang menikah dengan satu istri saja.
Swahrocah merasa malu namun ia tetep tinggal bersama istrinya.Setelah seratus tahun ia mendengar percakapan beberapa ekor kijang,yang mengatakan bahwa seseorang yang menikah dengan tiga orang sekaligus hendaknya merasa malu pada dirinya sendiri.
Swahrocah kembali merasa malu akan tetapi ia tetap berusaha tinggal bersama istrinya selama seratus enam tahun.Ketiga istri  Svahrocah masing-masing mempunyai anak, Manorama melahirkan Vijaya, Vibhasari melahirkan Marunanda, Kalavati melahirkan Prabhata. Svahrocah membangun tiga kota dengan kekuatan Padmininya. Svarocah memperistri putri yg menjelma seekor kijang saat dia berburu di hutan saat akan memanah babi hutan dilarang oleh seekor kijang yang ingin dinikahi kijang itu minta dipeluk dan berubahlah menjadi seorang wanita cantik lalu menikah lah mereka dan memiliki anak yg sakti.Ketika anak itu lahir para dewa menyanyikan lagu dan memainkan musik di angkasa Para Gandarwa menyanyi dan Apsara menari para dewa, rsi melemparkan bunga- bunga surgawi pada anak itu empat penjuru arah jadi bersinar oleh cahaya dari energy yang dikeluarkan anak itu karena itu ia dinamakan Dyutimana.Setelah beberapa waktu Svahrocah merasa bosan menjalani pengejaran kehidupan duniawi lalu pergi kehutan  untuk bertapasya bersama para istrinya.Swahrocah ditakdirkan menjadi Manu selama Manvantara ini yang menjadi Indra adalah Vipascit dan menjadi tujuh rsi agung adalah Urjja Stambha,Prana,Dattoli,Rsabha,Niscara dan Arvarivan.Swarocisa Manvantara adalah Manvantara kedua yang terjadi setelah Manvantara pertama Swayambhuva manvantara.

Uttama Manvantara
Manvantara yang elanjutnya adalah Uttama Manvantara
Raja Uttanpada dan  istrinya Suruci memiliki seorang anak yang bernamaUttama pemberani jujur kemasyhuranya memenuhi alam semesta ia memperlakukan teman,lawan,anak dan rakyatnya tanpa membedakan siapapun mereka Raja uttama memiliki seorang istri Vahula tang sangat disayangi akan tetapi sangat disayangkan Vahula tidak begitu  setia pada suaminya  tidak puas dengan perhiasan dan pakaian mewah yang diberikan suaminya. Pada suatu hari di istana ,raja sedang meminum anggur dan diberilah permaisurinya akan tetapi ditolak oleh permaisuri,raja merasa terhina apalagi terjadi dihadapan para hadirin dalam pertemuan itu Maka disuruhlah penjaga untuk membuang istrinya ke hutan sebetulnya raja sangat sedih tetapi tidak dengan permaisuri karena memang tidak menyukai raja. Pada Suatu hari seorang Brahmana datang meminta tolong untuk mencarikan istrinya  yang diculik  tetapi tidak tahu siapa penculiknya
Utama lalu menyuruh Brahmana  untuk menggambarkan wajah istrinya .dan digambarkanlah istrinya itu  bertubuh tinggi,tanganya pendek,wajah yang keriput dan buruk rupa suaranya kasar dan  sifatnya sangat buruk mengapa brahmana sangat sedih jika keadaan istrinya seperti itu kenapa tidak menikah lagi kata sang raja,akan tetapi sang brahmana mengatakan istrinya adalah tetap istrinya bagaimanapun ia tidak menyangkal akan hal itu ia ingin istrinya kembali bukan wanita lain.
Uttama lalu mencari kesana kemari hingga  tibalah ke pertapaan seorang rsi ,melihat raja datang maka sang rsi memberi hormat dan menyuruh muridnya untuk membawakan persembahan pada raja,namun sang rsi berfikir bahwa raja tidak pantas menerimanya karena telah melanggar ajaran dharma . Sang rsi dengan kekuaitan bathinnya tahu apa yang dilakukan raja telah meninggalkan istri di tengah hutan sendirian, bagaimana bisa saya memberikan persembahan .Kewajiban istri adalah melayani suami dan kewajiban suami melindungi istrinya tanpa mempedulikan bagaimanapun sifat istrinya.Raja Uttama menjadi sangat malu dan menunduk kemudian mohon diberitahu keberadaan istrinya dan bagaimana caranya untuk kesana.
Valaka raksasa yang telah menculik istri Brahmana tinggal di hutan Utpalavata, karena brahmana sering melakukan jadna mengusir raksasa tanpa istrinya ia tidak akan bisa melakukan jadnya.Raksasa ini bukanlah pemakan manusia tetapi memakan sifat-sifar manusia jika dia memakan sifat buruknya maka orang itu akan menjdi baik dan sebaliknya  Istri Uttama berada di dunia bawah tanah dengan Kapotaga yang membawanya dari hutan rimba dan disembunyikan oleh Nanda anak Valaka dengan Manorama.
Sementara itu Utama menjadi sangat tertekan karena ingin bersatu kembali dengan istrinya dam masih bingung bagaimana caranya membwa kembali istrinya karena ia masih berfikir istrinya tidak setia namun ketika istri brahmana yang baru saja diselamatkan olehnya mendapatkan sebuah akal yang jitu.Pemecahanya adalah melakukan sebuah Yadnya Mitravinda yadnya ini menjamin bahwa sebuah pasangan akan selalu setia satu sama lain.Dan brahmana ini melakukanya bukan hanya sekali tetapi tujuh kali sekaligus
Raja utama meminta raksasa Valaka untuk menjemput istrinya untuk kembali hidup bahagia bersama sejak saat itu mereka saling setia Vahula ingin agar temanya Nanda yang dikutuk ayahnya Kapotaka agar dapat terbebaskan dari kutukan maka sang brahmana melakukan upacara khusus sehingga terbebaslah Nanda dari kutukan yang membuatnya dungu.Nanda sangat senang sehingga ia memberikn anugrah pada Utama seorang anak yang sangat sakti yang akan menjadi Manu
Seiring perjalanan waktu maka terlhirlah seorang anak Utama dan Vahula bayi ini seju seperti bulan ketika ia lahir para dewa memainkan music dan menyiramkan bunga-bunga harum dari langit,anak ini dinamakan Uttama.
Uttama Manvantara adalah manvantara ke tiga dan selama periode ini seorang yang bernama Susanti yang menjadi Indra.

Tamasa Manvantara
Tersebutlah seorang raja yang terkenal Svarashtra yang sangat terpelajar,melakukan berbagai jenis yadnya dan tidak pernah kalah dalam perang kareana dewa Surya berkenan padanya dan menganugrahkan umur panjang,sang raja memiliki seratus istri namun mereka semua tidak diberkati umur panjang saat para mentri dan semua pelayan meninggal tinggalah ia sendiri,membuatnya jadi sedih dan kehilangan kekuatanya sehingga dengan mudah raja Vimarda mengusir dan menguasai kerajaannya
Raja Svarashtra pergi kesebuah hutan ke tepi Vitasta untuk bertapa pada musim panas ia bertapa di dalam kobaran api pada musim dingin bermeditasi di bawah air dan pada suatu waktu raja  bertapa dimusim hujan,ketika awan bergumul dan hujan mulai turun terus turun hingga memenuhi keempat penjuru arah semakin gelap terjadi banjir di mana-mana sehingga dia hanyut oleh arus banjir sampai ke sungai hingga tidak bisa kembali ke tempat semula  dan ada seekor kijang yang sedang mengapung sang raja berhasil meraih ekor kijang itu dan menyelamatkanya menuju gua yang indah di bawah tanah ,kijang itu adalah permaisuri kesayanganya dulu yaitu Utpalavati dalam kehidupan sebelumnya.Dalam kehidupan itu sat muda kebetulan sedang mengejar kijang kijang itu adalah rsi Sutapah yang marah dan mengutuknya menjadi seekor kijang dalam kehidupan yang akan dating sehingga bertemulah ia dengan suaminya dalam wujud kijang. Raja menjadi sangat senang mereka kemudian memilikiserng anak pada saat lahir bumi dalam keadaan gelap maka dinamailah Tamasa (kegelapan) yang tumbuh dan besar dalam hutan ia mempelajari cerita tentang ayahnya dan dirinya  dan berdoa pada dewa Matahari dan mendapat berbagai jenis senjata dan berhasil menaklukan seluruh dunia.
Ini adalah Manvantara ke empat atau Tamasa Manvantara, dan gelar Indra di pegang oleh Sikhi,Caitrya,Agni,Valaka dan Pivara.Raja Tamasi memiliki beberapa anak yang sangat sakti dan kuat yang akan memerintah setelah beliau
Rataavaka Manvantara
Manvantara yang ke lima adalah Raivataka Manvantara
 Tersebutlah Rsi Raivantaka yang tidak berputra namun ketika bintang revati sedang ada di langit akhirnya memiliki seorang putra Sang rsi mendidik dengan baik namun ia tumbuh menjadi anak yang jahat dan berkepribadian buruk akibatnya rsi menderita sakit dan itrinya menderita lepra Lalu rsi memutuskan untuk tiidak memiliki anak karena anak yang jahat akan membawa orangtuanya ke neraka lalu beliau menemui rsi Garga  , Rsi Garga menjelaskan,anak itu terlahir karena pengaruh bintang revati Revati membawa pengaruh  sifat sifat buruk. Rsi Raevataka mengutuk Revati agar jatuh dari langit dan jatuh di gunung Kumuda. Menyinari seluruh hutan yang terdapat disekitarnya wilayah itu dinamakan Raivataka karena bintang Revati jatuh ditempat ini sebuah  danau indah seketika tercipta,dan dari danau ini  munculah Dewi Revati dan di besarkan oleh Rsi Pramuca. Dari petunjuk Agni Revati dinikahkan dengan raja Durgama keturunan Priyavatra putra tertua Svayambhu Manu. dikembalikan kembali bintang Revati oleh Pramuca sebagai syarat pernikahan Revati dan Durgama. Mereka di anugrahi putra yang bernama Raevata. Dalam ke lima Manvantara yang pertama semua adalah keturunan svayambhuva manu terkecuali svarocisa.

Caksuka Manvantara
Manvantara ke enam adalah Caksuka  Manvantara.Manu ini dalam kehidupan sebelunya  terlahir dari mata Brahma. Istri dari Anamitra adalah Bhadra,memiliki anak seorang Jatismara saat ia lahir di letakanlah dipangkuan ibunya dan mulailah menciuminya dan anak ajaib ini tersenyum lalu ibunya menanyakan mengapa ia tersenyum dijawabnya bahwa seekor kucing menunggu menyantapku jika mendapat kesempatan lihat seerang raksasa Jataharini siap menerkam,mengapa aku tersenyum karena yang akan menerkamku, karena egoisnya dan menyayangi juga karena  demi untuk memuasakn keinginan pribadi ibu dan anak baru saja bertemu  tidak tahu siapa aku sebelumnya mendengar hal itu Badra menjadi  marah dan meninggalkanya saat dia di katakana menyayangi  dan memelukku adalah memuaskan keinginan pribadimu, anak itu ditinggalkanya di culiklah oleh raksasa Jataharini ditukarlah anak itu dengan anak raja Vikranta anak raja ditukarkan kembali pada orangtua yang berikutnya yang juga baru memilki putra. Raja Vikranta merawat  Ananda yg memilki seorang guru, Ananda sebagai seorang ksatria. Ananda menceritakan siapa sebenarnya dirinya dia adalah putra dari raja Anamitra, putra sebenarnya telah di tinngal oleh Jatarini di rumah seorang Brahmana putra brahmanalah yang disantap nya, Ananda memberitahukan untuk membawa Caitra keVikranta dan dia sendiri pergi ke hutan. Brahma berkenan padanya maka muncul di hadapan ananda untuk menghentikan tapa syanya dia ditakdirkan menjadi manu ke enam Brahma juga menamakan ulang Ananda menjadi Caksuka yang kemudian menikahi Vidarbha,putrid raja Ugra dan memerintah seluruh dunia,selama Caksuka Manvantara yang menjadi Indra adalah Manojava,sedangkan ke tujuh rsi adalah Sumedha,Viraja ,Havismana,Utama,Madhu,Ati dan Sahisnu.

Vaivasvata Manvantara
Vaevasvata Manvantara, adalah manvantara ke tujuh yg sedang berlangsung sekarang ini demikian kata purana. Putri Visvakarma Samjna istri deva Surya mereka memilki seorang putra yang akan ditakdirkan untuk menjadi Manu Karena anak ini terlahir dari dewa Matahari atau Vaivasvata maka ia dinamakan Vaivasvata Manu . Samjna tidak tahan memandang suaminya kadang ia menunduk atau melirik pada suaminya maka Surya suaminya mengutuk  memiliki anak yang bernama Yama dan Yamuna. Samjna menciptakan seorang wanita yg mirip denganya bernama  Chaya untuk menggantikanya. Samjna menyamar menjadi kuda betina dan bertapasya di Kuru. Surya dan Chaya  memiliki dua orang putra dan satu putri chaya mengutuk yama akan terlahir ke dunia, Surya menjadi sangat heran kenapa anaknya sendiri dikutuk, chaya menerangkan semua kejadian. Samjna di bawa kembali  Visvakarma mengurangi cahaya surya, di gunakan untuk membuat senjata, trisula siva, cakra sudarsana visnu dan senjata sakti milik para vasu siva dan agni dan senjata illahi. Namun sebelum Samjna benar-benar kembali ke pada Surya terlebih dahulu menyamar seekor kuda jantan Tiga putra dari penyamaran menjadi kuda Revanta dan putra kembar Nasatya dan Dasra .Selanjutnya Vaivastvata menjadi Manu dalam Manvantara ini Ursjasvi menjadi Indra dan yang menjadi tujuh rsi Agung adalah Atri,Vasistha,Kasyapa,Goutama,Bharadvaja,Visvamitra dan Jamadagn
Savarnika Manvantara
Dalam setiap satu putaran kalpa terdapat empat belas Manvantara dan empatbelas Manu sekarang ini tujuh Manvantara dan tujuh Manu telah dilahirkan dewa Surya dan istrinya Chaya dinyatakan memiliki putra yang  bernama Savarni ia telah ditakdirkan menjadi Manu yang ke delapan dalam Manvantara ini tujuh rsi yang diagungkan  adalah Rama,Vyasa,Galava,Krpa,Rsyarnga,Diptimana dan Drouni yang menjadi Indra adalah Vali yaitu raja dari para Aditya yang memerintah di bumi
Madhu Kaitabha dan Mahamaya
Dalam Svaocisa Manvantara ada seorang raja yang bernama Suratha ,yang memperlakukan seluruh rakyatnya seperti anak sendiri tetapi ia memiliki beberapa musuh, musuh-musuhnya itu berhasil mengalahkanya dan menduduki kota kerajaan karena penghianatan beberapa mentrinya maka dia melarikan diri ke hutan.
Di hutan sampailah ke Asram rsi Medha,Asram yang damai dan tenang dan tinggalah Suratha di sana,dia masih memikirkan keadaan kerajaan ,mentri dan rakyatnya.Suatu hari ia bertemu seorang Vaisya dengan wajah yang murung maka ia bertanya apa yang dialaminya, vaisya menjawab ia bernama Samadhi,istri ,anak dan kerabatnya telah merampok semua kekayaanya sehingga ia pergi ke hutan,walau demikian I masih memikirkan anak dan istri dan kerabatnya dan masih mencintai mereka meski telah memperlakukan dengan tidak baik lalu Suratha mengajak menemui rsi Medha ,mereka merasa memiliki perasaan yang sama.
Sang rsi member jawaban bahwa semua itu berkaitan apa yang disebut sebagai Maya yang dari cengkeramanya mahluk hidup tidak bisa  bisa terbebas dewi Mahamaya lah yang menciptakan semua ilusi dan menghalangi semua orang untuk mencapai pengetahuan sejati.
Jadi hanya setelah dewi Mahamaya berkenan pada seseorang maka ia akan mendapatkan penerangan dan semua ilusi yang melilitnya akan lenyap.Mahamaya ada dimana-mana memenuhi seluruh alam semesta dan akan berulangkali untuk memenuhi kepentingan para dewa dan orang menyalah artikan semua itu adalah obayek ciptaan .Maka dikisahkanlah tentang Madhu dan Kaiitabha.
Pada akhir suatu Kalpa isnu sedang tertidur diatas genangan air yang memenuhi seluruh ruang alam semesta ,ketika sedang tertidur seperti itu dua asura Madhu dan Kaitabha muncul dari telinga beliau dua asura ini hendak membunuh brahma yang sedang duduk di pusar beliau Brahma melihatnya sekaligus melihat Visnu yang sedang tertidur maka berdoalah Brahma pada dewi Mahamaya yang senantiasa berada di kedua mata Visnu  karena kekhusukanya maka Devi Mahamaya berkenan menampakan diri dari mata,mulut,hidung,tangan dan dadanya.Sebenarnya Mahamayalah penyebab Visnu tertidur dan ketika ia muncul maka terbangunlah Visnu dan mendapatkan kedua asura Madhu dan Kaitabha yang akan menyerang Brahma, empat ribu tahun adalah waktu yang dibutuhkan untuk bergulat dengan raksasa maka saat itulah Mahamaya menggunakan ilusinya karena tertipu oleh yang dibuat Devi Mahamaya maka kedua Asura memberianugrah pada Visnu untuk dapat membunuh mereka karena Asura sudah janji memberi anugerah  tidak punya pilihan lain karena janji adalah utang.Seluruh semesta sedang dipenuhi dengan air ada peluang bgi mereka tuk menyelamatkan diri,mereka ingin dibunuh ditempat yang tidak ada air.Visnu setuju lalu di letakanlah mereka di atas kedua pahanya dan menebasnya dengan senjata Cakranya dan inilah suatu kejadian dimana devi Mahamaya menampakan dirinya.
Mahisasura
Rsi Medha melanjutkan ceritanya .
Ketika Purandra sebagai Indra, Mahisa adalah raja para Asura saat itu terjadi peperangan antara para dewa dan asura yang di menangkan oleh para asura dan para dewa yang kalah uang dipimpin Brahma menemui Visnu dan Siva mereka bercerita taentang kekalahannya yang mengakibatkan diusir dari surga dan menjadi manusia biasa Mahisasura telah merebut kekuasaan para dewa,Surya,Indra,Agni,Pivana,Candra,Yama,Varuna dan dewa yang lainya.
Visnu dan Civa menjadi sangat marah lalu keluarlah energy amat kuat dan di gabungkan dengan energy Brahmadan kekuatan dari Indra dan yang lainya membentuk ujud seorang wanita,energy Siva membentuk wajahnya,Yama rambutnya,Visnu membentuk kedua tanganya,Candra membentuk dadanya,Indra membentuk pinggangnya,Brahma membentuk kakinya,Surya membentuk jempol kakinya,energy para Visnu membentuk jemarinya,Kuber membentuk hidungnya Agni membentuk tiga matanya energy dewa Pavana membentuk telinganya para dewa menjadi sangat senang devi yang telah terbentuk dari energy mereka.
Kemudian dipersenjatai oleh para dewa Siva memberikan Trisula,Visnu Cakra,Varuna kulit kerang,Agni member saktinya,Vayu busur dan anak panah Indra Vjranya dan mengambilgenta yang ada di leher Ariravata untuk sang devi,Yama tongkatnya Varuna Pasanya Daksa kalung Japamala Brahma tempayan berisi air, Surya sinarnya,Kala pedang dan perisainya,Samudra kalung.Kapak perisai dan berbagai senjata lainya diberikan oleh Visvakarma,Himalaya memberikan berbagai perhiasan miliknya dan pendamping seekor singa pendek kata sulit untuk membayangkan berbagai banyak senjata yang diberikan pada sang Dewi.
Dengan perwujudan dan senjata yang sudah ada sng Dewi tertawa dengan kerasnya,meraung dan terus meraung ,sehingga bumi seolah berguncang dan para rsi mengucapkan doa dengan tangan tercakup.
Pra Asura tidak tahu dari mana asal suara itu lalu mengumpulkan semua asura lengkap dengan senjatanya.Mereka melihat sang devi yang sangat luar biasa.Lalu bertarunglah asura dan sang devi satu persatu asura bertempur melawan sang devi ,dari nafas sang devi keluarlah para asura baik yang ikut membantu ada yang meniup terompet kerang,menabuh genderang.
Dalam waktu sekejap dewi Ambika telah mengalahkan Asura dari langit dewa menaburkan bunga.melihat pasukan asura kocar-kacir Ciksura turun menghadapi sang dewi ia mengeluarkan anak panah yang dahsyat menghujani gunung semeru ,walau dengan segala serangan senjata asura semua dapat dipatah kan oleh sang dewi digambarkan peperangan ini sangat dahsyat banyak sura yang terbunuh.Mahisasura  mulai kebingungan dan merubah wujud menjadi kerbau ia menyerang sang dewi ,singa nya dengan tanduk membuat sang dewi menjadi marah.meski Mahisasura berganti –ganti wujud dan akhirnya Mahisasura terkalahkan.
Subha dan Nisumbha
Bertahun-tahun  yang lampau ada dua asura Sumbha dan Nisumbha yang telh menguasai ketiga dunia Indra,Surya, Candra, Kubera dan Varuna semua telah tersingkir oleh mereka dan peran dewi Agni dan Pavanpun telah diambil alih.
Para dewa mulai berdoa pada sang dewi, karena beliau telah berjanji akan dating kapan saja saat dibutuhkan,saat mereka sedang berdoa di Himalaya dewi Parwati kebetulan lewat saat  akan menuju kepemandian sungai Jahnavi lalu bertanyalah beliau pada para dewa kepada siapakah mereka berdoa dan bersamaan dengan devi Ciwa dan Ambika muncul dari tubuh Parwati dan mengatakan bahwa mereka telah dikalahkan dalam perang melawan Sumbha dan Nisumbha oleh karenanya mereka berdoa padaku.
Karena Ambika muncul dari sel (kosa ) Parvati maka dinamakan ia Kausiki dan tubuh Parvati menjadi gelap setelah itu maka maka beliau juga dikenal dengan Kalika (gelap).Pengawal Canda dan Munda melihart kecantikan dewi Ambika lalu melaporkanya pada Simbha dan Nisumbha tuanya.Kecantikannya menyinari hampir seluruh dunia,mengapa anda tidak menginginkan wanita itu padahal anda sudah memiliki segalanya,maka Nisumbha menutus Sugriva untuk menyampaikan bahwa Sumbha dan Nisumbha pemilik ketiga dunia dan memiliki segalanya mengapa anda tidak ingin menikahinya,Dewi Ambika dan Durga tertawa dan berkata bahwa apa yang dikatakan Sugriva adalah benar tapi yang berhak menikahiku adalah yang dapat mengalahkan aku.Sugriva lalu memberitahukan hal ini pada Simbha  dan Nisumbha lalu mengutus panglima Dhumralocana untuk menangkap sang Devi.Dengan 60.000 pasukan ia menyerang devi namun singa yang setia menemani devi menyerang dan berhasil membunuh pasukan asura. Berita kekalahan ini terdengar Simbha dan kemudian mengutus  Canda dan Munda untuk menangkap sang dewi melihat pasukan asura dating lagi maka dewi menjadi tambah marah dari dahinya keluarlah devi Kali lalu berperang melawan para asura dan dipotonglah kepala Canda  dan Munda membawanya ke Ambikatetapi sang devilah yang  harus membunuh sendiri Sumbha dan Nisumbha   karena telah membunuh  Canda dan Munda maka diberi nama Camunda
Sumbha sendiri ingin turun ke medan perang dia kumpulkan jutaan Asura, sedangkan dewi Ambika siap dengan singa kesayanganya untuk meyambut kedatangan asura Ambika mendentingkan suara busur panahnya Kali juga mendentingkan dawai busurnya para dewa menciptakan dewi-dewi dri tubuhnya untuk membantu menghadapi pasukan asura .Brahmana mengutus dewi Brahmani Civa mengutus Maheswari,Karikeya mengirim Kumari,Visnu mengutus Vaisnavi dan Indra mengirim Aindri
Ambika mengutus dewa Civa menyampaikan bahwa para asura harus segera meninggalkan bumi dan pergi kea lam bawah tanah atau siap untuk mati ultimatum dewi ditolak para asura dewa Civa dikenal dengan Sivati karena berasal dari utusan Ambika.Dewi Ambika dengan mudah mengalahkan para asura ,datanglah Asura sakti bernama Raktavija yang apabila tubuhnya mengeluarkan darah maka tetes-tetes darah akan melahirkan mahluk baru hingga medan perang ini dipenuhi oleh raksasa yang sama membuat para dewa menjadi ketakutan
Melihat ini Ambika memanggil Kali untuk membuka mulutnya lebar_lebar untuk menghisap semua tetes darah yang keluar dari tubuh raktavija saat diserang oleh Ambika karena itulah cara untuk membunuhnya akhirnya Ambika berhasil membunuh Raktavija .Selanjutnya perang terjadi antara Sumbha dan Nisumbha  melawan para devi yang berlangsung sangat dahsyat karena saling mengadu kekutan senjata masing-masing yang akhirnya devi dapat mengalahkanya dan asura lainya dibunuh oleh singa kesayangan devi.Sumbha yang masih hidup mengatakan bahwa para dewa pengecut karena meminta bantuan para devi ,lalu dijawab tidak ada yang lain disini mereka semua adalah aku yang akan menyatu dengan tubuhku.Pertempuran berlanjut dengan dahsyat yang akhirnya kemenangan ada pada para dewa.
Setelah kematian Sambha bumi kembali mendapat cahaya dan langitpun terang benderang,sungai kembali mengalir dengan derasnya,para gandarwa menyanyi dan memainkanmusic,apsara mulai menari riang ,api yadnya dinyalakan kembali
Doa untuk Sang Devi
Para dewa mulai  berdoa pada dewi Ambika sang Dewi memberkati mereka dan akan muncul kembali jika dibutuhkan.
Setelah bercerita maka rsi Medha member tahu pada Suratha dan Samadhi ,kemudian memberitahu bahwa jalan untuk menuju kebahagiaan adadi adalah dengan berdoa padanya.Lalu mereka melakukan tapasyanya dan berdoa pada sang devi,mereka telah melupakan haus dan lapar,hingga sang devi berkenan muncul dihadapanya dan memberi anugrah pada mereka.Suratha tidak pernah kehilangan kerajaanya lagi dalam kehidupanya masa datang ,dan sekarang ini agar bisa mengalahkan musuh-musuh yang telah merebut kerajaanya,dan Samadhi meminta agar tidak lagi memiliki rasa ego dan ketrikatan pada objek inera Samadhi mendapat pengetahuan sejati pada kehidupan berikutnya Samadhi lahir sebagai Manu  Savarni.
Manvantara yang lain
Manfantara yang ke Sembilan adalah manvantara yang akan datang yang menjadi Manu adalah putra Daksa yang bernama Sivarna .Kartikeya adalah yang menjadi indra dan yang bergelar tujuh rsi agung adalah Medhatithi,Vasu,Satya,Jyotismana,Savala dan Havyvahana.
Pada Manvantara ke sepuluh yang mendapat gelar Indra adalah Santi dan yang bergelar tujuh rsi agung  adalah  Tapomurti,Harismana,Sukrita,Satya,Nabhaga,Apratimadan Vasista
Dalam manvantara kesebelas yang menjadi Indra adalah Vrisakya dn yang menjadi tujuh rsi agung adalah Harismana,Varistha,Risti,Niscara,Anagha,Visthi dan Agni
Manvantara keduabelas yang akan menjadi Indra adalah Ritudhama dan yang bergelar tujuh rsi agung adalah  Dyuti,Tapasvi,Sutapah,Tapomurti,Taponidhi,Taporatidan Tapomati
Manvantara ketigabelas akan dikenal sebagai Roucya manvantara pada manvantara ini yang menjadi indra adaalah Dhrtimana,Avvyaya,Tatvadasa,Nirutsuka,Nirmoha,Sutapa dan Nisprakampa
Pada zaman dahulu Rsi Ruci melakukan pengembaraan keliling dunia,para leluhur beliau sangat sedih melihat mengembara tanpa tempat tinggal maka meminta beliau menikah agar memiliki keturunan dengan membujuknya bisa jadi masuk neraka bila tidak memiliki keturunan akan tetapai sang rsi mengatakan bahwa ia hanya berminat membersihkan atmanya saja para leluhurnya mengatakan jalan untuk menuju pada pembersihan atman bukanlah dengan menghindari kewajiban diri sendiri hanya dengan melakukan kewajiban dan menghindari diri dari polusi yang bisa mengotori atman saja seseorang bisa mendapatkan tujuan yang sebenarnya. Setelah dinasehati oleh para leluhurnya Ruci mengatakan bahwa ia sudah amat tua dan miskin mana mungkin bisa memiliki istri sambil memikirkan hal itu ia berdoa pada Brahma    akhirnya Brahma menampakan diri  supaya memohon pada leluhur dikabulkanlah permohonanya oleh para leluhur. bahkan akan mendapatkan putra yang akan menjadi Manu. Ruci dan Malini menikah Malini adalah adik Pramloca seorang Apsari yg muncul dari sungai. Ruci dan Malini mempunyai anak bernama Rouccya. Dan inilah Manvantara yang ketigabelas Roucya manu

Manvantara ke empatbelas adalah Bhoutya manvantara
Diceritakan bahwa rsi Angira memiliki seorang putra yan mudah tersinggung dan pemarah namanya Bhuti anak ini bisa mengutuk orang yang melakukan kesalahan meski kecilsekalipun.Karena takut akan kutukannya dewa anginpun takut berhembus di asramnya dan matahari tidak berani bersinar terlalu panas bulan tidak pernah terlambat dan senantiasa menyejukan asram itu  tidak pernah ada perubahan musim.
Bhuti adalah seorang rsi yang tidak mau terbebani oleh banyak kesulitan ia memiliki seorang kakak yang bernama Suvarca,suatu hari ia mengundangnya untuk melakukan upacara yadnya,maka Bhuti memanggil murid kepercayaanya Santi untuk mengurus segala keperluan asram selama ia tidak ada.Ia pergi ke tempat Suvarca.
Salah satu pesanya adalah tidak boleh membiarkan api padam dalam asram ,saat rsi pergi api mulai padam bila ketahuan gurunya pasti ia akan dikutuk maka memohonlah ia ke dewi Agni karena berkenan maka agni menampakan diri dan meminta anugrah agar ada sebuah api baru dalam asram seperti sebelumnya.
Rsi Bhuti tidak memiliki keturunan  walau sebelumnya pernah tapasya untuk itu,ia bukanlah orang kuat dalam kesulitan maka ia menghentikan semua yang telah ia lakukan,Santi memohon pada dewa Agni agar Bhuti memiliki anak dan segera setelah ia memandangi anak itu ia akan mencintai oranglain seperti ia mencintai anaknya ,dengan kata lain ia harus kehilangan sifat marahnya semua permintaan  Santi dikabulkan dan Agni memberitahukan putra Bhuti bernama Bhoutya.
Ketika Bhuti kembali ,ia mendapatkan sifatnya sudah banyak berubah ia mulai mencintai oranglain ia kemudian memanggil Santi  dan menceritakan perubahan yang tiba-tiba dalam dirinya itu..Santi kemudian menceritakan  selururuh  cerita itu  dari  awal hingga akhir dan gurunya pun memberkatinya
Selanjutnya Bhoutya menjadi manu yang ke empatbelas.Dalam Manvantara ini Indra adalah Suci dan tujuh rsi Agung adalah Agnidhra,Agnivahu,Suci,Mukta,Madava,Sakru dan Ajita.



Penciptaan
Diceritakan bahwa Brahma ingin menciptakan semua mahluk hidup dan menciptakan Daksa dari jemari beliau Daksa dari kelingking tangan kanan Brahma dan istrinya dari kelingking tangan kiri murid cantik Daksa adalah Aditi yang dinikahkan dengan rsi Kasyapa dan memiliki putra Mirtanda inkarnasi dewa Matahari yang berkenan lahir dari rahim mereka karena mereka yang memintanya Jauh sebelumnya dewa matahari telah muncul bersama dari dalam telur maha besar yang mana telur itu disebut Brahmanda untuk memerangi kegelapan yang merajalela pada masa itu.
Sebenarnya Brahma agak terganggu dengan lahirnya matahari yang telah menghancurkan sebagian ciptaanya,sinarnya yang kuat itu senantiasa siap menghancurkan apa saja  yang diciptakan Brahma,air dibuatnya menguap dan tanpa air maka kehidupan akan sulit maka berdoalah Brahma pada dewa matahari karena itu ia mengurangi sinarnya dan menampakan sebagian saja.Sedangkan sisanya ia tahan maka kehidupan menjadi berjalan dengan semestinya
Brahma menciptakan Samudra ,daratan dan pegunungan ,beliau menciptakan para dewa,datya dan naga Brahma memiliki putra bernama Mrici dan putra Marisci adalah Kasyapa yang menikah dengan tigabelas putra Daksa salah satu adalah Aditi dari aditi lahirlah para dewa sehingga mereka bergelar  para Aditya sedangkan dari Dityi lahirlah para Datya dan dari Danu lahirlah Danava,sedangkan dari Khaga lahirlah para Yaksa dan raksasa.Kadru menjadi ibu dari pra naga dan Muni menjadi ibu para Gandarwa,Rsta melahirkan para Apsara dan Ira melahirkan para Gajah ,ibu dari pepohonan adalah Illa dan ibu dari seluruh serangga adalah Pradha mereka semua adalah putra rsi Kasyapa
Para Datya,Danava dan Raksasa adalah saudara sepupu mereka bersatu melawan saudara mereka yaitu para dewa,perang berlangsung selama ribuan tahun dan pada akhir peperangan para dewa mengalami kekalahan.Hal ini membuat Aditi menjadi amat kecewa dan sedih karena putra-putranya telah disingkirkan dari ketiga dunia.Mka ia berdoa pada Surya  ia memohon siang dan malam akhirnya sang Dewa berkenan menampakan diri  saking hebatnya energy beliau Aditi tidak sanggup memandanginya,ia meminta anugrah agar Surya berkenan lahir sebagai putranya.Dia meminta anugrah ini agar kelak anaknya bisa mengalahkan para daitya dan dainava dewa Surya mengabulkan dan lahirlah Martanda.

Rajyawardhana
Ia adalah Putra dari Dhama ia sebagai raja yang memerintah dengan adil,tidak pernah ada bencana permaisurinya bernma Manini suatu hari saat manini meminyaki rambut raja ia meneteskan air matanya sang raja terkejut tidak menyangka istrinya menangis sang raja bertanya kenapa maka dijawabnya bahwa ia telh menemukan sebuah uban ,sang raja lantas tertawa lebar dan menjelaskan masa tua adalah bagian dari kehidupan yang memang menjadi penyebab dari kedukaan aku telah mempelajari Veda,melakukan banyak yadnya memperbesar anak dan memerintah dengan adil adakah tugas yang belum dilakukan sehingga kau menangis dan sekarang waktunya untuk pergi ke hutan itulah obat untuk rambut hitamku jangan menangis lagi.rakyat ingin ikut sang raja ke hutan namun sang raja mengatakan bahwa ia telah memerintah selama tujuh ribu tahun waktunya putra-putraku menggantikanku,uban ini adalah waktunya aku meninggalkan keduniawian. Raja memanggil para pendeta untuk mencari hari yang tepat penobatan putranya, mereka menunda-nunda  dan membujuk agar sang raja mengubah keputusanya raja tetap teguh pada pendiriannya Maka para Brahmana melakukan doa pada dewa Surya agar raja diberi umur panjang  jika dikabulkan maka akan merubah keputusan semua penduduk ikut bertapasya dan berdoa ,Tersebutlah gandharwa yang bernama Sudama dan mengatakan tempat yang sesuai untuk melakukan doa adalah tempat suci yang terdapat di Kamarupa  maka para Brahmana pergi kesana menemukan sebuah Kuil deva Surya,dengan segala jenis persembahan  maka mulailah persembahyangan pada dewa Surya ,persembahyangan itu berlansung selama tiga bulan maka para Brahmana memohon agar raja diberikan umur sepuluh ribu tahun dan dewa Surya menyetujuinya kemudian Brahmana memberitahu raja namun raja tampak tidak bahagia karena sepuluh ribu tahun menikmati kebahagiaan  itu adalah penderitaan anak-anak cucuku akan meninggal mendahuluiku dan mendoakanku juga akan meninggalkanku lalu Manini mengatakan bahwa inilah yang menyakitkan anugrah dewa tidak mungkin bisa dibatalkan lalu raja pergi ke hutan memohon pada dewa Surya agar rakyat dan seluruh keluarganya diberi umur sama dengannya raja dan Manini memohon di kuil yang sama dan dikabulkanlah doa mereka dan raja bahagia kembali kekerajaanya memerintah dengan adil dan bijaksana.             

Keturunan Manu yang ke tujuh
Martanda memiliki seorang putra yang ditakdirkan menjadi manu ketujuh dan Manvantara ketujuh  adalah yang sedang brlangsung saat ini.Manu ketujuh memiliki beberapa putra yang    memerintah pada kerajaan yang berdiri  sendiri.Mereka adalah Ikyasu,Rsta,Narisyanta Nabhaga,Prsada dan  Dhrsta.  Mereka semua adalah  orang terpelajar dan mahir dalam menggunakan senjata.Meskipun telah memiliki putra- putri namun sang Manu masih ingin memiliki seorang putra,lalu kemudian ia melakukan Yadnya yang ditujukan pada Mitra dan Varuna tetapi Yadnya tidak berjalan dengan sempurna hingga yang lahir seorang Wanita Ila namanya, sang manu menjadi tidak puas dan berdoa lagi agar anaknya menjadi anak laki-laki ,Illa menjadi  Sudyumna, tapi menjadi ila kembali karena di kutuk  waktu ia ke hutan selanjutnya Budha menikahi Illa dan memiliki anak bernama Pururawa setelah anaknya lahir ia melakukan upacara Asvameda dan sekali lagi ia menjadi Sudyumna
Pada suatu hari Prsadra pergi berburu ke hutan namun hingga haus dan lapar  tidak ditemukan seekorpun binatang lalu ia menemukan sapi milik seorang brahmana,ia tidak bisa melihat dengan jelas sapi itu dikiranya kijang lalu memanahnya dan tewaslah sisapi Vabhravya adalh putra brahmana yang memiliki sapi itu dan ia disuruh menjaga sapi itu melihat sapinya sudah dibunuh  maka ia siap-siap akan mengutuk raja, Prsadrapun mengatakan tahan amarah anda jangan bersikap seperti seorang sudra hanya sudra yang bersikap seperti ini dan kata-kata itu membuat lebih marah dan mengatakan bahwa anda telah menyamakan dengan sudra maka anda akan menjadi seorang sudra dan akan kehilangan pengetahun tentang Brahmana yang kau dapat dari gurumu, karena telah membunuh sapi dan raja akan mengutuk balik  tiba-tiba datang sang Brahmana yang mengatakan agar anaknya mengendalikan amarahnya karena kemarahan akan menghilangkan phala yang didapatnya dari tapasya,jika raja sengaja membunuh sapi nya maka dimaafkanlah ia, jika tidak sengaja membunuhnya apa salahnya dan akhirna sang raja tidak jadi mengutuknya tapi dia telah menjadi seorang sudra                          

Nabagha menikahi seorang vaisya cantik yg berbeda kasta dia mengikuti kasta istrinya memiliki seorang anak bernama  Bananandana. Kisah mendapatkan istri ,sebelumnya ditentang oleh ayah dari visya karena tahu bahwa is seorang pangeran jadi tidak sederajat ayah vaisya menghadap raja untuk mencari jalan keluarnya dipanggilah para rsi yang menyarankan agar pangeran terlebih dahulu menikah dengan yang sederajat lalu visya dijadikan istri yang kedua sang pangeran tidak siap untuk itu maka dilarikanlah vaisya dinikahi seperti menikahnya sejenis raksasa Sang raja menjadi sangat marah berperanglah ayah dan anak datanglah Narada untuk melerainya ,Nabaga telah menikahi wanita vaisya maka dia telah menjadi vaisya dan tidak dibenarkan bertarung dengan yang tidak sederajat.Putra mereka Bhanandana supaya pergi untuk menjadi penggembala sapi supaya dapat mengasai seluruh ternak Bhanandana salah mengartikannya  dikiranya untuk menguasai dunia  dia menemui rsi Nipa di  Himalaya. berperang dengan kemenakanya dan dapat menguasai kerajaanya.dan meminta ayahnya untuk menjadi raja namun ditolak karena ia sadar sudah menjadi vaisyia tidak mungkin menjadi raja
Mendengar itu istri Nabhaga tertawa dan dia menjelaskan bahwa ia adalah Suprabha.Lalu berceritalah bahwa tersebutlah seorang raja yang bernama Sudewa yang memiliki teman seorang Pangeran Nala namanya yang sedang bercengrama dengan istrinya di bawah pohon yang terletak dekat sebuah telaga,Manorama istri Pramati ketelaga tersebut untuk melaksanakan pemandian dan Nala menangkap Manorama sehingga ia berteriak minta tolong lalu rsi Pramati segera menghampiri dia melihat Sudewa  dan rsi itu mengatakan bahwa Sudewa sebagai raja harus menghukum yang salah ,karena Nala adalah temannya ia tidak tahu harus bagaimana maka ia kemudian berbohong dan mengatakan bahwa ia adalah seorang Vaisyia karena Pramati tahu itu berbohong maka ia mengutuknya menjadi seorang vaisyia sedangkan api amarahnya membakar habis tubuh Nala hingga menjadi abu lalu Sudewa memohon ampun kutukannya tidak mungkin bisa ditarik kembali  dan ia berjanji bahwa Sudewa akan kembali menjadi Ksatria jika putrinya dinikahkan secara paksa pada seorang ksatria Subrabha inilah putrinya dengan demikian Nabaga bukanlah seorang vaisya lagi.
Tersebutlah seorang rsi Suratha yang sedang bertapa di Gunung Gandharmadana Krpavati putrinya sering berkeliaran dalam hutan bersama teman-temanya,pada suatu hari saudara dari rsi Agastya lewat dalam hutan  Krpavati menggoda sang rsi sebagi akibatnya ia dikutuk oleh sang rsi,akan tetepi ia menyanggah bukan dia yang menggoda melaikan temannya sang rsi menjwab bahwa seseorang akan jaht bila bergaul dengan orang jhat,lalu rsi mengurangi kutukannya .Krpavati akan lahir menjadi seorang vaisya,namun ia dan suaminya akan menjadi Ksatria jika anaknya sudah berhasil menguasai dunia,saat itulah akan memperoleh kembali masa lalunya krpavati inilah yang lahir sebagai Suprabha. Namun Nabagha tetap menolak menjadi raja maka Brahmanalah yang diangkat menjadi raja dan memiliki putra Varsapri.
Tersebutlah seorang raja yang bernama Viduratha memiliki dua putra Suniti dan Sumati pada suatu hari ia pergi ke hutan dan menemukan lubang yang langsung tembus keperut bumi,saat itu munculah rsi Suvrata dan ia bertanya lubang apakah itu rsi menjawab bagaimana bisa ia tidak tahu karena raja harus tahu akan wilayahnya.
Kujrmbha tinggal di alam bawah tanah, mempunyai senjata Yang dibuat oleh Visvakarma,dengan senjata ini ia mengalahkan musuh-musuhnya lubang dibawah tnahnyapun dibuat dengan senjata ini rsi juga mengatakan bahwa senjata ini   akan hilang kekuatanya jika di sentuh seorang wanita ,Sang Raja lalu kembali kekerajaan dan bercerita pada para mentrinya putrinya  Mudavati  mendengar semua percakapanya. Mudavati  di culik Kujrmbha Viduratha  marah mengutus dua putranya Suniti dan Sumati, kedua anaknya diikat oleh kujrmbha ,lalu raja membuat sayembara. Vatsapri mengikuti sayembara  berhasil mengalahkan  Kujrmbha, vatsapri membawa Suniti dan Sumati  karena telah memenangkan sayembara maka ia menikah dengan Mudawati.

Khanitra
Khanitra adalah cucu Vatsapri dengan Mudawati dari pernikahannya mereka memiliki duabelas putra. Khanitra  memiliki empat saudara  dan memimpin empat wilayah bagian kerajaan ,akan tetapi saudaranya mulai membangkang , dengan para pendetanya mereka menciptakan raksasa melalui Yajna untuk membunuh Khanitra akan tetapi karena phalanya raksasa itu malahan berbalik menyerang empat saudaranya dan membunuh semua mentrinya,dengan kejadian ini rsi Vasista yang memberitahukan akan rencana saudaranya itu maka ia menyalahkan dirinya sendiri lalu meninggalkan kerajaan dan pergi ke hutan untuk bermeditasi selama seratus lima puluh tahun hingga ajal menjemputnya
Setelah Khanitra meninggalkan kerajaan putranya Ksupa menggantikannya memerintah dengan adil dan bijaksana membebaskan pajak para Brahmana ,putra Ksupa Vivimsa juga pemimpin yang baik alam menjadi subur  rakyat makmur sejahtera.
Putra Vivimsa Khaninetra menggantikan ayahnya menjadi raja,pada suatu hari ia pergi ke hutan untuk berburu mencari Kijang sebagai yajna agar memiliki anak saat kijang lain berlari ketakutan ada seekor kijang mendekat dan memohon agar ia saja yang di bunuh dengan alasan untuk apa hidup bila tidak punya anak ,tiba –tiba dating lagi seekor kijang dan mengatakan bunuh saja aku nanti akan punya anak banyak karena aku memiliki banyak anak karena ia selalu memikirkan anak-anaknya ,bertengkarlah kedua kijang itu akan tetapi raja memutuskan untuk tidak membunuh keduanya ia memutuskan untuk tapasya memohon agar mendapatkan anak.
Ia kemudian pergi ke pinggir sungai Gomati memohon kepada Dewa Indra dan berhasil mendpatkan anak Valasya,diajarkanya seni bertarung dan Valasya menggantikan ayahnya menjadi raja,ia mulai memksa para raja bawahanya untuk membayar pajak ,lalu mereka menyerang Valasya ,merasa terhina ia menutupi wajahnya dengan telapak tangannya terjadilah keajaiban keluar pasukan dalam jumlah besar dari telapak tanganya itu dan menyerang para raja bawahanya  menghancurkan musuh-musuhnya ,demikianlah ia bergelarKarandhana.

Aviksita
Karandhama menikah dengan Vara memiliki anak Aviksita Ketika anaknya lahir ia pernah bertanya  pada  ahli perbintangan tentang pengaruh buruk atau baik Sang peramal mengatakan bintang yang muncul member pengaruh kelak dia akan menjadi oran terkenal.ketampanan Aviksita menyamai Aswini kembar,bijaaksana seperti Brhaspati, cemerlang bagaikan sinar bulan,kesaktianya bagaikan dewa Surya,ketenanganya seperti dewa Samudra,Beberapa putrid menyerahkan diri untuk dinikahi setelah mengalahkan kerajaan ayahnya.Pada sayembara memperebutkan putri  Visala ia berhasil di tangkap karena diserang secara bersama-sama lalu diserahkan pada raja  Visala, Ayah Aviksita Karandhama menyelamatkan anaknya mereka kembali ke kerajaan. akhirnya Aviksita menikahi putri Visala yang sebelunya bersikeras tidak mau karena klah dalam sayembara,sang putrijuga keras kepala hanya mau menikah dengan Aviksita dan pergi ke hutan untuk melakukan tapasya ,datanglah dewa untuk menjamin bahwa dia akan menikah dengan Aviksita dan akan memiliki seorang anak amat kuat dan sakti.Pada saat Aviksita berburu ia mendengar teriakan meminta tolong, ia segera mendekat ada seorang wanita sedang diculik oleh raksasa kemudian Aviksita menolongnya dan membunuh danawa tersebut maka kemudian mereka menikah dan memiliki anak bernama Maruta
Marutta
Marutta adalah anak yang dicintai semua orang ia telah mempelajari semua Veda sastra danberbagai pengetahuan ,seni lainnya dia juga diajari berperang oleh Rsi Bhargwa.
Marutta diangkat menjadi raja menggantikan Aviksita sebagai raja. Maruta memiliki kesatktian melebihi Indra.Ia juga banyak melakukan upacara Yajna kemanapun roda  kereta berjalan di tujuh dvipa di muka bumi sama sekali tidak mendaptkan halangan,para dewa selalu berkenan.Pada suatu hari dating seorang rsi yan meminta pertolongan karena asramnya di rusak oleh seekor ular tujuh orang rsi telah digigit ular tersebut   Maruta kemudian mengambil busur dari panahnya segera pergi ketempat tujuh rsi, Ia menyalahkan dirinya maka ia berniat untuk memusnahkan seluruh ular di muka bumi ini dengan senjata Illahi,api dari senjata itu telah banyak membakar ular kemudian ibu Marutta  meminta Avikasita menghentikan tind akanya  atas nama ular  Aviksita mencoba menghentikan  terjadi pertemuran ayah dan anak, kemudian dilerai oleh para rsi dan meminta pada ular untuk menghidupkan kembali ketujuh rsi akhirnya Aviksita dan marutta ,ayah dan anak rukun kembali.
Narisyanta
Narisyanta putra tertua  Marutta ia sendiri telah memerintah selama tujuh belas ribu lima belas tahun  berencana melakukan sebuah  yadna semua brahmana diberihadiah sapi,pakaian perhiasan dan makanan pada upacara itu ketika Narisyanta hendak melakukan, yadna berikutnya  mencari Brahmana yang mau menjadi pendeta untuk melakukan yadna. Karena semua Brahmana telah menerima hadiah pada upacara yang pertama   para Brahmana tidak berkewajiban menjadi pendeta pada yadna ke dua, dan mereka sibuk melakukan yadjna masing-masing Dama adalah anak Narisyanta Ia belajar ilmu dari Dundubbi   dan ilmu Sastra dari Rsi Saktri. Sumana adalah putri raja Caruvarma.pada syembara yang diadakan untuk memperebutkn putrid,tiba-tiba  Sumana hanya mau menikah dengan Dama ada tiga pangeran  Mahananda, Vapusmana,Mahadhanu yang juga ingin menikahi Sumana diadakan sayembara, Dama melawan Mahananda, Vapusmana, berhasil di kalahkan oleh Dama  Sumana dan Dama menikah. Kemudian melanjutkan tahta ayahnya Narisyanta yg pergi ke hutan dibunuh oleh Vapusmana yang saat berperang melawan  Dama ia tidak sampai dibunuh, mendengar kabar itu lalu berperang melawan Vapusmana dan Vapusmana terbunuh.
Epilog
Demikianlah burung-burung itu telah selesai menceritakan kisah Markandeya purana sebagaimana telah dikemukakan sendiri oleh Rsi Markandeya.Rsi Jaimini  sangat berterimakasih atas semua yang telah mereka lakukan, beliau kemudian memuja burung itu dan kembali ke pertapaan beliau.
Mendengar kisah Purana ini maka dosa dan kekotoran akan di ampuni,umur panjang dan pencapaian segala keinginan akan  didapatkan ,dengan membaca delapkan  belas purana secara utuh dan penuh bakti maka seseorang akan mendapat phala sama dengan melakukan upacara Asvamedha.
Demikianlah ringkasan Markandea Purana  Semoga Ida Sang Hyang Widi Wasa selalu menuntun kejalan kebenaran
OM SANTI SATI SANTI OM
Varaha
Kata varaha terdiri dari kata vara berati orang yang dimaksud dan aha berati orang yang dapat membuat suatu batas ke yang tak terbatas. Varaha dapat diartikan orang membuat batas menjadi takterbatas. Varaha mengangkat jagat raya dari lembah kehancuran dan kegelapan.
            Varaha digambarkan sebagain seorang manusia yang berkepala babi dan sangat kuat. Manusia tersebut menggunakan gelang tangan, karangan bunga teratai, dhoti dan sebuah odhni. Ia menempatkan kaki kirinya pada naga sesa, dan gambar seorang wanita memegang taring kanannya. Latar belakangnya sebuah lautan, dan dikitari oleh para Rsi dan makhluk lain yang sedang menyembah babi hutan.
            Tigapuluh lima istilah yang digunakan dalam mendiskripsikan yajna varaha yaitu:
1.    Vedapadah – empat kaki babi hutan merupakan empat veda
2.    Yupadamstrah – taring babi hutan sama dengan yupa atau berkaitan dengan binatang yang dikurbankan.
3.    Kratudantakratu adalah upacara kurban yang ke-enampuluh empat yang dilaksankan dalam sebuah yajna dan gigi babi hutan dikaitkan dengan hal ini.
4.    Citimukha – citi adalah api altar dan mulut babi hutan yaang besar dikaitkan dengan hal ini.
5.    Agnujihvah – lidah babi hutan dibandingkan dengan api.
6.    Darbhaloma – bulu babi hutan dibandingkan dengan rumput – rumput yang tumbuh di altar.
7.    Brahmasirsah – kepala babi hutan dianggap sebagai Brahma.
8.    Ahoratriksanadhara – siang dan malam adalah sama dengan mata babi hutan.
9.    Vedangasrutibhusana – enam vedanga (cabang dari ilmu pengetahuan) dikatakan sebagai anting-anting babi hutan.
10.  Ajyanasah – hidung babi hutan dibandingkan dengan mentega, mentega dipakai menyalakan api pada upacara tertentu.
11.  Sruvantundah – moncong babi hutan dibandingkan dengan sendok panjang yang digunakan dalam upacara tertentu.
12.  Samoghosasvanah – suara babi hutan dibandingkan lagu sama.
13.  Satyadharmamaya – babi hutan dengan kebenaran dan keadilan.
14.  Karmavikramasatkrta – upacara yang dilaksanakan oleh para pendeta sama dengan gerakan yang kuat dari babi hutan.
15.  Prayascittanakhoghora – kuku-kuku babi hutan yang sangat tajam dikaitkan dengan upacara sangat sulit yang diperlukan dalam penebusan dosa.
16.  Pasujanuh – lutut babi hutan dikaitkan dengan tubuh hewan yang digunakan dalam upacara.
17.  Makhakrtih – kemunculan babi hutan dianggap sama dengan sebuah upacara (makha).
18.  Udgatrantah – puji-pujian sama yang panjang dibandingkan dengan isi perut babi hutan.
19.  Homalingah – persembahan yang menggunakan mentega dibandingkan dengan bagian-bagian tertentu babi hutan.
20.  Bijausadhimahaphala – tumbuh-tumbuhan obat yang dibandingkan dengan organ reproduksi babi hutan.
21.  Vayvantaratma – Roh varaha dibandingkan dengan Vayu- Dewa Angin.
22.  Yajnasthivikrti – mantra (doa-doa) yamng diucapkan dalam upacara dibandingkan dengan tulang babi hutan.
23.  Somasonita – darah babi hutan dibandingkan dengan minuman soma.
24.  Vediskandhah – altar dibandingkan denagn bahu babi hutan yang bidang.
25.  Havigandha – keharuman yang keluar saat melakukan upacara dibandingkan dengan bau tubuh babi hutan.
26.  Havyakavyati-vegavana – upacara ritual yang mengacu pada kecepatan dan kegesitan gerakan babi hutan.
27.  Pragvamsa-kayo – tubuh babi hutan dikaitkan dengan balok melintang yang digunakan dalam membangun rumah daloam upacara.
28.  Nana-diksabhir-anvita – upacara inisiasi dianggap sebagai hiasan dari babi hutan.
29.  Daksina-hrdayah – uang yang dipersembahkan dalam upacara dikaitkan dengan hati babi hutan.
30.  Maha-sattramayah – bentuk babi hutan dikaitkan dengan upacara besar.
31.  Upakarmostha-rucaka – pembacaan veda pada saat pelaksanaan upacara dibandingkan dengan bibir babi hutan.
32.  Pravargyavarta-bhusanapravarga adalah teko susu besar untuk dituangi mentega yang masih panas sehingga asap keluar dari cairan tersebut. Asap ini dibandingkan dengan lingkaran dada babi hutan.
33.  Nana chandogati-patha – berbagai gerakan yang dilakukan oleh babi hutan dikaitkan dengan berbagai macam mentrum mantra yang digunakan dalam upacara.
34.  Guhyopanisad-asana – postur babi hutan diartikan sama dengan diskusi yang dilakukan dalam mempelajari upanisad (naskah sakral) yang hanya dapat dilakukan oleh orang tertentu saja.
35.  Chaya-pathi-sahayo – babi hutan disamakan dengan Dewa Matahari, Surya.

VARAHA PURANA
Pendahuluan
Pertama-tama marilah kita berdoa kepada Visnu, salah satu perwujudan tak terbatas ini. Dahulu kala, bumi prtivi menghadap Dewa Visnu dengan sangat kebingungan.
            “pada akhir dari kalpa, engkau menjadi perlindunganku,” kata bumi. “kadang-kadang engkau mengenakan wujud sebagai seekor ikan (inkarnasi Matsya), kadang kadang engkau juga mengenakan wujud sebagai kura-kura (inkarnasi kurma), dan kadang-kadang engkau juga mengenakan makhluk lainnya. Engkau menyelamatkan, menjaga, memperbaiki dan menegakkan hamba kembali. Akan tetapi hamba tidak mengetahui kekuatanmu, dan hamba tidak tahu siapa engkau. Ya Tuhan, tolong jelaskan misteri ini kepada hamba. Jawablah segala pertanyaanku. Bagaimanakah caranya untuk bertemudenganmu? Bagaimanakah suatu ciptaan itu ada dan berakhir? Apakah karakteristik dari keempat yuga tersebut”
            Visnu berinkarnasi dalam wujud varaha tersenyum secara misterius. Prtivi sangat kagum ketika menyaksikan keseluruhan telur universal (Brahmanda), para dewa dan penguasa dunia (lokapala) dalam perut babi hutan yang tersenyum tersebut. Ia mulai memuja Visnu. Senang dengan soa pemujanya, Visnu dalam wujud babi hutan bersedia menjawab semua pertanyaan bumi.

Penciptaan
            Tiga sifat dasar yang merupakan manifestasi Paramatman yang terdiri dari sattva adalah sifat baik atau kesucian, rajas adalah hawa nafsu dan kesenangan seksual, dan tamas adalah kebodohan atau kegelapan. Lima unsur penciptaan Bhuta yaitu ksiti (bumi), apa (air), tejas (energi), marut (angin) dan vyoma (langit).
            Pada awalnya tak ada apapun di dunia ini, yang ada hanya kekosongan. Dari kekosongan tersebut tercipta bunyi dan dari bunyi tercipta langit. Dari langit tercipta angin, dari angin tercipta energi, dari energi tercipta air, dan dari air ada kelahiran di bumi. Dengtan unsur ini, Dewa Visnu menciptakan makhluk hidup di jagat ini. Dan beliau melahirkan bumi agar ia dapat melahirkan makhluk hidup ini. Paramatman atau Brahma tidur diair. Kata nara berarti air dan ayana berarti tempat beristirahat. Karena Visnu tidur di atas air, beliau disebut Narayana.
            Lamanya satu hari Brahma disebut kalpa (siklus). Pada akhir kalpa Visnu datang dan jagat raya dimusnahkan. Siklus yang sekarang disebut varaha kalpa, karena dalam kalpa ini visnu mengenakan wujud seekor babi hutan untuk mengangkat bumi dari kedalaman samudra. Ketika yang ada hanya kekosongan, jagat raya diliputi oleh kegelapan malam dan tak ada tanda-tanda kehidupan. Visnu tidur di atas air keberadaan awal dan ketika bangun, beliau menciptakan jagat raya dalam sembilan sarga (tahapan).
            Saat beliau memikirkan tentang penciptaan, ciptaan yang lembam gelap muncul dan dari sini tercipta lima entitas (khayalan), yang dikenal sebagai tamas (kegelapan), moha (khayalan), mahamoha (khayalan besar), tamisra (kegelapan) dan andhatamisra (kegelapan pekat). Sarga ini disebut prakrta sarga (alami). Visnu menciptakan pepohonan, tanaman menjalar, semak-semak, bukit dan gunung. Semua dapat berkembang tapi tidak dapat bergerak. Sarga disebut mukhya (utama) sarga.

Ciptaan Brahma
            Ketika Narayana tidur diair, bunga teratai keluar dari pusarnya. Varaha berkata pada bumi bahwa Brahma berasal dari bunga ini. Padma berarti teratai dan yoni berarti asal mulai. Brahma menciptaka lima orang putra dengan nama Sanaka, Sanatana, Sanandana, Kratu dan Sanatkumara.
            Ketika Brahma mencapai ketiadaan sebagai hasil dari segala kegiatan meditasi ini, ia diliputi perasaan marah dan sedih. Dari kemarahan lahirlah bayi yang menangis, yang diberi nama Rudra. Kata Rud berarti menangis. Rudra dipersamakan dengan Siva. Brahma menyuruh Rudra untuk mencipta. Tetapi Rudra lebih memilih meditasi.
            Dari kekuatan mentalnya, Brahma kemudian menciptakan Rsi Marici, Bhrgu, Angira, Pulastya, Pulaha, Atri, Vasistha, Dharma, Samkalpa, dan Narada. Dari jari kanannya lahir Daksa yang menjadi prajapati, yaitu penguasa (pati) dari semua makhluk hiduo (praja) yang akan diciptakan. Istri Daksa lahir dari jari kaki kiri Brahma.
Lahir Svayambhuva Manu yang memiliki dua putra yaitu Priyavrata dan Uttanapada.

Narada
            Rsi Narada mengunjungi Priyavrata yang disambut dengan hormat. Narada mandi di danau Savitri yang disebut sebagai ibu dari Veda untuk mendapatkan kembali pengetahuan pada kehidupannya yang terdahulu. Narada menceritakan kehidupannya terdahulu kepada Priyavrata yang sangat ingin mendengarkannya. Kelahiran Narada yang terdahulu adalah Sarasvata di kota Avanti pada jaman Satya Yuga. Saat Sarasvata bermeditasi dan bertapa untuk menyenangkan Narayana maka Narayana menampakkan wujud aslinya.
Saat Narayana menghilang Sarasvata pun mengakhiri tapanya, sebelum meninggal ia menghabiskan beberapa tahun di kediaman Brahma yaitu Brahmaloka. Ia pada akhirnya lahir sebagai putra dari Brahma dan diberi nama Narada.
Narada kemudian mengajarkan Priyasvrata pujian-pujian dalam memuja Dewa Visnu. Penghormatan kepada yang memiliki organ tubuh terbatas, dewa berpakaian putih dalam satya-yuga, merah dalam treta-yuga, kuning dalam dvapara-yuga, dan hitam dalam kali-yuga, dewa yang telah menciptakan Brahmana dari mulut, ksatriya dari tangan, vaisya dari pinggang, sudra dari kaki dan penghormatan kepada dewa yang membawa perisai, pedang, tongkat dan teratai ilahi.

Asvasira
            Ada  seorang raja yang bernama Asvasira bertanya kepada Rsi Kapila bagaimana cara memuja Narayana. Rsi Kapila menjawab “engkau dapat memuja Narayana yang engkau inginkan”. (maksudnya Kapila adalah dirinya sendiri yang merupakan manifestasi dari Narayana). Yang kedua, untuk mengetahui Narayana adalah melalui pengetahuan. Kapila lalu menceritakan Raivya dan Vasu.

Raivya dan Vasu
            Vasu adalah seorang raja keturunan dari Brahma. Pada suatu hari Vasu mengunjungi Brhaspati. Akan tetapi dalam pejalanan ia bertemu dengan seorang Vidyadhara yang bernama Citraratha. Citrarata berkata kepada Vasu bahwa Brahma sedang mengumpulkan para dewa dan para Rsi. Brahma menghadiri dan Vasu ikut dan menunggu diluar sampai selesai.
            Rsi Raivya hadir untuk bertemu Brhaspati. Setelah selesai Brhaspati pun menemui kedua orang yang telah menunggunya.
            Apa yang dapat aku lakukan pada kalian?” tanya Brhaspati.
kami ingin mengetahui apakah pengetahuan lebih tinggi dari perbuatan, “tanya Vasu dan Raisya. “aku akan memberimu sebuah cerita, “jawab Brhaspati
            Ada seorang Brahmana yang sangat disiplin dan bajik yang bernama Samyamana. Pada suatu hari, ia pergi mandi ke sungai Ganga. Ada seorang pemburu Nisthuraka yang sedang menangkap burung dipinggir sungai Ganga.
Janganlah melakukan perbuatan kejam seperti itu, janganlah membunuh burung-burung itu, “kata Samyamana.
            siapa yang membunuh burung itu?” tanya Nisthuraka. Semua makhluk hidup memiliki roh dan bagaimana mungkin aku melakukan pembunuhan itu? Tak ada manusia yang membanggakan dirinya sebagai pelaku suatu tugas tertentu. Jika ia melakukannya, ia akan dianggap egois dan tak akan pernah mendapatkan kebebasan. Brahma sendirilah pelaksana segalanya.”
            Nisthuraka membuat api. Ia kemudian menyuruh Samyamana untuk memilih salah satu lidah api memindahkan lidah api tersebut dengan cara memercikkan air. Samyamana segera melakukan hal itu, dan api semuanya padam.
            api itu dan lidah apinya adalah satu dan sama,” kata Nisthuraka. “bagaimanakah cara membedakan keduanya? Ketika engkau mengeluarkan lidah api, api akan padam. Segala ciptaan yang ada disekitar kita dipersamakan dengan Brahman. Brahman tak akan mengalami penderitaan atau sakit, terhadap apa yang dilakukan manusia pada roh individual (jivatman). Manusia harus membebaskan dirinya dari rasa ego dan mereka juga harus menyadari diri mereka sendiri. Mereka harus bekerja tanpa mengharapkan suatu kebanggaan bahwa ia yang telah melakukan pekerjaan tersebut.”
            Cerita ini telah menjawab pertanyaan Raivya dan vasu dan mereka kembali pulang kerumah masing-masing. Ketika mendengar cerita itu keraguan Asvasira telah hilang. Ia menyerahkan kerajaannya kepada putranya dan beristirahat di hutan yang bernama Naimisa untuk bermeditasi.

Vasu
            Vasu telah menyerahkan kerajaannya kepada putra nya Vivasvana. Vasu pergi ke Tirtha yang bernama Puskara dan menyelenggarakan upacara kurban yang ditujukan kepada Dewa Pundarikaksa (Visnu). Dalam api muncul sosok dan bertanya “Apakah yang kalian inginkan?”. Vasu pun menanyakan siapa dan dari mana berasal sosok tersebut. Sosok tersebut kemudian bercerita.
            Pada jaman dahulu Vasu adalah raja Kasmir. Ia pergi berburu lalu memenah rusa yang merupakan seorang Rsi, ketika ia menyadari kesalahannya, ia mengadakan upacara penebusan dosa. Raja itu meninggal karena sakit perut, dan sebelum meninggal ia mengucapakan “Narayana”.
            Sosok itu adalah hantu (Brahma Raksasa) karena Vasu berbuat dosa membunuh seorang Brahma, hantu tersebut memasuki tubuh Vasu dan membuatnya sakit perut. Karena sebelum meninggal Vasu menyebut “Narayana” maka ia dibawa ke sorga, abdi Narayana mengeluarkan hantu tersebut dan Vasu hidup bahagia di sorga.
            Setelah beberapa tahun berlalu, Vasu lahir sebagai Raja Kasmir, kemudian Brahma Raksasa memasuki tubuhnya. Saat melakukan upacara Vasu mengucapkan nama Pundarikaksa yang membuat hantu tersebut meninggalkan tubuh Vasu. Dosa hantu tersebut terhapus karena mendengar manta-mantra suci, kemudian atas anugrah Vasu, Brahma Raksasa tersebut lahir kembali sebagai pemburu yang bajik yaitu Dharma Vyadha.

Raivya
            Rsi Raivya pergi kesebuah Tirtha yang bernama Gaya dan memberikan percikan suci kepada para leluhur yang telah meninggal dan melakukan meditasi. Sanatkumara adalah Rsi yang bertubuh sangat besar dan menemui Raivya. Sanatkumara berkata bahwa memberikan percikan air suci kepada leluhur yang telah meninggal sangatlah penting, lalu Rsi tersebut bercerita tentang raja Visala kepada Raivya.
            Visala adalah raja yang memerintah kerajaan di Visala dan hidup bahagia, satu-satunya kesedihan beliau adalah tidak memiliki putra. Atas penasehatnya sang raja pergi ke Gaya untuk memberikan air suci dan pada saat itu muncullah tiga sosok dihadapannya. Sosok yang pertama berwarna putih adalah ayah Raivya, berwarna putih karena tidak pernah berbuat dosa. Yang kedua dan ketiga adalah merah dan hitan yaitu nenek dan kakek Raivya, karena pernah berbuat dosa dan sedang menanggung hasil perbuatannya. Karena Raivya memercikkan air suci maka para leluhur bebas dari ikatan keduniawian dan terbebas.

Vaisnavi devi
            Alam semesta dibagi menjadi tujuh loka dari alam tinggi dan tujuh loka dari alam bawah. Yang berasal dari alam tinggi yaitu Bhuloka (bumi), Bhuvarloka (sorga), Maharloka, Janaloka, Satyaloka dan Tapaloka.
            Dibumi ada sebuah gunung yang bernama Mandara yang dijadikan Vaisnavi untuk bertapa. Konsentrasi Dewi Vaisnavi terganggu karena ada ribuan gadis cantik tercipta, lalu Dewi mulai membangun istana dan memerintah mereka seperti bulan yang memerintahkan bintang.
            Narada mengunjungi para dewa, ditengah perjalanan ia melihat kecantikan istana Dewi Vaisnavi. Ada sosok raksasa Mahisasura yang akan dijatuhkan oleh Narada. Mahisasura tinggal di kota yang indah, dan Narada pergi kesana untuk memberitahukan tentang kecantikan  dewi Vaisnavi yang dianggap cocok menjadi istrinya. Karena ditentang oleh para penasehat, Mahisasura mengirim bala tentara besar dibawah komando Virupaksa.
            Para Dewa juga mngirim tentaranya untuk melindungi Vaisnavi, tetapi dapat dikalahkan. Utusan yang bernama Vidyutprbha pergi menemui Vaisnavi bahwa Mahisasura ingin menikahinya dan mengatakan yang sebenarnya siapa Mahisasura tersebut. Raksasa bernama Vipracitti memiliki seorang putri yang bernama Mahismati yang sangat cantik. Saat sedang berjalan dilembah Mahismati bertemu sebuah asrama pertapaan dan hendak mencapainya. Ia menyamar sebagai kerbau betina (Mahisi) untuk menakuti memilik tempat tersebut. Rsi yang mengetahui, mengutuk Mahismati menjadi kerbau selama seratus tahun. Tapi Rsi mengurangi kutukan tersebut sampai ia melahirkan seorang putra, kelahiran tersebut akan menghilangkan kutukannya. Lalu dari mandi di sebuah sungai Narmada, ia pun melahirkan putra yang bernama Mahisasura yang sekarang ingin melamar Vaisnavi yang tertolak. Mahisasura ingin menculiknya, tapi Vaisnavi merubah wujudnya sehingga memiliki sepuluh tangan untuk mengalahkan tentara raksasa itu.
            Selama sepuluh ribu tahun dewa bertarung akhirnya Mahisasura dipaksa untuk melarikan diri, tetapi para dewi mengejarnya dengan mengendarai singa dan dapat ditanggkap digunung Satasrnga. Ia menginjak dan memotong leher raksasa tersebut dengan tombak, karena dibunuh oleh Dewi Vaisnavi maka rohnya masuk sorga dan dipuja dalam lagu pujian Devi Stotra.

Rudrani dan Ruru
          Dewi Rudrani (Durga) melakukan tapa di bukit Nilagiri. Ada sesosok raksasa bernama Ruru yang tinggal di istana mewah dikelilingi lautan, kerena melakukan Tapasya ia lalu memutuskan untuk bertemu dengan Brahma. Brahma menganugrahi jika ia mati kepalanya tidak jatuh di tanah, lalu Ruru mulai menindas dunia dengan menguasai ketiga dunia yaitu Bhuloka, Bhuvarloka dan Svarloka. Ia juga mengusir Indra dari Amaravati. Para dewa diusir, Indra kemudian pergi kebukit Nilagiri dan memohon bantuan kepada Rudrani. Kemudian Ruru diserang oleh tentara Rudrani tetapi dapat dikalahkan, Rudrani sendiri yang membunuh Ruru dengan tombak dan memegang kepalanya tinggi di udara.
          Para dewa memuji Rudrani dengan pujian yang disebut Triprakara Stuti. Rudra dan Siva telah merubah wujudnya kedalam bentuk Rudrani lebih dari sembilan juta dalam wujud dewi Vaisnavi.

Kapalika Vrata
          Vrata adalah upacara keagamaan yang terdiri dari tiga yaitu, Kapalika Vrata, Babhravya Vrata, dan Suddhasaiva Vrata. Brahma awalnya memiliki lima kepala, setelah menciptakan Rudra ditrmpatkan di atas bahunya. Tetapi Rudra tidak bisa menempel, Rudra mengira Brahma mengejeknya karena mengucapkan doa Kapali yang berarti kepala. Hal ini membuat Rudra marah dan ingin menghilangkan kelima kepala Brahma, akan tetapi kepala tersebut menahan jempol Rudra sehingga tidak berlangsung. Karena selalu gagal, Rudra meminta nasehat kepada Brahma. Brahma menyuruh Rudra untuk melakukan Kapalika Vrata, lalu Rudra pergi ke gunung Mandara. Ia memotong kepalanya menjadi tiga bagian, memisahkan helaian rambutnya dan menjalinnya sebagai untaian benang suci di sekujur tubuhnya. Ia mengunjungi tempat suci, mandi diair suci dan melanjutkan meditasi, akhirnya ia menanggalkan benang rambut tersebut dan juga bajunya sehingga ia benar-benar telanjang (nagna).
          Rudra mencapai kota Kasi (Varanasi), ia segera mandi di sungai Ganga, kepala Brahma yang keras tidak lagi melekat dijempol Rudra karena kesucian Varanasi. Upacara yang dilakukan Rudra dikenal sebagai nama Nagna Kapalika Vrata, upacara ini dapat membantu membersihkan dosa membunuh seorang Brahmana.

Satyatapa 
          Babi  hutan kemudian memberitahu Prthivi cerita tentang Rsi Satyatapa.
Satyatapa melakukan meditasi di sebuah gunung di sebelah utara Himalaya. Rsi tersebut kehilangan salah satu jarinya saat memotong kayu, tangan yang terluka  tidak mengeluarkan darah  tapi mengeluarkan asap, kemudian Rsi tersebut menyatukan kembali jarinya.
          Sepasang makhluk setengah dewa (kinnara) tinggal di sebatang pohon dekat pertapaan Satyatapa, pasangan tersebut sangat kagum dengan kekuatan Rsi dan melaporkan kepada Indra. Indra dan Visnu memutuskan untuk memuji Rsi tersebut, Visnu berubah menjadi babi hutan dan Indra berubah menjadi pemburu yang datang kepertapaan tersebut.
          Apakah engkau melihat babi hutan yang terluka di sekitar sini ? “ tanya Indra. “Aku telah memanahnya, akan tetapi ia dapat melarikan diri. Saya harus membunuh babi hutan itu, jika tidak seluruh keluargaku akan mati karena kelaparan.”
          Satyatapa menjadi bingung tapi ia memutuskan untuk tetap diam tidak menghiraukan pertanyaan dewa Indra karena matanya dapat melihat tapi tidak dapat melaporkan, begitu juga dengan mulutnya dapat melaporkan tapi tidak melihat.
          Berdasarkan tindakan yang diambil Rsi tersebut, Indra dan Visnu menampakkan wujud aslinya. Mereka memberikan anugrah kepada Rsi tersebut yaitu Satyatapa dan gurunya Aruni menyatu dengan Brahman.

Sveta dan Vinitasva
          Hari ke-duabelas (dnadasi) dalam dua minggu bulan purnama pada bulan Karttika dan saat gerhana bulan adalah hari yang menguntungkan untuk membagi-bagikan beras.
         Sveta adalah raja kerajaan Ilavrtavarsa yang sering menyelenggaraka kurban dan menghadiahkan emas, perhiasan, kuda dan gajah kecuali beras. Ketika Sveta meninggal, ia mendapat sorga dan dianggap sebagai Apsara (penari surga). Ia mendapatkan makanan yang enak, akan tetapi ia tidak pernah memakan beras, keinginannya untuk mendapatkan nasi sangat besar, ia kembali ke bumi tempat upacara. Asap api masih mengepul dari tempat pembakaran mayat dan Sveta kemudian menjilati sisa-sisa makanan yang masih ada.
         Pada suatu hari, Vaisistha melihat kejadian itu. Ia menjelaskan kepada Sveta bahwa hal itu disebabkan karena ia tidak pernah menyumbangkan beras kepada orang lain. Vasistha juga memberitahu Sveta tentang Vinitasva.
         Raja Vinistasva telah dinasehati oleh oara pendeta untuk menyumbangkan makan dan benda-benda tetapi tidak diindahkan. Lalu ia mengalami penderitaan di sorga seperti Sveta.
          Babi hutan menjelaskan kepada Prthivi anugrah yang diperoleh jika menyumbangkan sapi, orang yang berhak menerimanya adalah mereka kaum Brahmana yang sangat miskin. Dengan mengamati upacara ini, dosa Sveta dapat diampuni dan mendapat kebebasan.

Cerita Penyelamatan Bumi
         Rsi Sanatkamara meminta untuk menceritakan kembali penyelamatan dirinya yang dilakukan babi hutan.
          Ketika bumi tenggelam di dasar samudra, ia memohon kepada dewa Visnu untuk menyelamatkannya. Ia mengucapkan doa-doa kesava stuti. Doa-doa tersebut dapat membebaskan manusia dari dosa, kekayaan dan masa kanak-kanak, dan doa tersebut sampai di Visnuloka.
           Mendengar permohonan itu, Visnu merubah wujudnya menjadi babi hutan raksasa. Tingginya enam ribu Yojana dan lebar badannya tiga ribu yojana. Babi hutan mengangkat bumi dengan taringnya, selama ribuan tahun babi hutan tersebut menyangga dengan taringanya. Dan saat penciptaan dimulai lagi, bumi diletakkan kembali ditempatnya.

Menyenangkan Visnu
Babi hutan lebih senang dengan persembahan yang sederhana yang dipersembahkan dengan setulus hati. Untuk mendapatkan anugrah Visnu, harus memakai pakaian putih dan bunga putih di kuil pada hari Dvadasi. Brahma yang baik dan jujur, Ksatriya yang rendah hati, Vaisya yang suka menolong dan Sudra yang menghormati para Brahmana dapat menyenangkan hati Visnu. Visnu akan memberikan anugrahnya kepada mereka yang memujanya dengan ketenangan hati dan konsentrasi penuh, tidak makan daging, masih bujangan, dan membebaskan pikiran dari rasa cemburu, marah, bangga, dan egois.
Dosa yang tidak disukai oleh dewa Visnu yaitu:
1.      Makan makanan yang tidak bersih.
2.      Memuja Visnu tanpa mandi atau setelah menyentuh mayat dan bangkai atau baru datang dari kuburan.
3.      Memuja dewa Visnu dengan berpakaian biru, merah atau hitam, kotor dan tidak dicuci atau pakaian milik orang lain.
4.      Memuja Visnu dalam keadaan marah.
5.      Memuja Visnu setelah makan ikan atau daging bebek.
6.      Makan makanan tanpa mempersembahkannya terlebih dahulu kepada Visnu.
7.      Memuja Visnu setelah minum-minuman beralkohol atau minum anggur.
8.      Makan atau menjual dahing babi.
9.      Pergi kedekat sebuah kolam dengan memakai alas kaki.
10.  Membuka pintu di kuil yang memuja visnu tanpa memainkan alat musik yang indah.

Menghormati Para Leluhur
Jumlah generasi yang digolongkan sebagai leluhur ada tujuh. Empat dianggap sebagai berwujud dan tiga lainnya dianggap abstrak. Walaupun orang miskin menghormati leluhurnya hanya dengan mencakupkan tangan, leluhur tersebut akan menerima dengan ikhlas upacara pemakaman tersebut. Tak ada batasan upacara pemakaman (Sraddha), dapat dilakukan siang hari, atau malam  hari, gerhana bulan, saat bintang (Naksatra) maupun setelah mimpi buruk. Semua diijinkan untuk melaksanakan upacara pemakamam, akan tetapi tidak bagi pemabuk atau manusia berdosa lainnya.
Tujuan utama dari upacara pemakamam tersebut adalah untuk mengingatkan kembali orang yang melaksanakan upacara tersebut akan kelahiran yang terdahulu. Hal ini sama dengan Gauramukha yang lupa bahwa ia adalah seorang Rsi pada kehidupan yang terdahulu. Kemudian dinasehati oleh Rsi Markandeya untuk melaksanakan upacara sraddha selama periode 12 tahun.

Durjaya
Kejadian Durjaya terjadi pada zaman Satya Yuga. Durjaya adalah putra dari raja Supratika dan istrinya Vdyutprabha. Ia mendapat anugrah tidak dapat dilihat oleh siapapun dan berhati keras yang diberikan Rsi Durvasa. Swayambhu Manu memiliki dua putra tentara yang menghancurkan para dewa yaitu Hetri dan Suhetri. Visnu kemudian merubah wujud menjadi banyak tentara digunung Semeru yang menyerang tentara Hetri dan Suhetri, tetapi dibiarkan hidup dan melarikan diri ke gunung Mandara. Hetri memiliki putri Sukesi dan Suhetri memiliki putri bernama Misrakesi yang sangat cantik. Durjaya menikahi kedua putri tersebut dan memiliki dua putra.
Pada suatu saat, Durjaya pergi berburu dan tiba disebuah pertapaan Rsi Gaurumukha. Semua tentara dan raja harus diberi makan oleh Rsi tersebut. Gaurumukha memiliki permata Cintamani yang akan mengabulkan semua keinginannya, permata ini anugrah dari Narayana. Durjaya menyuruh menterinya  Virocana untuk menanyakan tentang permata tersebut, tetapi Gaurumukha menolak memberitahukannya. Durjaya mengirim pasukan untuk mengambil permata itu, akan tetapi permata Cintamani melindungi Gaurumukha. Sehingga ribuaan tentara dapat dikalahkan termasuk Virocana. Hetri dan Suhetri mengirim pasukannya untuk membantu Durjaya, akan tetapi Gaurumukha memanggil Visnu untuk menghancurkan Durjaya dan semua tentara dengan Sudarsana Cakra.
Nimesa merupakan satuan waktu terkecil, panjangnya waktu sama seperti kedipan mata dan Visnu membunuh semua tentara hanya dengan satu Nimesa dan perang ini disebut dengan Naimisaranya. Hutan tempat perang ini adalah hutan yang sangat suci dan Visnu selalu berada disana.
Kematian Durjaya membuat Supratika sedih, akan tetapi ia tetap memuja Visnu sehingga Visnu menampakkan wujudnya dihadapan Supratika. Dan Gaurumukha tinggal di Naimisaranya sebagai Prabhasa dan bermeditasi serta bertemu dengan Rsi Markandeya pada saat itu.

Tithi
Tithi adalah hari bulan. Prajapala adalah tentara yang menjadi raja atas anugrah dewa Visnu dari Gaurumukha dengan permatanya yaitu Cintamani. Ia pergi kesebuah pertapaan dan bertemu dengan Rsi Mahatapa yang memberitahunya tentang tithi. Beberapa tithi akan membuahkan hasil yang baik dan mendapatkan pahala yang besar jika mengucapkan pujian-pujian pada hari itu.

Pratipada
Hari bulan pertama dikenal dengan nama Pratipada dan berhubungan dengan Agni. Brahma menciptakan hari tersebut dengan api kemarahan dan dianggap sebagai pemujaan dewa Agni.

Dvitiya
Hari kedua hari bulan dikaitkan denga pemujaan dewa kembar Asvini yang merupakan tabib para dewa.
Samjna yang merupakan putri dari Visvakarma menikah dengan dewa matahari Martanda,tetapi tidak tahan akan pancaran sinarnya. Ia kemuduan membuat wujud bayangan yang disebut Chaya yang sama persis dengan Samjna. Samjna menyuruh Chaya untuk menggantikan kedudukan istrinya, ia sendiri pergi kerumah ayahnya. Samjna juga pergi ke kerajaan Uttarakuru dalam wujud kuda betina (Asvini). Ia menemukan Samjna yang tinggal bersama kuda jantan dan kuda betina, dan memiliki dua putra yang bernama Nasatya dan Dasra. Karena mereka lahir dalam dari kedua orang tua denga wujud kuda, mereka dikenal dengan Asvini.

Tritiya
Hari ketiga hari bulan, dikaitkan dengan Rudra dan merupakan hari baik untuk melakukan Vrata bgi pasangan untuk mendapatkan kebahagiaan.
Brahma menciptakan Rudra dan menyuruhnya untuk mencipta, tetapi Rudra tidak mampu. Brahma kemudiam menyuruhnya meditasi di dalam air selama sepuluh ribu tahun, setelah selesai tubuhnya bercahaya dan menyatu dengan air sehingga ia dapat mencipta sesuai keinginannya.
Daksayani adalah putri Daksa. Daksa telah menyelenggarakan yadnya yang mengagumkan dan para dewa dan Rsi pun menghadiri. Mengetahui hal tersebut Rudra marah dan cahaya keluar dari telinganya. Dari cahaya itu lahirlah roh-roh jahat, raksasa, dan hantu yang akan menghancurkan yadnya tersebut. Brahma menyuruh para dewa untuk menyembah Rudra, sehingga yadnya tersebut bisa berjalan dengan lancar. Sebagai gantinya putri Daksa harus menikah dengan dewa Rudra.
Siva yang menikahi Sati putri Daksa tidak diundang dalam yadnya tersebut, tetapi Sati menghadirinya walaupun tidak diundang. Hal tersebut membuat Daksa menghina Siva, karena Sati tidak tahan mendengar hal tersebut ia membakar diri dan tewas dengan kekuatannya sendiri.
Mendengar hal tersebut, Siva sangat marah dan menciptakan ksatria yang bernama Virabhadra untukm menhancurkan yadnya tersebut. Sati terlahir kembali sebagai Parvati anak dari Himalaya dan menikah kembali dengan Siva.
Kembali kepada Varaha Purana, Gauri yang menikah dengan Rudra dan hidup bahagia. Tetapi Daksa menghina suaminya dalam yadnya yang dilakukannya. Ia pergi ke Himalaya karena tak tahan atas hinaan ayahnya, dan mampu melepas badan fisiknya. Gauri terlahir kembali sebagai Parvati dan melaksanakan tapasya agar Siva mau menjadi suaminya.
Pada suatu hari, seorang Brahmana kurus datang kepertapaan Parvati, Parvati lalu membawakannya sedikit makanan. Sebelum makan Brahmana tersebut mandi di sungai dekat pertapaan. Seekor buaya datang dan menangkap kaki Brahmana tersebut, dan sang Brahmana teriak minta tolong. Prvati bingung, setelah hatinya berdebat ia pun menolong Brahmana tersebut karena menyentuh laki-laki dosanya lebih kecil daripada membiarkannya mati. Setelah Parvati menyentuh Brahmana tersebut langsung menampakkan wujudnya sebagai Siva, atas restu Brahmana, Siva pun menikah dengan Parvaty.

Caturthi
Hari keempat hari bulan dikaitkan dengan penujaan terhadap Ganesha atau Vinayaka. Rudra menciptakan makhluk luar biasa yang bernama Vinayaka dari mulutnya, akan tetapi sejumlah Vinayaka juga lahir dari bagian tubuhnya yang lain. Para dewa dan Rsi tampak sulit untuk membedakan Vinayaka yang dahulu dilahirkan.
Brahma  mengumumkan kepada para dewa bahwa Vinayaka yang keluar
dari mulutnya menjadi pemimpin dan yang lainnya menjadi pembantu disebut gana. Vinayaka yang asli ditugaskan sebagai pemimpin (isa atau pati) dan dikenal sebagai Ganapati atau Ganesa. Ganapati lahir dihari Caturthi dan hal ini yang menyebabkan Caturthi dianggap sakral.
Pancami
Hari kelima hari bulan, pada hari ini makanan asam dihindari dan ular harus dipuja dengan memberikan susu.
Brahma menciptakan ular yang berbahaya dan sangat beracun, misalnya Ananta, Vasuki, Karkotaka, Padma, Mahapadma, Kambana, Sankha, Papa, Rajila dan Aparajita. Karena ular sangat berbahaya maka Brahma berkata bahwa mereka akan dimusnahkan oleh ibunya sendiri. Para ular pun memohon kepada Brahma agar mereka diberi tempat untuk hidup agar mereka tidak bertengkar dengan manusia. Dan Brahma menempatkan mereka tiga wilayah yang ada di alam bawah yaitu Patala, Sutala dan Vitala.
Brahma memberitahu para ular bahwa pada Klapa yang lain mereka akan  dilahirkan sebagai keturunan Rsi Kasyapa dan Kadru. Kadru dan Vinata adalah putri Daksa yang menikah dengan Rsi Kasyapa. Kasyapa memberikan anugrah kepada Kadru memiliki seribu ekor ular sakti sebagai anaknya. Sedangkan Vinata ingin memiliki dua anak yang lebih sakti dari anak Kadru.
Kadru melahirkan seribu telur yang menetas setelah berumur lima ratus tahun. Vinata melahirkan dua telur yang tidak menetas, krena tidak sabar Vinata memukul salah satu telur tersebut dan lahir cacat bernama Aruna. Aruna mengutuk ibunya bahwa ia akan menjadi budak Kadru selama lima ratus tahun dan mengizinkan telur yang satu menetas pada waktunya. Jika hal tersebut dilakukan, maka anak tersebut terbebas dari kutukan. Aruna kemudian datang kelangit dan menjadi penarik kereta matahari.
Uccaissrava adalah kuda dewa Indra. Kadru dan Vinata bertaruh tentang warna ekor kuda tersebut. Karena Vinata kalah dalam taruhan, ia pun menjadi budak Kadru. Sementara itu, telur yang lain menetas makhluk setengah burung setengah manusia. Makhluk ini adalah Garuda, mendapat anugrah dari dewa Indra bahwa ular adalah makanannya.
Garuda bisa membebaskan ibunya dari kutukan jika ia dapat membawa amrta (minuman keabadian) dari surga. Garuda berhasil, akan tetapi saat Garuda memberikan amrta kepada para ular, ia mengelabuinya dengan menggunakan rumput ilalang hal ini yang menyebabkan lidah ular bercabang.

Sasthi
Hari ke-enam dikaitkan dengan pemujaan terhadap Karttikeya.
Pada suatu hari Brahma menyuruh Karttikeya untuk memimpin perang melawan raksasa Hiranyakasipu.
Siva dan Parvaty menciptakan seorang anak yang tampan dan kuat yaitu Karttikeya, Kumara dan Pavaki. Karttikeya sebagai pemimpin para dewa.

Saptami
Saptami adalah hari ketujuh dikaitkan dengan pemujaan dewa Matahari. Matahari sangat pintar dan pancaran sinarnya membakar semua ciptaan. Pada hari Saptami, para dewa memohon kepada dewa Matahari untuk mengurangi pancarannya. Matahari bersedia dan bumi dapat diselamatkan.

Astami
Hari kedelapan dikaitkan dengan kekalahan Andhaka. Andhaka adalah putra Kasyapa dan Diti, dengan memuja Brahma ia mendapat anugrah bahwa tak ada dewa yang dapat membunuhnya jika kepalanya tidak jatuh ketanah. Peperangan antara raksasa dan para dewa pun tak dapat dihindari, para dewa mengalami kekalahan. Saat Andhaka terkena Trisula Siva, dari darah tersebut lahirlah Andhaka yang lain. Siva membuka mulutnya dengan kemarahan, munjullah api yang berwujud dewi menyeramkan yaitu Matrika. Api yang keluar membakar habis darah yang keluar,sehingga Andhaka dapat dibunuh.

Navami
Hari ke-sembilan dikaitkan dengan Vetrasura dan kematiannya ditangan dewi Gayatri. Pada kehidupan terdahulu, ayah Vetrasura dibunuh dewa Indra dengan busa kerena ia telah mendapatkan anugrah tidak dapat dibunuh dengan senjata apapun. Pada kelahiran berikutnya ia mempunyai putra yaitu Vetrasura yang menjadi musuh tangguh para dewa. Dewi Gayatri dengan delapan tangan memegang senjata masing-masing tersebut dapat membunuh Vetrasura dengan mengenakan sari putih. Hari ini ditetapkan sebagai hari Gayatri.

Dasami
Pada hari kesepuluh hanya diperbolehkan makan yoghurt dan memuja sepuluh dewi yang diciptakan Brahma pada hari Dasami tithi yaitu, Purva, Pascima, Uttara, Daksina, Urddhva, Adhava, Agneya, Nairrta, Isana, dan Vayavya. Dewa yang menikah dengan dewi tersebut adalah Indra, Varuna, Kubera, Yama, Svayam, Sesanaga, Agni, Nirrti, Sankara (Siva) dan Vayu.

Ekadasi
Hari ke-sebelas adalah hari saat Kubera dilahirkan dari debu badai yang keluar dari mulut dewa Brahma saat mencipta. Kubera adalah bentuk yang nyata dari debu tersebut. Ia kemudian menjadi menteri para dewa dibawah perintah Brahma. Vrata adalah dengan makan buah-buahan.

Dvadasi
Hari ke-duabelas, Narayana berwujud dewa visnu kerena permintaan dewa angin, Vayu. Dvadasi adalah hari pernikahan Laksmi dengan dewa Visnu , dipuja dengan diberi mentega dan madu.

Trayodasi
Hari ke-tigabelas. Saat Brahma mencipta, dewa Dharma lahir dari bagian kanannya. Ia tampan, memiliki empat kaki, tiga tanduk dan dalam wujud sapi bertugas membawa manusia kejalan yang benar. Dewa bulan, Candra adalah saudara laki-laki Dharma. Pada suatu hari, Candra melihat istri Brhraspati dengan bernafsu.

Caturdasi
Hari ke-empatbelas dikaitkan dengan dewa Rudra. Melaksanakan puasa dan mendengarkan tentang Rudra pada Caturdasi membebaskan orang-orang dari dosa.

Amavasya
Adalah malam bulan baru dan dikaitkan dengan pemujaan tanmatra yang lahir dari tubuh Brahma, hidup dilangit, melakukan meditasi dan tinggal pada sari ramuan soma. Ia memimpin para leluhur (Pitr) makhluk hidup.

Purnamasi
Malam bulan penuh dikaitkan dengan dewa bulan Candra, putra dari Rsi Atri. Candra menikah dengan kedua puluh tujuh putri Daksa yaitu naksatra (bintang-bintang). Candra tertarik dengan Rohini dan mengabaikan istrinya yang lai. Daksa marah dan mengutuk candra agar nanti ia hilang perlahan-lahan.
Ramuan tumbuhan obat Soma muncul kembali akibat dari pengadukan samudra. Sari Soma ini adalah Chandra dan Siva menerima bulan sabit ini sebagai hiasan dahinya.

Vrata
Rsi Durvasa bertemu pemburu yaitu Satyatapa dan memberitahu tentang upacara Vrata. Macam-macam Vrata, Dvadasi Vrata yaitu saat bumi tenggelam di samudra, kanti Vrata yaitu saat Chandra menghilangkan kutukan Daksa, Avignha Vrata yaitu dilaksanakan oleh Siva sebelum membunuh raksasa  Tripurasura dan oleh Rsi Agastya sebelum minum samudra, Kama Vrata dikaitkan dengan pemujaan Skanda, Santi Vrata dikaitkan dengan Pancami Tithi saat Suklapaksa dan dalam bulan Karttika, Arogya Vrata membebaskan raja Anaranya dari kutukan penyakit kusta, dan Putresti Vrata membuat raja Surasena mendapatkan seorang putra.

Tentang Yuga
Rsi Gautama mendapat anugrah dari Narayana bahwa tidak akan kekurangan beras dan buah. Ia menggunakan anugrah itu untuk memberi makan Rsi dipertapaan gunung Satasrnga. Rsi ingin pergi dari pertapaan seolah-olah dosa dari Gautama yang dituduh telah membunuh sapi yang diberinya minum. Untuk menebus dosa, Gautama pergi kegunung  Himalaya dan mendapat sehelai rambut kusut dari Siva keluar dari sungai Godavari Ganga. Saat menyentuh air tersebut sapi hidup kembali, dan ia menyadari para Rsi menipunya.
Gautama mengutuk para Rsi tidak diizinkan menyelenggarakan upacara sakral dari Veda dan hanya Siva yang dapat mengampuninya. Pra Rsi pergi kegunung Kailasa dan Siva mengubah kutukannya, Rsi tersebut akan lahir kembali sebagai pembohong dan penipu di zama Kali Yuga.

Keagungan Dewa Visnu
Visnu lebih berkuasa dari Siva dan Brahma. Visnu memiliki sifat sattva guna. Brahma memiliki sifat yang merupakan campuran dari sattva dan rajas guna. Dan semua rajas, tamas, dan sattva guna ditemukan pada Siva.

Geografi
Untuk melanjutkan penciptaan, Brahma membagi dirinya menjadi dua bagian. Bagian yang satu berwujud laki-laki yang dikenal sebagai Svayambhuva Manu. Dan bagian yang lain dalam wujud wanita yang dikenal sebagai Satarupa.

Penebusan Dosa
Seekor elang menyambar ikan nelayan dan membawa terbang, tetapi ikan tersebut terjatuh dan mati kerena terbentur batu. Ikan tersebut lahir sebagai raja  yang bernama Anandapura dan elang tersebut sebagai putri  yang sangat cantik lalu mereka menikah. Raja mengalami sakit kepala yang keras, mereka diizinkan untuk ingat kehidupannya terdahulu oleh Visnu. Dengan memuja dewa Visnu mereka diberi kebebasan dean hal ini meyebabkan mengapa Kokamukha menjadi tirtha yang sangat terkenal.

Maya

Seorang Brahmana mendapat anugrah dari dewa Visnu untuk mandi disungai dekat pertapaannya, kemudian ia dilahirkan sebagai putri Nisada kasta rendah. Lalu menikah dengan Nisada yang lain dan memiliki tiga putra empat putri serta hidup bersama selama lima puluh tahun sehingga ia melupakan kehidupan terdahulunya sebagai Somasarma. Suatu hari Visnu mengajak wanita tersebut kepingir sungai dan mandi, ia kemudian muncul sebagai Brahmana Somasarma. Saat ia teringat dengtan kehidupan sebagai istri Nisada,kemudian ia memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Nisada. Akan tetapi,ketika ia melakukan hal itu, ia tidak lagi melihat Nisada. Dan saat ia melihat desa Nisada, ia juga tidak menemukannya. Segalanya lenyap begitu saja karena Somasarma dipengaruhi oleh maya.

Tirtha
Akhetaka dan Gridhravata adalah dua Tirtha yang berada dekat dengan Varahaksetra. Orang yang mati dikedua tempat tersebut akan tinggal di Indraloka, atau kediaman Indra di sorga.

Mathura
Visnu berinkarnasi sebagai Krsna di Mathura yaitu kediaman dewa Visnu. Kesucian Mathura lebih besar dari Naimisaranya, Prayaga, Puskara, Varanasi, Vinduka, Visranti, dan Kampilya adalah tempat penting yang ada di Mathura. Jika seseorang mempersembahkan sesajian terhadap leluhurnya di Mathura, orang tersebut akan memdapat Punya yang besar.

Patung
Ada beberapa larangan pemujaan terhadap patung dalam rumah tangga. Misalnya, pemujaan terhadap tiga Salagrama atau tiga patung Ganesa atau Durga tidak diperbolehkan. Patung yang sudah rusak atau anggota badannya kurang tidak boleh dipuja lagi. Linga dapat dipuja kapan saja.

Kewajiban terhadap orang Mati
Setelah meninggal jasad dimandikan kemudian dilumuri dengan minyak, mentega, dupa dan yang harum lainnya. Ketika api pembakaran telah disulut,kepala jasad yang pertama kali. Ketika sudah terbakar semua, api dibawa berkeliling, kemudian upacara perabuan dilaksanakan.

Amal
Orang yang suka beramal akan mendapatkan kesenangan, seorang istri, putra dan nasib yang baik. Amal berupa makanan akan memberikan kesehatan yang baik, kemampuan yang tinggi dan daya ingat yang luar biasa. Amal yang berupa air akan mmenuhi semua keinginan. Jika kita menyumbangkan beras, air, buah-buahan, pakaian, dan madu akan memberikan kebahagiaan dalam hidup ini dan kehidupan mendatang. Jika seorang menyumbangkan dupa, orang tersebut akan mencapai Vasuloka atau Goloka, dua tempat kediaman surgawi. Jika menyumbangkan mentega murni atau madu, orang tersebut akan dapat memperoleh Vimana. Memberikan lampu akan menyelamatkan orang lain dari kegelapan. Memberikan naungan kepada makhluk lain yang ketakutan, orang tersebut akan mendapatkan semua keinginannya. Amal berupa sapi akan  sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Epiloog
Membaca dan mendengarkan Varaha Purana akan mengurangi dosa orang tersebut, membebaskan dari segala penderitaan, juga memberika Punya yang sangat sulit diperoleh pada sebuah Tirtha.
Membaca satu bab Varaha Purana memnghasilkan Punya yang sama dengan menyumbangkan seekor sapi. Membaca sepuluh bab Varaha Purana Punya yang diperoleh karena melaksanakan upacara kurban yangt sangat besar. Yang paling penting, membaca Varaha Purana akan menyenangkan hati Narayana


AGNI PURANA
Pengenalan Agni Purana
            Kitab Purana adalah Kitab yang suci dan kisah-kisahnya sekarang ini telah membentuk bagian dan isi dari tradisi. Menurut kepercayaan Kresna Dwaipayana Wyasadewa adalah salah satu dari Veda wyasa yang telah menyusun kitab Mahabharata. Setelah menyusun kitab Mahabharata beliau menyusun kitab Purana. Yang mana kitab Purana dibagi menjadi dua yaitu: Maha Purana dan upa Purana yang maing-masing berjumlah 18 Purana.
            Agni Purana termasuk kedalam Maha Purana. Nama Agni Purana baiasanya duduk didalam ke-8 daftar Purana utama. Dalam agni Purana terdapat sekitar 15.500 sloka. Agni Purana termasuk di dalam golongan Tamsika Purana bersama dengan Mtsya Purana, Kurma Purana, Lingga Purana, Siva dan Skanda Purana. Pengarang dari Agni Purana adalah dewi Agni sendiri, kemudian menurunkan ajaran Agni Purana ini kepada Rsi Vasistha. Murid Vyasa Deva yang bernama Suta kemudian mewarisi ajaran ini dari gurunya.
            Agni Purana tidak memiliki bagian-bagian yang terpisahkan melainkan hanya terbagi menjadi 383 adhyaya atau bab. Dan, salah satu bab yang paling menarik adalah bab ke-380, bagian ini memberikan penjelasan tentang inti sari dari Advaita Brahmanajnana. Yang berarti pengetahuan yang mengajarkan tentang kesatuan antara jiwa individu (Atman) dengan jiwa universal (Brahman). Bagian ini merupakan rangkuman dari ajaran Veda-Veda dan Upanisad.
            Ada bebrapa hal yang dibicarakan dalam kitab Agni Purana dan semua itu bukanlah hanya kisah semata. Semua Avatara Visnu yang pernah menjelma ke bumi diceritakan di dalam kitab Agni Purana. Selain itu juga di ajarkan tentang bagaimana persyaratan membangun kuil ataupuan tempat ibadah, membuata patung dewa, tentang astrologi, ekonomi, ritual, pengetahuan tentang obat-obatan, perawatan, pertanian, sastra, drama, menari, tata bahasa, dan rangkuman dari ajaran yang terdapat dari kitab Bhagavadgita, Veda dan Upanisad.
            Maha Purana disusun antara 400 A.D hingga 1000 A.D. setiap Purana memiliki 5 karakteristik yang berbeda-beda, yaitu tentang penciptaan alam semesta, prosese penciptaan dan penghancuran secara periiodik, keturuanan raja-raja dan penguasa, menjelaskan keadaan berbagai jaman dan tentang garis keturunan, dengan demikian ini akan memberikan kesan bahwa Purana hanyalah kumpulan kisah-kisah dan anekdot yang berfariasi dan menarik. Seperti halnya di dalm kitab Agni Purana yang mana terdapat sedikit cerita dan anekdot tetapi penuh dengan ajaran ritual.
  AGNI PURANA
Avatar
            Avatar adalah sebuah inkarnasi Dewa atau Dewa mengambil wujud manusia untuk lahir kedunia dengan tujuan menegakan kebenaran dan menghancurkan kejahatan. Dewa Visnu adalah pemelihara alam semesta karena itu Beliau yang paling sering berinkarnasi, Beliau telah 9 kali berinkarnasi dan inkaarnasi yang terakhir adalah yang belum datang. 10 Avatar tersebut antara lain :
Matsya Avatar
            Matsya Avatar adalah ketika wisnu mengambil wujud Ikan yang besar, tujuannya yaitu untuk menghancurkan kejahatan yang telah dilakukan oleh Danawa bernawa Hayagriwa yang telah mencuri naskah suci Weda dan pengetahuan tentang Brahman, maka dalam wujudnya sebagai Ikan yang besar Wisnu juga menbunuh Hayagriwa dan mengembalikan weda ketempat asalnya.
Kurma Avatar
            Kurma Avatar adalah ketika Wisnu mengmbil wujud sebagai seekor Penyu besar. Untuk menyelamatkan dunia dari guncangan akibat pemutaran Gunung Mandara Giri oleh para Dewa melawan Daitya. Dimana para Dewa dan Daitya melakukan pengadukan di samudra Mantana untuk mendapatkan tirta Amerta yang pada akhirnya didapatkan oleh para Daitya kemudian direbut kembali oleh Para Dewa.
Waraha Avatar
            Inkarnasi selanjutnya Wisnu mengambil wujud seekor Babi hutan (Varaha). Dimana misi bliau adalah membunut raksasa Hiranyaksa yang merupakan Putra dari Rsi Kasyapa dan istrinya Diti. Hiranyaksa merupakan Asura yang sangat sakti atas anugrah dari Dewa brahma, sehingga dengan kesaktiannya Hiranyaksa menyerang para Dewa dan menaklukkannya. Ia juga mengalahkan Waruna (Dewa Samudra), dan memulai membangun istana di dasar Samudra, maka ia dengan kesaktiannya memindahkan bumi kedasar samudra. Akibat dari prilaku Hiranyaksa para Dewa menjadi takut dan menghadap dewa Wisnu seraya memohon agar beliau melakukan sesuatu terhadap perbuatan Hiranyaksa. Maka dengan itu Wisnu berkenan untuk turun kedunia menjelma menjadi seekor Babi (Varaha) memasuki samudra dan akhirnya Wisnu dapat mengalahkan Hiranyaksa dan mengangkat bumi dari dasar samudra.
Narasimha (Makluk setengah singa dan setengah Manusia).
            Adalah Hiranyakasipu saudara dari hiranyaksa merasa marah mendengar kematian saudaranya yang dibunuh ditangan Wisnu, sehingga pada akhirnya ia memutuskan untuk membunuh Wisnu. Kemudian ia menjadi hebat dan tak terkalahkan tidak dapat dibunuh baik siang maupun malam, tidak dapat dibunuh oleh manusia ataupun binatang buas,tidak akan mati dilangi di air maupun didarat, itu akibat dari anugrahnya Dewa Brahma.
            Hiranyakasipu memiliki seorang putra yang bernama Prahlada, seorang pemuja Wisnu yang taat, dan tentunya berlawanan sekali dengan ayahnya Hiranyakasipu. Beberapa kali ayahnya berusaha untuk mencelakakan Prahlada, akan tetapi atas kehendak Wisnu Prahlada akhirnya selamat. Karena kesaktian dari Hiranyakasipu para Dewa di usir dari kahyangan, dan para Dewa pun memohon pada Dewa Wisnu sehingga Dewa Wisnu berkenan untuk turun kedunia menjelma menjadi Narasimha yang membunuh Hiranyakasipu tidak pada siang hari ataupun malam hari, tetapi melainkan pada saat senja hari. Demikian pula senjata yang digunakan untuk membunuh bukan buatan manusia, tetapi Kuku dari Narasimha.
Wamana Avatar
            Cucu dari Raja Prahlada adalah Vali, dan Vali ini sangatlah sakti. Ketika ia memerintah terjadilah perang antara Dewa dan Asura. Para Dewa mengalami kekalahan dan diusir dari kahyangan, kemudian para Dewa memohon kepada Dewa Wisnu untuk menyelamatkan mereka. Dan Visnu turun menjelma menjadi Brahmana Cebol putra dari Aditi dan Kasyapa. Pada saat Vali mengadakan upacara persembahan sang Brahmana muncul dan memulai mengucapkan mantram-mantram Veda untuk keperluan Upacara. Vali menjadi senang sehingga menganugrahkan apa yang dikehendaki Brahaman yang merupakan titisan Wisnu. Sang Brahmana meminta tanah seluas yang bisa dijangkau oleh ketiga kakinya, dan Vali menyetujuinya pada saat itulah Brahmana yang Cebol menjadi besar, satu langkahnya menutupi Bhur Loka, langkah keduanya menutupi Bwah Loka, dan langkahnya yang ketiga menutupi Swah Loka. Sehingga Wisnu dapat menguasai ketiga dunia dan dikembalikannya kepada para Dewa.
Parasurama Avatar
            Wisnu turun kedunia sebagai putra dari Rsi Jamadagni dengan Renuka. Misi dari kelahiran Parasurama adalah untuk melindungi para Brahmana dan memberi pelajaran pada para Kesatriya yang sewenang-wenang. Parasurama berhasil membunuh kesatriya yang sewenag-wenang sebanyak 21 orang. Di padang kuruk ksetra, ia membuat lima buah sumur untuk menampung darah para kesatriya itu, sehingga pada akhirnya Parasurama menyerahkan seluruh dunia pada pengawasan Rsi Kasyapa. Dan ia sendiri tinggal dipegunungn Mahendra.
Rama Avatar
            Dikisahkan Dewa Brahma muncul dari pusar Dewa Wisnu, putra dari Dewa Brahma adalah Marici, putra Marici adalah Kasyapa, putra Kasyapa adalah surya, putra Surya adalah Waivata Manu, putra Manu adalah Ikswaku, Putra dari Ikswaku adalah Kakutstha, putra Kakutstha adalah Ragu, putra dari Ragu adalah aja, putra Aja adalah Dasaratha dan putara dari Dasaratha adalah Rama, Bharatha, Laksamana dan Satrughana. Dimana misi rama adalah untuk menghancurkan kesombongan dari raksasa Rahwana raja Alengka.
Harivamsa
            Seperti yang telah disebutkan Brahma muncul dari pusar Dewa Wisnu, dan putra Dewa Brahma adalah Atri, dan Atri sendiri adalah Soma, dan putra Soma bernama Pururawa, putra Pururawa adalah Ayu, dan putra Ayu adalah Nahusa, putra Nausa: Yayati. Dua orang istri Yayati yaitu Dewayani dan Sarmista. Dewayani mempunyai tiga orang putra yaitu Druhya, Anu, dan Puru. Keturunan Yadu dikenal sebagai Yadawa. Wasudewa adalah seorang Yadawa, istrinya bernama Dewaki, Wisnu turun dari kedua pasangan ini yang bernama Krishna. Krisna sendiri adalah putra ke-8 dari Wasudewa dan Dewaki. Krisna kecil diasuh Nanda sebagai raja para pengembala, yang tinggal di kota Brindawan. Disanalah Krisna sebagai inkarnasi Wisnu memulai menunjukkan Lila Kridanya dengan membunuh para raksasa utusan Kamsa. Di Brindawan itu pula Krisna melakukan segala bentuk keajaiban yang mengisyaratkan akan keawataraan Beliau. Krisna juga membunuh Raja Kamsa yang merupakan menantu dari Jarasanda. Mendengar kematian menantunya, Jarasanda menjadi marah dan memutuskan untuk membasmi para Yadawa. Dan banyak lagi yang dilakukan oleh Krisna sebagai awatara Wisnu, dan hal tersebut selengkapnya ikisahkan dalam Harivamsa, Agni Purana hanya memberikan cerita singkatnya saja.
Mahabharata
            Dalam Mahabharata para Pandawa sebenarnya hanyalah pemeran pembantu dimana sebenarnya Krisna menggunakan mereka untuk menghancurkan kejahatan di dunia. Dan Krisna adalah sosok utama dalam kisah Mahabharata, dimana Krisna sebagai awatara Wisnu turun kedunia untuk mengembalikan prinsip-prinsip Dharma yang menyimpang akibat ulah para Korawa sebagai saudara dari Pandawa.

Buddha dan Kalki
            Awatara Wisnu yang ke -9 adalah Buddha dan yang ke-10 adalah Kalki. Bertahun-tahun yang lampau terjadilah perang antara Dewa dan Asura, dimana para asura berhasil menang. Sehingga para dewa melarikan diri serta meminta bantuan kepada Dewa Wisnu. Dan akhirnya Beliau berkenan serta memberitahukan bahwa Mayamoha akan lahir menjadi Buddha putra raja Sudodana, dimana Wisnu turun menjadi Buddha adalah mempunyai misi untk kembali menegakkan ajaran Weda yang menyimpang akibat dari ritual yang berlebihan. Manusia cendrung berpikir ateis, matrealis den menjadi penguasa maupun kanibal.
            Selanjutnya diramalkan Kalki akan turun di bumi sebagai putra dari seorang Brahmana yang bernama Wisniyasa. Ia akan mengangkat senjata untuk memerangi kejahatan. pada setiap perputaran 1 Kalpa dan setiap Manwantara Wisnu akan lahir dalam berbagai wujud. Adalah sebagai tugas yang suci untuk mendengarkan kisah para Awatara.
Tentang Penciptaan
            Selanjutnya Dewa Agni menceritakan kisah penciptaan pada Wasista. Wisnu adalalah pencipta, pemelihara dan pelebur dari alam semesta ini. sebelum penciptaan dimulai, yang ada hanyalah Brahman yang memnuhi segalanya tidak ada siang ataupun malam. Pertama-tama Wisnu menciptakan air, dalam air ada sebuah benih Brahmanda (telur maha besar). Benih ini kemudian membesar menjadi telur dan mengapung di air. Dari telur ini Brahma menciptakan dirinya sendiri (Swayambu), lalu Beliau diam dalam telur selama 1 tahun. 1 bagian dari telur itu menjadi sorga dan bagian yang lain menjadi bumi. Diantara 2 wilayah itu, Brahma menciptakan langit yang maha luas. Bumi diletakkan di atas air, kemudian beliau m,enciptakan waktu, kilat, Guntur, awan, pelangi, kata-kata dan amarah. Kemudian dengan Yadnya beliau munculah Catur Weda (Rg, sama, yajur dan atarwa), dari kekuatan bathin itupuls Brahma menciptakan 7 Orang Rsi. Pretu sebagai raja pertama di bumi ini keturunan daru Durwa, sejak lahir memakai baju pelindung dan busur panah dan ia memerintah dengan baik serta menjalani aturan Dharma.
Tentang Berdoa, Membangun Kuil dan Patung Dewa.
            Selanjutnya Agni Purana menceritakan tentang bagaimana aturan memuja, membangun kuil dan patung dewa. Cara untuk memuja Wisnu, Siwa, Surya dan berbagai Dewa-dewi lainnya juga dijelaskan dalam kitab ini, termasuk berbagi mantra yangdigunakan untuk menyenangkan para dewa dan dewi. Dalam Agni Purana orang yang membangun kuil atau tempat suci akan menjadi orang yang berbakti dan masuk sorga. Demikian pula  pahala yang didapat dari orang yang membangun kuil dianggap lebih besar dari pada menyumbang benda lainnya. Akan tetapi pahala yang lebih besar akan didapatkan oleh orang membuat patung dewa. Patung dewa hendaknya dibuat sedemikian rupa menghadap kota atau desa. Namun khusus patung Wisnu bisa dibuat menghadap kearah mana saja, patung Wisnu terdiri dari berbagai wujud.
Tempat-Tempat Suci Untuk Bertirtayatra
            Tempat terbaik untuk melakukan Tirtayatra ialah Puskara. Dikatakan bahwa Brahma, para dewa dan rsi yang hendak pergi ke sungai tinggal di sini. Di Puskara terdapat dua tempat suci yaitu Jambumarga dan Tandulikaasrama. Selain itu terdapat juga tempat Tirtayatra yang baik yaitu Kuruksetra karena dilalui oleh Sungai Saraswati.
            Setiap tempat yang dilalui oleh sungai Gangga juga dianggap sebagai tempat suci (Tirta). Tempat suci terkenal lainnya ialah Prayagatirta, dimana kesucian tempat ini disebabkan karena tempat tersebut merupakan pertemuan 2 sungai suci yaitu sungai Gangga dan Yamuna. Sementara itu dinyatakan pula bahwa Dewa Siwa memberitahukan kepada Parwati, bahwa terdapat tempat yang sangat suci yaitu disebut dengan Varanasi.
Sungai Narmada Juga Adalah Tempat Suci Untuk Bertirtayatra
            Sungai yang menjadi tempat untuk bertirtayatra adalah sungai Narmada. Dan ada juga dinyatakan bahwa diantara tempat suci, Gayasura adalah tempat yang paling suci dan keramat. Hal ini terjadi karena dahulunya di tempat inilah Gayasura seorang Asura bertapa dengan tekunnya hingga berhasil. Dimana pada tapanya tersebut muncullah Dewa Wisnu dan memberikan anugrah, Gayasura meminta agar dianugrahi bahwa dia menjadi tempat suci yang dan keramat. Anugrahpun diberikan dan Gayasurapun menghilang. Namun tempat tersebut malah membuat bumi kering, sehingga Dewa Wisnu menyarankan kepada para dewa untuk melakukan persembahan pada tempat suci tersebut, dengan menggunakan tubuh dari Gayasura menjadi bahan persembahan serta kepalanya dari batu yang dimasuki oleh Dewa Visnu dan semua dewa.
Geography
            Dunia dibagi menjadi 7 wilayah (dwiva), yaitu Jambu, Plaksa, Salmali, Kusa, Kraunca, Saka dan Puskara. Dan tujuh dwiva ini dikelilingi oleh 7 samudra yaitu Lavana, Iksu, Sura, Sapih, Dadhi, Dugdha, dan Jala.
            Dibawah bumi juga terdapat semesta yang terdiri dari tujuh wilayah, yaitu Atala, Vitala, Sutala, Talatala, Mahatala, Rasatala, dan Patala. Wilayah yang masih dijangkau oleh matahari disebut sebagai Nabha. Di atas bumi adalah matahari, diatasnya adalah bulan, diatasnya lagi adalah bintang dan planet-planet, serta diatasnya lagi yaitu Konstalasi beruang besar dan planet Dhruva.
Astrologi
            Selanjutnya Agni Purana juga menjelaskan tentang Astrology. Dinyatakan bahwa ada waktu yang tepat dan tidak tepat untuk melakukan sebuah upacara besar. Misalnya upacara perkawinan hendaknya dilakukan pada bulan Chaitra dan Pousha. Hari yang baik untuk melakukan perjalanan ialah hari Jumat, hari yang tepat untuk memanenn hasil pertanian ialah hari Rabu, serta penentuan hari-hari yang lainnya.
Manvantara
            Setiap Manvantara diperintah oleh seorang Manu. Selama setiap siangnnya Brahman ada 14 Manvantara, yaitu :
1.    Manvantara Pertama : Manu yang pertama ialah Svayambhu Manu, serta orang yang mendapat gelar Indra pada masa tersebut ialah Shatakratu.
2.    Manvantara Kedua : Manu yang ke dua ialah Svarocisa, serta orang yang mendapat gelar Indra pada masa tersebut ialah Viphaschita.
3.    Manvantara Ketiga : Manu yang Ketiga ialah Uttama, serta orang yang mendapat gelar Indra pada masa tersebut ialah Susanti.
4.    Manvantara Keempat : Manu yang Keempat ialah Tapasa, serta orang yang mendapat gelar Indra pada masa tersebut ialah Sikhi.
5.    Manvantara Kelima : Manu yang kelima ialah Raivata, serta orang yang mendapat gelar Indra pada masa tersebut ialah Vithata.
6.    Manvantara Keenam : Manu yang keenam ialah Caksusa, serta orang yang mendapat gelar Indra pada masa tersebut ialah Manojava.
7.    Manvantara Ketujuh : Manu yang Ketujuh ialah Saradhadewa, serta orang yang mendapat gelar Indra pada masa tersebut ialah Purandra.
Serta manvantara yang ke delapan sempai yang ke empat belas, merupakan manvantara yang akan datang.
Varnasrama Dharma
            Semua Manu yang memerintah pada masa Manvantara selalu mengikuti aturan Dharma. Dalam hal ini mereka juga mengikutinaturan Catur Varna dan Catur Asrama.
            Empat Varna atau kasta yang dimaksud adalah : Brahmana, Ksatriya, Vaisya, dan Sudra. Serta Empat tahapan hidup atau Catur Asrama itu ialah : Barahmacari (masa menuntut ilmu), Grahasta (tingkat hidup berumah tangga), Vanaprasta (menjauhkan diri dari hidup keduniawian serta pada tempat yang sepi), dan yang terakhir ialah menjadi seorang pertapa.

Dosa dan Penebusannya
            Jika seseorang melakukan dosa maka ia berkewajiban untuk melakukan penebusan atas dosa-dosa yang dilakukannya (Prayascita). Jika ia tidak melakukan hal ini maka seorang raja berhak melakukan hukuman. Dosa yang paling besar ilah membunuh seorang barhmana, dosa-dosa besar lainnya ialah meminum anggur (miras), menghina Weda, mencuri dan lain sebaginya. Seorang yang membunuh brahmana harus membangun sebuah gubuk dan melakukan tapa selama 12 tahun. Jika seorang Brahmana mencuri, maka ia harus melaporkan diri pada seorang raja dan sang raja harus menghukumnnya.
Vrta
            Sesuai dengan Tithi hari (hari sesuai dengan bulan), hari perhitungan menggunakan, maksatra, bulan, musim dan posisi matahari ada ritual dan upacara tertentu yang harus dilakukan, inilah yang disebut dengan Vrta. Hari pertama setelah tilem disebut Pratipada pada bulan kartika Aswina, Chaitra adaklah Brahmatithi.  Saat ini baik dilakukan untuk memuja barhma. Pada hari kedua disarankan untuk memakanbunga-bungaan yang akan membuat seseorang menjadi lebih tampan atau cantik dan lebih beruntung. Sukla paksa adalah setelah tilem sampaipurnama, Kresnapaksa adalah hari setelh purnama ( dimakan hitam). Hari kedua sukla paksa sasih kartika baik untuk memuja Dewa yama. Jika seseorang melakukan wrata  ini maka dia tidak akanmasuk neraka Padahari ini baik juga dilakukan memuja Krisnadan Baladewa. Hari ketiga sukla paksa padabulan Chitra adalah pernikahan Siwa dengan parwati. Upacarayang baik adalah Gauriwrata. Persembahan berupa buah-buahan sangat baaik dan mengucapkan 8 nama Parwati: Lalita, Vijaya, Bhadra, Bhawani, Kumuda, Siwa, Wasudewi dan Gauri. Pada hari kelima suklapaksa/ kresna paksa melakukan Wrata akana memperoleh ; kesehatan yang baik, menghalau nasib buruk,  Saptami Wrata padahari ketujuh berpuasa mendapatkan kekuatan: Kesedihannya akan sirna, Dosa akan dohapuskan, semua keinginan akan tercapai. Wanita yang yang tidak memiliki keturunan hendaknya melakukan puja saptamiwarata untuk bisa memiliki keturunan. Bila melakukan puasa pada hari kedelapan kresnapaksa / setelah purnama bulan bhadra dosa-dosa 7 kali kelahiran sebelumnya akan terhapuskan. Akan lebih baik bila keemu hari rabu ( Buda astami wrata ). Dengan melakukan wrata ini sesuatu yang pernah hilang akan kembali. Pada hari kesembilan melakuakn brata/ puasa memuja gauri seseorang akan menjadi cantik. Padahari kesepuluh untukmendapatkan kesaktian . Pada hari kesebelas akan mendapatkan keturunan kekayaan dan penebusan dosa.
Neraka
            Pada bagian ini menjelaskan tentang keberadaan beberapa neraka dan bagi pemuja Wisnu tidak perlu takut akan Neraka. Agni purana juga menyatakan meskipun seseorang tidak pernah ingin mati akan tetapi mereka terikat oleh hukum alam (kematian). Bagi mereka yang melakukan perbuatan jahat, akan mendapatkan hukuman demikian sebaliknya orang yang berbuat balik akan mendapatkan pahala. Agni purana menyebutkan 2 gerbang menuju kahyangan Yama, yaitu gerbang barat pintu menuju sorga, gerbang selatan adalah gerbang Neraka.
Dana Punia
            Dana Punia merupakan cara terpenting mendapatkan pahala. Dana punia biasanya diberikan ketika seseorang pergi ke kuil atau tempat suci tertentu. Benda yang utama digunakan untuk dana punia adalah emas, kuda, bahan makanan, bibit tanaman, rumah, sapid an sebagainya. Konsep tentang pemberian dana Punia ini akan berubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Gayatri Matram
            Gayatri Mantram adalah mantra yang tertinggi dalam Veda. Beliau adalah dewi yang dipuja untuk menemukan identitas sejati manusia, yang selama hidupnya dikelilingi oleh Maya.
Raja
            Raja adalah seorang pemimpin, pelindung, dan pengayom rakyatnya. Ia memiliki kewajiban yang amat banyak. Ia harus mengukum mereka yang berbuat jahat, menghancurkan musuh, menjamin kesejahteraan rakyat, membuat mereka nyaman tentram dan sentosa. Ia harus senantiasa melindungi oerang bijaksana dan pertapa yang dilakukan dengan disiplin spiritual. Sebelum penobatannya seorang calon raja hendaknya melakukan penyucian lahir dan bathin. Diantaranya dengan mandi lumpur yang dikumpulkan dari pegunungan yang suci, kuil Krisna, kuil dewa Indra, lumpur istana dan lumpur dari kandang gajah.
Mimpi
            Beberapa mimpi ada yang merupakan pertanda buruk, seperti mimpi tentang rumput atau tumbuhan yang tumbuh di tubuh seseorang, kepala gundul, beroakaian kotor, jatuh dari ketinggian, tentang perkawinan, bernyanyi, membunuh, meminum minyak, makan daging burung, bermain dengan seekor kera atau candela, dimarahi guru ataupun Brahmana Raja, mimpi rumah roboh, merupakan pertanda mimpi-mimpi yang buruk. Jika terjadi mimpi-mimpi buruk yang seperti itu maka harus dicarikan penawarnya. Para Brahmana hendaknya diberikan penghormatan tertentu jika mengalami mimpi seperti diatas, ia juga harus melakukan Yadnya dan berdoa kepada Wisnu, Siwa, Ganesha maupun Surya. Mimpi yang dimimpikan seprempat awal malam biasanya menjadi kenyataan setahun brikutnya, mimpi yang terjadi seperempat kedua biasanya terjadi pada enam bulan berikutnya, mimpi yang terjadi pada perempat ketiga biasanya terjadi pada tiga bulan selanjutnya, sedangkan mimpi yang terjadi pada seprempat terakhir akan terjadi pada dua minggu selanjutnya, pada mimpi terjadi pada saat menjelang fajar biasanya terjadi pada sepuluh hari berikutnya.
            Jika seseorang pada mulanya bermimpi buruk lalu bermimpi baik, maka yang menjadi kenyataan adalah mimpi buruk. Ada juga beberapa mimpi yang pertanda baik, misalnya bermimpi dikelilingi oleh gunung, istana, ular, atau menunggang kuda, melihat bunga putih diangkasa, melihat pepohonan, memiliki banyak senjata, banyak kepala, banyak rumput yang tumbuh disekitar pusar, melihat gerhana matahari, melihat bulan, bintang, menagkap bendera musuh dan mengalahkan musuhnya, juga mimpi memakan nasi putih, meminum aanggur atau darah, memakan daging mentah, melihat langit cerah, menyusu pada kerbau, memeras susu singa betina atau gajah betina. Mimpi yang tergolong istimewa adalah mendapatkan berkah  dari Para Dewa atau disucikan dengan air suci, diangkat menjadi Raja, bermimpi mati atau kepala terpotong, rumah dibakar habis, mimpi mendengarkan music, mengendarai kerbau, memanjat pohon, mengenakan pakaian basah,melihat angkasa biru, adalah pertanda dari mimpi-mimpi yang baik.
Pertanda dan Firasat
            Jika seseorang hendak melakukan perjalanan jauh, hendaknya memperhatikan pertanda yang dilihatnya diperjalanan. Pertanda buruk itu antara lain melihat kapas, rumput kering, bebatuan, kulit binatang, helaian rambut, candala, orang gila, janda, orang mati, abu, tulang, tempayan yang pecah, dan sebagainya. Jika seseorang melihat pertanda tersebut, maka hendaknya berhenti sejenak dan berdoa kepada wisnu. Jika kendaraan yang dipakai mengalami kerusakan maka itu pertanda yang buruk, paying yang dipakai tiba-tiba jatuh atau rusak, kepala terbentur pintu atau benda lainnya maka hendaknya menenangkan diri dan berdoa kepada wisnu dan jangan sekali-kali memanggil nama orang yang telah pergi karena itu akan menghalangi kesuksesannya.
            Ada beberapa pertanda baik sebelum melakukan perjalanan, seperti melihat bunga putih, tempayan berisi air penuh, daging, mendengan suara rebut dari kejauhan, melihat seekor kambing tua, seekor sapi, gajah, api, emas, perak, pedang, payung, buah-buahan, menteda, kacang-kacangan, trompet kerang, gula aren, hali lintar, iringan mayat namun tidak ada yang menangisinya. Melihat pertanda baik itu sangat penting walaupun seseorang itu tidak melakukan bepergian.
Perang
            Sebelum memulai peperangan seorang raja hendaknya melakukan tujuh hari persiapan, pertama melakukan puja pada Ganesha, Wisnu dan Siwa. Kedua melakukan puja kepada Dikpala (penjaga segala penjuru). Ketiga memuja Rudra. Keempat memuja Planet dan Bintang yang berkuasa pada saat itu. Kelima memuja Aswini kembar dan sungai-sungai suci. Keenam melakukan upacara permandian suci. Tujuh Raja bersiap untuk berperang. Untuk pasukannya seluruh tentara dibuat membentang kearah timur, kalau raja gugur berarti seluruh kerajaan mengalami kekalahan dan dijaga ketat. Seekor gajah perang hendaknya dikelilingi empat kereta, satu kereta dikelilingi empat pasukan berkuda dan satu pasukan berkuda dikelilingi oleh empat pasukan biasa. Pasukan bersenjata ditempatkan didepan kemudian pasukan panah dan pasukan berkuda, dibelakangnya pasukan kreta dan pasukan gajah. Psukan yang pengecut dan kurang perkasa tidak boleh diletakkan didepan, tetapi diletakkan digaris belakang. Jika memungkinkan pasukan raja membelakangi matahari.
            Prajurit yang gugur dimedan perang akan masuk sorga, darah kesatriya yang suci akan menyucikan dosa. Mereka yang melarikan diri dari perang telah melakukan dosa lebih besar dari membunuh seorang Brahmana. Aturan dalam perang adalah musuh melawan yang sesuai, memakai senjata yang sama dan yang sama kedudukannya didalam struktur pasukannya. Mereka yang menyerah dan melarikan diri hendaknya tidak dibunuh, penonton atau mereka yang tidak bersenjata mereka tidak dibnuh, musuh yang kalah dalam perang hendaknya tidak dipenjarakan melainkan diperlakukan sebagai mana mestinya..
Ajaran Sang Rama
            Pada suatu kali Rama mengajarkan pada Laksmana tentang kewajiban seorang Raja dan Agni Purana mengetengahkan ajaran itu. Adapun kewajiban seorang Raja yaitu:
1.    Ia harus mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya untuk kerajaannya.
2.    Ia harus meningkatkannya.
3.    Ia harus melindunginya.
4.    Ia harus memberikan beberapa dari kekayaannya untuk mereka yng membutuhkan.
Seorang Raja harus bersikap sopan, sederhana, memiliki sifat tanpa kekerasan, jujur, bersih dan memaafkan. Ia harus selalu memperhatikan segala sesuatunya melakukan ritual, membantu mereka yang miskin melindungi mereka yang meminta perlingdungan kepadanya, menggunakan kata-kata yang enak di dengar oleh telinga. Sebuah kerajaan memiliki tujuh komponen utama yaitu: seorang raja, mentri, kerajaan sahabat, harta kekayaan, pasukan benteng dan wilayah kerajaan itu sendiri. Ciri-ciri seorang raja adalah: perhiyasannya, kain sutra istimewa, dan sebuah payung kehormatan yang ditaruh diatas kepala beliau, payung kehormatan itu terbut dari bulu Angsa dan bulu Merak. Singgasananya terbuat dari kayu dan dihiyasi dengan emas pada permukaannya. Sang raja bias membelanjakan pajak dalam setahun untuk membuat perhiyasan dan membangun kerajaan.
Dhanur Veda
Bagian Dhanur Veda dalam Agni Purana menjelaskan segala hal yang berhubungan dengan persenjataan. Disebutkan ada lima jenis senjata yang digunakan dalam perang yaitu:
1.    Yantramukta, atau senjata yang dilepaskan dari sebuah alat (Yantra).
2.    Panimukta, jenis senjata yang dapat dilempatkan dengan tangan, misal tombak atau bebatuan.
3.    Muktasandharita, yaitu jenis senjata yang bisa dilemparkan dan kemudian ditarik kembali.
4.    Yang keempat yaitu jenis senjata yang tidak pernak dikeluarkan selama perang kalau tidak mendesak, disebut sebagai jenis Amukta.
5.    Dan yang terakhir yaitu senjata yang berupa seperti yang dipakai dalam bergulat dan sebagainya.
Jenis pertarungan yang baik adalah pertarungan menggunakan busur dan panah, kedua bertarung menggunakan tombak, dan ketiga menggunakan pedang, dan jenis yang paling buruk adalah dengan bergulat.  Busur hendaknya dipegang dengan mengarahkannya kebumi, anak panah hendaknya di letakkan dengan arah yang berlawanan dengan kepalanya menunjuk kebawah. Sebelum melepaskan anak panah busur hendaknya dipegang dengan tangan kiri, tangan kanan memegang anak panah, dawai busur hendaknya ditarik sekeras mungkin sampai ketelinga kanan sipemanah, tubuhnya tidak boleh membungkuk saat melepaskan anak panah. Sasaran yang akan dipanah hendaknya segaris dengan tangan kiri.
Sebuah jerat mempunyai panjang sepuluh lengan dimana kedua ujungnya berbentuk bundar dan terbuat dari tali digunakan dengan cara dilempar dengan tangan kanan, senjata pedang hendaknya digantungkan dipinggang sebelah kiri jika pedang hendak dikeluarkan maka sarungnya dipegang dengan tangan kiri, kemudian pedang ditarik dengan tangan kanan. Sebuah pedang biasanya ditemani dengan sebuah perisai.
Masalah Kesejahterahan
Mengenai hutang-hutang atau harta warisan, jika tidak mempunyai keturunan maka orang yang mewarisinya wajib membayar hutang-hutangnya. Jika ia memiliki seorang putra, maka anak inilah yang berkewajiban membayar. Akan tetapi seorang wanita tidak berkewajiban untuk membayar hutang-hutang atas suaminya mauoun anak-anaknya kecuali dia telah bekerja sama untuk membuat hutang tersebut. Demikian juga sang suami tidak berkewajiban membayar-hutang-hutang yang dibuat oleh istrinya atau anak-anaknya kecuali dia ikut bekerja sama membuat hutang. Sebuah perjanjian hutang-piutang hendaknya dibuat dalam bentuk tertulis disertai dengan nama kedua belah pihak, serta saksi-saksi yang ikut serta. Jika seorang saksi hendak melakukan sumpah atas kebenaran saksinya, maka sumpah itu harus disertai dengan pemakaian kain putih, api, air, atau racun diletakkan diatas kepala saksi.
Jika seorang ayah membuat surat wasiat, maka kekayaan akan dibagi dengan anak-anaknya sesuai dengan isi surat wasiat itu. Setelah putranya mendapatkan bagian yang sama maka istrinya juga harus mendapatkan bagian yang sama, atau seorang ayah juga bisa menyerahkan semua kekayaannya pada putra tertuanya, sedangkan anak perempuan tidak diwajibkan untuk mendapatkan warisan, tetapi seorang anak laki-laki yang telah menikah berkewajiban menggunakan seperempat dari kekayaannya agar bisa menikahkan saudaranya dengan seoarng pria.
Menyumbangkan Kitab Purana-Purana
            Kitab purana hendaknya disumbangkan bersamaan dengan penyumbangan sapi. Brahma Purana hendaknya disumbangkan pada bulan Vaisakha, Padama purana pada bulan Jyaistha, Visnu Puran apada bulan Asada, Vayu Purana pada bulan Sravana, Bhagavata Purana pada bulan Asvina, Markendya pada bulan kartika,Agni Purana pada bulan Marghasira, Bhavisya Purana pada bulan Pousha, Brahmavaivarta Purana pad bulan Magha, lingga Purana pada bulan Palguna, dan Varaha pada bulan Chaitra.
            Skanda Puran hendaknaya disumbangkan kepada para Brahmana, Vamana Purana hendaknya disumbangkan pada musim gugur, Kurma Purana disumbangkan dengan perhiasan emas, Matsya Purana disumbangkan dengan seekor angsa keemasan, sedangakan Brahmanadda Purana diberikan kepada Brahmana. Dengan mendengaarkan kish-kisah yang diceritakan di dalam purana, maka pahala besar akan diperoleh. Orang suci yang menceritakanya hendaknya diberikan sumbangan, para brahmana diberikan sapi, beras, tanah, dan sebagainya usai pembacaan. Jika seseorang mengadakan pembacaan purana, maka ia akan memperoleh umur panjang berkelimpahan masuk surga.


Dinasti Para raja
            Di kisahkan Bahwa Brahma lahir dari pusar Dewa Wisnu. Putra-putra Brahma diantaranya adalah Marici, Marici berputra Rsi Kasyapa, dan Rsi Kasyapa berputra Vivasvana. Kemuadian lahirlah Pururava dan dari Pururava lahirlah raja-raja yang merupakan dinasti Surya.
            Brahma juga memiliki seoarang putra yang bernama Atri dan Atri memiliki putra bernama Soma. Soma kemudian melakukan Rajasuya Yadnya yang menandakan bahwa ia telah menguasai dunia. Hal ini membuatnya angkuh dan menculik istri Rsi Brahaspati, ini membuat perang besar antara para Deva dan Asura yang akhirnya Dewi Tara dikembaliakan kepada ayahnya. Namun selama dalam penculikan Soma dan Tara memiliki seorang putra bernama Buddha,  dan dari Buddha inilah lahirlah ketutrunan dinasti Candra.
Obot-obatan
Dhanvantari adalah tabib para dewa dan ia mengajarkan pada susruta tentang ilmu Ayur Veda. selanjutnya Agni purana menceritakan tentang apa yang telah dipelajari oleh Rsi Susruta dari Dhanvantari yaitu tentang perawatan terhadap berbagai penyakit. Ada sebuah bagian yang disebut sebagai Vrksa Ayur Veda yang mejelaskan tentang tanaman apa yang harus ditanam pada sebuah tempat.
            Bagian yang berhubungan dengan obat-obatan juga menjelaskan perawatan terhadap gajah, kuda dan juga jenis ternak lainnya. Disana juga ada berbagai mantra yang digunakan sebagai pengobatan seperti untuk gigitan ular dan sebagainya.
Tatabahasa dan Kesusastraan
            Bagian ini menjelaskan tentang berbagai jenis chanda ( metre ) yang digunakan dalam puisi atau sloka. Selanjutnya kitab ini menjelaskan tentang alphabet. Dinyatakan ada enam puluh empat huruf dalam alphabet yang terdiri dari dari dua puluh satu huruf vocal. Ada tiga nada (swara) yang memungkinkan disurakan huruf-huruf itu. ketiganya adalah Udatta, Anudatta dan Svarita. Ada delapan tempat memungkinkan huruf-huruf itu disuarakan kedelapan tempat itu adalah dada, kerongkongan, gigi, hidung, kepala belakang lidah bibir dan langit-langit mulut.
            Bahasa sanskerta adalah bahasa para dewa. Sedangkan bahasa manusia adalah Prakarta. Ada tiga jenis puisi yaitu Gadya terdiri dari tiga jenis yaitu Churnaka, Utkalika, dan Vrttagandhi. Sebuah efos atau karya cerita hendaknya selalu dibagi menjadi beberapa bagian. Karya seperti nin harus ditulis dalam bahasa sanskerta atau gabungan anatara sanskerta atau parkarta, temanya hendaknya yang baik dan didalamnya diselipkan cerita sejarah jika pengarang mengiginkannya. Ada sebilan nilai rasa yang digunakan dalam sebuah karya sastra yaitu :
1.    Hasya rasa (humor)
2.    Karuna rasa (kasih sayang)
3.    Roudra (kemarahan/angkara)
4.    Vira rasa ( kepahlawanan)
5.    Bhayanaka rasa (horror)
6.    Bhibatsa rasa (vulgar)
7.    Adbuta rasa (keanehan)
8.    Santa rasa (kesenangan)
9.    Srngara (rasa asmara)
Rasa-rasa diatas itu tetap harus ditunjukkan dengan perasaan yang sungguh-sungguh, tanpa ada rasa seperti ini maka sebuah karya sastra akan menjadi hambar.  Penggunaan sandhi dan samasa (penyusunan kata-kata) adalah bagian yang selanjutnya yang dijelaskan dalam kitab ini.
Penghancuran
      Penghancuran total atau pralaya terjadi secara periodik dan ini terjadi setiap empat ribu yuga telah berlaku di bumi ini. selama seratus tahun tidak ada hujan dan kekeringan menyebar dimana-mana. Ini terjadi kerena Wisnu menggunakan sinar matahari untuk menghisap seluruh air yang ada di bumi, kemudian tujuh jenis matahari muncul dilangit dan membakar habis ketiga dunia yaitu surge, bumi dan alam bawah tanah.  Setelah ketiga dunia dibakar , maka alam kegelapan memenuhi angkasa dan juga ada gemuruh serta kilat menyambar, dan terjadilah hujan secara berkelanjutan selama seratus tahun. Air ini memadamkan apai yang tadinya membakar ketiga dunia, dari nafas Wisnu terciptalah angin yang sangat dasyat dan mengusir awan, dan iar masih menggenangi semua tempat, dan saat itulah Wisnu tertidur diatas air selama satu kalpa penuh. Dan selanjutnya para Rsi kemudiab berdoa kepada Wisnu untuk menciptakan lagi ketiga dunia tiu.

Yama dan Neraka
Ketika seorang meninggal maka ia akan mendapatkan tubuh baru yang disebut dengan Atiwahita dan kemudian dibawa kealam Yama, makluk lain tidak dibawa kealam Yama. Selanjutnya Yama memutuskan apakah orang itu masuk surge atau neraka. Kemudian orang itu menghabiskan waktunya disurga atau dineraka dan kemudian terlahir kembali.  Karena Yama adalah yang memutuskan apakah seseorang melakukan perbuatan baik atau dosa maka Yama juga bergelar Dewa Dharma, mereka yang berbuat baik akan mendapatkan pahala dari Yama sebaliknya yang berbuat jahat akan mendapatkan hukuman. Citragupta adalah pelayan Yama yang bertugas untuk menentukan beberapa besar pahala dan dosa seseorang. Ada 28 perputaran neraka yang setiap putarannya terdiri dari berbagai jenis neraka. Beberapa pendosa akan direbus dipanci yang besar kemudian ditombaki dan dicambuk. Ada yang paksa memakan biji besi yang membara, minum darah dan makan sampah. Ada pemangsa burung yang ganas dan ada pula pendosa yang dipotong kepalanya.
Jika sudah tiba waktunya untuk lahir maka seorang pembunuh Brahmana akan menjadi seekor kijang , anjing, atau unta. Bagi peminum akan terlahir menjadi seekor keledai. Pencuri emas menjadi serangga atau cacing, pembunuh Brahmana akan menderita TBC, seorang peminum akan mempunyai gigi seperti anjing, pencuru emas akan menjadi orang yang cacad, pencuri makanan akan menjadi orang dungu, yang mencuri harta brahmana akan menjadi raksasa dan tinggal sendirian di dalam hutan.
Yoga
Yoga adalah cara untuk mengatasi penderitaan dan kesulitan hidup, yoga adalah untuk menyatukan jiwatman dengan paraatman. Yoga akan membuat pikiran seseorang akan terkonsentrasi terhadap paramaatman, pantangan yang pertama dalam yoga adalah sifat  tanpa kekerasan, yang kedua adalah kejujuran, yang ketiga hidup membujang, keempat mengendalikan indra, dan yang kelima memuja para Dewa. Orang yang melatih yoga hendaknya tidak kesana kesini untuk mengumpulkan kekayaan, sebelum bermeditasi sesorang perlu duduk dalam posisi asanas dengan sempurna. Nafas hidup atau pranawayu hendaknya diperhatikan dalam latihan yang disebut dengan pranayama, melatih pranayama maka it tidaklah cukup latihan hendaknya dilengkapi dengan Dyana atau Japa. Salah satu bentuk meditasi yang dalam dan sempurna adalah semadhi, dalam Samadhi ini seseorang sama sekali diam, ia kehilangan pengaruh keduniawian.
Pengetahuan Tentang Brahman
Brahman jenana adalah pengetahuan tentang Brahman, pengetahuan ini memberikan kebahagian sejati. Langit diciptakan dari Brahman, dari langit terciptalah angin, dari angin terciptanya api, dari api terciptanya air, daria air terciptanya tanah, dan dari tanah terciptalah lima unsur. Brahman bukanlah suatu yang benar atau salah, bukanlah suatu yang berwujud atau tidak berwujud. Brahman tidak dapat dilukiskan dengan media apapun dia tidak bisa dicapai dengan kekuatan karma, Brahman senantiasa murni, ia tidak memiliki keterikatan dan senan tiasa berwujud kebahagiaan. Brahman bukanlah bumi ini, ia berada jauh mengatasi bumi ini, barman bukanlah angin atau langit, Brahman bukanlah kesedihan atau kebahagiaan.
Hidup ini memiliki lima tujuan yang akan dicapai dengan melakukan Yadnya orang akan mencapai surga, dengan melakukan tapa seseorang bisa menjadi pertapa, dengan melakukan perbuatan baik akan mencapai Brahmaloka, dengan tidak terikat maka seseorang dapat menyatukan diri dengan alam dan dengan pengetahuan seseorang dapat menyatu dengan esensi ilahi. Kesatuan ini desebut dengan Kaiwalya dan pengetahuan sejati adalah pengetahuan yang mengetahui bahwa Atman adalah Brahman, dan ini disebut dengan Jnana Yoga. Pengetahuan tentang atman adalah Brahman disebut sebagai Adwaita Brahma Jnana. Rsi Rbhu mengajarkannya kepada Nidagha dan Bharatha mengajarkannya kepada Raja Shoubhira.
Bhagavad Gita
            Ketika perang Bharata yudha hendak dimulai, Sri Krsna mengajarkan Gita pad Arjuna di medan Kuruksetra. Selanjutnya Agni purana mengajarkan esensi dari ajaran Gita itu. Pengetahuan membebaskan seseorang dari segala pengaruh karma, karena segala perbuatan bersumber pada Brahman seseorang  yang memiliki pengetahuan seperti ini adalah semurni dan sejernih tetesan embun pada bunga teratai.
            Ada empat jenis orang yang memuja Visnu yaitu yang pertama adalah mereka yang berada dalam masalah, mereka yang menginginkan kekayaan, mereka yang hanya ingin tahu, dan yang terakhir  mereka yang memang telah memiliki pengetahuan tentang Tuhan. Brahman senantiasa mencipta dan menghancurkan, karena Ia adalah energy yang tertinggi. Beberapa ada yang menyadari kesatuannya dengan Brahman melalui meditasi atau dengan melakukan perbuatan baik dan sebagainya.
Yama Gita
            Tesebutlah seorang raja yang bernama Vajasrva. Putranya bernama Nachiketa. Vasjasrva mengadakan upacara persembahan yang besar yang mana di dalam upacara itu ia meninggalkan semua kekayaannya. Agni  Purana menjelaskan intisari dari ajaran Yama Gita ini Yama bersabda bahwa sungguh aneh jika manusia mengejar kedudukan, harta, bagunan dan segala jenis kenikmatan duniawi.
            Brahman adalah Ia yang tidak memiliki sesuatu dan memiliki segalanya. Ia tidak bisa dilihat namun berada dimana-mana.
Kebajikan Dari Agni Purana
Bagian yang terakhir dari Agni Purana ini menceritakan tentang kebajikan dari Agni Purana. Agni Purana adalah kitab yang paling suci. Ia memberikan kekayaan dan menghilangkan segala mimpi buruk tentang hidup. Segala pertanda buruk akan menjauh dari rumah orang yang membawa Agni Purana. Membaca satu bab dari kitab ini akan memberikan pahala yang sama dengan menyumbangkan seekor sapi.
Seorang  Brahman yang mendengarkan penceritaan kisah ini, akan menjadi orang yang terpelajar dalam hal Veda seorang kesatria yang mempelajarinya akan menjadi pemimpin dunia, seorang wesya akan menjadi kaya dan sudra akan mendapat kesehatan. Dan yang terakhir tidak ada yang lebih suci dari pada menulis Purana ini dan menyumbangkannya pada para Brahmana.
Nilai-nilai Yang Terkandung Di Dalam Agni Purana
a.    Nilai Ketuhanan (Brahmavidya)
Nilai ke-Tuhanan (Brahmavidya) yang terdapat di dalam Agni Purana tentunya sangat jelas sekali tergambarkan pada awal cerita di dalam Agni Purana. Dimana, pada awal cerita di dalam Agni Purana dikisahkan tentang konsep ke awataraan Visnu sebagai Dewa yang agung yang memiliki tugas (misi) khusus untuk menyelamatkan uamt manusia dan menegakkan prinsif dharma dari adharma. Di dalam Agni Purana ini, Visnu diceritakan turun mengambil wujud, yaitu : Matsya Avatar, Kurma Avatar, Varaha Avatar, Narasimha Avatar, Vamana Avatar dan yang lainya. Demikian pula keberadaan dari doktrin Avatar di dalam Hinduisme berawal dari kitab Agni Puarana ini. Avatara atau inkarnasi Tuhan mengambil wujud sesuai dengan masa dimana inkarnasi Tuhan melakukan Lila Kridhanya sebagai penyelamat dunia dari kehancuran (Mahapralaya) pada akhir kalpa. Di dalam Agni Purana juga ada ilmu tentang Brahman (Brahmavidya). Dengan pengetahuan yang tepat tentang Brahman, manusia akan mencapai alam sorga.
b.    AtmaVidya Dan Karma Phala
Nilai Atma Vidya dan Karma Phala juga ada di dalam purana ini. Yang mana nilai dari Atma Vidya (Pengetahuan tentang Atma) dan hukum karma Phala akan dapat ditemui dalam cerita Agni Purana, pada bagian cerita yang menjelaskan tentang keberadaan Sorga dan Neraka. Agni akan membakar jasad manusia dan menghantarkan roh baik kesorga dan neraka tergantung dengan karma wasananya (bekas perbuatan).
c.    Tata Susila, Etika dan Moralitas
Nilai ajaran etika dan moralitas dapat dilihat di dalam Agni Purana ini. Nilai etika dan moralitas adalah sebagai sebuah rambu-rambuuntuk mengatur kehidupan manusia untuk mencapai tujuan, yaitu Moksa. Di dalam Purana ini menceritakan aturan-aturan tersebut sebagai sebuah landasan hukum spiritual yang mesti ditaati. Contoh, jika ada seseorang membunuh seorang Brahmana mencuri, maka mesti melaporkan pada seorang Raja. Dan, Raja akan menghukum. Kemudian, jika ada seorang yang berdosa, maka ia harus menebus dengan ritual Prayascitta dan yang lainya.
d.    Tempat Suci
Di dalam Agni Purana terdapat kisah yang menjelaskan aturan-aturan untuk mendirikan banguna suci (kuil) dan patung-patung dewata. Misalnya di dalam kitab ini disebutkan; untuk membangun kuil suci dan patung-patung dewata Dalam Agni Purana orang yang membangun kuil atau tempat suci akan menjadi orang yang berbakti dan masuk sorga. Demikian pula  pahala yang didapat dari orang yang membangun kuil dianggap lebih besar dari pada menyumbang benda lainnya. Akan tetapi pahala yang lebih besar akan didapatkan oleh orang membuat patung dewa. Patung dewa hendaknya dibuat sedemikian rupa menghadap kota atau desa. Namun khusus patung Wisnu bisa dibuat menghadap kearah mana saja, patung Wisnu terdiri dari berbagai wujud.
e.    Tirthayatra
Di dalam Agni Purana menjelaskan tempat terbaik untuk melakukan Tirtayatra ialah Puskara. Dikatakan bahwa Brahma, para dewa dan rsi yang hendak pergi ke sungai tinggal di sini. Di Puskara terdapat dua tempat suci yaitu Jambumarga dan Tandulikaasrama. Selain itu terdapat juga tempat Tirtayatra yang baik yaitu Kuruksetra karena dilalui oleh Sungai Saraswati. Setiap tempat yang dilalui oleh sungai Gangga juga dianggap sebagai tempat suci (Tirta). Tempat suci terkenal lainnya ialah Prayagatirta, dimana kesucian tempat ini disebabkan karena tempat tersebut merupakan pertemuan 2 sungai suci yaitu sungai Gangga dan Yamuna. Sementara itu dinyatakan pula bahwa Dewa Siwa memberitahukan kepada Parwati, bahwa terdapat tempat yang sangat suci yaitu disebut dengan Varanasi.
f.     Nilai Kepemimpinan
Di dalam Agni Purana dijelaskan tentang nilai kepemimpinan yang di ajarkan oleh Sri Rama, seperti berikut: Pada suatu kali Rama mengajarkan pada Laksmana tentang kewajiban seorang Raja dan Agni Purana mengetengahkan ajaran itu. Adapun kewajiban seorang Raja yaitu:
a)    Ia harus mengumpulkan kekayaan sebanyak-banyaknya untuk kerajaannya.
b)    Ia harus meningkatkannya.
c)    Ia harus melindunginya.
Ia harus memberikan beberapa dari kekayaannya untuk mereka yng membutuhkan.













  PURANA
 .
1. PURANA
a.       Pengertian Purana
b.      Kedudukan Purana dalam Kitab Suci Weda
c.       Manfaat mempelajari Purana
d.      ISI PURANA  
e.       Pancalaksana
f.       Pengelompok an Purana
2.    NILAI- NILAI HIDUP DALAM BRAHMA PURANA
g.       Nilai Tattwa
h.      Nilai Susila
i.        Nilai Apacara
3.    NILAI -NILA HIDUP DALAM WISNU PURANA
a.    Nilai Tattwa
b.    Nilai Susila
c.    Nilai Apacara
4.    NILAI-NILA HIDUP YANG TERDAPAT DALAM SIWA PURANA
a.    Nilai Tattwa
b.    Nilai Susila
c.    Nilai Apacara